Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - didi_chrisjanto

#1
Terimakasih atas semua respond dari kawan kawan semua soal ASTRAL maupun soal LUCID.

Kalao ASTRAL PROJECTION merupakan tema cerita dari film INCIDIOUS (Year 2011),
maka LUCID DREAM merupakan tema cerita dari film INCEPTION nya leonardo Di Caprio (Y2010).
Keduanya sama-sama film bagus dan menarik , apalagi juga berkaitan dengan theme yang mungkin bisa dialami kita sebagai manusia.

Anyway, thanks for your comments and review for my subject posting.

BBU

#2
Quote from: upasaka on 26 June 2011, 11:14:53 PM
Tidak ada kesadaran yang keluar dari tubuh dan melihat tubuh yang ditinggalkan tanpa kesadaran. Pengalaman astral projection hanyalah pengalaman subjektif Lucid Dream. Tubuh dan ruangan yang seolah dilihat oleh kesadaran / roh berasal dari ingatan, persepsi dan imajinasi dari pikiran bawah sadar seseorang.

Pernahkah melihat adegan JOE SANDY yang secara LUCID DREAM atau ASTRAL PROJECTION, joe sandi memerintahkan dua orang penonton untuk masuk ke alam imajinasi. Di pikiran kedua penonton, joe sandi menginstruksikan seolah pergi ke pantai pasir di Bali. bermain pasir dan air pantai. Semua didalam imajinasi kedua penonton sesuai arahan joe sandi. Kedua penonton tersebut terlelap tidak sadarkan dirisecara fisik dengan terkulai di kursi.
Lalu selesai semua, joe sandi membangunkan kedua penonton dengan menyadarkan kembali. Joe sandi menyuruh kedua penonton memeriksa sepatu mereka yang penuh pasir dan air laut, seolah mereka sungguh pergi dan berada di pantai pasir bali saat terlelap dalam imajinasi tersebut.

APAKAH INI DISEBUT PROJECTION ASTRAL?
Di google banyak sekali cerita cerita pengalaman tersebut, yang secara gamblang disebutkan bahwa projection astral hanya bisa dicapai seseorang dalam keadaan tubuh dan pikiran dalamkeadaan sangat relaks terdalam namun tetap terkonsentrasi.
Jadi menurut aku sendiri, semestinya Projection Astral ini sungguh nyata bisa terjadi di diri setiap manusia yang berlatih. Memang tidak ada keuntungan dari keraihan projection astral , misal menghasilkan uang, hehhe, hanya pengalaman batin seseorang saja yg didapat. Dan konon jika beruntung, saat anda mengalami projection astral, anda bisa bertemu kesadaran orang lain disana, hiiii. Asalkan bisa balik ke tubuh jasmani sih, ya gax masalah , hehehe.

Btw apakah ada cerita Projection Astral di kisah kisah Sang Buddha atau murid-Nya?
Seperti apakah ketika Sang Buddha berceramah di alam Surga Tusita dengan menggunakan Projection Astral ?
Juga saat Sang Buddha sering di subuh hari menerawang alam sekelilingNya barangkali menemukan makhluk yang membutuhkan pertolonganNYa itu juga menggunakan metode Projection Astral?
maaf jika aku keliru dengan pertanyaan diatas, pengetahuan Dhamma aku masih cetek, namun aku terus ingin memperoleh pencerahan dalam Dhamma dengan bertanya dan berargumen. Dan setiap orang wajar bertanya dan berargument jika belom paham sempurna atas sesuatu, hehhe. terimakasih.

metta Citena,

Didi
#3


kebetulan aku teringat pengalaman luar tubuh yang Bro JHANA78 alami, itu sangat mirip dengan kisah dalam sebuah film yang diputar di bioskop baru baru ini, berjudul INCIDIOUS.

dan kebetulan di google pengalaman bro JHANA78 dan di film INCIDIOUS tsb disebut ASTRAL PROJECTION.
Kemungkinan besar pengalaman bro JHANA mmg proyeksi astral.
yaitu kemampuan kesadaran keluar dari tubuh jasmani fisik untuk mengembara disekitar nya lalu kembali masuk ke tubuh jasmani.

oiya ada pengalaman lain yang serupa yang disebut LUCID DREAM yaitu kesadaran mengkontrol mimpi yang sedang terjadi. jadi bukan mimpi asal asalan, tetapi kita dapat mengendalikan apa yang sedang dimimpikan tsb. Maybe mirip astral projection juga sih.. detilnya silahkan search di google.com

btw seram gax sih jika kita bisa melakukan astral projection? bagaimana jika kesadaran tidak bisa kembali kedalam tubuh jasmani? apakah kita akan koma? hiiii

thx dan salam,

didi

[spoiler] Jhana78
Teman

Thank You
-Given: 0
-Receive: 1

Posts: 88
Reputasi: 4

Pengalaman Luar Tubuh (PLB)
«  on: 30 April 2009, 04:26:18 AM »
Thank You
Bro.....!
Saya ingin mengetahui bagaimana pandangan budhisme terhadap PLB(pengalaman luar tubuh). Pasalnya, saya beberapa kali mengalami PLB  dalam meditasi saya, sehingga membuat saya menyimpulkan dan yakin terhadap sesuatu yang disebut dengan ruh. Sedangkan, yang saya tahu budhisme tidak mengakui sesuatu yang disebut dengan ruh (hindu : atman). Sehingga pertanyaan saya intinya adalah, bagaimana teori budhisme menerangkan pengalaman yang saya alami?

Untuk lebih jelasnya, akan saya ceritakan dahulu, bagaimana pengalaman saya tersebut. (Halaman Pertama)
Report to moderator    Logged

Jhana78
Teman

Thank You
-Given: 0
-Receive: 1

Posts: 88
Reputasi: 4

Re: Pengalaman Luar Tubuh (PLB)
« Reply #1 on: 30 April 2009, 04:27:00 AM »
Thank You
Pada hari minggu yang lalu, sekitar pukul 16. 00, saya bermeditasi di kamar saya sendiri dengan objek perut. Saya bermeditasi dengan menghadap ke arah barat. Dalam meditasi tersebut, pikiran saya dapat terfokus dengan baik dan mengalami ketenangan yang luar biasa.

Setelah merasa cukup bermeditasi, saya bermaksud hendak membalikan tubuh ke arah kanan atau ke utara, (menyudai meditasi). Sayapun menghadap ke arah kanan, sehingga tampak jelas benda-benda yang ada di sebelah kanan saya. Tapi saya terkejut, ketika menyadari bahwa ternyata wajah saya tidak sedang menghadap ke arah kanan, melainkan tetap dalam keadaan semula, yaitu menghadap ke barat. Kemudian saya mencoba untuk menggerak-gerakan tubuh saya, dan saya menyadari bahwa saya sedang bergerak-gerak, tapi anehnya tubuh saya tidak ikut bergerak-gerak.

Hal semacam itu mengagetkan saya bukan karena belum pernah saya alami, melainkan karena sudah lama sekali hal semacam itu tidak terjadi pada saya. Tapi, saya sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Orang-orang ahli kebatinan menyebut hal tersebut sebagai proyeksi astral. Bagi yang meyakini adanya sesuatu yang di sebut ruh, pengalaman seperti itu merupakan awal dari perjalanan ruh di luar tubuh jasmani. Untuk memudahkan penyebutannya, maka sebut saja sesuatu yang bergerak di luar tubuh yang meyertai kesadaran tersebut saya sebut ruh.

Ruh saya, akhirnya keluar dari tubuh jasmani. Seperti terpeleset, ruh saya terperosok ke dalam bumi, menembus lantai. Tapi, seperti asap rokok yang mengepul, walaupun ditiupkan ke arah bawah, akhirnya mengambang kembali ke udara. Dan saya melihat tubuh saya sendiri yang sedang bermeditasi itu dari luar tubuh. Tubuh jasmani telah kosong dari kesadaran dan perasaan. Kesadaran, perasaan, dan faktor-faktor mental lainnya ada di dalam ruh tersebut, tidak ada di dalam tubuh jasmani.

Karena pengalaman seperti itu pernah beberapa kali saya alami beberapa tahun silan, maka kali ini saya tidak terlalu panik dengan apa yang terjadi. Bahkan saya mencoba melakukan beberapa eksperimen. Pertama-tama, saya mencoba menggerakan tangan ruh saya di depan saya sendiri. Saya dapat menggerakannya, saya sadar akan gerakannya dan sadar akan sentuhan yang terjadi tangan ruh tersebut, tapi saya tidak dapat melihat wujudnya. Demikian pula ketika saya memandang ke arah diri saya sendiri, saya tidak dapat melihat sebidang dada atau perut di sana. Tubuh halus saya benar-benar tembus pandang, kendatipun saya sendiri yang mencoba melihatnya.

Kedua, saya melakukan percobaan lain dengan mendekati cermin, mencoba melihat seperti apa bentuknya ruh, apakah seperti asap atau bagaimana, barangkali cermin dapat menangkap bayangannya. Tapi ketika saya tiba di depan cermin, saya tidak melihat bayangan diri saya di sana. Hanya ada bayangan benda-beda mati yang ada di depan cermin, seperti kursi, meja, komputer, dll. 

Ketiga, saya mencoba menembus tembok kamar, bermaksud hendak masuk ke dalam rumah tetangga. Karena tembok rumah saya menyatu dengan tembok rumah tetangga. Ruh saya dapat menembus tembok, tapi berhenti di tengah-tengah. Saya tidak dapat dapat tembus sampai ke rumah tetangga. Saya teringat seseorang yang berkata bahwa ruh tidak bisa masuk ke rumah seseorang secara sembarangan, kecuali bila pintu terbuka atau diizinkan masuk oleh yang punya rumah. Maka sayapun kembali ke dalam ruang kamar saya sendiri.

Keempat, saya mencoba untuk masuk ke dalam bumi dan bergerak di dalamnya. Ternyata hal itu dapat saya lakukan. Saya dapat bergerak merambat di dalam tanah. Ketika saya keluar dari dalam bumi, telah hadir di sana seorang makhluk hitam dan tinggi besar. Dia memperhatikan aku. Karena merasa di perhatikan, maka saya berhenti dari melakukan percobaan-percobaan dan menyapa makhluk tersebut, "siapakah anda?"

"akulah pembimbingmu." Jawab makhluk itu. "aku melihat kau cepat belajar. Aku akan terus mengawasimu." Maka, aku menyatukan kedua telapak tanganku untuk memberi hormat kepadanya.

Kemudian, aku pikir telah cukuplah ruhku berjalan di luar tubuh. Aku bermaksud kembali ke dalam tubuh jasmani. Akupun masuk ke dalam tubuh seperti seseorang pria yang masuk ke dalam kain sarung. Tapi, setelah ruhku masuk, aku masih tidak memiliki kesadaran jasmani, sehingga aku tidak dapat membuka mata dan tidak pula dapat menggerakan tubuhku. Hal itu membuatku keluar lagi dari tubuhku. Sepertinya aku kurang tepat dalam cara masuknya. Maka aku mencoba beberapa kali, untuk bisa masuk dengan pas. Jika pas, maka aku akan segera memiliki kesadaran jasmani lagi. Setelah berusaha beberapa kali, maka akhirnya mataku terbuka dan kembali merasakan kesadaran-kesadaran jasmani.

Bagaimanakah teori budhisme menanggapi hal tersebut?[/spoiler]