Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - asiang_karuna

#1
r u nutzzz

minum racun terus mati, emank bisa jadi setan penasaran.. ?

dikehidupan lampau sayamanusia bodoh yg tidak tahu diri Huh?

maksudnya Huh?

ente dari kehidupan lampau ya Huh?


aneh memang aneh...manusia gila yg benar2 aneh...sungguh sungguh aneh..pertanyaan aneh aneh dari manusia yg sangat aneh....dimana mana jadi manusia aneh sendiri.. mudah2an bisa sembuh dari keanehannya
#2
kalau ingin pembuktian sebenarnya sangat mudah sekali...memang anda yg beda keyakinan harus buktikan sendiri..
caranya yah anda minum racun...kemudian mati....lalu jadi setan penasaran....baru anda tau kalau kehidupan yg lampau anda adalah manusia bodoh yg tidak tahu diri.. karena di ajaran Bodhisatva Maitreya yg belum ada ajarannya tapi di ada adain tidak sesuai dengan ajaran Sang Buddha.
#3
Diskusi Umum / Re: aneh, sungguh aneh
07 March 2009, 09:09:36 PM
namanya juga orang aneh karena kebodohan sendiri hehehe..yah pasti yg aneh2 lah pertanyaannya
#4
Diskusi Umum / Re: aneh, sungguh aneh
04 March 2009, 12:18:34 PM
yg lebih aneh ada manusia2 yg begitu bodoh bathinnya untuk mempercayai 5 kata rahasia yg terdapat di ajaran maitreya...itu jauh lebih aneh...kok untuk menyelamatkan orang harus di rahasiakann... aneh aneh aneh ^:)^
#5
Sebaiknya kita jalankan saja yg menurut kita terbaik untuk kemajuan bathin masing2.Dari pada sok tau Sang Buddha bilang ini bilang itu,kalau tidak benar ,pada berani menanggung akibat karmanya apa,karena sebenarnya Sang Buddha tidak berkata demikian tetapi kita yg sok tau membantah Khotbah Sang Buddha yg sebenarnya.
#6
Halo saudara-saudaraku,

Saya menemukan sebuah PDF yang sangat menarik yang membahas mengenai Sang Buddha dan Vegetarian, lengkap dengan kutipan-kutipan dari sutra-sutra pendukungnya. Silahkan download di: http://agusriady22.googlepages.com/SangBuddhaVegetarian2.pdf

Berikut ini contoh kutipan yang dapat ditemui di PDF tersebut:


"Di masa depan, akan ada orang-orang yang secara salah menjelaskan arti sila pantangan dan disiplin. Mereka mengganggu dan menghancurkan Dharma yang benar, bahkan memfitnah ajaran Buddha. Orang-orang ini akan berkata, "Buddha mengijinkan kita makan daging. Beliau sendiri juga makan daging." Bodhisattva Kebijaksanaan Agung, Saya telah mengatakannya pada pertemuan yang lainnya bahwa ada sepuluh perintah sekunder, dan alasan Saya mengijinkan para biarawan tiga kondisi karena Saya berpikir bahwa mungkin mereka tidak dapat meninggalkan makan daging dengan segera, jadi Saya mengambil jalan yang tepat untuk menolong mereka. Tetapi maksud Saya yang sebenarnya adalah agar mereka meninggalkan makan daging secara keseluruhan dan memulai latihan. Sekarang, pada pertemuan ini, Saya menguraikan hal ini kepada Anda secara langsung. Mulai sekarang, Anda tidak boleh makan daging dari makhluk hidup apapun, tidak menjadi soal bagaimana mereka mati — secara alami atau disembelih. Jika masih ada orang bodoh yang memfitnah Saya, mengatakan bahwa Saya telah mengijinkan makan daging, Anda harus mengetahui bahwa ia akan terikat oleh akibat dari karma buruk dan turun ke tiga alam derita (neraka, setan kelaparan, binatang.)"

—Sang Buddha, Sutra Lankavatara,


"Para Bhiksu, beberapa ratus tahun setelah Saya memasuki Nirwana, akan ada beberapa bhiksu yang mengikuti ajaran Saya dalam bentuk luarnya saja tetapi masih rakus akan makanan. Mereka bukanlah bhiksu sejati. Mereka adalah bhiksu palsu, benaknya dipenuhi dengan pikiran jahat, mereka akan berkata, 'Sang Buddha mengijinkan kita makan daging'!"

—Sang Buddha, Sutra Nirvana


Mau Tanya dong, pernahkah Sang Thatagata mengucapkan kata SAYA yg menunjuk ke pribadi Sang BUddha dalam setiap Khobahnya?.
#7
Dahulu, sebelum Bodhisatta Kassapa mencapai kebuddhaan, ia memiliki sahabat bernama Tissa yang kemudian meninggalkan keduniawian dan menjadi pertapa. Dalam pertapaannya, Tissa menjauhkan diri dari makanan yang berasal dari daging dan menggolongkannya sebagai Amagandhā (yang menodai).
Sewaktu Bodhisatta Kassapa meninggalkan keduniawian dan mencapai kebuddhaan, Tissa sangat gembira. (Tissa percaya akan pencapaian yang akan dicapai oleh Kassapa karena melihat 32 tanda manusia agung (maha purisa lakkhana) pada tubuh Kassapa, di mana dikatakan jika berumah tangga, akan menjadi seorang Cakkavati, dan bila meninggalkan kehidupan berumah tangga, akan menjadi seorang Samma Sambuddha).

Kemudian Tissa pergi mengunjungi Buddha Kassapa dan mencari tahu apakah Buddha Kassapa ini makan daging. Dan ketika melihat bahwa ternyata Buddha Kassapa ini makan daging, ia menjadi kecewa. Kemudian Buddha Kassapa berkata kepada Tissa:

'Menghancurkan mahluk hidup, membunuh, mengikat, mencuri, berbohong, penipuan, bicara tak berguna, berzinah dengan istri orang lain, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Mereka di dunia yang tidak mengendalikan diri dalam kenikmatan indriah, tamak akan hal-hal yang indah; berkumpul dengan yang tidak baik, berpandangan salah, tidak adil, tidak rasional, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Mereka yang tidak sopan, kasar, menghasut, pengkhianat, kejam, sombong, memaksakan kehendak, kikir, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Kemarahan, bermabuk-mabukan, keras kepala, tidak menghargai pendapat orang, dusta, iri hati, omong besar, angkuh, tinggi hati, bergaul dengan yang tidak bermoral, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Mereka di dunia yang jahat, yang tidak membayar hutangnya, pemfitnah, pengingkar janji, pemalsu, mereka yang melakukan perbuatan rendah, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Mereka di dunia ini yang tidak menjaga perilaku terhadap mahluk lain, yang tidak mengaku setelah mengambil milik orang lain, jahat, kejam, kasar, tidak memiliki rasa hormat, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Para mahluk yang haus akan permusuhan, menyakiti, selalu melakukan kejahatan, yang karenanya, setelah meninggal, akan pergi pada kegelapan dan jatuh ke alam neraka, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Bukan daging atau ikan, atau berpuasa, atau ketelanjangan, atau rambut tercukur, atau rambut kusut, atau kotoran, atau kulit kasar, atau pemujaan pada api, atau penyiksaan diri, atau mantra-mantra, atau sumpah (keagamaan), atau persembahan (pengorbanan), atau perayaan musim yang dapat menyucikan seseorang yang belum mengalahkan keragu-raguan;

Seorang yang bijaksana berjalan dengan indera yang terjaga, indera yang terkendali, teguh dalam Dhamma, berbahagia dalam hal yang benar dan wajar; mengalahkan semua ikatan dan meninggalkan semua dukkha, tidak melekat dengan apa yang dilihat dan didengar'

Setelah itu, Tissa bersujud di kaki Buddha Kassapa dan bersama dengan dua puluh ribu pengikutnya memasuki Sangha Buddha Kassapa. Tissa bersama Bharadvaja kemudian menjadi murid utama (Agga Savaka) Buddha Kassapa, seperti halnya Sariputta dan Maha-Moggallana pada jaman Buddha Gotama.

---

Buddha Kassapa adalah Buddha setelah Buddha Konagamana, sebelum Buddha Gotama.

Apakah semua ajaran Samma Sambuddha sama atau tidak?
#8
jangan2 manusia itu tuhannya karena mengerti betul sifat dari tuhan itu