Quote from: Elin on 04 June 2009, 12:34:16 PM
nih bukan nya di Tolong!...
Hah? Mksdnya?
Pagi,teman saya sms minta doa.Keluarga sudah berupaya penuh.Doa dari kita semua yg diperlukan.Trima kasih elin atas doanya
Semoga anda berbahagia 
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Show posts MenuQuote from: Elin on 04 June 2009, 12:34:16 PM
nih bukan nya di Tolong!...
Quote from: Forte on 21 May 2009, 07:39:19 AMQuote from: risceria on 21 May 2009, 02:39:35 AMNarsis yak? Hehe
WIWWW..Lg nyari nama sendiri di google tau2 muncul ginian.hahaha..mengagetkan..Trima kasih citta devi and all..
Doain lulus yaa....
Quote from: Forte on 21 May 2009, 02:49:50 PMGk masalah udh lama.hahaha..
ini dah lama banget.. aye A juga seh.. dibaca2 memang mirip semuanya..
perfeksionis, suka itung bunga bank, terlalu teratur
Quote from: Forte on 04 April 2009, 07:19:29 PM
baru tau kalau risceria itu republic indonesia serikat ceria .. ada2 aja
Quote from: Wolvie on 04 March 2009, 03:43:22 PM
Ya, gitulah kalo orang sok suci, orang nanya apa dikomentarinya apa. Padahal ya kalo ngga bisa membantu ya ngapain juga asal nyablak. Sama sekali tidak ada rasa empatik, yang ada mau berlomba2 keliatan paling bener.
Ada orang cemas atau khawatir bukannya ditenangkan tapi dikhotbahin panjang lebar. Toh Sang Buddha juga mengajar dengan berbagai cara, bagi yang merasa tidak ada masalah atau artinya dengan kejadian2 alam ya sudahlah, makanya bisa sok suci menganggap objek itu netral, burungnya ga salah, dll.
Misalnya ada orang sangat kehausan, dia minta tolong. Reaksi bisa macam2 memang. Ada yang bilang ya, salah sendiri ga beli minum (padahal dia ga punya duit misalnya atau belum nemu toko yang jual minum atau sumber air). Ada yang bilang oh jangan melekat sama air minum. Atau buat apa kamu mengeluh haus. Padalah yang dibutuhkan tindakan nyata, dia butuhnya air. Yang paling bijak ya kasih aja air minum kalo punya, kalo ga punya air ya ga usah komentar ga jelas.
Quote from: ENCARTA on 06 March 2009, 12:14:01 AM
sis diri sendiri sis... diri sendiri
Quote from: william_phang on 04 March 2009, 10:23:11 AMQuote from: risceria on 04 March 2009, 01:12:58 AMQuote from: william_phang on 03 March 2009, 10:47:54 AM
obyek adalah netral......jangan menyalahkan obyeknya...... tetapi bagaimana manage bathin kita...
I always become hate the buddha and want to be a christian when someone say like that to me.
Tp terima kasih sekali sdh berusaha membantu
Itu hak anda mau menganut agama apa saja...dan juga hak anda mau membenci ato memberikan cinta kasih... tidak ada yang memaksakan dan tidak ada yang melarang juga...... dan tidak perlu mengancam saya dengan akan pindah agama...hehhehe..... karena bagi saya tidak ada urusannya seseorang itu mau beragama apa saja...tetapi yang penting adalah memanage bathin kita.... agama hanyalah label... dan label bagi saya tidak penting....
Apa yang saya katakan diatas adalah soal bagaimana kita melihat obyek....yang bersifat INSIDE-OUT. Nah ada penjelasan dari teman yang saya rasa sangat bagus:
======
Disini, siswa Sang Buddha, memiliki keseimbangan-batin yang kuat, ditengah semua BADAI yang ada, baik itu berupa HINAAN, CERCAAN, CACIAN, MAKIAN, KEMARAHAN, KEBENCIAN, juga sangat tenang-seimbang dalam menghadapi GODAAN, RANGSANGAN-KENAFSUAN, dan lain-lain bentuk dari luar.
Disaat orang2 lain mencaci didepannya, ia mendengar CACI-MAKI itu, tapi ia... MENDENGAR hanya sekedar MENDENGAR, tidak ada emosi yang mencampuri pikirannya, ia tidak marah, ia tidak sedih, ia tidak mengumpat, ia tidak menangis, tapi ia : TENANG...SEIMBANG... .
Disaat orang2 lain menghina ia, ia mendengar HINAAN itu, tapi ia... MENDENGAR hanya sekedar MENDENGAR, tidak ada emosi yang mencampuri pikirannya, ia tidak marah, ia tidak sedih, ia tidak mengumpat, ia tidak menangis, tapi ia : TENANG...SEIMBANG... ,
Disaat di depannya ada objek-rangsangan-inderawi, semisal seorang perempuan cantik, dengan kulit mulus, dengan suara merdu, dengan olesan2 bau harum semerbak..., maka ia... MELIHAT sekedar MELIHAT, MENDENGAR ( suara merdu ) sekedar MENDENGAR ( suara merdu )..., MEMBAUI/ MENCIUM ( bau harum dari tubuh ) sekedar MEMBAUI / MENCIUM ( bau harum dari tubuh )..., tidak ada EMOSI yang berperan dalam pikirannya... tidak timbul kenafsuan, tidak timbul keter-rangsang-an..
Inside-out, mengandung muatan "KEBIJAKSANAAN" dalam menghadapi dunia.
Sedangkan "Pelarian-diri", disana tidak ada unsur "KEBIJAKSANAAN".
Apakah dengan seseorang melarikan diri dari masalah hidup, dengan mabuk-mabukan, dengan minuman-keras, maka, batinnya terbebas dari beban2 masalah ? Tidak, setelah efek "Ekstase" dari obat2 bius / minuman keras tersebut hilang, batinnya masih berkecamuk, masih tak tahu arah harus melangkah, masih frustasi. Mengapa ? Karena batinnya tidak : TENANG...SEIMBANG..., di dalam menghadapi kasunyatan hidup ; batinnya masih GOYAH, mudah di-OMBANG-AMBING-kan oleh setiap fenomena apapun dari luar ( permasalahan2 hidup ). Orang2 seperti ini adalah orang2 yang masih berpola "OUTSIDE-IN", setiap masalah datang, maka ia akan "SHOCK", goncang, dan mencari pelarian2, sampai yang paling ekstrim, misal : BUNUH-DIRI.
Sedangkan "inside-out", ia dengan TENANG...SEIMBANG... menghadapi deraan badai dunia... . Saat ia dikhianati teman2nya, ia tidak goyah, tidak sedih, tidak marah, tidak depressi. Saat berbagai permasalahan hidup mendera, ia tidak goyah, tidak sedih, tidak marah, tidak depresi. Meskipun bertubi-tubi badai datang silih berganti, ia tidak pernah "MELARIKAN-DIRI" lalu mendekati minum2an keras, obat2an, dan lain2... . Ia dengan "gagah-berani" menghadapi semua badai tersebut, TENANG..SEIMBANG... .
Nah, justru orang2 yang ber-"inside-out" ini, mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang mendera dirinya dengan "BIJAKSANA", dan mampu menemukan solusi2 bagi masalahnya, mampu menentukan arah langkah yang jauh lebih baik untuk menuju kehidupan yang lebih baik dan berbahagia
Orang2 yang telah memiliki "KEBIJAKSANAAN" seperti ini, batinnya akan terbebas dari setiap permasalahan, tidak akan mudah "patah" meski diterpa angin topan seperti apapun, tidak "rapuh"...![]()
=================
Quote from: Jendral LotharGuard on 04 March 2009, 09:37:48 AMQuote from: risceria on 04 March 2009, 12:53:57 AMComment anda juga kasar sekali, burung bersuara adalah alamiah... dapatkah anda melarang dia bersuara? dapatkah seseorang melarang anda bersuara? kalau anda sakit hati, maka burung itu juga sakit hati disalahkan anda.Quote from: Jendral LotharGuard on 03 March 2009, 01:11:39 PM
Ada salah burung ber citttt citttjika anda menyalahkan suara burung baeknya anda jangan pernah bersuara lagi karena suara anda tentu saja menganggu orang laen yang tidak mau mendengar!
Jangan salahkan burung, burung itu tidak bersalah kepadamu!
Comment anda kasar sekali.Sakit hati saya bacanya.
Quote from: Forte on 04 March 2009, 06:01:41 AM
Hm.. saya kurang tau ya.. tapi misal burung itu bisa dijadikan pertanda..
Gak ada salahnya ikuti saran Wolvie juga.. coba baca paritta aja..
Quote from: Wolvie on 04 March 2009, 02:50:24 AM
Saya dulu pernah/ sering ngalamin kasus yang mirip. Cuma ga tau burungnya namanya burung apa, yang jelas bunyinya di akhir kaya ngetawain. Memang susah ya kalo orang pada ga percaya. Di rumah yang dulu sering banget ada bunyi burung itu sampe hati ga enak. Banyak orang bilang sih itu burung kalo bunyi bgitu, ga lama di daerah itu akan ada yang meninggal dunia. Awalnya pasrah aja, tapi hatiku was2 terus, ga enak hati.
Anda tau Paritta Patumodana? Sy setelah berjodoh dengan Paritta ini (kebetulan yang sy lihat ada terjemahannya, merasa Paritta ini cocok untuk kasus seperti ini). Coba sering dibaca ya. Sy dulu sehari paling baca 2-3 kali. Kadang2 cuma sekali.
Entah kebetulan atau tidak, lama2 burung itu ga berbunyi lagi. Kalo pun bunyi suaranya jauh, gak dekat rumah, entah burung itu masih ada di situ tapi gak cucuitan lagi atau memang dia pindah.
Sekarang suara burung itu sudah hampir tidak pernah sy dengar.

Quote from: Lokkhitacaro on 28 February 2009, 10:46:53 AMQuote from: risceria on 23 February 2009, 03:52:30 PM
Trima kasih sekali atas pengajarannya
Tapi saya tdk membuat anda mjd rugi kan kalau saya tetap menganggap saya sakit2an krn akibat kehidupan saya yg sekarang/pun yg lampau suka membunuh?
Hai Sis Ceria
Vipaka Kamma kadang bukan hanya untuk disesali dan diterima pasrah begitu saja
Selalu ada jalan bagi ketabahan, hidup adalah sesuatu perjuangan yang harus diusahakan
Sayang lohh Sis, kalo hidup sebagai manusia sekarang ini dan saat ini kita hanya bisa mengeluh tentang apa yang datang pada kita seperti sakit, ketidaksejahteraan, dan kesukaran
Semua hal2 yang tidak mengenakkan itu harus kita belokkan menajdi sesuatu hal yang positif
Ada satu kalimat dari teman aku membuat aku juga turut tergugah, yakni :
"Manfaatkanlah hidup sebagai manusia dengan sebaik mungkin saat ini, sebab setelah akhir kehidupan ini, belum tentu kita akan terlahir sebagai manusia kembali"
Semoga anda selalu semangat dan Ceria sesuai id anda.. Sadhu
Quote from: william_phang on 03 March 2009, 10:47:54 AM
obyek adalah netral......jangan menyalahkan obyeknya...... tetapi bagaimana manage bathin kita...