News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Chandra Bodhi

#1
Dharmamitra say:
sesudah menjadi Buddha kemudian menjadi manusia.
Itukan pertanyaan dari bro marce..

Untuk apa Buddha cerita Sukhavati? Jawabannya ada di 48 ikrar Buddha Amitabha dalam Sukhavativyuha sutra.
Dalam kitab2 komentar Tipitaka Pali sendiri tertulis bahwa para Arahat memiliki level abhinna yang berbeda-beda. Contohnya, hanya ada 4 orang Arahat siswa Buddha Gotama yang mampu mengingat kehidupan lampau lebih jauh dari 1 Asankkheyya 100 ribu kappa. Begitu juga dengan abhinna mata dewa pun hanya sedikit yang kemampuannya sampai menjangkau galaksi-galaksi yang amat jauh.

Buddha sendiri menyatakan bahwa ada manusia di galaksi lain. Kenapa tidak ada Arahat dalam 500 tahun terakhir yang mempertegas hal ini atau menjelaskan lebih jauh?

Maksud saya adalah tidak ada Arahat yang berkeliling memberi tahu bahwa beliau punya Abhinna yang sedemikian hebat. Bila ada seorang Arahat yang berpromosi tentang hal-hal yang terlihat dengan mata batinnya, ini sama saja dengan memamerkan Abhinna. Namun, berbeda ketika Sang Arahat mengajarkan secara pribadi kepada murid dekatnya; ini terhitung mewariskan Dharma. Apakah Anda berani jamin, seumur hidup para Arahat itu tidak pernah menyebutkan Sukhavati (sekalipun dengan sebutan lain)?


Berani Jamin Bro Dharmamitra, bahwa belum ada Arahat yang pernah menyebutkan Alam Sukhavati, walaupun sebutan nama lain, Apakah Bro Dharmamitra pernah dengar ?
karena memang belum pernah dengar, makanya kami minta petunjuk para murid2 aliran Mahayana untuk meyakinkan kami adanya alam Sukhavati, kalau hanya berdasarkan kitab suci Tripitaka Mahayana tidak bisa dibuktikan, dan pula di Tipitaka Pali tidak pernah sebutkan adanya alam Sukhavati.

kalau pernah dengar ada Arahat mengatakan adanya alam Sukhavati, kami juga akan bantu meluruskan adanya alam Sukhavati kepada umat lainnya.

Bro Dharmmitra say
[at]  bro Chandra and bro Indra,
Oya, maaf bro sekalian. Saya lupa referensinya, karena sudah lama. Coba saja cari di sastra2 dari aliran Sukhavati


Bro Dharmamitra menyatakan sesuatu harus ada referensi, tidak boleh demikian, kalau hanya asal membabarkan tidak sesuai Buddha Dhamma, itu bahaya sekali, bisa menyebabkan pandangan salah kepada pembaca lainnya.
Kalau disuruh cari di sendiri sastra aliran Sukhavati, terus terang kami enggan, karena kitab tersebut tidak jelas, jadi sia2 bagi kita  membacanya.

Kalau disuruh cari referensi di kitab Tipitaka kanon Pali, banyak pembaca/pemirsa di Dhammacitta pasti punya semangat tinggi untuk mencari.

_/\_
#2
IMO, Seorang Arahat memberitahukan kepada umat, bahwa sudah merealisasi Nibbana, harusnya tidak masalah dan bukanlah kesombongan.
Karena adanya seorang Suciwan (8 makhluk suci), bukankah ini memberi kesempatan kepada makhluk lainnya termasuk makhluk Manusia untuk Berbuat Kebajikan kepada para Suciwan.

Yang masalah adalah para umat sendiri, karena keingintahuan seorang umat/manusia masih besar atau LDM masih tinggi, sehingga timbulah isu dan gosip yang beraneka ragam juga sesuai pendapat mereka masing2.
Dan saya kira di masa jaman Buddha Gotama, juga sudah ada masalah seperti ini, tapi pada waktu itu, karena masih ada Buddha, jika ada muridnya yang sudah merealisasikan pencapaian Arahat, biasanya para muridnya yang lain (Bhikkhu) belum mencapai atau umat bisa bertanya langsung kepada Buddha, kemudian Buddha atau Arahat lainnya bisa memberitahukan, jika ada yang bertanya, sehingga kasus jelas.
Untuk jaman sekarang Arahat sudah sedikit (langka), karena tidak ada tempat untuk bertanya pencapaian para Suciwan, jadi nya timbul isu/gosip seperti sekarang yang terjadi.

Kemudian bagi para Bhikkhu yang belum merealisasi Pencapaian, tetapi mengakui bahwa dia sudah mencapai Arahat, itu yang jadi masalah besar bagi Bhikkhu tersebut, karena bisa terlahir di alam Apaya.
Ada Vinaya bagi Bhikkhu dimana, jika seorang Bhikkhu mengaku punya kesaktian, tapi ternyata belum punya kesaktian, maka Bhikkhu tersebut termasuk melakukan perbuatan Parajika, dan konsekuensi nya adalah lahir di AVICI
Memang seorang Arahat belum tentu punya Abhinna/Jhana (menurut Abhidhamma), tetapi umumnya pasti mempunyai Abhinna, tetapi para Arahat pasti tidak akan mempamerkan kesaktian mereka.

Demikian IMO ini

_/\_






#3
Kata NYA, didalam Mahayana ada mengenal konsep, Sebagai berikut,

Asal mula kita (manusia dan semua makhluk) pada dasarnya berasal dari Mahatman / Adhi Buddha / Nirvana. Jadi secara eksplisit, Aliran Mahayana menyatakan ada sebab utama yang menjadi detonator terbentuknya samsara ini. Oleh karena itu, banyak semboyan dari Aliran Mahayana seperti:
- semua makhluk adalah satu
- semoga samsara berubah menjadi Nirvana
- kita adalah Buddha (meskipun "kita" saat ini belumlah menjadi Sammasambuddha atau Savaka Buddha sekalipun)
- dsb.

Dharmamitra say
Sabbe sangkhara anicca artinya segala yang berkondisi selalu berubah/tidak kekal.
Kebuddhaan itu apa termasuk Sangkhara? tidak toh..
Lagi pula ada 4 sifat Nirvana: Kekal Abadi, Kebahagiaan Sejati, Murni, Sunyata
apakah pencapaian Buddha bisa berubah menjadi upasaka? hehehe... kira-kira apa jawaban Buddha...


Apakah konsep Mahayana berlawanan dengan yang kata yang di Bold, seperti ungkapan Bro Dharmamitra !!!
Karena saya liat penulisan Bro Dharmamitra banyak mengambil referensi Sutra mahayana, boleh dijelaskan mengapa berlawanan dengan pernyataan Bro Dharmamitra
karena sesudah dari Buddha kemudian menjadi manusia(upasaka),
kemudian yang pasti dari manusia ingin menjadi Buddha !

Dharmamitra say
Amitabha Buddha mencapai Kebuddhaan di sistem dunia(tata surya) Sukhavati 10 mahakalpa yang lampau. Dalam Tipitaka Pali memang tidak ada, tapi ada dalam Tripitaka Mahayana.

Sukhavati itu berjarak sangat jauh dari bumi ini. Dalam sutra dikatakan bahwa jaraknya adalah miliaran tanah Buddha (planet bumi). Jadi, jangan dulu bicarakan melihat Sukhavati bila Bumi (planet yang ada manusia) terdekat saja belum terlihat.


Kalau begitu cerita tentang adanya Alam Sukhavati itu buat apa  ya ? atau hanya menarik supaya ajaran ini lebih MENARIK, KEREN !

Dharmamitra say
Di jelaskan bahwa Abhinna Arahat memang memiliki jangkauan terbatas. Hanya sedikit Arahat yang punya abhinna sehebat  Arya Moggalana dkk.


Dari pernyataan Bro Dharmamitra yang dibold diatas, berarti tidak ada lagi Arahat yang mempunyai kemampuan Abhinna seperti itu, sehingga tidak bisa menceritakan isi tentang 'ALAM SUKHAVATI'  !!! :)
Bro Dharmamitra hebat donk !, bisa tahu kemampuan sekian banyak Arahat selama 500 tahun dihitung mulai dari sekarang, sehingga para Arahat tidak bisa menceritakan konon adanya 'Alam Sukhavati' !

Dharmamitra say
Lagi pula Sukhavati itu bukan tingkatan alam seperti dalam 31 alam, tapi galaksi lain.
Tentu saja realisasi  berbagai tingkat Bodhisattva Bhumi - sampai akhirnya Kebuddhaan.


Boleh minta referensi Bro, kedua kalinya sesudah Bro Indra yang pertama
_/\_
#4
Bro Dharma say,
Mengetahui adanya Amitabha dan merealisasi Nirvana adalah dua hal yang berbeda
bro.  


PASTI BEDA !
Bang Dharmamitra, karena Amitabha Buddha itu tidak ada dalam Tipitaka, jadi ada di alam mana ?, atau Buddha masa lampaukah ? tidak jelas !, Buddha Gotama hanya membedakan ada Manusia Buddha, Pacceka Buddha, Savaka Buddha (Arahat)

Merealisasi Nibbana ada

Bro Dharmamitra say,
Misalnya seorang Arahat bisa saja tidak punya abhinna apapun, jadi ia tidak bisa melihat jauh ke bumi Sukhavati.


Seorang Arahat belum tentu punya Jhana/Abhinna, Alasan ini bisa diterima.

Arahat tidak bisa melihat jauh ke bumi Sukhavati ( maksudnya diluar 31 alam kehidupan) karena tidak punya Abhinna !
Apakah Bang Dharmamitra yakin bahwa Bhikkhu Thailand & Myanmar dalam 500 tahun yang lalu dihitung dari sekarang, yang menjadi Arahat semuanya tidak punya Abhinna ? dan ternyata sampai sekarang para Bhikkhu Thai & Myanmar yang mencapai Arahat dengan mempunyai Abhinna, dan tidak ada satupun Beliau2 membabarkan Dhamma bahwa ternyata ada bumi Sukhavati ( maksudnya diluar 31 alam kehidupan).

Jadi pernyataan ini TIDAK BISA diterima jika ada Bumi Sukhavati diluar 31 alam kehidupan .

Bro Dharmamitra say,
Karena bro belum merasakan hasil dari Jalan Vajra, tentu ini adalah omong kosong. Namun, sama seperti bro yang meyakini Jalan Arahat biarpun belum mencapai Arahat. Saya meyakini Vajrayana sekalipun saya belum merealisasi Kebuddhaan.


Boleh tahu apa itu hasil Jalan Vajra ?
#5
Quote from: Indra on 19 August 2009, 10:15:00 PM
Quote from: dharmamitra on 19 August 2009, 08:08:53 PM
[at]  bro marcedes,
semua yang bro nyatakan adalah benar, bahwa semua itu salah. Karena yang bro cerap sebagai 'salah' itu memang merupakan suatu 'kesalahan'. Namun, apa yang disampaikan Om Gandaf itu adalah hal yang lain lagi. Dengan kata lain, nga nyambung... Mahayana mengatakan Sakyamuni telah mencapai Buddha sejak dulu kala. Bila hal ini salah, dapatkah bro menjelaskan dari mana asal usul Sakyamuni muncul pertama kali di jagad raya ini?
Dalam hal ini maka saya juga menyatakan bahwa bro pun asalnya satu dengan Buddha, bro aslinya adalah seorang Buddha juga. Lalu, bisakah bro beri tahu saya dari mana asal mula bro? Kalau tidak bisa, bagaimana mungkin bro mengatakan awal mulanya seseorang itu Buddha atau bukan?
Saya sendiri tidak tahu jawabannya. Bila saya tahu, maka tentulah saya sudah merealisasikan Anuttara Samyaksambodhi. :)

Quote from: Chandra Bodhi on 19 August 2009, 10:01:41 PM
Bro Dharmamitra, kalau mau tahu dari mana Bro asal, BISA DIKETAHUI yaitu bro Dharmamitra harus banyak membaca, memahami Sutta, Abhidhamma (Kanon Pali), sering diskusi Dhamma, jadi bukan suruh menghapal, tapi menghayati dan memahami.

kemudian Bro Dharmamitra juga harus berlatih Meditasi (baik Samatha & Vipassana) dengan serius, walaupun bisa memakan waktu bertahun2, tetapi dengan keseriusan yang baik pasti berhasil mengetahui asal usul Bro Dharmamitra sendiri, BISA DIBUKTIKAN & FAKTA, Silahkan Dicoba, bukan Janji Muluk2 atau Mukzizat.

Jadi tidak hanya dengan teori atau meminta orang lain melihat asal usul kita sendiri, haruslah dari diri sendiri dulu.

Selamat Mencoba Bro Dharmamitra
_/\_

Dalam Samyutta Nikaya 15.1 Sang Buddha mengatakan: "Para bhikkhu, samsara ini adalah tanpa awal yang dapat diketahui ..."

sia-sialah mencari tahu asal-usul kita dalam samsara, karena tidak dapat diketahui. dan lagi, seandainya anda bisa mengetahui pun pengetahuan itu tidak berguna dalam merealisasikan Anuttara Samyaksambodhi.

Setuju Bro Indra, sesudah mengetahui asal usul kita dalam samsara, belum tentu bisa merealisasikan Anuttara Samyaksambodhi.

Tapi bila dalam tahap Proses Menekunin Buddha Dhamma dengan patokan TIPITAKA, bisa membantu mereka mendapat pengetahuan yang benar tentang Buddha Dhamma, dari pada keadaan sekarang yang masih micchaditthi maksudnya begitu Bro Indra.

Seperti kita ketahui dalam Tipitaka untuk yang menjadi 8 pasang Makhluk Suci tidaklah gampang, apalagi menjadi Samma Sambuddha

_/\_

#6
Quote from: dharmamitra on 19 August 2009, 08:08:53 PM
[at]  bro marcedes,
semua yang bro nyatakan adalah benar, bahwa semua itu salah. Karena yang bro cerap sebagai 'salah' itu memang merupakan suatu 'kesalahan'. Namun, apa yang disampaikan Om Gandaf itu adalah hal yang lain lagi. Dengan kata lain, nga nyambung... Mahayana mengatakan Sakyamuni telah mencapai Buddha sejak dulu kala. Bila hal ini salah, dapatkah bro menjelaskan dari mana asal usul Sakyamuni muncul pertama kali di jagad raya ini?
Dalam hal ini maka saya juga menyatakan bahwa bro pun asalnya satu dengan Buddha, bro aslinya adalah seorang Buddha juga. Lalu, bisakah bro beri tahu saya dari mana asal mula bro? Kalau tidak bisa, bagaimana mungkin bro mengatakan awal mulanya seseorang itu Buddha atau bukan?
Saya sendiri tidak tahu jawabannya. Bila saya tahu, maka tentulah saya sudah merealisasikan Anuttara Samyaksambodhi. :)

Bro Dharmamitra, kalau mau tahu dari mana Bro asal, BISA DIKETAHUI yaitu bro Dharmamitra harus banyak membaca, memahami Sutta, Abhidhamma (Kanon Pali), sering diskusi Dhamma, jadi bukan suruh menghapal, tapi menghayati dan memahami.

kemudian Bro Dharmamitra juga harus berlatih Meditasi (baik Samatha & Vipassana) dengan serius, walaupun bisa memakan waktu bertahun2, tetapi dengan keseriusan yang baik pasti berhasil mengetahui asal usul Bro Dharmamitra sendiri, BISA DIBUKTIKAN & FAKTA, Silahkan Dicoba, bukan Janji Muluk2 atau Mukzizat.

Jadi tidak hanya dengan teori atau meminta orang lain melihat asal usul kita sendiri, haruslah dari diri sendiri dulu.

Selamat Mencoba Bro Dharmamitra
_/\_


#7
Memang di ikuti dari awal sampai akhir, jawaban bro Grandalf, tidak lebih tidak kurang adalah UPAYAKAUSALYA,

jadi kesimpulannya Apapun boleh dilakukan bagi seorang Bodhisatva termasuk membunuh, mencuri, dan lain-lainnya yang melanggar sila dengan terpaksa  karena ada alasan yaitu UPAYAKAUSALYA.
memang Bingung !!!!!

sedangkan ajaran para Buddha sudah pasti
Hindari Berbuat Kejahatan,
Perbanyak Berbuat kebajikan
Sucikan Pikiran

(tidak ada tambahan kata2 boleh melanggar karena Upayakausalya)

jadi jawaban & pernyataan Bro Gandalf boleh kita samakan dengan 'tetangga kita', tumpang tindih dan bolak balik tidak klop atau sejalan dengan jawaban2 nya sendiri, yang berdasarkan Sutra2 yang dia ketahui.

Memang demikianlah kemampuan Bathin mereka untuk menerima Buddha Dhamma,

Jadi Bro Marcedes, tak usah permasalahkan, demikian adanya.

Bagi kita2 yang sudah tahu teori aja susah untuk mempraktekkannya dalam kehidupan sehari2,
apalagi mereka-mereka ini yang sangat ngotot akan keyakinan mereka atas sutra2 nya.
Jadi kita cuma bisa kasihan aja atas kemampuan mereka, yang demikian susah menerima KEBENARAN.

Yang penting jadi umat Buddhis pegangan kita adalah TIPITAKA (Vinaya, Sutta, Abhidhamma) bukan Tripitaka
karena Tripitaka itu berisi tiga kitab suci yaitu Kitab Pali, Kitab Sansekerta, Kitab Kawi (ke 3 nya digabung jadi satu), bisa bayangin itu gabungan 3 kitab suci jadi 1, demikian kerumitan Tripitaka itu.

Salam Metta, Bro Gandalf jangan marah ya !

_/\_