namo budhaya utk semua.
yang mau sharing tentang implemtasi ajaran budhis dalam kehidupan sehari2 tolong yah.
utuk case yang pertama saya mau coba tanya ada yang tau ngak bagaimana implemtasi konsep anica dalam kehidupan sehari-hari?
thx
kalo ada cewe senyum, berhati hatilah.. biasanya ada maunya..
kalo sedang bahagia... misal dapet maenan... gak usah terlalu hepi... nanti maenannya rusak jadi sedih...
gak usah kawin, apalagi punya anak... nanti terikat dan gak rela kehilanggan...
de el el.
neih contoh anicca http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=9300.msg156301;topicseen#msg156301
IMO
anicca ... ya perasaan ... ya jasmani ... keadaan ... semuanya berubah dan ga ada yang kekal.. karena berkondisi.. ;D ...
misal... perasaan seneng punya barang.. terus lama2 bosen... terus misal rusak... (kata om hatred) jadi sedih.. jadi dukkha.. kita ga bisa kendalikan perasaan kita.. itu disebut anatta..
CMIIaW
Quote from: hatRed on 04 March 2009, 01:05:55 PM
kalo ada cewe senyum, berhati hatilah.. biasanya ada maunya..
kalo sedang bahagia... misal dapet maenan... gak usah terlalu hepi... nanti maenannya rusak jadi sedih...
gak usah kawin, apalagi punya anak... nanti terikat dan gak rela kehilanggan...
de el el.
neih contoh anicca http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=9300.msg156301;topicseen#msg156301
3 syair pertama dari karaniya metta sutta mungkin bisa kita renungkan semua :
Quote
Inilah yang harus dikerjakan
oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan.
Untuk mencapai ketenangan,
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.
Merasa puas, mudah disokong/dilayani
Tiada sibuk, sederhana hidupnya
Tenang inderanya, berhati-hati
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.
Tidak berbuat kesalahan walaupun kecil
yang dapat dicela oleh Para Bijaksana
Hendaklah ia berpikir :
Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,
Semoga semua makhluk berbahagia.
semoga bermanfaat
metta
Anicca -> tidak kekal
Sabbe sankhara anicca
Segala sesuatu yang merupakan paduan unsur-unsur adalah tidak permanen
Implementasinya dalam kehidupan sehari-hari sudah dijelaskan oleh rekan-rekan. Saya akan menambahkan sedikit...
Dengan menyadari tidak ada yang kekal di dunia ini, adalah tidak layak bagi kita untuk melekati dan mengharapkan segala sesuatu berjalan sesuai hasrat kita.
Ketika ditinggalkan oleh orang yang disayangi, sadarilah kalau hidup itu adalah anicca. Ketika kesuksesan kita jatuh, sadarilah kalau keberhasilan itu anicca. Ketika kondisi finansial kita meningkat dan membaik, sadarilah kalau keterpurukan itu juga anicca.
Dan masih banyak lagi...
:)
kalo dukha gmn?
Dukkha artinya rasa ketidakpuasan terhadap sesuatu yang terjadi dalam hidup kita
Contoh :
- Ingin senang terus jadi lupa bahwa segala sesuatu adalah anicca (tidak kekal), jadi sewaktu2 bisa sedih
- Ingin sehat selalu (padahal sewaktu2 bisa menderita sakit)
- Ingin muda terus (ga pernah tua), padahal hal tersebut melanggar hukum alam
Jika segala keinginan tersebut tidak bisa kita terima dengan sebagaimana apa adanya, itulah yang disebut Dukkha
semua annica berpotensi membawa dukkha
Sebenarnya tilakkhana itu tidak bisa dipisahkan alias terkait satu dengan yg lainnya......
Namun nibbana dapat dicapai dengan penembusan salah satu (anicca/dukkha/anatta) tapi tanpa mengabaikan yg lainnya
ringkasannya ada di http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8515.0
semoga bermanfaat
metta
hampir semua jenis jawaban yang berhubnungan dgn Anicca Sehari-hari sudah dilontarkan.
pertanyaan:
apakah keliru memotivasi diri utk "menjadi banyak uang" dlm hubungan nya dgn Anicca tadi?
ika.
Quote from: ika_polim on 29 April 2009, 02:35:24 PM
hampir semua jenis jawaban yang berhubnungan dgn Anicca Sehari-hari sudah dilontarkan.
pertanyaan:
apakah keliru memotivasi diri utk "menjadi banyak uang" dlm hubungan nya dgn Anicca tadi?
ika.
defenisi banyak? kapan? uang $$$ atau pound? berkemampuan?
termotivasi memiliki hal tertentu boleh, asal mengerti itu tidak permanen (anicca)..
bagaimana menurut yg lain?
uangpun anicca... bisa devaluasi, terbakar, tercopet, dst...
Quote from: johan3000 on 29 April 2009, 04:00:17 PM
Quote from: ika_polim on 29 April 2009, 02:35:24 PM
hampir semua jenis jawaban yang berhubnungan dgn Anicca Sehari-hari sudah dilontarkan.
pertanyaan:
apakah keliru memotivasi diri utk "menjadi banyak uang" dlm hubungan nya dgn Anicca tadi?
ika.
defenisi banyak? kapan? uang $$$ atau pound? berkemampuan?
termotivasi memiliki hal tertentu boleh, asal mengerti itu tidak permanen (anicca)..
bagaimana menurut yg lain?
uangpun anicca... bisa devaluasi, terbakar, tercopet, dst...
pada prinsipnya boleh kan?
ajaran agama mana yg melarang umat utk "menjadi kaya raya"???
ika.
Quote from: ika_polim on 30 April 2009, 04:25:11 PM
Quote from: johan3000 on 29 April 2009, 04:00:17 PM
Quote from: ika_polim on 29 April 2009, 02:35:24 PM
hampir semua jenis jawaban yang berhubnungan dgn Anicca Sehari-hari sudah dilontarkan.
pertanyaan:
apakah keliru memotivasi diri utk "menjadi banyak uang" dlm hubungan nya dgn Anicca tadi?
ika.
defenisi banyak? kapan? uang $$$ atau pound? berkemampuan?
termotivasi memiliki hal tertentu boleh, asal mengerti itu tidak permanen (anicca)..
bagaimana menurut yg lain?
uangpun anicca... bisa devaluasi, terbakar, tercopet, dst...
pada prinsipnya boleh kan?
ajaran agama mana yg melarang umat utk "menjadi kaya raya"???
ika.
_/\_ _/\_
saya rasa ajaran Sang Guru tidak pernah "melarang". Karena Sang BUDDHA " tidak berhak" melarang siapapun. kita adalah master dari diri kita sendiri. Sang guru hanya menyaran,memberitahu mana yang baik mana yang buruk.karena Cinta kasihnya yang besar. Sebagai bukti adalah PANCASILA Buddhist " ......untuk menghindari.....(perbuatan). Tidak ada kata Sang Buddha "melarang",atau "jangan"
Semua ini adalah pendapat pribadi saya
terima kasih.Tolong dikoreksi jika salah
ramani _/\_
Kadang sadar atas ananta sangat sulit dipratekan dlm kehidupan sehari-hari
karena ego/aku terlalu mendominasi..
Dan lagi lingkungan sekarang yg menganggap ego/aku sebagai sesuatu yg multak yg wajib diperjuangkan...
Karena ego orang dapat membunuh/perang
semoga sy selalu sadar,sadar dan sadar
sadhu3x
Quote from: ika_polim on 30 April 2009, 04:25:11 PM
Quote from: johan3000 on 29 April 2009, 04:00:17 PM
Quote from: ika_polim on 29 April 2009, 02:35:24 PM
hampir semua jenis jawaban yang berhubnungan dgn Anicca Sehari-hari sudah dilontarkan.
pertanyaan:
apakah keliru memotivasi diri utk "menjadi banyak uang" dlm hubungan nya dgn Anicca tadi?
ika.
defenisi banyak? kapan? uang $$$ atau pound? berkemampuan?
termotivasi memiliki hal tertentu boleh, asal mengerti itu tidak permanen (anicca)..
bagaimana menurut yg lain?
uangpun anicca... bisa devaluasi, terbakar, tercopet, dst...
pada prinsipnya boleh kan?
ajaran agama mana yg melarang umat utk "menjadi kaya raya"???
ika.
Untuk Apa Kekayaan Itu ?
SANTUTTHI PARAMAM DHANAM
Kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga.
Dhammapada XV, 8
oleh: Bhikkhu Abhayanando
Suatu hari di sebuah kampung ada rumah yang terbakar. Pemilik rumah tersebut adalah orang yang kaya raya. Walaupun orang tersebut kaya tetapi tidak memiliki kepedulian kepada orang yang membutuhkan bahkan untuk dirinya sendiri saja ia sangat kikir.
Pada saat terjadi kebakaran, ia sibuk mengumpulkan hartanya. Ia tidak peduli dengan dirinya sendiri padahal yang ia lakukan sangat membahayakan dirinya karena api semakin membesar. Ia tidak peduli teriakan orang banyak. Teriakan itu dianggapnya angin lalu. Ia tetap mengumpulkan barang-barang yang berharga yang menjadi miliknya. Ia berpikir, "kalau materinya terbakar maka ia tidak memiliki apa-apa lagi.
Karena kecerobohan orang tersebut akhirnya ia harus terbakar bersama kekayaannya. Orang tersebut mati sia-sia hanya karena mempertahankan kekayaan miliknya. Seharusnya itu tidak terjadi kalau orang tersebut mempunya pemahaman terhadap arti dari kekayaan itu sendiri.
Tindakan itu tentu bukanlah tindakan bijak. Namun terkadang banyak orang terjebak dengan tindakan seperti itu. Materi dianggap sesuatu yang nilainya paling tinggi. Materi dianggap sebagai satu-satunya kebahagiaan dalam dunia ini. Mereka tidak menyadari bahwa materi hanyalah sarana untuk penunjang kehidupan dan untuk memperbaiki kualitas hidup.
Kepuasan adalah kekayaan yang paling tinggi, "Kata Buddha." Kebanyakan orang tidak memiliki rasa puas. Segala sesuatu yang sudah didapatkan tidak pernah disyukuri. Kepuasan sulit muncul, padahal ketidakpuasan akan membuat seseorang jauh dari kebahagiaan. Inilah yang dinamakan kebodohan. Kebodohan ketamakan membutakan mereka sehingga menganggap kekayaan sebagai sesuatu yang lebih dibandingkan dengan kekayaan mental.
Kenapa bisa terjadi seperti itu? Budaya materialistis melanda kehidupan ini. Materi menjadi ukuran kehidupan. Materi boleh dicari dan dimiliki, hanya saja harus diimbangi dengan pengertian yang benar. Jangan melekati materi karena akan menjerumuskan dirinya sendiri. Ingat! Kekayaan bukan satu-satunya kebahagiaan di kehidupan ini. Materi hanyalah salah satu dari berbagai kebahagiaan yang ada dalam kehidupan ini. Ia sifatnya semu dan bisa berubah setiap saat.
Kekayaan dapat membuat seseorang merasa bahagia. Pernyataan itu tidak bisa dipungkiri. Kekayaan akan membuat seseorang bahagia jika mereka menggunakannya dengan benar tetapi akan terjadi sebaliknya, jika kekayaan tersebut tidak dipergunakan sebagai mana mestinya. Jika digunakan secara tidak benar akan membuat orang tersebut merosot.
Sang Buddha memberikan cara untuk megumpulkan kekayaan. Di samping Beliau mengajarkan bagaimana mengumpulkan kekayaan, Sang Buddha juga mengajarkan bagaimana menjaga materi dan bagaimana supaya materi tersebut membawa kebahagiaan bagi pemiliknya. Dhamma tidak anti kekayaan, hanya saja Dhamma merupakan dasar bagaimana mengumpulkan kekayaan dan menggunakan kekayaan dengan benar.
Kekayaan yang kita miliki seharusnya dipergunakan dengan baik dan benar. Sang Buddha telah memberi cara mempergunakan kekayaan secara benar. Disamping uintuk kepentingan diri sendiri seharusnya kekayaan juga digunakan untuk kepentingan orang lain bahkan semua makhluk. Dengan demikian bukan kita saja yang menikmati materi tetapi orang lain pun juga merasakan kebahagiaan yang juga kita rasakan.
Sang Buddha telah memberikan cara mengatur kekayaan yang diperoleh. Cara mengatur kekayaan tersebut terdapat dalam Sigalovada Sutta yang isinya sebagai berikut:
"Ekena bhoge bhuñjeya
Dvihi kammam payojaye
Catutañca nidhapeyya
Apadasu bhavissanti"
"Satu bagian untuk dinikmati
Dua bagian untuk ditanamkan dalam modalnya
Bagian keempat disimpan untuk menghadapi masa depan yang sulit"
Kekayaan buka sesuatu yang kotor. Dhamma tidak anti kekayaan. Dhamma selalu mengingatkan kepada semua orang untuk memahami makna yang sebenarnya dari kekayaan yang dimiliki. Kekayaan seharusnya dipergunakan dengan benar dan bukan untuk kepentingan pribadi. Kekayaan seharusnya dapat membawa pemiliknya merasa bahagia, demikian pula orang lain dan bahkan semua makhluk juga bisa merasakan hal yang sama. Selamat bekerja dan berjuang! Semoga kebahagiaan menjadi milik kta semua untuk selama-lamanya.
__________________
_/\_
masing masing tindakan akan menghasilkan karmanya sendiri, ingin kaya musti tahu konsekwensinya. hidup ini juga adalah pilihan. silakan pilih yang mana terbaik untuk kita.
Quote from: markosprawira on 04 March 2009, 01:55:39 PM
3 syair pertama dari karaniya metta sutta mungkin bisa kita renungkan semua :
Quote
Inilah yang harus dikerjakan
oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan.
Untuk mencapai ketenangan,
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.
Merasa puas, mudah disokong/dilayani
Tiada sibuk, sederhana hidupnya
Tenang inderanya, berhati-hati
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.
Tidak berbuat kesalahan walaupun kecil
yang dapat dicela oleh Para Bijaksana
Hendaklah ia berpikir :
Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,
Semoga semua makhluk berbahagia.
semoga bermanfaat
metta
_/\_
PESAN IBU UNTUK ANAKNNYA
Jika aku tua nanti, bukan seperti aku yang dahulu
Mengertilah terhadapku
Jika aku lupa cara mengikat sepatuku ,
Ingatlah saat ku dulu mengajarimu
Kalau aku berulang-ulang mengatakan sesuatu,
Bersabarlah mendengarkanku
Jangan memutus pembicaraanku
Walau sudah bosan telingamu
Jika aku seketika lupa pembicaraan kita,
Berilah aku waktu untuk mengingatnya
Bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting
Asal kau ada mendengarkan disamping
Saat kau kecil aku harus mengulang cerita
Yang telah beratus kali kubacakan agar kau tertidur dan gembira
Jika aku tua nanti, rengkuhlah jemariku ini
Beri aku perhatianmu yang tak pernah henti
Kalau aku perlu kamu memandikanku, janganlah marah kepadaku
Ingatlah, sewaktu kecil aku harus memakai seribu cara untuk membujukmu
Kalau aku tak paham informasi dan hal baru, janganlah mengejekku
Ingatlah dahulu aku harus bersabar menjawab setiap "mengapa" darimu
Jika nanti aku lemah dan tak sanggup berjalan lagi,
Ingatlah saat kau dulu belajar menapakkan kaki
Ulurkanlah tanganmu yang masih kuat untuk memapahku
Seperti saat aku dulu mendampingimu
Kini, temani aku jalani sisa usiaku
Berikan kasih tulus mu
Kan ku balas dengan rasa syukurku
Serta cinta tak terhingga untukmu.
Jika aku tua nanti,
Kelak kan tiba waktuku tuk pergi
Panjatkanlah selalu doamu padaNya yang Maha Tinggi
Karena permohonanmu kan melesat bagai cahaya dalam kuburku...menerangi
Jangan kau tangisi dan ratapi aku dengan kesedihanmu
Berdoa dan perbanyaklah amal baikmu
Doa anak saleh yang kan membantu
dan jadi pelita dalam kuburku
Jadilah orang yang berbakti
Isi hidup dengan hal yang berarti
Agar kelak Dia kan mempertemukan kita kembali
Ditaman surgaNya yang abadi....
COBA TOLONG DI RENUNGKAN
Quote from: tjong tony on 07 June 2009, 01:35:14 AM
PESAN IBU UNTUK ANAKNNYA
Jika aku tua nanti, bukan seperti aku yang dahulu
Mengertilah terhadapku
Jika aku lupa cara mengikat sepatuku ,
Ingatlah saat ku dulu mengajarimu
Kalau aku berulang-ulang mengatakan sesuatu,
Bersabarlah mendengarkanku
Jangan memutus pembicaraanku
Walau sudah bosan telingamu
Jika aku seketika lupa pembicaraan kita,
Berilah aku waktu untuk mengingatnya
Bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting
Asal kau ada mendengarkan disamping
Saat kau kecil aku harus mengulang cerita
Yang telah beratus kali kubacakan agar kau tertidur dan gembira
Jika aku tua nanti, rengkuhlah jemariku ini
Beri aku perhatianmu yang tak pernah henti
Kalau aku perlu kamu memandikanku, janganlah marah kepadaku
Ingatlah, sewaktu kecil aku harus memakai seribu cara untuk membujukmu
Kalau aku tak paham informasi dan hal baru, janganlah mengejekku
Ingatlah dahulu aku harus bersabar menjawab setiap "mengapa" darimu
Jika nanti aku lemah dan tak sanggup berjalan lagi,
Ingatlah saat kau dulu belajar menapakkan kaki
Ulurkanlah tanganmu yang masih kuat untuk memapahku
Seperti saat aku dulu mendampingimu
Kini, temani aku jalani sisa usiaku
Berikan kasih tulus mu
Kan ku balas dengan rasa syukurku
Serta cinta tak terhingga untukmu.
Jika aku tua nanti,
Kelak kan tiba waktuku tuk pergi
Panjatkanlah selalu doamu padaNya yang Maha Tinggi
Karena permohonanmu kan melesat bagai cahaya dalam kuburku...menerangi
Jangan kau tangisi dan ratapi aku dengan kesedihanmu
Berdoa dan perbanyaklah amal baikmu
Doa anak saleh yang kan membantu
dan jadi pelita dalam kuburku
Jadilah orang yang berbakti
Isi hidup dengan hal yang berarti
Agar kelak Dia kan mempertemukan kita kembali
Ditaman surgaNya yang abadi....
COBA TOLONG DI RENUNGKAN
JAdi penasaran :
1. Siapa DIA?
2. Sejak kapan Surga ada pemiliknya?
3. Sejak kapan dalam buddhism ada Surga yang ABADI?
plis deh bro, coba kalo mo kasih tahu sesuatu, tolong diingat bhw ini adalah forum Buddhism, bukan forum paham samawi......
Anicca -> tidak kekal
pingin minum susu, jangan beli sapinya =)) =))
tanya kenapa ! ! ! (Amild)
Quote from: markosprawira on 08 June 2009, 04:24:48 PM
Quote from: tjong tony on 07 June 2009, 01:35:14 AM
PESAN IBU UNTUK ANAKNNYA
Jika aku tua nanti, bukan seperti aku yang dahulu
Mengertilah terhadapku
Jika aku lupa cara mengikat sepatuku ,
Ingatlah saat ku dulu mengajarimu
Kalau aku berulang-ulang mengatakan sesuatu,
Bersabarlah mendengarkanku
Jangan memutus pembicaraanku
Walau sudah bosan telingamu
Jika aku seketika lupa pembicaraan kita,
Berilah aku waktu untuk mengingatnya
Bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting
Asal kau ada mendengarkan disamping
Saat kau kecil aku harus mengulang cerita
Yang telah beratus kali kubacakan agar kau tertidur dan gembira
Jika aku tua nanti, rengkuhlah jemariku ini
Beri aku perhatianmu yang tak pernah henti
Kalau aku perlu kamu memandikanku, janganlah marah kepadaku
Ingatlah, sewaktu kecil aku harus memakai seribu cara untuk membujukmu
Kalau aku tak paham informasi dan hal baru, janganlah mengejekku
Ingatlah dahulu aku harus bersabar menjawab setiap "mengapa" darimu
Jika nanti aku lemah dan tak sanggup berjalan lagi,
Ingatlah saat kau dulu belajar menapakkan kaki
Ulurkanlah tanganmu yang masih kuat untuk memapahku
Seperti saat aku dulu mendampingimu
Kini, temani aku jalani sisa usiaku
Berikan kasih tulus mu
Kan ku balas dengan rasa syukurku
Serta cinta tak terhingga untukmu.
Jika aku tua nanti,
Kelak kan tiba waktuku tuk pergi
Panjatkanlah selalu doamu padaNya yang Maha Tinggi
Karena permohonanmu kan melesat bagai cahaya dalam kuburku...menerangi
Jangan kau tangisi dan ratapi aku dengan kesedihanmu
Berdoa dan perbanyaklah amal baikmu
Doa anak saleh yang kan membantu
dan jadi pelita dalam kuburku
Jadilah orang yang berbakti
Isi hidup dengan hal yang berarti
Agar kelak Dia kan mempertemukan kita kembali
Ditaman surgaNya yang abadi....
COBA TOLONG DI RENUNGKAN
JAdi penasaran :
1. Siapa DIA?
2. Sejak kapan Surga ada pemiliknya?
3. Sejak kapan dalam buddhism ada Surga yang ABADI?
plis deh bro, coba kalo mo kasih tahu sesuatu, tolong diingat bhw ini adalah forum Buddhism, bukan forum paham samawi......
Ada penyusupan.... untung bro markosprawira jeli mengendus.... ada bau samawi...
Quote from: tjong tony on 04 March 2009, 01:01:23 PM
namo budhaya utk semua.
yang mau sharing tentang implemtasi ajaran budhis dalam kehidupan sehari2 tolong yah.
utuk case yang pertama saya mau coba tanya ada yang tau ngak bagaimana implemtasi konsep anica dalam kehidupan sehari-hari?
thx
Sharing nih...
saya sering baca paritta untuk anicca..
Dengan ini maka kita tidak takut akan perubahan dan kematian..
perubahan adalah kematian itulah hal yang wajar..
Dengan mengerti anicca kita akan terbebas dari dukkha..
yang selanjutnya adalah anatta.. ketidakakuan..
ada yang sharing tentang anatta? tidak adanya diri
Anatta sebenarnya berarti "Bukan Diri". Mungkin bisa mulai dengan membaca Anattalakkhana Sutta, Khotbah tentang Karakteristik Bukan-Diri
http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.059.than.html (http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.059.than.html)