Menu

Show posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.

Show posts Menu

Messages - gunset

#1
kalau misalnya pertanyaannya dilanjutkan... baca paritta itu sebaiknya yang berbahasa palli atau bahasa indonesia?
#2
Quote from: cumi polos on 20 January 2012, 07:31:40 PM
menurut gw agak ribet ya...

bisakah langsung ke mantra yg ingin dibaca ?

bisa sih... kan emang tidak ada aturan baku nya.. jadi silahkan yang membuat anda nyaman...
#3
berikut adalah jawaban dari Bhante Uttamo. Mohon ijin untuk menyadur Bhante..

Adalah hal yang baik membiasakan diri membaca paritta di rumah.
Pembacaan paritta mengkondisikan melakukan kamma baik melalui ucapan, badan dan juga pikiran.
Urusan pembacaan paritta di rumah, bila memungkinkan, dapat menggunakan susunan kebaktian umum seperti yang ada di buku Paritta Suci.
Bila membaca aradhana devata, maka biasanya dibacakan pula sutta (misalnya Karaniyametta Sutta), kemudian paritta (misalnya Kandha Paritta), gatha (misalnya Saccakiriya Gatha), dan diakhiri dengan Ettavatta atau Patidana.
Bila hendak membaca Sivali Paritta, maka bisa dibaca sebelum Ettavatta.

Semoga jawaban ini bermanfaat.

Semoga selalu bahagia.

salam metta,
B. Uttamo

#4
Quote from: will_i_am on 18 January 2012, 03:04:53 PM
harusnya sih dewata dulu baru puja...
tapi yah terserah sih maunya apa...  ;D

nah inilah yang membingungkan saya... apa emang baca paritta itu urutannya tidak penting yach?
#5
Quote from: hemayanti on 13 January 2012, 07:59:16 PM
mengenai mantra sivali saya sendiri belum pernah membacanya, karena belum pernah mendengar dan belum pernah ketemu di buku paritta halaman berapa ya. :)
mungkin itu saja, sekilas pengalaman saya.
semoga bisa membantu.

sedikit mengenaio mantra sivali yang saya tau.. sumber saya dari majalah Bodhi no 8 yang membahas tentang revata, disana dikisahkan pada saat Sang Buddha hendak menengok Revata muda yang lagi bermeditasi ditengah hutan sengon, diajaklah arahat Sivali agar tidak kekurangan dana makanan. Sejarahnya Sivali adalah murid Sang Buddha yang unggul dalam kesejahteraan, patungnya biasanya membawa tongkat dan payung..
sekali lagi mohon maaf bila ada kekeliruan..
#6
sip sip.. maklum nih nubi.. :D jadi maaf kalau banyak salah..untuk menghindari kesalahan itu makanya saya kira perlu baca berdasarkan urutan yang bener.. :D
kira kira pembacaan vandana dewata itu setelah membaca namaskara atau sebelum? maaf yach mungkin untuk teman teman urutan ini kurang penting, cm saya ndak enak aja kalau ternyata urutannya salah salah.. :( udah bacanya masih ngeja, urutan salah pula, kan kacau bener :D mohon pencerahannya.

Quote from: hemayanti on 14 January 2012, 02:30:38 PM
bukan enak g enak sih. hehehe..
tpi menurut saya itu memang yang paling dasar yang isinya pun mudah dimengerti dan sepatutnya selalu kita ingat, vandana, tisarana, pancasila nah ini kan mengingatkan kita akan perlindungan yang sebenarnya, tentang latihan moralitas yang sebaiknya kita jalankan pada hari itu, kemudian buddhanussati - sanghanussati ini juga mengingatkan kembali akan sifat2 luhur Buddha, Dhamma, dan Sangha, sehingga dengan demikian keyakinan kita akan makin kuat, dengan yakin maka kita akan selalu ingat Buddha, ingat sifat2 luhur beliau, sehingga kita menghormat Sang Buddha bukan hanya sekedar menghormat, tapi juga tau alasan mengapa kita menghormat. yang lebih tinggi lagi yah berusaha menjalankan ajaran beliau, karna menghormat dan mengulang sutta saja itu belum cukup, tapi mesti dilengkapi dengan praktek, sila, meditasi, nah dengan pancasila itu juga kembali kita mengingat apa2 saja aturan yang sebaiknya kalo bisa wajib kita jalankan. :)
menurut saya sih seperti itu, lebih ke maknanya membaca paritta.
jadi bukan karna panjang lalu lebih baik. bukan karna paritta khusus lalu lebih baik. :)
walaupun sering dibaca tapi ada juga lho yang hanya asal2an sekedar membaca tanpa tau manfaatnya apa, tanpa disertai perenungan. :)
hanya saja kalau membaca itu2 saja setiap hari mungkin awalnya masih enak, masih rajin, masih semangat, tapi lama-kelamaan, rasa bosan, jenuh, itu pasti akan muncul sehingga ada keinginan untuk mengganti bacaan yang sebelumnya. menurut saya ini adalah suatu hal yang wajar, jadi untuk menyikapi ini saya biasanya mencoba untuk menambahkan beberapa paritta baru dari bagian paritta pemberkahan. :)
tapi akhir2 ini karna diliputi rasa malas juga saya sering tidak membaca banyak, paling hanya vandana, tisarana dan pancasila / atthasila pada hari2 uposatha. :)
#7
Quote from: hemayanti on 13 January 2012, 07:59:16 PM
mengenai mantra sivali saya sendiri belum pernah membacanya, karena belum pernah mendengar dan belum pernah ketemu di buku paritta halaman berapa ya. :)
mungkin itu saja, sekilas pengalaman saya.
semoga bisa membantu.

ow.. enaknya emang ngikuti urutan yang biasa di baca di vihara yach..
oh ya mantra siwali saya dapatkan di majalah sadhu, tentang thera Sivali sih.
#8
Namo Buddhaya,
  Hi.. saya umat awam ingin mulai membiasakan diri untuk membaca paritta di rumah. Bisakah teman - teman memberikan saya arahan, sebaiknya paritta apakah yang saya baca? Biasanya saya mulai dari Aradana Devata, setelah itu sebaiknya membaca apa dan diakhiri dengan paritta apa? Bagaimana bila saya ingin membaca mantra Siwali juga? bagaimanakah cara kombinasinya? Terima kasih.