Dharmamitra say:
sesudah menjadi Buddha kemudian menjadi manusia.
Itukan pertanyaan dari bro marce..
Untuk apa Buddha cerita Sukhavati? Jawabannya ada di 48 ikrar Buddha Amitabha dalam Sukhavativyuha sutra.
Dalam kitab2 komentar Tipitaka Pali sendiri tertulis bahwa para Arahat memiliki level abhinna yang berbeda-beda. Contohnya, hanya ada 4 orang Arahat siswa Buddha Gotama yang mampu mengingat kehidupan lampau lebih jauh dari 1 Asankkheyya 100 ribu kappa. Begitu juga dengan abhinna mata dewa pun hanya sedikit yang kemampuannya sampai menjangkau galaksi-galaksi yang amat jauh.
Buddha sendiri menyatakan bahwa ada manusia di galaksi lain. Kenapa tidak ada Arahat dalam 500 tahun terakhir yang mempertegas hal ini atau menjelaskan lebih jauh?
Maksud saya adalah tidak ada Arahat yang berkeliling memberi tahu bahwa beliau punya Abhinna yang sedemikian hebat. Bila ada seorang Arahat yang berpromosi tentang hal-hal yang terlihat dengan mata batinnya, ini sama saja dengan memamerkan Abhinna. Namun, berbeda ketika Sang Arahat mengajarkan secara pribadi kepada murid dekatnya; ini terhitung mewariskan Dharma. Apakah Anda berani jamin, seumur hidup para Arahat itu tidak pernah menyebutkan Sukhavati (sekalipun dengan sebutan lain)?
Berani Jamin Bro Dharmamitra, bahwa belum ada Arahat yang pernah menyebutkan Alam Sukhavati, walaupun sebutan nama lain, Apakah Bro Dharmamitra pernah dengar ?
karena memang belum pernah dengar, makanya kami minta petunjuk para murid2 aliran Mahayana untuk meyakinkan kami adanya alam Sukhavati, kalau hanya berdasarkan kitab suci Tripitaka Mahayana tidak bisa dibuktikan, dan pula di Tipitaka Pali tidak pernah sebutkan adanya alam Sukhavati.
kalau pernah dengar ada Arahat mengatakan adanya alam Sukhavati, kami juga akan bantu meluruskan adanya alam Sukhavati kepada umat lainnya.
Bro Dharmmitra say
[at] bro Chandra and bro Indra,
Oya, maaf bro sekalian. Saya lupa referensinya, karena sudah lama. Coba saja cari di sastra2 dari aliran Sukhavati
Bro Dharmamitra menyatakan sesuatu harus ada referensi, tidak boleh demikian, kalau hanya asal membabarkan tidak sesuai Buddha Dhamma, itu bahaya sekali, bisa menyebabkan pandangan salah kepada pembaca lainnya.
Kalau disuruh cari di sendiri sastra aliran Sukhavati, terus terang kami enggan, karena kitab tersebut tidak jelas, jadi sia2 bagi kita membacanya.
Kalau disuruh cari referensi di kitab Tipitaka kanon Pali, banyak pembaca/pemirsa di Dhammacitta pasti punya semangat tinggi untuk mencari.
sesudah menjadi Buddha kemudian menjadi manusia.
Itukan pertanyaan dari bro marce..
Untuk apa Buddha cerita Sukhavati? Jawabannya ada di 48 ikrar Buddha Amitabha dalam Sukhavativyuha sutra.
Dalam kitab2 komentar Tipitaka Pali sendiri tertulis bahwa para Arahat memiliki level abhinna yang berbeda-beda. Contohnya, hanya ada 4 orang Arahat siswa Buddha Gotama yang mampu mengingat kehidupan lampau lebih jauh dari 1 Asankkheyya 100 ribu kappa. Begitu juga dengan abhinna mata dewa pun hanya sedikit yang kemampuannya sampai menjangkau galaksi-galaksi yang amat jauh.
Buddha sendiri menyatakan bahwa ada manusia di galaksi lain. Kenapa tidak ada Arahat dalam 500 tahun terakhir yang mempertegas hal ini atau menjelaskan lebih jauh?
Maksud saya adalah tidak ada Arahat yang berkeliling memberi tahu bahwa beliau punya Abhinna yang sedemikian hebat. Bila ada seorang Arahat yang berpromosi tentang hal-hal yang terlihat dengan mata batinnya, ini sama saja dengan memamerkan Abhinna. Namun, berbeda ketika Sang Arahat mengajarkan secara pribadi kepada murid dekatnya; ini terhitung mewariskan Dharma. Apakah Anda berani jamin, seumur hidup para Arahat itu tidak pernah menyebutkan Sukhavati (sekalipun dengan sebutan lain)?
Berani Jamin Bro Dharmamitra, bahwa belum ada Arahat yang pernah menyebutkan Alam Sukhavati, walaupun sebutan nama lain, Apakah Bro Dharmamitra pernah dengar ?
karena memang belum pernah dengar, makanya kami minta petunjuk para murid2 aliran Mahayana untuk meyakinkan kami adanya alam Sukhavati, kalau hanya berdasarkan kitab suci Tripitaka Mahayana tidak bisa dibuktikan, dan pula di Tipitaka Pali tidak pernah sebutkan adanya alam Sukhavati.
kalau pernah dengar ada Arahat mengatakan adanya alam Sukhavati, kami juga akan bantu meluruskan adanya alam Sukhavati kepada umat lainnya.
Bro Dharmmitra say
[at] bro Chandra and bro Indra,
Oya, maaf bro sekalian. Saya lupa referensinya, karena sudah lama. Coba saja cari di sastra2 dari aliran Sukhavati
Bro Dharmamitra menyatakan sesuatu harus ada referensi, tidak boleh demikian, kalau hanya asal membabarkan tidak sesuai Buddha Dhamma, itu bahaya sekali, bisa menyebabkan pandangan salah kepada pembaca lainnya.
Kalau disuruh cari di sendiri sastra aliran Sukhavati, terus terang kami enggan, karena kitab tersebut tidak jelas, jadi sia2 bagi kita membacanya.
Kalau disuruh cari referensi di kitab Tipitaka kanon Pali, banyak pembaca/pemirsa di Dhammacitta pasti punya semangat tinggi untuk mencari.
