Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: tesla on 21 January 2009, 02:16:54 PM

Title: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: tesla on 21 January 2009, 02:16:54 PM
terinspirasi oleh rekan hatRed, saya buat topic dg pertanyaan inspiratif dari rekan hatRed


Quote from: hatRed on 21 January 2009, 01:19:26 PM
apa yang menjadikan seorang itu adalah buddhist ?

cita citanya, yaitu mencapai nibbana...

meditasi, serta aspek2 pelajaran hidup serta tetek bengeknya itu kan hanya aksesoris saja..

Apa yg menjadikan seseorang itu Buddhist?
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: g.citra on 21 January 2009, 02:20:29 PM
QuoteApa yg menjadikan seseorang itu Buddhist?

vipaka dan cetana nya... :))
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: William_phang on 21 January 2009, 02:24:31 PM
Itu hanyalah label.....tidak penting menjadi Buddhist ato bukan....
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: tesla on 21 January 2009, 02:25:41 PM
Quote from: g.citra on 21 January 2009, 02:20:29 PM
QuoteApa yg menjadikan seseorang itu Buddhist?

vipaka dan cetana nya... :))

cetananya maksudnya gimana?
apakah sama dg bro hatRed, bercita-cita mencapai nibbana?
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: N1AR on 21 January 2009, 02:26:48 PM
orang yg mengikuti jalan yg telah diajarkan buddha :))
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: tesla on 21 January 2009, 02:27:56 PM
Quote from: william_phang on 21 January 2009, 02:24:31 PM
Itu hanyalah label.....tidak penting menjadi Buddhist ato bukan....
yg saya maksud bukan label pada katepe atau tanda pengenal lainnya...
bagaimana seseorang dikatakan telah mengikuti ajaran Sang Buddha?
apakah tekad utk mencapai nibbana?
apakah menerima tisarana?
atau melaksanakan sila? dll
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: tesla on 21 January 2009, 02:29:36 PM
Quote from: N1AR on 21 January 2009, 02:26:48 PM
orang yg mengikuti jalan yg telah diajarkan buddha :))
kalau gitu cuma arahat donk, yg sudah terbukti mengikuti ajaran Buddha yg pantas disebut sbg Buddhist? hehehe
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: g.citra on 21 January 2009, 02:35:11 PM
Quotecetananya maksudnya gimana?
apakah sama dg bro hatRed, bercita-cita mencapai nibbana?

Dear bro Tesla...

Ada baiknya sebelum kita berdiskusi lebih lanjut, saya tanya terlebih dahulu kepada anda...

Apakah definisi dari kata Buddhist ?

Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: N1AR on 21 January 2009, 02:35:26 PM
kan cuma mengikuti belum terbukti :P
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: William_phang on 21 January 2009, 02:36:23 PM
Quote from: tesla on 21 January 2009, 02:29:36 PM
Quote from: N1AR on 21 January 2009, 02:26:48 PM
orang yg mengikuti jalan yg telah diajarkan buddha :))
kalau gitu cuma arahat donk, yg sudah terbukti mengikuti ajaran Buddha yg pantas disebut sbg Buddhist? hehehe

Kayaknya cuma Arya deh yang cocok disebut Buddhist..heheh...soalnya kalo kayak saya yg putujhana sih blm bisa disebut buddhist cuma simpatisan aja....hehhee....

Knp cuma arya karena mereka bisa mengikuti jalan tersebut mulai dari sekarang sampai mencapai nibbana... kl putujhana setelah kehidupan ini blm tentu akan mengikuti ajaran Buddha lagi krn sudah tidak ingat lagi jalannya dan juga belum tentu terlahir di dunia yang masih ada dhamma ajaran Buddha..hehehe.

Ini sih cuma opini pribadi aja....
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: nyanadhana on 21 January 2009, 02:45:20 PM
KTP donk
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: tesla on 21 January 2009, 03:17:35 PM
Quote from: g.citra on 21 January 2009, 02:35:11 PM
Quotecetananya maksudnya gimana?
apakah sama dg bro hatRed, bercita-cita mencapai nibbana?

Dear bro Tesla...

Ada baiknya sebelum kita berdiskusi lebih lanjut, saya tanya terlebih dahulu kepada anda...

Apakah definisi dari kata Buddhist ?



justru itulah pertanyaan di thread ini...
apa itu Buddhist (menurut anda)
siapa yg layak disebut Buddhist (menurut anda)
tentunya jawaban akan bersifat subjektif & disini tidak ada benar ataupun salah
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 21 January 2009, 03:22:10 PM
Buddhis = pengikut Buddha / Murid Buddha / Orang yg mengadopsi Ajaran Buddha sebagai pedoman hidup

Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 21 January 2009, 03:23:45 PM
kr****n = Pengikut Kristus
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 21 January 2009, 03:26:14 PM
Muslim = Pengikut Nabi Muhamad SWT
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: N1AR on 21 January 2009, 03:30:01 PM
kalau pengikut ryu yg masih tersesat apa bos? ^-^
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 21 January 2009, 03:34:34 PM
blom dipikirin neh =))   
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: g.citra on 21 January 2009, 03:35:35 PM
Quote from: tesla on 21 January 2009, 03:17:35 PM
Quote from: g.citra on 21 January 2009, 02:35:11 PM
Quotecetananya maksudnya gimana?
apakah sama dg bro hatRed, bercita-cita mencapai nibbana?

Dear bro Tesla...

Ada baiknya sebelum kita berdiskusi lebih lanjut, saya tanya terlebih dahulu kepada anda...

Apakah definisi dari kata Buddhist ?


justru itulah pertanyaan di thread ini...
apa itu Buddhist (menurut anda)
siapa yg layak disebut Buddhist (menurut anda)
tentunya jawaban akan bersifat subjektif & disini tidak ada benar ataupun salah

Kalau gitu saya ambil dari masukan dari bro Ryu ajalah... (tx bro Ryu +1 )
QuoteBuddhis = pengikut Buddha / Murid Buddha / Orang yg mengadopsi Ajaran Buddha sebagai pedoman hidup

Dalam Ajaran Buddha juga gak melulu membahas tentang nibbana (walaupun memang itu tujuan akhir dari pengembangan kehidupan lebih lanjut)... Ada juga kan bahasan mengenai kehidupan perumah tangga...

Jadi menurut saya, tergantung cetana anda, memilih bercita-cita untuk 'langsung' menuju nibbana, ataukah ingin belajar berkehidupan lebih baik... ?

toh kembali pada pilihan masing-masing (tak ada keharusan karena kitalah yang menjadi penentu)... :)

Salam... Namo Buddhaya... _/\_ ...
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 21 January 2009, 03:38:40 PM
Kalau ada orang ngambil ajaran sebagian2 ngambil terus dibilang BUddhist emang orang itu mau disebut Buddhist?belum tentu lho    trus nanti .... apa kata dunia =))
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: tesla on 21 January 2009, 03:38:48 PM
Quote from: ryu on 21 January 2009, 03:22:10 PM
Buddhis = pengikut Buddha / Murid Buddha / Orang yg mengadopsi Ajaran Buddha sebagai pedoman hidup
Quote from: ryu on 21 January 2009, 03:23:45 PM
kr****n = Pengikut Kristus
Quote from: ryu on 21 January 2009, 03:26:14 PM
Muslim = Pengikut Nabi Muhamad SWT

semua ngakunya pengikut ini & itu, tapi walau nabinya sama tetap aja bisa bentrok :)

tp menurut saya pribadi, agama Buddha memiliki perbedaan yg mendasar, yaitu:
pada agama lain, sebagai pengikut kita "harus" mengakui bahwa nabi itu adalah benar.
katanya adalah firman dan bersifat absolut.
sedangkan di agama Buddha, pengikut justru ditantang utk membuktikan ajaran (dhamma) nabinya (Sang Buddha) pada dirinya sendiri.
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 21 January 2009, 03:44:09 PM
Kalau ada seseorang yang ngambil sebagian trus dianggap Buddhist apakah pantas??
Contoh di Hindu ada hukum karma, mengakui Buddha sebagai dewa, apa lantas mereka dibilang Buddhist?
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: g.citra on 21 January 2009, 03:47:41 PM
Quote from: ryu on 21 January 2009, 03:44:09 PM
Kalau ada seseorang yang ngambil sebagian trus dianggap Buddhist apakah pantas??
Contoh di Hindu ada hukum karma, mengakui Buddha sebagai dewa, apa lantas mereka dibilang Buddhist?

Nah klo kayak gini, mana yang lebih pantas Buddhist tanpa ada sekte atau dengan ada sekte...?
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 21 January 2009, 03:49:54 PM
ya, seperti Maitreya, apakah mereka disebut Buddhist? silahkan dicerna kembali :)
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: Rina Hong on 21 January 2009, 03:53:10 PM
you know yourself how buddhist you are...

yg mengetahui dirinya sendiri buddhist apa kagak itu cuma dirinya sendiri, bisa menipu orang lain tapi ga bisa nipu diri sendiri...

kalau dibilang buddhist maka berperilakulah selayaknya seorang buddhist,
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: Rina Hong on 21 January 2009, 03:54:43 PM
Buddha = sadar
Buddhist = orang yang sadar

jadi kalau menurut pandangan Rina seorang Buddhist itu, sadar dalam pikiran,perkataan,dan perbuatan, sati gt loh....

How Buddhist you are = How sati you are
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: Nevada on 21 January 2009, 03:54:50 PM
Jelasnya, Buddhis adalah Umat Buddha. Label yang dicantumkan pada seseorang yang menjadikan Sang Buddha sebagai panutan dan Buddhisme sebagai jalan hidupnya.
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: Xan To on 21 January 2009, 04:01:09 PM
Quote from: ryu on 21 January 2009, 03:49:54 PM
ya, seperti Maitreya, apakah mereka disebut Buddhist? silahkan dicerna kembali :)

Gak kali yee :p
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: Nevada on 21 January 2009, 04:03:05 PM
Tapi label ini sangat bias di masyarakat, khususnya di negara Indonesia...
Selain label ini harus dicantumkan di KTP, adalah perilaku dari orang yang bersangkutan untuk mempantaskan diri menyandang label itu atau tidak...

Saya punya kenalan seorang pria berdarah Thailand. Seperti kita ketahui, Thailand adalah salah satu negara Buddhis dan cukup memegang teguh prinsip Theravadin di lingkungan masyarakatnya. Dia pernah menjadi seorang bhikkhu hutan. Namun sekarang sudah menjalani kehidupan di duniawi. Lalu di mana masalahnya? Masalahnya dia mengaku sebagai Umat Buddha, tapi perilaku dan pandangan hidupnya tidak mencerminkan Buddhisme.

Karena satu dan lain hal ini, sebenarnya saya tidak menganggapnya sebagai Buddhis...
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 21 January 2009, 04:05:03 PM
seseorang yang berbuat baik selama hidupnya, selalu berdana, dia percaya dengan Mr Y, orangnya baik dah bahkan misalnya lebih baik dengan orang yang Buddhist, apakah dia disebut Buddhist? pasti dia tidak mau lho, tapi yang pasti perbuatannya itu selaras dengan Dhamma sang Buddha ;D
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: g.citra on 21 January 2009, 04:09:11 PM
Quote from: ryu on 21 January 2009, 04:05:03 PM
seseorang yang berbuat baik selama hidupnya, selalu berdana, dia percaya dengan Mr Y, orangnya baik dah bahkan misalnya lebih baik dengan orang yang Buddhist, apakah dia disebut Buddhist? pasti dia tidak mau lho, tapi yang pasti perbuatannya itu selaras dengan Dhamma sang Buddha ;D

hahaha... itulah kalau "B" terlalu mem-B-kan "B" dan K yang terlalu meng-K-kan "K"... :))
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: N1AR on 21 January 2009, 04:13:37 PM
kenyataannya memang berbeda, indahnya perbedaan
yang penting sama2 makan nasi
sama2 serumah
sama2 ^-^
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: Equator on 21 January 2009, 04:28:00 PM
Bagi umat awam sih. menurut gw kenapa seseorang itu menjadi buddhis adalah karena perilaku, moral dan tindak tanduknya sesuai dengan pancasila buddhis
Pola pandangnya sejajar dengan buddhis
Yakin pada hukum kamma
Yakin pada tumimbal lahir
Yakin pada Tiratana sebagai perlindungan yg utama dalam hidupnya
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: mushroom_kick on 21 January 2009, 04:40:10 PM
kt org2 sekitar seh gw buddhist... :)) :)) :))
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 21 January 2009, 04:42:39 PM
Kalo Gw, bukan Buddhist neh =))
soalnya JMB8 aye kaga tau 4KM juga kaga tau ;D
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: mushroom_kick on 21 January 2009, 04:47:08 PM
^
wadow..klu itu gw jg gk jelas2 banget...buddhistkah?  ::) ::) ::)
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 21 January 2009, 04:53:25 PM
iye keknya mending bukan Buddhist ya, gak rugi daripada jadi Buddhist =))
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: tesla on 21 January 2009, 05:34:33 PM
kalau bagi saya, Buddhist itu punya pemikiran begini:

diri sendiri adalah penolong bagi diri sendiri
kalau menggantungkan diri pada Buddha, Yesus, Muhammad, Tuhan, Kitab Suci, Jimat, apalagi dukun maka belum Buddhist

:))
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: Nevada on 21 January 2009, 05:36:01 PM
Kalau orang pedalaman suku yang tidak pernah mengenal agama dan menggantungkan dirinya sendiri sebagai pelita hidupnya?
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: eddyg30 on 21 January 2009, 06:30:18 PM
Menurut saya yang pantas disebut buddhist adalah para bikkhu, karena mereka lah orang-orang yang benar-benar melakukan sesuatu dalam berusaha mencapai pencerahan tertinggi. Bukan mereka yang membaca sutra, menyebutkan janji, dan tinggal di biara; melainkan yang dari pikirannya tumbuh kesadaran seperti yang disebut di Dhammapada berikut ini:

(9) Barang siapa yang belum bebas, dari kekotoran-kekotoran batin. yang tidak memiliki pengendalian diri, serta tidak mengerti kebenaran. sesungguhnya tidak patut, ia mengenakan jubah kuning.

(10) Tetapi, ia yang telah dapat, membuang kekotoran-kekotoran batin, teguh dalam kesusilaan. memiliki pengendalian diri. serta mengerti kebenaran. maka sesungguhnya ia patut, mengenakan jubah kuning.

(362) Seseorang yang mengendalikan tangan dan kakinya, ucapan dan pikirannya, yang bergembira dalam samadhi dan memiliki batin yang tenang, yang puas berdiam seorang diri, maka orang lain menamakan dia seorang "bhikkhu".

(367) Apabila seseorang tidak lagi melekat pada konsepsi "aku" atau "milikku", baik yang berkenaan dengan batin maupun jasmani, dan tidak bersedih terhadap apa yang tidak dimilikinya, maka orang seperti itu layak disebut bhikkhu.

Salam,
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: xenocross on 21 January 2009, 07:03:28 PM
Saya dulu pernah posting ini waktu debat sama aliran "ITU"
Posting lagi yah:


kriteria menjadi buddhis
Sepertinya banyak kerancuan mengenai apa yg disebut ajaran Buddha dan yang mana murid Buddha yg sejati. Saya coba jelaskan sedikit dari apa yg pernah saya pelajari


Buddhis = pengikut Buddha/ Murid Buddha/ Orang yg mengadopsi Ajaran Buddha sebagai pedoman hidup

Apakah umat aliran Maitreya termasuk Buddhis?

Umat M berargumen bahwa karena mereka berbuat baik dan tidak berbuat jahat, sesuai dengan inti ajaran Buddha Sakyamuni, maka mereka adalah Buddhis, umat Buddha.
Mengenai pendapat bahwa karena aliran ini baik dan bermanfaat bagi masyarakat, jadi boleh saja mengaku agama Buddha, hal ini saya rasa salah besar. Memang ajaran Buddha boleh dipelajari siapa saja, tanpa ada rahasia, dan kita tidak boleh memonopolinya. Tapi mempelajari ajaran Buddha dan menjadi pengikut Buddha ada perbedaannya.

Ada orang baik sekali, mengikuti ajaran yang sangat baik, menganjurkan umatnya berbuat baik, suka menolong orang, dll. Lebih baik daripada umat Buddha. Ibaratnya dia praktek Dhamma lebih tinggi dari umat Buddha. Tapi memang dia tidak pernah kenal siapa Siddharta Gautama. Yang dia kenal adalah Mr. Y dari Agama K, dan dia tiap minggu ke Ger*j*. Apakah dia Buddhist? Murid Buddha? Tentunya dia akan marah anda katakan dia murid Buddha. Dia kan murid Mr. Y!
"Dia adalah umat agama lain yang hidupnya sesuai dhamma yg diajarkan Buddha. Tapi dia bukan Buddhist"

Ada lagi orang yg baik juga, dan dia kenal Siddharta Gautama. Banyak inspirasi yang diperolehnya ketika mempelajari riwayat Siddharta maupun ajarannya. Dia mengambil beberapa filosofi hidupnya dari ajaran Buddha. Tapi beberapa aspek dia tidak percaya dan tidak diambil. Dia adalah pengagum Buddha. Tapi dia Shalat 5 waktu dan pergi naik haji. Apakah dia murid Buddha? Bukan, dia akan menolak sebutan tersebut. Dia kan cuma penggemar, katanya. Buddha itu dianggapnya figur tokoh sejarah sama seperti Gandhi, Washington, Soekarno, dll yang bisa diambil teladannya.
"Dia adalah pengagum Buddha, tapi bukan murid Buddha"

Aliran M beralasan bahwa konsep reinkarnasi dan karma ada dalam aliran mereka, sama seperti di agama Buddha. Terlebih lagi mereka belakangan ini menambahkan Buddha Sakyamuni dan Guan Yin di altar mereka. Di altar Vihara juga ada rupang Buddha Sakyamuni dan Guan Yin (avalokitesvara). Apalagi di vihara Mahayana, rupang Buddha Maitreya bentuknya sangat mirip dengan rupang Maitreya di aliran M. Jadi mereka adalah Buddhis aliran Mahayana, iya dong? Coba kita bandingkan dengan contoh berikut:

Di dalam beberapa aliran Hindu, Buddha disembah sebagai titisan dewa Vishnu yang turun ke dunia. Mereka memuja rupang Buddha Gautama. Mereka mempercayai reinkarnasi dan Karma. Mereka baik-baik orangnya. Belakangan ini mereka juga mengambil beberapa aspek - aspek ajaran Buddha yang mereka suka. Beberapa konsep utama Hindu berkembang menjadi sangat mirip dengan konsep utama ajaran Buddha, walau masih ada perbedaan mendasar. Apakah orang-orang ini Buddhis? Bukan, mereka adalah "Penganut Hindu yang mendewakan Buddha"

Jadi walaupun aliran M punya dewa yg sama, Buddha yg sama, ajaran yg sedikit mirip, belum tentu Buddhis.


Apa kriteria seseorang disebut Buddhis?
Ia berlindung kepada Tiga Permata (Triratna)

Ia berlindung kepada Buddha.
Ia berlindung kepada Dhamma
Ia berlindung kepada Sangha


Berlindung kepada Buddha, berarti mengangkat Buddha sebagai guru yang tertinggi, dan menyerahkan hidup kita kepada Buddha.
Kita mempercayai Buddha sebagai dokter, kita adalah orang sakit, Buddha dapat mendiagnosa penyakit kita dan memberi cara-cara penyembuhan.
Kita menganggap Buddha sebagai penunjuk jalan, orang yang pernah pergi dan kembali dari tempat tujuan.
Kita melihat Buddha sebagai teladan bahwa kita pun bisa menjadi seperti Dia, mencapai nibbana. Secara implisit, "Aku berlindung pada Buddha" artinya "Aku pergi menuju keBuddhaan" Disini dapat diartikan seseorang berlindung pada bakal Buddha dalam dirinya sendiri.

Dhamma adalah perlindungan yang sesungguhnya. Dhamma adalah ajaran Buddha, yg jika dipraktekkan akan membawa menuju pembebasan, nibbana, kebahagiaan.
Kita menganggap Dhamma sebagai obat yg diberikan dokter, sebagai peta penunjuk jalan, dan sebagai rakit untuk menyebrang.
Dhamma disini juga dapat diartikan sebagai hasil pencapaian praktek spiritual

Sangha adalah pembimbing. Komunitas bagi kita dalam perjalanan spiritual. Teman yg lebih berpengalaman dalam perjalanan. Suster yg membantu dokter dalam merawat. Penjaga Dhamma.
Sangha secara umum berarti komunitas para makhluk yang mempraktekkan Dhamma. Mereka terdiri dari makhluk biasa, Biksu/Biksuni/ Para Arya/ dan Bodhisattva.


Sejak zaman Buddha Gautama masih hidup sampai sekarang, seseorang resmi menjadi Buddhis setelah mengucapkan 3 kalimat
Aku berlindung pada Buddha
Aku berlindung pada Dhamma
Aku berlindung pada Sangha


Atau kata-kata yg artinya sama, yg berbeda sesuai tradisi. Tetapi intinya sama, mengambil perlindungan pada Triratna. Apakah hal ini dilakukan melalui upacara resmi [visudhi], atau dilakukan di depan altar di tempat sepi, sama saja. Yang penting adalah pikiran orang tersebut yg menyadari bahwa dia mengambil perlindungan dengan pandangan terhadap Triratna yg tepat seperti sudah dijelaskan sebelumnya.

Setelahnya, seorang Buddhis wajib mengambil minimal 1, dari 5 sila. Biasanya Buddhis mengambil semuanya. Pancasila Buddhis adalah:
1. latihan tidak membunuh
2. latihan tidak mencuri
3. latihan tidak melakukan perbuatan asusila
4. latihan tidak berbohong
5. latihan tidak mengkonsumsi benda yang membuat ketagihan


Inilah syarat menjadi seorang Buddhis, yang sama di semua aliran Theravada, Mahayana, dan Tantrayana.

Syarat menjadi aliran Mahayana
Apa yg membedakan aliran Theravada dan Mahayana? (Tantrayana termasuk subbagian dari Mahayana)
Mahayana mengenal Bodhicitta. http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=7456.0
Bodhicitta adalah batin pencerahan
Merujuk pada keadaan mental seseorang yang mempunyai rasa cinta kasih terhadap semua makhluk dan kasihan pada penderitaan mereka dan membuat komitmen untuk membebaskan semua makhluk dari derita.
Karena cara paling efektif untuk itu adalah menjadi Samma SamBuddha, maka orang ini bertekad mencapai ke-Buddhaan. Ia akan menempuh jalan Bodhisattva, membuat sumpah-sumpah, melakukan banyak kebajikan, melatih diri menyempurnakan paramita. Bodhisattva bertekad akan tetap tinggal dalam samsara sampai semua makhluk selamat.
Inilah yang ada dalam mahayana dan tidak ada dalam theravada.


Setelah beliau berkata begitu, kemudian pemuda Brahmana Vasettha dan Bharadvaja berkata kepada Bhagava: 'Mengagumkan kata-kata yang diucapkan Gotama. Menakjubkan! Bagaikan orang yang menegakkan benda yang tergeletak, atau menemukan apa yang tersembunyi, atau menunjukkan jalan yang benar bagi mereka yang tersesat, atau menerangi tempat yang gelap sehingga orang yang mempunyai mata dapat melihat benda; - begitu pula, Gotama telah membabarkan dhamma kepada kami dalam banyak cara. Kami menyatakan berlindung kepada Bhagava, Dhamma dan bhikkhu Sangha. Mohon Bhagava menerima kami sebagai pengikut (upasaka) sejak hari ini hingga akhir hayat'.
TEVIJJA SUTTA


Untuk alternatif pandangan yg berbeda dengan saya, lihat Khyentse Rinpoche:
http://www.shambhalasun.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3025&Itemid=244
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: Xzone on 21 January 2009, 07:20:32 PM
^
^
^
:jempol: ~o)
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: dilbert on 21 January 2009, 09:32:44 PM
Quote from: tesla on 21 January 2009, 02:16:54 PM
terinspirasi oleh rekan hatRed, saya buat topic dg pertanyaan inspiratif dari rekan hatRed


Quote from: hatRed on 21 January 2009, 01:19:26 PM
apa yang menjadikan seorang itu adalah buddhist ?

cita citanya, yaitu mencapai nibbana...

meditasi, serta aspek2 pelajaran hidup serta tetek bengeknya itu kan hanya aksesoris saja..

Apa yg menjadikan seseorang itu Buddhist?

KTP
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: ryu on 22 January 2009, 06:34:23 AM
6. SABHIYA SUTTA

Sabbiya

Seorang pertapa yang berkelana bertanya kepada Sang Buddha dan enam guru lain pada zaman itu.

Demikian yang telah saya dengar: suatu ketika Sang Buddha berdiam di Hutan Bambu di dekat tempat pemberian makan tupai di Rajagaha. Pada suatu ketika, ada satu dewa yang mengunjungi kelana suci, Sabhiya. Dalam kehidupan sebelumnya, dewa itu merupakan saudaranya. Pada Sabhiya, dewa itu mengajarkan beberapa pertanyaan yang harus diajukan kepada setiap orang suci yang dijumpainya. 'Jika ada pendeta atau pertapa yang dapat menjawabnya,' kata dewa itu, 'kamu harus mengangkatnya sebagai gurumu dan baktikan dirimu untuk menjalani kehidupan suci bersamanya.'

Maka Sabhiya si kelana menghafalkan pertanyaan-pertanyaan itu dan mulai mencari semua pemimpin spiritual besar pada saat itu, semua guru terkenal yang memiliki kelompok pengikut dan bhikkhunya sendiri. Berturut-turut dia menjumpai Purana Kassapa, Makkhali Gosala, Ajita Kesa-kambali, Pakudha Kaccayana, Sanjaya Belatthiputta, dan guru Jain Nataputta (Mahavira), tetapi tak satu pun dari mereka dapat menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Menyadari ketidakmampuannya sendiri, tentu saja mereka marah atau malu dan justru mulai melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada Sabhiya.

'Lebih baik aku berhenti dan kembali ke kehidupan yang gampang dan penuh kesenangan' pikir Sabhiya. Namun kemudian muncul sesuatu di pikirannya. Ada orang suci lain bernama Gotama, yang masih muda dan terkenal karena ajaran dan jumlah pengikutnya. Mengapa tidak bertanya kepadanya? 'Tetapi,' pikir Sabhiya, 'dia masih sangat muda dan belum lama menjadi orang suci. Bagaimana mungkin dia memiliki pengetahuan yang lebih banyak daripada guru-guru lain yang lebih tua, yang telah kujumpai?' Pikiran lain muncul di benak Sabhiya: orang suci harus dihormati karena kekuatan dan keagungannya, bukan karena usianya. Maka akhirnya dia memutuskan untuk pergi menjumpai Gotama, orang suci itu.

Mulailah dia melakukan perjalanannya sampai suatu hari dia tiba di Rajagaha. Di sana, di Hutan Bambu di dekat tempat pemberian makan tupai, dia menemukan Sang Buddha. Setelah menyapa Beliau dengan sopan, dia memberi hormat dan kemudian duduk di satu sisi. Dia berbicara dalam syair pada Sang Guru:
1.   'Saya telah datang kepadamu,' kata Sabhiya, 'dengan penuh kebingungan dan keraguan. Amat besar keinginan saya untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Saya mohon Tuan menjawab semuanya dan menjelaskan setiap jawaban kepada saya satu demi satu.'   (510)
2.   'Engkau telah datang dari jauh, Sabhiya,' kata Sang Buddha. 'Dengan pertanyaan-pertanyaan yang amat ingin kau dapatkan jawabannya. Akan kujawab semuanya sekaligus dan akan kujelaskan setiap jawaban kepadamu satu demi satu.'   (511)
3.   Tanyakanlah kepadaku apa pun yang kamu inginkan, Sabhiya. Akan kujelaskan sehingga hapus segala kebingunganmu.'

Sabhiya berpikir, 'Luar biasa, sungguh mengherankan. Para pertapa dan brahmana lain bahkan tidak mengizinkan aku mengajukan pertanyaan, tetapi akhirnya pertapa Gotama mengizinkan aku untuk mengajukannya.' Dia merasa gembira, amat senang dan bersemangat. Maka dia bertanya kepada Sang Buddha.
   (512)
4.   'Yang Mulia, apa yang harus dilakukan agar dapat disebut seorang bhikkhu? Apakah artinya menjadi lemah lembut? Apakah artinya mengendalikan diri? Dan apakah artinya menjadi Buddha, menjadi tercerahkan? Saya mohon penjelasan untuk empat hal ini, Yang Mulia.'   (513)


   Dan inilah yang dikatakan Sang Buddha kepadanya:   


5.   'Sabhiya, seorang bhikkhu adalah orang yang telah menciptakan jalan untuk dirinya sendiri, dan lewat jalan itu dia telah mencapai ketenangan sempurna, dengan mengatasi keraguan. Sesudah memutus ada dan tiada, dia menyempurnakan kehidupan spiritual dan telah menghancurkan tumimbal lahir.   (514)
6.   Dia selalu tenang seimbang dan penuh kewaspadaan. Dia tidak menyakiti siapa pun, di mana pun. Seorang pertapa adalah orang yang telah menyeberang [ke Nibbana]. Dia tidak bingung. Dia tidak memiliki jejak kejahatan. Orang semacam inilah yang disebut lemah lembut: Dia telah menyeberangi lautan [Samsara].   (515)
7.   Dia yang inderanya telah berkembang berkenaan dengan segenap dunia, baik internal maupun eksternal; dengan pemahaman yang menembus alam ini dan alam lain, dia yang telah berkembang dan terkendali akan menunggu saat kematian dengan tenang-seimbang.   (516)
8.   Dia yang telah meneliti dengan cermat seluruh pikiran dan lingkaran keberadaan, yang terdiri dari kelahiran dan kematian, orang yang murni, tanpa noda, tanpa debu, yang telah mencapai hancurnya kelahiran disebut Buddha [yang tercerahkan].'   (517)


   Sabhiya sangat gembira mendengar kata-kata ini dan melanjutkan serangkaian pertanyaan lain.   


9.   'Apa yang harus dilakukan agar menjadi brahmana? Apakah artinya meninggalkan keduniawian, menjadi orang suci, menjadi samana? Apakah artinya menjadi murni, dan siapa yang dapat disebut pahlawan? Tolong jelaskanlah hal-hal ini kepadaku, Yang Mulia.'   (518)


   Maka Sang Buddha menjawab:   


10.   'Seorang brahmana adalah orang yang --setelah menghindari semua kejahatan-- menjadi tanpa noda, baik, mantap dan tenang. Dengan mengatasi siklus kehidupan dia menjadi sempurna. Dia tidak melekat dan kokoh.   (519)
11.   Orang suci adalah orang yang telah menenangkan dirinya, orang yang telah meninggalkan perbuatan jasa yang berpahala atau tidak. Mengetahui dunia ini dan dunia lain, dia tak ternoda dan telah mengatasi kelahiran dan kematian.   (520)
12.   Karena telah menghancurkan semua kejahatan yang berhubungan dengan segenap dunia, baik di dalam maupun di luar, dan mengenai manusia dan dewa, dia tidak lagi sibuk dengan buah-buah pikir konseptual. Dia disebut telah murni.   (521)
13.   Orang yang hidup di dunia ini tanpa melakukan kesalahan, orang yang telah melepas ikatan semua belenggu dan rantai, orang yang tidak bergantung pada apa pun di mana pun, yang terbebas, disebut pahlawan yang mantap.'   (522)


   Merasa amat gembira mendapat jawaban-jawaban ini, Sabhiya melanjutkan pertanyaannya:   


14.   'Siapakah yang dianggap pemenang dunia oleh mereka yang sudah tercerahkan? Apakah arti terampil? Apakah arti memiliki pemahaman, dan siapakah orang yang pantas disebut bijaksana? Tolong jelaskanlah hal-hal ini kepada saya.'   (523)


   Dan Sang Buddha pun menjawab:   


15.   'Engkau menanyakan apa pemenang dunia itu. Ada tiga dunia: dunia manusia, dunia dewa dan dunia makhluk Brahma. Pemenang dunia memeriksa dan memahami ketiga dunia ini. Dia telah mencabut keluar akar dari rantai-rantai yang mengikatnya pada dunia-dunia ini dan dia telah bebas. Inilah keadaan yang disebut pemenang dunia.   (524)
16.   Engkau menanyakan apa terampil itu. Ada tiga jenis harta atau simpanan: harta yang disimpan oleh manusia, harta yang disimpan oleh dewa, dan harta yang disimpan oleh makhluk-Brahma. Orang yang terampil memeriksa dan memahami ketiga harta ini. Dia telah mencabut keluar akar ikatan terhadap simpanan-simpanan ini dan dia telah bebas. Inilah keadaan yang disebut terampil.   (525)
17.   Orang yang memiliki pemahaman adalah orang yang telah melihat inderanya sendiri. Dia telah memahami bagaimana indera itu bekerja, baik di dalam pikiran maupun di dunia luar. Dia melihat dengan jernih, dia telah melampaui 'hitam dan putih' dan telah kokoh.   (526)
18.   Dan apakah orang bijaksana? Orang bijaksana mengetahui cara untuk membedakan yang baik dari yang buruk berkenaan dengan dunia di dalam dan di luar. Baik dewa maupun manusia menghormatinya: dia telah memutus semua rantai dan pengikat.'   (527)


   Merasa amat gembira mendapat jawaban-jawaban ini, Sabhiya melanjutkan rangkaian pertanyaannya:   


19.   'Apakah yang harus dicapai agar dapat menjadi orang yang berpengetahuan? Dengan apakah orang bisa memiliki pandangan terang? Bagaimanakah orang bisa menjadi bersemangat? Dan apakah arti terdidik sempurna? Tolong jelaskanlah hal-hal ini, Yang Mulia.'   (528)


   Sang Buddha menjawab:   


20.   'Ketika orang telah melihat pengetahuan dan memahami semua hal yang diketahui oleh pendeta dan orang-orang suci, maka semua kerinduan dan keinginan akan sensasi pun lenyap. Setelah melampaui semua pengetahuan, dia menjadi orang yang berpengetahuan.   (529)
21.   Dengan memahami obsesi nama-dan-rupa (kepribadian psiko - fisik), akar penyakit --baik internal maupun eksternal-- dia terbebas dari ikatan terhadap segala akar penyakit. Karena alasan inilah dia disebut orang yang kokoh, yang memiliki pandangan terang.   (530)
22.   Di sini dia bebas dari semua kejahatan dan telah mengatasi kesengsaraan neraka, karena itu dia penuh semangat. Dia rajin, penuh semangat, mantap.   (531)
23.   Engkau bertanya tentang manusia yang terdidik sempurna, manusia dengan kelahiran agung: Yang terdidik sempurna mematahkan semua rantai. Ada rantai, tali dan ikatan --baik di dalam maupun di luar. Keagungan berarti mematahkan itu semua. Ini berarti mencabut akar semua itu dan menjadi terbebas. Inilah keadaan yang disebut terdidik sempurna.'   (532)


   Merasa amat gembira dan penuh suka cita mendapat jawaban jawaban ini, Sabhiya menanyakan serangkaian pertanyaan lagi kepada Sang Buddha:   


24.   'Apa yang harus dilakukan agar bisa menjadi orang terpelajar? Apakah artinya menjadi seorang ariya, orang dengan kelahiran mulia? Apakah orang yang mempunyai tindakan sempurna itu? Dan siapakah yang pantas disebut Kelana? Saya mohon Tuan menjelaskan hal-hal ini kepada saya.'   (533)


   Sang Buddha mengatakan demikian ini:   


25.   'Setelah mendengarkan semua pandangan, dengan kebijaksanaan dia mengetahui apa yang dicela dan apa yang tanpa cela. Dia telah menang, terbebas dan berada di luar kebingungan dan gangguan. Dia adalah orang yang terpelajar.   (534)
26.   Orang bijaksana telah memutus kekotoran batin dan kemelekatan. Dia tidak akan masuk ke rahim mana pun juga. Dia telah terbebas dari tiga dorongan [keserakahan, kebencian dan kebodohan batin] dan dia tidak masuk ke lumpur pikiran konseptual. Dia disebut manusia dengan kelahiran agung.   (535)
27.   Karena orang yang memiliki tindakan yang sempurna telah hidup dan bertindak secara benar, dengan terampil dia menangkap Hal-hal Sebagaimana Adanya. Dia tidak memiliki kemelekatan di mana pun; dia telah bebas, dia tidak memiliki kebencian [di dalam dirinya]: inilah tindakan yang sempurna.   (536)
28.   Dan engkau bertanya tentang seorang Kelana. Bilamana engkau mengerti tindakan mana yang menyakitkan dan bilamana engkau meninggalkan tindakan-tindakan itu dan tidak berada dalam tindakan-tindakan itu, atau di atasnya atau di bawahnya atau di luarnya atau di antaranya atau di mana pun juga di dekat tindakan-tindakan itu, maka engkau adalah seorang Kelana. Bilamana engkau berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa pernah kehilangan kekuatan untuk memahami, maka engkau adalah seorang Kelana. Bilamana engkau menghilangkan kebencian, nafsu keinginan, kegelapan batin dan kesombonganmu, dan bila engkau mengakhiri rasa individualitas psiko-fisikmu, maka engkau telah mencapai sukses, dan dengan demikian engkau adalah seorang Kelana.'   (537)


   Sabhiya si kelana bergetar hatinya mendengar kata-kata Sang Buddha. Dengan penuh suka cita dan kegembiraan, dia bangkit dari tempat duduknya. Dengan tangan berlipat dan bahu terbuka, dia berkata kepada Sang Buddha dalam syair:   


29.   'Yang Mulia, Yang Bijaksana,' katanya, 'Engkau telah menyingkirkan enam puluh tiga opini [tradisional] yang menyebabkan perselisihan, kesimpulan para pertapa yang hanya sekadar adat dan ide spekulatif. Tuan telah meyeberangi banjir dan telah mencapai seberang!   (538)
30.   Engkau telah sampai ke titik penderitaan yang paling jauh, dan kemudian melampauinya. Yang Mulia, Engkau adalah Manusia Tak Ternilai. Pada hemat saya, bagi Engkau tidak ada lagi dorongan-dorongan dari dalam. Engkau bersinar dengan pemahaman, memancarkan kebijaksanaan, mengakhiri penderitaan dan membawa saya ke seberang!   (539)
31.   Engkau melihat apa yang sedang saya cari, Engkau tahu apa yang saya ragukan, dan Engkau membawa saya ke seberang! Sungguh pencapaian yang luar biasa! Ketinggian yang luar biasa! Yang tertinggi dalam kebijaksanaan. Saya tidak bisa memberikan apa pun kecuali salut, tidak bisa memberikan apa pun kecuali rasa hormat kepada sumber kekuatan yang lemah lembut, saudara matahari!   (540)
32.   Engkau telah menjernihkan semua keraguanku dengan penglihatan sempurna-Mu. Jadi inilah kebijaksanaan, inilah Pencerahan Sempurna! Seperti inilah rasanya bila tak ada lagi yang menghalangi jalan.   (541)
33.   Semua kekuatiran telah lenyap, gangguan telah terpatahkan. Dan sebagai gantinya, engkau memiliki segala yang tenang, terkendali, kokoh dan tepat.   (542)
34.   Ketika Engkau berbicara, para dewa bersuka cita; ketika mereka mendengar-Mu, mereka bergembira. Engkau adalah pahlawan di antara para pahlawan dan sumber kekuatan di antara yang kuat!   (543)
35.   Tak ada satu pun yang seperti Engkau di mana pun di dunia ini. Engkaulah makhluk yang terbaik dan termulia! Saya salut kepada-Mu dan saya menghormati-Mu!   (544)
36.   Engkau adalah Sang Buddha, Yang Tercerahkan, Master, Guru. Engkau adalah kebijaksanaan yang menaklukkan Mara. Engkau telah mematahkan bias-bias dari dalam, penimbangan dari dalam. Engkau telah menyeberang dan membawa kami, kami semua, bersamamu.   (545)
37.   Dengan berakhirnya faktor-faktor tumimbal lahir dan hancurnya dorongan-dorongan, Engkau telah berada di akhir kemelekatan. Engkau adalah singa di hutan belantara, yang tak menakutkan apa pun dan tak takut pada apa pun.   (546)
38.   Engkau bagaikan bunga teratai di danau ! Kebaikan dan kejahatan menggelinding darimu, tidak berpengaruh, bagaikan tetes-tetes air menggelinding jatuh dari kelopak bunga teratai. Biarlah saya menghormat kaki seorang penakluk: Saya, Sabhiya si pemuja, menghormat di kaki Gurunya!   (547)



Maka Sabhiya si kelana membungkuk dengan hormat di kaki Sang Buddha dan berkata: 'Sungguh menakjubkan, Yang Mulia Gotama! Sungguh luar biasa, Yang Mulia Gotama! Sebagaimana orang menegakkan apa yang telah terjungkir balik, atau mengungkapkan apa yang tadinya tersembunyi, atau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat, atau memberikan sinar penerangan di dalam kegelapan sehingga mereka yang memiliki mata dapat melihat benda-benda, demikian pula Kebenaran telah dijelaskan oleh Yang Mulia Gotama dengan berbagai cara. Oleh karenanya, saya berlindung pada Beliau, pada Dhamma-Nya dan Sangha-Nya. Saya ingin memasuki kehidupan tanpa-rumah, dan menerima pentahbisan lebih tinggi di dekat Yang Mulia Gotama.'

Kemudian Sabhiya si kelana menerima pentahbisan sebagai Samanera dan menerima pentahbisan lebih tinggi di dekat Sang Buddha.

Di kemudian hari, dengan menjalani kehidupan menyendiri, dengan rajin dan penuh semangat dan dengan kemauan yang mantap, dalam waktu singkat Sabhiya secara harmonis memahami, mengalami dan mencapai kesempurnaan tertinggi dari kehidupan suci di mana putra-putra keluarga yang baik meninggalkan kehidupan berumah-tangga, dan menempuh kehidupan tak-berumah. Tumimbal lahir telah diakhiri; kehidupan yang suci telah dijalani: apa yang harus dilakukan telah dilakukan dan tidak ada lagi yang harus dilakukan di dalam keberadaan dunia ini: Sabhiya si kelana telah menjadi salah satu Arahat.
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: Brado on 22 January 2009, 08:50:57 AM
Yang menjadikan seseorang itu Buddhist adalah yang segala pikiran, ucapan dan perbuatannya sama sekali tidak tercela oleh para bijaksana
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: hatRed on 22 January 2009, 08:54:21 AM
yang dibahas ini mo buddhist yg kek gmana?

kalo i sih dalam posting tersebut, lebih ke arah yg lebih kritis.

jadi mungkin dapat disebut sebagai "buddhist sejati"

bagaimana mungkin seseorang yg berbuat baik semasa hidupnya, bermeditasi sampai mencapai jhana tingkat serebu gek. itu dapat disebut buddhist kalo tidak bercita2 mencapai nibbana.

Buddhist ini kan dari kata Buddha.

dimana Visi dari Buddha ini adalah mencapai nibbana. jadi seorang buddhist adalah seseorang yang dalam perilakunya sesuai visi dari Buddha itu sendiri.

Orang berbuat baik tuh gak harus dari belajar ajaran buddha gotama, nenek g juga dulu ngajarin gitu

Orang belajar meditasi tuh gak harus belajar dari ajaran buddha gotama, alara kalama juga dulu ngajarin kek gitu.

cuma apa yg diajarkan oleh buddha gotama yg tidak diajarkan oleh orang lain ????

NIBBANA.

yup tentu saja itu dia yg membedakan seorang buddhist atau bukan.

yaitu "TEKADNYA" untuk mencapai nibbana.


;D
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: N1AR on 22 January 2009, 01:59:15 PM
^^

kalau petapah sumedha? buddhist bukan
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: Nevada on 22 January 2009, 02:18:00 PM
^
Pertanyaan yang menggelitik... ;D
Title: Re: Apa yg Menjadikan Seseorang itu Buddhist?
Post by: tesla on 22 January 2009, 04:17:35 PM
Quote from: N1AR on 22 January 2009, 01:59:15 PM
^^

kalau petapah sumedha? buddhist bukan

yg telah pergi ga bisa lagi ditanya (kan pertanyaan subjektif)... :)
gimana kalau kita tanya pertapa Sumedho, suhu kita di DC ^-^