//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Alay

Pages: [1]
1
Studi Sutta/Sutra / Re: Kejanggalan Catuma Sutta (MN 67)?
« on: 03 February 2013, 10:18:03 AM »
Kalo menyoal Sang Buddha sudah tahu apa yg akan/telah terjadi, kenapa Beliau bertanya kepada Ananda tentang siapa yang membuat keributan di awal sutta? Seharusnya Beliau yang maha mengetahui segalanya tidak perlu bertanya lagi dan langsung memanggil para bhikkhu tersebut.... Hmmmm....  :-?
[/quote]

IMO.. Sang Buddha dikatakan bisa mengetahui(maha-tahu) berbagai hal melalui perenungan atas hal2 yg terjadi, pada saat Sang Buddha menanyakan hal tsb kepada YA Ananda, Sang Buddha belum melakukannya, tapi setelah dijawab dan Sang Buddha melihat adanya kesempatan untuk mengajar(supaya YA Sariputta dan YA Moggalana mengasuh Sangha dan jg pemicu untuk ajaran beliau tentang 4 jenis  ketakutan ini), jg kemungkinan2 yg akan terjadi (permohonan para Sakya Catuma dan Brahma Sahampati akan dilakukan), dan akhirnya tidak ada hal yg merugikan dalam hal ini(Para Bhikkhu tsb tetap kembali ke dalam Sangha dan pengajaran berhasil dilakukan), maka Sang Buddha melakukan hal tsb.

Ilustrasi dalam kehidupan sehari2, bila ada suatu kejadian, setelah dipikirkan apa manfaatnya, dan kemungkinan2 yg akan terjadi setelahnya, dan akhirnya tujuan berhasil didapat sesuai dengan hasil pemikiran tersebut. Perbedaannya.. untuk makhluk2 lain hasil2 tersebut masih menjadi kemungkinan, sedangkan untuk Sang Buddha hal itu adalah pasti, entah itu adalah hasil kammanya atau karena taraf kebijaksanaannya jauh melebihi makhluk2 lain tsb.. CMIIW    :)

2
Studi Sutta/Sutra / Re: Kejanggalan Catuma Sutta (MN 67)?
« on: 03 February 2013, 12:44:35 AM »
IMO.. Sang Buddha sudah mengetahui bahwa Bhikkhu2 tersebut tetap akhirnya kembali ke dalam Sangha, cuma tindakan tersebut tetap dilakukan supaya dikemudian hari hal2 tersebut tidak terjadi lagi, karena sudah ada contoh peristiwa dan tindakan untuk peristiwa tsb..

Masalah YA Sariputta tidak bisa menjawab dengan benar, ini salah satu kepiawaian Sang Buddha dalam mengajar, dan belum tentu dipunyai oleh Arahat(Savaka Buddha).. CMIIW  :)

3
Ada kemungkinan hubungannya ama kerusuhan & perpindahan tampuk kepemimpinan di sebagian dari negara2 tsb nga ya? Kalo ada, apa mungkin Indonesia udh terjangkit jg?

4
Mau berbagi pengalaman :
Sy sdh didatangi sama org SSY selama 3thn lebih, sampai sekarang msh berlanjut. Setiap datang pasti berdua, yg satu senior dan satunya lg junior(kayaknya udh ciri khas deh). Akhirnya sy tau ternyata yg senior tetangga dekat rumah. Setiap mereka datang udh kayak di jamu. Semua dikeluarin(bukan karena tetanggaan sih). Pernah ditanya sama mereka kenapa mereka masih diterima sedangkan yg lain mungkin udh mengusir kapan2. Sy bilang sy jg masih belajar, jadi kedatangan mereka bikin sy hrs siap dgn cara mengulang & mencari lebih dr Ajaran Buddha. Jadi lebih ngerti Dhamma deh. Terus terang sy jg kasihan sama pandangan salah mereka, jd cari2 cara buat kasih tau ini lo ajaran Buddha yg sy tau. Setiap mereka mau pulang mereka pasti kasih 2 majalah judulnya "Sedarlah" & "Menara Pengawal". Sy pernah beberapa kali mau kasih mereka pinjam buku2 Buddhis tapi mereka tolak dengan alasan permen yg udh kecemplung di got ngak mau mereka pegang apalagi dimakan(ajaran selain ajaran mereka disamain ama permen yg kecemplung di got) :o.
Selama 3 thn itu bukan ngomongin masalah injil terus sih, kadang masalah pribadi(curhat keluarga & usaha). Tetangga ini udh pensiun & nga ada usaha lain. Setiap usaha yg dilakukan belakangan ini hasilnya flop. Ada beberapa kali sy kasih job yg kalo sy kasih ke org lain bayarannya nga sebesar yg sy ksh ke dia. Anggap aja bantu ekonominya karena anaknya masih nganggur. Walaupun begitu kita tetap ngormatin mereka(setiap berpapasan di jalan kita yg lebih muda ngucapin salam lbh dulu). Akhir2 ini dia suka datang sendirian. Katanya menurut dewan mereka sy udh ngak ketolong lg. Kalau sy bilang sih mungkin sy ngasih pengaruh yg "buruk" buat para juniornya ;D.
Pertemuan yg terakhir hari minggu 19/5/12 kemarin. Dia datang sendiri lg. Trus ngomongin masalah keluarga. Ada problem di keluarganya. Sy bilang meditasi aja. Di meditasi kita belajar melepas. Problem yg sy alami mungkin lbh berat tp bisa kita atasi karena meditasi. Bukan problemnya yg diatasi tapi stressnya. Kalo stress sdh bs kita atasi problem mungkin bs lebih ringan. Dia sih ngak asing masalah meditasi karena dulunya dia jg agama Buddha(tradisionil) dan udh punya pengalaman lepas dr raga. Sayangnya dia ngak dapat pencerahan disana makanya dia pindah agama. Sy bilang mungkin motifnya yg beda.Mungkin dulu motifnya ingin bisa/dapat sesuatu, nah meditasi yg ini malah melepas. Kayaknya dia tertarik. Tapi masih takut karena sdh didoktrin(digaris bawah diatas). Takut hasil yg didapat bukan dari Tuhan tapi dari Si Setan(karena pakai ajaran agama lain) dan takut pikirannya terganggu(pengalamannya bisa liat yg macem2). Lho, sy bilang di meditasi ini nga ada mantra macem2, yg kita perhatikan cuma badan & pikiran kita sendiri, tidak ada unsur agama apapun dalam prakteknya. tidak ada ritual yg hrs kita jalani, & nga ada manggil2 roh atau apapun. Kalau memang nantinya jd gila(katanya) berarti bukan karena praktek meditasinya tapi karena Tuhan(nya) yg kasih. Yg penting kita pasrah aja. Pas pengen pulang dia bilang dia mau coba ;D. Doktrinnya udh ilang dikit.
Jd menurut sy kedatangan mereka jangan disikapi negative. Malah bisa jadi hal yg positive(lebih mengerti Dhamma). Trus sukur2 dapat bonus bisa mengurangi pandangan salah mereka. Siapa tau ada yg malah masuk agama Buddha(terbalik ;D). Memang perlu kesabaran sih. :(, kadang pengorbanan :'(,(istri suka ngomel kalo mereka datang pas hari libur, jd nga bisa pergi kemana2: habis diskusnya bisa dr siang sampe malam), tapi hasilnya kan..... ;D ;D.

NB mod : Kalo sy preview postingan sy suka berubah tata bahasanya, Pas sy klik 'Perlihatkan laman asli' baru     sesuai. Takutnya hal ini jd masalah sama user lain yg tidak tau. Jadi salah ngerti. Mungkin perlu diperluas info ini. Atau sdh pernah ya? Sori kalo sudah,  maklum user baru... ^-^
SSBB  _/\_

5
sori yech... masuk lagi..., ada kutipan yang bagus nih buat umat.....
abgf bawa tongkat pemukul....

Itivuttaka 03 – Tika Nipata (Kelompok Tiga)

18. Orang Tolol dan Orang Bijaksana
Para bhikkhu, orang tolol ditandai oleh perilakunya, orang bijaksana ditandai oleh perilakunya. Kebijaksanaan memancar terang di dalam perilaku.
Lewat tiga hal orang tolol dapat dikenali :lewat perilaku tubuh, ucapan, dan pikiran yang buruk.

Lewat tiga hal orang bijaksana dapat dikenali :lewat perilaku tubuh, ucapan, dan pikiran yang baik.


kualitas/mentalitas (seperti) apakah itu?

22. Tiga Jenis Mentalitas

Para bhikkhu, ada tiga jenis manusia yang terdapat di dunia ini. Apakah yang tiga itu?
Ada manusia dengan pikiran seperti luka menganga;

manusia dengan pikiran seperti kilat;
manusia dengan pikiran seperti berlian.

Para bhikkhu, seperti apakah manusia yang memiliki pikiran seperti luka menganga?
Dia adalah orang yang cepat naik darah dan mudah jengkel.
Jika dikritik sedikit saja, dia sudah kehilangan kesabaran, lalu menjadi marah dan jengkel; dia keras kepala dan menunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan.

Persis seperti, misalnya, luka bernanah yang jika dipukul dengan tongkat atau pecahan tanah liat akan mengeluarkan lebih banyak nanah, demikian juga orang yang cepat naik darah …. dan menunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan.

Orang seperti ini dikatakan memiliki pikiran seperti luka menganga.


tulisan dalam forum banyak hanya sebatas seperti itu kualitasnya....
xi...xi...xi......!!!


semoga nyadar,...
svaha _/\_
abgf

Menurut abgf, abgf termasuk org yg gimana menurut sutta di atas. Jgn dijawab. Biar sy menjawabnya. Karena abgf sdh memvonis pikiran sy seperti luka yg menganga maka sy memvonis pikiran abgf tidak ada satupun dr sutta tersebut karena :
1. Tdk akan mau disamakan dgn sy.(seperti luka yg menganga)
2. Tdk mungkin seperti kilat
3. Apalagi seperti berlian
Kesimpulannya : abgf tidak punya pikiran...atau belum punya pikiran..
Sy memilih Agama Buddha tuh pake pikiran pak. Di agama Buddha semua mengundang untuk dibuktikan. Setelah 2500an thn, semakin banyak yg bisa dibuktikan dr agama Buddha(contohnya tumimbal lahir).  Sy rasa abgf mengerti sedikit tentang agama Buddha. Nah bila dalam perjalanan hidup abgf terbukti ada yg sesuai dengan apa yg ada di agama Buddha dan  abgf bisa dgn jujur menerimanya, tolong diingat saat ini, saat dimana abgf mengatakan pikiran kami seperti luka yg menganga. _/\_

6
seseorang, bisa bantu jawab rasa penasaran saya gak?

menurut paham Kr1sten, apa seseorang begitu mati langsung diadili masuk surga atau neraka? atau harus menunggu untuk waktu tertentu baru diadakan pengadilannya. trus klo menunggu, nunggunya dimana?
karena saya pernah dengar istilah Penghakiman diakhir jaman (atau sesuatu yang mirip itu) apa artinya ya?

tengkiu...
Ini yg sy tangkap waktu berbincang2 dgn org2 SSY :
Menurut SSY, manusia mati seperti org yg tidur dan tidak tahu apa2, pada saat armagedon Yehuwa akan membangkitkan org2 yg adil benar, jd bukan org kanesten saja, sedangkan yang tidak adil benar tidak akan dibangkitkan..Tidur abadi(mereka tidak mengakui adanya surga & neraka, yg ada hanya Firdaus dan adanya di bumi ini jg). Org2 yg dibangkitkan itu akan hidup di bumi selama 1000 thn (di dunia baru Allah dengan YK sebagai rajanya dan memerintah dr langit beserta ke 144rb org yg langsung diangkat ke langit untuk memerintah bersama YK) untuk belajar tentang Yehuwa. Selama masa 1000 thn itu tidak ada yg menderita sakit, tua & mati. Bila 1000 tahun itu lewat maka yg masih tidak menerima Yehuwa akan mati(tidur kembali). Yg menerima akan tetap di bumi(Firdaus) selama-lamanya.
Bila ada kata2 yg kurang benar mohon makum dan pencerahannya.

7
Untuk dipikirkan dengan kepala dingin & pikiran yg terbuka..
Agama Kanesten menilai agama Buddha agama yg tidak ada kepala(tidak ada pencipta/manusia pertama & nga ada ujungnya(karena tumimbal lahir nga ada habisnya).
Masalah Kepala : Apakah dengan mengetahui pencipta & manusia pertama bisa membuat kita terbebas dari Dukkha? Malah membuat kita bingung kenapa semua harus terjadi, dilahirkan untuk menderita(lahir, tua, sakit, mati) di bumi termasuk keturunan2nya dikarenakan dosa awal(seharusnya disebut ketidak adilan, pembiaran, keegoisan dan ketidak konsistenan awal). Yang saya lihat bukan kita aja yg menderita. Binatang jg menderita, trus dosa awal apa yg mereka perbuat sampai hrs ikut kita menderita(Awalnya mereka jg hidup abadi untuk menemani manusia di bumi...katanya). Masalah ujung : Daripada menyerahkan nasib kita(surga/neraka) kepada satu sosok yg tidak pernah kita(semua) temui(semua cuma katanya/tertulis), tidakkah lebih baik untuk mengandalkan diri sendiri dengan asumsi memang adanya keadilan tertinggi yg tidak meminta untuk dimuliakan(dan disembah) & konsisten universal. Tumimbal lahir adalah pengadilan yg paling adil menurut sy karena apapun yg kita perbuat(Kamma), konsekwensinya kita terima sendiri tanpa adanya intervensi dari suatu sosok adi duniawi yang bisa memberikan pengampunan karena kita menyembah dan mengikuti perintah-Nya(kesannya malah lebih cocok jadi ancaman) atau juga sosok adi duniawi lainnya yg kita bisa kambing hitamkan atas semua kesalahan kita. Penuh kasih & kebijaksanaan universal karena semua makhluk diberikan kesempatan tanpa batas untuk memperbaiki dirinya  melalui kelahiran yg berulang-ulang dengan harapan suatu saat makhluk tersebut mencapai pencerahan(Nibbana). Untuk poin yg satu ini saja agama kanesten tidak cocok untuk sy jadikan sandaran & hidup, belum poin2 lainnya. _/\_
NB :  [at] Masbro Dato' pinjem kamusnya yah.  ;D

8
Keluarga & Teman / Re: kehidupan lampau-skrg
« on: 28 April 2012, 12:47:25 PM »
Sy mau berbagi masalah ramal-meramal sesuai pengalaman pribadi. Mudah-mudahan bisa menguatkan.
Sy prnh diramal akan mempunyai istri seorg pribumi. Ramalan ini benar karena beberapa tahun kemudian sy mempunyai istri pribumi. Trus diramal lg pernikahan kami tdk bertahan lama, plg lama 5 thn. Nah disini yg tidak benar. Pernikahan kami sdh menginjak thn ke-10. Memang disetiap pernikahan selalu ada masalah. Ngak pandang kita menikah sama pribumi atau bukan, atau yg sdh diramalkan akan bertahan seumur hidup atau pasti bercerai. Tingal gimana kita menyikapi setiap masalah & perbedaan. So,tetap semangat, cinta akan mengalahkan segalanya. _/\_

9
pointnya adalah bro dianggap udah jadi muslim jg.
syaratnya ya cuma itu tadi 2 kalimat syahadat.

kalau bro buddhist dlm hati, kemungkinan bro menganggap itu ritual saja kan, dan tidak berarti apa2.
Betul, Dlm hal agama dr awal kami menganut agamamu, agamamu, agamaku, agamaku. Kalau di kampung istri sy menghormati agama & adat istiadatnya. Kalau di lingkungan keluarga sy istri saya mengikuti agama & adat istiadat keluarga sy(pegang shio dll). Bukannya munafik sih tp spy tdk ada hal2 yang bikin ribet aja. Masalah pendidikan agama anak jg dari awal sdh kami bicarakan. Kami serahkan kepada karma mrk msg2. Kalau fisiknya lbh condong ke fisik istri sy mk pendidikan agama sy serahkan ke istri dan sebaliknya. Kebetulan fisik 2 anak sy condong ke fisik sy jd mrk skrng beragama Buddha. Memang sih ada dorongan dr pihak keluarga istri spy mereka beragama Isl4m, tapi krn mrk msh kecil jd blm jd mslh yg besar. Maunya sih mrk bs memilih agama sesuai dgn pilihannya sendiri,bukan krn org tuanya. Tinggal kita org tuanya ksh contoh yg baik. Sadhu 3x

10
Kebetulan istri sy jg beragama Isl4m. Kebetulan jg istri dari daerah yg terkenal agak fanatik(Banten). Pas mau ngelamar ditanya agama apa, trus sy jawab agama Buddha,eh sifatnya (penduduk sana) rada melunak n welcome asal mau ngucap 2 kalimat syahadat n memeluk agama Isl4m. Mungkin hasilnya akan lain kalo sy beragama kanesten.
Apa ada efek historisnya yah, soalnya setahu sy Isl4m datang pertama kali ke Indonesia dibawa oleh pedagang2 China. Baru setelah itu era para Wali. Padahal agama mayoritas pada saat itu agama Budha & H1ndu. Proses masuknya agama Islam itu sendiri setahu sy tidak ada menimbulkan pergolakan dari kaum mayoritas pada saat itu. Rukun2 aja. Nah pola pikir itu yang mungkin turun temurun terus ada di masyarakat daerah tersebut tentang agama Buddha sebagai agama nenek moyangnya dan yg membawa agama Isl4m itu adalah orang China dan tidak ada pergolakan pada saat pembaurannya yg membuat sy bisa diterima oleh keluarga & masyarakat istri sy. Mungkin itu cara pandang agama Isl4m ke Agama Buddha(dalam pandangan mereka agama Buddha identik sama orang China). Masalah Agama Buddha memandang agama Isl4m, pendapat sy samakan saja dengan pandangan Sang Buddha kepada ajaran2 lain pada waktu itu. "No Problemo". Semua akan tercerahkan pada waktunya.

12
Masalah Tuhan Maha Tahu tapi nga tau hasil ciptaanya hasilnya kaya gini pernah sy tanya ke orang2 "SSY", mereka jawab : Tuhan pada saat itu  mengunakan haknya untuk tidak mengunakan kekuatan Maha Tahu-Nya. :o ::) ^-^ =P~ =P~.
Walaupun dia tau, hal itu diserahkan kepada keinginan bebas manusia(yg dia pasti tau akan jatuh ke dalam dosa),
yg pd akhirnya (dia tahu) akan dimenangkan olehNya(semata-mata untuk kemulian Nama-Nya walaupun menyebabkan seluruh keturunan manusia hidup dalam penderitaan).

Maha Tahu apa Maha Tempe!!

13
Namo Buddhaya _/\_ sudah hampir 3 tahun ini sy didatengin ama SSY. Mungkin ada puluhan kali kunjungan.
Awal2 agak intens, bisa setiap hari Minggu. Setiap kunjungan bisa berjam-jam. Terakhir agak jarang. Mungkin ngak mempan kali hee..he.. Dia bilang dulu dia beragama Buddha, trus nga dapet pencerahannnya,di SSY dia dapet. Sy bilang aja "Sayang benar nga dapet,tp sy dapet tuh, mau nga di kasih tau". Mulailah hari2 saling belajar itu dimulai.

Pages: [1]
anything