salam
Menurut ajaran Buddha bolehkah kita berdana dengan pamrih?
tolong dong ah dijelaskan
salam
Daniel
Bahkan Bodhisatta juga berdana pake pamrih, dengan tujuan untuk mencapai Kebuddhaan.
dibilang ga boleh; si pamrih tetap nongol (dalam batin maksudnya)
dibilang boleh; si pamrih malah menjadi2
gimana ini ? :??
Quote from: Equator on 07 January 2009, 07:54:32 PM
dibilang ga boleh; si pamrih tetap nongol (dalam batin maksudnya)
dibilang boleh; si pamrih malah menjadi2
gimana ini ? :??
namaste suvatthi hotu
mungkin bukan persoalan "boleh atau gak boleh", tapi mungkin tergantung kwalitas batin mereka yang berdana
Apabila masih pamrih, ya namanya juga manusia biasa
Apabila tidak pamrih yang kembangkan aja terus
Semoga bermanfaat
thuti
berdana..semoga...pamrihkah??
nah ini...
Quote from: Daniel on 07 January 2009, 07:47:35 PM
salam
Menurut ajaran Buddha bolehkah kita berdana dengan pamrih?
tolong dong ah dijelaskan
salam
Daniel
ya boleh dah... ber-dana itu kan membantu orang lain... hasilnya pasti tidak akan merugikan orang lain.... Paling kalau pamrihnya kagak tercapai, sakit hati sendiri...
yang gak boleh itu berbuat jahat...
[at] bro dilbert
kalo krn pamrih tak tercapai dan sakit hati sendiri menimbulkan kamma juga kan?
Quote from: Reenzia on 07 January 2009, 11:55:37 PM
[at] bro dilbert
kalo krn pamrih tak tercapai dan sakit hati sendiri menimbulkan kamma juga kan?
rasaain sendiri... kan karma itu niat... kalau berdana dengan niat untuk mendapat balasan, ternyata tidak ada balasan... hehehehe...
Pokoknya kalau berdana dengan pamrih masih lebih bagus daripada tidak berdana dan bengong bengong saja...
kalo penyesalan, kekecewaan, sakit hati, dendam semacam itu berbuah kamma gak?
Quote from: Reenzia on 08 January 2009, 12:05:27 AM
kalo penyesalan, kekecewaan, sakit hati, dendam semacam itu berbuah kamma gak?
penyesalan, kekecewaan, sakit hati itu kamma vipaka (buah karma buruk)...
tergantung motivasi dan tujuan kita berdana ?
tapi kalau pamrihnya
"Semoga dengan Dana yang telah sy lakukan kamma buruk sy segera terhapus" atau
untuk "Patidana"
gimana ?
namanya termasuk pamrih atau bukan yah ? :-? :-? :-?
Quote from: sakura on 08 January 2009, 01:01:02 AM
tergantung motivasi dan tujuan kita berdana ?
tapi kalau pamrihnya
"Semoga dengan Dana yang telah sy lakukan kamma buruk sy segera terhapus" atau
untuk "Patidana"
gimana ?
namanya termasuk pamrih atau bukan yah ? :-? :-? :-?
Kalau niat-nya buat karma buruk segera terhapus... dan KENYATAAN-nya TIDAK, bagaimana ? Bisa sakit hati ?
Kasih Senjata : Buang Kemelekatan... Boleh saja berniat ketika tidak tercapai, yah udah... STOP sampai di sana... Jangan melekat... begitu melekat... maka penderitaan timbul...
Quote from: dilbert on 08 January 2009, 12:34:17 AM
Quote from: Reenzia on 08 January 2009, 12:05:27 AM
kalo penyesalan, kekecewaan, sakit hati, dendam semacam itu berbuah kamma gak?
penyesalan, kekecewaan, sakit hati itu kamma vipaka (buah karma buruk)...
nah ini dia yg saia kawatirkan kalo berdana itu diiming-imingi pamrih
gak semua org gt sih, tapi tetap ada yg berpotensi, tergantung individunya
klo aqnya berdana gak mikir apa2.. :P :P :P -_-"
tapi waktu dana waktu kathina thn 2008 senang pikiran aqnya, soalnya penuh perjuangan lhe... ;D
tapi iya juga ya kata kakek sakura... -_-"
berdana utk patidana kek mana lhe?
itu kan termasuk pamrih... :-? :-? :-?
salah gak ya? -_-"
Biasakan setiap hari utk Berdana, dimulai dr hal2 yg kelihatannya sepele seperti kasih makan burung gereja beras, kasih semut gula, ketik Artikel Dharma dan kirim ke Milis, dll. Lakukan terus menerus setiap hari dan konsisten. Lama2 akan menjadi kebiasaan dan watak kita.
Walaupun pada mulanya kita punya pamrih, tapi seiring dgn berjalannya waktu kita spontan Berdana atau menolong bila melihat ada org yg susah.
Sama kaya orang belajar Kungfu. Kalau dia rajin latihan terus tiap hari, di saat dia mau dipukul orang dia bisa langsung reflek menangkis atau mengelak tanpa sempat mikir dulu mau nangkis atau mau mengelak. Jadi terjadi secara otomatis krn sudah dilatih tiap hari. Begitu jg dgn Berdana. Lama2 kalau kita lihat orang susah, spontan timbul di dalam hati kita utk menolong tanpa mikirin pamrih dulu. Ehipasiko man. Amitofo
Dear ALL
Mungkin perlu diperjelas dahulu apa yg dimaksud dengan "pamrih"
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Pamrih adalah maksud yang tersembunyi dalam memenuhi keinginan untuk memperoleh keuntungan pribadi; kepamrihannya : kepentingan khusus yang ingin dikejar untuk diri sendiri.
Dari Buku berjudul "PANEMBAHAN SENOPATI", karangan Dr. Purwadi:
Pamrih merupakan sesuatu hal yang sebaiknya dihindarkan.
Bertindak karena pamrih berarti hanya mengusahakan kepentingan sendiri individualnya saja dengan tidak menghiraukan kepentingan kepentingan orang lain.
Dari 2 definisi diatas, jelas terlihat bhw pamrih itu adalah utk "diri sendiri"
Sementara jika dilihat dari buddhism, ada yg disebut CHANDA
Chanda = harapan untuk melakukan. Terdapat tiga jenis chanda, yaitu :
- Kammacchanda : nafsu indera, satu dari rintangan batin (immoral)
- Kattukamyata chanda : harapan untuk melakukan (unmoral)
- Dhammacchanda : harapan kebaikan (moral)
Chanda yang dimaksud didlm pakinnaka cetasika/faktor batin yang muncul di sebagian besar citta adalah kattukamyata chanda
Lobha pasti akan bersekutu dengan chanda namun chanda tidak selalu bersekutu dengan lobha
jika Lobha + chanda maka disebut Kammachanda
sedangkan jika chanda bersekutu dengan sobhana cetasika maka akan menjadi Dhammachanda
Jika dilihat kasus per kasus :
1. Pamrih pada bodhicitta utk mencapai ke-buddha-an : Dhammachanda
2. Pamrih pada berdana agar objek penerima bs berbahagia : Dhammachanda
3. Pamrih pada berdana agar diri sendiri bisa mendapat rejeki, enteng jodoh : Kammachanda
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua utk bisa melihat secara jujur ke batin kita, apa "pamrih" kita pada waktu melakukan sesuatu _/\_
Quote from: hengki on 08 January 2009, 05:09:01 AM
Biasakan setiap hari utk Berdana, dimulai dr hal2 yg kelihatannya sepele seperti kasih makan burung gereja beras, kasih semut gula, ketik Artikel Dharma dan kirim ke Milis, dll. Lakukan terus menerus setiap hari dan konsisten. Lama2 akan menjadi kebiasaan dan watak kita.
Walaupun pada mulanya kita punya pamrih, tapi seiring dgn berjalannya waktu kita spontan Berdana atau menolong bila melihat ada org yg susah.
Sama kaya orang belajar Kungfu. Kalau dia rajin latihan terus tiap hari, di saat dia mau dipukul orang dia bisa langsung reflek menangkis atau mengelak tanpa sempat mikir dulu mau nangkis atau mau mengelak. Jadi terjadi secara otomatis krn sudah dilatih tiap hari. Begitu jg dgn Berdana. Lama2 kalau kita lihat orang susah, spontan timbul di dalam hati kita utk menolong tanpa mikirin pamrih dulu. Ehipasiko man. Amitofo
dear hengki,
kalau saya boleh koreksi sedikit
hasil dari latihan kungfu setiap hari mirip seperti yg dilakukan pada seorang spesialis "ban berjalan" di pabrik
karena setiap hari melakukan hal yg itu2 saja dimana melakukan ini, hasilnya itu
Atau jika kondisi begitu maka saya harus bertindak ini
Ini disebut dengan "kebiasaan", atau jika di buddhism, disebut dengan trend batin
Hasil dari sesuatu yg dilakukan pertama kali, akan dicerap dan disimpan ke dalam sanna (pencerapan/persepsi)
Karena sudah ada persepsi maka kegiatan yg dilakukan berulang2 akan semakin mudah utk dilakukan
Jadi refleks dalam bertindak misal berdana, sebenarnya tetap mempunyai pamrih.
Namun karena sudah terbiasa, membuat jadi refleks dan seolah2 tidak ada pamrih
Padahal sesungguhnya itu merupakan pengulangan dari trend yg sudah disimpan di dalam sanna/persepsi/pencerapan sehingga begitu ada action A, langsung bereaksi B
Sama seperti menepuk nyamuk. Atau menutup hidung jika mencium bau yg tidak enak
Banyak org yg blg bhw itu adalah refleks namun sesungguhnya itu seperti kungfu yg anda sebutkan diatas
Hal ini semata karena kecepatan pikiran/citta yg sedemikian cepatnya dan belum bisa dihitung oleh alat yg ada saat ini sehingga memunculkan istilah "refleks = bawah sadar"
Sementara jika kita kembali ke buddhism, semua tindakan itu dilakukan dengan "sadar"
Tidak ada tindakan yg dilakukan tanpa melalui proses batin
Memang penjelasan ini jarang ada karena dunia saat ini, didominasi oleh paham "materialis" yg hanya melihat pada fisik
berbeda dengan buddhism, yg justru mengajarkan utk melihat ke dalam batin
Semoga bisa bermanfaat yah
Saya suka dgn penjelasan bro Markos. Khususnya mengenai dhammachanda, trend batin..
:) :jempol:
trend batin dalam istilah buddhis apa ya? (dlm bhs pali atau sankrit)
Saya sering baca di teks mandarin menyebutnya 习性[XiXing] (kebiasaan masa lalu).
Apakah Arahat memiliki dhammachanda?
Quote from: markosprawira on 08 January 2009, 08:40:09 AM
Dear ALL
Mungkin perlu diperjelas dahulu apa yg dimaksud dengan "pamrih"
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Pamrih adalah maksud yang tersembunyi dalam memenuhi keinginan untuk memperoleh keuntungan pribadi; kepamrihannya : kepentingan khusus yang ingin dikejar untuk diri sendiri.
Dari Buku berjudul "PANEMBAHAN SENOPATI", karangan Dr. Purwadi:
Pamrih merupakan sesuatu hal yang sebaiknya dihindarkan.
Bertindak karena pamrih berarti hanya mengusahakan kepentingan sendiri individualnya saja dengan tidak menghiraukan kepentingan kepentingan orang lain.
Dari 2 definisi diatas, jelas terlihat bhw pamrih itu adalah utk "diri sendiri"
Sementara jika dilihat dari buddhism, ada yg disebut CHANDA
Chanda = harapan untuk melakukan. Terdapat tiga jenis chanda, yaitu :
- Kammacchanda : nafsu indera, satu dari rintangan batin (immoral)
- Kattukamyata chanda : harapan untuk melakukan (unmoral)
- Dhammacchanda : harapan kebaikan (moral)
Chanda yang dimaksud didlm pakinnaka cetasika/faktor batin yang muncul di sebagian besar citta adalah kattukamyata chanda
Lobha pasti akan bersekutu dengan chanda namun chanda tidak selalu bersekutu dengan lobha
jika Lobha + chanda maka disebut Kammachanda
sedangkan jika chanda bersekutu dengan sobhana cetasika maka akan menjadi Dhammachanda
Jika dilihat kasus per kasus :
1. Pamrih pada bodhicitta utk mencapai ke-buddha-an : Dhammachanda
2. Pamrih pada berdana agar objek penerima bs berbahagia : Dhammachanda
3. Pamrih pada berdana agar diri sendiri bisa mendapat rejeki, enteng jodoh : Kammachanda
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua utk bisa melihat secara jujur ke batin kita, apa "pamrih" kita pada waktu melakukan sesuatu _/\_
namaste sekedar koreksi
bukan
kammachanda tapi
kāmachandachanda = kemauan bertindak atau keinginan untuk berbuat (kattukamyatā).
thuti
hati-hati bisa silabataparamasa. kalau mau dana ya karena kebutuhan bukan karena ada ni dan itu. ^:)^