(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.lifestyle.roll.co.id%2Fimages%2Fstories%2Fanti-smoking_0.jpg&hash=af4be70d3adc5a9e9879acd62ec745a6172a3d88)
Gerakan antirokok menggejala secara global. Paling tidak bisa dilihat dari kontribusi para pengusaha tersohor hingga konser musik Alicia Keys.
(Roll) - Gerakan antirokok tengah menggejala secara global. Paling tidak bisa dilihat dari kontribusi para pengusaha tersohor dunia hingga konser musik Alicia Keys, menyeruak aroma gerakan antirokok.
Konser Alicia Keys di Jakarta diwarnai dengan protes dari Komnas HAM supaya logo-logo rokok tidak dipajang. Hal tersebut dikarenakan Keys seakan-akan mendukung supaya orang merokok seperti penerimaannya terhadap sponsor dari salahsatu perusahaan rokok.
World health organization (WHO) lembaga tinggi yang menangani kesehatan dibawah PBB itu juga, tengah gencar-gencarnya menyerukan gerakan antirokok dan penghentian ketergantungan terhadap tembakau di seluruh dunia.
Konser Keys tanpa logo sponsor rokok
Di balik kesuksesan diva RNB asal AS, Alicia Keys yang berlangsung di Jakarta, Kamis malam (31/7) ternyata sebelumnya sempat menuai protes dari organisasi anti tembakau AS "Tobaco Free Kids" dan Komisi Nasional Perlindungan Anak terkait dengan sponsor konser oleh perusahaan rokok.
"Komnas Anak mendesak kepada manajemen Alicia Keys soal sponsor rokok dalam konsernya untuk tidak dicantumkan, dan ternyata setelah dilakukan pengecekan di sekitar lokasi konser sudah tidak ada umbul-umbul atau logo produk rokok sponsor," ujar Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi di Jakarta, Kamis malam.
Seto mengungkapkan, AS telah mengeluarkan larangan bagi artis-artisnya tampil dalam pertunjukan yang disponsori perusahaan rokok. Pihak Komnas PA, menurut Seto, juga menerima surat dari suatu LSM yang minta agar lembaga tersebut turut memantau jika logo sponsor masih tercantum sebagai media promosi konser.
Seto mengungkapkan, dari hasil penelitan Komnas Anak dengan Universitas Hamka, iklan rokok, promosi dan sponsor perusahaan rokok memiliki korelasi langsung dengan meningkatnya usia inisiasi dini perokok anak dan jumlah perokok.
Sementara itu Direktur Hubungan Perusahaan PT HM Sampoerna Tbk Yos Adiguna Ginting mengatakan, tidak memakai produknya dalam promosi penyelenggaraan konser Alicia.
"Namun kami akan tetap memenuhi komitmen sesuai kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya," katanya.
Konser Alicia Keys di Jakarta merupakan bagian dari konser dunia bertajuk "Alicia Keys As I`m World Tour". Promotor acara ini adalah Rini Noor Production yang pada 2007 menghadirkan konser Beyonce.
Sejak muncul kecaman dari organisasi anti tembakau di AS, pihak panitia menutup logo rokok yang ada di sejumlah materi promosi konser. Di Jalan raya sekitar Gelora Senayan menuju lokasi konser, sejak sore hari tidak terlihat adanya umbul-umbul merek rokok itu. Beberapa logo sponsor yang ada ditutup dengan lakban hitam.
Sang Diva sendiri, Alicia Keys, seolah "cuek" dengan larangan tersebut. Penyanyi dengan sembilan penghargaan Grammy Award itu tetap tampil mempesona ribuan penggemarnya.
Gates-Bloomberg: $500 juta untuk gerakan antirokok
Sementara itu, Bill Gates dan Michael Bloomberg, dua milyarder Amerika tersohor, mengumumkan akan menyumbang 500 juta dolar untuk membantu gerakan antirokok dalam taraf global.
Roll - Bill Gates dan Michael Bloomberg, dua milyarder Amerika tersohor, mengumumkan pada Rabu (23/7) akan menyumbang $500 juta untuk membantu gerakan antirokok dalam taraf global.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa tembako, sebagai bahan inti dari rokok, diyakini telah membunuh satu miliar orang pada abad ke-21 ini. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang miskin yang ada di negara-negara dengan pendapatan menengah.
Untuk memotong angka kematian itu, yayasan yang didirikan Bloomberg memiliki rencana untuk berkomitmen membantu gerakan Antirokok dengan membantu sebesar $250 juta lebih pada kuartal empat tahun, dan dua tahunnya lagi menyusul akan menyumbang sebesar $125 juta.
Sedangkan yayasan yang didirikan Bill dan Melinda Gates, istrinya, mengalokasikan dana sebesar $125 juta untuk masa lima tahun.
Selama ini, WHO memperkirakan, hanya sekitar $20 juta dana yang diperuntukan bagi kampanye antirokok.
Dengan adanya bantuan sekitar $500 juta yang masuk tersebut, maka diperkirakan kampanye antirokok akan bertambah lebih baik dengan mengadakan multi program yang akan dilaksanakan.
Bloomberg dan dibantu Dr. Margaret Chan, seorang direktur organisasi kesehatan, mengemukakan rencananya membantu gerakan antirokok semenjak bulan Februari lalu. Inisiatifnya dari Bloomberg untuk mereduksi penggunaan tembako di seluruh dunia. Organisasi-organisasi kesehatan seperti the World Lung Foundation, the Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, the Centers for Disease Control and Prevention Foundation dan the Campaign for Tobacco-Free Kids, semuanya akan bergerak dalam satu visi dan misi mengkampanyekan dan membuat program-program antirokok.
Kampanye tersebut juga akan melibatkan pemerintahan-pemerintahan di negara-negara yang akan menjadi sasaran, misalnya, supaya pemerintahan membuat larangan merokok diruang publik, membuat larangan bagi anak-anak dibawah umur supaya tidak bebas mengkonsumsi rokok, membuat reklame-reklame kampanye antirokok, dan membuat larangan penggunaan nikotine dan zat adiktif lainnya.
Tiga organisasi kesehatan resmi, kelompok-kelompok penguna, jurnalis, kantor pelayanan pajak yang selama ini mengeluarkan pajak rokok, dan pihak-pihak terkait, akan mengikuti sebuah workshop di Amerika, topiknya terkait masalah lobi, pelayanan publik untuk iklan antirokok, menyediakan pelayanan telepon secara hotline untuk konsultasi supaya perokok bisa berhenti, dan workshop lainnya yang berkaitan dengan gerakan antirokok.