//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - coedabgf

Pages: 1 ... 8 9 10 11 12 13 14 [15] 16 17 18 19 20 21 22 ... 64
211
om renungkan di reply#82 pelan-pelan semoga membuka hati/pencerahan.

212
lah kenapa lari lagi keluar?
saya sudah beberapa kali menulis dalam tataran sebatas menurut jalan keyakinan disini, membagi pengetahuan pencerahan.

213
kutipan dari hendra s :
melalui berkondisi maka ada tidak berkondisi itu adalah hukumnya...


ada yang berkondisi (duniawi),
ada yang bebas dari kondisi (duniawi) -> Udanna VIII.3 -> Nibanna
awam itu duniawi (yang berkondisi).
bukan melalui yang berkondisi, karena yang berkondisi sifatnya khayal/sementara/ilusi,
tetapi yang sesungguhnya guru ajarkan menanggalkan kesalah-pandangan kelekatan, ikatan kepada yang berkondisi (duniawi) tersebut (ini disebut jalan umum/hinayana) sehingga muncul pengetahuan/kesadaran keberadaan/keadaan yang sejati (tahap ini disbut mahayana).

payah nih si om..., apa jadinya yah pengajaran Dhamma guru sang Buddha semakin dimasa-masa yang akan datang? masa pengetahuan realisasi kebijaksanaannya kalah sama sahabatnya.

214
Theravada / Re: Apa sih Nibbana itu?
« on: 28 April 2009, 09:09:24 AM »
saya bingung, kenapa disekat-sekat klo mo diskusi mencari atau menggali kebenaran?
sekat-sekat atau pembatasan-pembatasan itu muncul dari apa?
bukan maksudnya saya untuk berdebat, tapi kita terbuka untuk kepada tujuan kita berdiskusi sebenarnya yaitu untuk  melihat/mencari/menggali dan mendapatkan kebenaran. atau tujuannya hanya untuk memuaskan diri (ego) tuh ada kesamaan atau yang sama atau ada yang pendukung/pengikut?

215
coba om hendra menyelidiki(merenungi), baca pelan-pelan, bebaskan hati, lepaskan ego dulu atau konsep-konsep (bebas dari konsep).

216
tahu gak om hendra bedanya?
pengajaran guru Buddha itu benar, tetapi dasar bertumpu (pandangan) ikatan/ketercekatan keberadaan kehidupan anda atau umat itu pada atau berada dimana saat memandang? itu yang menyebabkan perbedaan atau sesat atau kesalah-pandangan, yang menjadikan/membedakan seseorang disebut awam atau tercerahkan.
Yang berkondisi dan Nibanna, cuma dua pilihannya, klo mau masuk (pengalaman) Nibanna harus menanggalkan ikatan atau cekatan atau kemelekatan yang berkondisi (khususnya sumber kesesatan/kesalah pandangan bagi setiap orang/makhluk adalah atta diri yang bukan sejati). klo yang berkondisi, bukan sama sekali Nibanna,tidak bisa digambarkan/diequalkan/dicocok-cocokan kepada/dengan Nibanna.
kenapa saya bilang ajaran guru Buddha, bukan buddhisme?
karena klo buddhisme termasuk juga pandangan-pandangan pendapat-pendapat pengajar-pengajar yang lain (orang lain selanjutnya, bukan (mendekati) keotentikan guru Buddha), siapa yang tercerahkan klo kenyataannya secara umum umat (awam maupun rohaniawan) seperti ini.

bisa menangkap/semakin jelas gak... om...?

217
Diskusi Umum / Re: Masalah Sebab Pertama
« on: 28 April 2009, 08:45:58 AM »
yah... perdebatan lagi.

218
Sang Buddha pernah berkata kepada muridnya Ananda, Wahai Ananda bahwa ada yang tidak terbentuk, tidak tercipta, tidak terlihat, dan mutlak yang disebut Tuhan.

jd yah memang Tuhan itu ada, tapi kita tidak difokuskan kesana karna sang Buddha ingin kita tidak tergantung pada Tuhan maupun Sang Buddha melainkan pada diri sendiri. jd apapun yang kita lakukan bukan karna Tuhan n bukan karna Sang Buddha melainkan karna karma yang kita tanam waktu kelahiran yang kita dulu.

intinya Sang Buddha tidak mau manusia itu terikat n melekat. _/\_

saya ceritakan nih kronologisnya
makanya seperti saya tidak mau menjawab pertanyaan bro johsun pada topik '1073 pertanyaan diskusi' dan saya mendorong dia untuk pm saya (tetapi sayang kesungguhan bro johsun melakukan hanya sampai disitu saja.) oleh karena saya tahu untuk hanya membatasi membagi wawasan/mendorong teman-teman dalam tataran keyakinan teman-teman disini.
begitu juga seperti pernyataan pertanyaan pembanding yang saya tuliskan ini 'yang Mutlak, Udanna VIII.3 saja belum, Nibanna tidak' itu untuk menyatakan/menggambarkan urutan proses apa dulu untuk dapat mengetahui kenyataan pengalaman keMutlakan. Eh ini malah sebaliknya yang berkondisi dipakai sebagai dasar pijakan kebenaran pandangan dalam setiap diskusi.
Sebenarnya mengetahui atau karena sesungguhnya masih tercekat/dibutakan oleh karena cekatan atta diri meskipun hafal setengah mati? atau hanya hafal saja bukan dilakukan tindakan sesuai jalan tetapi sesuai kehendak/kesenangan/kepuasan cita-cita/keinginan atta pribadi?

219
kanapa lari-lari keluar?
tanggalkan ego, tanggalkan ego!  :hammer: :hammer:  :ngomel:  ;D
aku bukan berdebat atau mencari-cari kesalahan orang lain.
aku berusaha memberikan ide atau mendorong terjadinya terobosan untuk lebih lagi mengetahui/mengenal kebenaran sejati.

220
Diskusi Umum / Re: Masalah Sebab Pertama
« on: 28 April 2009, 08:26:04 AM »
yah gak nangkep.
diajarkan segala yang berkondisi itu tidak kekal, lah koq dasar menyatakan dasar kebenaran bertumpu pada yang berkondisi sebagai yang benar?
diberitahukan guru Buddha yang berkondisi itu yang tanpa inti (anatta), lah koq malah-malah pengertiannya/pemahamannya ditujukan kepada Nibanna yang anatta.
diajarkan kepada/untuk jalan awam menanggalkan kesesatan kelekatannya untuk mencapai pembebasan, eh koq malah-malah awam memakai untuk menilai-nilai kemutlakan (pencapaian pembebasan/keBuddhaan).
malah timbul pikiran apa yang aku cari atau apa yang aku inginkan dan kecurigaan dalam benak teman-teman.
kenapa terbolak-terbalik, aneh, sungguh aneh....?!!!

221
yah... bukan jurus itu, saya gak bermain kata-kata.
siapa yang bermain kata-kata, wong saya sarankan bertindak selidiki dengan seksama dengan yang mengerti bahas pengantar asli sutta tersebut (reply# 49).
siapa sih yang sebenarnya bermain kata-kata, filosofi, pandangan logika dan karena ego?

klo kenyataannya nanti menjadi jelas seperti yag saya gambarkan,
loh nanti bisa ada pengaruhnya, sehingga teman-teman menjadi lebih seksama dan hati-hati mempelajari/menyelidiki sutra/sutta-sutta gitu, meskipun dibatasi oleh pengetahuan pengalaman kebijaksanaan masing-masing. gitu...!
eh ngomong-ngomong siapa yah disini teman-teman yang lebih serius menyelidiki Dharma ajaran guru Buddha? jangan-jangan ada beberapa hanya asal/pandai ngomong saja dan belajar/berpengetahuan dari dengar-dengaran saja? sehingga yang tampak hanya pandangan imaginasi/khayalan diri saja dan egonya saja.  ;D

222
Diskusi Umum / Re: Masalah Sebab Pertama
« on: 28 April 2009, 08:08:06 AM »
em... menurut saya, pertanyaan sebab pertama berawal dari pemikiran bahwa alam semesta ini berawal dari: tidak ada ---menjadi---> ada

bagaimana kalau sejak semula semua itu memang telah ada. (kenapa jg harus berawal dari tidak ada? dan bisa muncul pertanyaan lain, apa yg terjadi sebelum tidak ada).

artinya pertanyaan "sebab pertama" belum tentu adalah pertanyaan yg valid, kecuali telah terbukti, sebelum semua ini ada adalah tidak ada.

semoga bisa dipahami...

Kondisi yg membuatnya menjadi "ADA"...
adanya API : (oksigen, temperatur tinggi, bahan bakar)

Apakah begitu?

seperti ajaran umum/awam oleh guru Buddha, kondisi itu yang menyebabkan kehidupan samsara.
itu bukan kebenaran sejati, tetapi ciri-ciri kesementaraan (tilakhana).
tetapi saya heran, guru Buddha mengajarkan untuk dilepaskan dengan secara terinci diajarkan untuk awam seperti tilakhana, 4 kesunyataan mulia, 8 jalan utama dll dan umat sudah diluar kepala bahkan membela pengetahuan ini mati-matian tetapi kenapa koq secara umum gambarannya dalam diskusi itu yang menjadi dasr pembenaran? aneh..., why? seperti apa yah kenyataan keadaan umat?

tambah lagi nih contoh pola pandangannya (kebijaksanaan jalan pengetahuan umat)
em... menurut saya, pertanyaan sebab pertama berawal dari pemikiran bahwa alam semesta ini berawal dari: tidak ada ---menjadi---> ada

bagaimana kalau sejak semula semua itu memang telah ada. (kenapa jg harus berawal dari tidak ada? dan bisa muncul pertanyaan lain, apa yg terjadi sebelum tidak ada).

artinya pertanyaan "sebab pertama" belum tentu adalah pertanyaan yg valid, kecuali telah terbukti, sebelum semua ini ada adalah tidak ada.

semoga bisa dipahami...

Kondisi yg membuatnya menjadi "ADA"...
adanya API : (oksigen, temperatur tinggi, bahan bakar)

Apakah begitu?
ya, misal sebelum api ada O2, materi yg dibakar, kemudian ada api, kemudian ada hasil pembakaran.
sejauh yg dapat ditelusuri, semua itu ada dan yg ada ini lah yg berubah2.

223
liat perbandingan polanya, saya mendorong teman-teman untuk membuka/terbuka, menggali terus.
tetapi teman-teman mempertahankan terus doktrin, meskipun itu doktrin dari diri sendiri atau pengajaran turun temurun (dari manusia juga), bukan (pencapaian, untuk mengalami) realisasi pencapaian guru Buddha.
bisa liat jelas gak... perbedaannya?
siapa yang tecekat (terikat/melekat)?
apakah seperti ini apa yang anda tahu yang seharusnya dilakukan menurut garis besarnya ajaran guru Buddha seperti yang sering anda nyatakan dalam diskusi-diskusi?

224
makanya saya sarankan selidiki supaya menjadi jelas gambarannya menurut konteksnya, sehingga pandangannya gak membabi buta/serampangan/ngawur dan dipertahankan/digenggam erat lagi.
heran... gak ngerti-ngerti (susah amat doh).

225
yah... bukan jurus itu, saya gak bermain kata-kata.
siapa yang bermain kata-kata, wong saya sarankan bertindak selidiki dengan seksama dengan yang mengerti bahas pengantar asli sutta tersebut (reply# 49).
siapa sih yang sebenarnya bermain kata-kata, filosofi, pandangan logika dan karena ego?

Pages: 1 ... 8 9 10 11 12 13 14 [15] 16 17 18 19 20 21 22 ... 64
anything