Salam Dhamma para anggota, saya ingin mengisahkan pengalaman saya beberapa hari yg lalu:
Senin 25oktober 2010,saya berangkat ke rs Mt.Elizabeth di singapura menemani ibu saya berobat ke bagian THT.Saya mendaftar pada salah satu dr spesialis ENT di sana.Karena datang masih terlalu pagi jam 8.15 masih belum OPEN (open : 8.30) tetapi didalamnya sdh ada petugas yg sedang beres beres dan saya tetap mendaftar dan di terima,pelayanan cukup enak dan sangat sopan menurut saya beda dengan di jakarta tentunya. Petugas mengatakan kami baru buka jam 8.30 silahkan menunggu sebentar.Sebentar kemudian keluar dokter dr dalam menyapa kami dan mengatakan tolong menunggu sekitar 30menit karena mau mengunjungi pasien.Sembari menunggu saya membaca buku buku yg ada. Ternyata disitu banyak sekali buku buku bertuliskan tentang kr****n dalam bahasa indonesia,saya ambil dan baca beberapa,yah pada umumnya tentang pengajaran dan praktek ajaran kr****n sehari hari.
Tak lama dokternya datang dan kami dipersilahkan untuk masuk,didalam ruang praktek dokter saya juga melihat ada beberapa simbol tentang ajaran kr****n.Dokter nya sangat baik dan ramah menurut saya dan dia bisa bahasa indonesia walau agak kurang lancar.
Berselang beberapa saat dokter mengambil kesimpulan harus mengadakan beberapa tindakan yg diluar perkiraan saya yg tentunya juga diluar budget uang yg kami bawa.Saya menceritakan kepada sang dokter tentang keuangan yang pasti sudah tidak mencukupi. Heran nya sang dokter mengatakan jangan bicara uang dengan saya,saya akan bantu,jangan kawatir katanya,saya akan memberikan potongan harga. saya pun terharu dan berterima kasih kepada dokter. Dalam hati saya berpikir kalau di jakarta mungkin sudah disuruh pulang ambil uang dulu mana mungkin begitu.
Setelah dokter selesai bekerja dia mempersilahkan kami untuk menunggu diluar menunggu obat dan yg saya renungkan sampai sekarang adalah dia mengatakan dalam bahasa indonesia: semoga Tuhan memberkati dan menyalami saya.
Petugas depan memberikan rincian biaya yg harus dikeluarkan ternyata cukup mengharukan juga buat saya:
saya diberikan potongan harga dan beberapa tindakan bahkan ada yg free(tidak usah bayar) dan heran lagi dia menanyakan apakah uangnya cukup?
Cukup luar biasa menurut saya.
Sahabat sedhamma,kapan kita bisa menjumpai seorang Buddhist yg bisa berbuat demikian? Karena sampai hari ini saya jujur saja belum menjumpainya. Secara pribadi bukan dengan bakti sosial atau sejenisnya.
Atau kita terlampau sibuk dengan hanya pembahasan dhamma dan lupa dengan tindakan? Disinilah saya pikir umat Buddhist sering kecolongan dalam iman(terpengaruh iman nya).Kita terlampau jarang menemui seorang umat Buddhist yg berbuat demikian, yang dapat menggugah hati seseorang menurut saya kenapa yah? saya juga belum tau.
Demikian saudara sedhamma,mohon memberikan tanggapannya, terima kasih.
ahiong sukarni
Senin 25oktober 2010,saya berangkat ke rs Mt.Elizabeth di singapura menemani ibu saya berobat ke bagian THT.Saya mendaftar pada salah satu dr spesialis ENT di sana.Karena datang masih terlalu pagi jam 8.15 masih belum OPEN (open : 8.30) tetapi didalamnya sdh ada petugas yg sedang beres beres dan saya tetap mendaftar dan di terima,pelayanan cukup enak dan sangat sopan menurut saya beda dengan di jakarta tentunya. Petugas mengatakan kami baru buka jam 8.30 silahkan menunggu sebentar.Sebentar kemudian keluar dokter dr dalam menyapa kami dan mengatakan tolong menunggu sekitar 30menit karena mau mengunjungi pasien.Sembari menunggu saya membaca buku buku yg ada. Ternyata disitu banyak sekali buku buku bertuliskan tentang kr****n dalam bahasa indonesia,saya ambil dan baca beberapa,yah pada umumnya tentang pengajaran dan praktek ajaran kr****n sehari hari.
Tak lama dokternya datang dan kami dipersilahkan untuk masuk,didalam ruang praktek dokter saya juga melihat ada beberapa simbol tentang ajaran kr****n.Dokter nya sangat baik dan ramah menurut saya dan dia bisa bahasa indonesia walau agak kurang lancar.
Berselang beberapa saat dokter mengambil kesimpulan harus mengadakan beberapa tindakan yg diluar perkiraan saya yg tentunya juga diluar budget uang yg kami bawa.Saya menceritakan kepada sang dokter tentang keuangan yang pasti sudah tidak mencukupi. Heran nya sang dokter mengatakan jangan bicara uang dengan saya,saya akan bantu,jangan kawatir katanya,saya akan memberikan potongan harga. saya pun terharu dan berterima kasih kepada dokter. Dalam hati saya berpikir kalau di jakarta mungkin sudah disuruh pulang ambil uang dulu mana mungkin begitu.
Setelah dokter selesai bekerja dia mempersilahkan kami untuk menunggu diluar menunggu obat dan yg saya renungkan sampai sekarang adalah dia mengatakan dalam bahasa indonesia: semoga Tuhan memberkati dan menyalami saya.
Petugas depan memberikan rincian biaya yg harus dikeluarkan ternyata cukup mengharukan juga buat saya:
saya diberikan potongan harga dan beberapa tindakan bahkan ada yg free(tidak usah bayar) dan heran lagi dia menanyakan apakah uangnya cukup?
Cukup luar biasa menurut saya.
Sahabat sedhamma,kapan kita bisa menjumpai seorang Buddhist yg bisa berbuat demikian? Karena sampai hari ini saya jujur saja belum menjumpainya. Secara pribadi bukan dengan bakti sosial atau sejenisnya.
Atau kita terlampau sibuk dengan hanya pembahasan dhamma dan lupa dengan tindakan? Disinilah saya pikir umat Buddhist sering kecolongan dalam iman(terpengaruh iman nya).Kita terlampau jarang menemui seorang umat Buddhist yg berbuat demikian, yang dapat menggugah hati seseorang menurut saya kenapa yah? saya juga belum tau.
Demikian saudara sedhamma,mohon memberikan tanggapannya, terima kasih.
ahiong sukarni
