Messages

pikiran baik menghasilkan perbuatan baik
perbuatan baik menghasilkan karma baik
karma baik membuat pikiran baik dan berbahagia pula

sebelumnya sy juga mempunyai permasalahan yg hampir sama, yaitu permasalahan modal (ga perlu sy uraikan panjang lebar masalah itu) tp dr situ sy yakin, bahwa seburuk-buruknya jalan hidup saya, pasti ada secuil kamma baik yg dapat berbuah...

sehabis selesai kuliah yg terlintas adalah kerja dan kerja, posisi yg sy harapkan pun sudah sy capai, tp gaji sebesar apa pun ga pernah terasa cukup untuk modal usaha, karena pd saat itu pemikiran saya usaha = modal besar, karena keinginan untuk memiliki usaha yg langsung besar, tanpa disadari hal itu adalah suatu kekeliruan...

entah dgn modal nekat sy merencanakan untuk berhenti sama sekali dr pekerjaan (padahal posisi sy enak, dgn membawahi beberapa staff didalam divisi, gaji ya mayan...) disitu sy mencari dan mencari beberapa macam usaha yg bs dilakukan tp tidak membutuhkan modal besar... sampai akhirnya sy memutuskan untuk berhenti total.

apapun yg kita rencanakan, dipertimbangkan dengan masak-masak segala resiko, untung dan ruginya. jangan lupa hal terpenting adalah relasi, jaga hubungan baik dengan siapa pun dalam kehidupan nyata dimasyarakat tp bukan berarti menjadikan kita sebagai seorang pecundang. mulai lah dgn hal kecil dan apa yg kita sukai, yg terpenting jalan kan usaha itu dengan serius...

insyalabuddha, saat ini sy memiliki beberapa usaha dgn beberapa karyawan, walau bukan usaha besar... jgn lupa sering melakukan hal baik seperti berdana, karena tidak mungkin kita benar-benar apes dalam kehidupan ini, sampai tidak ada sedikit pun kamma baik/rejeki pada kehidupan sekarang, yg terpenting kita mau berusaha pasti ada jalan...

Saya jg memiliki pengalaman yg sama seperti dhanuttono
Kalo emang modal gak cukup ya usahanya yg dikecilin, start small think big ideas

Malah gaji saya tahun 2003 dulu cuman 1 jt/bln, krn saya cuma seorang sales. Gaji itu saya kumpulin selama setahun kemudian patungan dengan adik saya membuka usaha minuman di pasar dan berjalan sampai sekarang dan saya sudah mandiri.

aneh ya, karena si "tuhan"/"agama" pasangan yg dulu nya harmonis jd ribut... apakah "tuhan"/"agama" itu menjadi perusak hubungan orang ?? kenapa ??

makanya sy berkali2 mengatakan, jika memang tuhan/agama itu benar, seharusnya tidak akan pernah muncul pertentangan/permusuhan/keributan, karena si tuhan tidak pernah memunculkan batang hidungnya, hanya bersembunyi di ketiadaan, jika memang dia benar kenapa dari awal tidak mau menyatakan 1 tuhan, 1 agama, kenapa harus manusia yg mencari sosok tuhan itu, sehingga muncul berbagai tuhan/agama yg notabene adalah karya imajinasi manusia itu sendiri...

sungguh disayang, manusia bodoh ribut masalah agama... tp teori demi teori, ceramah demi ceramah menghebohkan seakan karangan imajinasi manusia yg spektakuler itu seakan nyata dan parahnya orang bodoh percaya padanya trus pulang ke rumah ribut dengan keluarga, trus keluarganya dibilang terpengaruh setan/iblis... krn dia sudah diberkati tuhan barunya...

bok ya ngurus anak, keluarga, usaha... hidup enak dan nyaman, jika perlu buang tuh istilah tuhan dan agama ke dalam sampah/sapi tank... ada atau tidak ada tuhan/agama tidak memberikan perubahan yg berarti bagi manusia, yg ada cm manusia lebih baik sedikit dr pd sebelumnya, tp krn tuhan/agama juga jutaan manusia mati dalam pertempuran/permusuhan/peperangan... betapa konyolnya sosok tuhan/agama itu...

Setuju :-D

Diawal pertemanan apakah ada perjanjian dia harus ngajak anda dan anda harus ngajak dia?
kalo tdk ada dan anda marah2 sendiri bukankah ini kurang bijaksana?
anda berkomitmen untuk menjaga pertemanan dengan mengajak si A apapun situasinya itu adalah hal yg baik, tp jgnlah kebaikan ini berubah menjadi PAMRIH dengan marah2 sendiri karena dia meninggalkan anda.

Jika anda ingin berbuat baik, ya berbuat baiklah, jika ternyata dibalas dengan kebaikan itu pertanda pertemanan yg baik
tp jika dibalas dengan perbuatan buruk, setidaknya anda tahu bahwa anda adalah org yg lebih baik.

Coba anda tanya alasan kenapa si A meninggalkan anda? jika masuk akal dan bisa diterima ada baiknya dimaafkan saja mungkin sikonnya tdk mendukung
tp kalo ternyata tidak masuk akal dan kesannya mencari-cari alasan, ada baiknya anda pertimbangkan lg pertemanan anda.
Tp tanyanya jgn marah2 berilah kesempatan pada si A untuk menjelaskan semuanya.

Kalau memang bukan urusan anda yah jangan diurusin, hanya ketahuilah itulah akibat dari selingkuh.

Kemudian anda gunakan waktu dan pikiran anda untuk berdisiplin diri agar jangan sampai anda sendiri selingkuh.

Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati 

kenapa harus maksa? pergi ke vihara atau tempat beribadah lain adalah hak asasi masing2 org dan dilindungi oleh UUD'45 lho.

Tp kalo maksud anda agar ayah anda menjadi org yg beriman, gimana kalo anda ajak dengan memberi contoh perubahan sikap anda saja.

Itu yg terjadi pd saya. Saya tertarik dengan Budhism karena tertarik dengan sikap teman saya, sehingga saya mencari tahu lebih banyak.
YM Sariputta juga begitu khan waktu melihat YM Assaji.

yg kamu cintai itu udah pasti mau ama kamu nggak? yah pastikan itu dulu lha 
Kalo iya baru dilanjutin lg, kl nggak case closed.

Benar bahwa semuanya itu berkondisi, Suatu saat kita semua akan mati, ini hal yg sangat alamiah. Jd tidak ada persahabatan yg selamanya atau kepercayaan yg selamanya (sampai jutaan tahun misalnya).

Tp bukan berarti tidak ada cara untuk mempertahankan persahabatan dan kepercayaan itu. Setidaknya selama kita hidup sampai sebelum mati.

Kita sebagai manusia butuh persahabatan dan kepercayaan itu selama kita hidup, karena tanpa itu semua, kita akan menjadi makhluk yg kesepian, egois, tidak mau tahu, malah mungkin PUNAH karena tidak mau saling menolong.

Cara mempertahankan persahabatan dan kepercayaan?
saya rasa ada banyak cara yg diajarkan oleh Sang Budha, silahkan anda pakai mana yg anda anggap cocok.
kalo mnrt saya sendiri dasarnya adalah metta-karuna, kemudian dikembangkan menjadi jujur, saling menghormati, saling menghargai, toleransi.

Semoga dapat membantu

Tidakkah anda berdua terlalu keras memegang konsep agama ini?
Anggap saja agama itu sebagai ILMU PENDIDIKAN MORAL gimana? jd bukan sebagai agama, problem solved!
So mana yg menurut anda berdua benar itulah yang anda berdua lakukan, bukan karena label agama ini atau label agama itu.

Saya rasa jika anda berdua BENAR2 saling mencintai, hal ini tidak akan menjadi masalah.
Bukankah saling mencintai itu juga berarti saling menghargai, saling menghormati, saling mengalah, saling toleransi demi kepentingan bersama?

Teori Darwinnya sendiri khan masih open utk pengembangan selanjutnya, kita liat aja nanti. Sementara itu gimana kalo melanjutkan kita semua melanjutkan latihan masing2.

LIVE FREE or DIE HARD!!! 

Kalo boleh tahu dimana saya dapat mendapatkan bahan2 tulisan ajahn chan?