Quote from: Indra on 26 November 2017, 05:02:52 PMLagi ikut meeting di Vihara...
mana kembar satu lagi?
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Show posts MenuQuote from: Indra on 26 November 2017, 05:02:52 PMLagi ikut meeting di Vihara...
mana kembar satu lagi?
sukhi dighayuko hotu ya, c...
Quote from: allthingmustpass on 30 September 2013, 08:01:59 AMBisa diceritakan gak bro, curiga sama org lainnya, kyk gimana?
salam suhu-suhu sekalian, saya mau curhat mengenai isi hati saya dan mohon masukkannya.![]()
saya adalah pria berusia 25 tahun. lulus S1 dari salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia. memiliki fisik yang sehat. dan memiliki pekerjaan yang cukup lumayan untuk seorang lajang.
entahlah, saya semenjak SMP (saat saya sudah akil balig) sudah mulai bertanya apakah tujuan hidup ini. kenapa orang bisa "gila" dengan dunia ini. dan kenapa dunia ini terlalu gila untuk manusia waras untuk hidup.
Lalu saya mencari jawabannya di agama. kebetulan saya dilahirkan dari keluarga K yang sangat fanatik dan itu cukup mempengaruhi masa kecil hingga dewasa saya. Saya belajar agama begitu rajin (SMP hingga SMA), hingga saya yakin secara ilmu agama saya sudah begitu kuat. Buku-buku teologis, apologetika, sejarah gerja awal dan lain-lain sudah saya lahap yang harusnya seumur itu seorang kr****n cuma biasanya ikut KKR, perkumpulan remaja atau paling tinggi ikut studi confirmation iman.
Ilmu Teologis kekr****nan saya, saya rasa sudah begitu banyak, namun tidak dengan iman saya. Tuhan di agama K tidak sesuai dengan logika saya. saya tentu tidak akan menjabarkan alasan-alasan secara spesifik disini![]()
Hati saya kosong dan hampa. sehingga saya beberapa kali mencoba bunuh diri di masa SMP-SMA, namun tidak ada yang berhasil. Akhirnya di akhir SMA saya memutuskan saya non religious hingga saya menemukan arti hidup ini.
setelah saya baru masuk kuliah, apatis saya terhadap dunia ini semakin menjadi-menjadi. Setelah kuliah saya langsung pulang ke kosan bahkan saya pernah satu semester tidak kuliah...Dikamar hanya main game dan ngeinternet saja. akhirnya kuliah berantakan dan sayapun makin tidak semangat hidup. Kembali lagi saya ingin bunuh diri atau sekalian saja saya masuk rumah sakit jiwa... hidup tidak cocok untuk saya. itu saja yang saya pikirkan.
namun dikeputusasaan saya itu ada senior saya di unit kemahasiswaan yang menolong saya mencari arti hidup ini. Dia menginspirasi saya kalau hidup itu bisa bahagia kalau kita punya materi. mau bahagia ya kaya. ya logikanya kalau ente lagi sedih, diajan nonton di bioskop terus clubbing. pulangnya senang kan?? kalau kamu ga semangat gini, kuliah kacau, duit ortu lu tambah habis... malah lu ga jadi orang. gimana mau bahagia? masalah tuhan atau hantu itu semua ga ada. enjoy your life aja lah. uda ga enjoy lagi ya matek aja.
... ya ini pandangan hedonis. pandangan yang tabu bagi masyarakat di Indonesia. saya terima pandangan ini dan saya jalani. DAN INI YANG SAYA RENUNGKAN MALAH NANTINYA JADI BUMERANG BAGI SAYA. Saya menjadi semangat hidup lagi. Saya belajar keras di studi saya, dan berusaha sampingan (trader saham dan forex). karena tujuan hidup saya ya wanita, uang, kesenangan... itu saja. Terkadang masih ada keinginan bunuh diri dan tidak semangat di saat itu. kalau ada pikiran seperti itu saya langsung keluar, clubbing mabuk apapunlah. dan selalu setelah itu saya bebas dari pikran bunuh diri/tidak ada semangat.
akhirnya setelah begitu lama kuliah, saya lulus. dan setelah lulus saya langsung bekerja. ini terjadi sekitar 3 bulan lalu. saya rasa ini mimpi kebanyakan para fresh graduate, lulus langsung kerja. apalagi seorang hedonis.
setelah bekerja ini, saya memiliki lingkungan yang baru. tidak ada masalah dengan lingkungan ini...karena saya juga kurang begitu suka bersosialisasi. jangan menganggu dan jangan diganggu saja. Dan kejadian kehampaan kembali merasuk ke badan saya...
saya kembali menanyakan diri sendiri tentang arti hidup ini.... terkadang saya sampai tidak tidur untuk browsing dan sebagainya. GILANYA MALAH KEMELEKATAN SAYA TERHADAP MATERI YANG DULU MEMBUAT SAYA SEMANGAT MALAH MEMBUAT SAYA MAKIN HAMPA SEKARANG.... saya sekarang sudah mandiri secara ekonomi. cita-cita lulus dan mempunyai penghasilan yang lumayan sudah saya dapat. terus apa lagi?? ngumpulin duit sampe bikin instana, apakah setelah itu kamu bahagia?? itu terpikirkan terus sama saya...mindset hidup adalah utamanya untuk mencari kenikmatan runtuh. saya kehilangan tujuan hidup lagi
akhirnya pikiran saya menjadi-menjadi. mungkin menjadi sedikit gila. saya jadi paranoid terhadap manusia lain dan tidak mau keluar kamar kecuali cari makan dan saya seringnya cuma makan 1 kali sehari (kebetulan saya sedang tidak kerja lapangan saat ini).
Quotesaya takut nonton tv dan baca internet. karena saya begitu sensitif terhadap berita perang, terorisme dan lainnya. benar-benar hidup serasa di neraka menurut saya. Ingin menangis tapi air mata tidak bisa keluar.emangnya sewaktu liat berita ttg perang, terorisme, dan lainnya apa yg muncul dalam pikiran bro? boleh dishare gak, bro?
Quoteapa yang bikin saya senang dulu (dugem, ngumpulin uang, main cewek) malah menakutkan sama saya. memori-memori hedonis saya seperti mimpi buruk karena itu semua seperti narkoba... enak sesaat tapi efek selanjutnya menghancurkan diri sendiri.sekalian juga ya bro, mohon diceritakan efek kehancuran yg bro rasakan sewaktu foya2... biar jadi pelajaran buat kami2... \
/ Quotebunuh diri itu solusi yg paling bodoh...
laporan pekerjaan saya juga dikejar-kejar bos. luar biasa rasanya penderitaan ini. bunuh diri lah mungkin cuma solusinya. Tapi setelah belajar buddhisme beberapa waktu itu, saya percaya bunuh diri malah membuat saya ke kehidupan yang lebih menderita. saat ini opsi bunuh diri masih saya urungkan. mungkin saya akan mati karena sakit makan tidak teratur dan pikiran saya yang kacau ini saja.
). w juga pernah mengalami, tugas kuliah w numpuk, sementara deadline kumpulnya sudah dekat, sempat galau, tdk melakukan apa2...
seolah2 semuanya akan berakhir, tapi disemangati oleh cc w, katanya, segala2nya belumlah berakhir klo tugas itu gak kita kerjakan, paling kemungkinan terburuknya nilai tugas dapat 0 aja...
dan ngulang semester depan...
tapi pada akhirnya, krn kesungguhan hati w benar2 mau menyelesaikannya, w minta tenggat waktu sama dosennya... \
/ krn w punya niat tuk menyelesaikannya, gak masalah nilai tugas dikurangi, yg penting w menguasai tugas yg disuruh dosen kerjakan... \
/ Akhirnya, tugas itu w selesaikan juga....
dan w siap menerima resiko perbuatan w, nilai dikurangi... (siapa suruh krn kebodohan wnya, nunda2 tugas...
Coba bro liat sendiri, apa penyebab laporan pekerjaan bro dikejar2 sama si bos? (klo w perhatikan, gara2 tdk menyadari ada tanggung jawab akan pekerjaan yg sedang dipikul...)
/\
/\
/
, tapi malah menambah masalah yg ada... (Coba pikirkan, klo bro bunuh diri, bagaimana dengan ortu, dan sanak keluarga yg ditinggal? akan bertambah susah...)
/ prioritaskan yg utama... \
/ Quote
Bagaimana supaya supaya saya bisa semangat lagi dalam hidup ini?
apakah saya sudah sakit jiwa (mungkin ada dokter disini)?
bagaimana kalian bisa bertahan hidup dalam ketidakpastian dunia ini? apalagi saudara/i yang sudah punya anak.
apakah yang bisa saya jadikan pegangan dalam hidup ini?
mohon masukannya teman-teman sekalian
QuoteMemang benar Pak, contoh yg bapak buktikan sangatlah logis, bila Andi memukul mata si Wati, jelas matanya Wati akan menjadi bengkak.Namun, Pak, permasalahan utamanya adalah, apakah akibat yang akan diterima oleh si Andi ini (si pelaku/pemilik kamma) pada kehidupan sekarang, akibat nonjok matanya Wati?? Lantas, apa penyebab dari perbuatan Wati, yg telah mengakibatkan mata Wati bengkak ditonjok si Andi??
Saya gak membicarakan hal kehidupan skrg tapi hal kehidupan sebelum skrg. Karena memang hukum karma pd kehidupan skrg bisa dibuktikan secara langsung, logis dan rasional. Contoh sederhana, sebab si Andi pukul mata si Wati, akibatnya mata Wati bengkak.
QuoteBerdasarkan pemahaman saya, terhadap posting pak Chan Ming, berarti inti sesungguhnya tujuan pak Chan Ming ingin berusaha membuktikan hasil karma kehidupan masa lampau adalah untuk memberikan pemahaman Dhamma pada anak bapak, bukan? emangnya anak bapak usianya berapa tahun? apakah ia bertanya mengenai bukti hasil karma kehidupan sebelumnya yg terjadi pada kehidupan sekarang? Jika demikian, adalah sulit utk menjelaskan bukti yang demikian, pada org lain. Namun, seperti yg dikatakan member2 lain, hal demikian sebaiknya dibuktikan dengan menembusnya dengan pengetahuan sendiri.
Saya percaya dan yakin hukum karma berlaku ada dan tidak keluar dari kehidupan yang sekarang, yang saya tidak percaya dan tidak yakin hukum karma dari kehidupan masa sebelum skrg dan masa kelahiran akan datang. Bro Ariyakumara pasti mempunyai pendalaman agama jauh lebih tinggi dari saya, maka tolong berikan saya penjelasan yang bisa diterima secara logis agar saya dapat bertanggung jawab menjelaskan kepada anak saya tentang kebenaran ajaran Buddha. Dapatkah anda memberikan contoh nyata apa hasil karma dari kehidupan sebelumnya yang terjadi pada kehidupan sekarang?
Tepat, dari kutipan diatas sebenarnya Sang Buddha memberikan "Sign", "Petunjuk" bahwa kehidupan masa sebelumnya dan akan datang itu belum terbukti (menurut kesimpulan dan hasil analisa saya ya ) Cobalah jangan menutup mata dan pikiran karena sudah menerima ajaran, tapi coba untuk mencari dan membuktikan ajaran tersebut dengan tetap melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan jahat pada kehidupan sekarang.
/\
/\
/
/ (bagi saya, penjelasan dalam sutta ini amatlah sangat bertanggung jawab... )
)[size=78%], yg dengannya seseorang akan memperoleh konsentrasi pikiran, dan meninggalkan kebingungannya tsb. (penjelasannya ada kemiripan dengan Apannaka sutta). [/size]
Quote from: Chan Ming on 03 August 2013, 11:29:42 AMPak, Di dunia ini telah muncul seorang manusia luar biasa yang telah mendapatkan kebenaran, terbebas dari kekotoran batin, yang telah mencapai penerangan sempurna atas usaha-Nya sendiri, yang sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya, sempurna dalam menempuh jalan ke Nibbana, Pengenal segenap alam, Pembimbing manusia yang tiada taranya... Guru Para Deva dan Manusia, Yang Telah Sadar, Yang Patut Dimuliakan. Beliaulah Sang Buddha yang tiada taranya dalam membabarkan Kebenaran (Dhamma), yang setelah mencapai Pengetahuan Tertinggi, Beliau menyatakan kepada dunia bersama dengan para dewa, mara dan Brahma, generasi sekarang dengan para samana dan brahmanya, beserta dengan para raja dan rakyatnya. Beliau membabarkan Kebenaran (Dhamma) yang indah pada awalnya, yang indah pada pertengahannya, serta yang indah pada akhirnya dalam makna dan kata-kata-Nya dalam menerangkan kehidupan suci yang benar-benar sempurna, dan murni sepenuhnya... kepada Sang Bhagava, saya memuji, kepada sang Bhagava saya menghormat...
Mungkin gak, org yang sudah mempunyai kemampuan bathin lebih bijaksana, melihat dan menyadari bahwa kelahiran/kehidupan sebelum sekarang itu tidak ada jadi mereka akan bungkam, karena ini demi kebaikan dan kedamaian antar umat manusia supaya gak chaos lah atau takut untuk berbuat jahat.
Saya gak membicarakan hal kehidupan skrg tapi hal kehidupan sebelum skrg. Karena memang hukum karma pd kehidupan skrg bisa dibuktikan secara langsung, logis dan rasional. Contoh sederhana, sebab si Andi pukul mata si Wati, akibatnya mata Wati bengkak.
[size=78%] [/size][size=78%]sesungguhnya Beliau membabarkan kebenaran demi kesejahteraan dan kebahagian semua makhluk, agar dapat terbebas dari lingkaran samsara yang penuh derita ini.
Namun, pada saat Beliau mulai memutuskan utk mengajarkan kebenaran yang sungguh-sungguh dalam ini, Pak, kebenaran yang sulit dilihat, yang damai, luhur, dan melampaui logika, yang begitu halus, dan sulit untuk dipahami ini.Beliau sempat mengurungkan niat baiknya (untuk membantu makhluk lain terbebaskan dalam lingkaran samsara ini) tsb.
[/size][size=78%] ==>} Merapikan jubahnya di bahunya dan berlutut dengan lutut kanannya, ia memberi hormat kepada Buddha dengan merangkapkan tangannya memohon kepada sang Bhagava untuk bersedia mempertimbangkan makhluk2 yang memiliki sedikit debu di mataNya, agar mereka dapat memahamiNya. Singkat cerita, Sang Bhagava kemudian menerima permohonan sang Brahma, setelah memeriksa dengan mata batinNya, bahwa masih ada makhluk2 yg memiliki sedikit debu dimatanya, tergerak oleh belas kasihNya, Beliau pun memutuskan untuk mengajarkan Dhamma yang mulia ini... [/size]
[size=78%](Renungkanlah, betapa besar belas kasihNya dalam membabarkan Dhamma yang telah diselami atas usahaNya sendiri itu, demi kesejahteraan semua makhluk [/size]
)
[size=78%]Hal yang diucapkan oleh Beliau menuntun pada Nibbana (keadaan yg tidak terkondisi), menuntun pada ketenangan batin \[/size]
[size=78%]/. Beliau adalah seorang yang tidak akan menyatakan hal yang tidak bermanfaat. Seorang yang tidak akan menyatakan hal yang tidak mendukung pada lenyapnya penderitaan. Beliaulah sang Tathagata yang layak dipuji oleh para Dewa dan Manusia...\[/size]
[size=78%]/\[/size]
[size=78%]/\[/size]
[size=78%]/[/size]Quote
Mungkin gak, org yang sudah mempunyai kemampuan bathin lebih bijaksana, melihat dan menyadari bahwa kelahiran/kehidupan sebelum sekarang itu tidak ada jadi mereka akan bungkam, karena ini demi kebaikan dan kedamaian antar umat manusia supaya gak chaos lah atau takut untuk berbuat jahat.
)
[size=78%] bukankah kebenaran yg ditemukannya itu menyatakan tdk ada buah/akibat dari kehidupan lampau, serta akibat perbuatan yg dihasilkannya? jika demikian, lantas utk apa pula sso hrs takut buat jahat??[/size]
Quote from: Shasika on 11 September 2013, 12:18:05 PM
Iya sis bagi kita umat Buddhist akan paham ini kamma vipaka dia udah matang, tapi bagi agama lain, ini adalah karunia Tuhan yang menyelamatkan dia, semoga dia pun tidak melupakan para tunawisma, semoga dia membuat yayasan utk pembangunan rusun murah bagi tunawisma, semoga.semoga.semoga.![]()
Quote from: suli on 11 September 2013, 12:40:13 PMSadhu... Sadhu... Sadhu...
yup...setuju Sis, moga2 dia ga terlena menikmati 'rejeki nomploknya' moga2 ingat ama yg dulu senasib & moga2 ingat menabung, krn duit semilyar jg bkl habis kalo ga ada tabungan ya....
Quote from: will_i_am on 03 July 2013, 12:42:39 PMternyata maksud suruh liat thread ini, utk nagih GRP toh... thx to TS yaa...
Happy Birthday yah buat cc-cc berdua...![]()
![]()
![]()
Semoga makin maju dalam praktek Dhamma...![]()
[spoiler]![]()
![]()
![]()
wah, bisa dapet 2 GRP sekaligus..![]()
![]()
[/s]
semoga semakin maju dalam praktik Dhammanya...
GRP has been sent yaa...
bagi yg belum dapet, harap lapor...
Quote from: gryn tea on 25 May 2013, 09:39:50 PMBacanya pelan2 lho, Gryn...
Pjg amat
Cpddd
Quote from: suwarto8116f on 23 May 2013, 07:54:53 PMsehubungan dengan pertanyaan bro, Sang Buddha pernah menjelaskan mengenai bagaimana seseorang dapat terlahir sebagai Naga, dan apa sebabnya mereka dapat terlahir menjadi demikian...
jika tdk bisa memilih lahir ke dalam keluarga miskin/kaya, cacat/normal, ganteng/jelek, pria/wanita, lalu apakah setelah mati kita bisa memilih kehidupan selanjutnya mau ke alam mana ?
silahkan menyimak ya, bro...
/Quote3 Uposatha (1)
Di Sàvatthi. Seorang bhikkhu mendekati Sang Bhagavà, memberi hormat kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau: 'Yang Mulia, apakah sebab dan alasan mengapa beberapa nàga yang terlahir dari telur di sini melaksanakan Uposatha dan melepaskan [kepedulian terhadap] tubuh mereka?"285 "Di sini, Bhikkhu, beberapa nàga yang terlahir dari telur berpikir sebagai berikut: 'Di masa lalu kami bertindak saling bertentangan dalam perbuatan, ucapan, dan pikiran.286 Setelah bertindak demikian, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, kami terlahir kembali dalam kawanan nàga yang terlahir dari telur. Jika hari ini kami mempraktikkan perilaku benar melalui perbuatan, ucapan, dan pikiran, maka dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, kami akan terlahir kembali di alam bahagia, di surga. Marilah, kita berperilaku baik dalam perbuatan, ucapan, dan pikiran.' "Ini, Bhikkhu, adalah sebab dan alasan mengapa beberapa nàga yang terlahir dari telur di sini melaksanakan Uposatha dan melepaskan [kepedulian terhadap] tubuh mereka." [242]
Quote
7 Ia Telah Mendengar (1)
Di Sàvatthi.... Sambil duduk di satu sisi, bhikkhu itu berkata kepada Beliau: 'Yang Mulia, apakah sebab dan alasan mengapa seseorang di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali bersama kawanan nàga yang terlahir dari telur?" "Di sini, Bhikkhu, seseorang bertindak secara saling bertentangan dalam perbuatan, ucapan, dan pikiran. Ia telah mendengar: 'Nàga yang terlahir dari telur berumur panjang, indah, dan berbahagia.' Ia berpikir: 'Oh, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, semoga aku terlahir kembali bersama kawanan nàga yang terlahir dari telur!' Maka, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali bersama kawanan nàga yang terlahir dari telur. "Ini, Bhikkhu, adalah sebab dan alasan mengapa seseorang di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali bersama kawanan nàga yang terlahir dari telur."
Quote11-20 Dengan Dukungan Perbuatan Memberi (1)Sesungguhnya itu, krn adanya kebodohan, maka seseorang memiliki bentukan2 pikiran (sankhara) berupa keinginan untuk menjelma menjadi demikian... Padahal, bentuk kehidupan seperti apapun juga diliputi oleh Dukkha lhoo... walaupun naga berumur panjang, tapi klo sakit2an juga, umur panjang tampaknya tak berarti... Sesungguhnya itu mau jadi pria/wanita, kaya/miskin, cantik/jelek, pintar/bodoh semua itu tidaklah luput oleh dukkha... dan itu semua akan berubah...
Sambil duduk di satu sisi, bhikkhu itu berkata kepada Beliau: 'Yang Mulia, apakah sebab dan alasan mengapa [245] seseorang di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali bersama kawanan nàga yang terlahir dari telur?" "Di sini, Bhikkhu, seseorang bertindak secara saling bertentangan dalam perbuatan, ucapan, dan pikiran. Ia telah mendengar: 'Nàga yang terlahir dari telur berumur panjang, indah, dan berbahagia.' Ia berpikir: 'Oh, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, semoga aku terlahir kembali bersama kawanan nàga yang terlahir dari telur!' Ia memberikan makanan ... Ia memberikan minuman ... Ia memberikan pakaian ... Ia memberikan kendaraan ... Ia memberikan karangan bunga ... Ia memberikan wewangian ... Ia memberikan salep ... Ia memberikan tempat tidur ... Ia memberikan tempat tinggal ... Ia memberikan pelita.287 Kemudian, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali bersama kawanan nàga yang terlahir dari telur. "Ini, para bhikkhu, adalah sebab dan alasan mengapa seseorang di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali bersama kawanan nàga yang terlahir dari telur."
QuoteWalaupun kita tidak bisa melihat/mengingat sebab perbuatan yang telah kita perbuat di kehidupan lampau, dan akibatnya di kehidupan yang akan datang. Namun hal itu bukan berarti akibat perbuatan baik kita tidak bisa kita petik di kehidupan saat ini juga lho, bro...
yang menarik terlahir bukan atas keinginan kita, tetapi meninggalkan dunia ini berupa pilihan, mau mati sekarang atau secara alami(kecelakaan, tua dll)![]()
untuk apa berbuat baik jika skrg aja kita tidak ingat apa yg kita lakukan di masa lalu, apakah menurut teman2 setelah banyak berbuat baik dikehidupan ini dikehidupan yg akan datang kita pasti lahir di alam yg baik? sedangkan nanti kita tidak mengingat nya juga?
Pernah ada kasus nyata, orang yang w kenal, sebut saja si A ya...
si A karena sudah dikenal oleh orang-orang sekitarnya benar2 tidak akan mengambil barang orang lain tanpa ada izin dari pemiliknya, maka suatu ketika, ketika ada barang yang hilang di rumahnya, ia tidak pernah mendapat tuduhan dari orang yang kehilangan barang tersebut...
karena moralitas yang dijaganya, ia lolos dari segala tuduhan. Setiap kali menginginkan suatu barang, si A pasti selalu akan meminta izin dahulu kepada pemiliknya. Oleh karena itu, ia bebas dari tuduhan.
Itulah akibat kamma yang dapat dilihat dan diketahui oleh pengetahuannya sendiri di kehidupan saat ini...
karena kepatuhannya terhadap Moralitas, ia akan selalu mendapat kepercayaan...\
/ Apakah perlu menunggu hingga kehidupan yang akan datang, hanya untuk melihat akibat dari perbuatan baik, bro?
Quote from: pannadevi on 20 October 2009, 09:14:22 PMSamii...
salam sejahtera selalu Bro.Jhonz yang baik,
terima kasih kembali, senang sekali saya mendengar anda menjalankan athasila, semoga "kebajikan" anda ini membuahkan kamma baik segera, teruskan perjuangan nya, saya mendukung... :
memang berat bagi yg terbiasa makan 3x sekali, saya juga menjadi kurus, dulu berat saya hampir 60kg kemudian kemarin pulang ke tanah air tinggal 45kg sekarang naik 48kg...memang berat menahan lapar bagi yang punya kelemahan lambung, bahkan cukup berbahaya, namun jika bisa mengatur sedemikian rupa, maka tidak akan menjadi masalah lagi.
anda tahu memiliki kelemahan di lambung, jaga baik2 dg cara siapkan cereal, jika anda merasa lambung perih di jam2 sekitar 3 ato 4 sore, maka anda dpt membuat cereal tsb, tp jgn kental, misal : 2 bungkus cereal utk secangkir minuman cereal, bukan seperti itu, cereal tetap dlm keadaan cair, namun dpt menjaga terjadinya luka lambung. setahu saya orang yang memiliki luka di lambung harus menjaga jangan sampai kosong perutnya karena akan segera memproduksi gas dlm lambung, sehingga perlu dijaga dg minuman juice (mis : kacang hijau) atau cereal.
bukan berarti lalu anda sampai pada kesimpulan bahwa segala yg di juice bisa dikonsumsi lalu membuat juice bakmi yah...khan kata samaneri boleh asal juice, jadi sekalian aja indomie di juice, biar bisa diminum...
bagi yang menjalankan athasila hanya makan sekali atau 2kali, yang sekali makan, jam makan mereka sekitar 10.30 merangkap sarapan dan makan siang, sedang yang 2kali makan, jam 7.00 pagi dan sebelum jam 12.00 siang, di sore hari kami minum teh atau susu (ditanah air), sedang disini setiap minum teh itu mix dg susu (ciri khas negara sini tehnya dicampur dg susu). tidak apa2 minum susu, karena kita juga harus menjaga kesehatan...
usahakan dijaga jangan sampai lambungnya sakit ya gara2 athasila, percuma kalau tujuan mulia anda malah mengakibatkan anda masuk RS...cegah dg cara spt tsb diatas, boleh minum selingan asal cairan (juice ato cereal) kalo cemilan ntar 1pak bungkus yah sama aja...ga athasila namanya...
selamat berjuang, pabbajja segera menanti anda...dengar2 viharanya Bro Gachapin dah buka itu ...Vihara Karuna Mukti di Bandung...![]()
sekali lagi selamat ya Bro Jhonz...saya salut atas usaha gigih anda ... two thumbs utk anda
may all beings be happy
mettacittena,


Quote from: pannadevi on 23 October 2009, 05:03:53 PMterima kasih atas cerita2 penyemangatnya mii... \
Tinggal tunggu waktu yg tepat
semua waktu adalah tepat, semua waktu adalah baik, semua waktu adalah indah bila kita meninggalkan kehidupan duniawi untuk menjalani pabbajita (asal anda meninggalkan keluarga dg penuh tanggung jwb min ada deposito 200M utk hidup mrk ... sorry just joke)
apabila anda memiliki tanggungan keluarga dan anak yg masih dibawah umur memang sebaiknya diselesaikan dulu tanggung jawabnya...namun jika belum, nah mumpung belum ada...sebaiknya masuk aja segera...
saya ada cerita :
kemarin wkt ada Festival Buddhist 2008 di Surabaya, saya sempat mampir dan mengunjungi disana, ada seorang pria menghampiri saya dan bertanya "apakah dia bisa masuk sasana utk menjalani kehidupan pabbajita?" setelah menanyakan keinginan beliau dan faktor2 apa aja yg mendorong, ternyata beliau sejak muda murid meditasi YM.Bhante Panna, namun atas dorongan keluarga diharuskan nikah tapi tidak cinta (nikah telat, krn tdk minat berumah tangga), sekarang sudah benar2 jenuh berumah tangga, mau masuk sasana. sungguh sayang sekali, jadi saya jawab beliau harus tetap memenuhi tanggung jawabnya membesarkan dulu putrinya yg berumur 2thn, sampai lepas universitas (karena syarat mutlak sekarang pendidikan min S1).
dengan cerita sy tsb, smg menjadikan semangat anda, jika belum berumah tangga, mumpung belum telat, dpt segera diwujudkan saja tekad anda, sy amat mendukung anda Bro Bond...daripada sudah berumah tangga lalu bosen, mau masuk sasana...tapi telah ada putri/a yg jd tanggungan...
senang sekali banyak calon pabbajita disini...nibbanam paramam sukham...
may all beings be happy
mettacittena,
/\
/\
/\
/\
/Quote from: pannadevi on 23 October 2009, 05:31:40 PMsadhu... sadhu... sadhu....
sadhu3x Bro Marcedes yg baik...semoga kekuatan kusalacetana anda matang segera...telah ada tekad mulia...telah ada niat mulia...telah ada hati mulia...dan apabila dlm ribuan kali samsara kemarin anda telah menimbun kebajikan yg memenuhi, maka kehidupan sekarang juga anda dpt menjalani pabbajita...semoga...sadhu3x.
selamat dan teruskan berjuang...mengalahkan diri sendiri amat sulit...sungguh2 sulit...
saya amat mendukung niat anda...tambah satu lagi anggota...
mettacittena,
\
/\
/\
/ Quote from: pannadevi on 23 October 2009, 12:42:07 PMkata2 sami menambah semangat ajaa... \
Thanks Bro Gachapin yang baik,
anda benar menggunakan selimut 2 lapis tidak melanggar, karena dlm vinaya juga diatur, bhw milik bersama tidak melanggar vinaya, jadi selimut tsb bukan milik pribadi, tetapi milik vihara, otomatis itu milik bersama, sedang milik pribadi TETAP jubah hanya 2 saja. Bila memiliki lebih dari ketentuan maka harus lapor kepada kepala Bhikkhu/ni untuk disimpan dlm lemari vihara.
tentang penomeran anda benar, memang kadang beda antara sources satu dg lainnya.
mengenai pertanyaan anda apakah 4 standar besar ini bisa dipakai dalam sila umat awam, jawaban saya vinaya adalah peraturan yang harus ditaati oleh anggota sangha dengan disiplin, sedangkan umat awam tidak terikat dg vinaya, sehingga umat awam lebih fleksibel. bila anda ingin melatih diri sesuai vinaya alangkah baiknya, apalagi anda pernah pabbajja, sesuai dg sabda Sang Buddha "Vinayo ayusasanam" (sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga).
semoga anda segera mengikuti pabbajja ke Burma (ada beasiswa, sy jg baca di DC ini)...nampak sekali minat anda...selamat bergabung dlm sasana bro...
mettacittena,
/\
/\
/ thanks a lot miii... \>U</
/\
/\
/
/\
/\
/ klo mengenai sila ke-2, mengenai pengambilan barang yg tdk diberikan, apakah klo misalnya kita pinjam gunting ma nenek kita misalnya... uda tau, klo mo pinjam guntingnya selalu dikasih ambil aja, perlu gak kita minta izin lagi, ma nenek utk pake guntingnya lagi? walaupun dianya sedang tidur? (kan ganggu klo musti minta izin lagi pas dianya tidur?T__T"") perlu gak, minta izin lagi?

tapi kita gak tau... pikirnya thira yg ambil...
) termasuk memfitnah kgk tuhh?


\
/
Quote from: wendy_wanara on 15 March 2012, 05:59:31 PMMeditasi ada 2 jenis
terima kasih cc atas pencerahannyamemang dgn meditasi akan menenangkan hati dan meringankan beban
oya ada artikel cara meditasi yg baik?
oya ketika bermeditasi apa yg sebaiknya dipikirkan?
,
/\
/\
/
) diajarkan ma profesor spt ini :
/ , dan meditasi ini merupakan meditasi yg plng populer di kalangan para Buddha, Arahat, dan Bodhisatta... \
/\
/\
/
/\
/\
/ tapi rileks ajaa... gak usah tegang...

/
bernafaslah sewajarnya dan senormalnya, seperti biasanyaa... \
/\
/\
/
/
/
/
/\
/\
/

/\
/\
/
/
/

/
/
di sini meditator tdk seharusnya bangun kemudian pergi...


/
/
/
/\
/\
/
/\
/\
/
/\
/\
/
/
/\
/\
/
/
/
/

Sehingga, seorg Arahat perumah tangga, mempunyai waktu bertahan selama 7 hari untuk mematchingkannya... dan memilih untuk menjadi Bhikkhu, atau tdk... Bila tdk menjadi Bhikkhu, maka ia akan Parinibbana stlh 7 hari kemudian...

/\
/\
/
Quote from: kelie_r on 13 March 2012, 08:18:41 PMBerdoa dlm Buddhism bisa juga dengan mengucapkan serta mengharapkan spt ini :
Namo buddhaya..
maaf sebelumnya , mau tanya nih..
cara berdoa di agama Buddha itu gimana ya?
thnks
/\
/\
/