Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Isaacus Newtonus

#1
Quote from: Kainyn_Kutho on 18 October 2012, 03:21:14 PM
Anda merujuk penggunaan 'aku' ke mana dulu nih? Kalau secara konvensional, Buddha pun masih mengatakan 'aku'. Bahkan merujuk pada kehidupan masa lampau pun, Buddha dan para muridnya masih menggunakan 'aku pada waktu itu...'.

Nah, jadi anda mau bicara 'aku' dari sisi penunjukan bahasa, ataukah secara 'teknis', karena menurut dugaan saya, anda masih terbiasa dengan konsep 'roh'.

Bukan, saya bukan membayangkan konsep roh.

Sebelumnya bro Kaiyn menulis:

"Misalnya sekarang si A 'cantik, pintar, baik', lalu setelah beberapa lama bergaul dengan orang yang tidak baik kerjanya konsumsi narkoba, berantem, dll. Kecantikannya memudar, kepintarannya sirna, dan kebaikannya lenyap. Apakah A masih disebut individu yang sama?"

Si A yang sebelumnya cantik, pintar, baik, berubah menjadi yang sebaliknya. Maka A bukan lagi individu yang sama seperti sebelumnya.

Jika saya buat pemisalan:
- A sewaktu bayi: Tidak cantik dan tidak jelek, tidak pintar dan tidak bodoh, tidak baik dan tidak jahat.
- A umur 20 tahun: Cantik, pintar, baik
- A umur 30 tahun: Tidak cantik, tidak pintar, tidak baik.

Karena kehidupan A fluktuatif, berarti selama hidupnya si A tidak bisa menyebut dirinya "aku", atau dengan kata lain, tidak ada "aku" bagi si A.

Apakah begitu bro Kaiyn? (CMIIW)
#2
Quote from: dato' tono on 18 October 2012, 02:52:55 PM
apa itu 5 skandha?

Seperti bro Kaiyn tulis: Jasmani, kesadaran, persepsi, perasaan, ingatan.


Quote from: dato' tono on 18 October 2012, 02:52:55 PM
ke-5 skandha ini terurai ketika seseorang meninggal, bagaimana proses terurai nya itu ?

Misalnya mengenai "kesadaran", yang pernah saya baca dari literatur Buddhis, ketika kesadaran lama mati, pada saat yang sama, muncul kesadaran baru.


Quote from: dato' tono on 18 October 2012, 02:52:55 PM
apakah konsep berubah/berpindah dalam asumsi anda, karena adanya "aku" dikehidupan sekarang dan ada nya "aku" dikehidupan mendatang ?

Terus terang saya jadi agak kabur di sini. Karena sebelumnya ada yang berkata bahwa "aku" di kehidupan sekarang bukanlah "aku" di kehidupan mendatang, yang paling tidak, ini menunjukkan ada "aku". Namun dari penjelasan bro Kaiyn, kelihatannya bahkan "aku" di kehidupan sekarang-pun sebenarnya tidak ada.

Mungkin saya akan menunggu jawaban bro Kaiyn dulu.
#3
Quote from: Kainyn_Kutho on 18 October 2012, 02:52:31 PM
Lha, bukannya dulu saya pernah jelaskan bahwa khanda/skandha inipun senantiasa berubah dan berproses -bukan hanya pada saat kematian- sehingga tidak ada yang bisa disebut aku?

Misalnya sekarang si A 'cantik, pintar, baik', lalu setelah beberapa lama bergaul dengan orang yang tidak baik kerjanya konsumsi narkoba, berantem, dll. Kecantikannya memudar, kepintarannya sirna, dan kebaikannya lenyap. Apakah A masih disebut individu yang sama?

Jasmani, kesadaran, persepsi, perasaan, ingatan: kelima ini selalu berubah sehingga tidak ada yang bisa dijadikan indikator 'aku'.

Jadi maksud bro Kaiyn, bahkan manusia yang hidup sekarang-pun tidak ada yang bisa memanggil dirinya "aku", karena manusia yang hidup kehidupannya masih fluktuatif? (CMIIW)

#4
Quote from: dato' tono on 18 October 2012, 02:26:57 PM
kenapa anda berasumsi langsung ke arah "berpindah" menurut bayangan/pemikiran anda, apakah ada yg berpindah berdasarkan uraian om kain ? apakah proses dari susu menjadi keju menyatakan ada nya materi yang berpindah ?

"Berpindah" itu asumsi awal saya (dan sebenarnya dalam diskusi itu saya juga sudah mengatakan sebelum-sebelumnya, "apapun istilahnya dalam konsep Buddhis". Jadi tidak harus berarti "berpindah").

Namun setelah bro Kaiyn memberi gambaran susu menjadi keju, saya menyimpulkan menjadi "berubah", bukan "berpindah".

Jika istilah "berubah" juga ternyata salah, tolong diklarifikasi.


Quoteklo bole tau, apa yang anda ketahui tentang kelahiran kembali ?

Bahwa menurut ajaran Buddha, manusia itu terdiri dari 5 skandha, dan ke-5 skandha ini terurai ketika seseorang mati, sehingga "aku" di kehidupan sekarang bukanlah "aku" di kehidupan selanjutnya.

#5
Quote from: Indra on 18 October 2012, 02:19:50 PM
saya memang mengikuti sejak awal, tapi saya memang tidak ingin memberikan kesan bahwa anda dikeroyok, jadi saya biarkan satu lawan satu spy anda tidak merengek2 di forum anda spt yg dilakukan rekan anda. sampai ketika anda mulai mengeluarkan jurus pamungkas belut itu maka saya akhirnya merasa sudah waktunya untuk melibatkan diri.

Jika anda keberatan soal "dewasa" anda seharusnya membantahnya sejak awal dengan reply anda yg ini "Mengapa jadi berpatokan kepada orang dewasa? Memangnya apa yang sedang kita bicarakan?" bukan setelah diskusi berjalan panjang baru setelah tidak mampu menjawab baru anda mengeluarkan bantahan itu.

pahamkah anda? walaupun kaum anda memang memiliki kapasitas dengkul setara anda, tapi mbok ya jangan keterlaluan kosongnya.

1. Saya aneh lihat komentar bro ini. Jika memang bro "mengikuti sejak awal", jadi untuk apa bro menulis sebelumnya "seharusnya juga sudah disampaikan sejak awal"? Disampaikan kepada siapa?

2. "Membantah sejak awal"? Jika bro memang mengikuti diskusi saya dengan bro Emolio, memangnya sudah berapa kali saya tanggapi sejak bro Emolio mengajukan "konsentrasi dewasa"?

#6
Quote from: Indra on 18 October 2012, 02:06:25 PM
kalau itu yg anda permasalahkan, seharusnya bukan "konsentrasi dewasa" yg anda pertanyakan, dan keberatan anda "Mengapa jadi berpatokan kepada orang dewasa? Memangnya apa yang sedang kita bicarakan?" seharusnya juga sudah disampaikan sejak awal, agar tidak terkesan spt belut.

tidak mungkin saya melewatkan kelucuan anda. =)) =))

1. Makanya itu saya tanya kepada bro Emolio, "Memangnya apa yang sedang kita bicarakan"? Maksud saya disitu adalah, mengapa bro Emolio menyodorkan "konsentrasi dewasa". Apa hubungannya.

2. Saya memang sudah "menyampaikan hal ini sejak awal" kepada bro Emolio, karena "sejak awal" saya berdiskusi dengan bro Emolio, bukan dengan bro. Saya tidak melarang bro ikut dalam diskusi ini, tetapi kalau bro memang ingin ikut diskusi, bro juga harus cari tahu kronologisnya "sejak awal" agar mengerti. Jangan tiba-tiba nyelonong dan mengatakan saya "geliat belut".

#7
Quote from: dato' tono on 18 October 2012, 01:55:49 PM
sy jujur nih, sy ga ikuti pembahasan di thread sebelah tentang kelahiran kembali, mungkin anda bs meng-copas tulisan mana yg anda maksud kan, dari pada ntar sy tanggapi ternyata salah/berbeda dengan yg anda maksud kan, ntar muncul komentar pulak...

jd monggo di bantu copas kan ke thread ini bagian yg anda maksud kan...

Di bawah ini tulisan dari bro Kaiyn_Kutho. Awalnya saya bertanya "Apanya yang berpindah dari kehidupan sebelum ke kehidupan sesudah"? Bro Kaiyn kelihatannya tidak setuju dengan istilah "berpindah", dan memberi gambaran tentang susu menjadi keju. Memang bro Kaiyn tidak mengatakan "berubah", namun gambaran itu memberi kesan seperti itu, dan seingat saya bro Kaiyn tidak mengoreksinya. Itulah sebabnya saya menyimpulkan menjadi "berubah".

Jika bro atau bro Kaiyn tidak setuju dengan istilah "berubah" ini, mungkin bisa diklarifikasi, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Thanks

QuoteApa yang berpindah? Ini pertanyaan yang kurang tepat. Seperti ditanyakan, dari susu menjadi keju, apanya yang berpindah?

Jika anda baca jawaban saya sebelumnya, sudah saya katakan bahwa makhluk ini terdiri dari 5 kumpulan: jasmani, kesadaran, persepsi, perasaan, ingatan. Selain jasmani, keempat hal lainnya disebut 'bathin' dan kelima ini senantiasa berproses dan berubah, bukan hanya pada saat kematian. Yang disebut kematian adalah terurainya bathin dan jasmani, dan kesadaran berlanjut mencari jasmani baru sesuai dengan kamma.
#8
Quote from: Indra on 18 October 2012, 01:07:02 PM
karena awalnya anda sendiri yg menanyakan tentang "konsentrasi dewasa" tapi setelah dijawab anda malah berdalih  (baca: bergeliat bak belut) "Mengapa jadi berpatokan kepada orang dewasa? Memangnya apa yang sedang kita bicarakan?"

Nah kan, jadi kelihatan bahwa bro-lah yang tidak mengerti pertanyaan saya (Bro itu tidak nyambung. Dapat saya duga bro tidak mengikuti pembicaraan ini dari awal, tapi sudah nyelonong ngga jelas).

Bro Emolio memberi penjelasan mengenai "konsentrasi dewasa" protrombin, yaitu 0.9 unit/mL. Padahal sejak awal saya sudah mengatakan bahwa pada hari kedelapan kadar vitamin K dan protrombin sudah mencukupi untuk dilakukannya penyunatan (dan jumlah protrombin itu tidak harus 0.9 unit/mL).

Maka itu saya tanya kepada bro Emolio, "Kenapa berpatokan kepada orang dewasa (atau dengan kata lain, kenapa berpatokan kepada 0.9 unit/mL)? Memangnya apa yang sedang kita bicarakan?".

Eh, tiba-tiba bro datang dan berkata saya "geliat belut". Maka itu saya bingung dan bertanya, "Bro iki ngomong opo?"

Sudah jelas?
#9
Quote from: dato' tono on 18 October 2012, 12:29:20 PM
jd gimana nih, koq ga ada rekan2 kris-ten yg mau bahas topik ini ? dato' tunggu komentar IN, josaphat, judah, mas bro a-su... mau buat dato' malu ato hina dato' jg gpp, selama jawaban nya logis... klo ga salah, topik ini sempat di angkat bro IN dan bro IN mendapatkan pujian dari josaphat klo logika IN luar biasa... tp koq sy liat biasa2 aja ya... ;D

mode kompor on

1. Kalau bro baca balasan saya kepada bro Josaphat, saya juga mengatakan bahwa saya "biasa saja".

2. Mengenai kelahiran kembali, yang masih belum jelas adalah: Apanya yang berubah -- dalam diskusi sebelumnya salah satu member menggunakan istilah "berubah" -- dari kehidupan sebelum ke kehidupan sesudah?

Silakan bro.
#10
Quote from: Indra on 18 October 2012, 12:18:29 PM
ya ampun, bodonya, kan reply geliat belut itu saya tuliskan kemaren ( Yesterday at 11:06:20 PM ยป) sebelum reply anda hari ini, bagaimana saya bisa membaca reply yg belum anda tulis?

Quotemaaf dengan amat sangat terpaksa dato' mengatakan, logika "Isaacus Newtonus" tidak sebagus dan tidak luar biasa seperti yang di katakan oleh rekan nya si josaphat...

gtu koq mau main2 logika dengan Master Indra, yg ada keliatan bodo nya...

Ya sudah, begini saja: Saya tanya kepada kamu bro Indra, apa dasar kamu mengatakan saya "geliat belut"?

#11
Quote from: Indra on 18 October 2012, 11:51:54 AM
reply 114 itu anda tulis setelah kronologi yg saya rangkum di reply 113, anda lucu deh =))

Maka itu bro, kalau bicara itu hati-hati, jangan asal nguap. Belum lihat tanggapan saya selanjutnya, sudah buru-buru ngatakan saya "geliat belut".
#12
Quote from: Indra on 18 October 2012, 11:47:26 AM
setelah ditampilkan kronologinya di atas, anda masih tidak mengerti juga? saya benar2 terpesona terbuat dari apa dengkul anda itu

Tolong baca tanggapan saya di reply 114.
#13
Quote from: Indra on 17 October 2012, 11:06:20 PM
Kalau secara kronologis sih begini:

Di sini mulai putus asa akhirnya keluar jurus pamungkas yaitu putar2 dan geliat belut dan pura2 gak nyambung

Bro iki ngomong opo?
#14
Quote from: emulio on 17 October 2012, 10:57:33 PM
Konsentrasi dewasa itu maksudnya konsentrasi paling aman untuk terjadinya pembekuan darah karena pada umur di atas 6 bulan itu konsentrasi zat anak itu sudah bisa dikatakan sama dengan orang dewasa.

Baca link yang saya kasih, saya ga mau layani lagi pertanyaan gazebo kamu.
Atau silakan tanya dokter mana yang sunat anak pas umur 8 hari zaman sekarang.

Dan saya ga mau ikut campur lagi, silakan dilanjutin debatnya.  ;D

Thanks bro.

Kok pertanyaan saya gazebo?

Jika bro masih mengingat pembahasan awal kita akan hal ini, saya menyampaikan bahwa pada hari kedelapan vitamin K dan protrombin sudah mencapai kadar yang cukup sehingga memungkinkan untuk melakukan penyunatan. Bukan masalah protrombin harus mencapai 0.9 unit/mL, sebagaimana orang dewasa. Maka itu saya tanya, apa hubungannya dengan orang dewasa, atau 0.9 unit/mL? Dan juga perlu diingat, argumentasi saya juga berdasarkan pada vitamin K, bukan hanya protrombin. Jadi bro jangan mengabaikan hal ini.

Sudah saya katakan, link itu tidak bisa saya buka. Saya melihat apa yang bro Indra tulis di reply 104 hanya semacam kata pengantar saja, tanpa ada argumentasinya. Agar bro tidak menganggap saya gazebo, tolong copy-kan saja artikelnya di sini.

#15
Quote from: emulio on 17 October 2012, 01:27:00 PM
Saya bukan orang medis, tapi saya baca-baca maksudnya konsentrasi dewasa itu adalah konsentrasi dimana suatu zat bisa bekerja secara maksimal sama seperti orang dewasa.

Coba buka lagi link itu. Di tempat saya bisa. Ada beberapa argumen tambahan di dalamnya.

Thanks bro.

Mengapa jadi berpatokan kepada orang dewasa? Memangnya apa yang sedang kita bicarakan?