News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Irpam

#1
Untuk hobby saja, untuk mendengar kicauannya
#2
Bro Indra, kalau pelihara burung, termasuk karma buruk, nggak ?
#3
Deal All

Saya mau tanya, bagaimana pandangan ajaran Buddha (Buddha Dhamma) terhadap umat lain, jika orang tersebut meninggal dunia, apakah akan lahir kembali sesuai karmanya atau apa, karenakan kalau di agama lain, orang yang tidak beragama tersebut katanya "kalau mati masuk ke neraka".
Mohon Pencerahannya


Irpam
#4
Diskusi Umum / Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
20 July 2010, 12:21:59 PM
Semua agama kuno, apalagi agama Buddha, sudah ada sebelum masehi. Tetapi ajaran Buddha, teladan Buddha tetap update sampai kapanpun, mengapa ? Karena moralitas dan teladan Buddha itu universal. Apa buktinya ? Gampang sekali. Ikuti teladan dari Buddha, jika orang yang mengikuti teladan Buddha masuk penjara (berurusan dengan aparat negara) maka moralitas Buddha itu tidak benar. Demikian juga dengan agama lain. Thanks
#5
Ikut sharing, masalah makanan, pertama harus kita ketahui agama kr****n dibagi dua aliran besar
yaitu ka****k dan protestan. Dari protestan muncul aliran lainnya. ka****k sangat mengadobsi budaya setempat. Makanan juga tidak dipermasalahkan. Jadi yang banyak larangan, seperti pegang hio, dll adalah di protestan
#6
Biasanya yang melakukan dari gereja protestan, kalau dari gereja ka****k setahu saya nggak pernah menjelekkan agama lain. Saya yakin, evangelistnya nggak ngerti agama Buddha. Kalau mau lihat ajaran agama itu benar atau tidak gampang untuk testnya, ikuti contoh atau teladan dari pembawa agama, jika diikuti masuk penjara, ajaran agama itu pasti nggak benar, silahkan diuji.
#7
Menurut saya, itu hanya kebetulan aja mirip, seperti kita lihat awan, kadang-kadang ada yang menyerupai kuda, anjing, anak kecil, tergantung darimana sudut kita memandang. Setahu saya, kalau Yesus menampakan diri biasanya kepada orang yang jahat agar orang itu kembali kepada jalan yang benar, bukan gambar di panci, di sterika dll, tetapi langsung kepada orang yang bersangkutan.
Wartawan biasalah buat sensasi, masa Tuhan menampakan diri di tempat yang kurang pantas
#8
Quote from: upasaka on 10 June 2009, 01:10:47 PM
[at] Irpam

Memangnya apa pemahaman Anda tentang "konsep Tuhan" dalam Agama Buddha?

Itikad baik untuk menghormat pada yang patut dihormati, tidak relevan dan tidak bisa membuktikan tentang keberadaan Tuhan... :)

Konsep Tuhan dalam agama Buddha yang saya pahami, Tuhan tidak berwujud, Tuhan juga bukan pencipta seperti yang dikenal orang secara umum. Jadi umat Buddha tidak berdoa kepada Tuhan seperti umat kr****n dan lebih tepat baca paritta. Umat Buddha tidak pernah meminta sesuatu, seperti kita ketahui dari arti paritta seperti Namakaragata, Vandana, Tisarana, Pancasila, Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati, Etavatta, dll. Karena yang melindungi umat Buddha adalah kamma. Terlahir oleh kamma, dilindungi oleh kamma. Bukan kekuatan gaib seperti agama lain. Jadi Tuhan dalam agama Buddha bukan tempat umat Buddha meminta/memohon. Ngomong-ngomong pernah dengar lagu Lord Buddha dari Asia, kalau tidak salah karangan Banthe Girirakhito Mahathera.
#9
Quote from: Kemenyan on 09 June 2009, 10:42:48 PM
Quote from: Irpam on 09 June 2009, 01:05:52 PM
Saya paham, ini forum Buddhis, yang hanya ingin tahu dari pandangan Buddhis, mengenai penciptaan manusia dari sisi Buddhis, bolehkan ?


Kejadian Bumi dan Manusia

Terjadinya bumi dan manusia merupakan konsep yang unik pula dalam agama Buddha, khususnya tentang manusia pertama yang muncul di bumi kita ini bukanlah hanya seorang atau dua orang, tetapi banyak. Kejadian bumi dan manusia pertama di bumi ini diuraikan oleh Sang Buddha dalam Digha Nikaya, Agganna Sutta dan Brahmajala Sutta. Tetapi di bawah ini hanya uraian dari Agganna Sutta yang akan diterangkan.

Vasettha, terdapat suatu saat, cepat atau lambat, setelah suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini hancur. Dan ketika hal ini terjadi, umumnya mahluk-mahluk terlahir kembali di Abhassara (alam cahaya); di sana mereka hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa, hidup dalam kemegahan. Mereka hidup demikian dalam masa yang lama sekali.
Pada waktu itu (bumi kita ini) semuanya terdiri dari air, gelap gulita. Tidak ada matahari atau bulan yang nampak, tidak ada bintang-bintang maupun konstelasi-konstelasi yang kelihatan; siang maupun malam belum ada, ..... laki-laki maupun wanita belum ada. Mahluk-mahluk hanya dikenal sebagai mahluk-mahluk saja.
Vasettha, cepat atau lambat setelah suatu masa yang lama sekali bagi mahluk-mahluk tersebut, tanah dengan sarinya muncul keluar dari dalam air. Sama seperti bentuk-bentuk buih (busa) di permukaan nasi susu masak yang mendingin, demikianlah munculnya tanah itu. Tanah itu memiliki warna, bau dan rasa. Sama seperti dadi susu atau mentega murni, demikianlah warna tanah itu; sama seperti madu tawon murni, demikianlah manis tanah itu. Kemudian Vasettha, di antara mahluk-mahluk yang memiliki sifat serakah (lolajatiko) berkata : 'O apakah ini? Dan mencicipi sari tanah itu dengan jarinya. Dengan mencicipinya, maka ia diliputi oleh sari itu, dan nafsu keinginan masuk dalam dirinya. Mahluk-mahluk lainnya mengikuti contoh perbuatannya, mencicipi sari tanah itu dengan jari-jari ..... mahluk-mahluk itu mulai makan sari tanah, memecahkan gumpalan-gumpalan sari tanah tersebut dengan tangan mereka.
Dan dengan melakukan hal ini, cahaya tubuh mahluk-mahluk itu lenyap. Dengan lenyapnya cahaya tubuh mereka, maka matahari, bulan, bintang-bintang dan konstelasi-konstelasi nampak ..... siang dan malam ..... terjadi.
Demikianlah, Vasettha, sejauh itu bumi terbentuk kembali.

Vasettha, selanjutnya mahluk-mahluk itu menikmati sari tanah, memakannya, hidup dengannya, dan berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka makan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk tubuh. Sebagian mahluk memiliki bentuk tubuh yang indah dan sebagian mahluk memiliki tubuh yang buruk. Dan karena keadaan ini, mereka yang memiliki bentuk tubuh yang indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh yang buruk ..... maka sari tanah itupun lenyap ..... ketika sari tanah lenyap ..... muncullah tumbuhan dari tanah (bhumipappatiko). Cara tumbuhnya seperti cendawan ..... Mereka menikmati, mendapatkan makanan, hidup dengan tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali ..... (seperti di atas). Sementara mereka bangga akan keindahan diri mereka, mereka menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itu pun lenyap. Selanjutnya tumbuhan menjalar (badalata) muncul ..... warnanya seperti dadi susu atau mentega murni, manisnya seperti madu tawon murni ..... Mereka menikmati, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan menjalar itu ..... maka tubuh mereka menjadi lebih padat; dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas; sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk ..... Sementara mereka bangga akan keindahan tubuh mereka sehingga menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan menjalar itu pun lenyap.

Kemudian, Vasettha, ketika tumbuhan menjalar lenyap ..... muncullah tumbuhan padi (sali) yang masak di alam terbuka, tanpa dedak dan sekam, harum, dengan bulir-bulir yang bersih. Pada sore hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan malam, pada keesokkan paginya padi itu telah tumbuh dan masak kembali. Bila pada pagi hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan siang, maka pada sore hari padi tersebut telah tumbuh dan masak kembali, demikian terus menerus padi itu muncul.

Vasettha, selanjutnya mahluk-mahluk itu menikmati padi (masak) dari alam terbuka, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan padi tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka tumbuh lebih padat, dan perbedaan bentuk mereka nampak lebih jelas. Bagi wanita nampak jelas kewanitaannya (itthilinga) dan bagi laki-laki nampak jelas kelaki-lakiannya (purisalinga). Kemudian wanita sangat memperhatikan tentang keadaan laki-laki, dan laki-laki pun sangat memperhatikan keadaan wanita. Karena mereka saling memperhatikan keadaan diri satu sama lain terlalu banyak, maka timbullah nafsu indriya yang membakar tubuh mereka. Dan sebagai akibat adanya nafsu indriya tersebut, mereka melakukan hubungan kelamin.

source: http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=70&multi=Y&hal=1

Bos Kemenyan, terima kasih atas artikelnya. Pertanyaan ini, pernah saya tanyakan ke bhikkhu sangha, dan dijawab pertanyaan ini tidak ada manfaatnya bagi perkembangan bathin, tetapi untuk pengetahuan bolehkan. Konsep penciptaan ini juga pernah saya tanyakan kepada seorang pastur. Saya tidak pernah bermaksud memaksakan pandangan apapun, saya hanya ingin tahu saja. Waktu saya masih sekolah di SLTA, saya paham dengan konsep Tuhan dalam agama Buddha. Tetapi sebelum ke Dhammasala saya sembahyang dulu kepada Thian, Kwan Im Pou Sat kemudian para dewa. Karena bagi saya itu berkah utama ( menghormat mereka yang patut di hormat, itulah berkah utama), itulah mengapa saya percaya akan Tuhan. 
#10
Quote
Jika sangat mungkin bahwa suatu sebab [pertama] bisa muncul tanpa adanya sebab sebelumnya, maka mungkin kah ada sebab lain yang tidak disebabkan oleh sebab [pertama] tersebut???

Silahkan saudara cuda/irpam menjawabnya

Bos, pertanyaan ente, sulit untuk dijawab. Soalnya gua belum nyampe kesitu.


Quote
Saya paham, ini forum Buddhis, yang hanya ingin tahu dari pandangan Buddhis, mengenai penciptaan manusia dari sisi Buddhis, bolehkan ?


Quote
sebenarnya penasaran...darimana anda bisa mengklaim mungkin pernyataan bahwa asal usul manusia menurut agama anda itu adalah benar dan anda tidak ragu sedikitpun akan cerita tersebut?

Saya tidak mengatakan pandangan agama saya yang benar, saya hanya ingin tahu dari pandangan Buddhis ?. Jawabnya jangan dengan filsafat yang tinggi, saya nggak bisa cerna, maklum IQ saya jongkok, jawab yang sederhana saja
#11
Saya paham, ini forum Buddhis, yang hanya ingin tahu dari pandangan Buddhis, mengenai penciptaan manusia dari sisi Buddhis, bolehkan ?

#12
 [at] gachapin

Saya mau tanya, Bagaimana menurut agama Buddha tentang asal usul manusia ? Apakah manusia ada dengan sendirinya atau ada yang menciptakan ?
Kalau ada dengan sendirinya hukum apa yang memunculkan manusia ? Jika ada yang mencipta, mahluk apakah yang menciptakan manusia ?
#13
Saya percaya Tuhan itu ada. Tuhan itu Roh. Saya percaya ada yang menciptakan dunia ini, karena sesuatu itu ada pasti ada yang membuat. Masalah yang mencipta itu disebut Tuhan atau apa nggak jadi masalah. Kita lihat benda yang ada disekitar kita pasti ada yang membuatnya.
Yang penting dalam hidup ini adalah perbuatan kita, bukan kata-kata. Percuma kita hafal kitab suci, tapi kita tidak mempunyai kasih, dan tidak berbuat baik bagi sesama. Untuk yang kr****n janganlah anda membahas sorga dalam agama Buddha dengan memaksakan konsep sorga kr****n, nggak akan nyambung. Untuk yang Buddhis, jangan menghina kepercayaan yang lain. Sehingga diskusi ini kita bisa melihat ajaran dari yang lain,yang baik kita ambil untuk meningkatkan semangat kita berbuat baik.
#14
Kalau diskusi, aye harap jangan memaksakan kehendak. Nggak akan nyambung konsep Tuhan dalam agama Buddha dengan agama kr****n. Lebih baik kita berbuat baik bagi sesama dan kita menjadi berkat bagi orang lain. Tahu konsep Tuhan dari tiap agama baik. Kabarkanlah sesuatu dengan perbuatan kita. Membuang energi saja kalau kita berdebat antara dua kubu yang berbeda.
#15
Kesaksian diatas 1.000.000% bohong, hanya propaganda orang kr****n. Orang bodoh saja yang percaya dengan kesaksian tersebut. Buddha Gotama jelas nggak kenal Yesus, karena Buddha Gotama ada di India tahun 588 SM, dimana 600 tahun kemudian Yesus lahir ke dunia. Saya juga kasihan sama orang kr****n yang percaya dengan cerita ngibul tersebut. Boleh kita menyebarkan agama tetapi dengan perbuatan kita yang menunjukan kita ini siapa, bukan dengan mengarang cerita yang 1.000.000% bohonh.