QuoteDisaat diskusi kita terakhir saya menanyakan tentang video porno,anda tidak ingin melanjutkan diskusi karena kata anda nanti saya akan menanyakan tentang pembunuhan.Dan anda meminta menyudahi,sayapun setuju.Saya setuju, karena pertanyaan saya tidak anda jawabsaya tidak menjawab, karena anda dari awal tidak mampu menjawab pertanyaan saya berdasarkan fakta yg ada, dan anda sendiri yg lari ke topik yg lain seperti video porno, dll.
seperti anda yg mengatakan Mahayana telah merubah vinaya, dan kebanyakan member disini juga mengatakan bahwa Mahayana dibolehkan dan Theravada dilarang.
bagi yg sudah mencari tau sendiri, datang dan buktikan sendiri, vinaya Mahayana dan Theravada 98% adalah sama.
tapi saya memilih diam, karena indah mengamati hal ini.
Quotedan andapun saya lihat bukan tipe orang yang ingin mempelajari lebih dalam.Sehingga tidak ingin mencari kebenaran,tapi berdasarkan apa yang anda baca saat itu

begini saudari sriyeklina yg saya hormati. sebuah diskusi yg baik adalah diskusi dalam ruang lingkup topik yg dibahas. pendapat dilawan dengan pendapat, tetapi janganlah menyerang pribadi orangnya.
QuoteSeorang bhikkhu,dia meninggalkan hidup perumah tangga dengan tujuan apa?Mengikuti langkah Sang Budha untuk lepas dari roda samsara.Dan disaat seseorang memulai kebhikkuan jelas dia belum sempurna dan masih banyak harus berlatih untuk mencapai tujuannya.Makanya ada yang masih main gitar,masih ngerumpi dll.Karena mereka masih dalam proses. Dan bagaimana proses mereka bisa berjalan jika inderawi mereka selalu dimanjakan?hahahahah......
terlihat anda jelas tidak mengerti hukum/peraturan.
bila anda mengatakan "kebhikkuan jelas dia belum sempurna dan masih banyak harus berlatih untuk mencapai tujuannya.Makanya ada yang masih main gitar,masih ngerumpi dll.Karena mereka masih dalam proses. Dan bagaimana proses mereka bisa berjalan jika inderawi mereka selalu dimanjakan?"
maka bagaimana para bhikku yg sudah mencapai arahat, atau sudah mencapai segalanya adalah apa adanya?
bila seperti yg anda katakan, maka bhikku yg sudah mencapai arahat, atau sudah mencapai segalanya adalah apa adanya bermain gitar untuk menghibur orang sakit dan menolong wanita adalah melanggar vinaya.
itulah sebabnya dikatakan "menghindari", bukan "dilarang", dan dalam vinaya dikatakan Seorang Bhiksu yang dengan birahi menyentuh bagian apapun dari tubuh seorang wanita, telah melakukan satu kesalahan Sanghavasesa, dan bhikku meng-interpretasi kan "seorang bhikkhu tidak dibolehkan untuk melihat pertunjukan tari-tarian atau nyanyian yang bertujuan untuk kesenangan indria semata.".
karena Buddhism adalah melepaskan penderitaan yg berasal dari ego dan pikiran yg salah satunya berujung pada kesenangan indria. Buddhism bukan melarang ini, melarang itu, tapi menggunakan kesadaran akan diri pada ego dan pikiran, yg timbul dan lenyap, dan mengikisnya hingga tercapai sebuah pengikisan yg sempurna hingga pencapaian tertinggi adalah tingkat pencerahan yaitu tingkat Buddha.
ini hanyalah pendapat saya hasil dari Kalama Sutra, yaitu datang dan buktikan sendiri terhadap Buddhim itu sendiri.
tp mungkin anda benar, saya bukan tipe orang yg mencari tau. hanya kalian khususnya anda, adalah orang yg tipe pencari tau, bahkan lebih tau dan memahami Buddhism daripada saya.
dan pendapat saya ini diabaikan saja, karena memang ngacoooo.... karena seenak perutnya menafsirkan, betul?

baik, saya rasa cukup.
sampai jumpa lagi



