Namo Buddhaya, lama tidak berkunjung, walaupun tanpa suara saya sering menganalisa dan membaca semua posting2 teman2 sekalian.point2 inti dengan rangkuman saja:
- Semua agama terkait dengan adat setempat, sejarah perjalanannya, dan penyebar2nya, semua agama yang melewati masa ke masa, akan selalu mengalami perubahan2 doktrin, walaupun tidak banyak, mungkin tidak keluar dari jalur utama, tetapi mungkin akan mengalami peradaban dimasanya.
- Bisa saja kita akan selalu mencari2 ajaran2 asli dan sebenar2nya dimasa lampau, tetapi kita tidak akan bisa mencegahnya dari perubahan2 yang terus terjadi baik didalam ajaran2, maupun dalam peradaban manusia itu sendiri, itu semua akan selalu berubah, dan mungkin akan menyulitkan dalam, toh anda mempunyai prinsip2 yang cukup dari Buddha," kalo agama Buddha sudah gk bisa dipake ya tinggalkan saja, " ya toh.
- Saya saja kadang bertanya , kenapa tiap calon2 Buddha kelahiran terakhirnya pasti lahirnya di kerajaan, mungkin kalo bukan pake synonim kerajaan, mungkin keadaan yang sangat beruntung atau baik dan indah awalnya, dari contoh itu kita bisa tau, adat2 yang tidak dapat ditinggalkan dan sangat kental, jika kita memakai, kaidah maitreya atau kwan im avalokitesvara, mengapa lebih kental ke arah Tao bahkan dekat2 dengan MAHAYANA, cukup unik ya. tapi ajarannya luar biasa mungkin sangat sama, cinta kasih mentok tok cer.
- Mungkin sangat banyak kalangan dari internal maupun eksternal yang berkomentar disini, tapi sepatutnya kita menggunakan keadaaan yang selalu dalam jalur di tengah2 dengan mengerti mendalam situasi dan keadaan2, tanpa menyinggung ataupun merendahkan satu sama lainnya, mengingat ajaran Buddha itu sangat bijaksana, mungkin kalo Sang Buddha dengerin kita berdebat dia tetep mematung. mungkin mendengarkan tetapi diam dalam keagungan yang maha tahu, bisa2 ada pepatahnya " biksu kecil membaca sutra/doa, beragama tapi tidak tahu apa yang dibaca",jadi banyak dong kita kekurangannya.
- Saya masih bangga dengan segala cabang agama Buddha lo, adalah agama dalam cabang apapun ajarannya tetap sama bijaksana dan cinta kasih, itu2 aja, walaupun kita tahu segala perbedaan2 yang sangat mencolok didalamnya, hendaknya kita tidak membeda2kannya terlalu jauh, dan menganggap ada yang melenceng, walaupun seringkali kita dibingungkan dengan perbedaan tersebut, saya juga bingung, dengan adanya perbedaan ini, mau diapakan enaknya, kita cari logika sebenar2nya? dengan perdebatan ?, untuk apa? untuk keegoisan sendiri? demi kalangan2 tertentu?, saya juga bingung, malah kita kelihatan jeleknya sendiri.
- Apakah doa2 semua agama berbeda? apakah dengan cara melaksanakan seperti ini akan begini, apakah dengan begitu akan begitu pula, mana yang benar mana yang tidak begitu benar mana yang salah, saya juga bingung, toh kita punya pengetahuan dasarnya, dalam agama Buddha saya pernah membaca bagaimana cara doa dan kutukan itu bekerja, jika kita dibedakan a b c d e, apakah akan beda juga?, toh hanya kita manusia yang bisa berdoa, secara sadar nya, toh dalam agama lain mereka sangat pede, dan dalam keyakinan itu adalah kekuatan.
saya bukan mengarahkan teman2 sekalian dalam keadaan dan kondisi, tetapi kita memandang dengan 1 fungsi yang bisa bekerja secara konstan dan sama ke semua manusia.
(btw mau tanya dimana terdapat tipitaka komplit bahasa indo yg bisa didownload disini ada gk, dan bagian mana yang menerangkan cara doa dan kutukan bekerja, pernah saya mendengar cara buddha menerangkan bagaimana mekanisme gunung berapi itu meletus, dan segala kejadian alam dan cara terjadinya, itu dimana ya, karena saya lebih tertarik mengkaji agama buddha secara iptek).
- trus mau tanya bagaimana alibinya angulimala bisa menjadi arahat padahal cukup sadis
- relik sharira bagaimana itu terjadi,apakah relik2 tersebut bisa dikonfirmasi ke otentikannya
- apakah dimaksud dengan ruang tanpa pencerapan dan cara penggambaran atau penafsirannya bagaimana kira2
- sebenarnya saya tertarik dengan posting yg kemaren2, yang cara membedakan orang yang berilmu tinggi atau pencapaian jhana yang tinggi, cuma yg ngejawab banyakn debat tanpa perincian2 yang jelas dan menerangkan kondisi jhana2 tersebut, seharusnya dengan penjabaran secara sederhananya haru bisa, dan mencontohkannya dengan contoh2 yang sederhana yang mudah dimengerti orang banyak.
dah ah segitu ajah, harap dibalas ya, kalo sale2 kate maapin ajeh, ada dan tiadanya kita itu relatip sih, semoga semua makhluk berbahagia.

