Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
alam-alam Brahma memang tidak akan terkena armageddon pada saat loka dhatu lenyap...namun inget juga, alam Brahma juga terlalu jauh untuk menjagkau kehidupan alam dibawah. itulah kenapa Brahma kadang berpikir dia sebagai Tuhan.
maksudnya begini...
dunia manusia telah berproses hancur dan terbentuk kali sudah tak terhitung kali... Dharma ajaran para sammasambuddha juga telah muncul dan hilang berulang ulang kali, oleh karena itu dikenal sampai 28 sammasambuddha...
pertanyaannya adalah... ketika dhamma lenyap dari dunia manusia... apakah ke-depannya dhamma juga lenyap dari alam surga dan alam brahma ?
Setau saya sih Dhamma bukannya lenyap dari muka bumi, hanya saja tidak dikenal lagi, Dhamma itu sendiri akan tetap ada selalu setiap saat
Bukankah calon Bodhisatta sebelum tumimbal lahir ke dunia juga 'stand by' di alam surga terlebih dahulu ?
Maaf agak melenceng dikit,
Menurut penceramah Dhamma yang saya dengar di vihara2, kita membaca paritta adalah untuk mengulangi kotbah2 Sang Bhagava agar bisa didengar lagi oleh salah satunya para Dewa
Nah jika Dhamma sudah tak dikenal lagi di bumi, otomatiskan ga ada lagi yang baca paritta, sehingga pada Dewa juga sudah melupakan ajaran Buddha, begitu ?
Susah dijawab sih, harus cari referensinya di tipitaka, apakah ada yang menyinggung hal demikian
Flash back kembali lagi pada masa sebelum Siddharta mencapai ke-BUDDHA-an...
apakah ada dhamma vinaya di dunia ini (yang bisa membawa pada pembebasan / nibbana) sudah ada ?
apakah di alam surga atau di alam brahma sudah ada dhamma vinaya / ajaran atau adakah makhluk surga atau makhluk brahma yang mengetahui tentang ajaran pembebasan ?
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 02:14:02 PM
Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
Tidak begitu. Walaupun di dunia (manusia) tidak ada yang kenal Buddha-Dhamma, di alam lain tentu saja tetap ada.
Ingat 7 bhikkhu pada masa Buddha Kassapa yang bertekad tidak turun dari sebuah bukit sebelum mencapai Arahatta? Salah satunya mencapai Arahat, 6 lainnya meninggal kelaparan. 1 dari 6 itu menjadi anagami dan terlahir di alam Brahma. Salah satu dari 5 bhikkhu itu adalah yang nantinya dikenal dengan Bahiya Daruciriya. Sementara Sangha Buddha Kassapa lenyap di dunia manusia, di alam lain tidak. Brahma tersebut masih mengetahui jalan dan buah dari Buddha-Dhamma. Itulah sebabnya Brahma itu mengetahui bahwa Bahiya (yang tadinya mengira dirinya sudah mencapai Arahat) adalah belum mencapai jalan dan buah kesucian, dan kemudian memberitahunya.
Contoh lain adalah Brahma Sahampati yang sebelumnya adalah bhikkhu Sangha Buddha Kassapa. Walaupun Sangha Buddha Kassapa juga sudah lenyap, tetapi Brahma Sahampati tetap mengetahui Buddha Dhamma bahkan mengetahui bahwa para Buddha sebelumnya juga berlindung hanya pada Dhamma (bukan guru lain) pada saat memohon Buddha Gotama untuk mengajar.
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 04:34:54 PM
Flash back kembali lagi pada masa sebelum Siddharta mencapai ke-BUDDHA-an...
apakah ada dhamma vinaya di dunia ini (yang bisa membawa pada pembebasan / nibbana) sudah ada ?
apakah di alam surga atau di alam brahma sudah ada dhamma vinaya / ajaran atau adakah makhluk surga atau makhluk brahma yang mengetahui tentang ajaran pembebasan ?
Ada. Seperti pada perbincangan Yakkha Hemavata dan Satagira (dalam Sutta Nipata), kita bisa lihat bahwa mereka mengenali dhamma dan vinaya (karena kehidupan sebelumnya mereka juga sebagai bhikkhu) dan juga ciri-ciri dari seorang Buddha, hanya saja tidak ada yang mampu mengajarkan dhamma dan vinaya secara sempurna, sehingga mereka tidak mampu mencapai kesucian.
Memang kalo ditilik dari satu usia alam Brahma yang sangat panjang, dapatkah ia menjangkau kehidupan lebih dari satu Buddha yang muncul di dunia ?
Jikalau iya, berarti masih ada, seharusnya ada Brahma yang ingat dong ajaran dari Buddha2 sebelumnya ? Dengan catatan dia tidak pelupa loh karena usianya yang begitu panjang
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 February 2009, 04:47:03 PM
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 02:14:02 PM
Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
Tidak begitu. Walaupun di dunia (manusia) tidak ada yang kenal Buddha-Dhamma, di alam lain tentu saja tetap ada.
Ingat 7 bhikkhu pada masa Buddha Kassapa yang bertekad tidak turun dari sebuah bukit sebelum mencapai Arahatta? Salah satunya mencapai Arahat, 6 lainnya meninggal kelaparan. 1 dari 6 itu menjadi anagami dan terlahir di alam Brahma. Salah satu dari 5 bhikkhu itu adalah yang nantinya dikenal dengan Bahiya Daruciriya. Sementara Sangha Buddha Kassapa lenyap di dunia manusia, di alam lain tidak. Brahma tersebut masih mengetahui jalan dan buah dari Buddha-Dhamma. Itulah sebabnya Brahma itu mengetahui bahwa Bahiya (yang tadinya mengira dirinya sudah mencapai Arahat) adalah belum mencapai jalan dan buah kesucian, dan kemudian memberitahunya.
Contoh lain adalah Brahma Sahampati yang sebelumnya adalah bhikkhu Sangha Buddha Kassapa. Walaupun Sangha Buddha Kassapa juga sudah lenyap, tetapi Brahma Sahampati tetap mengetahui Buddha Dhamma bahkan mengetahui bahwa para Buddha sebelumnya juga berlindung hanya pada Dhamma (bukan guru lain) pada saat memohon Buddha Gotama untuk mengajar.
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 04:34:54 PM
Flash back kembali lagi pada masa sebelum Siddharta mencapai ke-BUDDHA-an...
apakah ada dhamma vinaya di dunia ini (yang bisa membawa pada pembebasan / nibbana) sudah ada ?
apakah di alam surga atau di alam brahma sudah ada dhamma vinaya / ajaran atau adakah makhluk surga atau makhluk brahma yang mengetahui tentang ajaran pembebasan ?
Ada. Seperti pada perbincangan Yakkha Hemavata dan Satagira (dalam Sutta Nipata), kita bisa lihat bahwa mereka mengenali dhamma dan vinaya (karena kehidupan sebelumnya mereka juga sebagai bhikkhu) dan juga ciri-ciri dari seorang Buddha, hanya saja tidak ada yang mampu mengajarkan dhamma dan vinaya secara sempurna, sehingga mereka tidak mampu mencapai kesucian.
maksudnya memang itu... bahwa walaupun ada makhluk yang mengenali apakah suatu ajaran adalah ajaran buddha, tetapi tidak bisa mengajarkan ajaran pembebasan (baca : ajaran pembebasan tidak ada atau dokumentasi ajaran pembebasan tidak ada).
sekedar menambah referensi aja...
waktu baca RAPB, yang naga sungai terbangun gara2 kejadian siddharta akan mencapai pencerahan, dia kan bilang.... kurang lebih kek gini "Setelah sekian lama akhirnya seorang sammasambuddha muncul lagi". dan memang tugas nya si naga tuh gitu ... nungguin si samma sambuddha.
IMO,
Setahu saya Dhamma tidak pernah lenyap. Yang ada adalah para makhluk yang mulai melupakan Dhamma.
Quote from: Equator on 13 February 2009, 04:49:08 PM
Memang kalo ditilik dari satu usia alam Brahma yang sangat panjang, dapatkah ia menjangkau kehidupan lebih dari satu Buddha yang muncul di dunia ?
Jikalau iya, berarti masih ada, seharusnya ada Brahma yang ingat dong ajaran dari Buddha2 sebelumnya ? Dengan catatan dia tidak pelupa loh karena usianya yang begitu panjang
dear bro
kalo menurut di brahma, usianya dia sih sebenarnya biasa saja...... hanya saja kalau dihitung berdasar umur manusia, usianya panjang sekali
sama seperti nyamuk yg usianya hanya 7 hari, melihat manusia itu yg umurnya sampai 100 tahun sebagai panjang sekali....
semoga bermanfaat
metta
Quote from: Kelana on 24 February 2009, 08:32:22 PM
IMO,
Setahu saya Dhamma tidak pernah lenyap. Yang ada adalah para makhluk yang mulai melupakan Dhamma.
dear bro,
Dhamma secara paramattha dhamma memang selalu eksis... tapi yg lenyap itu, adalah Pannati Dhamma yg digunakan utk menjelaskan Paramattha Dhamma itu (misal Tipitaka)
kenapa demikian? karena pannati hanyalah merupakan kesepakatan saja, contohnya pada tipitaka, yg disepakati pada konsili III dan resmi dituliskan pada konsili IV
semoga bisa menjelaskan yah
metta
thanks sdr.markos atas penjelasan pannati dhamma dan paramattha dhamma...
mungkin diubah pertanyaannya menjadi...
Jika Pannati dhamma lenyap dari dunia manusia, apakah pannati dhamma juga lenyap dari alam surga dan alam brahma (minimal alam brahma rupa) ?
kalau Buddha cuma menemukan kembali dhamma. apa benar2 dhamma hilang?
agar sesuatu bisa ditemukan tentunya syaratnya harus hilang dulu, kalo gak hilang bagaimana bisa menemukan? cukup dengan mengambil saja, iya gak?
menemukan kembali kan bukan berarti benar2 hilang
bagaimana bisa dibilang hilang kalau pada dasarnya manusia itu baik?
Makna keberanan dan (pen)dokumentasiannya.
Pengajaran yang dibicarakan dan pendokumentasian (pengajaran)nya semakin terbiaskan jauh dari keaslian makna kebenaran pengajaran awal. Seperti gradien garis lurus simpangannya. Bila saat keberadaan kehidupan guru Buddha saja tidak seluruh murid-muridnya dapat menangkap kebenaran inti, sehingga menmbulkan perpecahan penyebaran pemahaman dan kelompok-kelompok, apalagi bila sudah tidak ada atau minim sekali guru yang tercerahkan? coba klo sutta-sutta awal/otentik lama-lama dikesampingkan diganti dengan dokumentasi-dokumentasi ajaran guru-guru (new age) sekarang yang dipakai sebagai buku pegangan, apa jadinya? Buddha's tought/teaching or our/master tought?
semoga berguna meluruskan teori
mungkin hilang disini maksudnya hilang dari pengetahuan manusia, tapi bukan berarti tidak exist kan?
jadi sebelum ada ceramah dari sang Buddha , semua dilarang menuju nibanna :))
sammasambuddha kale
mungkin hilang disini maksudnya hilang dari pengetahuan manusia, tapi bukan berarti tidak exist kan?
Selama kemurnian kebenaran (DHAMMA) pengajaran guru Buddha masih didapatkan, masih ada kemungkinan seseorang dapat mengerti (tercerahkan).
Itulah dibilang saat (kebenaran) Dhamma sudah lenyap (masa kegelapan ketidak-tahuan makna kebenaran yang murni/DHAMMA sejati dan sudah ketiadaan pendukungnya) muncullah Sammasambuddha baru mengajarkan lagi/meluruskan/memunculkan lagi ajaran kebenaran Dhamma sejati, seperti guru Buddha Sakyamuni.
yup, yg hilang maksudnya adalah hilang dari pengetahuan manusia, kalo hilang beneran mah gak bisa ditemukan lagi, hilang yang bisa ditemukan kembali adalah hilang karena tidak diketahui/kurang diketahui keberadaannya, bukan berarti benar-benar telah tidak ada sama sekali
oot,
ren uda gw klik, naganya uda keluar api, tumbuh gigi? nakal gak?
Quote from: Hendra Susanto on 25 February 2009, 12:28:17 PM
oot,
ren uda gw klik, naganya uda keluar api, tumbuh gigi? nakal gak?
Om Haa...punya naga ga? :D
_/\_ :lotus:
Quote from: Lily W on 25 February 2009, 12:36:35 PM
Quote from: Hendra Susanto on 25 February 2009, 12:28:17 PM
oot,
ren uda gw klik, naganya uda keluar api, tumbuh gigi? nakal gak?
Om Haa...punya naga ga? :D
_/\_ :lotus:
ada donk :D tp gak perlu di-klik2 segala :)) bisa besar sendiri, sedikit nakal tp tau diri.
:)) :)) :))
Om Haa...nakal nich... ^-^
_/\_ :lotus:
Quote from: dilbert on 25 February 2009, 11:07:37 AM
thanks sdr.markos atas penjelasan pannati dhamma dan paramattha dhamma...
mungkin diubah pertanyaannya menjadi...
Jika Pannati dhamma lenyap dari dunia manusia, apakah pannati dhamma juga lenyap dari alam surga dan alam brahma (minimal alam brahma rupa) ?
Pannati hanya pelabelan saja bro...... jadi label di alam manusia, seharusnya akan berbeda dengan label di alam dewa dan/atau alam brahma karena perbedaan dari persepsi masing2 mahluk dari alam2 itu....
dalm kisah brahma sahampati atau naga tidur yg masih mengenali ajaran Buddha, kalo saya bilang bhw mereka mengerti esensi buddha dhamma secara paramattha dhamma
dan berkomunikasi pada cerita itu dengan menggunakan pannati dhamma, yg dimengerti sesuai kondisi di alam manusia
Jadi jika pannati dhamma di alam manusia lenyap, belum berarti juga akan lenyap dari alam dewa karena umur rata2 dewa catumaharajika saja sudah berkisar 9 juta tahun.
Jadi ratusan atau ribuan tahun, mgkn bagi mereka hanya dalam hitungan menit atau jam saja
semoga bermanfaat
metta
Quote from: Hendra Susanto on 25 February 2009, 12:28:17 PM
oot,
ren uda gw klik, naganya uda keluar api, tumbuh gigi? nakal gak?
hueheu iya keluar api donk, kan elemennya api hoho.....ada gigi lah masa jadi naga ompong haha.......nakal? gak tuh, kalem sekali seperti yg punya =))
Sang Buddha pernah menyatakan bahwa era-Nya hanya mampu bertahan selama 10.000 tahun. Namun karena Sang Buddha mengizinkan wanita untuk masuk dalam persamuhan Sangha (menjadi bhikkhuni), maka era Buddha Sasana ini hanya mampu bertahan selama 5.000 tahun.
Pada masa akhir dari era ini, Sang Buddha menyatakan akan ada 5 proses kelenyapan, yaitu :
1) Lenyapanya pencapaian tingkat kesucian.
Artinya secara perlahan di dunia ini akan kekurangan dari orang yang mencapai tingkat Arahat, tingkat Anagami, tingkat Sakadagami, tingkat Sotapanna; hingga tidak ada orang yang bisa mencapai tingkat kesucian apa pun.
2) Lenyapnya Ajaran.
Artinya lenyapnya skrip (Tipitaka), metodologi, konsep bahkan termasuk doktrin dasar Ajaran Sang Buddha. Lenyapnya hal ini merupakan hilangnya teks-teks Dhamma dan tidak ada satu orang pun yang masih mengingat akan kosep Buddhisme, bahkan termasuk pada syair 4 baris ajaran Para Buddha. Atau jika masih ada ajaran yang 'berkedok' Buddhisme, maka ajaran itu bukanlah Buddhisme yang sesuai dengan wejangan Sang Buddha.
3) Lenyapnya pelaksanaan benar.
Artinya vinaya dan moralitas (sila) Buddhisme mulai kendor. Sehingga pada akhirnya tidak ada lagi orang yang mampu berjalan sepenuhnya sesuai dengan pelaksanaan benar di dalam Dhamma.
4) Lenyapnya simbol luar.
Artinya segala hal dan benda simbolik Buddhisme akan hancur dan hilang dari muka bumi. Tidak akan ada lagi rupam (patung) Sang Buddha, tidak ada lagi vihara, tidak ada lagi jubah yang layak untuk sangha; tidak ada lagi bentuk luar Buddhisme yang tetap bertahan pada masa itu.
5) Lenyapnya relik.
Artinya tidak dapat ditemukan lagi relik dari para suciwan nan bijaksana di dunia ini. Tidak ada lagi bukti peninggalan dari tubuh orang-orang yang sudah mencapai kesucian. Sehingga dengan demikian, lenyap dan habislah era Sang Buddha Gotama pada masa itu. Tidak ada satu jejak pun yang bisa ditemukan akan pernah lahirnya Buddhisme di Planet Bumi ini. Inilah lenyapnya Dhamma.
Ketika Buddha Sasana benar lenyap dari Alam Manussa (alam manusia adalah alam yang kondusif untuk dibabarkannya Dhamma oleh Sammasambuddha), maka era ini disebut dengan 'masa kekosongan ajaran'. Peradaban manusia dan semua makhluk di Planet Bumi sangat riskan dan berada dalam kondisi kritis. Kejahatan meningkat dengan pesat, sehingga kejahatan dan amoral dipandang sebagai hal yang sangat wajar...
Namun di Alam Brahma dan Deva tidak demikian. Makhluk Brahma dan Deva adalah makhluk suci yang di kehidupan sebelumnya sudah mengembangkan sila, samadhi dan panna. Watak makhluk Deva dan Brahma memiliki kecenderungan untuk menjaga moralitas, mengembangkan batin dan bijak. Namun karena Dhamma tidak lagi eksis di alam manusia, para Deva dan Brahma pun secara tidak langsung mendapat pengaruh negatifnya...
jika umur kehidupan di alam surga yang berkisar minimal 9 juta tahun manusia (misalnya alam Cattumaharajika) dstnya, apakah ada kemungkinan bahwa pannati dhamma (ajaran buddha) di dokumentasikan di alam surga atau alam brahma ataupun di alam NAGA atau di alam apapun namanya yang kisaran kehidupannya sangat lama sekali (dibandingkan dengan kehidupan alam manusia) sehingga ajaran (buddha sasana / pannati dhamma) itu tidak hilang.
dear dilbert
kalau dari yg saya tahu dari mereka yg sudah "melihat" alam dewa, dapat dikatakan bhw alam dewa tidak berbeda dengan alam manusia hanya saja lingkungannya lebih menyenangkan
saya tidak tahu alam dewa apakah yg dia lihat secara batin itu namun jika memang seperti itu, sebenarnya bisa dimungkinkan adanya dokumentasi di alam dewa
namun ini hanya perkiraan saya saja, sama seperti nyamuk yg berumur 7 hari, tidak bisa tahu apa yang akan diperbuat manusia selama umurnya yang puluhan tahun ;D
maaf hanya itu saja yg saya tahu
metta _/\_
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 02:14:02 PM
Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
he3X!
adakah yang akan hilang di alam semesta ini???
ika.
Quote from: ika_polim on 23 May 2009, 06:08:09 PM
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 02:14:02 PM
Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
he3X!
adakah yang akan hilang di alam semesta ini???
ika.
Sdr. ika_polim, pertanyaan anda jelas tidak menjawab pertanyaan TS. saya sudah pernah memperingati anda mengenai gaya diskusi anda, mohon anda mengubah gaya anda untuk menjadi lebih tertib dalam berdiskusi. ini peringatan ke-2 untuk anda
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 02:14:02 PM
Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
Tidak ada yang akan hilang lenyap di alam semesta ini, ...
paling2 cuma berubah "penampilan"nya!
ika.
Quote from: Indra on 23 May 2009, 11:05:50 PM
Quote from: ika_polim on 23 May 2009, 06:08:09 PM
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 02:14:02 PM
Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
Tks, moderator.
ika.
he3X!
adakah yang akan hilang di alam semesta ini???
ika.
Sdr. ika_polim, pertanyaan anda jelas tidak menjawab pertanyaan TS. saya sudah pernah memperingati anda mengenai gaya diskusi anda, mohon anda mengubah gaya anda untuk menjadi lebih tertib dalam berdiskusi. ini peringatan ke-2 untuk anda
he3x
Dari beberapa post di atas, kelihatan moderator lebih suka "disuapi" dengan "nasi lembek", ketimbang "mengolah" "nasi keras" dengan potensi / kreatifitas yang dimiliki !
contoh nasi keras :
adakah yang akan hilang di alam semesta ini???
contoh nasi lembek :
Tidak ada yang akan hilang lenyap di alam semesta ini, ...
paling2 cuma berubah "penampilan"nya!
_/\_
Budhi
Quote from: Budhi26 on 24 May 2009, 10:20:34 AM
he3x
Dari beberapa post di atas, kelihatan moderator lebih suka "disuapi" dengan "nasi lembek", ketimbang "mengolah" "nasi keras" dengan potensi / kreatifitas yang dimiliki !
contoh nasi keras :
adakah yang akan hilang di alam semesta ini???
contoh nasi lembek :
Tidak ada yang akan hilang lenyap di alam semesta ini, ...
paling2 cuma berubah "penampilan"nya!
_/\_
Budhi
Sepertinya lagi musim munculnya orang suka pamer "biasa makan nasi keras" yah?
Tapi lucunya tidak mengerti pertanyaan sederhana dari TS bahwa hilang di sini maksudnya "tidak diketahui" bukannya "hancur/tidak ada".
Buat konsumen "nasi keras" yang konon lebih hebat, jika dibandingkan dengan gravitasi, maka pertanyaan TS itu kira-kira begini:
"Setelah hukum gravitasi bumi dilupakan orang di dunia, apakah di alam Brahma masih ada yang tahu hukum gravitasi bumi?"
BUKAN
"Apakah nanti hukum gravitasi akan hilang dan orang akan hidup melayang di angkasa?"
Jadi sekali lagi, bantulah diri anda sendiri. Jangan memalukan diri sendiri dengan berlagak pintar.
iya bener juga ya,
apakah setelah dharma tidak lagi diketahui oleh alam manusia
apakah alam lain juga ikut terpengaruh ya?
soalnya kan kita hidup di 31 alam, kan saling berhubungan?
alam dewa sakra indra kena ga? seharusnya sech tidak kena, karena kan dia alam dewa paling sadar.
CMIIW,
navis
[at] Bro Kainyn_Kutho :
Saya pikir hanya perbedaan cara menyampaikan yang dipermasalahkan.
Di satu sisi yang menyampaikan suka di feed-back dengan model bertanya balik, di sisi lain, menginginkan jawaban langsung / to the point.
_/\_
Budhi
[at] Budhi26, Saudara Ika Polim telah beberapa kali diperingatkan dalam forum ini.
1. Tidak mengikuti topik.
2. Tidak menghargai mazhab yang ada.
3. Tidak pernah menjawab, melainkan hanya bertanya.
4. Tidak menghargai peraturan forum.
Permasalahannya bukan mengenai kebiasaan seseorang, tetapi ini adalah tempat diskusi umum. Ada baiknya mengikuti kebiasaan umum. Bila seseorang cuma ingin berdebat dan tidak ingin menjawab, adakah anda mau menerima orang seperti itu di kehidupan nyata? Demikian pula di rumah saya biasa kentut sembarangan, tetapi di muka umum saya harus bisa menjaga diri, karena saya menghargai orang lain.
Sekarang jadi :outoftopic:
Mudah-mudahan permasalahan ini jelas yah.
Postingan selanjutnya yang :outoftopic: akan dihapus tanpa pemberitahuan.
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 02:14:02 PM
Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
IMO, Dhamma Vinaya tidak lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma..
Dhamma Vinaya akan selalu ada...
Sekali lagi peringatan, jika masih :outoftopic: akan dilock.
Terima kasih.
Quote from: ika_polim on 24 May 2009, 09:42:08 AM
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 02:14:02 PM
Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
Tidak ada yang akan hilang lenyap di alam semesta ini, ...
paling2 cuma berubah "penampilan"nya!
ika.
Saudara Ika Polim yang baik,
Apakah ingatan saudara mengenai apa yang saudara lakukan pada tanggal 17 mei 2008, pk 15.15 masih ada? Sudah lenyap kan?
Demikian juga dengan ajaran Sang Buddha di alam Brahma, mereka yang di alam Brahma juga lambat laun akan melupakan ajaran Sang Buddha, seperti ingatan anda akan apa yang anda lakukan pada tanggal 17 Mei.
Perlu diketahui bahwa alam manusia mungkin merupakan satu-satunya alam dimana ajaran Sang Buddha direkam pada media perekam, sedangkan di alam lain kemungkinan tidak direkam, hanya diingat saja.
karena
sifat ingatan adalah tidak kekal maka kita harus memaklumi bahwa ajaran Sang Buddha lambat laun akan dilupakan, oleh semua mahluk.
Mungkin ajaran Sang Buddha akan bertahan lebih lama di alam Dewa atau Brahma, tapi mereka juga tetap akan lupa
sooner or later, sejalan dengan pernyataan saudara Kelana.
Sukhi hotu,
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 02:14:02 PM
Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
:)
Quote from: Riky_dave on 25 May 2009, 07:25:01 PM
Quote from: dilbert on 13 February 2009, 02:14:02 PM
Setelah Dhamma Vinaya lenyap dari Dunia manusia, Apakah Dhamma Vinaya juga lenyap dari Alam Surga/Alam Brahma ?
:)
duhh ini senyuman orang ngarti :))
Setelah ajaran Samma Sambuddha dilupakan maka muncullah para paccekha Buddha di dunia ini. Mereka ( para paccekha buddha ) tidak dapat mengajarkan dhamma yang mereka temukan kepada mahluk disekitarnya karena kondisinya tidak memungkinkan. Pada saat itu memang pada jarak 1 buddhajatiketta ( radius 1 kemunculan samma sambuddha = ratusan ribu majjhimanika lokadathu / galaksi ), ajaran yang menuju kearah perealisasian Nibbana tidak ada. Tapi diarea lainnya masih ada, karena adannya seorang sammasambuddha. Pertanyaannya apakah pada jarak 1 buddhajatikettha yang ajaran samma sambuddha dilupakan itu totally ajaran samma sambuddha dilupakan?
pastinya iya. Alam dewa & brahmanya lupa atau tidak? yah pasti nggak lupa, karena ada yang namanya alam para anagami pada 31 alamkehidupan. Tapi mereka nggak bisa mengajarkan dhamma yang telah dilupakan ini. Karena yang bisa mengajarkan dhamma adalah seorang sammasambuddha & savaka buddha.
Mungkin bisa bermanfaat buat teman - teman
Semoga semua mahluk,hidup berbahagia.
lupa ini apakah
a) Lupa nama nama en kosakata nya :-?
b) Lupa yg nemuin sapa dalam arti kata... nama Buddha Gotama gak ada yg kenal lagi :-?
c) Lupa semuanya :o (keknya gak mungkin, masa orang lupa bernapas..)
Bagaimana jika memikirkan lenyapnya kilesa daripada Dhamma? :)
Quote from: biroe on 29 May 2009, 11:08:21 AM
Setelah ajaran Samma Sambuddha dilupakan maka muncullah para paccekha Buddha di dunia ini. Mereka ( para paccekha buddha ) tidak dapat mengajarkan dhamma yang mereka temukan kepada mahluk disekitarnya karena kondisinya tidak memungkinkan. Pada saat itu memang pada jarak 1 buddhajatiketta ( radius 1 kemunculan samma sambuddha = ratusan ribu majjhimanika lokadathu / galaksi ), ajaran yang menuju kearah perealisasian Nibbana tidak ada. Tapi diarea lainnya masih ada, karena adannya seorang sammasambuddha. Pertanyaannya apakah pada jarak 1 buddhajatikettha yang ajaran samma sambuddha dilupakan itu totally ajaran samma sambuddha dilupakan?
pastinya iya. Alam dewa & brahmanya lupa atau tidak? yah pasti nggak lupa, karena ada yang namanya alam para anagami pada 31 alamkehidupan. Tapi mereka nggak bisa mengajarkan dhamma yang telah dilupakan ini. Karena yang bisa mengajarkan dhamma adalah seorang sammasambuddha & savaka buddha.
Mungkin bisa bermanfaat buat teman - teman
Semoga semua mahluk,hidup berbahagia.
Saudara Biru yang baik, ada atau tidak nya Sammasambuddha di area lain setahu saya dalam Tipitaka Pali tidak pernah dikatakan.
Ada dikatakan bahwa pada suatu waktu pernah alam surga Suddhavasa (alam para Anagami dan Arahat) kosong tak berpenghuni.
Sukhi hotu