Kalo menyoal Sang Buddha sudah tahu apa yg akan/telah terjadi, kenapa Beliau bertanya kepada Ananda tentang siapa yang membuat keributan di awal sutta? Seharusnya Beliau yang maha mengetahui segalanya tidak perlu bertanya lagi dan langsung memanggil para bhikkhu tersebut.... Hmmmm.... 
[/quote]
IMO.. Sang Buddha dikatakan bisa mengetahui(maha-tahu) berbagai hal melalui perenungan atas hal2 yg terjadi, pada saat Sang Buddha menanyakan hal tsb kepada YA Ananda, Sang Buddha belum melakukannya, tapi setelah dijawab dan Sang Buddha melihat adanya kesempatan untuk mengajar(supaya YA Sariputta dan YA Moggalana mengasuh Sangha dan jg pemicu untuk ajaran beliau tentang 4 jenis ketakutan ini), jg kemungkinan2 yg akan terjadi (permohonan para Sakya Catuma dan Brahma Sahampati akan dilakukan), dan akhirnya tidak ada hal yg merugikan dalam hal ini(Para Bhikkhu tsb tetap kembali ke dalam Sangha dan pengajaran berhasil dilakukan), maka Sang Buddha melakukan hal tsb.
Ilustrasi dalam kehidupan sehari2, bila ada suatu kejadian, setelah dipikirkan apa manfaatnya, dan kemungkinan2 yg akan terjadi setelahnya, dan akhirnya tujuan berhasil didapat sesuai dengan hasil pemikiran tersebut. Perbedaannya.. untuk makhluk2 lain hasil2 tersebut masih menjadi kemungkinan, sedangkan untuk Sang Buddha hal itu adalah pasti, entah itu adalah hasil kammanya atau karena taraf kebijaksanaannya jauh melebihi makhluk2 lain tsb.. CMIIW

[/quote]
IMO.. Sang Buddha dikatakan bisa mengetahui(maha-tahu) berbagai hal melalui perenungan atas hal2 yg terjadi, pada saat Sang Buddha menanyakan hal tsb kepada YA Ananda, Sang Buddha belum melakukannya, tapi setelah dijawab dan Sang Buddha melihat adanya kesempatan untuk mengajar(supaya YA Sariputta dan YA Moggalana mengasuh Sangha dan jg pemicu untuk ajaran beliau tentang 4 jenis ketakutan ini), jg kemungkinan2 yg akan terjadi (permohonan para Sakya Catuma dan Brahma Sahampati akan dilakukan), dan akhirnya tidak ada hal yg merugikan dalam hal ini(Para Bhikkhu tsb tetap kembali ke dalam Sangha dan pengajaran berhasil dilakukan), maka Sang Buddha melakukan hal tsb.
Ilustrasi dalam kehidupan sehari2, bila ada suatu kejadian, setelah dipikirkan apa manfaatnya, dan kemungkinan2 yg akan terjadi setelahnya, dan akhirnya tujuan berhasil didapat sesuai dengan hasil pemikiran tersebut. Perbedaannya.. untuk makhluk2 lain hasil2 tersebut masih menjadi kemungkinan, sedangkan untuk Sang Buddha hal itu adalah pasti, entah itu adalah hasil kammanya atau karena taraf kebijaksanaannya jauh melebihi makhluk2 lain tsb.. CMIIW
.
.
, kadang pengorbanan
,(istri suka ngomel kalo mereka datang pas hari libur, jd nga bisa pergi kemana2: habis diskusnya bisa dr siang sampe malam), tapi hasilnya kan..... 