saya teringat percakapan dengan seorang sahabat di vihara ketika sore menjelang malam. lalu ada 1 pertanyaan yg dilontarkan oleh teman tersebut yg menurut saya menarik. dia tanya begini : Sang Buddha adalah pemimpin dari Sangha pada masa Beliau masih hidup. Kita juga tau kalau Sang Buddha memiliki 32 tanda utama dan 80 tanda sekunder, salah satu tanda utamanya, memiliki usnisha di atas kepalanya, dan rambut berwarna biru kehitaman [kalo ga salah inget nih]. Lalu pertanyaannya, koq sebagai pemimpin Sangha, yg notabene gundul semua, mengapa Sang Buddha tdk memberi contoh bagi pengikutnya [Sangha] utk ikut gundul?
saya jawab sekenanya, kalo udah jadi Buddha, ya ga usah gundul lagi. :P
sahabat tersebut hanya tersenyum. lalu kami beralih ke pembicaraan lain.
saya menulis percakapan ini, kepingin tanya pendapat temen-temen tentang pertanyaan dr sahabat ini.
terima kasih sebelumnya.
By : Zen
Jati diri saya yg sejati adalah Buddha tapi saat mencapai keBudhaan atau sudah menjadi Buddha saya bukanlah Buddha. Saya tak punya jati diri lagi.
wew, yang penting pala gundul ato kekotoran batin yang gundul?
menurut gw sama aja kaya vegetarian lah, gundul ga da kaitannya ama kesucian, so mau gundul mau kaga ga jadi masalah... Sang Buddha sebelum menjadi pertapa kan pernah motong rambutnya sebagai tanda pelepasan keduniawian... yah gundulin pala juga sama aja... di samping itu juga pengaruhnya terhadap kemelekatan kita pada penampilan fisik... siapa disini yang masih berambut yang kaga pernah keramas? siapa yang ke kantor/kuliah kaga pernah dandanin rambut? malah bokap gw udah botak juga masih sisiran ^-^
jadi menurut gw ga da alasan bagi Siddharta untuk gundul...
dan sebagai seorang Buddha, yang kekotoran batinnya dan segala antek2nya udah gundul, apa lagi manfaatnya dia gundulin pala? mau rambut model jepang ato kribo kaya el sol juga ga masalah... ;D
Quote from: 7th on 04 October 2007, 01:28:45 PM
wew, yang penting pala gundul ato kekotoran batin yang gundul?
menurut gw sama aja kaya vegetarian lah, gundul ga da kaitannya ama kesucian, so mau gundul mau kaga ga jadi masalah... Sang Buddha sebelum menjadi pertapa kan pernah motong rambutnya sebagai tanda pelepasan keduniawian... yah gundulin pala juga sama aja... di samping itu juga pengaruhnya terhadap kemelekatan kita pada penampilan fisik... siapa disini yang masih berambut yang kaga pernah keramas? siapa yang ke kantor/kuliah kaga pernah dandanin rambut? malah bokap gw udah botak juga masih sisiran ^-^
jadi menurut gw ga da alasan bagi Siddharta untuk gundul...
dan sebagai seorang Buddha, yang kekotoran batinnya dan segala antek2nya udah gundul, apa lagi manfaatnya dia gundulin pala? mau rambut model jepang ato kribo kaya el sol juga ga masalah... ;D
dalem makna tulisannya sodara ke-7. :)
By : Zen
Quote from: cowcool on 04 October 2007, 01:24:49 PM
Jati diri saya yg sejati adalah Buddha tapi saat mencapai keBudhaan atau sudah menjadi Buddha saya bukanlah Buddha. Saya tak punya jati diri lagi.
wew... yg ini jg dalem maknanya, sodara cowcool. :)
By : Zen
Rambut adalah Mahkota Manusia,
Sangha Gundul,
karena masih berlatih untuk tidak melekat dengan Mahkota
Siddartha tidak gundul ?
karena siddartha sudah tidak melekat dengan gundul maupun mahkota
Begini beliau adalah Samma Sam Buddha ... ada banyak Arahat tapi Arahat yang secara dari sudut pandang kita adalah yang tertinggi ya Samma Sam Buddha.
Dikarenakan (chakra mahkota?) yang sudah berkembang dengan sempurna maka tulang tengkorak jadi ada benjolan ... nah kalau ada bejolan terus digundulin kan engga enak dilihatnya aneh kayak alien , benar?
Jadi harus ada rambut untuk menutupi benjolan tersebut sehingga terlihat "wajar" seperti orang yang rambutnya digelung.
Mudah2an penjelasan saya bermanfaat.
Quote from: Kemenyan on 04 October 2007, 01:57:21 PM
Rambut adalah Mahkota Manusia,
Sangha Gundul,
karena masih berlatih untuk tidak melekat dengan Mahkota
Siddartha tidak gundul ?
karena siddartha sudah tidak melekat dengan gundul maupun mahkota
well...
kalao seandainya ada "benjolan" yg hanya berupa dogma/issue/gosip
yg ga jelas, yg ga ketahuan darimana ada *benjolan*
menurut gue...
Siddartha kecil kemungkinan untuk melekat dengan gundul ataupun malu akan benjol
Saya tidak tahu alasan Sang Buddha, tapi saya coba jawab dengan logika:
Konon katanya sejak Siddharta keluar istana dan menjadi pertapa (ditandai dengan memotong rambut dan memakai jubah), rambut Beliau tidak akan pernah memanjang lagi sehingga tidak perlu potong rambut secara berkala. Berbeda dengan orang lain yang rambutnya terus tumbuh memanjang, sehingga perlu dipotong secara berkala agar tidak terlalu panjang
Nah kalau seandainya rambut yang terus memanjang tidak diurusi (misalnya dikeramas, disisir, di-bonding? di-creambath? ^-^), biasanya malah jadi repot. Malah nantinya para bhikkhu (dan juga bhikkhuni) lebih sibuk mengurusi rambut daripada latihan spiritual. Padahal tujuan utama jadi samana kan buat latihan spiritual, bukan buat sekedar gaya-gayaan.. :)
Oleh karena itu Sang Buddha membuat peraturan bahwa rambut untuk samana itu harus pendek maksimal 2 ruas jari agar tidak repot diurusi. Mau kapan potongnya terserah, apakah setiap hari, apakah setiap minggu, apakah setiap bulan? Terserah.. Tidak ada keharusan. (Coba saja cek di vinaya, tidak ada ketentuan kapan harus cukur rambut.. CMIIW)
Kemudian para samana membuat kesepakatan agar terlihat kompak, yaitu memotong rambut hingga botak pada hari malam bulan purnama (tanggal 15 penanggalan lunar).
Jadi, Sang Buddha tidak perlu potong rambut karena rambut Beliau tidak memanjang lagi. Sedangkan para samana perlu memotong rambut menjadi sangat pendek, yaitu kurang dari 2 ruas jari (botak itu optional) agar dapat fokus pada latihan spiritual daripada mengurusi rambut..
btw kita dapet referensi dari mana yah kalau sang buddha itu rambutnya demikian ? Apakah dari artis uang menggambar berdasarkan imaginasinya ?
Teman2x ada yang punya referensi tentang kondisi rambut sang buddha tidak ?
Apakah sang buddha plontos ?
Diambil dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Thirty-two_marks_of_the_Buddha
There are 32 main characteristics (Pali: Lakkhana Mahapurisa 32):
31. He has a white soft wisp of hair in the center of the brow (Pali: una loma bhamukantare jata). Note: this became the symbolic urna.
There are also 80 secondary characteristics (Pali: Anubyanjana):
75. He has curled hair.
76. His hair does not turn grey.
77. He has fine hair.
78. His hair is untangled.
79. His hair has long curls.
80. He has a topknot as if crowned with a flower garland.
Inilah yang dijadikan patokan pada rambut Buddha rupang (baik lukisan maupun patung).
Ya pakai imajinasi saja.. :)
Kalau menurut saya, semuanya itu bisa-bisanya saja yang ngarang cerita.
Coba pelajari dari internet tentang Hagiography.
Kalau saya ditanya, akan saya jawab, "Tidak tahu dan tidak saya urusin, krn menurut saya tidak penting."
Tapi kalo ditanya apakah saya setuju dengan semua itu, saya akan menjawab "Setuju". Saya tidak percaya Buddha adalah seperti yg kita gambarkan sekarang, tetapi saya setuju dengan penggambaran yg ada sekarang, karena semua itu adalah bagian dari tradisi yang menggambarkan Buddhism sebagai sebuah bentukan sistem yg menyeluruh. Selama manusia masih memerlukan bentuk, maka bentukan2 itu bermanfaat utk memuaskan rasa keber-agama-an manusia.
Kalau ketemu umat agama lain yg menanyakan spt itu mendingan jawab, "Tidak tahu", daripada sok tahu nanti malah keblesek sendiri. Menurut saya itu bisa jadi cuman pancingan mengada-ada utk mencari titik lemah pandangan kamu sendiri. Lagian, buang2 enersi bros.
Just pop in my mind :
Sebuah kisah Zen:
Suatu hari sang Guru berjalan-jalan bersama muridnya berkeliling kota, tiba disebuah gereja dan masuk ke dalamnya. Di depan patung Yesus sang Guru bernamaskara. Hal ini mengherankan muridnya.
Murid : Guru kenapa anda yang begitu setia kepada doktrin Buddhism bernamaskara pada dewa asing?
Guru : Bukankah itu Buddha?
Murid :.... (terdiam bengong)
Sembari masih belum memahami keanehan gurunya itu, mereka serombongan berjalan keluar bertemu dengan seorang umat fanatik yang memakai atribut2 Buddhism yg mencolok mata utk diperlihatkan ke umum: sebuah kalung besar bergambarkan Buddha. Guru itu kontan menegur :
Guru : Kamu sedang apa?
Umat : Saya sedang menunjukkan bahwa saya seorang Buddhist yang setia.
Guru : Kalau begitu, mengapa kamu memakai kalung besar bergambar setan itu?
Umat & murid2 :....(terdiam bengong)
----
itu kan karakteristik orang besar tetapi tidak menjelaskan kondisi rambut sang buddha saat itu. Apakah sang buddha memanjangkan rambut ? Apakah plontos ?
Imo, sih beliau tetap memanjang rambutnya dan dipotong. Kalau dipotong yah pasti potong habis semua.
Jadi inget cerita zen klo ga salah tentang memilih penerus "klo nggak ada cermin apa yang mesti dibersihkan" :)
Quote from: Suchamda on 04 October 2007, 07:57:17 PM
Just pop in my mind :
Sebuah kisah Zen:
Suatu hari sang Guru berjalan-jalan bersama muridnya berkeliling kota, tiba disebuah gereja dan masuk ke dalamnya. Di depan patung Yesus sang Guru bernamaskara. Hal ini mengherankan muridnya.
Murid : Guru kenapa anda yang begitu setia kepada doktrin Buddhism bernamaskara pada dewa asing?
Guru : Bukankah itu Buddha?
Murid :.... (terdiam bengong)
Sembari masih belum memahami keanehan gurunya itu, mereka serombongan berjalan keluar bertemu dengan seorang umat fanatik yang memakai atribut2 Buddhism yg mencolok mata utk diperlihatkan ke umum: sebuah kalung besar bergambarkan Buddha. Guru itu kontan menegur :
Guru : Kamu sedang apa?
Umat : Saya sedang menunjukkan bahwa saya seorang Buddhist yang setia.
Guru : Kalau begitu, mengapa kamu memakai kalung besar bergambar setan itu?
Umat & murid2 :....(terdiam bengong)
----
Kisah ZUN dari ZEN:
Penonton : loh waktu guru mengatakan kalung itu Setan apa yg ada dipikiran Guru??
Teman Penonton : Kalo guru berpikir itu adalah penampilan setan berarti guru mesti belajar lagi ;)
Biar benjol dah pala gw di jitakin guru zen ;D
Dibalik maksudnya bagus.. hanya penangkapan salah bisa berabe nih cerita.. (soalnya entar setiap mem-visualisasi buddha jadi identik sama setan)
Quote from: Suchamda on 04 October 2007, 07:57:17 PM
Just pop in my mind :
Sebuah kisah Zen:
Suatu hari sang Guru berjalan-jalan bersama muridnya berkeliling kota, tiba disebuah gereja dan masuk ke dalamnya. Di depan patung Yesus sang Guru bernamaskara. Hal ini mengherankan muridnya.
Murid : Guru kenapa anda yang begitu setia kepada doktrin Buddhism bernamaskara pada dewa asing?
Guru : Bukankah itu Buddha?
Murid :.... (terdiam bengong)
Sembari masih belum memahami keanehan gurunya itu, mereka serombongan berjalan keluar bertemu dengan seorang umat fanatik yang memakai atribut2 Buddhism yg mencolok mata utk diperlihatkan ke umum: sebuah kalung besar bergambarkan Buddha. Guru itu kontan menegur :
Guru : Kamu sedang apa?
Umat : Saya sedang menunjukkan bahwa saya seorang Buddhist yang setia.
Guru : Kalau begitu, mengapa kamu memakai kalung besar bergambar setan itu?
Umat & murid2 :....(terdiam bengong)
----
pendapatku ttg cerita di atas : Ketidakmelekatan.
but saranku: hati2, jgn ditelan mentah2 kalimat2 dr Sang Guru, kecuali anda sudah merasa setaraf dgn Beliau dalam hal kebijaksanaan dan pemahamannya.
_/\_
By : Zen
Quote from: Sumedho on 04 October 2007, 08:10:27 PM
itu kan karakteristik orang besar tetapi tidak menjelaskan kondisi rambut sang buddha saat itu. Apakah sang buddha memanjangkan rambut ? Apakah plontos ?
Kalau plontos, apakah perlu cukur rambut yang ada di Buddha rupang (baik lukisan maupun patung)? ^-^
QuoteSebuah kisah Zen:
Suatu hari sang Guru berjalan-jalan bersama muridnya berkeliling kota, tiba disebuah gereja dan masuk ke dalamnya. Di depan patung Yesus sang Guru bernamaskara. Hal ini mengherankan muridnya.
Murid : Guru kenapa anda yang begitu setia kepada doktrin Buddhism bernamaskara pada dewa asing?
Guru : Bukankah itu Buddha?
Murid :.... (terdiam bengong)
Sembari masih belum memahami keanehan gurunya itu, mereka serombongan berjalan keluar bertemu dengan seorang umat fanatik yang memakai atribut2 Buddhism yg mencolok mata utk diperlihatkan ke umum: sebuah kalung besar bergambarkan Buddha. Guru itu kontan menegur :
Guru : Kamu sedang apa?
Umat : Saya sedang menunjukkan bahwa saya seorang Buddhist yang setia.
Guru : Kalau begitu, mengapa kamu memakai kalung besar bergambar setan itu?
Umat & murid2 :....(terdiam bengong)
----
pendapatku :
sebuah intisari bukan pada penampakannya, tapi yang ada dalam intisari muncul dalam penampakan yang berbeda-beda.
Bisa melihat intisari maka semua fenomena adalah Buddha. Terjebak dalam penampakan maka itulah awal dari nafsu-nafsu. Pada dasarnya segala esensi sudah sempurna, tapi pikiran yang membeda-bedakanlah yang merupakan awal dari segala kekotoran.
Hmm, kata "saya seorang Buddhism yang setia" --> menunjukkan adanya keakuan --> keserakahan terhadap pengakuan diri --> di situ setannya ;D
"saya seorang Buddhism yang setia" . No problem koq .... selama belum mencapai pencerahan memang perlu ada kemelekatan ... yg penting secara bertahap kita pelan2 pindah dari kemelekatan yg merugikan menjadi kemelekatan yang lebih menguntungkan atau kemelekatan yang lebih halus dan seterusnya sampai kemelekatannya menjadi semakin halus ... halus ... dst
Quote from: Lex Chan on 05 October 2007, 01:08:35 PM
Quote from: Sumedho on 04 October 2007, 08:10:27 PM
itu kan karakteristik orang besar tetapi tidak menjelaskan kondisi rambut sang buddha saat itu. Apakah sang buddha memanjangkan rambut ? Apakah plontos ?
Kalau plontos, apakah perlu cukur rambut yang ada di Buddha rupang (baik lukisan maupun patung)? ^-^
mesti suruh dapit koperpil beraksi lagi baru bisa :P
Ya gitu aja dipikirin...emangnya ada rambut ato ga bisa menentukan perealisasian Dhamma?
Quote from: cowhot"saya seorang Buddhism yang setia"
harusnya seorang
Buddhist yang setia ;D
"memakai atribut2 Buddhism yg mencolok mata utk diperlihatkan ke umum" --> atau di sini setannya? masa mata orang2x yang ngeliat dicolok2x? :P
Quote from: 7th on 06 October 2007, 02:12:05 AM
Quote from: cowhot"saya seorang Buddhism yang setia"
harusnya seorang Buddhist yang setia ;D
Loh saya
budhistiani setia juga loh.. hehe.. bahasa baku oh bahasa baku...
Gw ga mau jadi Buddhist yg setia,
gw maunya jadi si BIG BOSS. ;D
By : Zen
Jadi Bigg boss itu cita2 yang bagus sekali ... Nanti jadi Biggboss bisa buat sekolah , panti asuhan Buddhist etc... good idea..
The more you give the more you receive itu sudah hukum alam. (asal memberi secara bijaksana dan memperhitungkan kemampuan sendiri)
Saya dukung deh
Quote from: Hikoza83 on 06 October 2007, 10:27:35 AM
Gw ga mau jadi Buddhist yg setia,
gw maunya jadi si BIG BOSS. ;D
By : Zen
Quote from: Hikoza83 on 06 October 2007, 10:27:35 AMgw maunya jadi si BIG BOSS. ;D
Kalo udah jadi BIG BOSS jangan lupa sama daku ya ;) :whistle:
Quote from: cowcool on 06 October 2007, 11:06:39 AM
Jadi Bigg boss itu cita2 yang bagus sekali ... Nanti jadi Biggboss bisa buat sekolah , panti asuhan Buddhist etc... good idea..
The more you give the more you receive itu sudah hukum alam. (asal memberi secara bijaksana dan memperhitungkan kemampuan sendiri)
Saya dukung deh
Quote from: Hikoza83 on 06 October 2007, 10:27:35 AM
Gw ga mau jadi Buddhist yg setia,
gw maunya jadi si BIG BOSS. ;D
By : Zen
::) kayaknya maksud gw beda deh...
bro cowcool salah nangkep maksudnya...
BIG BOSS = THE BUDDHA :)
By : Zen
Quote from: primate buddyLoh saya budhistiani setia juga loh.. hehe.. bahasa baku oh bahasa baku...
ato Buddhimin dan Buddhimah... ^-^
QuoteSebuah kisah Zen:
Suatu hari sang Guru berjalan-jalan bersama muridnya berkeliling kota, tiba disebuah gereja dan masuk ke dalamnya. Di depan patung Yesus sang Guru bernamaskara. Hal ini mengherankan muridnya.
Murid : Guru kenapa anda yang begitu setia kepada doktrin Buddhism bernamaskara pada dewa asing?
Guru : Bukankah itu Buddha?
Murid :.... (terdiam bengong)
Sembari masih belum memahami keanehan gurunya itu, mereka serombongan berjalan keluar bertemu dengan seorang umat fanatik yang memakai atribut2 Buddhism yg mencolok mata utk diperlihatkan ke umum: sebuah kalung besar bergambarkan Buddha. Guru itu kontan menegur :
Guru : Kamu sedang apa?
Umat : Saya sedang menunjukkan bahwa saya seorang Buddhist yang setia.
Guru : Kalau begitu, mengapa kamu memakai kalung besar bergambar setan itu?
Umat & murid2 :....(terdiam bengong)
kalo gw disono...gw bakar itu guru...kok gk Buddhist banget seh! mao tuh melihat agama Buddha hancur?
kayakne itu diatas semuane itu buatan orang2 kr****n...Leysus kok disembah...mending aye sembah dewa kambink...
n malah Buddha dihina...
jadi orang kok sok2 kasi hint..gw palink gk suka orang yg mao ngajarin sesuatu tapi ngomongne gk jelas kayak gini..Buddha ajah ngajarne jelas dan gk kasi2 HINT...
buset deh orang2 sok suci gini...
tuh..apa gk kasian ama muridne yg bengong? dia itu mo mamer Panna ato mao ngajarin orang2? lama2 gw bisa bantah Zen..
wah berat loe sol kgk ada obatnye.. obat yg ke 3 ude diminum belon :))
Quote from: Hendra Susanto on 07 October 2007, 12:14:27 AM
wah berat loe sol kgk ada obatnye.. obat yg ke 3 ude diminum belon :))
kadang gerem aja liat orang2 yg ngajar tapi gk becus..trus cuma bisa kasi Hint2 doank...
GURU palink best itu Buddha Gotama..ngajarinne JELAS, MEMUKAU dan INDAH!
QuoteGURU palink best itu Buddha Gotama..ngajarinne JELAS, MEMUKAU dan INDAH!
idola loe yak??
Quote from: El Sol on 07 October 2007, 12:25:56 AM
Quote from: Hendra Susanto on 07 October 2007, 12:14:27 AM
wah berat loe sol kgk ada obatnye.. obat yg ke 3 ude diminum belon :))
kadang gerem aja liat orang2 yg ngajar tapi gk becus..trus cuma bisa kasi Hint2 doank...
GURU palink best itu Buddha Gotama..ngajarinne JELAS, MEMUKAU dan INDAH!
buat sodara el sol alias sol sepatu.. :P
mungkin ada baiknya anda membaca komentar suhu sumedho di link ini :
http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=605.0
semoga bermanfaat _/\_
By : Zen
Quote from: Hendra Susanto on 07 October 2007, 12:46:45 AM
QuoteGURU palink best itu Buddha Gotama..ngajarinne JELAS, MEMUKAU dan INDAH!
idola loe yak??
iyah...kalo dibandingin ama Guru Zen yg gk bisa gk bisa jelasin pake cara normal..
Quote from: Hikoza83 on 07 October 2007, 12:51:15 AM
Quote from: El Sol on 07 October 2007, 12:25:56 AM
Quote from: Hendra Susanto on 07 October 2007, 12:14:27 AM
wah berat loe sol kgk ada obatnye.. obat yg ke 3 ude diminum belon :))
kadang gerem aja liat orang2 yg ngajar tapi gk becus..trus cuma bisa kasi Hint2 doank...
GURU palink best itu Buddha Gotama..ngajarinne JELAS, MEMUKAU dan INDAH!
buat sodara el sol alias sol sepatu.. :P
mungkin ada baiknya anda membaca komentar suhu sumedho di link ini :
http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=605.0
semoga bermanfaat _/\_
By : Zen
males ah~~ langsung ajah copy paste nape...
Quote from: El Sol on 07 October 2007, 01:33:52 AM
iyah...kalo dibandingin ama Guru Zen yg gk bisa gk bisa jelasin pake cara normal..
emangnya el sol pernah ketemu ama Guru Zen? kok bisa bilang gitu? ???
setahuku, yg diposting oleh Bro Suchamda itu adalah koan Zen.
dan itu sebetulnya bukan utk konsumsi Buddhism pemula..
jadi inget dulu zaman smu, gw baca ttg zen pertama kali dr buku Daging Zen Tulang Zen.
di buku itu tertulis kira2 begini :
Ketemu Buddha, bunuh Buddha.
Ketemu Arahat, bunuh Arahat.
gw shocked waktu baca itu, sempet mikir ini buku apaan ya... koq cerita bunuh membunuh... :o
apalagi Sang Buddha, yg notabene dihormati oleh umat Buddha.
gw ga ada comment, krn isi bukunya blm bisa aku pahami waktu itu.
masa2 gw kuliah, gw ketemu seorang Guru yang baik. [He is not a Zen Master]
lalu sering ikut teaching Beliau. tiba2 nyambung makna dari cerita dlm buku itu...
AHA! ;D [pinjem istilah bro Willy. :P]
dan pengalaman itu susah utk diceritain dgn kata2.
maknanya sangat mendalam, dan membutuhkan seorang Guru untuk membimbing kita.
Quote from: El Sol on 07 October 2007, 01:34:16 AM
males ah~~ langsung ajah copy paste nape...
tinggal di klik aja koq males, sol? :P tanya kenapa? ???
belajar rajin sol. yg semangat belajar Dharmanya, en jd orang baik ya. ^^
By : Zen
ngajarinne JELAS, MEMUKAU dan INDAH --> makanya klo yang mencolok2x mata itu kan nyakitin, bukan Buddha tuh, makanya disitu setannya :P
Buddha itu katanya --> lembut, memberikan ketenangan, memancarkan cinta kasih dan mengajarkan kebijaksanaan ;)
Lagipula menunjukkan ke-Buddha-an itu dengan pikiran, ucapan, dan perbuatan yang sesuai Dhamma --> Jalan Tengah Berunsur 8, bukan dengan atribut, atau accessories, kecuali buat gaya2x-an.
Quote from: Hikoza83 on 07 October 2007, 12:51:15 AM
Quote from: El Sol on 07 October 2007, 12:25:56 AM
Quote from: Hendra Susanto on 07 October 2007, 12:14:27 AM
wah berat loe sol kgk ada obatnye.. obat yg ke 3 ude diminum belon :))
kadang gerem aja liat orang2 yg ngajar tapi gk becus..trus cuma bisa kasi Hint2 doank...
GURU palink best itu Buddha Gotama..ngajarinne JELAS, MEMUKAU dan INDAH!
buat sodara el sol alias sol sepatu.. :P
mungkin ada baiknya anda membaca komentar suhu sumedho di link ini :
http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=605.0
semoga bermanfaat _/\_
By : Zen
buset, cuma "So True....." doang aja koq >:D
Quote from: Sumedho on 07 October 2007, 06:13:48 AM
buset, cuma "So True....." doang aja koq >:D
sebetulnya quote yg di komentari ama suhu juga penting, bukan cuma komentarnya. ^:)^
By : Zen
Quote from: El Sol on 07 October 2007, 01:33:52 AM
Quote from: Hendra Susanto on 07 October 2007, 12:46:45 AM
QuoteGURU palink best itu Buddha Gotama..ngajarinne JELAS, MEMUKAU dan INDAH!
idola loe yak??
iyah...kalo dibandingin ama Guru Zen yg gk bisa gk bisa jelasin pake cara normal..
uda minta tanda tangannya?? gw wakilkan yakk..
bangun.. _/\_
Quote from: Hikoza83 on 07 October 2007, 02:12:10 AM
Quote from: El Sol on 07 October 2007, 01:33:52 AM
iyah...kalo dibandingin ama Guru Zen yg gk bisa gk bisa jelasin pake cara normal..
emangnya el sol pernah ketemu ama Guru Zen? kok bisa bilang gitu? ???
setahuku, yg diposting oleh Bro Suchamda itu adalah koan Zen.
dan itu sebetulnya bukan utk konsumsi Buddhism pemula..
jadi inget dulu zaman smu, gw baca ttg zen pertama kali dr buku Daging Zen Tulang Zen.
di buku itu tertulis kira2 begini :
Ketemu Buddha, bunuh Buddha.
Ketemu Arahat, bunuh Arahat.
gw shocked waktu baca itu, sempet mikir ini buku apaan ya... koq cerita bunuh membunuh... :o
apalagi Sang Buddha, yg notabene dihormati oleh umat Buddha.
gw ga ada comment, krn isi bukunya blm bisa aku pahami waktu itu.
masa2 gw kuliah, gw ketemu seorang Guru yang baik. [He is not a Zen Master]
lalu sering ikut teaching Beliau. tiba2 nyambung makna dari cerita dlm buku itu...
AHA! ;D [pinjem istilah bro Willy. :P]
dan pengalaman itu susah utk diceritain dgn kata2.
maknanya sangat mendalam, dan membutuhkan seorang Guru untuk membimbing kita.
Quote from: El Sol on 07 October 2007, 01:34:16 AM
males ah~~ langsung ajah copy paste nape...
tinggal di klik aja koq males, sol? :P tanya kenapa? ???
belajar rajin sol. yg semangat belajar Dharmanya, en jd orang baik ya. ^^
By : Zen
koan ama guru beda yak? koan apa lage..><" yg penting makhluk2 Zen deh...
gw pernah baca buku2 Zen..emank rada masuk akal seh..tapi dia orang sering mamer kebijaksanaan pake nyamar2in isine..yg padahal ada di ajaran sang Buddha sendiri...dan Buddha jelasinne dengan cara simple dan tepat! buset deh neh orang2...><" belum nyampe Arhat..dah gitu~~...
Quote from: Hendra Susanto on 07 October 2007, 10:03:14 AM
Quote from: El Sol on 07 October 2007, 01:33:52 AM
Quote from: Hendra Susanto on 07 October 2007, 12:46:45 AM
QuoteGURU palink best itu Buddha Gotama..ngajarinne JELAS, MEMUKAU dan INDAH!
idola loe yak??
iyah...kalo dibandingin ama Guru Zen yg gk bisa gk bisa jelasin pake cara normal..
uda minta tanda tangannya?? gw wakilkan yakk..
bangun.. _/\_
tanda tangan Buddha? 4 kesunyataan mulia dan jalan berunsur 8 itular..haha :)) tanda tangan beliau yg palink BEST!
Emang belom pernah liat sih, tapi katanya cap kaki sang Buddha ada :P
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.asianart.co.uk%2Fstock%2FARNUT1417-D.jpg&hash=d692cdcbf95f8cfe244c145561d4d541e39110c6)
Ini wajah Sang Buddha :P
Informasi lebih lanjut : http://www.asianart.co.uk/stock_browser.php?session_datafile=buddahsantique.xml&session_index=17
Note :
Kalau mau beli rupang wajah yang indah ini mohon jangan kaget kalau harganya ribuan poundsterling.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.linisgobyerno.org%2Fimages%2Fanimal%2520welfare%2Fdagul%2520and%2520master.jpg&hash=55d0836a0326202abc6a51df0b4a092b647c9f47)
Ini gambar Bodhisattva Dagui (kriting berekor) dengan masternya (botak bertopi) ;)
Cerita lengkapnya:
http://www.linisgobyerno.org/dog%20news.htm
Quote from: Suchamda on 08 October 2007, 12:37:33 AM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.linisgobyerno.org%2Fimages%2Fanimal%2520welfare%2Fdagul%2520and%2520master.jpg&hash=55d0836a0326202abc6a51df0b4a092b647c9f47)
Ini gambar Bodhisattva Dagui (kriting berekor) dengan masternya (botak bertopi) ;)
Cerita lengkapnya:
http://www.linisgobyerno.org/dog%20news.htm
jelas2 Anjing...
trus Boddhisatta itu khan emank semua makhluk hidup...gk aneh juga kalo bilank si anjing itu Boddhisatta...tapi tetep aja anjing adalah seekor anjing...
dan gw gk respek ama anjing seperti gw respek ama guru ato ortu gw..biarpun dia calon Buddha juga...
Quote from: Suchamda on 08 October 2007, 12:26:46 AM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.asianart.co.uk%2Fstock%2FARNUT1417-D.jpg&hash=d692cdcbf95f8cfe244c145561d4d541e39110c6)
Ini wajah Sang Buddha :P
Informasi lebih lanjut : http://www.asianart.co.uk/stock_browser.php?session_datafile=buddahsantique.xml&session_index=17
Note :
Kalau mau beli rupang wajah yang indah ini mohon jangan kaget kalau harganya ribuan poundsterling.
itu bukan Buddha...kenapa bukan Buddha?
karena itu rupang Buddha... :))
trus...itu juga bukan rupa sang Buddha...karena rupa sang Buddha gk pernah terekodkan dalam lukisan... ;D jd gk ada yg tao persis rupa sang Buddha Gotama...tapi bisa melambangkan sang Buddha, karena Rupang Buddha melambangkan sang Buddha...
Quote from: san on 07 October 2007, 06:08:57 AM
ngajarinne JELAS, MEMUKAU dan INDAH --> makanya klo yang mencolok2x mata itu kan nyakitin, bukan Buddha tuh, makanya disitu setannya :P
Buddha itu katanya --> lembut, memberikan ketenangan, memancarkan cinta kasih dan mengajarkan kebijaksanaan ;)
Buddha itu tertulis --> pernah membuat muridnya lemas gemulai setelah di tegur/ pernah memberikan hukuman juga ke pada bhante canna (cuma tujuannya baik)
Yg pasti kepribadian beliau sungguh unik + s (kata majemuk)
Quote from: El Sol on 08 October 2007, 09:17:36 AM
Quote from: Suchamda on 08 October 2007, 12:26:46 AM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.asianart.co.uk%2Fstock%2FARNUT1417-D.jpg&hash=d692cdcbf95f8cfe244c145561d4d541e39110c6)
Ini wajah Sang Buddha :P
Informasi lebih lanjut : http://www.asianart.co.uk/stock_browser.php?session_datafile=buddahsantique.xml&session_index=17
Note :
Kalau mau beli rupang wajah yang indah ini mohon jangan kaget kalau harganya ribuan poundsterling.
itu bukan Buddha...kenapa bukan Buddha?
karena itu rupang Buddha... :))
trus...itu juga bukan rupa sang Buddha...karena rupa sang Buddha gk pernah terekodkan dalam lukisan... ;D jd gk ada yg tao persis rupa sang Buddha Gotama...tapi bisa melambangkan sang Buddha, karena Rupang Buddha melambangkan sang Buddha...
Senyumnya maut banget.. hehe bikin gw ketawa ketiwi liat ekspresi senyumnya..
Quote from: Suchamda on 08 October 2007, 12:26:46 AM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.asianart.co.uk%2Fstock%2FARNUT1417-D.jpg&hash=d692cdcbf95f8cfe244c145561d4d541e39110c6)
Ini wajah Sang Buddha :P
Informasi lebih lanjut : http://www.asianart.co.uk/stock_browser.php?session_datafile=buddahsantique.xml&session_index=17
Note :
Kalau mau beli rupang wajah yang indah ini mohon jangan kaget kalau harganya ribuan poundsterling.
senyumnya maut sekale... :)
By : Zen
benarkah ribuan poundster ?
Itu barang art antik dan otentik, berasal dari ratusan tahun yg lalu di Laos. Saya pernah liat yg dari Thailand dari abad ke-19 saja udah berharga GBP 23.000,-
Kalau mau tau, silakan tanya aja ke web tsb. Saya rasa soal harga bisa menjadi OOT.
Tujuan saya bukan itu.
Tujuan saya adalah untuk menunjukkan bahwa bentukan itu tidak permanen, demikian pula persepsi orang terhadap bentukan.
Patung itu walau kalau dinilai dengan karya seni patung jaman sekarang maka kualitasnya awful. Tetapi wajah yg awful begitu, pernah terlihat sangat indah di masa yg lalu oleh penduduk di daerah tsb. Jaman berubah, persepsi manusia jg berubah.
Semuanya relatif. Saat dibuat patung baru yg lebih indah, maka patung lama itu terlihat jelek. Tapi ratusan tahun kemudian di negeri yg jauh (inggris), benda itu menjadi kembali berharga tinggi.
Sesuai dengan topik kita semula (hikoza menanyakan soal Buddha keriting tidak gundul, dan kenapa bikkhu2 muridnya gundul), maka disini saya cuman berniat menampilkan ketidakpermanenan dan kerelatifan itu. Dengan niatan yg baik, mencoba utk menganjurkan agar kita tidak terikat pada bentukan-bentukan.
Topik awal apakah Buddha gondrong keriting dan kenapa murid2nya botak, dsb saya rasa sudah terjawab secara tersirat dan mudah2an kita bisa mengambil hikmah dari diskusi kita.
Buddha yang dapat dilihat , dibayangkan , disentuh , dirasakan bukanlah Buddha yang sesungguhnya.
Buddha...Buddha...uda jadi Buddha kok juga masi digosipin....
Quote from: Upaseno on 08 October 2007, 11:19:09 PM
Buddha...Buddha...uda jadi Buddha kok juga masi digosipin....
Bhante the best~~ ^^ katane2 benar2 tepat!! hehe
Quote from: El Sol on 09 October 2007, 01:41:41 AM
Quote from: Upaseno on 08 October 2007, 11:19:09 PM
Buddha...Buddha...uda jadi Buddha kok juga masi digosipin....
Bhante the best~~ ^^ katane2 benar2 tepat!! hehe
Iya benar2 tepat!!
Tapi bukannya loe juga ikut gosipin, Sol?
Quote from: cowcool on 08 October 2007, 08:43:25 PM
Buddha yang dapat dilihat , dibayangkan , disentuh , dirasakan bukanlah Buddha yang sesungguhnya.
Waktu jaman sang buddha, Buddha sidharta bukan buddha sesungguhnya juga donk? ???
trus.. nanti kalo emang calon buddha sudah mencapai pencerahan gimana? berarti nanti tidak ada buddha sesungguhnya?
Quote from: Radi_muliawan on 09 October 2007, 09:42:35 AM
Quote from: cowcool on 08 October 2007, 08:43:25 PM
Buddha yang dapat dilihat , dibayangkan , disentuh , dirasakan bukanlah Buddha yang sesungguhnya.
Waktu jaman sang buddha, Buddha sidharta bukan buddha sesungguhnya juga donk? ???
trus.. nanti kalo emang calon buddha sudah mencapai pencerahan gimana? berarti nanti tidak ada buddha sesungguhnya?
kalo gitu, kita perlu definisi yg tepat, apa itu Buddha?
biar presepsinya ga sendiri2, jadinya ga nyambung diskusinya... kayak ayam ngobrol ama bebek. ;D
_/\_
By : Zen
Pandangan atau pengertian yg benar terhadap Sang Buddha antara lain :
1. Sang Buddha adalah seorang manusia terlahir sebagai manusia, dan sebagai manusia pula hidupnya berakhir. Walaupun sebagai seorang manusia luar biasa (acchariya manussa), namun beliau tak pernah menyombongkan diri dengan mengatakan dirinya seorang "Dewa". Sang Buddha amat menekankan hal ini agar orang2 tidak salah menganggap beliau sebagai makhluk kedewaan yang tak dapat mati.
2. Sang Buddha bukan merupakan penjelmaan dewa Wishnu seperti dinyatakan oleh sebagian orang, atau seorang juru selamat yang memberikan keselamatan pada orang2 lain melalui diriNya. Beliau menasehati agar pengikutNya bergantung kepada diri sendiri dalam usaha memcapai kebebasan, karena suci ataupun tidak suci adalah tergantung pada diri sendiri.
Sang Buddha menyatakan :
"Engkau sendirilah yg harus berusaha, Sang Tathagata hanya penunjuk jalan (Dhammapada 276).
Bersandar pada orang lain untuk memperoleh keselamatan menandakan sifat yg lemah, sedang bergantung pada usaha sendiri menandakan sifat yg kuat. Bergantung pada orang lain berarti melepaskan usaha diri sendiri.
3. Sang Buddha tidak pernah menyatakan monopoli atas tingkat kebuddhaan, yg sesungguhnya bukanlah suatu kedudukan atau pangkat yg hanya dapat dicapai oleh beberapa orang tertentu saja.
Beliau mencapai tingkat kesempurnaan terluhur yg juga dicapai oleh semua orang. Tanpa berlaku sebagai seorang Guru yg mengepalkan tangan (merahasiakan sesuatu), Beliau menunjukkan jalan satu-satunya yg terbaik untuk menuju ke arah itu. Menurut ajaran Sang Buddha, setiap orang dapat mencapai tingkat kesempurnaan jika ia mau berusaha.
4. Sang Buddha tidak mencela manusia dengan menyebut mereka orang-orang berdosa celaka, sebaliknya, Beliau menggembirakan hati mereka dengan mengatakan bahwa pada dasarnya pikiran manusia itu bersih. Menurut pandangan Beliau dunia ini bukan jahat, tetapi di gelapi oelh kebodohan. Beliau mengajarkan dan mendorong mereka untuk mencapai apa yg telah Beliau capai karena tingkat kebuddhaan laten dalam diri semua orang.
Secara singkat, semua orang memiliki potensi untuk menjadi Buddha. Beliau meninggikan harkat dan martabat manusia dengan menerangkan bahwa manusia dapat membebaskan dan menyucikan dirinya melalui usahanya sendiri tanpa bersandar pada suatu kekuatan diluar dirinya atau pada para pendeta-peranta.
5. Beliau tidak membedakan kasta, warna kulit atau kedudukan, Beliau membentuk persaudaraan hidup Suci (Sangha) yg tertib dan demokratis bagi pria dan wanita. Beliau tidak memaksa para pengikutNya untuk menjadi budak, baik terhadap ajaran2 maupun terhadap pribadi Beliau, tetapi memberikan kebebasan berpikir sepenuhnya.
6. Beliau menggembirakan mereka yg sengsara dengan kata2 yg penuh penawar. Beliau merawat mereka yg sakit dan hidupnya terlantar , menolong kaum miskin yg disisa-siakan, meluruskan jalan hidup mereka yg sesat, korup dan jahat. Beliau mendorong mereka yg lemah dan putus asa, mempersatukan mereka yg bercerai, menerangi mereka yg gelap, membersihkan pengaruh2 mistik yg jahat, mengangkat org2 yg hina dan papa, serta memuliakanorg2 bangsawan. Raja2 lalim dan bajik, pangeran2 yg termashur dan tidak termashur, kaum gembel yg papa, golongan masyarakat yg tertindas, pembunuh2 yg kejam, serta pelacur2 yg terhina. Semuanya dapat memperoleh manfaat dari sabda2 beliau yg bijaksana dan penuh welas asih
_/\_ :lotus:
Quote from: Upaseno on 09 October 2007, 09:15:01 AM
Quote from: El Sol on 09 October 2007, 01:41:41 AM
Quote from: Upaseno on 08 October 2007, 11:19:09 PM
Buddha...Buddha...uda jadi Buddha kok juga masi digosipin....
Bhante the best~~ ^^ katane2 benar2 tepat!! hehe
Iya benar2 tepat!!
Tapi bukannya loe juga ikut gosipin, Sol?
makane skarang dah males gosipin di Thread ini... :))
Quote from: Hikoza83 on 04 October 2007, 12:53:11 PM
saya teringat percakapan dengan seorang sahabat di vihara ketika sore menjelang malam. lalu ada 1 pertanyaan yg dilontarkan oleh teman tersebut yg menurut saya menarik. dia tanya begini : Sang Buddha adalah pemimpin dari Sangha pada masa Beliau masih hidup. Kita juga tau kalau Sang Buddha memiliki 32 tanda utama dan 80 tanda sekunder, salah satu tanda utamanya, memiliki usnisha di atas kepalanya, dan rambut berwarna biru kehitaman [kalo ga salah inget nih]. Lalu pertanyaannya, koq sebagai pemimpin Sangha, yg notabene gundul semua, mengapa Sang Buddha tdk memberi contoh bagi pengikutnya [Sangha] utk ikut gundul?
saya jawab sekenanya, kalo udah jadi Buddha, ya ga usah gundul lagi. :P
sahabat tersebut hanya tersenyum. lalu kami beralih ke pembicaraan lain.
saya menulis percakapan ini, kepingin tanya pendapat temen-temen tentang pertanyaan dr sahabat ini.
terima kasih sebelumnya.
By : Zen
Buddha pernah memberikan perumpamaan sebagai berikut:
Seorang raja punya pohon mangga di istananya, apakah rakyat diluar istana boleh masuk dan mengambil mangga begitu saja?
bagaimana kalau raja sendiri yang mengambil, boleh tidak?
dan kalau kita pas ke hotel, di depan kamar kita, kita menggantungkan tanda "Privacy, dilarang masuk"
apakah diri kita sendiri juga tidak boleh masuk?
Quote from: Sol Capoeira on 08 October 2007, 09:15:05 AM
jelas2 Anjing...
trus Boddhisatta itu khan emank semua makhluk hidup...gk aneh juga kalo bilank si anjing itu Boddhisatta...tapi tetep aja anjing adalah seekor anjing...
dan gw gk respek ama anjing seperti gw respek ama guru ato ortu gw..biarpun dia calon Buddha juga...
untuk membuktikan bahwa bilank adalah bodhisatva atau bukan ko sol memerlukan kemampuan pubbenivasanussatinana