Messages

yup, harus dilihat dari banyak sudut pandang. kalau kita melihat dari sudut pandang yang membeda-bedakan tentunya hal tersebut adalah kurang baik, namun jika kita memandang dengan sudut pandang bahwa kita semua adalah sama-sama murid sang Buddha, sama-sama berjalan di jalan dhamma untuk mencapai kebahagiaan sejati, yaitu Nibbana. maka seharusnya perbedaan dan keberagaman sekte (baca: aliran) yang ada di Indonesia pada khususnya dan didunia pada umumnya adalah sesuatu yang saya rasa tidak perlu untuk diperdebatkan. selama jalan yang mereka tempuh adalah apa yang diajarkan oleh Buddha, maka kita semua adalah sama.
ada suatu ungkapan, 'banyak jalan menuju paris', dan memang benar, jalan menuju ke Paris tidak hanya satu, melainkan banyak jalan, yang terpenting adalah tujuan yang hendak kita capai.
saya berharap agar keanekaragaman sekte dari agama Buddha ini tidak menjadi sumber perselisihan bagi kita semua.

mahluk dari alam brahma

sekali-kali menghibur diri biar beban hidup kita setidaknya sedikit berkurang.
bisa dengan cara refreshing ke tempat favorit kita atau dengan membeli suatu benda [barang] yang kita sukai. tentunya hal tersebut bertujuan untuk mengurangi, bahkan menghilangkan depresi.

kalau kita PASRAH menghadapi orang seperti itu, maka kita akan MATI KONYOL.

seperti yang kita tahu kalau semua itu tidak kekal, semua yang hidup pasti akan mati. tetapi kita tidak harus berpasrah diri menunggu kematian itu datang, kita harus bersemangat dalam menjalani hidup ini. ingat, buddha tidak mengajarkan kita untuk pesimis.. tetapi Beliau mengajarkan kita untuk REALISTIS. bila kita menghadapi keadaan seperti digambarkan diatas, maka kita harus realistis menghadapinya, berusaha melawan dan mempertahankan hidup kita dan kalau bisa kita mempertahankan diri kita tanpa ada rasa benci dalam diri kita.

sekian.

jangan terlalu agresif karena hal tersebut dapat mengurangi respect dari masyarakat pada umumnya.

bisa karena nafsu yang bergejolak, bisa karena penasaran, bisa hanya karena ikut-ikutan kawan, dan bisa juga karena malu diledek sama kawannya karena JOMBLO, makannya pacaran.

kasus yang terakhir itu terjadi sama saya. hahaha

menurut saya karena adanya kebutuhan. kebutuhan dalam hal apa?
kebutuhan dalam hal kecocokan dalam pelaksanaan [praktek] dhamma, dan praktek dhamma disini kebanyakan berbeda antara satu sekte [aliran] satu dengan yang lain.
kecocokan seseorang dengan satu sekte tertentu menjadi salah satu penyebabnya.

maka dapat diambil satu hal positif dari banyaknya sekte dalam agama buddha di indonesia khususnya, yaitu kita umat buddha jadi punya banyak pilihan dalam praktik dhamma, tentunya sekte apa yang kita pilih bergantung pada kecocokan masing-masing individu.
sekian, CMIIM.