hatRed
maksud saya Agama mempunyai alibi adalah, saat saya bertanya yg dibawah ini ni, trus salah satu alibinya, "itukan Free will nya manusia sendiri".]maksud saya Agama mempunyai alibi adalah, saat saya bertanya yg dibawah ini ni, trus salah satu alibinya, "itukan Free will nya manusia sendiri".
semua saya generalisasi, mo itu Buddha kek, mo itu Islam kek, mo itu Christian kek, pokonya semua kepercayaan yg mengajarkan kebaikan. itu yg saya tanya pertanggung jawabannya]
semua saya generalisasi, mo itu Buddha kek, mo itu Islam kek, mo itu Christian kek, pokonya semua kepercayaan yg mengajarkan kebaikan. itu yg saya tanya pertanggung jawabannya
lebih asyik kita pertajam ke kalangan baik dia itu Bhikku, Romo, atau Umat Buddha, Christian, di mana kelompok ini kita katakan hidup mereka sudah mengimplementasikan Ajaran dari Agama masing-masing.! Bila kita mau mengambil mengambil pandangan umum nya manusia tentang moral, arrkhh...zaman Sang Buddha Gatutama sudah ada jenis-jenis manusia ini.
hatRed ; tentu saja bisa, sebelum Tuhan betelor, sduah ada hukum, ingat peradaban yunani kuno.
dan bagaimana hukum2 yg kompleks sekarang masih ada, itu adalah akibat dari peradaban saja. bukan dari Tuhan.]tentu saja bisa, sebelum Tuhan betelor, sduah ada hukum, ingat peradaban yunani kuno.
dan bagaimana hukum2 yg kompleks sekarang masih ada, itu adalah akibat dari peradaban saja. bukan dari Tuhan.
Saya kurang mahir menurunkan kalimat agar anda bisa memahaminya, saya point out ; contoh ; sejak belasan abad lalu, di mana komunikasi sangat sangat tidak bisa diandalkan, pada masa-masa itu ; tanpa ada nya kesepakatan bersama untuk membangun hukum, tapi, pada prinsipnya manusia baik di Yunani mau pun di India di hati nurani masing-masing telah hadir suatu sikap penolakan bila sesuatu itu mengancam komunitas mereka, dan mereka akan bertahan bagi yang kuat, dan bagi yang lemah dan tertindas, hanya bisa mengungkapkan nurani mereka bahwa perbuatan pembunuhan itu "Kejam Sifat" nya, sikap ini yang saya maksud telah ada dan hadir pada si manusia baik dia di India atau pu Junani.
hatRed ; maka itu penyakit dari orang2 yg percaya Tuhan tuh begitu, apa2 aja dibilang "Kuasa Tuhan", "Tuhanlah yg membuatnya", "Tuhan lah yg membantu saya", "Semua atas bantuan Tuhan".
trus kalo berbuat jahat aja, ngeless nya ke "Kehendak bebas", "Salah manusianya sendiri", "Itu pilihan anda sendiri"]maka itu penyakit dari orang2 yg percaya Tuhan tuh begitu, apa2 aja dibilang "Kuasa Tuhan", "Tuhanlah yg membuatnya", "Tuhan lah yg membantu saya", "Semua atas bantuan Tuhan".
trus kalo berbuat jahat aja, ngeless nya ke "Kehendak bebas", "Salah manusianya sendiri", "Itu pilihan anda sendiri
Izinkan saya bertanya, buat saya pengikut Dhamma Buddha, bila temu kondisi seperti yang anda maksud di atas, apa seh keluhan/ngeless nya pada umumnya .? apa sudah ada trend nya dan di sepakati keluhan itu sama sampai di kampung kelahiran Sang Buddha Gautama.?
maksud saya Agama mempunyai alibi adalah, saat saya bertanya yg dibawah ini ni, trus salah satu alibinya, "itukan Free will nya manusia sendiri".]maksud saya Agama mempunyai alibi adalah, saat saya bertanya yg dibawah ini ni, trus salah satu alibinya, "itukan Free will nya manusia sendiri".
semua saya generalisasi, mo itu Buddha kek, mo itu Islam kek, mo itu Christian kek, pokonya semua kepercayaan yg mengajarkan kebaikan. itu yg saya tanya pertanggung jawabannya]
semua saya generalisasi, mo itu Buddha kek, mo itu Islam kek, mo itu Christian kek, pokonya semua kepercayaan yg mengajarkan kebaikan. itu yg saya tanya pertanggung jawabannya
lebih asyik kita pertajam ke kalangan baik dia itu Bhikku, Romo, atau Umat Buddha, Christian, di mana kelompok ini kita katakan hidup mereka sudah mengimplementasikan Ajaran dari Agama masing-masing.! Bila kita mau mengambil mengambil pandangan umum nya manusia tentang moral, arrkhh...zaman Sang Buddha Gatutama sudah ada jenis-jenis manusia ini.
hatRed ; tentu saja bisa, sebelum Tuhan betelor, sduah ada hukum, ingat peradaban yunani kuno.
dan bagaimana hukum2 yg kompleks sekarang masih ada, itu adalah akibat dari peradaban saja. bukan dari Tuhan.]tentu saja bisa, sebelum Tuhan betelor, sduah ada hukum, ingat peradaban yunani kuno.
dan bagaimana hukum2 yg kompleks sekarang masih ada, itu adalah akibat dari peradaban saja. bukan dari Tuhan.
Saya kurang mahir menurunkan kalimat agar anda bisa memahaminya, saya point out ; contoh ; sejak belasan abad lalu, di mana komunikasi sangat sangat tidak bisa diandalkan, pada masa-masa itu ; tanpa ada nya kesepakatan bersama untuk membangun hukum, tapi, pada prinsipnya manusia baik di Yunani mau pun di India di hati nurani masing-masing telah hadir suatu sikap penolakan bila sesuatu itu mengancam komunitas mereka, dan mereka akan bertahan bagi yang kuat, dan bagi yang lemah dan tertindas, hanya bisa mengungkapkan nurani mereka bahwa perbuatan pembunuhan itu "Kejam Sifat" nya, sikap ini yang saya maksud telah ada dan hadir pada si manusia baik dia di India atau pu Junani.
hatRed ; maka itu penyakit dari orang2 yg percaya Tuhan tuh begitu, apa2 aja dibilang "Kuasa Tuhan", "Tuhanlah yg membuatnya", "Tuhan lah yg membantu saya", "Semua atas bantuan Tuhan".
trus kalo berbuat jahat aja, ngeless nya ke "Kehendak bebas", "Salah manusianya sendiri", "Itu pilihan anda sendiri"]maka itu penyakit dari orang2 yg percaya Tuhan tuh begitu, apa2 aja dibilang "Kuasa Tuhan", "Tuhanlah yg membuatnya", "Tuhan lah yg membantu saya", "Semua atas bantuan Tuhan".
trus kalo berbuat jahat aja, ngeless nya ke "Kehendak bebas", "Salah manusianya sendiri", "Itu pilihan anda sendiri
Izinkan saya bertanya, buat saya pengikut Dhamma Buddha, bila temu kondisi seperti yang anda maksud di atas, apa seh keluhan/ngeless nya pada umumnya .? apa sudah ada trend nya dan di sepakati keluhan itu sama sampai di kampung kelahiran Sang Buddha Gautama.?


yup i absen beberapa hari, tapi sempet liat2 yg ketinggalan dan keknya kebanyakan cuma bahan2 tuk diskusi ini aja. seperti bahan referensi doank tentang cara "mengikuti" diskusi ini.



