dan tepat itu yang para jainis ingin lakukan ..mogok/ berhenti konsumsi scr massal sehingga tak ada demand..tak ada demand, maka tak ada pasar...Semoga anda berbahagia 
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Show posts Menu
dan tepat itu yang para jainis ingin lakukan ..mogok/ berhenti konsumsi scr massal sehingga tak ada demand..tak ada demand, maka tak ada pasar...Quote from: abhassara on 22 December 2017, 09:04:45 AM
Yang mencapai Arahat, ia pasti akan tahu dengan sendirinya, yang mencapai anagami juga demikian, ia akan melihat apakah masih ada nafsu indria dan permusuhan atau tidak. 2 pencapaian yang rendah, ini bisa dicapai dengan hanya kesimpulan dari kebijakksanaan, mereka juga bisa sadar akan pencapaian mereka.
Umumnya saat pertama kali memasuki arus, ia tidak mengetahuinya, namun ketika ia melanggar salah satu dari lima sila, kepalanya akan panas, ia mulai menyadari ada yang berbeda dengannya (sotapanna masih mungkin melanggar 5 sila, mungkin inilah sotapanna pemula = sotapanna magga). Ketika ia berbohong, ia mulai merasakan ada yang janggal, "Mengapa sulit bagiku berbohong?" Seperti ada sebuah tekanan padanya. Inilah sotapanna pemula, karena telah lama ia hidup sebagai kaum biasa, maka kebiasaan melanggar sila, terasa jika tidak dihukum maka tidak perlu risau, oleh karena kebiasaan ini sepanjang samsara, maka sotapanna pemula dapat melanggar lima sila, seiring berjalannya waktu ia akan mulai mantap dalam 5 sila. Kemudian ia menyelami 4 faktor memasuki arus, dan 4 syarat memasuki arus, jika terpenuhi maka dapat disimpulkan ia adalah pemasuk-arus. Tentu saja, ada banyak hal yang harus ia simpulkan lebih jauh (terutama 3 belenggu). Karena seseorang mungkin menilai dirinya terlalu tinggi.
Seseorang menyatakan pencapaiannya melalui 5 cara:
1. ia memang mencapainya
2. menilai dirinya terlalu tinggi
3. Demi sesuatu (demi terkenal atau demi materi)
4. Bodoh dan dungu
5. Gila
Adalah mungkin seseorang berpikir melalui jhana 1 seseorang dapat memasuki arus, atau 8 pencapaian atau 1.000 jhana (seribu kesaktian). Ini belum tentu, seseorang yang tidak berada di jalan kepastian (Dhamma Sejati), tidak mungkin dapat memasuki-arus. Memasuki -arus dan Sakadagami dicapai dengan kesimpulan dengan mengandalkan kebijaksanaan atas Empat Kesunyatan Mulia. Jarang sekali dikatakan bhikkhu memasuki-arus dengan bantuan jhana (sepertinya tidak ada kisah seperti ini). Anagami atau Arahat dicapai dengan bantuan jhana, itu yang sering didengar. Sebelum mencapai kesucian apa pun, ia harus memasuki-arus terlebih dahulu.
mantap..peta rute jalan sepertinya sudah ditangan..ayo perlahan terus melangkah untuk mencapai tujuan akhir..

Quote from: D1C1 on 22 December 2017, 02:35:07 PM
Sudah banyak studi membuktikan pemakan daging melibatkan pembunuhan jauh lebih besar drpd pemakan sayur, karna hewan2 ternak itu juga makan sayur yg juga melibatkan pembunuhan, namun saya tidak mau membahas ke sana.
Mungkin pertanyaan saya yang kurang jelas.
Yang saya maksudkan disini bukan kematian hama2 dan serangga kecil namun kematian hewan2 ternak yang khusus diambil dagingnya.
Saya copy lagi pertanyaan saya:
Jadi pendek kata, ia yang serakah makan daging hanya bertanggung jawab atas keserakahannya sendiri? Ia tidak bertanggung jawab atas kenaikan jumlah pembunuhan hewan ternak yang disebabkan oleh keserakahannya, begitu?
jika anda memiliki metta yg besar..good..prinsipnya tetap anda makan semata hanya agar tubuh bisa menunjang latihan
Quote from: Pratama Sikkha on 21 December 2017, 01:45:03 PM
sila lainnya emangnya apa?
apakah tidak terkandung dlm 5 sila itu?
bukankah pemahaman akan suatu moralitas itu adalah sesuai dg kebijaksanaan yg dimiliki?
perbedaan kebijaksanaan akan menghasilkan perbedaan pemahaman dr (bahkan) 5 sutta, dan tentu saja akan menghasilkan lebih jauh berupa perbedaan aplikasi di keseharian
jadi, tidak pada tempatnya memandang 5 latihan sila sbg hal yg menekan keberadaan sila lain
krn pemahaman moralitas yg tinggi, dihasilkan dari aplikasi sila yg basic, ditambah dg pembelajaran (pengetahuan)
sadhu...
tidak perlu terlalu jauh mungkin bro..mari kita coba untuk semakin hari semakin jauh dr kekotoran bathin, memperbanyak kebaikan dan coba menjaga bathin kita untuk dalam kondisi baik.