News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Modernbuddha

#1
Diskusi Umum / Re: Dhamma Entertainment
12 May 2008, 06:49:07 PM
That's right saya semaikin setuju dengan pendapat Bro Kainyn..Memang jika kita kaji satu persatu semua kata2 itu punya makna tersendiri..namun sampai sejauh mana 2 kata yang berbeda dapat saling melengkapi walaupun bukan suatu kewajiban untuk saling melengkapi, karena sang Buddha selalu mengajarkan kita untuk tidak melekat pada suatu hal tertentu..
Oleh karena itu kita hendaknya juga jgn terlalu melekat dengan suatu pendapat yang belum tentu bener adanya hanya saja kita bisa mengetahui sampai dimana pendapat, tindakan, dan ucapan kita dapat melengkapi kehidupan beragama kita..

Isi itu adalah kosong..
Kosong itu adalah isi..
Terkadang sesuatu yang nyata dihadapan kita belum tentu bener seperti apa yang ada di dalam pikiran kita..Hanya samapi sejauh mana kita bisa mengambil sisi positifnya yang mungkin saja bisa kita amalkan dalam kehidupan Buddha-Dharma..

Melalui diskusi ini juga mungkin saya sendiri jadi belajar banyak sekali..
sekali lagi saya mohon maaf apabila ada yang mungkin tersinggung dengan penuturan saya ini..
Buddha Bless..

Namo Buddhaya..




Quote from: Kainyn_Kutho on 12 May 2008, 11:02:49 AM
Modernbuddha,

Sebenarnya menurut saya, memang tidak masalah budaya yang tidak bertentangan dengan Buddha Dhamma berkembang dan dijalankan. Hanya saja, Buddha dhamma adalah Buddha Dhamma. Buddha Dhamma bukanlah kesenian, walaupun tidak menentang kesenian. Buddha Dhamma bukanlah sarana mendapatkan kekayaan, walaupun Buddha Dhamma tidak menentang kita mencari kekayaan (secara benar). Buddha Dhamma juga bukan sarana hiburan indrawi, walaupun Buddha Dhamma juga tidak mengharuskan kita jadi pertapa. Buddha Dhamma juga bukan sarana politik, walaupun Buddha dhamma tidak melarang orang berpolitik.

Menurut saya, kadang orang menyalah-artikan "Buddha Dhamma tidak menentang", sehingga semua hal dimasukkan, dan dianggap bagian dari Buddha-dhamma. Nanti yang jadi masalah adalah, nantinya orang sudah tidak tahu lagi sebenarnya apa intisari buddha dhamma.

Soal Dhamma Striptease itu memang contoh yang ekstrim  ;D Hanya untuk memberi contoh kalo orang mau 'maksa' menghubungkan, memang apapun bisa dihalalkan.


#2
Diskusi Umum / Re: Dhamma Entertainment
12 May 2008, 10:43:02 AM
Saya sangat setuju dan sanagt banyak belajar dari pernyataan bro suchamda..
emang terkadang dalm setiap hal yang kita lakukan ataupun kita kemukakan bisa dipengaruhi oleh ego yang berlebihan..

Untuk Bro Kainyn_Kutho, saya sangat setuju kalo ada pembahasan mengenai batasan dalam Dhamma Entertaint..seperti yang saya kemukakan kemarin, yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana caranya Entertain itu bisa seejalan dengan perkembangan Buddha-Dharma bukan malah menjerumuskan Buddha-Dharma itu sendiri.. untuk contoh striptease itu bole kita katakan sebagai suatu Entertaint dewasa ini, tp blm tentu dapat dapat sejalan dengan Buddha-Dharma..saya sangat seneng dengan contoh yang bro berikan, dari sini kita mendapatkan satu contoh lagi apa yang bole sejalan dan apa yang tidak bole sejalan dengan Buddha-Dharma..

Jika kita meliahat dewasa ini ada tari2an ataupun nyanyian yang berkembang sejalan dengan perkembangan Buddhism, saya pikir sih itu adalah salah satu kekayaan yang patut kita syukuri..Sang Buddha mungkin tidak mengajari kita untuk meperdalam Buddhism melalui kesenian namun saya lebih melihat ke arah positifnya, semakin kita sering menyanyikan lagu buddhis mungkin saja buddhism itu sendiri akan semakin diingat sama kita semua, namun itu bukan suatu ukuran pasti.. kalo misalnya da yang nafsu melihat gadis yang menari, itu mungkin juga bukan salah penari tersebut, kita malah harusnya harus kagum karena penari itu bisa dikaruniai bentuk tubuh yang sempurna dimata kita, jadi kembali lagi ke orangnya..jika mereka menjadi nafsu tanyakan ke dalam diri mereka lagi apa yang salah dalam bathin mereka..

Dalam seminar/Zen yang marak dewasa ini, saya pikir juga ga semua bertujuan mencari kekayaan, tergantung dari orang yang menilainya juga, Sang Buddha memang tidak mengajarkan kita untuk terikat dengan ataupun semangat mengejar kekayaan materi karena semua itu adalah tidak kekal ataupun Anicca namun Sang Bhagava sendiri juga tidak pernah mengajarkan kepada kita untuk bermalas2an, bahkan untuk bersedekah dulu sang Buddha dan para Muridnya juga mesti berusaha berjalan ke rumah2..

Hanya itu yang mungkin bisa saya sampaikan..Sekali lagi pernyataan ini sama sekali tidak ada maksud untuk menekan ataupun menyinggung perasaan siapapun, sama seperti bro Suchamda saya hanya ingin mengeluarkan curahan hati dan pendapat saja, jika ada kekeliruan maupun kesalahan dalam hal ini, kembali saya mohon maaf yang sbesar2nya..

Namo Buddhaya
Buddha memberkati..

modernbuddha,
Memang perbedaan adalah hal2 yang merupakan kekayaan. Tetapi 'kan tidak semuanya harus dimasukkan ke dalam dhamma. Nanti sejalan dengan turunnya moral, kalo ada "dhamma striptease" bagaimana? Nanti saya berikan alasan "Dhamma Striptease" adalah untuk perenungan tubuh, karena tidak setiap orang punya kesempatan melihat tubuh lawan jenis  ;D  ;D
Maka di sini, rasanya bagus juga jika kita bisa membahas batasan2nya.




Dhamma Entertainment ini saya pikir memang harus dihindari bagi yang sudah menyadari hal itu tidak bermanfaat, namun jangan sampai 'membenci' juga, karena hal itu jelas membawa kemunduran bagi kita sendiri.




[/quote]
#3
Diskusi Umum / Re: Dhamma Entertainment
09 May 2008, 07:03:04 PM
Hi semuanya..baru bergabung hari ini uda ada topik menrik nih..
kalo saya bole menambahkan sedikit sih meskipun mengenai hal ini katanya uda di tutup, sorry ya buat yang uda nutup..cuma dkit sih..

Dalam hal ini menurut gw sih kembali ke diri masing2..apa makna Buddhism yang sesungguhnya..
apa makna ehipassiko yang sesungguhnya..
mungkin kita semua memiliki perbedaan kata2 dalam hal ini meskipun intinya mungkin saja sama..
saya sendiri juga bukan org yang menguasai Buddhism secara mendalam tapi dari topik yang saya baca ini mungkin ada baiknya saat kita mau melakukan suatu kesimpulan berdasarkan pendapat kita ataupun berdasarkan pengalaman kita yang menurut kita itu bener apa adanya terlebih dahulu kita mohon maaf kepada semua yang ada di forum ini apabila ada kata2 yang berkenan di hati mereka karena kata2 setiap org bisa diartikan beda oleh org yang berbeda juga..

Patut kita sendiri menyadari dulu apakah Entertainment itu sebenarnya sama sperti pendapat bro yang itu (syaa lupa namanya hehehe..) apakah Entertainment itu selalu dikaitkan dengan kekayaan, komersial dsb? Pkah entertainment itu tidak bisa sejalan dengan sila vinaya? dalam dunia modern skr ini patut kita perhatikan hal seperti itu..Hidup adalah mengikuti perkembangan jaman namun bukan berarti kita melupakan tradisi dan budaya hanya sampai sejauh mana kita bisa mengembangkannya dan mengapresiasikannya dalam dunia yang kian berkembang ini..

Upacara sperti Abhiseka, trus Jambhala, maupun sampai ke praktek Zen dan ceramah motivasi saya pikir smua hal itu adalah kekayaan buddhism yang tidak ternilai..terkadang dalam suatu praktek tertentu memang ada yang selalu terpengaruh denga fanatisme yang berlebihan itu yang harus menjadi perhatian kita, terkadang juga kata2 seorang perantara pemimpin upacara selalu mengadung unsur negatif sperti yang dikatakan bro nyayananda..

Tp dibalik itu smua unsur negatif dan positif itu hanyalah dari orangnya bukan praktek maupun upacaranya..harapan saya tulisan saya ini bisa mencairkan segala kesalahpahaman yang terjadi antar bro nyayananda dengan bro cetera..

saya mohon maaf yang sebesar2nya apabila ada salah ucap dalam kata2 saya..terima kasih..
Namo Buddhaya..





Quote from: nyanadhana on 08 May 2008, 10:49:45 AM
_/\_ Zaman sekarang mungkin kita sering melihat Dhamma yang digabungkan dengan sistem Entertainment yang ditujukan untuk menjaring umat sebanyak-banyaknya dan menarik minat sebagai contoh
1. Trend Api Homa
2. Trend Pemujaan Jambala untuk Kekayaan
3. Tari-tarian yang semakin eksotis dan pembuatan lagu Buddhist yang memacu nafsu(rasa senang bukan rasa tenang, rasa semangat bukan rasa syahdu/hikmat,bermain emosi)
4. Abhiseka
5. Ceramah Motivasi
6. Zen and Power of Mind
7. munculnya aliran Buddhis menyimpang dengan membawa motif tertentu.
8. masih banyak lagi

Kita melihat apakah tujuan mengenal Dhamma sebenarnya adalah mengikis Lobha Dosa Moha,sekaligus melatih batin agar tidak melekat namun apa yang terjadi saat ini? Apakah kita melupakan tujuan kita belajar Dhamma? apakah sekarang ini kita menganggap diri kita lebih hebat daripada Ajaran Sammasambuddha yang dikatakan telah ketinggalan zaman? Apa yang akan kita lakukan untuk mengembalikan itu semua?

thread ini diciptakan untuk semua anggota Buddhist yang memiliki kebijaksanaan dan simpati dalam mengembangkan Buddhadhamma seperti apa adanya. Mari sama-sama meberikan masukan di thread ini dan saling belajar.

Saran saya : Tegakkan Sila Vinaya