News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - shandtz

#1
Quote from: hudoyo on 08 June 2008, 07:21:25 PM
Ada pendapat yang mengatakan, bila seorang awam (non-bhikkhu) menjadi arahat, maka dalam waktu 7 hari harus menjadi bhikkhu, kalau tidak ia akan meninggal.

Adakah rekan-rekan yang bisa memberikan referensinya? Terima kasih.

Salam,
hudoyo


referensi dalam buddhist adalah pembuktoan didiri sendiri...
percaya atau tidak percaya...itu bukan ciri khas dalam buddhist
bermanfaat atau tidaknya itu lah buddhist sejatinya...
#2
Quote from: hudoyo on 08 June 2008, 08:30:39 PM
Ya setuju ... bagi si arahat sih tidak ada bedanya.

Yang saya tanyakan, apakah betul pendapat yang mengatakan kalau arahat tidak jadi bhikkhu ia akan mati dalam waktu 7 hari ... Kalau ya, apa alasannya? ...

Salam,
hudoyo


ada pendapat bahwa...setelah arahanta dicapai seseorang...sila seorang upasaka tidak bisa menunjang, dengan begitu para arahanta pun tidak bisa menolak hukum alam...
dalam penalarannya...sikap seorang upasaka(belum mencapai kesucian) yang menghidari perbuatan buruk lebih cenderung coment yang tidak baik dari orang" ex:sok suci lah...nah bagi seorang yang telah mencapai tataran tertinggi...bukan hal pengaruh pengendalian diri si pencapai...namun orang" yang mengcomentlah yang menerima vipaka tersebut, dengan demikian hukum alam pun bekerja dengan sendiri nya(dhammaniyama) kejadian kejadian yang khas, dan diluar nalar...namun dapat dibuktikan pada tahapan tertentu...
seperti hal nya, setiap fenomena yang terjadi pada lahir sang bodhisattva, bumi itu berguncang dalam hal teks nya...namun bila anda berfikir, sebelum anda merasakan itu bisa dibilang karangan semata... namun lebih dikaji lagi... apakah yang anda rasakan pada saat senang??? apa hanya diam? bergejolak senang? apa merintih??? _/\_ _/\_ _/\_
#3
 _/\_

forum ini, fungsi nya menyarankan/ mengenalkan mahzab...bukan menjatuhkan...
yang perbedaan emang ada, tapi haruz kah d'tangapi seperti itu...
dalam diri kita ajj udah jelas berbeda, (menurut bhante utamo) kaki kiri sama kaki kanan, jelas berbeda...namun jika kompak akan bagus...tapi tidak bisa d'samakan...ayo donk kompakan, antar mahzab dalam buddhist...