Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Pria on 12 February 2009, 01:17:55 PM

Title: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Pria on 12 February 2009, 01:17:55 PM
Siang, lenyap. malampun lahir kembali. Dalam malam bulan bersinar terang. Menyinari seorang laki-laki  bernama Sila Maha Putra Sewana yang sedang duduk di atas pohon. Dia berkata dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri :

"begitu banyak yang telah ku lalui"
"berjuta-juta hal yang telah kutemui"
"Sekarang semua telah ku ketahui"
"Kesadaran telah tumbuh dengan sempurna dalam diriku"
"Tapi, apakah aku harus mengubur dengan keikhlasan yang sangat, kesadaran ini?"
malam telah larut, diapun masuk ke dalam rumahnya, dan melupakan sejenak kata-katanya dalam tidur. Dan dia bermimpi bertemu dengan seorang pendeta yang berpakaian serba putih yang memancarkan sinar sangat terang. Diapun terbangun. "Apa yang terjadi". Dan dia kembali tidur. Dia kembali bermimpi melihat pendeta itu yang berkata padanya :

"Orang-orang berjalan menuju apa yang diinginkan oleh pikirannya, tapi raja pada dirinya itu, setelah perintahnya telah dilaksanakan oleh "bawahan(pengikutnya)" dia memerintah lagi, dan mereka tak berkutik oleh "perangkapnya". Kebodohan adalah penyebab dari kesesatan. mereka bodoh karena masih menganggap keakuan adalah diri sesungguhnya. "belajar" dengan ""kesadaran"" yang mantap adalah awal dari tercapainya tujuan yang sesungguhnya di hidup ini. Kunci agar kita mau belajar dalam hidup adalah bersedia keluar dari keakuan-keakuan pada diri , dengan sendirinya kebijaksanaan akan tumbuh... "dan hati akan bersinar dengan terang".




Paginya dia harus pergi ke tempat pertapa Bhante Dhamma Sutreya yaitu gurunya untuk belajar. Dan sampai disana, dia melihat semua teman-temannya telah duduk dengan tenang.
Dan dia berkata kepada gurunya :

Sewana          : "Maaf guru, saya terlambat"
Bhante       : "kau tampak lesu. Dan wajahmu dipenuhi okeh kebingungan. Bagaimana kau bisa menerima ajaranku dengan keadaan dirimu yang sekarang ini?"
Sewana          :"Maaf guru"
Bhante      :"Pelajaran hari ini telah selesai"
(Bhante Dhamma Sutreya pun mempersilahkan murid-muridnya untuk kembali pulang)
Bhante      :"dan bagaimana dengan dirimu ? Sewana. apakah kau tidak pulang ?"
Sewana          :"Guru, saya tidak bisa bergerak dalam keadaanku sekarang ini. Diriku penuh dengan kesadaran dan kebingungan. Setiap langkahku penuh dengan kebingungan. Jadi, bagaimana saya bisa menjalani hidup ini guru ? Tolong bantu saya Bhante".
Bhante      :"kau telah mengetahui semua. Dan kau telah menyadari Kebenaran. Dirimu hanya bisa ditolong oleh dirimu sendiri. Semua ajaran telah kau sadari dengan sempurna. Tidakkah kau melihat singa memangsa dengan buas ? burung-burung terbang dengan gembira? Semuanya itu karena karma mereka sendiri. Mereka tak memiliki pikiran dan kesadaran. Dan lihat sekarang dirimu. Seandainya kau memiliki karma-karma buruk  atau halangan-halangan  sangat kuat yang disebabkan oleh kelakuan-kelakuan berdosamu di kehidupan lampau dan sekarang ini, dirimu yang penuh dengan kesadaran sekarang ini jauh lebih baik dari burung dan singa itu. Tapi, kau jauh lebih lemah dari sehelai daun yang diterbangkan angin. Kelemahanmu itu karena kebingungan dan kebimbanganmu. Jalani hidupmu dengan penuh kemantapan pada pilihan yang didasari kesadaranmu."
Sewana          :"Jika halangan karma yang hamba rasakan sangat kuat, apakah guru bisa membantu?"
Bhante      :"ada suatu dharani yang dapat menghancurkan seluruh halangan karma burukmu. Yaitu Usnisa Wijaya Dharani. Saya baru menyalin 5 lembar, dan akan guru bagikan pada kalian semua. Dan sekarang guru akan memberikanmu.
Sewana          :"Terima kasih guru yang mulia, saya mohon pamit"
Bhante      :"Silahkan, dan semoga kau berhasil"


Dalam perjalanan pulang, Sewana melihat orang yang sedang berciuman bibir di bawah pohon mangga, dan dia berkata pada dirinya : "Seandainya orang-orang telah memiliki kesadaran seperti diriku ini, apakah mereka akan tetap melakukan ketidak benaran ?"

"bila perubahan adalah tangga kehidupan, maka aku akan berusaha merubah diriku"

Malam harinya, dia pergi ke altar rumahnya.
Dan dia berkata dalam sikap bersila di depan arca Buddha :

"bila kelakuan buruk dan kemelekatan adalah penderitaan"
"Bila Kebenaran ada untuk di pilih, maka aku akan memilihnya"
"Kesadaran akan sebagai jiwa setiap langkahku"
"pandangan yang benar dalam setiap keadaan adalah dharmaku yang "pertama""
"aku tidak akan pernah duka dalam hidup ini lagi. Karena kesadaran telah aku miliki"
"dan hatiku yang tak pernah salah akan menuntunku"

"Namo Buddhaya"
"Namo Dharmaya"
"Namo Sanghaya"
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Sumedho on 12 February 2009, 01:22:09 PM
ini sumbernya darimana bro?
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Pria on 13 February 2009, 08:59:50 PM
O iya. . . Sumbernya belum. Tapi, gak papa kayaknya bro
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Pria on 13 February 2009, 09:00:09 PM
O iya. . . Sumbernya belum. Tapi, gak papa kayaknya bro
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Lily W on 13 February 2009, 09:05:31 PM
Wanita berkata : Pria.... apa yg mau di diskusikan? ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Pria on 13 February 2009, 09:19:52 PM
Pada cerita diatas. . . .
Yang dikatakan Sewana itu, bahwa hati tidak pernah salah, berarti hati selalu benar ya teman2?
Terus. . . .ada ga Usnisa Wijaya Dharani versi asli tanpa perbaikan?
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: ENCARTA on 13 February 2009, 10:03:03 PM
pria punya selera
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: kiman on 13 February 2009, 10:18:10 PM
mao menghapus karma buruk y? susah deh. banyak2 baca mantra, trus menuju pikiran ke arah bertobat...
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: dilbert on 13 February 2009, 10:34:07 PM
USNISA VIJAYA DHARANI

"NAMO BHAGAVATE TRAILOKYA PRATIVISISTAYA BUDDHAYA BHAGAVATE.
TADYATHA, OM, VISUDDHAYA-VISUDDHAYA,
ASAMA-SAMA SAMANTAVABHASA-SPHARANA
GATI GAHANA SVABHAVA VISUDDHE, ABHINSINCATU MAM. SUGATAVARA VACANA AMRTA ABHISEKAI MAHA MANTRA-PADAI.
AHARA-AHARA AYUH SAM-DHARANI.
SODHAYA-SODHAYA, GAGANA VISUDDHE.
USNISA VIJAYA VISUDDHE. SAHASRA-RASMI, SAMCODITE,
SARVA TATHAGATA AVALOKANI, SAT-PARAMITA, PARIPURANI,
SARVA TATHAGATA MATI DASA-BHUMI, PRATI-STHITE,
SARVA TATHAGATA HRDAYA ADHISTHANADHISTHITA MAHA-MUDRE.
VAJRA KAYA, SAM-HATANA VISUDDHE.
SARVAVARANA APAYA DURGATI, PARI-VISUDDHE, PRATI-NIVARTAYA AYUH SUDDHE.
SAMAYA ADHISTHITE. MANI-MANI MAHA MANI.
TATHATA BHUTAKOTI PARISUDDHE. VISPHUTA BUDDHI SUDDHE.
JAYA-JAYA, VIJAYA-VIJAYA, SMARA-SMARA. SARVA BUDDHA ADHISTHITA SUDDHE.
VAJRI VAJRAGARBHE, VAJRAM BHAVATU MAMA SARIRAM.
SARVA SATTVANAM CA KAYA PARI VISUDDHE. SARVA GATI PARISUDDHE.
SARVA TATHAGATA SINCA ME SAMASVASAYANTU.
SARVA TATHAGATA SAMASVASA ADHISTHITE, BUDDHYA-BUDDHYA,
VIBUDDHYA-VIBUDDHYA, BODHAYA-BODHAYA,
VIBODHAYA-VIBODHAYA.
SAMANTA PARISUDDHE. SARVA TATHAGATA HRDAYA
ADHISTHANADHISTHITA MAHA-MUDRE SVAHA."
(Usnisa Vijaya Dharani ini adalah versi perbaikan dengan beberapa tambahan pada naskah asli terjemahan Sanskerta)
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: ENCARTA on 13 February 2009, 11:12:28 PM
http://www.geocities.com/usnisa_vijaya/web/eng/english.htm

ada bahasa malay nya [ ikut baca yah.. thaks ]
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Pria on 13 February 2009, 11:42:08 PM
Thanks encarta dan yang lain.
Saya berkeyakinan penuh pada dharani itu. Bagaimana dengan teman2???
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Lily W on 14 February 2009, 09:50:47 AM
coba baca yg ini ...artikel kutipan dari "Tidak ada Ajahn Chah".... (copas dari milis sebelah) ;D

Heart & Mind

Only one book is worth reading: the heart
Hanya ada satu buku yang patut dibaca : hati

The Buddha taught us that whatever makes the mind distressed in our
practice hits home.Defilements are distressed.It' s not that the mind
is distressed!We don,t know what our minds and defilements
are.Whatever we aren,t satisfied with,we just don,t want anything to
do with it.Our way of life is not difficult.What' s difficult is not
being satisfied,not agreeing with it.Our defilements are the
difficulty
=Buddha mengajarkan kita bahwa apapun yang membuat pikiran kita
menderita di dalam latihan artinya mengenai sasaran.Kekotoran batin
adalah penderitaan. Bukan pikiran yang menderita!Kita tidak tahu apa
isi pikiran dan kekotoran bathin kita.Terhdap apapun yang kita rasa
tidak puas,kita t idak akan mau berurusan lagi dengan hal
itu.Sebenarnya jalan hidup kita tidaklah sulit.Yang sulit adalah
menjadi orang yang tidak puas,tidak bisa menerima.Kekotoran bahin
adalah kesulitan yang sebenarnya.

The world is in a very feverish state.The mind changes from like to
dislike with the feverishness of the world.If we can learn to make
the mind still,it will be the greatest help to the world.
=Dunia berada dalam keadaan yang sangat tergesa-gesa. Pikiran berubah
dari suka menjadi tidak suka dengan segala tergesa-gesaan yang ada
di dunia.Jika kita bisa belajar untuk membuat pikiran tenang,itu
akan menjadi bantuan yang sanagt hebat bagi dunia.

If your mind is happy,then you are happy anywhere you go.When wisdom
awakens within you,you wjll see Truth wherever you look.Truth is all
there is.It's like when you've learned how to read-you can then read
anywhere you go
=Bila pikiran Anda senang,maka Anda pun akan senang kemana pun Anda
pergi.Ketika kebijaksanaan muncul dalam diri Anda.Anda akan
menemukan kebenaran kemana pun Anda melihat.Kebenaran itu ada dimana-
mana.Sama halnya bila Anda telah belajar membaca.Anda dapat membaca
dimana saja.

If you,re allergic to one place,you,ll be allergic to every
place.But it's not the place outside you that's causing you
trouble.It;s the "place" inside you.
=Jika Anda merasa alergi pada suatu tempat,Anda akan merasa alergi
di semua tempat.Namun bukan tempat di luar Anda yang menyebabkan
masalah.Melainkan "tempat" di dalam Anda.

Look at you own mind.The one who carries things thinks he's got
things,but the one who looks on only sees the heaviness.Throw away
things,lose them,and find lightness.
=Lihatlah pikiran Anda sendiri.Orang yang membawa benda mengira dia
mempunyai beda,tetapi orang yang melihatnya hanya melihat beban
berat.Buanglah seluruh benda,hilangkan dan temukan keringanan.

The mind is intrinsically tranquil.Out of this tranquility, anxiety
and confusion are born.If one sees and known this confusionmthen the
mind is tranquil once more.
=Pada hakekatnya,pikiran itu tenang.Di luar ketenangan
itu,kegelisahan dan keraguan muncul.Jika seseorang melihat dan
mengetahui adanya keraguan,maka pikiran menjadi tenang lagi.

Buddhism is a religion of the heard.Only this.One who practices to
develop the heart is one who practices Buddhism.
=Agama Buddha adalah agama hati.Hanya itu.Seseorang yang melatih
hatinya dalah orang yang melatih ajaran Buddha.

Strengthening the mind is not done by making it move around as is
done to strengthen the body,but by bringing the mind to a
halt,bringing it to rest.
=Menguatkan pikiran tidak dapat dilakukan dengan mengerakkannya
seperti menguatkan tubuh,tetapi dengan membuatnya diam,beristirahat.

When the light is dim,it isn,t easy to see the old spider webs in
the comers of the room.But when the light is bright,you can see them
clearly and then be able to take them down.When you mind is
bright,you,ll be able to see your defilements clearly,too and clean
them away.
=Ketika cahaya redup,tidaklah mudah untuk menemukan jarring laba2
tua di sudut ruangan.Tetapi ketika cahaya terang.Anda dapat
melihatnya dengan jelas dan dapat membersihkannya. Ketika pikiran
Anda terang.Anda akan dapat melihat kekotoran batin dengan jelas,dan
juga membersihkannya.

Because people don,t see themselves,they can commit all sorts of bad
deeds.They don,t look at their own minds.When people are going to do
something bad,they have to look around first to see if anyone is
looking."Will my mom see me!"Will my husband see me?"Will my
children see me?"Will my wife see me?"If there's no one
watching,then they go right ahead and do it.This is insulting
themselves.They say no one is watching,so they quickly finish their
bad deed before anyone will see.And what about themselves?Aren, t
they a "somebody" watching.?
=Karena orang tidak melihat dirinya sendiri,mereka bisa melakukan
segala jenis perbuatan buruk.Mereka tidak melihat pikirannya
sendiri.Ketika orang akan melakukan perbuatan buruk,mereka akan
melihat sekeliling dahulu untuk melihat apakah ada orang lain yang
melihat:"Apakah ibu saya akan melihat?"Apakah suami saya akan
melihat?"Apakah anak2 saya akan melihat?"Apakah istri saya akan
melihat?"Bila tidak ada yang melihat,.maka mereka akan melakukan
perbuatan buruknya.Ini namanya mempermalukan diri sendiri.Mereka
mengatakan tidak ada yang melihat.Jadi mereka segera menyelesaikan
perbuatan buruknya sebelum orang lain melihat.Dan bagaimana dengan
dirinya sendiri?Bukankah ada " seseorang" yang memperhatikan?

Use your heart to listen to the Teachings,not your ears.
=Gunakan hatimu untuk mendengarkan ajaran,bukan telingamu

There are those who do battle with their defilements and conquer
them.This is called fighting inwardly.Those who fight outwardly take
hold of bombs and guns to throw and to shoot.They conques and are
conquered.Conquerin g others is the way of the world.In the practice
of Dharmma we don,t have to fight others,but instead conques your
own minds,patiently resisting all our moods.
=Ada orang yang melakukan perang terhadap kekotoran bathinnya
sendiri dan menaklukkannya. Ini namanya perang bathin.Mereka yang
berperang secara fisik,mengambil bom dan pistol untuk dilempar dan
ditembakkan, Mereka menaklukkan dan ditaklukkan. Menaklukkan orang
lain adalah jalan dunia ini.Dalam melaksanakan Dharma kita tidak
perlu berperang dengan orang lain,melainkan menaklukkan pikiran
sendri,dengan sabar tidak mengikuti semua suasana hati.

Where does rain come from?It comes from all the dirty water that
evaporates form the earth,like urone and the water,you throw out
after washing your feet.Isn,t it wonderful how the sky can take that
dirty water and change it into pure,clean water!Yout mind can do the
same with your defilements if you let it.
=Dari mana hujan datang?Hujan datang dari semua air kotor yang
menguap dari bumi,seperti air seni dan air yang Anda buang setelah
membersihkan kaki.Bukankah mengagumkan, bagaimana langit dapat
mengambil air kotor dan mengubahnya menjadi air murni,air bersih?
Pikiran Anda dapat melakukan hal yang sama terhadap kekotoran batin
bila Anda membiarkannya bertindak.

The Buddha said to judge only yourself,and not to judge others,no
matter how good or evil they may be.The Buddha merely points out the
way saying,"The truth is like this."Now,is our mind like that or not?
=Sang Buddha berkata untuk hanya menilai diri sendiri dan tidak
menilai orang lain,tidak peduli seberapa pun baik atau buruknya
orang tersebut.Sang Buddha menunjukkan hal ini dengan
berkata,"Kebenaran adalah seperti ini."Sekarang, apakah pikiranmu
seperti itu atau tidak?
==============

Semoga bermanfaat

_/\_ :lotus:
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: ENCARTA on 14 February 2009, 11:06:03 AM
sangat bermanfaat ;D

☻Rec
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Pria on 14 February 2009, 04:43:53 PM
Ia, sangat bermanfaat
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Dhamma Sukkha on 14 February 2009, 05:55:23 PM
sangat bermanfaat pooo,
anumodana yaaa poo ;D ;D
mann juga anumodana atas kisahnyaa\<^0^>/

metta cittena,
Citta _/\_ ;D
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Pria on 14 February 2009, 07:39:44 PM
sama-sama...... tapi, kamu ada dapat cerita ga dari berita lain?
sharing juga dong.....
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Dhamma Sukkha on 14 February 2009, 08:07:01 PM
cerita apa mangnya man? berita apa? klo ada ntar w sharing lhoo^^

metta cittena,
Citta
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: andry on 14 February 2009, 11:17:50 PM
oh, purification yak?
mau lari dari kamma buruk? setahu saya seh, cuma diri sendir pelindungnya...
gak dewasa dong, kayak anak kecil .....

btw kalau bro mau, saya pikir lbh baik ke purification nya tantra... lebih detail....
tapi toh, intinya kan sama

berusaha menenangkan pikiran
masuki meditasi sunyata

kalo emang kamma buruk bisa d puifikasi, gak ada dong kejadian kaki sang buddha ke cugak...
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Pria on 15 February 2009, 09:13:53 AM
 Tapi, saya percaya sepenuhnya pada Sang Buddha.
Bagaikan bulan yang tak tersentuh oleh awan, begitu juga keyakinanku pada Sang Buddha "tanpa noda" dan sempurna.
Btw. . . . . Andry tahu ga Usnisa Wijaya Dharani yang asli?
Title: Re: kisah Sila Maha Putra Sewana
Post by: Pria on 15 February 2009, 09:14:09 AM
 Tapi, saya percaya sepenuhnya pada Sang Buddha.
Bagaikan bulan yang tak tersentuh oleh awan, begitu juga keyakinanku pada Sang Buddha "tanpa noda" dan sempurna.
Btw. . . . . Andry tahu ga Usnisa Wijaya Dharani yang asli?