Semoga anda berbahagia 
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Show posts MenuQuote from: will_i_am on 12 May 2013, 01:07:46 AM
kalo ga kritis, makin banyak yang percaya, makin hancur lah buddhis...
Quote from: dhammadinna on 13 May 2013, 08:30:21 AM
Menurut saya, menjelek-jelekkan artinya: membuat jelek apa yang bagus.
Sedangkan, mengatakan apa yang jelek sebagai jelek, itu bukanlah menjelek-jelekkan. Walaupun memang, sedapat mungkin tidak menggunakan ucapan/cara kasar, diucapkan di saat yang tepat, dan setelah dipertimbangkan bahwa hal itu bermanfaat.
no komen..
Oleh karena itu, perbanyak pengetahuan tentang apa yang benar, sehingga kita tau apa yang jelek sebagai jelek, apa yang bagus sebagai bagus.
Karena punya pengetahuan, kita tidak cepat menyimpulkan, tidak ikut-ikutan..
Yang namanya "berhati-hati", tentu harus punya persiapan kan? Ibarat mau tempur, harus punya senjata. Jadi, apa senjata kita? Yaitu Pengetahuan. Dengan pengetahuan benar, kita tau apakah seseorang ingin mendiskreditkan umat Buddha (atau Buddhism), atau memang mengatakan sesuatu yang menyimpang sebagai menyimpang.
Quote from: dhammadinna on 02 May 2013, 01:57:05 PM
Saya juga ga berpikir kalo luang pu mau bagi-bagi amulet...
Saya hanya merasa kurang setuju kalau seorang bhikkhu bagi-bagi amulet, bhikkhu di manapun, siapapun... (terlepas dari Luang Pu, atau bukan. Acara waisak, atau bukan)
Memang tidak... Mungkin yang perlu diluruskan adalah 'apa tujuan blessing'..
Tentang poster, saya komennya berdasarkan semua komposisi gambar dan tulisan. Lalu saya menarik kesimpulan berdasarkan itu semua (jadi tidak semata-mata hanya dari gambar). Tapi kalo km merasa ga benar, ya sudah, ga perlu dibahas lagi..
Quote from: Kainyn_Kutho on 02 May 2013, 02:22:25 PM
Maaf, saya tidak bermaksud menyinggung anda. Memang tidak ada dikatakan demikian, tapi di gambarnya ada menyinggung Luang Pu tersebut ahli bikin amulet ayam dan saya pribadi kurang cocok. Itu saja kok, tidak memaksa orang lain sependapat, apalagi kalau sampai menghalangi acaranya. Jadi silahkan lanjutkan saja. Perbedaan pendapat sudah biasa di sini, tidak berarti anda melanggar peraturan kok.![]()
Quote from: Kainyn_Kutho on 02 May 2013, 10:57:56 AM
Ketika mendengar blessing (kalau saya tidak salah duga, pakai air), saya jadi teringat cuplikan usang ini:
[...]
"Guru Gotama, sungai Bāhukā dianggap oleh banyak orang dapat memberikan kebebasan, sungai itu dianggap oleh banyak orang dapat memberikan kebaikan, dan banyak yang mencuci perbuatan jahat mereka di sungai Bāhukā."
20. Kemudian Sang Bhagavā menjawab Brahmana Sundarika Bhāradvāja dalam syair:
"Bāhukā dan Adhikakkā,
Gayā dan Sundarikā juga,
Payāga dan Sarassatī,
Dan arus Bahumatī -
Si dungu boleh saja mandi selamanya di sana
Namun tidak akan menyucikan perbuatan gelap mereka.
Apakah yang dapat dibersihkan oleh Sundarikā?
Dan Payāga? Dan Bāhukā?
Sungai-sungai itu tidak dapat memurnikan pelaku-kejahatan
Seorang yang telah melakukan perbuatan-perbuatan kejam dan kasar
Seseorang yang murni dalam pikiran selamanya memiliki
Pesta musim semi, Hari Suci,
Seorang yang baik dalam tindakan, seorang yang murni dalam pikiran
Mengarahkan moralitasnya menuju kesempurnaan.
Adalah di sini, brahmana, engkau harus mandi,
Untuk menjadikan dirimu, sebuah perlindungan bagi semua makhluk.
Dan jika engkau tidak mengucapkan kebohongan
Juga tidak bekerja dengan mencelakai makhluk-makhluk hidup,
Juga tidak mengambil apa yang tidak diberikan,
Dengan keyakinan dan bebas dari kekikiran,
Mengapa engkau perlu pergi ke Gayā?
Karena sumur apapun akan menjadi sungai Gayā bagimu."
[...]
Melihat 'jimat ayam', saya juga teringat cuplikan usang lainnya:
[...]
"'Sementara beberapa petapa dan Brāhmaṇa memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, berpenghidupan dari keterampilan, penghidupan salah seperti membaca garis tangan, meramal dari gambaran-gambaran, tanda-tanda, mimpi, tanda-tanda jasmani, gangguan tikus, pemujaan api, [...] ahli dalam jimat, pengetahuan setan, pengetahuan rumah tanah, pengetahuan ular, pengetahuan racun, pengetahuan tikus, pengetahuan burung, pengetahuan gagak, meramalkan usia kehidupan seseorang, jimat melawan anak panah, pengetahuan tentang suara-suara binatang, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.
[...]
'"Sementara beberapa petapa dan Brāhmaṇa memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, berpenghidupan dengan keterampilan demikian, penghidupan salah seperti menenangkan para dewa dan menepati janji terhadap para dewa, membuat jimat rumah tanah, memberikan kekuatan dan kelemahan, mempersiapkan dan menyucikan bangunan, memberikan upacara pembersihan dan pemandian, memberikan korban, memberikan obat pencahar, obat penawar, obat batuk dan pilek, memberikan obat-telinga, -mata, -hidung, salep dan salep-penawar, pembedahan mata, pembedahan, pengobatan bayi, menggunakan balsam untuk melawan efek samping dari pengobatan sebelumnya, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian."[33] Ini, para bhikkhu, untuk hal-hal mendasar, persoalan kecil inilah, maka orang-orang biasa memuji Sang Tathāgata.'
[...]"
Hanya share numpang lewat saja. Tidak bermaksud menghalangi orang berbuat baik. Lagipula tentunya Luang Pu dan bhante terkenal lainnya pasti lebih tahu apa yang harus diajarkan ke umat.
Quote from: dhammadinna on 01 May 2013, 07:59:05 AM
ughh.... saya tidak setuju dengan "cara marketing yang diiming-imingi blessing".
ughh lagi... kok seolah-olah kehadiran para bhikkhu dijadikan sarana pengumpulan dana...
ughh lagi dan lagi... harus sampe segitunyakah?? apa daya tarik Dhamma kalah telak dengan itu semua??
Quote from: adi lim on 29 April 2013, 07:15:39 PM
kalau tidak ikut dana, boleh dapat amulet ayam ndak ?
Quote from: andry on 28 April 2013, 10:36:11 PM
Semoga perayaan waisak nya
meriah serta khusuk(bermakna)
semoga yg datang benar2 karena
ingin memperingati
hari tri suci waisak
bukan biar dapet ayam nya
Btw, thx atas pemberitahuan nya.
+1
