Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - kimdonghwan

#1
Quote from: Chan Ming on 03 August 2013, 11:29:42 AM
Saya percaya dan yakin hukum karma berlaku ada dan tidak keluar dari kehidupan yang sekarang, yang saya tidak percaya dan tidak yakin hukum karma dari kehidupan masa sebelum skrg dan masa kelahiran akan datang. Bro Ariyakumara pasti mempunyai pendalaman agama jauh lebih tinggi dari saya, maka tolong berikan saya penjelasan yang bisa diterima secara logis agar saya dapat bertanggung jawab menjelaskan kepada anak saya tentang kebenaran ajaran Buddha. Dapatkah anda memberikan contoh nyata apa hasil karma dari kehidupan sebelumnya yang terjadi pada kehidupan sekarang?

Thread ini dah lama memang, tapi sederhana aja..

Kalo semua hanya didasarkan pada kehidupan sekarang, bagaimana dengan mereka yang Lahirnya sudah cacat?
Waktu Tsunami Aceh, banyak bayi dan anak2 yang Tangan, Kaki, Jari, hilang dan putus..
Ketika masih Bayi, Ayah Ibu nya sudah meninggal..

Gak bisa seperti kita yang ada kasih sayang Ibu, Ayah, Kakek, Nenek..


Bagaimana seorang Bayi bisa menuai akibat karma yang begitu buruk, kalo semua hanya didasarkan pada kehidupan sekarang?


Tanyakan pada Ustad, jawabnya: Itu kehendak Allah.. (kehendak nenek loe..)

Tanyakan pada Pastor, jawabnya: Semua akan Indah pada Waktunya.. (indah pala loee...)


Sang Buddha sudah bersabda, jika ingin mencari kebenaran, jangan tanya sama orang lain..
Buktikan sendiri aja..

Karena Anda yang bersikeras ingin membuktikan..bukan saya, bukan orang lain..
Lakukan Meditasi, dan capailah Jhana..
Bisa mencapai atau tidak, tergantung tekad dan kebersihan hati Anda..

Karena sulit..sangat2 sulit..apalagi kita masih melekat pada nafsu duniawi..

Kalo gampang dibuktikan, maka agama lain bakal punah, karena umatnya lari ke Buddha semua..
Soalnya agama lain itu hidup cuman sekali aja.

Cacat kau lahir, ya cacatlah kau..
Lahir buta, ya butalah kau..
gak ada lagi kesempatan utk melihat indahnya dunia, dan tidak ada kesempatan kedua untuk mengubah hidup menjadi lebih baik.

Semoga komentar saya ini tidak melukai hati siapapun disini.

Namaste


#2
Dear All,

Namo Buddhaya,

Saya baru bergabung hari ini di Forum.

Tanpa bermaksud untuk menggurui sesepuh2 disini..saya rasa topik ini sudah terlampau ribet..
dan berpotensi menimbulkan perselesihan antara 2 (dua) kubu..
1. Pihak yang yakin bahwa Hukum Karma bisa dibuktikan
2. Pihak yang menganggap Hukum Karma tidak bisa dibuktikan.

Baiklah, izinkan saya meluruskan semua yang ada disini sesuai dengan ajaran Sang Buddha.

Semoga semuanya sepakat dengan Poin2 dibawah ini, agar perdebatan tidak lagi diperpanjang:

1. Hukum Kamma = Hukum PERBUATAN.

Tapi ingat, Sang Buddha pernah bersabda: "O Bikhhu..KEHENDAK itulah yang kusebut KAMMA"
Maksud beliau adalah, Perbuatan yang disertai Kehendak itulah Kamma.
Jika kita bawa mobil di jalan raya tanpa sengaja melindas semut, Itu tidak menimbulkan akibat.
Tapi jika kita melihat semut, lalu sengaja datang dan menginjaknya sampai mati. Itu pasti menimbulkan akibat.
***Sampai disini semoga semuanya Sepakat***


2. Tidak ada satupun makhluk didunia ini yang bisa membuktikan kebenaran Ajaran Sang Buddha kecuali ANDA Sendiri.

Tidak akan ada yang bisa membuktikan Surga/Neraka, Kelahiran Kembali, Kelahiran Lampau, Terbentuknya Bumi, Keberadaan/Ketidakberadaan Tuhan, Kehancuran Bumi, dan lain sebagainya.
KECUALI ANDA SENDIRI.

Ingin membuktikan kebenaran Hukum Karma?
CAPAILAH JHANA 1-2-3-4, seperti yang dilakukan Sang Buddha dan Para Arahat.

***Sampai disini semoga semuanya Sepakat***

Kesimpulan:
1. Saya sendiri tidak mampu membuktikan kepada Saudara2 sekalian, karena belum mencapai Jhana.
2. Kalaupun saya sudah mencapai Jhana, mampu melihat masa lampau, masa depan, alam setan, alam raksasa, alam surga, alam neraka, dll, saya tetap gak akan bisa membuktikan kepada orang lain.

3. IRONISnya, Mereka yang merasa Hukum Kamma tidak bisa dibuktikan, namun tidak melakukan sesuatu jerih upaya untuk membuktikannya, itu sama halnya ibarat umat-umat Agama Lain, yang NGOTOT bahwa Tuhan mereka Paling Hebat, umat lain adalah Kafir, -atau- Percaya sosok Tuhan tertentu PASTI MASUK SURGA, maka tidak ada gunanya meneruskan perdebatan terhadap orang-orang demikian.

Jika nanti salah seorang dari kita di forum ini, berhasil mencapai Jhana 1-2-3-4 dan ternyata kebenaran ajaran Sang Buddha itu dirasa omong kosong, silakan buat thread baru untuk menghujat & mencaci..misalnya:
"Capek2 saya meditasi 15 tahun, sudah capai Jhana, tapi semua yang diajarkan Sang Buddha itu gak bener"
Silakan menghujat dan pindah agama lain.

4. Jadi tidak ada gunanya meneruskan perdebatan tentang pembuktian Hukum Kamma ini. Janganlah ngotot berdebat dan meminta pembuktian dari orang lain. Anda sendiri harus berusaha untuk membuktikannya kalau ragu. Namun jika Anda tetap NGOTOT itu gak bisa dibuktikan, tapi tidak mau berusaha, silakan keluar dari ajaran Buddha.

Agama Buddha adalah Agama Kualitas, Bukan KUANTITAS.
Kita tidak butuh Umat Banyak namun cekcok.

Jika ada yang tersinggung, saya mohon maaf.

Sabbe Satta Bhavanthu Sukkhithatta


P.S.
*Ilmu pengetahuan tanpa kebijaksanaan itu sangat berbahaya, bisa menjerumuskan diri sendiri & orang lain.
*Tidak ada gunanya Anda bisa menghafal penuh kitab suci, mulut lancar komat-kamit melafal sutra-sutra sanskrit/pali, semuanya nonsense tanpa dibarengi kebijaksanaan.
*Ibarat musibah Tsunami di Aceh (2004), katakan menelan 242.999 korban jiwa, apakah Anda menuntut pembuktian kamma dari ke-semua 242.999 jiwa?
*Ada yang mati kepalanya bentur tembok, ada yang mati kejepit reruntuhan, ada yang mati karena minum air laut terlalu banyak, ada yg bahkan mayatnya gak ketemu, Apa mau dibuktikan satu persatu kamma buruk yang sudah mereka perbuat di masa lampau? cape de..