Quote from: dtgvajra on 15 September 2012, 08:16:15 PMYa, betul.. Paus hanya ada boleh satu
Pada saat Buddha Gotama masih hidup, ada ribuan murid beliau yang mencapai tingkat kesucian yang sama dengan Buddha Gotama, yang dikenal sebagai para Arahat.
Arahat bukanlah gelar jabatan, tetapi julukan bagi seseorang yang telah mencapai kesucian tertinggi, mencapai kebebasan yang sempurna.
Setelah Buddha Gotama mencapai Parinibbana (wafat), masih ada banyak Arahat yang masih hidup. Demikian pula pada masa berikutnya.
Ada berapa banyak Paus pada saat Yesus masih hidup?
Dan juga setelah Yesus wafat, pada saat tsb ada berapa banyak Paus secara bersamaan?
Setahu saya, Paus hanya boleh ada satu.
Berarti , jika anda sudah menjadi Paus, saya kehilangan kesempatan untuk menjadi Paus; harus menunggu anda wafat dulu baru bisa menjadi Paus, itupun kalau tidak ada orang lain yang terlebih dahulu menjadi Paus.
Berbeda dengan ajaran Buddha Gotama.
Jika anda melaksanakan Dhamma ajaran Buddha Gotama dan menjadi Arahat, tidak akan menghalangi semua pelaksana Dhamma untuk menjadi Arahat, tetapi justru akan memberikan semangat kepada semua pelaksana Dhamma untuk berupaya lebih keras lagi mencapai Kesucian tertinggi.
Nah , disini ada perbedaan, tetapi perbedaan tidak harus berarti saya benar anda salah atau sebaliknya anda benar saya salah, iya kan?
Saya senang berdiskusi dengan anda, selamat bermalam minggu

hmm iyaaaa
heheehe tukar tukaran informasiTetapi meski kami tak bisa setingkat nabi atau rasul rasul Yesus, kami diminta mengikuti cara hidupnya, dan mengingatnya






. Suatu hari saya ajak ke gereja ka****k. Papanya sih boleh, soalnya iseng iseng aja.
, dan bahkan ada satu temen saya muslim, dia kira kalo ka****k itu pakek dewa dewa 

.
,