Hal ini dikarenakan... yang menentukan kelahiran kita di alam mana ... ialah kualitas bathin kita sendiri... misalkan seseorang yang memiliki emosi yg sangat besar... diaengfol sedikit ngamok seperti karakter seekor kerbau telah tanpa dia sadari membentuk kualitas bathin seekor kerbau... maka tidak heran setelah meninggal pikirannya yang membentuk dan menentukan alam kelahiran berikutnya sesuai kualitas bathinnya
Seorang sotapanna ialah seseorang yang telah memiliki pandangan benar dan sila yang murni
Pandangan benar memiliki makna ia telah benar2 mengerti realita kehidupan.. dan karena sudah melihat bahwa hidup itu sebenarnya diliputi oleh delusi kehidupan (moha) yang membentuk kehidupan yang berkarakteristik tidak stabil (anicca), tanpa inti diri(anatta), sehingga tidak dapat terpuaskan(dukkha) maka orang yang memiliki pandangan benar telah mengembangkan kualitas bathinnya sedemikian untuk menghancurkan konsep diri(ego).
Dan ia telah mengembangkan sila yang murni.. sila yang muncul karena memahami karakteristik dunia.. bukan karena ia diembel2 kan surga atau takut berakibat buruk... namun sila yang murni melampaui konsep... ia menghindari perilaku tidak bermamfaat karena benar2 telah mengetahui dunia... mengetahui realita..
Melihat 2 komposisi seorang sotapanna... maka kita mengerti betapa kualitas bathin dan pandangan yang mengarah ke kebijaksanaan telah ditembus.. maka makhluk yang mencapai sotapanna sudah tidak memiliki kualitas buruk di bathin yang dapat membentuk kelahiran di alam menderita.. seperti kegelisahan, kebingungan, kemarahan, keserakahan telah banyak dihancurkan..... walau belum total.. tp sudah cukup banyak sehingga tidak ada lagi energy buruk yg cukup membentuk kelahiran di alam rendah
Seorang sotapanna ialah seseorang yang telah memiliki pandangan benar dan sila yang murni
Pandangan benar memiliki makna ia telah benar2 mengerti realita kehidupan.. dan karena sudah melihat bahwa hidup itu sebenarnya diliputi oleh delusi kehidupan (moha) yang membentuk kehidupan yang berkarakteristik tidak stabil (anicca), tanpa inti diri(anatta), sehingga tidak dapat terpuaskan(dukkha) maka orang yang memiliki pandangan benar telah mengembangkan kualitas bathinnya sedemikian untuk menghancurkan konsep diri(ego).
Dan ia telah mengembangkan sila yang murni.. sila yang muncul karena memahami karakteristik dunia.. bukan karena ia diembel2 kan surga atau takut berakibat buruk... namun sila yang murni melampaui konsep... ia menghindari perilaku tidak bermamfaat karena benar2 telah mengetahui dunia... mengetahui realita..
Melihat 2 komposisi seorang sotapanna... maka kita mengerti betapa kualitas bathin dan pandangan yang mengarah ke kebijaksanaan telah ditembus.. maka makhluk yang mencapai sotapanna sudah tidak memiliki kualitas buruk di bathin yang dapat membentuk kelahiran di alam menderita.. seperti kegelisahan, kebingungan, kemarahan, keserakahan telah banyak dihancurkan..... walau belum total.. tp sudah cukup banyak sehingga tidak ada lagi energy buruk yg cukup membentuk kelahiran di alam rendah
