Quote from: Mokau Kaucu on 24 October 2012, 09:25:46 AMYa, saya anak tunggal. Pekerjaan saya sangat menikmatinya dan gaji juga ok (sebagai manajer yang waktunya fleksibel). Perusahaan orang tua, orang lain lebih mayoritas. Bila dihentikan sepertinya sayang sekali, namun bisnis orang tua sangat kompleks karena sudah melalui banyak generasi. Menjadi pengusaha saya rasa belum saatnya, karena belum ada perencanaan yang jelas, mungkin bisa dibilang opsi ke 3. Opsi sekarang antara melanjutkan karir atau bisnis orang tua?
Apakah anda anak tunggal?
Apakah anda bekerja pada perusahaan milik orang lain sebagai profesional?
Perusahaan orang tua anda kongsi dengan orang lain, siapa yang mayoritas?
Mengenai membangun usaha sendiri, perlu mind-set /pola pikir yang sangat berbeda antara menjadi pegawai, biarpun sampai level direktur, dengan menjadi pengusaha, biarpun pada level penjaja baso keliling kompleks.
Sebetulnya, kalau anda mau menjadi pengusaha, belajar pada perusahaan orang tua adalah cara yang paling menguntungkan, anda tidak perlu bayar, dan bisa tanya sebanyak banyaknya pada orang tua anda. Yang paling penting ditanyakan adalah pola pikir nya dan siapa pesang bisnisnya dan apa strateginya untuk memenangkan persaingan, mengapa orang tua anda melakukan strategi itu.
Menjadi pengusaha tidaklah mudah bahkan yang paling gampang sekalipun yaitu dagang yg mencakup siklus paling sederhana : uang -->barang ---> uang. Apalagi kalau ditambah kompleksitas produksi, pemasaran, peneilitian, pengendalian mutu dll.
Mohon informasinya yg lebih lengkap supaya bisa dijawab dengan lebih baik.

?