_/\_
Gan, punya susunan acara pemberkatan pernikahan secara Theravada =P~
biasanya pengurus vihara udah punya acara yg standard. kalo yg theravada mungkin mulai dari namaskara, pancasila - tisarana, pembacaan paritta2 mangala sambil diselubungi kain, kotbah bhante, dikepret2 air, tanda tangan (kalo included catatan sipil), selesai...
ps: gak ada acara kissing the bride
Quote from: hide_x893 on 19 January 2009, 12:09:04 AM
_/\_
Gan, punya susunan acara pemberkatan pernikahan secara Theravada =P~
aku ada sich cuma ya tergantung pengurus vihara juga...
Quote from: morpheus on 19 January 2009, 09:52:27 AM
biasanya pengurus vihara udah punya acara yg standard. kalo yg theravada mungkin mulai dari namaskara, pancasila - tisarana, pembacaan paritta2 mangala sambil diselubungi kain, kotbah bhante, dikepret2 air, tanda tangan (kalo included catatan sipil), selesai...
ps: gak ada acara kissing the bride
ada tambahan pertama biasanya menyalakan lilin 5 warna dan lilin besar, terakhir biasanya pake puisi sekaligus sujud sama kedua orang tua dan mertua...
_/\_
SYARAT PERKAWINAN SECARA AGAMA BUDDHA
NAMO BUDDHAYA
Umat Buddha yang meniat mensahkan perkawinan secara agama Buddha hndaknya mengikuti ketentuaan sbb:
1. Mendaftarkan diri menemui pandita dengan cara menyerahkan formulir Permohonan Perkawinan Agama Buddha yang sudah diisi secara lengkap dengan dilampiri :
1.1. Fotocopy KTP kedua calon;
1.2. Fotocopy N1, N2, N3, N4 kedua calon;
1.3. Fotocopy Surat Pernyataan belum pernah menikah dari kedua calon;
1.4. Fotocopy Akta Kelahiran kedua calon;
1.5. Fotocopy KKK pada mana tercantum masing – masing nama kedua calon;
1.6. Fotocopy Imunisasi TT bagi calon wanita;
1.7. Fotocopy Surat Visudhi Upasaka & Upasika dari kedua calon;
1.8. 3 (tiga) lembar pasphoto berdampingan ukuran 4x6cm kedua calon;
• Khusus bagi calon yang berumur di bawah 21 tahun ditambah fotocopy ijin dari orang tua
• Khusus bagi calon yang berstatus duda / janda persyaratan butiran 1.3 berubah menjadi fotocopy akta kematian atau akta cerai
• Khusus bagi calon yang WNI keturunan Cina ditambah fotocopy SKBRI dan Surat Keterangan Ganti Nama (bila mengganti nama)
2. Pada waktu menyerahkan formulir surat – surat asli dibawa untuk dicocokkan, setelah itu dibawa kembali;
3. Pada waktu penyerahan formulir, ditetapkan kesepakatan kapan Upacara Perkawinan akan dilaksananakan, dengan tengang waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari setelah diumumkan di Papan Pengumuman Vihara (nama vihara),
4. Pada waktu pelaksanaan Upacara Perkawinan, pihak calon supaya siap di dhammasala Vihara (nama vihara), paling lambat seperempat jam sebelum waktu yang ditetapkan dengan membawa sarana upacara berupa:
• Lilin sepasang,
• Bunga yang berbau harum untuk 2 (dua) vas,
• Buah minimal 2 (dua) jenis, masing – masing 5 (lima) buah,
• Hio secukupnya;
5. Pada waktu upacara perkawinan, pihak calon supaya datang bersama 2 (dua) orang saksi;
6. Bila pada upacara perkawinan hadir bhikkhu Sangha, supaya disiapkan persembahan amisa puja (lilin, hio dan bunga yang diikat menjadi satu) serta Sangha – Dana;
7. Dana pembinaan sukarela dapat disampaikan seusai upacara perkawinan;
8. Surat keterangan perkawinan dapat diambil sejak hari setelah upacara perkawinan, atau sesuai kesepakatan
UPACARA PERKAWINAN SECARA AGAMA BUDDHA
Keterangan
1. Persembahan Bunga dan Buah
· Kedua mempelai, orang tua, saksi dan keluarga memasuki Dhammasala
· Kedua mempelai masing masing membawa bunga untuk dipersembahkan dialtar (diiringi kedua orang tua /wali)
· Persembahan buah-buahan oleh kedua orang tua.
· Pasangan mempelai beserta orang tua duduk ditempat yang telah disediakan
Diiringi Musik
2. Tanya Jawab antara Pandita dengan Mempelai
* Pandita bertanya kepada kedua mempelai :
1. Saudara mempelai, dalam melakukan upacara perkawinan secara agama Budhha ini, apakah ada ancaman atau paksaan dari pihak lain ?
2. Apakah saudara nama mempelai pria bersedia menerima saudari nama mempelai wanita sebagai istri yang sah ?
3. Apakah saudari nama mempelai wanita bersedia menerima saudara nama mempelai pria sebagai suami yang sah ?
Mempelai menjawab (pernikahan dilanjutkan hanya apabila jawaban yg diberikan adalah sebagai berikut):
1. Tidak ada
2. Bersedia
3. Bersedia
3. Penyalaan Lilin 5 warna dan lilin utama serta dupa
* Lilin dan dupa dinyalakan oleh :
1. Biru : Ayah mempelai pria
2. Kuning : Ibu mempelai pria
3. Putih : Ayah mempelai wanita
4. Jingga : Ibu mempelai wanita
5. Merah dan lilin utama serta dupa : Pandita
Diiringi lagu Kami Memuja
Umat bersikap anjali
4. Namaskara
* Pandita pemimpin upacara membaca Namakara Patha dengan sikap bertumpu lutut, diikuti oleh pengantin dan umat.
5. Pembacaan Ikrar Perkawinan
* Mempelai memegang dupa wangi, masing-masing 3 batang
1. Pembacaan ikrar perkawinan mempelai pria dipimpin pandita
2. Pembacaan ikrar perkawinan mempelai wanita dipimpin pandita
* Selesai berikrar, dupa ditancapkan oleh mempelai sendiri
* Kedua mempelai Namaskara bersama sebanyak 3 kali
Petugas menyalakan 3 batang diserhakan kepada mempelai pria batang berikutnya kepada mempelai wanita
6. Pemasangan cincin perkawinan
* Mempelai duduk saling berhadapan
1. Mempelai pria memasang cincin ke jari manis mempelai wanita
2. Mempelai wanita memasang cincin ke jari manis mempelai pria
Petugas menyiapkan cincin perkawinan
7. Pemasangan Pita Kuning
1. Kedua mempelai menghdap altar, bersikap anjali
2. Pandita menghubungkan kedua tangan mempelai dengan pita kuning
Petugas menyerahkan pita kuning kepada pandita.
8. Pengerudungan kain kuning
Oleh orang tua mempelai pria
Petugas menyerahkan kain kuning kepada orang tua mempelai pria.
9. Pemercikan air berkah
Oleh :
1. Orang tua memeplai pria
2. Orang tua mempelai wanita
3. Pandita sambil membaca gatha pemberkahan
Petugas menyiapkan air berkah
10. Pembukaan kain kuning
Oleh orang tua mempelai wanita
Petugas menerima kain kuning dari orang tua mempelai
11. Pelepasan kain kuning
Oleh pandita
Petugas menerima kain kuning dari orang tua mempelai
12. Penandatanganan ikrar perkawinan
Penandatangan ikrar perkawinan oleh :
1. Mempelai
2. Orang tua mempelai
3. Para saksi
4. Pandita
Petugas menyiapkan meja dan berkas perkawinan yang akan ditandatangani
13. Sujud kepada orang tua
Kedua mempelai memohon doa restu kepada kedua orang tua, dengan melakukan sujud dihadapan orang tua kedua belah pihak
Diiringi lagu sujudku
14. Bhikkhu memasuki Dhammasala
Hadirin duduk tenang bersikap anjali
15. Persembahan Amisa Puja
( bunga,lilin,dupa )
Mempelai mempersembahkan Amisa Puja kepada Bhikkhu
Dilanjutkan dengan penghormatan kepada Bhikkhu.
Petugas menyiapkan Amisa Puja untuk kedua mempelai
16. Aradana Paritta
Dipimpin pandita
Umat bersikap anjali ( merangkapkan kedua tangan didepan dada )
Keterangan :
1. IKRAR MEMPELAI PRIA :
Namo Tasa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa ( 3 X )
" Saya mohon kepada semua yang hadir disini, bersedia untuk menjadi saksi bahwa pada hari Jumat, tanggal 27 Juni 2008,
Saya : nama mempelai pria........... mengikat tali perkawinan dengan nama mempelai wanita .......... Dihadapan altar Yang Maha Suci Budhha Gotama dan saya berikrar :
1. Selalu meghormati istri saya,
2. Selalu bersikap lembut kepada istri saya,
3. Selalu setia kepada istri saya,
4. Memberikan kewenangan tertentu kepada istri saya,
5. Memberikan perhiasan kepada istri saya,
6. Rajin dan bersemangat mencari nafkah untuk keluarga ,
2. IKRAR MEMPELAI WANITA :
Namo Tasa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa ( 3 X )
" Saya mohon kepada semua yang hadir disini, bersedia untuk menjadi saksi bahwa pada hari Jumat, tanggal 27 Juni 2008,
Saya : nama mempelai wanita........... mengikat tali perkawinan dengan nama mempelai pria .......... Dihadapan altar Yang Maha Suci Budhha Gotama, dan saya berikrar :
Dan saya berikrar untuk :
1. Melakukan tugas dan kewajiban saya dengan sebaik-baiknya,
2. Selalu bersikap ramah kepada sanak keluarga dari kedua belah pihak,
3. Selalu setia kepada suami saya
4. Menjaga dengan baik semua harta benda yang diperoleh suami saya,
5. Selalu belajar agar pandai dan rajin dlam melaksanakan semua pekerjaan ,
6. Selalu taat kepada semua petunjuk suami saya yang baik.
Pembacaan Ikrar dibimbing Pandita
Diambil dari tanahputih.org (vihara Tanah Putih - Semarang)
mau merit aja ribet yah?
thanks ya buat semuanya... :)
kalau orang tua sudah tidak ada?
Pakai perwalian / orang yang dituakan...
Fotocopy Imunisasi TT bagi calon wanita, imunisasi TT itu apa ya?
Mempelai mempersembahkan Amisa Puja kepada Bhikkhu, amisa puja itu artinya apa ya?
1.2. Fotocopy N1, N2, N3, N4 kedua calon, N1 ampe N4 itu apa ya? _/\_
Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) untuk perempuan usia subur adalah bentuk dari upaya meminimalkan angka kematian bayi yang disebabkan oleh tetanus. Masih menurut Dr. Dadi, upaya Indonesia ini juga didorong komitmen Indonesia dalam skala global untuk mencapai target eradikasi Polio, reduksi Campak dan eliminasi tetanus neonatorum.
Amisa Puja: bunga, buah, lilin, dll yg digunakan dalam pelaksanaan puja bakti
Fotocopy formulir N1-N4 atau surat keterangan dari Kantor Catatan Sipil yang menyatakan bahwa calon mempelai memenuhi syarat untuk dicatat pernikahannya.
Formulir N1, N2, N3, dan N4 dikeluarkan oleh Kelurahan / Desa tempat tinggal asal kedua calon mempelai di Indonesia
waduh mau urus N1 ampe N4 di keluarahan #-o #-o #-o #-o #-o #-o #-o #-o urus KTP aja susah minta ampun butuh duit 100rb baru bisa siap, apalagi yang N1 ampe N4 ~X( ~X( ~X( ~X( ~X(
Nikah ribet? Setelah nikah bakal lebih ribet lagi ^-^
Maaf numpang nanya Gan, kalau beda agama bagaimana?
saya buddhist, calon istri saya non buddhist, apa dia mesti nembak ktp dulu biar agamanya tertulis sama dengan saya? Thanx
Quote from: Jendral LotharGuard on 20 January 2009, 04:49:30 PM
waduh mau urus N1 ampe N4 di keluarahan #-o #-o #-o #-o #-o #-o #-o #-o urus KTP aja susah minta ampun butuh duit 100rb baru bisa siap, apalagi yang N1 ampe N4 ~X( ~X( ~X( ~X( ~X(
di bogor sih cm byr 25 rb tuh......... 2 hari keluar + dianterin
Quote from: bhadrasuryabhumi on 21 January 2009, 12:25:17 AM
Maaf numpang nanya Gan, kalau beda agama bagaimana?
saya buddhist, calon istri saya non buddhist, apa dia mesti nembak ktp dulu biar agamanya tertulis sama dengan saya? Thanx
benernya sih bukan masalah apa yg tercantum di KTP bro.... tapi di kebanyakan vihara, biasanya diminta surat wisudhi, atau setidaknya sudah ikut dhamma class.
Sebenarnya ini berguna utk mengetahui bhw dalam hidup si pasangan nanti, akan berasaskan pada pengertian mengenai agama yg kurang lebih sama sehingga bisa meminimalisir potensi terjadinya keributan suami-istri
ini juga selaras dengan 4 syarat mencari pasangan yg sesuai dimana salah satunya adalah
mempunyai saddha/keyakinan yg sama
Selain itu, juga seyogyanya mempunyai sila/moral, kebijaksanaan/panna dan cagga/kemurahan hati yg sama juga
semoga bermanfaat
metta
Quote from: bhadrasuryabhumi on 21 January 2009, 12:25:17 AM
Maaf numpang nanya Gan, kalau beda agama bagaimana?
saya buddhist, calon istri saya non buddhist, apa dia mesti nembak ktp dulu biar agamanya tertulis sama dengan saya? Thanx
kagak segampang itu, kalau petugasnya "jeli", biasanya minta kartu visuddhi dulu, dan sebaliknya minta bukti baptis dulu
jadi kalau mau bener memang harus prosedur dulu, tisarana dan visuddhi
kalau sebaliknya harus ikut baptis dan sidi dulu
kalau mau kagak bener sih ambil jalan pintas, tembak
Thanx, yang bikin berat sih calon istri saya itu i****m, kemarin saya udah nembak KTP+KK sehingga agama ktp saya sama dengan dia, untuk keperluan akad plus menyenangkan mertua.
sekarang untuk pihak saya, mau ngga mau mesti pemberkatan sekali lagi (versi buddhist), nah ini yang bikin berabe.
Jadi bagusnya mesti trisarana/visudhi dulu ya? atau tembak? kalau nembak ada konsekwensinya?terutama nanti menyangkut keabsahan surat-surat anak.
sebagai informasi tambahan, nanti kalau pemberkatan di vihara, petugasnya adik saya sendiri.
thanx.
bukan petugas om, tapi catatan sipil
Quote from: markosprawira on 21 January 2009, 12:31:23 PM
Quote from: Jendral LotharGuard on 20 January 2009, 04:49:30 PM
waduh mau urus N1 ampe N4 di keluarahan #-o #-o #-o #-o #-o #-o #-o #-o urus KTP aja susah minta ampun butuh duit 100rb baru bisa siap, apalagi yang N1 ampe N4 ~X( ~X( ~X( ~X( ~X(
di bogor sih cm byr 25 rb tuh......... 2 hari keluar + dianterin
Masih bagus di bogor dong.. ^:)^
di jkt gw kena :
- RT = Gratis (untung...)
- RW = 30 rb
- Kelurahan = 20 rb
- Ongkos bajaj bolak balik sampe KTPnya jadi = 25 rb
Hikz! :(
Quote from: bhadrasuryabhumi on 21 January 2009, 01:07:09 PM
Thanx, yang bikin berat sih calon istri saya itu i****m, kemarin saya udah nembak KTP+KK sehingga agama ktp saya sama dengan dia, untuk keperluan akad plus menyenangkan mertua.
sekarang untuk pihak saya, mau ngga mau mesti pemberkatan sekali lagi (versi buddhist), nah ini yang bikin berabe.
Jadi bagusnya mesti trisarana/visudhi dulu ya? atau tembak? kalau nembak ada konsekwensinya?terutama nanti menyangkut keabsahan surat-surat anak.
sebagai informasi tambahan, nanti kalau pemberkatan di vihara, petugasnya adik saya sendiri.
thanx.
dear bro,
maksudnya udah akad, terus mau 1x pemberkatan lagi di vihara gitu?
weleh.....weleh........... kalo emg anda mau coba, silahkan tanya langsung aja ke vihara karena setiap vihara punya aturan dan pertimbangan masing2
Quote from: Equator on 21 January 2009, 01:25:33 PM
Quote from: markosprawira on 21 January 2009, 12:31:23 PM
Quote from: Jendral LotharGuard on 20 January 2009, 04:49:30 PM
waduh mau urus N1 ampe N4 di keluarahan #-o #-o #-o #-o #-o #-o #-o #-o urus KTP aja susah minta ampun butuh duit 100rb baru bisa siap, apalagi yang N1 ampe N4 ~X( ~X( ~X( ~X( ~X(
di bogor sih cm byr 25 rb tuh......... 2 hari keluar + dianterin
Masih bagus di bogor dong.. ^:)^
di jkt gw kena :
- RT = Gratis (untung...)
- RW = 30 rb
- Kelurahan = 20 rb
- Ongkos bajaj bolak balik sampe KTPnya jadi = 25 rb
Hikz! :(
Jkt emg agak rewel bro......... temen di kelapa gading, udah langsung kena 50 rb (+dianterin sih)
calon istri gw juga beda agama dengan saya. dia agamanya kr****n.
bingung ntar mo nikah gimana pemberkatannya di vihara. ada yang uda perna ngalamin lom suami istri beda agama trus pemberkatan di viharanya gimana? yg pasti sih pemberkatannya di vihara (bukan di gereja).
Quote from: iwakbelido on 22 January 2009, 05:09:22 PM
calon istri gw juga beda agama dengan saya. dia agamanya kr****n.
bingung ntar mo nikah gimana pemberkatannya di vihara. ada yang uda perna ngalamin lom suami istri beda agama trus pemberkatan di viharanya gimana? yg pasti sih pemberkatannya di vihara (bukan di gereja).
kebetulan temen sich ada yang mengalami kaya gitu, dia dah 6 tahun pacaran coz 22nya sama2 ga mo ngalah... tapi akhirnya desember lalu dia nikah juga dengan pemberkatan divihara. sebelum nikah selama 1 or 2 bulan gitu si calon istri ntu di ajarin dulu baca namakharapatha, vandana, tisarana, ma pancasila doank... yang penting buat pemberkatan doank katanya... ;D
Saudara saya yang seorang wanita Kristiani mau melangsungkan pemberkahan di vihara. Tapi parahnya, pengantin laki-laki itu cuma Buddhis KTP. Tidak ada training sebelumnya untuk prosesi pemberkahan ini. Hasilnya... Kedua pengantin cukup belepotan dalam menjalani prosesi pemberkahan kala itu, apalagi saat melafalkan "Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa". ;D
kalo gitu perlu diajarin dulu ya wakakakaka... kmrn2 dah tanya2 ke temen nyokap yang aktif di vihara (ngurusin merid2an).. nah katanya kalo beda agama, si cewe harus ke gerejanya minta surat keterangan dari pendeta ato pastornya kalo yg bersangkutan belum perna menikah di gereja dan yg bersangkutan dipersilakan diberkati dalam tata cara agama Buddhist di vihara.
setelah itu tinggal diserahkan kepada vihara, nanti vihara siap melaksanakan pemberkatan tersebut... tp berhubung oe sendiri lom tanya langsung ke vihara jadi ga tau bener ga infonya seperti itu hehehehe ada yg punya info tambahan??
_/\_
[at] iwak : kl sy blg sih, vihara ga berhak utk mnt keterangan spt itu loh.......
krn yg diakui oleh negara, hanyalah surat nikah secara catatan sipil, bukan surat nikah secara agama
misal spt ada rekan yg sudah menikah scr paham lain, lalu dia ingin menikah lagi scr buddhis, saya rasa itu justru baik dimana ini berarti org itu masih mengingat utk diberkati scr buddhis
just my opinion yah
metta _/\_
Quote from: markosprawira on 29 January 2009, 09:46:13 AM
[at] iwak : kl sy blg sih, vihara ga berhak utk mnt keterangan spt itu loh.......
krn yg diakui oleh negara, hanyalah surat nikah secara catatan sipil, bukan surat nikah secara agama
misal spt ada rekan yg sudah menikah scr paham lain, lalu dia ingin menikah lagi scr buddhis, saya rasa itu justru baik dimana ini berarti org itu masih mengingat utk diberkati scr buddhis
just my opinion yah
metta _/\_
maksudnya bukan surat nikah, bro markos... tp surat keterangan aj kalo yg bersangkutan blom perna menikah. jadi hanya keterangan kalo belom perna menikah itu aj.. bukan surat nikah secara agama.... tp ya itu kembali ke masing2 individu dgn vihara.. gw sendiri jg masi bingung hehehe _/\_
Hidupkan thread lagi ahhh.... itung2 persiapan akhir tahun :))
------------------------------------------------------------------------------
Quote
1.7. Fotocopy Surat Visudhi Upasaka & Upasika dari kedua calon;
ini WAJIB yah ???
Cilakakkkkk.... siantar gk ngetrend hal2 demikian
Quote
• Khusus bagi calon yang WNI keturunan Cina ditambah fotocopy SKBRI dan Surat Keterangan Ganti Nama (bila mengganti nama)[/b]
emangnya peraturan ini masih berlaku yah ??
Quote from: JW. Jinaraga on 17 May 2010, 04:03:04 PM
Hidupkan thread lagi ahhh.... itung2 persiapan akhir tahun :))
------------------------------------------------------------------------------
Quote
• Khusus bagi calon yang WNI keturunan Cina ditambah fotocopy SKBRI dan Surat Keterangan Ganti Nama (bila mengganti nama)[/b]
emangnya peraturan ini masih berlaku yah ??
SKBRI----> punya engkong ada -----> bapak pake yang punya engkong ------> gua pake yang punya engkong plus bapak -------> anak gua pake yang punya gua plus bapak plus engkong.............SO: SKBRI engkong gua harus dijaga sampe turun temurun ke cicik cicik gua................:))
^
katanya tuh peraturan udah dihapuskan
Quote from: JW. Jinaraga on 17 May 2010, 04:17:52 PM
^
katanya tuh peraturan udah dihapuskan
Kadang prakteknya beda bro.. Jadi jangan diabaikan hal2 surat penting tsb.. harus dijaga dengan sangat baik dan rapih.. sebab instruksi jajaran atas sama bawah kadang bertolak belakang..