News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu
Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Rickl

#1
Quote from: Forte on 25 April 2013, 07:13:04 PM
bro ricki.. saya baru ikut seminar beberapa hari ini, dan salah satu materinya diajarkan berkaitan dengan PET (Parenting Effectiveness Training). Isi trainingnya cukup menarik walau bahasnya sekilas.. dan kebetulan yang ngajar psikolog yang khusus mendalami mengenai parenting, anak dan remaja.. termasuk di dalamnya kenakalan anak2

Dan kebetulan pada saat beliau ngajar, saya jadi keingat problemnya bro ricki, dan saya meminta kartu namanya. Jika misal bro berminat mencoba.. akan saya PM contact personnya..
thx untuk bantuannya. akan sy coba contact, mudah2an ada hasil
#2
Quote from: CintaViolet on 24 April 2013, 06:26:38 PM
coba diskusi ama Bhikkhu di vihara bro biasa dateng... mungkin ada saran2..

atau tanya ke Yasati, Vihara Ekayana, dhamma(dot)org *metode SN Goenka*... itu beberapa yg biasa ngadain retret.. *di googling aja, trus telpon dulu*

ya untuk pengenalan 1-2 hari gpp lah dicoba.. kan bertahap.. nti dilihat reaksi anaknya dan komen dari pihak retret nya..


keponakan saya periksa di RS Fatmawati, d bagian eksekutifnya Bhakti Husada..


dan mungkin mesti agak meluangkan waktu lebih bersama, misalnya jalan-jalan keluarga yang penuh edukasi sekaligus fun.. outbound anak, flying fox, bertani.. kegiatan alam seperti itu.. selain bagus untuk anak, kan jadi ada waktu fun mengenal anak di luar rumah..


Bisa tau, itu dokternya tipe apa ya? cth: dokter anak, internis?.. jadi tau mau buat janji sma siapa? thx
#3
Quote from: CintaViolet on 24 April 2013, 05:15:40 PM
hobi atau kegiatan yang anaknya suka apa?? mungkin bisa lebih di intensifkan ke arah situ..

Hobinya menggambar.. iya coba saya lakukan lihat gimana.

ataukah termasuk hiperaktif atau ADD (Attention Deficit Disorder) atau penyakit semacam itu??
ADD ini terjadi sama keponakan saya (dari keluarga ex suami), kebetulan 1 keluarga punya gen hiperaktif..
nah, ponakan yang ADD ini yah dari kecil suka mengacau, jalan2 di ruang kelas saat pelajaran, nakal yang berlebihan..
setelah didiagnosa ADD, dia harus mengkonsumsi obat dan banyak makanan yang dipantang (roti misalnya) supaya tingkat ADD nya menurun..
ex suami dan anak saya pun hiperaktif.. anak saya (5tahun) jahilnya ngga ketulungan.. kebetulan tinggal sama om nya.. sepupunya lagi diem digodain, orang lewat disemprot air di halaman, disekolah suka minta permen/cokelat ke teman sekelas karena dia alergi makanan manis.. tapi pinter.. sementara ini solusinya mau coba dikasih kesibukan seperti senam..

nah, coba bro, diperiksakan dulu, adakah kelainan seperti ADD atau lainnya..


Nah ini yang terlintas.. mau cek dulu.. itu cek sama apa ya? dokter, psychiatric? agak bingung cari dokter bagian apa?
atau karena terlalu jenius, dia merasa keluarganya itu lawan yg ngga seimbang?? *maaf ya* kalau seperti itu, mungkin perlu juga sesekali bro atau istri jadi lebih licik, lihat reaksinya.. atau misal ada kawan atau sodara bro yang gayanya agak preman, cuek bebek, lihai bin pintar, nah mungkin bisa dikenalkan.. siapa tahu bisa jadi lawan yg sepadan, sehingga dia merasa ada yg lebih dari dia, mungkin akan berpengaruh..

Ini dia... lawan sepadan yaa.... blm ada.. mungkin kita terlalu berpikir in the box sih. Agak bingung kalo gituin anak sendiri.. harus punya control diri yg bagus ya :) Ibu nya sih kayanya kalah sama dia jauh :(
atau seperti saran di atas2, dibawa ke vihara untuk retret beberapa hari.. dilihat bagaimana menyesuaikan diri dengan kehidupan vihara.. menurut saya itu lebih baik daripada asrama..
Boleh juga, tapi kalau bisa jgn 1-2 hari.. terlalu cepat, ga kerasa.. 1-2 minggu baru kerasa kali ya? Blm ketemu retret bgitu utk anak2 khusus. Ada rekomendasi?

thx
#4
Quote from: marioteguh on 24 April 2013, 03:57:57 PM
Saya belum pernah ke psikiater Pak, jadi maaf tidak bisa merekomendasikan dokternya.  :)   Keluarga saya dan teman-teman saya juga belum pernah berkonsultasi dengan mereka.

Mungkin Bapak bisa mencari dokter jiwa ini yang dekat tempat tinggal anda, boleh psikiater atau mungkin cukup psikolog saja.
Ini yang di cari pak. Sebelum melakukan apapun, harus memastikan dasar anak ini dulu. Bila tidak kita bisa makin jauh salah langkah. Thx atas sarannya
#5
Salam super PakMario,


Kalau boleh saran, ada rekomendasi psikiater yang punya reputasi bagus untuk anak saya? Thx
#6
Untuk para pembaca mungkin perlu klarifikasi sesuatu...

Saya bukanlah orang bijak atau apapun, saya cuma orang biasa, yang mempunyai anak yang saya rasa saya dan istri tidak sanggup mendidik anak tsb. Dan dalam forum ini mencari ide ataupun bantuan untuk hal pendidikan anak tersebut.
Saya mengappresiasi bantuan dengan bentuk cara/kiat, atau bila tidak ada, rekomendasi expert yang bisa membantu saya agar dapat lebih efektif menjadi orang tua, atau tempat yang bisa membantu saya dalam pengajaran anak tersebut.

thx
#7
bagaimana anak seumur 8 tahun mengerti konsep dan logika tentang apa yg baik/buruk ?Mohon di klarifikasi kepada anak2 serupa. Anda akan tau bahwa mereka mengerti, baik dan buruk yang diajarkan dengan orang tua.adakah contoh nyata pada anak..bagaimana efek dair mencuri ? apakah hukuman yg diterima oleh orang yg mencuri ?Sudah diberikan, dari berita, koran, guru, pengertian, keagamaan, keTuhanan. Dari logika (BUKAN HUKUMAN tapi lebih pengertian.. kalau kamu dicuri senang ga?) sampai hukuman (kalau nyuri, masuk ke ruang hukuman dan belajar, ga boleh main game/nonton).kalau cuma secara lisan aja menurut cumpol bagi seseorang masihlah belum cukup... belum yakin....tapi dlm proses mengajar anak ini juga harus disertain kasih sayang bukan MARAH2 yaaaa BENTAK2 yaaa...apalagi pakai CUBIT2 yaaaa...    Kalau disertai kasih sayang... udah selalu kali yakalau ortu tidak berhasil mendidik anak, ya logikanya...ortunyalah yg harus DIDIDIK dulu.....


Kalau belum memilik pengalaman yang sama.. logikanya.. ga mungkin bisa kasih input yang tepat, palingan input standar.


Tp, anyway, thx 4 the effort :)
#8
Mungkin untuk menjawab pertanyaan tentang pengajaran saya ke anak, dia tau mencuri itu salah dan bisa dihukum. Sudah dicekoki dari segi pengertian (mencuri brg org salah, kasian org lain.. atau ini bukan milikmu, kalau kamu dicuri mau ga?.. sampai extreme, kalau kamu nyuri bisa ditangkep polisi masuk penjara, tuh lihat di berita, banyak kan?) tetapi hasil pencurian terakhir adalah : dia bangun malem malem, di tanya ga mikir ya kl nyuri salah, kalo ketauahn dihukum? jawabnya, saya ga mikirin tuh, saya mau ambil ya ambil aja... ini ud yg keberapa kali... anyway, seperti yg sy bilang, kalau dilihat sekilas, pasti dibilang ortunya yang masalah. Mungkin Bro Sanjiva lebih mengetahui sekarang setelah dia hitungin sendiri hehehe... dan utk yang sudah punya anak, mungkinlebih mengertiu yg saya alami. Untuk yang belum mungkin suatu informasi, terserah bisa dipercaya atau tidak...
Semua orang tua, tidak ada yang tidak sayang anak. Ada namanya bekas pasangan tapi tidak ada yang namanya bekas anak. Maka mereka akan mecoba segala cara untuk mendidik anak tersebut. Tidak dimungkiri, orang tua sering kelewatan memaksakan kehendak esp dalam mengatur anak dalam cita2nya, agar anak tsb dapat melanjutakan cita2 org tua yg tak kesampaian.
Tetapi semua akan berpikir sama, tugas orang tua untuk mendidik anak dan memastikan dia berguna bagi nusa dan bangsa. Karena bila anak tersebut merugikan masyarakat, orang tua nya yang jadi sorotan/malu
Ada 2 cara untuk mendidik, halus/rasional dan kasar/hukuman/fisik. Biasanya orang tua akan melakukan yang halus, bila tidak kena, jalan terakhir kasar.
Tetapi 2 cara itu digunakan tergantung karakter anaknya. Tiada yang lebih tau dari orang tuanya sendiri.
Tetapi, saya merasa itu tidak Wise untuk menghukum/judge orang tuanya bila kembali lagi, tidak tau keadaan sebenarnya & tidak berkecimpung langsung
Contoh untuk saya, saya ok bila di bilang hrs rubah cara, dll. Tapi 1 pertanyaan saya.. siapa yg bisa kasih saya ASSURANCE kalau cara yg mereka kasih pasti berhasil? Dan apakah sudah tau saya sudah coba cara tsb belum?
Untuk informasi, anak umur 8 SUDAH MENGERTI BENAR DAN SALAH. Tidak percaya, coba tanya ke guru dan sekolah saja.. atau.. tanya mereka... lihat jawabannya.
Tetapi, tidak dipungkiri mereka sering nakal dan berbuat, meski tau salah.. tapi kuncinya adalah, sadar itu salah, mengakiu kesalahn tersebut, dan mencoba untuk tidak mengulanginya.. Bukankah ini yg dianggap normal
Nah, kalau seorang anak berbuat salah, ketauan, tidak mau mengaku salah, kalau perlu ditambahi dengan kebohongan lain, dihukum dengan cara apapun tidak mau ngaku dan tetap kekeh pada kebohongannya.. meski fakta sudah di depan mata? Dan malah dendam dan membalas/ngerjain org yang melapor dengan merusak, menghasut? dan alasan mencurinya adalah... ga ada apa2, lagi mau nyuri aja? hayo?
Jadi, kembali lagi untuk forum ini saya minta solusi. Bukan tudingan. Bila tidak ada solusi, maaf, saya tidak perlu tudingan.
Untuk ke psychiater, goalnya bukan utk cekoki obat2an.. harus di ingat kami dan semua orang tua tidak ada yang mau menjerumuskan anak. Bila mau dicekoki obat2an, apalagi yg tidak diketaui, kita tidak akan mau.
Saya ccuma mau tau dari mereka apakah anak saya normal atau tidak (hiper, dll). Karena tidak pernah saya cek.
Untuk cara, kalau dibaca tentang posting sebelumnya, 2 anak saya yang lain tumbuh dengan baik, menjadi anak2 rangking, dikenal baik disekolah, jujur, suka membantu, membela yang benar. Nah, kalau cara saya salah, kok yg 2 bisa begitu?
Mohon kesadaranya sebelum judge ya.
thx
#9
Thanks Kiong, Thx Sanjiva


Kalau dibuatkan jadi program keren juga tuh cara ngeceknya.
Utk anak tersebut, saya coba bawa ke psychiater utk memastikan dulu dia normal, soalnya susah juga kita discus segala cara kalau ternyata dasar dia nga normal? :o
#10
kalau teman sih dia banyak, dia pandai menarik perhatian org lain.. selama org tsb menurut dengan dia 100%
#11
Quote from: sanjiva on 22 April 2013, 04:05:45 PM
Sedih karena MT masuk kategori 3, apa karena ceritanya MT yg dihapus sis?  :whistle:
bro hasil cek sih 70-80% akurat, boleh tuh d posting hasilnya, mungkin bisa membantu org lain juga yg membutuhkan?
#13
Quote from: suli on 22 April 2013, 01:36:47 PM
Anda tggal di mana? Org Pintarnya ada di Batam lho hehehe........
Tarif sukarela.
Waduh.. batam ya.. ga apa2.. sy suka ke batam kok.. tapi harus bawa anaknya ya?
Orgnya agamanya apa?
thx
#14
Quote from: morpheus on 22 April 2013, 10:42:06 AM
kalo kemungkinannya sih:

* kelainan otak
solusi: gak ada

* anak haus perhatian
tiga anak termasuk banyak di jaman sekarang. dengan anak tiga biji berarti perhatian terbagi menjadi tiga, tiap anak berbeda2, ada yang haus perhatian, ada yang gak seberapa, tergantung karakter sama parentingnya.
solusi: good parenting. anak dibikin mengerti kalo dia berlaku baik dan sabar, dia bakal dapet reward perhatian. kalo dia nakal, cuman dapet dicuekin. parents musti sangat konsisten dan berwibawa (bukan galak). setiap kesalahan akan mendapat konsekuensi yang berhubungan dengan kesalahannya sendiri...

* hiperaktif dan kelebihan energi
solusi: kasih kegiatan fisik yang banyak, aktifitas fisik atau yang menjadi interest dia.

===

singkatnya, semua membutuhkan curahan kesabaran, perhatian dan tenaga dari parents, kecuali kalo ada kelainan otak.
Wow, penilaian anda sangat scientific.. mantap..
solusi kedua sdh dijalanan, cuma sepertinya tidak efek juga.. saya yakin dia tau yg dibuat salah, tapi kok ada kesan spt tantangan jadinya utk dia supaya bisa menjadi point di dirinya, ini loh mereka tundunk sm gw, jd gw bisa bikin semau gw.. dan.. bener kan, gw bikin salah separah2nya mrk marah, toh akhirnya diampuni ga apa2.. jd, knp ga boleh bikin?
Solusi ke 3 sdh pernah di buat.. mending sbentar trus gitu lg.. mungkin salah 1 masalahnya, saya bekerja, istri mengurus anak 3, susah ada waktu lebih untuk nemenin kegiatan2
Tadi solusi keagamaan... ada mungkinnya karena kami tinggal di rumah sewa, jadi tidak memasang altar dll.. tapi dulu pas tinggal sama kakek, ada altar lengkap sih.. tapi ga efek :(
#15
Waw!
Ini sangat berarti buat saya! Dilihat kasusnya mirip, cuma yg ini seremnya semua dilakukan diam2, ga ada jejak, ga ketauan sama sekali..
Kalau boleh, bisa tanya lebih detil tentang orang pintar itu? mungkin ada contactnya? dan untuk angpaonya.. apakah ada tarif tertentu atau sukarela?
Thx