Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - Vipakha

#1
Theravada / Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
26 January 2012, 04:01:22 PM
Up .. Semoga di vihara di masukkan topik yang menjelaskan ini di kebaktian2, karna sampai sekarang BELUM PERNAH ADA.. buat anggota sekber, tolong di perhatikan.. soalnya makin banyak aja oknum bikkhu yang melenceng dan parahnya banyak umat yang ga paham.

thanks
#2
Quote from: cumi polos on 17 January 2012, 01:02:13 AM
berapa menitkah seorang Bhiksu boleh ngobrol dgn seorang gadis ? dan berapa sering ?
ini pelanggaran winaya yg mana ? soalnya dulu kan gak ada telephon atau HP ?
apakah ini termasuk dalam (dua org dalam atap satu) ?

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2256.0
nemu ini di sini

6. Berbicara dengan lawan jenis secara privat
Hal ini diterapkan juga dalam komunikasi sekarang ini yaitu handphone,saya membaca thread forumer mengenai bhikkhu diberi hape oleh wanita agar bisa berbicara secara private.
"Mengajarkan Dhamma lebih dari 6 kalimat kepada wanita dimana itubukan Dhammadesana maka ia akan menghadapi Sanghadisesa terkecuali jika ada orang yang melihat kejadian itu atau masing-masing terpisah tapi ada org yang mengcrosscheck keadaan yang dibicarakan apa"

Dapat ditarik kesimpulan,berhape ria dengan lawan jenis juga termasuk Sanghadisesa dimana komunikasi oleh Sang Buddha dibatasi 6 kalimat Dhamma(bukan gosip,candaan,kata-kata tidak penting) saja.sad vaca


kalo dari yang dijelaskan , bahkan bersentuhan sama keluarga aja ga boleh , apalagi ampe yg bukan ,di sengaja pula .. hm..  :-? makin hilang respek dah
#3
Keluarga & Teman / Re: Ditolak cewek
17 January 2012, 10:20:19 AM
Kan yang penting usaha, kalau ga nembak, kita jadi ga tau

Kalau mau nembak, berarti sudah siap dengan segala kemungkinan (diterima/ditolak)

Begitu juga kalau sudah pacaran, apapun yang terjadi di depan sudah harus siap

Dulu pertama2 sih, memang sakit ati kalau di tolak (baru sekali sih) tapi rasanya , daripada buang waktu buat sakit hati, lebih baik, usaha aja, gimana biar keadaan jadi lebih baik..

Nyamannya sekarang gimana... Mau co lain pdkt , ga menutup kemungkinan, kalau memang cinta, harusnya sih senang liat dia senang.. :)

Keep optimis and enjoy aja bro

Cewe memang banyak, tapi dia cuma satu, saya paham tuh, dulu juga gitu hahaha.. tapi justru itu, saya belajar, ga semua harus fokus di satu hal (cewe) .. banyak hal, dan kalau dari saya, just enjoy myself, do what I love..  Kalau kita udah bisa nikmati diri sendiri, sayang diri sendiri, otomatis ada kharisma, dan cewe akan datang sendiri . . Tapi ya tujuannya bukan buat gaet cewe sih ..

Belajar terima keadaan, bersyukur dan optimis ..
Di dunia ini memang bnyak hal yang "di luar" dugaan kita .. Jadi harus bisa belajar adaptasi ..toh ga pacaran juga gapapa kan .. kalopun dia pacaran ama yg lain ..juga harusnya senang, kalo memang benar2 cinta, (love is giving) .. tapi kalau mau dia seperti yg kita inginkan , itu sih cuma cinta diri sendiri , dan ga peduli perasaan dia ..

intinya semangat! life must go on! :P
#4
Quote from: cumi polos on 16 January 2012, 08:51:58 PM
thx atas tegorannya bro Indra,
kembali ke topik...

masalah tsb terjadi karena

1. umat tidak tau bagaimana berprilaku didepan bhiku
2. juga harus ada yg jagain umat... atau saling menjaga..
3. kelas yg membahas apa yg seharusnya dilakukan umat...

sehingga hal tsb tidak terjadi..

apakah begitu ?

Cuma 1 yang 90% menyebabkan ini .. Sila si oknum yang belum kuat ..

Istilahnya kalau di suguhi rokok, kalau kita ga mau, kan bisa aja menghindar.. lah ini , malah mencari2 pembenaran dan memanfaatkan kesempatan .. hm..

Smoga moral bikkhu kita bs lebih baik, agar jadi teladan, ga sembarangan ngumbar ceramah, tapi praktiknya masih minim .. malah membuat umat jadi ga betah di vihara ..

Last, yang masih jadi pertanyaan saya, dari kasus ini , menyentuh dengan di sengaja, planggaran vinaya kan ?
berlaku untuk semua aliran kah ? Atau vinaya tiap sekte berbeda? Kalau berbeda tiap sekte, kenapa ? Siapa yang membuat beda ?
#5
ow, ini sih kmrn sempet baca2..tapi kan pembahasannya gitar , beda topik,, apa di tengah2 ada ??
Kalo ini sih, rahasia umum kali .. sebelum join juga da liat hahaha
:)
#6
wah, kan saya masih baru, cari nya di mana , ribuan thread dan post gini  :'( message link nya bisa ?

kalau tegur, tegur yang baik gimana ?
nanti sakit ati , di sangka , kita cari gara2, ada apa2 di persulit lagi
kan gawat tuh..

iya , jadi ini conclusion nya , pelanggaran vinaya kan? karna di lakukan secara sengaja.. untuk urusan lust ato ga, yah , saya juga ga bisa baca pikiran, tapi dengan jelas, si bante sendiri yang ulurin tangannya , sambil snyum2
#7
Thanks Bro indra :)

Rasanya jarang sekali di vihara dapet masukan seperti ini. Kenapa ya ?
Alhasil, banyak malang melintang oknum2 bikkhu yang sepertinya biasa saja menyentuh lawan jenis ?

Apa yang harus kita lakukan sebagai umat ?
Kalau saya sekarang sih tutup mata aja , soalnya kalau di pikiran saya, bikkhu  juga manusia, biar tanggung aja karmanya sendiri
--> pikiran ini benar atau tidak ?

Karna toh, saya lihat, bikkhu yang melakukan pelanggaran, tetep exist, entah ada pengawasan dari Sagin atau ga .. Ga paham juga
#8
paṇḍaka artinya apa ya ??
Quote


These penalties for indirect contact have inspired the Commentary to say that if a bhikkhu makes contact with a clothed portion of a woman's body or uses a clothed portion of his body to make contact with hers, and the cloth is so thick that neither his body hairs nor hers can penetrate it, the penalty is only a thullaccaya because he is not making direct contact. Only if the contact is skin-to-skin, skin-to-hair, or hair-to-hair (as might be possible through thin cloth) does he commit the full offense. Thus a bhikkhu who fondles the breasts, buttocks, or crotch of a fully clothed woman would incur only a thullaccaya because the contact was indirect.

Mksdnya, walaupun ga kena kena kulit ketemu kulit, juga sudah pelanggaran ??
a dukkaṭa, a thullaccaya, or a saṅghādisesa.  == > ini jenis pelanggaran semua ??
Sangsinya seperti apa ya ?

sanghadisesa itu sidang sangha?
Pertanyaan selanjutnya, kalau yang sesama jenis,apa aturan khusus juga ?

thanks buat penjelasannya  ^:)^
#9
ada bbrp terjemahan inggris yg takut di salah artikan..

dan ada bbrp bahasa pali yg ga saya mengertii, mohon di bimbing ..

tlg di bantu ya kk, takut salah artiin :
Quote
walking around the inner room and coming up from behind, rubbed up against the brahman lady limb by limb.

He rubbed up against me limb by limb just the way you do!'
ga paham cerita yg ini

Vibhaṅga = ?
Pr 1 = paragraph 1  ?
dukkaṭa ,thullaccaya
Sg 1??
Vinita-vatthu ?


Quote
Object. Assuming that the bhikkhu is acting with lustful intentions and is perceiving his object correctly, he incurs a thullaccaya for making bodily contact with a paṇḍaka, a female yakkha, or a dead woman; and a dukkaṭa for bodily contact with a man (or boy), a wooden doll, or a male or female animal.

maksudnya nyentuh mayat , hewan , bnda mati dengan nafsu, jg pelanggaran?

#10
swt kok jadi ngalur ngidur --a
kan cuma tau, melanggar vinaya apa ga .. kok jadi ngejelimet gini   :'(

menyentuh  secara fisik itu melanggar, atau ga ?
#11
Jd bante nya lewat, si anak gadis itu bilang, nanti kita foto2 yah bante, terus itu oknum bnte, tangannya pegang lengan itu cewe (cuma bbrp detik) sambil senyum..

#12
well.. tersentuh secara sengaja, bantenya yg megang lengan gadis itu, cuma bbrp detik sih ..tapi ya, jadi pertanyaan , karna dia kok brani ya d tempat umum ,gitu , g rasa ,ada yang liat jg yg laen, tapi pada tutup mata..

Hm, bukan urusan saya , cuma ya, saya rasa, mau tau aja , kalo dari vinaya gimana gitu  :-?

jadi jangan pake "kalo pemikiran saya" .. kalo cuma pake pemikiran sendiri, buat saya juga ... yah udah lah , "Bante juga manusia" ..
tapi kalo mikirnya gitu terus , toleransi tiada akhir dong .. lama2 jadi melenceng semua
#13
Well..  Gadis nya masih teenage kayanya, di sini , fokus nya melanggar vinaya atau ga ?
jadi mau orang gimana, kalau bante itu memang tekad melatih diri, dan jujur , info tentang vinaya kan sangat minim, bisa di bilang, dhmma desana, ga pernah tuh jelasin ini, Bante nya kan tau vinaya. . seharusnya dia jalankan dengan baik, bukan?
Jadi, kalau memang melihat dan melotot ja ga boleh, itu referensi darimana ?
:) biar selalu di dasari bukti

thanks info nya
#14
Non-offenses. There is no offense for a bhikkhu who makes contact with a woman —

unintentionally — as when accidentally touching a woman while she is putting food in his bowl;
unthinkingly — as when a woman runs into him and, startled, he pushes her away;
unknowingly — as when, without lust, he touches a tomboy he thinks to be a boy (this example is from the Commentary), when he doesn't even know that he has run into a woman in a crowd, or when a woman touches him while he is asleep; or
when he doesn't give his consent — as in the case of the bhikkhu led around arm-in-arm by a crowd of women.

---> recheck karna inggris pas2an :) kasus di atas di ijinkan dan tidak melanggar vinaya ya ?
Brati dari contoh kasus yg saya cerita pertama kali itu jelas melanggar vinaya, karna si bikkhu dengan sengaja (sambil snyum2) menyentuh tangan si gadis ?

jadi kalau gitu, apakah bikhhu ga blh bersentuhan dengan keluarga yg blawanan jenis?
#15
Thnks buat respons nya, mungkin bisa di sertai ,dengan vinaya yang bersangkutan kalau memang menyalahi ..
Karna di sini saya mencari fakta berdasarkan bukti, kalau memang di perbolehkan ..
Di kitab mana menyatakan boleh .

Karna jujur, sebagai umat, vinaya saya ga gitu paham, search di internet, informasi juga kurang..
Mengingat banyaknya oknum bikhhu yg sudah semakin "bebas" , jadi saya mau tau batasan batasan yang jelas yang di perbolehkan di vinaya, setidaknya bisa saya info ke orang2 yang saya sayang.

thanks