Quote from: Kainyn_Kutho on 11 December 2013, 11:01:42 AM
Untuk post berikutnya, jika anda bersikap sok tahu, tidak akan saya ladeni. Jika tidak sopan atau memberi informasi menyesatkan/tanpa referensi, akan saya hapus/pindahkan. Buddhisme Awal bukan tempat orang kekanak-kanakan ataupun sektarian fanatik, tapi untuk orang yang ingin mencari tahu kebenaran sejarah.
^^ Dengan ancaman dan kuasa anda sebagai global moderator DC, kiranya gw sudah tidak perlu lagi meneruskan.
Tanggapan gw yg terakhir :
Quote from: Kainyn_Kutho on 11 December 2013, 11:01:42 AM
Gambaran kasarnya adalah Theravada (yang sekarang) = Sthaviravada + Abhidhamma + Komentar + Visuddhimagga + tradisi setempat + sejarah sektarian.
Apa ada yg salah dengan Komentar? Visuddhimagga? Sejarah Sektarian?
Apakah sebelumnya tidak ada komentar2 dan penjelasan yang lebih detail seperti yg ada di kitab komentar? Sutta thok, Vinaya thok? Dan bhikkhu2 Thera hanya menghafal buta dhamma-vinaya tanpa tahu seperti apa perinciannya?
Betapa kering dan hambarnya agama Buddha tanpa adanya komentar dan kitab yg katanya ditulis belakangan.
1. Dari mana umat Buddha menjelaskan 31 alam kehidupan secara terperinci tanpa Abhidhamma?
2. Usia alam2 surga (dewa) dari mana anda tahu? Oh komentar Jataka, oh Abhidhamma.

3. Dari mana menjelaskan Mayadevi lahir ke mana setelah meninggal ?
4. Dari mana umat Buddha menjelaskan riwayat 25 Sammasambuddha tanpa Buddhavamsa?
Sepertinya gw pernah lihat nama anda dan om Indra (RIP)
di buku itu (RAPB) 
5. Dari mana menjelaskan penyebaran Theravada yg dibawa Anak Raja Asoka tanpa kitab sejarah semacam Dipavamsa?
Menurut sutta dan sejarah India mana yg bisa menjelaskan?
6. dst....
Itu baru sebagian kecil sejarah dan cerita Buddhis, dan nampaknya mulai ada tanda2 pemikiran ala Wahabi di buddhis yang anti segala macam "kitab kuning."
Menarik untuk melihat bagaimana Khainyn Kutho menjawab dan menulis soal apapun di dc TANPA PERNAH menggunakan isi kitab komentar, ataupun Abhidhamma. Semoga anda konsisten dan tidak mencla-mencle dengan keapriorian anda itu.Kutipan Wikipedia:
According to traditional Sri Lankan chronicles (such as the Dipavamsa), Buddhism was introduced into Sri Lanka in the 4th century BCE by Venerable Mahinda, the son of Indian Emperor Ashoka, during the reign of Sri Lanka's King Devanampiya Tissa. During this time, a sapling of the Bodhi Tree was brought to Sri Lanka and the first monasteries and Buddhist monuments were established. Among these, the Isurumuni-vihaara and the Vessagiri-vihaara remain important centers of worship. He is also credited with the construction of the Pathamaka-cetiya, the Jambukola-vihaara and the Hatthaalhaka-vihaara, and the refectory. The Pali Canon, having previously been preserved as an oral tradition, was first committed to writing in Sri Lanka around 30 BCE.
Sri Lanka has the longest continuous history of Buddhism of any Buddhist nation, with the Sangha having existed in a largely unbroken lineage since its introduction in the 4th century (BCE).
Satu lagi....
Quote from: Kainyn_Kutho on 11 December 2013, 11:01:42 AMCukup manis anda yang "sangat berpengatahuan tentang sejarah sekte" prihatin terhadap saya. Terima kasih perhatiannya.
Gw bicara present, anda bicara past. Jaka sembung bawa golok....

Baca dan bandingkan yg gw tulis sebelumnya dengan Wiki, sesuai bukan?
Quote from: sanjiva on 10 December 2013, 05:29:40 PM
.... Pada kenyataannya, secara umum scholar memang membagi 3 besar Buddhism yaitu tradisi Selatan (Theravada), Utara (Mahayana), yg kemudian pecah lagi menjadi Tantra/Vajrayana di daerah Tibet. Tentu saja pembicaraan ini dalam konteks masa sekarang (present) bukan bicara sejarah masa lalu saat perpecahan2 terjadi (past).
Wiki: From a largely English language standpoint, and to some extent in most of Western academia, Buddhism is separated into two groups at its foundation: Theravāda literally, "the Teaching of the Elders" or "the Ancient Teaching," and Mahāyāna, literally the "Great Vehicle." The most common classification among scholars is threefold, with Mahāyāna itself between the traditional Mahāyāna teachings, and the Vajrayāna teachings which emphasize esotericism.
Last, terima kasih atas lemparan BRP anda. Senang mengetahui dan menyaksikan bagaimana gaya diskusi anda di DC.
Cukup manis anda yang "sangat berpengatahuan tentang sejarah sekte" prihatin terhadap saya. Terima kasih perhatiannya. 

