"....Kebahagiaan, penderitaan, kesenangan, dan kesedihan - mereka semua bukan milik
kita, namun kita menganggapnya demikian...."
"....Kita juga mengidentifikasikan diri dalam kebahagiaan dan penderitaan....
".....Kebahagiaan pun demikian. Adakah substansi
kebahagiaan? Adakah ia suatu yang nyata?...."
"...Semua orang tidak ingin menderita, seperti kita pun menginginkan kebahagiaan.
Tapi nyatanya, kebahagiaan hanyalah bentuk yang diperhalus dari penderitaan....."
Y.A. Achan Chah
Sekarang lihat empat kebenaran mulia yang saya temukan:
1. Hidup adalah kebahagiaan.
2. Kebahagiaan timbul karena kemelekatan
3. Kebahagiaan lenyap jika kemelekatan lenyap.
4. Jalan menuju akhir kebahagiaan adalah Jalan mulia Beruas Delapan.
Lantas pertanyaan tersebut muncul: "apa itu kebahagiaan? Ekspresi? Atau sinyal di daerah dada hingga diafragma?"
Mohon petunjuknya.
kita, namun kita menganggapnya demikian...."
"....Kita juga mengidentifikasikan diri dalam kebahagiaan dan penderitaan....
".....Kebahagiaan pun demikian. Adakah substansi
kebahagiaan? Adakah ia suatu yang nyata?...."
"...Semua orang tidak ingin menderita, seperti kita pun menginginkan kebahagiaan.
Tapi nyatanya, kebahagiaan hanyalah bentuk yang diperhalus dari penderitaan....."
Y.A. Achan Chah
Sekarang lihat empat kebenaran mulia yang saya temukan:
1. Hidup adalah kebahagiaan.
2. Kebahagiaan timbul karena kemelekatan
3. Kebahagiaan lenyap jika kemelekatan lenyap.
4. Jalan menuju akhir kebahagiaan adalah Jalan mulia Beruas Delapan.
Lantas pertanyaan tersebut muncul: "apa itu kebahagiaan? Ekspresi? Atau sinyal di daerah dada hingga diafragma?"
Mohon petunjuknya.