Saya jadi merasa prihatin bila sekarang ini semangat untuk memikirkan, mengucap dan berbuat kebaikan seakan-akan merupakan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan, seperti kata-kata jawa: saiki jamane jaman edan, yen ora melu edan, ora keduman.
Bagaimana kadar debu dimata tidak dikikis, malah ditumpuk-tumpuk mengendap mengerak, sehingga niatan baik dari suatu usaha / pekerjaan sudah tidak terlihat lagi. Semua yang ada di pikiran sudah hanyut terseret komunitas karma kelompok yang pekat akan lobha, dosa dan moha.
Cukup menyedihkan mendengar ucapan apatis bahwa pekerjaan apapun hanya akal2an bila dikatakan demi kebaikan dan kemajuan dunia. Semoga bukan seorang Buddhist yang mengucapkannya.
Saya sendiri "jatuh cinta" pada Buddhism salah satunya karena semangat / viriya untuk mencapai tujuan luhur, bagaimanapun kerasnya tantangan yang akan dihadapi. Tidak ada sedikitpun teladan absurd mernyerah berputus asa dari Guru Agung meski dalam satuan waktu sekian asankya kalpa untuk menyempurnakan paramita.Tetapi menurut saya, ajaran kebaikan manapun tentunya tidaklah senista seperti statement itu.
Tentunya mereka2 yang sungguh2 berdaya upaya,memberikan yang terbaik yang dimiliki, mendedikasikan hidupnya benar2 untuk kebaikan akan merasa terluka hatinya dikatakan bahwa niatan luhurnya hanyalah akal2an untuk ketamakan dan kebencian.
Semoga pemikiran seperti itu cukup hanya segelintir orang saja yang meyakininya. Dan semoga suatu saat lentera nuraninya kembali bersinar.
Sebetulnya bahasan Forex & Index Online ini masihlah panjang, tetapi maaf mungkin nanti saja, saya masih kehilangan selera untuk mambahasanya.
Bagaimana kadar debu dimata tidak dikikis, malah ditumpuk-tumpuk mengendap mengerak, sehingga niatan baik dari suatu usaha / pekerjaan sudah tidak terlihat lagi. Semua yang ada di pikiran sudah hanyut terseret komunitas karma kelompok yang pekat akan lobha, dosa dan moha.
Cukup menyedihkan mendengar ucapan apatis bahwa pekerjaan apapun hanya akal2an bila dikatakan demi kebaikan dan kemajuan dunia. Semoga bukan seorang Buddhist yang mengucapkannya.
Saya sendiri "jatuh cinta" pada Buddhism salah satunya karena semangat / viriya untuk mencapai tujuan luhur, bagaimanapun kerasnya tantangan yang akan dihadapi. Tidak ada sedikitpun teladan absurd mernyerah berputus asa dari Guru Agung meski dalam satuan waktu sekian asankya kalpa untuk menyempurnakan paramita.Tetapi menurut saya, ajaran kebaikan manapun tentunya tidaklah senista seperti statement itu.
Tentunya mereka2 yang sungguh2 berdaya upaya,memberikan yang terbaik yang dimiliki, mendedikasikan hidupnya benar2 untuk kebaikan akan merasa terluka hatinya dikatakan bahwa niatan luhurnya hanyalah akal2an untuk ketamakan dan kebencian.
Semoga pemikiran seperti itu cukup hanya segelintir orang saja yang meyakininya. Dan semoga suatu saat lentera nuraninya kembali bersinar.
Sebetulnya bahasan Forex & Index Online ini masihlah panjang, tetapi maaf mungkin nanti saja, saya masih kehilangan selera untuk mambahasanya.

