Messages

lagu lama.......








sama saya juga he he he  (just a joke, di atas.)

Kalao sudah begini, Umat BUddha hanya mementingkan ritual. Tapi intinya (meditasi) banyak umat yg tidak praktekkan. Akhirnya malah umat lain yg menikmati "kuning telur" Ajaran Sang Buddha. :-(

Yah, syukurnya saya berusaha menyadari badan dan pikikran, perasaan dalam semua kegiatan sehari-hari.

Maaf kalau tidak berkenan...

saya bukan Umat Buddha 

untuk fenomena denyut, dulu saya juga merasakannya.. kadang di tangan, kadang di kaki.. sekarang karena jarang meditasi, malah tidak terasa lagi.. mungkin karena sensitivitas sudah berkurang..

rasanya hampir semua meditator punya masalah yang kurang lebih sama dalam menghadapi kemalasan. saya juga punya masalah ini. dan bagaimanapun juga obatnya cuma satu: "lanjutkan"... mau tanya ke meditator manapun juga (dari kelas amatir sampai kelas veteran) jawabannya ya cuma "lanjutkan"..

benar, makin rajin medit, makin bertambah sensi nya

ok, semangat 

Untuk kemalasan sebagai salah satu rintangan (nivarana) dalam meditasi, bisa dibaca di http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19100.0

siap om aryakumara 

dengan rutinitas yang padat, pasti meditasi ditempatkan diprioritas nomor paling bawah. karena paling bawah, baru mikir meditasi setelah semua kegiatan lain kelar, sehingga malas dan sudah terlanjur capek.

mungkin perlu dievaluasi segara rutinitas sehari2, apakah semuanya penting dan ada yang gak terlalu penting. sesudah jadwalnya mulai longgar, tempatkan meditasi diwaktu tertentu di mana anda blom bener2 capek dan blom ngantuk, misalnya jam 10 malam. terus bermeditasi di jam yang sama dan tempat yang sama sehingga jadi kebiasaan...
coba terusin aja...

benar, capek kerja

mau seperti dulu aja, setelah bangun dan sblm tidur 
hanya malas lebih dominan dari rajin 

mengenai denyut itu kl stop meditasi, nanti lama" hilang sendiri.

misalnya sudah ga pernah meditasi
dan ada ketemu Bhante, namaskara sama Bhante, atau baca paritta
nanti mulai denyut lagi
dan jawaban yg selalu didapatkan adalah "lanjutkan"

Rutinitas yg padat, bikin capek dan malas utk meditasi duduk,
ada masukan supaya kembali rajin meditasi?
Selain itu, yg bikin "takut" utk meditasi adalah merasakan efek meditasi dgn ciri di tengah kening kepala
(antara kedua mata) kadang berdenyut seperti kita menekan mata ikan
apabila dekat di tempat yg konon ktnya ada "makhluk lain" yg tak terlihat mata biasa...
NB : biasanya dgn objek anapanasati
Mohon tips, saran, kritikan,dll supaya bs rajin kembali utk meditasi..
terima kasih 

coba dengan objek nafas saja..lebih aman dan "dekat" dengan kita

Ah , saran yg baik sekali.  Gw sendiri tadi ga kepikiran kasus seperti ini, padahal sudah beberapa kali mendengar pengalaman mereka yg menjumpai makhluk2 begini dan melimpahkan jasa.

Patut dicoba tuh, benar2 masuk akal. 

Intinya mengharapkan mereka berbahagia. Implementasi konkret bisa dengan pelimpahan jasa, memberi makan, atau juga permintaan maaf (asumsi bahwa makhluk yang mengganggu memiliki ikatan dendam atau benci).

Semoga bisa diterapkan dan semoga berhasil.

ya semoga saja ada hasil yg baik..kita tunggu kabarnya dari om menyan 

[at]  Mod: kalau thread seperti ini, dimasukkan ke board "member only" gimana?

wah nanti saya ga bisa ikutan post donk

om menyan, mirip id na forum sebelah Ksks
Izinkan saya beri sedikit masukan..
Baru hari jumat lalu ini saya diskusi dengan seorang Bhante hutan thai tntang meditasi gt..
Jawaban ya saya dapat..bisa saja mahkluk2  tidak terlihat itu sangat membutuhkan jasa" karena prnh menjadi saudara dengan om di kehidupan yg lampau..bisa dicoba pelimpahan jasa misalnya? biasa tradisi tuang air ya? atau om yg sdh pengalaman dlm meditasi, bisa lsg menyebutkan "semoga jasa2 kebajikan bisa diterima, jangan marah jngan dendam, semoga stlh mnerima jasa2 ini berbahagia, sadhu anumodana"
Sorry kl ga jelas..ketik dr hp soalnya.

hmm..izin cerita dikit ya
baru kemarin, sebelum Waisak Puja ada upacara Visudhi Trisarana dan Upasaka-Upasika..
saya diajak oleh bro Seniya dan saya mengenal forum ini dari beliau..
jadi kemarin baru ambil Trisarana, sebenarnya mau ambil Upasaka-Upasika sih hehe..tapi proses yg baik akan menghasilkan hasil yg baik juga..

Bagaimana awalnya menjadi seorang Budhis (seorang Budhis dgn seorang Praktisi Dharmma lain y?)

saya lahir di keluarga yg bisa dikatakan Budhis Tradisi, sembahyang di klenteng, bakar2 kim chua, dll dsb..
jadi kalau mendengar kata "Biksu, Bhante, Vihara" itu mind setnya adalah botak, bertitik 6 kyk film2 Monkey King, vegetarian, tiap hari liam kheng, dll...
waktu SD kelas 5 saya sekolah di salah satu sekolah swasta ka****k di Jambi, dan pelajaran agama Budha tidak diajarkan disini, belajar agama Budha mesti ikut kebaktian, sekolah minggu dan minta cap2 gitu kl ke vihara hehehe, jadi alasan waktu itu ke vihara cuma utk minta cap dan dapat nilai bagus...semuanya berjalan terus sampai SMP, bahkan SMA...
di sini saya masih Budhis KTP...

seiring berjalan waktu, Ibu saya, meninggal,
disini saya mengalami masa yg lumayan sulit, tapi dihari ke 2 atau ke 3 ibu saya meninggal, saya benar2 kecapekan, terbaring lemas, setengah sadar..
saya seolah2 di datangi oleh Bhante, tepatnya Bhante dgn jubah Mahayana, disini Bhantenya seperti membelah diri menjadi 4 gitu (kl ga salah) berputar2 mengelilingi saya dan memberikan sesuatu utk digenggam ditangan kiri saya...
waktu saya sadar, tidak ada apa2 sama sekali, mgkn cuma kecapekan dan menghayal yg gak2 y? (sampai saat ini masih menjadi misteri)

disini, saya mulai diajak ke Vihara oleh teman saya, sekedar Kebaktian...

waktu berjalan lagi, saya main ke forum kaskus. disini saya membaca2 forum spiritual tentang Buddhis, dan mendapatkan refrensi buku yg cukup menarik..ya yaitu buku Ajahn Brahm, dan dikirimkan oleh salah satu kaskuser ke alamat saya..saya membaca buku itu, dan sangat tertarik dgn apa yg tertulis...ini sangat indah..rupanya ini adalah Ajaran Sang Buddha, Dhamma...
saya semakin sangat tertarik utk mempelajarinya...memang luar biasa, bermanfaat utk hidup sehari-hari...saya mulai belajar melepas ego, dll...

sampai hari Waisak kemarin, baru secara resmi, simbolis saya menyatakan Trisarana di depan Bhante
dan katanya 1-2minggu lagi bakalan dapat nama Buddhis

semoga saya bisa terus belajar, belajar dan belajar dalam Buddha Dhamma..
Dhamma sesungguhnya satu, tidak mendua

tema Waisak kemarin "semua yg terkondisi tidak abadi, dengan eling berjuanglah utk pembebasan"

luar biasa

maaf kl pengalaman saya agak membingungkan hehe

dear unhan ini yang di jalan di ponegoro yah?
yang ada sekolahannya itu...sekolahan buddha sariputra

yg ada perguruan Sariputra
bener, ada tk,sd, smp dan sma 

kemarin pas Waisak Puja, sdh dijelaskan sama Romo, kalau tanah yg msh hutang itu, sdh lunas
maaf, saya jarang ol di sini, karena inet agak lelet

terima kasih utk saudara2 se-Dharma yg telah membantu berdana 

sundul dulu biar rame

JUJURRR!!,

W BOSEN BERDANA TAU GAKK!!!!!

MAKANYA KLO ORG DANAIN W, w JADI =>> /


TOLONGGGG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

/




Y___T"""""""""""""




















T__T?"

[at] ^
maksudnya Buddhayana itu apa yah?


bingung sama brosurnya  [at] _ [at]


ini tanah udah dibeli kok dilunasin?

Tentang Buddhayana sudah dijelaskan oleh sdr. Unhan. Sedikit tambahan info dari saya bahwa konsep Buddhayana (Kendaraan/Wahana Buddha) pertama kali muncul dalam Saddharma Pundarika Sutra (Sutra Teratai/Lotus Sutra) di mana Sang Buddha mengatakan bahwa para Buddha tidak mengajarkan dua apalagi tiga kendaraan (Sravakayana, Pratyekayana, Bodhisattvayana/Mahayana), melainkan hanya satu kendaraan (yaitu Buddhayana)

Soal tanahnya kalau tidak salah, itu tanah dibeli dengan berhutang dengan pihak lain dan hutang itulah yang harus dilunasi......

makasi banyak utk petunjuknya  sdr. seniya

Buddhayana - ini yang menarik. Konsep Buddhayana sebenarnya diperkenalkan oleh YM Bhikkhu Ashin Jinarakita yang telah almarhum. Beliau yang mempelopori kebangkitan ajaran agama Buddha di Indonesia. Thanks to him kita masih berkesempatan belajar agama buddha di indo. Beliau mengenal bahwa dalam perkembangannya, agama buddha memiliki 3 aliran utama, Theravada, Mahayana, dan Tantrayana. Karena esensi ketiga aliran tersebut pada dasarnya sama, maka beliau mencoba untuk menyatukan umat dari ketiga aliran tersebut ke dalam satu wadah. Ketiga jalan yang disebutkan di atas (theravada, mahayana, tantrayana) sama-sama merupakan jalan kebuddhaan sehingga diberi nama "Buddhayana". Konsepnya sebenarnya sangat mulia karena memiliki landasan untuk menyatukan umat buddha yang minoritas ke dalam satu wadah besar, tidak terpecah-pecah antar aliran. Tapi sayangnya, istilah "Buddhayana" yang diperkenalkan beliau malah diinterpretasikan oleh kebanyakan orang sebagai aliran baru..

Perlu digarisbawahi bahwa Buddhayana bukan aliran baru, tapi merupakan wadah pemersatu umat buddha dari berbagai aliran. Pelopornya ya itu tadi, alm. bhante Ashin...


mengapa kita harus membedakan sekte?
kalau bisa saya mau cari HAHAHayana seperti yg Ajahn Brahmn katakan
hihihi

all..thanks utk responnya
itu Vihara Sakyakirti
bisa dicari di google..ketik saja vihara sakyakirti jambi
memang tanahnya sdh dibeli, tapi dalam keadaan terhutang..utk lebih jelas dan yang masih ragu dalam berdana..
hubungi no telepon yg ada aja
ini nomornya 0741-25617
semoga bisa dapat penjelasannya
saya cuma umat awam

Namo Buddhaya
saya dari Jambi
kebetulan kemarin posting di forum sebelah, jadi ada yg pake id "seniya" yg memberi petunjuk utk posting di sini

kebetulan Vihara Sakyakirti Jambi sedang butuh dana utk melunasi pembayaran tanah yg dibeli, tanah yg dibeli atas nama Majelis Buddhayana Indonesia Provinsi Jambi...

"Dana kebenaran mengatasi segala pemberian...(Dhammapada : 354)


o ya, ane cuma umat awam
tadi mampir ke vihara, dapat brosurnya
utk lebih jelas coba lihat digambar aja ya