Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - senna

#1
Sorry, salah nggak ? Apa yg kamu maksud adalah Mantra Maha Karuna Dharani ? Setahu saya itu mantra, bukan sutta/sutra. Mantra ini emang ada dalam suatu sutta/sutra, kalo nggak salah Dharani Sutra ( sorry kalau salah, sudah lupa).
#3
Sejujurnya gue males komentar soal Harun Yahya , dkk. Mereka "katrok group". :))
#4
Quote from: nyanadhana on 02 June 2008, 02:43:07 PM
Ehipassiko Bro Nyanadhana..

:'( :'(apakah aku harus merelakan diriku untuk di ehipassiko.....

Well gini,sudah menjadi rahasia umum di vihara itu,bahkan beberapa petinggi vihara itu sepertinya membungkam hal walaupun mereka tahu apa yang terjadi antara anak didik dengan si biksu itu. agak memalukan sebenarnya ternyata ada 3 vihara dengan biksu yang lumayan dikenal masyarakat namun melakukan perbuatan ini.
Maaf,saya bukan asal berbicara, jika ingin dihadirkan saksi, akan sangat bisa, dan untuk korban biasanya adalah anak didik sendiri(samanera dan calon samanera) yang biasa diangkat dari panti asuhan atau korban bencana(contoh : Tsunami Atjeh). saya dari dulu sudah merasa sangat kesal dan akhirnya saya pun meninggalkan vihara itu dan menyatakan tidak aktif.
Apakah soal sex ini hanya untuk berlawanan jenis?

Semua ada bro.....Berlainan jenis ada, yg sejenis juga ada :p  Sebenarnya sih nggak peduli kecendrungan sexual mereka (heterosexual atau homosexual), yg penting mereka tidak melanggar vinaya. Disemua aliran dan organisasi sangha juga ada. Tapi emang ada yg paling parah. Tapi percaya deh, yg bagus juga ada. Jadi memang ada yg bagus dan ada yg jelek, jadi harus pintar-pintarnya kita bersikap.

Kita umat Buddha memang berlindung pada Buddha, Dharma dan Sangha. Tapi kata "sangha" bukan artinya orang yg jadi bhikku saja. Ada Bhikku Sangha dan Arya Sangha. Jadi semua orang yg menjalankan vinaya serta menjalankan ajaran Buddha dengan baik, bisa dikatakan sebagai "sangha". Sebaliknya, jika seseorang jadi bhikku, tapi melanggar vinaya dan tidak bisa mengendalikan diri, otomatis mereka bukan anggota sangha lagi. _/\_
#5
Ada yg tahu link untuk download sutra altar ? Baik dalam bahasa indonesia atau bahasa inggris. Syukur2 beserta komentarnya dari seorang Master. Terimakasih _/\_
#6
Tibetan / Re: Beda Sutra dan Tantra
06 April 2009, 11:23:28 PM
Seingat saya, saya pernah baca sebuah buku tentang perkembangan agama Buddha Tibet. Disitu ditulis, bahwa agama Buddha Tibet menggabungkan Sutra dan tantra.
#7
Quote from: bond on 02 June 2008, 03:38:35 PM
Sturukturnya organisasi Sangha Buddhayana mesti dilihat, siapa yg kepala vinayanya. Aye juga ngak tau siapa Jugde Baonya ;D _/\_


Emang ada yg bilang ini Sangha Buddhayana ?  _/\_
#8
Quote from: ryo saeba on 06 April 2009, 10:05:23 PM
Baru2 ini saya menonton acara interview Prabowo di metro tv..Saat ditanya mengenai peristiwa mei 98 dia memberikan jawaban yang cukup masuk akal menurut saya.Lebih kurang seperti ini (maaf jika ada kesalahan/kurang lengkap,soalnya ga saya simak dengan serius):

Banyak orang yang menganggap anda berada di balik peristiwa mei 98, bagaimana menurut anda?
"Saya saat itu sebagai jendral bintang 3.Dan saya adalah menantu presiden.Jika saat itu negara berjalan dengan aman, bagi saya hanya menunggu waktu saja untuk mendapat bintang 4.Untuk apa saya membangkitkan kerusuhan sara saat itu. Bukankan ketidak stabilan negara akan menyebabkan pemerintah jatuh?Bahkan dibeberapa negara terbukti, apabila pemerintah jatuh selalu dibarengi kejatuhan dan diadili para jendral2nya?Jika saat itu saya ingin mengambil alih kekuasaan,saya sudah akan melakukan kudeta. Tetapi saya malah mengundurkan diri."

Jadi menurut anda siapa kira2 aktor dibalik peristiwa itu?
"Saya mempunyai analisa & pertimbangan saya sendiri."

Jadi anda tahu siapa itu?
"Dari pertimbangan dan analisa saya itu adalah kesimpulan pribadi. Tetapi saya tidak mungkin menyebutkannya disini. Bila saya sebutkan kan, saya bisa dituntut mencemarkan nama baik.Lagi pula pertimbangan dan analisa saya tidak dapat dibuktikan di pengadilan. Anda juga dapat menganalisa sendiri. Siapa yang diuntungkan dengan jatuhnya presiden saat itu?"

Gue pernah baca ini sebelumnya. Gue cendrung percaya dengan penjelasan ini, karena justru dia jatuh karena peristiwa ini. Saya melihat Indonesia perlu pemimpin yg tegas, jujur, nasionalisme tinggi, berani ambil resiko untuk konsisten dalam penegakan hukum dan pengambilan keputusan. Jadi nggak "banci" seperti sekarang, yg cendrung mau nyenengin semua pihak, walau mengorbankan hukum. Ada beberapa poin yg saya lihat ada dalam diri Prabowo. Apakah saya akan mendukung Gerindra/Prabowo ? Saya masih mengamati  _/\_
#9
Bro Edward, saya lebih beruntung dari anda. Dari pertama kali kenal Buddhisme, sudah banyak yg menasehati saya tentang ini. Saya nggk pernah menghormati seorang Bhikku secara berlebihan. Secara jujur, saya tahu beberapa Bhikku yg seperti itu. Dari main perempuan , homosexual, adalah beberapa hal yg sudah saya dengar.Terutama dari salah satu organisasi sangha tertentu. Ada kecendrungan untuk saling menutup aib dari anggota sangha. Seharusnya ini bisa dikurangi dengan peraturan yg tegas dari pimpinan organisasi sangha yg bersangkutan. Tentu saja ini baru bisa dilakukan jika pimpinannya "benar". Kita nggak bisa membersihkan lantai dengan sapu yg kotor.

Saya jadi ada pertanyaan nih :p Berapa Bhikku di indonesia yg tertinggal jika peraturan tegas tentang vinaya dilakukan ? ( ini hanya pertanyaan iseng, nggak usah dijawab..he..he..he... ) _/\_
#10
Cerita yg sangat menarik dan memberi inspirasi untuk lebih berbuat bagi perkembangan Buddha Dharma. _/\_
#11
Samdhinirmochana Sutra ? Kok baru denger tentang sutra ini ? Isinya tentang apa ? Coba download tapi gagal. Mungkin koneksinya lagi nggak bagus. Terimakasih.
#12
Hi teman-teman  terima kasih untuk tanggapannya atas postingan saya.  [at] xenocross : yg saya dengar dulu dalam bentuk kaset. Terus saya rekam, saya pinjamkan ke teman, terus hilang :p Kalau boleh, bisa tidak saya mendapatkan ceramah itu lagi. Kalau bisa dalam bentuk cd. Saya akan ganti biayanya. Hubungi saya di pnagasena [at] yahoo.com. Thx.
#13
Tibetan / Beda Sutra dan Tantra
05 April 2009, 09:22:26 PM
Namo Buddhaya,

Ada yg tahu bedanya sutra dan tantra ? Mohon pencerahannya.

Terimakasih
#14
Gue juga mau ikutan cerita nih......

Gue lahir dari keluarga yg nggak mentingin agama. Jadi dari kecil emang nggak pernah diajarkan agama oleh keluarga. Emang sih, secara KTP tercantum AGAMA : BUDHA. Dari SD s/d SMP sekolah di sekolah khatolik. Otomatis cukup dekat dengan ajaran agama ini. Karena ada paman yg khatolik, waktu SD s/d SMP kelas 1 sering diajak ikut sekolah minggu. Sekitar SMP kelas dua , saya mulai kritis dengan ajaran agama. Mulai nggak percaya dengan cerita adam dan hawa. Terus gue memilih percaya Tuhan tapi nggak punya agama (kalau istilah sekarang agnostik, tapi dulu nggak ngerti istilah ini :p).

Saat SMA gue sekolah di sekolah kr****n. Gue tetap agnostik, tapi agak sentimen dengan kr****n yg fanatik :p. Suka banget mancing debat dengan umat kr****n yg mencoba ngajak gue masuk kr****n dan suka jelek2in orang ke kelenteng. ha..ha..ha....... Padahal gue juga nggak pernah ke kelenteng :p.

Saat awal kuliah di jakarta gue agnostik cendrung atheis. Waktu ada pilihan kuliah agama, bingung pilh agama apa. Nyaris mau pilh khatolik dgn pertimbangan yg paling saya pahami konsepnya. Karena KTP agama Budha, saya saat ospek digabungkan ke kerohanian Buddha. Saat mereka kebaktian , bingung :p Pake bahasa apa itu, bikin gue nggak respek banget...ha..ha.,..ha... (lucu kalo ingat kejadian itu). Kejadian ini juga yg buat gue takut ngambil mata kuliah agama Buddha.
Akhirnya saya menunda mengambil mata kuliah agama yg seharusnya ada di semester2. sampai dengan kuliah semester 6, saya tetap agnostik yg cendrung atheis.

Lalu ada kejadian nenek yg sangat dekat dengan meninggal. Saya cukup terpukul. Nenek penganut Buddha Maitreya yg sangat taat dan vegetarian. Saya ingat nenek ingin saya ikut agama Buddha. Jadi akhirnya saya putuskan ikut kuliah agama Buddha. Saat kuliah agama itulah saya mulai dikenalkan dengan ajaran Buddha. Tapi sejujurnya saya nggak nyambung. Pelajaranya sama sekali tidak menarik, dan saya sama sekali nggak ngerti. Tapi saya lulus juga karena dosennya baik, dapat B lagi :p

Saat itu di tempat kost saya ada anak kos baru. Bukan satu universitas dengan saya, tapi dia aktif kegiatan kampus di UKM Buddha. Saya dikasih pinjam 2 buah kaset ceramah. Dua ceramah yg berbeda, tapi dari topik yg sama, yaitu "Konsep Ketuhanan dalam Agama Buddha" oleh Bhikku Pannyavaro. saat itulah terbuka semua pikiran saya. Saya baru tahu ada konsep ketuhanan seperti itu. Selama ini saya nggak nyambung belajar agama Buddha karena masih menggunankan "kacamata" agama samawi.

Sejak itu saya rajin mencari buku Dharma. Dan kadang menemui seorang Bhikku utk bertanya dan berdiskusi. Sampai sekarang saya masih rajin membeli buku2 dharma dan semakin mengagumi Buddha Dharma.
#15
Gue juga mau ikutan cerita nih......

Gue lahir dari keluarga yg nggak mentingin agama. Jadi dari kecil emang nggak pernah diajarkan agama oleh keluarga. Emang sih, secara KTP tercantum AGAMA : BUDHA. Dari SD s/d SMP sekolah di sekolah khatolik. Otomatis cukup dekat dengan ajaran agama ini. Karena ada paman yg khatolik, waktu SD s/d SMP kelas 1 sering diajak ikut sekolah minggu. Sekitar SMP kelas dua , saya mulai kritis dengan ajaran agama. Mulai nggak percaya dengan cerita adam dan hawa. Terus gue memilih percaya Tuhan tapi nggak punya agama (kalau istilah sekarang agnostik, tapi dulu nggak ngerti istilah ini :p).

Saat SMA gue sekolah di sekolah kr****n. Gue tetap agnostik, tapi agak sentimen dengan kr****n yg fanatik :p. Suka banget mancing debat dengan umat kr****n yg mencoba ngajak gue masuk kr****n dan suka jelek2in orang ke kelenteng. ha..ha..ha....... Padahal gue juga nggak pernah ke kelenteng :p.

Saat awal kuliah di jakarta gue agnostik cendrung atheis. Waktu ada pilihan kuliah agama, bingung pilh agama apa. Nyaris mau pilh khatolik dgn pertimbangan yg paling saya pahami konsepnya. Karena KTP agama Budha, saya saat ospek digabungkan ke kerohanian Buddha. Saat mereka kebaktian , bingung :p Pake bahasa apa itu, bikin gue nggak respek banget...ha..ha.,..ha... (lucu kalo ingat kejadian itu). Kejadian ini juga yg buat gue takut ngambil mata kuliah agama Buddha.

...to be continue.......