News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - wuhan

#1
Buddhisme untuk Pemula / Re: Memelihara hewan
13 January 2015, 10:31:39 AM
Quote from: juanpedro on 13 January 2015, 08:30:36 AM
Dear DCers,

Mo nanya,
kalo dari sudut pandang Buddhisme,
aktivitas memelihara ikan di akuarium kemungkinan lebih banyak mendatangkan hal yang bermanfaat atau tidak bermanfaat? kamma baik atau kamma buruk?

trims _/\_

Tergantung dari landasan motivasi anda utk memelihara ikan di akuarium tsb, apabila karena merasa kasihan  lalu ingin merawat nya itu karma baik, apabila ingin memeliharanya kemudian sdh besar dipotong utk dimakan itu karma buruk. Apabila ingin memeliharanya karena kesenangan indra maka bukan karma baik atau karma buruk hanya akan menambah kemelekatan
#2
Buddhisme untuk Pemula / Re: roh itu ada atau tidak ?
04 December 2013, 11:50:25 AM
 date=1386075153]
bukan ditunjang kehidupannya oleh energi, yg dimaksud gw roh itu = energi  ::) makin ngacoo nih gw  :)) no komenk nge hang dan blom mendapatkan kesimpulan yg jelas memang blom waktunya memahami hal ini kali  :-? jadi roh / kita / aku ini apa bentuk nya ? jika memiliki bentuk(yg paling dasar) tentu kita ini = ada , jika tdk ada bentuk lalu apa yg berputar2 di lingkaran samsara ini


kalo yg dimaksud roh itu biasanya secara umum diartikan adanya diri didalam diri yg disebut inti diri. sedangkan dalam dhamma makhluk itu hanya kumpulan unsur2 pancakhanda yg terdiri dari kesadaran, bentuk2 pikiran, pencerapan, perasaan, rupa. kumpulan pancakhanda tersebut pun tdk ada satupun yg bisa disebut inti diri karena semua berproses ( akan mengalami perubahan ) alias tdk kekal. bisa timbul jika ada kondisi yg membuat ia timbul dan bisa padam bila tdk ada kondisi yg membuat ia timbul. jadi kemunculannya tdk independen.

imo kesadaran itu tdk memiliki bentuk seperti udara yg tdk memiliki bentuk.
lalu kesadaran itu ada dimana? kesadaran itu ada bergantung pada kondisi yg membuat kesadaran itu timbul ( ada ). lalu kalo tdk ada kondisi yg membuat ia timbul kesadaran itu ada dimana? jawabnya tdk terceritakan ( konsep nibana ). diibaratkan seperti api yg padam bukan berarti api tdk ada.

lalu apa yg berputar2 di lingkaran samsara? selama seseorang belum mencapai kesucian maka ia akan selalu berputar2 / mengalami kelahiran kembali di lingkaran samsara sesuai dg kondisi kammanya masing2.

sebenernya gw jg baru belajar hehee.. baru segini yg gw paham, dhamma itu dalem dan luas banget so kalo salah mohon dikoreksi..  :)
#3
Buddhisme untuk Pemula / Re: roh itu ada atau tidak ?
02 December 2013, 01:19:41 PM
Quote from: adi lim on 24 October 2013, 05:47:31 AM
supaya orang mengatakan sesuatu itu benar2 ada ! harusnya mengatakan apa ?  ???

Yg sy pahami Supaya ad harusnya mengatakan kesadaran itu bisa timbul karena ad kondisi yg membuat ia timbul, berarti kemunculan kesadaran sangat bergantung dari kondisi yg menimbulkannya, kesadaran tdk muncul sendiri. Mungkin yg dimaksud bro suwarto bahwa makhluk itu ditunjang kehidupannya oleh energi alam. Setelah suatu makhluk meninggal maka energi penunjang padam karena tdk ad landasan untuk timbul. Lalu karena ditunjang bentuk2 karma maka energi muncul lagi dimulai dari kesadaran lalu timbul batin dan jasmani sesuai paticcasamupada. Tdk tahu pemahaman sy ini betul tdk CMIIW  :)
#4
Buddhisme untuk Pemula / Re: roh itu ada atau tidak ?
23 October 2013, 11:54:14 PM
menurut Buddha Dhamma tidak ada sesuatu zat yang kekal abadi yang dapat dianggap sebagai "aku", "jiwa" atau "ego" sebagai lawan dari badan jasmani, dan kesadaran (viññana) janganlah sekali-kali dianggap sebagai "jiwa" yang kekal abadi sebagai lawan dari badan jasmani. Hal ini perlu ditekankan lagi secara khusus karena satu kesalah pahaman sejak zaman purba hingga kini masih saja berlangsung, yang menganggap kesadaran sebagai semacam "jiwa" dan "ego" yang bersifat kekal abadi.

Salah seorang siswa Sang Buddha bernama Sati bersikeras mengatakan bahwa Sang Guru pernah berkata: "Kesadaran yang samalah yang keluar dan masuk dan berkeliling." Ketika mendengar ini Sang Buddha lalu bertanya kepada Sati apa yang dimaksudkan dengan "kesadaran" itu? Jawaban Sati adalah klasik: "Sesuatu yang melakukan, yang merasakan dan yang mengalami akibat dari pada perbuatan baik dan buruk yang dilakukannya, di dunia ini dan alam sana."

"Orang bodoh", jawab Sang Guru, "dari siapakah pernah engkau dengar Aku menerangkan ajaran seperti yang engkau katakan itu? Berulang kali Aku menerangkan bahwa kesadaran itu timbul karena satu kondisi; tak ada kesadaran yang timbul tanpa kondisi. Kesadaran diberi nama dari kondisi yang menimbulkannya; oleh karena ada mata dan benda-benda yang terlihat oleh mata, maka timbullah kesadaran yang diberi nama kesadaran-mata; oleh karena ada telinga dan suara yang didengarnya, maka timbul kesadaran yang diberi nama kesadaran-telinga; dst.dst.

Sesudah itu, Sang Buddha menerangkan lebih lanjut dengan mengambil perumpamaan.

Api diberi nama menurut benda yang membuatnya menyala; misalnya, api yang menyala dari kayu diberi nama api-kayu, api yang menyala dari jerami diberi nama api-jerami. Begitu pula kesadaran diberi nama menurut kondisi yang membuat ia timbul (Majjhima Nikaya, Maha Tanhasankhaya Sutta).

Buddhagosa, seorang komentator terkenal, pernah menerangkan hal ini sebagai berikut: "... api yang menyala dari kayu hanya menyala selama masih ada persediaan kayu dan padam kenbali kalau persediaan kayu itu habis terbakar, karena kondisinya sudah berubah. Namun api itu tidak melompat ke jerami, dll. ... dan menjadi api jerami dst.... Begitu juga dengan kesadaran yang timbul dengan adanya mata dan benda-benda yang terlihat; kesadaran ini berlangsung selama kondisi dari adanya sebuah mata, benda-benda yang terlihat, cuaca terang dan perhatian ini tidak melompat ke telinga, dll. ... dan menjadi kesadaran telinga dst. ...

Sang Buddha selanjutnya menerangkan bahwa kesadaran memerlukan benda, perasaan, pencerapan dan bentuk-bentuk pikiran, dan tidak dapat timbul tanpa adanya mereka itu. Beliau berkata: "Kesadaran dapat berlangsung dengan mempunyai benda sebagai perantara (rupapayang), benda sebagai obyek (ruparammanang), benda sebagai pembantu (rupapatitthang) dan dalam mencari kesenangan ia tumbuh, bertambah dan berkembang; atau kesadaran dapat berlangsung dengan mempunyai perasaan sebagai perantara ... atau pencerapan sebagai perantara ... atau bentuk-bentuk pikiran sebagai perantara, bentuk-bentuk pikiran sebagai obyek, bentuk-bentuk pikiran sebagai pembantu dan dalam mencari kesenangan ia tumbuh, bertambah dan berkembang.

Andaikata ada orang yang berkata: aku akan memperlihatkan kepadamu datangnya, jalannya, lenyapnya, timbulnya, bertambahnya atau berkembangnya kesadaran terlepas dari benda, perasaan, pencerapan dan bentuk-bentuk pikiran, maka orang itu telah berkata tentang sesuatu yang tidak ada."
#5
Diskusi Umum / Re: Reinkarnasi untuk bayi aborsi?
06 September 2013, 04:59:05 PM
Penentu Kelahiran

Kelahiran berikutnya suatu makhluk sangat ditentukan oleh karma. Untuk mengetahui karma apa yang menentukan kelahiran berikutnya, kita perlu mengetahui klasifikasi karma menurut prioritas matangnya buah karma, yaitu sebagai berikut :

1. Prioritas pertama adalah Garukakarma, yaitu karma yg paling berat yg langsung berbuah di kehidupan sekarang atau di kehidupan berikutnya. Garukakarma terdiri dari 5 karma buruk : membunuh ayah, membunuh ibu, membunuh seorang arahat, melukai seorang buddha, dan memecah belah sangha. ini adalah bentuk kejahatan yg paling berat.

2. Prioritas kedua adalah Asanakarma, yaitu karma yg dilakukan baik secara fisik maupun mental menjelang kematian. Dalam hal ini, pemikiran yg baik tanpa adanya kemelekatan atau kebencian sangat diperlukan menjelang kematian seseorang.

3. Prioritas ketiga adalah Acinnakarma, yaitu karma yg sering dilakukan di kehidupan sehari-hari ( karma kebiasaan ).

4. Prioritas keempat adalah Katattakarma, yaitu karma-karma sisa utama yg belum dihabiskan.

Jadi, jika seseorang melakukan garukakarma, maka di kehidupan berikutnya dia pasti terlahir kembali ke alam neraka yg paling dalam. Bila garukakarma tdk ada, maka asannakarma sangat menentukan kondisi-kondisi kelahiran berikutnya. Bila garukakarma dan asanakarma tdk ada, maka acinnakarma lah yg menentukan kondisi-kondisi kelahiran berikutnya. Misalnya kematian yg diakibatkan oleh kecelakaan mendadak, sehingga menjelang kematian pikirannya tdk melakukan karma ( tdk ada asanakarma ). Dalam hal ini, maka acinnakarma yg berperan dalam menentukan kelahiran berikutnya. Jika ketiga karma diatas tdk ada maka katattakarma yg berperan menentukan kondisi-kondisi kelahiran berikutnya. Misalnya bayi yg baru lahir langsung meninggal, sehingga kelahiran berikutnya sangat ditentukan oleh karma- karma sisa di kehidupan lampaunya yg belum dihabiskan.

sumber : BVD ( Berita Vimala Dharma ) edisi 118 september 2008
#6
kehidupan lampau atau kehidupan sebelumnya tentu saja ada, sebagaimana halnya kehidupan yg akan datang.
kehidupan ini selalu berputar dari kehidupan yg satu ke kehidupan yg lainnya. Dan sang buddha mengajarkan jalan kebenaran dhamma agar semua makhluk dapat terbebas dari lingkaran kehidupan yg terus menerus.

Beberapa bukti ilmiah tentang adanya kelahiran kembali telah diungkapkan oleh beberapa peneliti dengan berbagai metode pendekatan ilmiah.

Beberapa buku seperti Children Past Life, Twenty Cases suggestive of reincarnation, where reincarnation and biology intersect memperkenalkan hasil penelitian Dr.Ian Stevenson dari univ Virginia, Amerika tentang bukti-bukti yg berhubungan dengan adanya kehidupan masa lalu dan kelahiran kembali.

kehidupan lampau bukan tidak ada hanya anda tdk mengingatnya, sbg contoh: anda masih dpt mengingat dengan jelas apa yg anda kerjakan hari ini, tp apakah anda dapat mengingat dengan jelas dengan apa yg anda kerjakan 2 hari yg lalu, 1 minggu yg lalu, 1 th yg lalu, 10 th yg lalu, bahkan 50 tahun yg lalu. anda tdk mengingat kejadian waktu berumur 1 th, waktu anda sedang dibimbing oleh orang tua utk belajar jalan. dan apabila orang tua lalai sehingga menyebabkan anda terjatuh dan gegar otak maka efek dan akibatnya akan berpengaruh sampai kehidupan anda yg sekarang.

semoga jawaban ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda
semoga semua makhluk berbahagia
salam metta