Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - rudyk

#1
Quote from: will_i_am on 07 December 2012, 06:12:05 AM
ini ada berapa objek ya?  :-?
Tolong dihitung sendiri saja ya. Napas panjang dan napas pendek saja itu sudah berapa.
Disini yg penting bukan jumlah objeknya, anda belum mengerti perkara utamanya. Di awal thread saya bilang: "dipaksa terpaku ke satu object tok" atau singkatnya konsentrasi ke satu objek, itu maksudnya tidak melakukan apa2 selain itu. Kalau menurut Vimalaramsi itu sama saja dgn hypnosis.
Lagipula, anda menyertakan quote dari Anapanasati Sutta. Sedangkan topik konsentrasi ke satu objek ini lebih berkaitan dgn meditasi yg melibatkan jhana, bukan meditasi utk pengembangan sati (Anapana+Sati = Napas+Kesadaran Penuh).
#2
Quote from: adi lim on 07 December 2012, 06:05:55 AM
bold, karena salah menterjemahkan isi DN atau apa ! mohon diperjelas !
simple, karena belajar dari yg menganut pandangan yg sama, yaitu yg mengelompokkan samatha dan vipassana.
#3
Quote from: Indra on 06 December 2012, 11:01:05 PM
loh englishnya memang "practising well", bagaimana jika anda membaca englishnya juga sebelum mengkritik?
Saya sudah baca english nya dari link yg sudah saya berikan di atas. Di situ translator menulis "practicing rightly", bukan "practicing well". (mungkin ada versi lain yg menerjemahkan "practicing well") Malah saya juga sudah mengecek pali nya. Kata pali yg bersangkutan adalah: supaṭipannā. Dari kamus pali-english saya dapat artinya supaṭipannā: "entered upon the right path". Jadi cukup beralasan kalau translator pali-english itu menggunakan "practicing rightly". Semoga saja bukan saya di sini yg mengkritik sebelum membaca. CMIIW.
#4
Quote from: bluppy on 06 December 2012, 11:31:04 AM
dari buku SN terbitan DC

"Petapa dan brahmana manapun, setelah seperti demikian secara langsung mengetahui kesadaran, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya, setelah seperti demikian secara langsung mengetahui kepuasan, bahaya dan jalan membebaskan diri dari kesadaran, mempraktikkan demi tujuan kejijikan terhadap kesadaran, demi meluruhnya dan lenyapnya, mereka mempraktikkan dengan baik. Mereka yang mempraktikkan dengan baik akan memperoleh pijakan kaki dalam Dhamma dan Disiplin ini.
Cuma mau menyampaikan sedikit koreksi utk menepis kemungkinan pembaca bisa salah paham.
"practicing rightly" lebih tepat diterjemahkan sbg "mempraktikkan dgn benar". 'Baik' dgn 'benar' itu berbeda. Kalau "practicing well" atau "practicing nicely" barulah cocok diterjemahkan "mempraktikkan dengan baik".
#5
Quote from: bluppy on 06 December 2012, 01:43:03 PM
udah ada contekannya di sini
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,157.0.html
Seperti apakah Jhana itu (Menurut Sutta) ?
Trims utk contekannya. Semoga bisa bermanfaat bagi banyak orang. Sebelumnya saya sudah tahu adanya sutta2 yg menyebutkan tentang jhana tersebut.
Sayangnya tak ada satupun dari sutta2 itu yg dpt menjawab pertanyaan saya kpd Sanjiva (sutta yg berisi instruksi Sang Buddha utk konsentrasi ke satu objek).
Sutta2 tersebut pd dasarnya sama, hanya mengulang faktor2 jhana. Ada beberapa sutta yg terlewatkan tapi sangat penting utk lebih memahami jhana, spt DN 9 dan AN 9.31. Mengetahui faktor2 jhana saja tdk banyak membantu. Dulu saya jg berpandangan serupa, hanya mengandalkan faktor2 jhana saja. Tapi setelah membaca DN 9, jadi ada gambaran lebih teknis tentang jhana dan nibbana.

QuoteAkan tetapi belakangan2 kemudian mulai dikelompokkan jadi samatha bhavana dan vipassana bhavana, which is yg malahan bahkan jadi makin jauh dipisah, satu katanya utk jhana dan satu lagi untuk pencerahan. Padahan kedua itu merupakan kualitas yang dibutuhkan utk jhana dan pencerahan.
Terus terang saya salut dgn admin forum ini (Sumedho). Tdk banyak orang yg tahu tentang hal ini. Banyak dari moderator milis2 barat malah tdk tahu.
#6
Quote from: bluppy on 06 December 2012, 10:38:43 AM
pernyataan yang kontroversial nig.
terlepas dari benar atau tidak,
bisa dibuktikan atau tidak,
Ya silahkan ditanyakan ke bikhu2 saja kalau begitu.

Quotelebih pengen tau, bagaimana cara membaca paritta yg benar?
apakah dari intonasi, panjang pendek suku kata ?
kalau membaca paritta dalam hati ?
Benar, dari intonasi dan panjang pendek suku kata. Utk paling amannya, lebih baik ditanyakan saja ke bikhu juga, kalau tdk ada orang di sekitar anda yg tahu. Kalau saya pribadi, buat saya yg penting membaca artinya saja supaya bs menyelami maknanya. Jaman baca2 paritta buat saya sudah lewat, dulu wkt msh muda saja  ;D
#7
Quote from: Indra on 06 December 2012, 12:22:52 PM
anda menilai seseorang buddhis atau bukan berdasarkan signature? Jika Bro Sanjiva mengganti signaturenya seperti signature anda, maukah anda menjawabnya?
Oh ternyata saya salah tangkap, tak tahunya signature Bro Sanjiva berisi maksud "tertentu". Maaf saya telat menyadarinya  :))

OK sekarang saya lanjut ke komentar Bro Sanjiva.
Bro Sanjiva, tolong tunjukkan di sutta mana dpt ditemukan Sang Buddha mengajarkan utk konsentrasi ke satu objek saja dan disebut meditasi samatha. Dan juga bagaimana secara teknis mencapai jhana dgn cara itu? Dan kalau bisa, berikan penjelasan (sesingkat mungkin) apa sebenarnya jhana itu.
Yg saya maksud dgn sutta adalah sutta dari kumpulan sutta utama (DN, MN, SN, AN) saja tanpa dari kitab komentarial spt Vissudhimagga. Sebagian dari KN dikatakan berisi komentarial. Saya tidak mau mengacu pada komentarial karena mengandung ketidaksesuaian dgn sutta2 utama.
#8
Quote from: sanjiva on 06 December 2012, 11:50:01 AM
Ini namanya samatha kalau di buddhis, memang konsentrasi ke satu objek saja, tapi bukan utk membuat pikiran kelelahan.   Hasilnya adalah ketenangan dan konsentrasi dan pencapaian jhana2.
Maaf, saya tdk mau menanggapi lebih lanjut bukan karena apa2. Melihat signature anda, sepertinya anda bukan seorang buddhis. Saya pikir tidak adil berargumentasi tentang topik buddhis dgn non-buddhis krn tdk sepadan.
Tapi kalau anda bertanya kepada saya tentang samatha, saya akan jawab.

Mohon dimaklumi. Terima kasih.
#9
Meditasi / Bedanya meditasi Buddhist dan meditasi Hindu
06 December 2012, 11:43:45 AM
Sekedar share saja. Meditasi Hindu(Vedic) prinsipnya adalah membuat pikiran tenang(settled-down) dgn cara membuat pikiran kelelahan. Tekniknya adalah dgn memusatkan perhatian pada satu object, benar2 hanya satu object tok yg ada dlm pikiran utk waktu yg cukup lama. Sifat alami pikiran adalah dinamis, cenderung keluyuran kemana2. Yg terjadi setelah pikiran dipaksa tdk kemana2 (dipaksa terpaku ke satu object tok) adalah pikiran menjadi saturated/jenuh, capek, sehingga settled-down. Keadaan mental seperti ini telah banyak membuat orang salah kaprah mengangap itu pencerahan(enlightenment). Yg ada adalah seseorang terbuai dgn rasa keenakan dlm keadaan itu.

Meditasi Buddhist yg diajarkan Sang Buddha, dlm AN 4.41 ada disebutkan 4 macam pengembangan samadhi. Tapi yg umum dikenal sepertinya cuma 2 saja, yaitu yg melibatkan jhana dan yg utk pengembangan sati(mindfulness=perhatian-penuh).
#10
Quote from: Hendra Tan on 03 December 2012, 12:12:06 AM
Nammo buddhaya _/\_

Utk teman-teman yg di forum DC..saya mau tanya nih..

gimana cara meditasi yg baik dan benar?? Kenapa yah saya setiap habis sembahyang baca paritta di altar rumah dan meditasi koq selalu tdk konsen..kadang suka kayak orang tidur trus kadang suka kayak ada suara orang berbicara malah pernah kayak suara anak kecil bercanda sambil berlari??? Apakah teman-teman DC ada yg mengalaminya..mohon share berbagi pengalaman teman-teman dan kasih masukkan cara meditasi yg baik dan benar.. ;)
Ada baiknya kita sbg umat Buddha tdk hanya membaca paritta saja, tp juga membaca materi2 utk meningkatkan pemahaman atau menambah pengetahuan Dhamma.
Sebelum memulai meditasi, kita harus menghilangkan 5 rintangan(hindrance) terlebih dahulu. Anda seperti tertidur mgkn krn anda sedang dlm keadaam capek/lelah. Capek termasuk rintangan. Kalau keadaannya demikian, hendaknya coba tidur/istirahat dahulu, dan kalau sudah segar baru mulai meditasi.
Mendengar spt ada orang berbicara atau suara anak kecil bermain, mgkn itu suara orang2 di sekitar anda, tetangga misalnya. Dan perlu diketahui juga kalau membaca paritta dgn cara mengucapkan yg salah dapat mengundang mahluk2 peta(hantu). Ini bkn karangan saya, tp dari bikhu2 yg bilang begitu. Jadi berhati2lah.

_/\_
#11
Sekedar share utk meningkatkan pandangan benar. SN 22.57, Sattatthana Sutta http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.057.than.html (tolong bagi yg tahu link dlm bahasa Indonesia) disitu Sang Buddha menjelaskan bagaimana praktek yg benar. Singkatnya, yg benar adalah latihan/praktek yg mengarah ke disenchantment(tdk terpengaruh ilusi), dispassion(tdk terpengaruh emotion), cessation(penghentian) dari segala sesuatu yg berkaitan dengan pancakhanda.
#12
Meditasi / Ajaran meditasi Ajahn Brahm
05 December 2012, 07:55:35 AM
Adakah member disini yg pernah menganalisa ajaran meditasi Ajahn Brahm?
Kalau ada, apakah anda menemukan adanya ketidaksesuaian dgn sutta?