Messages

wahahaha sapa tau dapet duid tar bisa korupsi dari hasil korupsinya
wohohoho

nah bener tuh

bukankah orang tersebut memiliki suatu kelebihan, mungkin dia umat awam tetapi dia bukan orang awam

semua ilmu, kemampuan, kelebihan, dan atau kekuatan,
selalu membawa tanggung jawab masing2.
selama ini kita belajar sesuatu, mendapatkan sesuatu, tanpa pernah berpikir akan tanggung jawabnya.
apakah segala ilmu/barang yang kita dapatkan hanya begitu saja kita miliki?

bukan expert tapi saya senang berkumpul sama orang2 seperti itu, saya suka banget kalo ada acara2 spt itu, biasanya saya minta ikut sama bapak, supaya di ajak, banyak menyimak banyak melihat banyak belajar dan banyak mengalami serta pengalamannya tambah banyak

yg saya tulis adalah kejadian2 yang saya simak bersama bapak gw (bila lagi pengobatan), dan saya sendiri juga seperti itu biasanya, segala macam persoalan berasal dari diri sendiri.
sadari diri sendiri maka segala macam persoalan akan dapat di atasi.

ya gw nulis emang santai2 aja, tidak perlu terlalu berpedoman sama apa yang ada di buku2 atau selalu menggunakan refrensi dengan teori2 saja.

yah prinsip gw yang gampang2 aja asal topcer

[at] Elin saya bukan mendoakan dia seperti kebanyakan orang mendoakan kesembuhan seseorang, melainkan mendoakan "secara tidak langsung" agar dia dapat berkomunikasi dengan jiwanya

itu.. anda lupa sesuatu tandanya.
baurkan saja jiwa anda dengan alam tersebut.
belajarlah lebih banyak dari sana.
(pasti anda akan mendapatkan dan diberikan atas apa yang anda cari)

Seperti apa ya cara dan pemahamannya bro ? bolehkah dijelasin ?

trims sebelumnya.

yah karena mereka hanya di ajarkan sesuatu tanpa di beritahu dan di jelaskan tanggung jawabnya, bahkan pengajar sering kali atau kebanyakan tidah tahu dengan tanggung jawab apa yang diajarkannya.

setelah meditasi mandi, dan nyanyikan lagu mandi
waktu ku mandi sambil nyanyi2 ......................

biasa abis meditasi kosong trus mulae lagi meresap pikiran2 baru, kepala jadi tambah penuh lg,
kemudian kita hilangkan lagi semua itu, seiring dengan waktu kita mulae melakukan aktifitas lagi dan lagi.

kalo gw lebih sering merenung abis meditasi.
gw selalu bertanya apakah sudah benar semua ini,
apakah ada yang salah, apakah yang ini salah yang itu salah.

wah nda ada kabar lagi ya, apa sudah tersembuhkan atau belum

untuk anda yang membuat topic bila masih aktif di forum ini.

saya kasih cara sederhana dan mudah.

pernahkan anda berkata pada hati anda/ berbicara pada diri anda.
sewaktu anda luang dan senggang, duduklah bersila kedua telapak tangan menghadap ketubuh (biasa di taruh di atas paha).
siapkan air 1 gelas boleh aqua atau gelas berisikan air, taruhlah di depan anda.
katakanlah pada diri anda dan tanyakanlah pada diri anda, mengapa dan penyebab awal kejadian anda pasang susuk.
berkatalah pada diri anda, agar anda disinari kembali, agar anda di tuntun kembali, agar diri anda dibersihkan, agar pikiran anda di tenangkan, agar jiwa anda diterangi, agar hati anda di tenangkan.

"kepada diri dan jiwa ini saya berdoa dan mengucap syukur" biasa menggunakan kata2 ini saya.
setelah selesai berbicara pada diri anda, ucapkanlah terimakasih silangilah tangan anda dan usap dada anda dari bahu ke perut.

ambilan air di depan anda, minumlah 3 kali teguk, usaplah muka anda, usaplah rambut anda dengan air tersebut, usaplah bagian2 yang di pasang (di ketiskan juga boleh), untuk bagian2 itu bila anda tidak tau tempatnya, nanti dengan sendirinya akan anda rasakan dimana saja bagian itu.

secara jauh saya doakan untuk komunikasi anda dengan jiwa anda sendiri, (walau saya tidak bisa melihat). dan niscaya anda akan tersembuhkan.

mungkin kata2 saya membingungkan anda tapi pada dasarnya anda cukup lakukan hal yang sederhana.

bagaimana bila semua itu adalah suatu skenario untuk menguji jiwa anda?

pernahkah terlintas akan pikiran positif di kepala anda?

semustinya ada negatif ada juga positif, karena dunia ini dualitas.

hukuman mati karena apa itu kok nda tertulis

emang susah bro Deva19
orang yang belajar dari buku sama orang yang belajar dari alam

ke dua hal ini sangat berbeda pemikirannya

orang yang belajar dari buku hanya berusaha untuk dirinya tanpa meliat lainnya karena isinya adalah melepaskan dan kekosongan

orang yang belajar dari alam akan belajar membuat dirinya terlebih dahulu kemudian alam sekitarnya

pelajaran saya dengan alam adalah kita tidak mencari apa dan kita tidak akan menjadi apa.

pelajaran buku kita menjadi yang sempurna, menjadi suci menjadi/ mencapai nibbana

kita telah diajarkan untuk membuat semua mahluk berbahagia, namun kita lupa bagaimana cara membuat semua mahluk bebahagia?
wah gw juga lupa itu
######################################################################
[at] andry
apakah thread ini ajang pamer ke mistik-an?
atau ajang ke gaib-an?

thread ini bukan pamer, tetapi fakta dari kehidupan masing2 orang

bagi orang yg masih mencari2 akan ingin mengujinya
bagi orang yang tidak bisa akan mencari kesalahannya
bagi orang pintar karena belajar akan membandingkannya
hanya bagi pejalan hal ini adalah hal yang normal

bila di ajarkan dengan cara dan pemahaman yang benar maka jawabannya tidak

melepas keduniawian dalam arti luas adalah orang yang tidak lagi mempunyai napsu duniawi

namun dalam pemahamannya sebagai manusia melepas keduniawian itu adalah sebuah sikap dan sifat dimana seseorang dapat mengendalikan pikiran serta napsu/keinginan yang ada dalam pikirannya, sehingga tidak menimbulkan kegelapan pandangan akan napsu tersebut