News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - roihidayat

#1

Background:
Tidak dipungkiri bahwa dlm kehidupan ini penuh dgn penderitaan dan cara untuk lepas dari penderitaan itu adalah dengan melatih diri sehingga dapat terbebas dari tumibal lahir, salah satu proses melatih diri adalah dengan mulai melepas kemelekatan thd duniawi.

Sebagai umat awam yg menjalani kehidupan duniawi yg mungkin belum dapat melepaskan begitu banyak kemelekatan thd duniawi, mereka yg hidup dlm suasana glamor dibandingkan dengan mereka yg hidup dlm kesederhanaan (hidup sesuai dengan kebutuhan), apakah keduanya mempuyai tingkat kesulitan yg sama dalam mencapai "kebahagiaan" ?

Definisi "Kebahagiaan" yg saya maksud adalah:

  • Bebas dari kekhawatiran akan sesuatu yg akan datang (hari esok)
  • Dapat menerima perubahan, menikmati setiap proses perubahan (baik yg dipersepsikan membaik ataupun memburuk oleh orang-orang pada umumnya)
  • Merasa puas dengan apa yg dia lakukan (baik apa yg dia terima maupun yg dia berikan)

Mohon tanggapan saudara sekalian ... terima kasih  ;D
#2
Pengembangan DhammaCitta / Re: Marketing DC
23 November 2007, 09:25:38 PM
bakal lebih seru lagi kalau stickernya jgn tulisan dhammacitta.org aja, tp itu sebagai identitasnya, nah yg utama mo ditampilin misalnya:
- Kata-kata bijak / inspirasional
- Gambar bodhisatwa
- Gambar/karikatur yg memberikan inspirasional juga
- etc
#3

Jadi apabila kita saat ini semisal mempunyai tujuan bebas dari dari samsara yg terus berulang, apakah melakukan planning dengan target-target dari setiap langkah itu dapat dikatakan bijak?

atau kita cukup berfokus pada kondisi sasaran akhir namun langkah yang ingin kita lakukan tidak perlu di planningkan, dibiarkan mengalir saja?

terima kasih.
#4
mmmhhh apakah saya dapat menyimpulkan bahwa:

Melamun : lebih berfokus pada buah yg ingin dinikmati saja dan tetap disana

Planning: dapat sama mempunyai tujuan menikmati buah, tetapi mencoba melakukan top down analisa secara terstruktur sehingga menyadari langkah-langkah yang harus dilakukan dari awal yg dapat ditempuh semisal menanam akar pohon, mengembangkan batangnya dan akhirnya berbuah dan menikmati buahnya.

Nah apabila kita saat ini semisal mempunyai tujuan bebas dari dari samsara yg terus berulang, apakah melakukan planning dengan target-target dari setiap langkah itu dapat dikatakan bijak? atau kita cukup berfokus pada kondisi sasaran akhir namun langkah yang ingin kita lakukan tidak perlu di planningkan, dibiarkan mengalir saja?

terima kasih.
#5
Saya mengutip dari http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=63&multi=T&hal=0
tentang mengapa orang melamun.

Mengapa ada orang yang suka melamun ?
Orang suka melamun jika ia kurang mengembangkan perhatian benar dalam dirinya.

Pikiran itu selalu mengembara jauh
Tidak memiliki wujud dan terletak di dalam hati
Mereka yang dapat menaklukkannya
Akan terbebas dari jeratan Mara

Yang ingin saya diskusikan adalah apakah planning dapat dikatakan juga melamun? yang saya  maksud dengan planning adalah membuat rencana tentang hidup kita ini, baik dalam aktifitas sehari-hari maupun bekerja.

Mohon pencerahan .... terima kasih.
#6
Bisa ada yg kasih reference untuk baca-baca mengenai Abhidhamma dimana?


Thx