Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: El Sol on 03 December 2008, 06:03:35 PM

Title: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 03 December 2008, 06:03:35 PM
gw selalu wondering...batinnya Mara itu seperti apa..apakah seperti manusia?...kenapa beliau sebagai Deva tidak bahagia?..ato dia bahagia?..

Mara tidak ingin agar makhluk lain bisa terbebas dari Samsara..tidak ingin mereka yg Silanya bagus untuk berkembang..ingin agar manusia tidak ber-sila...

ada yg bisa melerai satu per satu..unsur batin Mara?..apa yg membuat dia berasa senang atas kehancuran sila seseorang?...apa yg membuat dia menderita sewaktu sang boddhisatva Gotama akhirnya menjadi seorang Buddha?..

kalo misalne sang Boddhisatva tergoda oleh Mara..apakah Mara akan senang?..kalo iya..kenapa?...darimana unsur senang itu?...


;D *iseng ajah*
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: hatRed on 03 December 2008, 07:25:51 PM
Paling kurang kerjaan aja kalee.

kek g :|
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 03 December 2008, 08:27:00 PM
bah... yg balas malah loe doank...

gk bermutu lage..-_-"


I demand wise ppl to answer my question!...

;D
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: ryu on 03 December 2008, 08:42:53 PM
Quote from: hatRed on 03 December 2008, 07:25:51 PM
Paling kurang kerjaan aja kalee.

kek g :|
bukannya lo dah kaga mau maen lagi ama el sol :))  =)) =))
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Reenzia on 03 December 2008, 08:45:19 PM
hmmmm..............karena dia mempunyai kehendak bebas? jadi...ya suka-suka dia donk :))
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Nevada on 03 December 2008, 09:27:13 PM
Mara itu hanya kiasan...

Bukannya iblis atau deva...

Mara itu menggambarkan kehendak buruk (nafsu duniawi) yg ada di semua orang...

Tiga putri Mara yg bernama Tanha, Arati dan Raga juga merupakan simbolis dari nafsu-keinginan yg tidak mulia yg ada di semua pribadi (selama belum mencapai tingkat Arahat).
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 03 December 2008, 09:29:53 PM
Quote from: upasaka on 03 December 2008, 09:27:13 PM
Mara itu hanya kiasan...

Bukannya iblis atau deva...

Mara itu menggambarkan kehendak buruk (nafsu duniawi) yg ada di semua orang...

Tiga putri Mara yg bernama Tanha, Arati dan Raga juga merupakan simbolis dari nafsu-keinginan yg tidak mulia yg ada di semua pribadi (selama belum mencapai tingkat Arahat).
berarti itu semua hanya pengalaman batin sang Buddha?...

lalu bagaimana dengan Mara yg memohon kepada sang Buddha untuk Parinibbana?...

apakah sang Buddha belum ato sama sekali tidak menaklukkhan mara?
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Nevada on 03 December 2008, 09:48:21 PM
Itu semua adalah konsep ilustrasi dari Sang Buddha...

Setelah Siddhattha Gotama mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Sammasambuddha, Beliau sudah menyelesaikan tugas-Nya, tidak ada yg perlu dikerjakan lagi...

Orang yg sudah mencapai Arahat sebaiknya tidak boleh terlalu lama berada di duniawi ini. Makanya Sang Buddha memberi ketentuan batas waktu bagi para Arahat untuk segera memasuki Parinibbana, atau menjalani kehidupan sebagai Bhikkhu / Bhikkhuni. Karena alasan inilah, Sang Buddha saat itu mempertimbangkan apa yg akan Beliau 'kerjakan' setelah ini. Dalam banyak buku dan artikel, sering ditulis penjelasan bahwa "Sang Buddha ragu apakah ingin mengajarkan Dhamma kepada khalayak ramai atau tidak". Ini adalah kesalahan konteks bahasa dan kekeliruan pemilihan kata. Sang Buddha bukannya ragu, namun Beliau sedang mempertimbangkan dengan cara yg bijak.

Sang Buddha pun akhirnya memantapkan tekad-Nya untuk membabarkan Dhamma. Beliau berjanji akan memasuki Parinibbana setelah ajaran-Nya berkembang dan diterima oleh khalayak ramai. Setelah sukses selama 45 tahun dalam membabarkan Dhamma, pada usia yg ke-80 tahun Sang Buddha mengalami penyakit yg cukup parah. Sang Buddha melukiskan diri-Nya bagaikan kereta usang yg harus diperbaiki agar masih dapat dipergunakan. Di saat itulah Sang Buddha 'diingatkan' oleh Mara akan janji-Nya dahulu. Oleh karena itu Sang Buddha mengakhiri hidup-Nya dan mencapai Parinibbana pada usia yg ke-80.

NB : Sebenarnya Sang Buddha bisa hidup sampai selama waktu yg Beliau inginkan. Sang Buddha sudah mengutarakan 3x niat-Nya ini kepada YA. Ananda. Namun YA. Ananda yg tidak dapat menangkap maksud Sang Buddha, sehingga Sang Buddha pun mengambil keputusan tegas untuk meninggalkan Samsara pada usia itu juga.
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 03 December 2008, 09:54:33 PM
Mara masih exist pada waktu sang Buddha dah tua?...

bukankah sang Buddha sudah menaklukkan Mara/ nafsu duniawi??

kok bisa muncul lage?...

lalu..

setelah seseorang Nibbana, maka tidak ada yg perlu dikerjakan...tetapi kenapa sang Buddha ada "keinginan" untuk membabarkan Dhamma?...ato tidak ada keinginan?...

Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Nevada on 03 December 2008, 10:27:06 PM
[at] El Sol

Bukan Mara (kehendak duniawi) masih eksis pada Sang Buddha...
Dalam ilustrasi rayuan Mara agar Sang Buddha segera Parinibbana, lebih ditekankan pada narasi bahwa Sang Buddha adalah seorang yg bijaksana.

Sang Buddha sudah mencapai tingkat Arahat, Dhamma sudah berkembang dan diterima khalayak ramai, tubuh Sang Buddha digerogoti penyakit, lalu apa lagi yang masih 'diinginkan' oleh Sang Buddha? Tentu tidak ada lagi, makanya Sang Buddha memutuskan untuk memasuki Parinibbana.

'Keinginanan' Sang Buddha untuk membabarkan Dhamma sudah dimulai sejak sebelum Beliau mencapai Pencerahan. Dahulu Pangeran Siddhattha bertekad akan membagikan 'obat kehidupan' itu kepada semua makhluk. Setelah menemukan Dhamma, Sang Buddha dengan kebijaksanaan dan cinta-kasih-Nya melihat ada beberapa orang yg secara batin siap untuk ditanami Dhamma. Ini membuat Beliau bermudita untuk membagikan kebahagiaan-Nya kepada khalayak ramai. Tekad Sang Buddha pun diperkuat oleh permohonan dari Brahma Sahampati. Karena itulah maka kita bisa mengenal Dhamma...

_/\_
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: dilbert on 03 December 2008, 10:31:06 PM
Quote from: upasaka on 03 December 2008, 09:48:21 PM
Itu semua adalah konsep ilustrasi dari Sang Buddha...

Setelah Siddhattha Gotama mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Sammasambuddha, Beliau sudah menyelesaikan tugas-Nya, tidak ada yg perlu dikerjakan lagi...

Orang yg sudah mencapai Arahat sebaiknya tidak boleh terlalu lama berada di duniawi ini. Makanya Sang Buddha memberi ketentuan batas waktu bagi para Arahat untuk segera memasuki Parinibbana, atau menjalani kehidupan sebagai Bhikkhu / Bhikkhuni. Karena alasan inilah, Sang Buddha saat itu mempertimbangkan apa yg akan Beliau 'kerjakan' setelah ini. Dalam banyak buku dan artikel, sering ditulis penjelasan bahwa "Sang Buddha ragu apakah ingin mengajarkan Dhamma kepada khalayak ramai atau tidak". Ini adalah kesalahan konteks bahasa dan kekeliruan pemilihan kata. Sang Buddha bukannya ragu, namun Beliau sedang mempertimbangkan dengan cara yg bijak.

Sang Buddha pun akhirnya memantapkan tekad-Nya untuk membabarkan Dhamma. Beliau berjanji akan memasuki Parinibbana setelah ajaran-Nya berkembang dan diterima oleh khalayak ramai. Setelah sukses selama 45 tahun dalam membabarkan Dhamma, pada usia yg ke-80 tahun Sang Buddha mengalami penyakit yg cukup parah. Sang Buddha melukiskan diri-Nya bagaikan kereta usang yg harus diperbaiki agar masih dapat dipergunakan. Di saat itulah Sang Buddha 'diingatkan' oleh Mara akan janji-Nya dahulu. Oleh karena itu Sang Buddha mengakhiri hidup-Nya dan mencapai Parinibbana pada usia yg ke-80.

NB : Sebenarnya Sang Buddha bisa hidup sampai selama waktu yg Beliau inginkan. Sang Buddha sudah mengutarakan 3x niat-Nya ini kepada YA. Ananda. Namun YA. Ananda yg tidak dapat menangkap maksud Sang Buddha, sehingga Sang Buddha pun mengambil keputusan tegas untuk meninggalkan Samsara pada usia itu juga.

Bagaimana dengan Maratajjaniya-sutta. (Majjhima Nikaya : Culavayaka Vagga 50)
Cerita tentang Mara yang menyelusup dalam perut Moggallana. Moggallana memerintahkan keluar dan memberikan pelajaran dengan mengingatkannya akan suatu masa ketika Moggallana sendiri lahir sebagai Mara bernama Dusi dan Mara adalah kemenakannya.
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: nobby_ta on 03 December 2008, 10:44:24 PM
jd bingung. Mohon pencerahannya  ^:)^

Quote[at]  upasaka : Orang yg sudah mencapai Arahat sebaiknya tidak boleh terlalu lama berada di duniawi ini. Makanya Sang Buddha memberi ketentuan batas waktu bagi para Arahat untuk segera memasuki Parinibbana, atau menjalani kehidupan sebagai Bhikkhu / Bhikkhuni.

emang knp?
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: dilbert on 03 December 2008, 10:50:39 PM
Quote from: nobby_ta on 03 December 2008, 10:44:24 PM
jd bingung. Mohon pencerahannya  ^:)^

Quote[at]  upasaka : Orang yg sudah mencapai Arahat sebaiknya tidak boleh terlalu lama berada di duniawi ini. Makanya Sang Buddha memberi ketentuan batas waktu bagi para Arahat untuk segera memasuki Parinibbana, atau menjalani kehidupan sebagai Bhikkhu / Bhikkhuni.

emang knp?

Masih belum ada teks resmi yang menyatakan bahwa seorang Arahat harus memasuki persamuan sangha (yang katanya harus dalam 7 hari), jika tidak maka Arahat itu akan parinibbana. Tetapi memang dari berbagai cerita pencapaian Arahat oleh umat awam, memang keseluruhannya kemudian parinibbana dalam waktu 7 hari. Ada yang parinibbana secara wajar, ada yang parinibbana karena mendapat kecelakaan (diseruduk sapi dll).

Tetapi bagi seorang Arahat, tetap melanjutkan hidup ataupun parinibbana sudah tidak menjadi masalah baginya. Ibarat sedang menunggu KERETA PENJEMPUT. Ketika KERETA DATANG, maka BERANGKAT-lah dia. Jika KERETA belum DATANG, maka menunggu-lah DIA. Tidak ada urgensi untuk mempercepat atau memperlambat kematian.
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Nevada on 03 December 2008, 11:15:12 PM
Quote from: dilbert on 03 December 2008, 10:31:06 PM
Quote from: upasaka on 03 December 2008, 09:48:21 PM
Itu semua adalah konsep ilustrasi dari Sang Buddha...

Setelah Siddhattha Gotama mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Sammasambuddha, Beliau sudah menyelesaikan tugas-Nya, tidak ada yg perlu dikerjakan lagi...

Orang yg sudah mencapai Arahat sebaiknya tidak boleh terlalu lama berada di duniawi ini. Makanya Sang Buddha memberi ketentuan batas waktu bagi para Arahat untuk segera memasuki Parinibbana, atau menjalani kehidupan sebagai Bhikkhu / Bhikkhuni. Karena alasan inilah, Sang Buddha saat itu mempertimbangkan apa yg akan Beliau 'kerjakan' setelah ini. Dalam banyak buku dan artikel, sering ditulis penjelasan bahwa "Sang Buddha ragu apakah ingin mengajarkan Dhamma kepada khalayak ramai atau tidak". Ini adalah kesalahan konteks bahasa dan kekeliruan pemilihan kata. Sang Buddha bukannya ragu, namun Beliau sedang mempertimbangkan dengan cara yg bijak.

Sang Buddha pun akhirnya memantapkan tekad-Nya untuk membabarkan Dhamma. Beliau berjanji akan memasuki Parinibbana setelah ajaran-Nya berkembang dan diterima oleh khalayak ramai. Setelah sukses selama 45 tahun dalam membabarkan Dhamma, pada usia yg ke-80 tahun Sang Buddha mengalami penyakit yg cukup parah. Sang Buddha melukiskan diri-Nya bagaikan kereta usang yg harus diperbaiki agar masih dapat dipergunakan. Di saat itulah Sang Buddha 'diingatkan' oleh Mara akan janji-Nya dahulu. Oleh karena itu Sang Buddha mengakhiri hidup-Nya dan mencapai Parinibbana pada usia yg ke-80.

NB : Sebenarnya Sang Buddha bisa hidup sampai selama waktu yg Beliau inginkan. Sang Buddha sudah mengutarakan 3x niat-Nya ini kepada YA. Ananda. Namun YA. Ananda yg tidak dapat menangkap maksud Sang Buddha, sehingga Sang Buddha pun mengambil keputusan tegas untuk meninggalkan Samsara pada usia itu juga.

Bagaimana dengan Maratajjaniya-sutta. (Majjhima Nikaya : Culavayaka Vagga 50)
Cerita tentang Mara yang menyelusup dalam perut Moggallana. Moggallana memerintahkan keluar dan memberikan pelajaran dengan mengingatkannya akan suatu masa ketika Moggallana sendiri lahir sebagai Mara bernama Dusi dan Mara adalah kemenakannya.

Saya belum punya referensinya. Apakah Bro Dilbert punya? Mohon di share dulu yah...
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Nevada on 03 December 2008, 11:18:58 PM
Quote from: nobby_ta on 03 December 2008, 10:44:24 PM
jd bingung. Mohon pencerahannya  ^:)^

Quote[at]  upasaka : Orang yg sudah mencapai Arahat sebaiknya tidak boleh terlalu lama berada di duniawi ini. Makanya Sang Buddha memberi ketentuan batas waktu bagi para Arahat untuk segera memasuki Parinibbana, atau menjalani kehidupan sebagai Bhikkhu / Bhikkhuni.

emang knp?

Seperti yg sudah Bro Dilbert jelaskan...

Saya pernah membaca artikel di mana tertulis bahwa Sang Buddha memberikan batas waktu itu.

IMHO...

Mungkin maksudnya; karena seorang Arahat adalah orang yg sudah padam nafsunya, maka tidak mungkin lagi Beliau (Para Arahat) melanjutkan kehidupan seperti orang awam pada umunya. Oleh karena itu, disarankan untuk memasuki Sangha, atau memasuki Parinibbana...

Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: dilbert on 03 December 2008, 11:23:58 PM
Quote from: upasaka on 03 December 2008, 11:15:12 PM
Quote from: dilbert on 03 December 2008, 10:31:06 PM
Quote from: upasaka on 03 December 2008, 09:48:21 PM
Itu semua adalah konsep ilustrasi dari Sang Buddha...

Setelah Siddhattha Gotama mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Sammasambuddha, Beliau sudah menyelesaikan tugas-Nya, tidak ada yg perlu dikerjakan lagi...

Orang yg sudah mencapai Arahat sebaiknya tidak boleh terlalu lama berada di duniawi ini. Makanya Sang Buddha memberi ketentuan batas waktu bagi para Arahat untuk segera memasuki Parinibbana, atau menjalani kehidupan sebagai Bhikkhu / Bhikkhuni. Karena alasan inilah, Sang Buddha saat itu mempertimbangkan apa yg akan Beliau 'kerjakan' setelah ini. Dalam banyak buku dan artikel, sering ditulis penjelasan bahwa "Sang Buddha ragu apakah ingin mengajarkan Dhamma kepada khalayak ramai atau tidak". Ini adalah kesalahan konteks bahasa dan kekeliruan pemilihan kata. Sang Buddha bukannya ragu, namun Beliau sedang mempertimbangkan dengan cara yg bijak.

Sang Buddha pun akhirnya memantapkan tekad-Nya untuk membabarkan Dhamma. Beliau berjanji akan memasuki Parinibbana setelah ajaran-Nya berkembang dan diterima oleh khalayak ramai. Setelah sukses selama 45 tahun dalam membabarkan Dhamma, pada usia yg ke-80 tahun Sang Buddha mengalami penyakit yg cukup parah. Sang Buddha melukiskan diri-Nya bagaikan kereta usang yg harus diperbaiki agar masih dapat dipergunakan. Di saat itulah Sang Buddha 'diingatkan' oleh Mara akan janji-Nya dahulu. Oleh karena itu Sang Buddha mengakhiri hidup-Nya dan mencapai Parinibbana pada usia yg ke-80.

NB : Sebenarnya Sang Buddha bisa hidup sampai selama waktu yg Beliau inginkan. Sang Buddha sudah mengutarakan 3x niat-Nya ini kepada YA. Ananda. Namun YA. Ananda yg tidak dapat menangkap maksud Sang Buddha, sehingga Sang Buddha pun mengambil keputusan tegas untuk meninggalkan Samsara pada usia itu juga.

Bagaimana dengan Maratajjaniya-sutta. (Majjhima Nikaya : Culavayaka Vagga 50)
Cerita tentang Mara yang menyelusup dalam perut Moggallana. Moggallana memerintahkan keluar dan memberikan pelajaran dengan mengingatkannya akan suatu masa ketika Moggallana sendiri lahir sebagai Mara bernama Dusi dan Mara adalah kemenakannya.

Saya belum punya referensinya. Apakah Bro Dilbert punya? Mohon di share dulu yah...

nih kasih TKP-nya...Maratajjaniya-sutta

http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=1289
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: dilbert on 03 December 2008, 11:25:40 PM
Quote from: El Sol on 03 December 2008, 06:03:35 PM
gw selalu wondering...batinnya Mara itu seperti apa..apakah seperti manusia?...kenapa beliau sebagai Deva tidak bahagia?..ato dia bahagia?..

Mara tidak ingin agar makhluk lain bisa terbebas dari Samsara..tidak ingin mereka yg Silanya bagus untuk berkembang..ingin agar manusia tidak ber-sila...

ada yg bisa melerai satu per satu..unsur batin Mara?..apa yg membuat dia berasa senang atas kehancuran sila seseorang?...apa yg membuat dia menderita sewaktu sang boddhisatva Gotama akhirnya menjadi seorang Buddha?..

kalo misalne sang Boddhisatva tergoda oleh Mara..apakah Mara akan senang?..kalo iya..kenapa?...darimana unsur senang itu?...


;D *iseng ajah*

kayaknya TS ini calon dewa MARA (penguasa alam surga Paranimmita vasavati)...

Note : Mogallanna juga pernah terlahir jadi MARA yang namanya DUSI... Jangan jangan TS ini MARA yang namanya EL SOL (Mara ala MEXICO)... hehehehehe...
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 03 December 2008, 11:34:38 PM
Quote from: dilbert on 03 December 2008, 11:25:40 PM
Quote from: El Sol on 03 December 2008, 06:03:35 PM
gw selalu wondering...batinnya Mara itu seperti apa..apakah seperti manusia?...kenapa beliau sebagai Deva tidak bahagia?..ato dia bahagia?..

Mara tidak ingin agar makhluk lain bisa terbebas dari Samsara..tidak ingin mereka yg Silanya bagus untuk berkembang..ingin agar manusia tidak ber-sila...

ada yg bisa melerai satu per satu..unsur batin Mara?..apa yg membuat dia berasa senang atas kehancuran sila seseorang?...apa yg membuat dia menderita sewaktu sang boddhisatva Gotama akhirnya menjadi seorang Buddha?..

kalo misalne sang Boddhisatva tergoda oleh Mara..apakah Mara akan senang?..kalo iya..kenapa?...darimana unsur senang itu?...


;D *iseng ajah*

kayaknya TS ini calon dewa MARA (penguasa alam surga Paranimmita vasavati)...

Note : Mogallanna juga pernah terlahir jadi MARA yang namanya DUSI... Jangan jangan TS ini MARA yang namanya EL SOL (Mara ala MEXICO)... hehehehehe...

haha nice joke...

Mara itu Deva khan?...

tolong dijawab donk pertanyaan gw...kenapa Mara bisa bahagia atas kegagalan seseorang?..apakah karena dia ada bad experience dengan makhluk2 suci(arahat)..??..ato karena kesombongan?...
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: dilbert on 03 December 2008, 11:38:43 PM
Quote from: El Sol on 03 December 2008, 11:34:38 PM
Quote from: dilbert on 03 December 2008, 11:25:40 PM
Quote from: El Sol on 03 December 2008, 06:03:35 PM
gw selalu wondering...batinnya Mara itu seperti apa..apakah seperti manusia?...kenapa beliau sebagai Deva tidak bahagia?..ato dia bahagia?..

Mara tidak ingin agar makhluk lain bisa terbebas dari Samsara..tidak ingin mereka yg Silanya bagus untuk berkembang..ingin agar manusia tidak ber-sila...

ada yg bisa melerai satu per satu..unsur batin Mara?..apa yg membuat dia berasa senang atas kehancuran sila seseorang?...apa yg membuat dia menderita sewaktu sang boddhisatva Gotama akhirnya menjadi seorang Buddha?..

kalo misalne sang Boddhisatva tergoda oleh Mara..apakah Mara akan senang?..kalo iya..kenapa?...darimana unsur senang itu?...


;D *iseng ajah*

kayaknya TS ini calon dewa MARA (penguasa alam surga Paranimmita vasavati)...

Note : Mogallanna juga pernah terlahir jadi MARA yang namanya DUSI... Jangan jangan TS ini MARA yang namanya EL SOL (Mara ala MEXICO)... hehehehehe...

haha nice joke...

Mara itu Deva khan?...

tolong dijawab donk pertanyaan gw...kenapa Mara bisa bahagia atas kegagalan seseorang?..apakah karena dia ada bad experience dengan makhluk2 suci(arahat)..??..ato karena kesombongan?...


Terus terang saya kagak tahu jawaban untuk yang satu ini bro.EL SOL... karena pengetahuan saya itu berdasarkan comot sana comot sini... dan untuk jawaban ini, tidak ada yang bisa dicomot...

Mungkin saya nyambung nanya lagi... Pada waktu BUDDHA masih hidup, banyak cerita tentang MARA yang mengganggu BUDDHA maupun para BHIKKHU... Mengapa sekarang ini tidak ada lagi ? Apakah ada hubungannya dengan cerita "bertobat"-nya MARA oleh kesaktian dari ARAHAT UPAGUPTA (peristiwa pada konsili sangha ke-3 di Pataliputta), dimana MARA disadarkan oleh Arahat UPAGUPTA untuk kemudian beraspirasi kembali untuk mencapai Sammasambuddha di masa mendatang ?

Note : Menurut Salah Satu Teks dari Myanmar dikatakan bahwa MARA (yang sekarang ini) akan mencapai annutara sammasambuddha pada KALPA berikutnya dan merupakan satu-satunya sammasambuddha di KALPA tersebut. Tentunya setelah BHADDA KALPA (KALPA BAHAGIA - karena ada 5 sammasambuddha di KALPA ini) kita ini dimana MAITREYA akan menutup 5 sammasambuddha di KALPA ini.

Jadi ketika MARA sudah on the track menjadi bodhisatva (kelahiran terakhir sebelum dilahirkan di alam manusia untuk mencapai annutara sammasambuddha), posisi MARA itu LOWONG (AVAILABLE)... Ada yang berminat ? Sdr.EL SOL ? hehehehhee...j/k...
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Nevada on 03 December 2008, 11:47:38 PM
QuoteCatatan :

(517) Nama itu berarti "Si Koruptor" atau "Yang Terkorupsi." Di dalam konsep Buddhis tentang alam semesta, posisi Mara, seperti halnya posisi Maha Brahma, merupakan posisi tetap yang diterima oleh berbagai individu sesuai dengan karma mereka.

[at] Bro Dilbert...

Saya baru membaca sutta ini. Selama saya mempelajari Buddhisme, saya melihat sosok Mara hanyalah ilustrasi dari kekotoran batin yg ada di tiap orang. Hal ini pun diperkuat dengan penjelasan dari teman2 saya, dan saya pun pernah dijelaskan mengenai hal ini dari seorang Bhikkhu. Kalau mengutip dari catatan di atas, Mara adalah satu posisi makhluk halus yg tetap, yg dapat diterima oleh berbagai individu sesuai kamma mereka. Artinya makhluk bernama Mara itu banyak?

Mohon penjelasannya...  _/\_
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: dilbert on 03 December 2008, 11:52:37 PM
Quote from: upasaka on 03 December 2008, 11:47:38 PM
QuoteCatatan :

(517) Nama itu berarti "Si Koruptor" atau "Yang Terkorupsi." Di dalam konsep Buddhis tentang alam semesta, posisi Mara, seperti halnya posisi Maha Brahma, merupakan posisi tetap yang diterima oleh berbagai individu sesuai dengan karma mereka.

[at] Bro Dilbert...

Saya baru membaca sutta ini. Selama saya mempelajari Buddhisme, saya melihat sosok Mara hanyalah ilustrasi dari kekotoran batin yg ada di tiap orang. Hal ini pun diperkuat dengan penjelasan dari teman2 saya, dan saya pun pernah dijelaskan mengenai hal ini dari seorang Bhikkhu. Kalau mengutip dari catatan di atas, Mara adalah satu posisi makhluk halus yg tetap, yg dapat diterima oleh berbagai individu sesuai kamma mereka. Artinya makhluk bernama Mara itu banyak?

Mohon penjelasannya...  _/\_

Kurang tahu juga... tetapi menurut SAYA, seharusnya MARA itu satu makhluk... yaitu sebagai DEWA PENGUASA di SURGA PARANIMMITAVASSAVATI... MARA memiliki kesaktian luar biasa sehingga dapat bermanifestasi menjadi banyak.
Dalam cerita ARAHAT UPAGUPTA menaklukkan MARA pada konsili Sangha ke-3 di Pataliputta, secara implisit dikatakan bahwa MARA itu SATU MAKHLUK SAJA, karena sampai sampai, MARA di sadarkan kembali oleh ARAHAT UPAGUPTA untuk beraspirasi kembali (back on track) dalam jalur annutara sammasambuddha. Dalam hal ini menurut saya tidak ada anggapan konsep konsep KAYA seperti dalam konsep TRIKAYA ala MAHAYANA, sehingga saya berkesimpulan bahwa MARA itu hanya Satu MAKHLUK... bukan banyak.
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Indra on 04 December 2008, 01:21:09 AM
Dari postingan Sis Lily W:

MARA 5 ( 5 macam rintangan/halangan), yaitu :
1. Khanda (Skhandha) : lima kelompok kehidupan
2. Kilesa (Klesa) : Nafsu-nafsu/kekotoran batin
3. Abhisankhara (Abhisamskara) : Pencipta-pencipta besar
4. Maccu (Mrtyu) : Kematian
5. Devaputta (Devaputra) : Makhluk-makhluk yang tidak terlihat

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2900.msg95478#msg95478
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Indra on 04 December 2008, 01:50:51 AM
Quote from: El Sol on 03 December 2008, 09:54:33 PM
Mara masih exist pada waktu sang Buddha dah tua?...

bukankah sang Buddha sudah menaklukkan Mara/ nafsu duniawi??

kok bisa muncul lage?...

lalu..

setelah seseorang Nibbana, maka tidak ada yg perlu dikerjakan...tetapi kenapa sang Buddha ada "keinginan" untuk membabarkan Dhamma?...ato tidak ada keinginan?...



Sol, RAPB jangan dijadiin bantal, di baca.

nih sedikit contekan:
pada masa Buddha Dipankara, Petapa Sumedha (kelak Gotama) sudah bisa mencapai kesucian Arahat, jika Beliau menghendaki. namun Beliau berpikir, "kalo gue mau, sekarang juga gue bisa jadi Arahat di bawah Sang Buddha Dipankara. tapi gak asyik ah... gue kan superman, gue juga bisa jadi Samma Sambuddha kek Buddha Dipankara, then gue bisa menyelamatkan banyak makhluk".

jadi memang Beliau udah bertekad sejak 4 asankhyeyya 100 ribu kappa sebelumnya untuk menjadi Samma Sambuddha dan mengajarkan Dhamma kepada makhluk2. Dan selain itu, mengajarkan Dhamma sudah menjadi tradisi para Buddha, dan Buddha Gotama gak berniat mereformasi tradisi itu.

Soal Mara, baca postinganku sebelumnya, dan sebagai tambahan, di RAPB juga ada 1 bab yang membahas soal mara, baca BAB 41. KISAH MARA, hal 1647

_/\_

Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Nevada on 04 December 2008, 08:43:40 AM
[at] Bro Indra

Thx atas penjelasan dan referensinya. Sekarang saya sudah mengerti apa yg dimaksud Mara dalam berbagai sutta.

Sorry OOT :

Sang Buddha pernah mengatakan bahwa di Neraka Avici ada anjing2 perunggu dan ular2 besi yg terus-menerus memuntahkan api dan asap yg membakar orang2 (makhluk penghuni Avici) dan memanggang badan dan lemaknya hingga menjadi bubur. Apakah anjing2 dan ular2 itu benar2 ada di Neraka Avici? Atau itu lagi2 hanyalah kiasan / metafora yg dipakai Sang Buddha?

Mungkin ada rekan2 di sini yg dapat menjelaskan..?

_/\_
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: gajeboh angek on 04 December 2008, 09:31:42 AM
Quote from: upasaka on 03 December 2008, 11:47:38 PM
QuoteCatatan :

(517) Nama itu berarti "Si Koruptor" atau "Yang Terkorupsi." Di dalam konsep Buddhis tentang alam semesta, posisi Mara, seperti halnya posisi Maha Brahma, merupakan posisi tetap yang diterima oleh berbagai individu sesuai dengan karma mereka.

[at] Bro Dilbert...

Saya baru membaca sutta ini. Selama saya mempelajari Buddhisme, saya melihat sosok Mara hanyalah ilustrasi dari kekotoran batin yg ada di tiap orang. Hal ini pun diperkuat dengan penjelasan dari teman2 saya, dan saya pun pernah dijelaskan mengenai hal ini dari seorang Bhikkhu. Kalau mengutip dari catatan di atas, Mara adalah satu posisi makhluk halus yg tetap, yg dapat diterima oleh berbagai individu sesuai kamma mereka. Artinya makhluk bernama Mara itu banyak?

Mohon penjelasannya...  _/\_

Mara itu jabatan, kayak Sakka. Mara harus lelaki, dan sebenarnya mara yang mengganggu Bodhisattva Gautama itu Bodhisattva juga ;D

Kemudian akhirnya diingatkan kembali oleh Arahat Upagupta. Ceritanya dikalungin bangkai sama Sang Arahat, kagak bisa dilepas sama Mara, bahkan setelah Mara memohon kepada Sakka. Akhirnya bisa lepas setelah Mara diingatkan kembali akan aspirasi Bodhisattva-Nya dulu.

Mungkin ada hubungannya dengan kenapa Mara gak jatuh ke alam rendah walaupun sudah menggangu banyak calon Ariya dan Ariya?
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 04 December 2008, 10:46:32 AM
Ok..

BACK TO TOPIC...

1.batinnya Mara itu seperti apa..apakah seperti manusia?...kenapa beliau sebagai Deva tidak bahagia?..ato dia bahagia?..

2.Mara tidak ingin agar makhluk lain bisa terbebas dari Samsara..tidak ingin mereka yg Silanya bagus untuk berkembang..ingin agar manusia tidak ber-sila...

ada yg bisa melerai satu per satu..unsur batin Mara?..apa yg membuat dia berasa senang atas kehancuran sila seseorang?...

3.apa yg membuat dia menderita sewaktu sang boddhisatva Gotama akhirnya menjadi seorang Buddha?..(sampe dia menyerang dengan seluruh tentaranya, dan sampe menggunakan putri2nya untuk menggoda sang Boddhisatva)

kalo misalne sang Boddhisatva tergoda oleh Mara..apakah Mara akan senang?..kalo iya..kenapa?...darimana unsur senang itu?...

Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: gajeboh angek on 04 December 2008, 10:52:19 AM
1. Selama bukan Ariya, maka batinnya sama seperti makhluk-makhluk yang belum mencapai tingkat kesucian.
2. Unsur batin makhluk yang belum mencapai tingkat kesucian : lobha dosa moha alobha adosa amoha
3. Silahkan tanya sama Mara ;D
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 04 December 2008, 10:57:48 AM
Quote from: Wolverine on 04 December 2008, 10:52:19 AM
1. Selama bukan Ariya, maka batinnya sama seperti makhluk-makhluk yang belum mencapai tingkat kesucian.
2. Unsur batin makhluk yang belum mencapai tingkat kesucian : lobha dosa moha alobha adosa amoha
3. Silahkan tanya sama Mara ;D

1.berarti batin deva = batin manusia?..dosa.lobha, moha deva = dosa, lobha, moha manusia?...tapi bukankah di alam Deva tidak ada penderitaan?...

2.maksudne, kenapa dia bisa ada keinginan untuk mreusak sila seseorang..yg detail donk...kalo tulis lobha,dosa, moha dan alobha,adosa dan amoha..gw juga tao...mao yg detail..

3.dia gk jawab...katane gk tao..
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: gajeboh angek on 04 December 2008, 11:06:15 AM
Ada satu lagi Sol, coba elu meditasi sampai elu bisa tau keadaan batin makhluk lain.
Kalo udah elu coba scanning batinnya Mara, dan lapor di sini.

Gimana?

Serius, hal ini begitu detil, dan sepengetahuan aye gak tercatat begitu detil.
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 04 December 2008, 11:11:02 AM
Quote from: Wolverine on 04 December 2008, 11:06:15 AM
Ada satu lagi Sol, coba elu meditasi sampai elu bisa tau keadaan batin makhluk lain.
Kalo udah elu coba scanning batinnya Mara, dan lapor di sini.

Gimana?

Serius, hal ini begitu detil, dan sepengetahuan aye gak tercatat begitu detil.
jelas2 loe tao meditasi gw gagal..-_-"

malah suruh gw meditasi...

...

gk ada yg bisa kasih jawapan yak?..

kalo gitu case close..

salah satu alasan gw tanya tentang batin mara..

karena..

untuk mengetahui mengapa Kriminal bisa berbuat hal2 kriminal..maka harus mengerti dulu batin dari kriminal tersebut...

dan gw tetep gk ngerti kenapa Mara pengen menyesatkan makhluk2 yg bersila tinggi..

so..case close..

silahken dilock ato delete..
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: markosprawira on 04 December 2008, 11:22:29 AM
dear El Sol,

mgkn perlu diperjelas bhw Mara tidak bsia memaksa org utk membunuh atau berbuat kejahatan, tapi dia hanya bisa menggoda.

Org yg bersangkutan sajalah yg membuat kejahatan itu.

darimana munculnya keinginan itu? yah selama seorang masih dalam lingkaran samsara, dia masih mempunyai tanha : kesenangan fisik, lahir dan mati...

alam dewa jgn dibayangkan tidak ada penderitaan. Penderitaan masih ada, tapi karena kondisi alamnya lebih menyenangkan, memperkecil munculnya kondisi yg bisa mendorong akusala
Mirip ky manusia yg dilahirkan dgn ekonomi berkecukupan dan kekurangan

Bagi yg kekurangan, akan mudah ribut demi uang sedikit
Tapi bagi yg berkecukupan, biasanya akan lebih muncul "iseng" misal nyoba narkoba, gonta ganti mobil, dll....

demikian juga halnya di alam dewa.... biasanya ga muncul yg jahat2 bgt ky membunuh, namun biasanya iseng dan jahil

semoga bisa menjelaskan tentang Mara dan alam dewa yah
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Equator on 04 December 2008, 11:27:53 AM
Quote from: upasaka on 03 December 2008, 11:47:38 PM
QuoteCatatan :

(517) Nama itu berarti "Si Koruptor" atau "Yang Terkorupsi." Di dalam konsep Buddhis tentang alam semesta, posisi Mara, seperti halnya posisi Maha Brahma, merupakan posisi tetap yang diterima oleh berbagai individu sesuai dengan karma mereka.

[at] Bro Dilbert...

Saya baru membaca sutta ini. Selama saya mempelajari Buddhisme, saya melihat sosok Mara hanyalah ilustrasi dari kekotoran batin yg ada di tiap orang. Hal ini pun diperkuat dengan penjelasan dari teman2 saya, dan saya pun pernah dijelaskan mengenai hal ini dari seorang Bhikkhu. Kalau mengutip dari catatan di atas, Mara adalah satu posisi makhluk halus yg tetap, yg dapat diterima oleh berbagai individu sesuai kamma mereka. Artinya makhluk bernama Mara itu banyak?

Mohon penjelasannya...  _/\_

Bro Markos,
Jadi Mara itu sebenarnya apa ? Semacam Makhluk adi kuasa ? Ataukah halangan dari pergolakan batin kita sendiri yang di tunggangi oleh Lobha Dosa Moha
Saya juga masih rancu mengenai pengertian Mara ini
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 04 December 2008, 11:31:15 AM
Quote from: markosprawira on 04 December 2008, 11:22:29 AM
dear El Sol,

mgkn perlu diperjelas bhw Mara tidak bsia memaksa org utk membunuh atau berbuat kejahatan, tapi dia hanya bisa menggoda.

Org yg bersangkutan sajalah yg membuat kejahatan itu.

darimana munculnya keinginan itu? yah selama seorang masih dalam lingkaran samsara, dia masih mempunyai tanha : kesenangan fisik, lahir dan mati...

alam dewa jgn dibayangkan tidak ada penderitaan. Penderitaan masih ada, tapi karena kondisi alamnya lebih menyenangkan, memperkecil munculnya kondisi yg bisa mendorong akusala
Mirip ky manusia yg dilahirkan dgn ekonomi berkecukupan dan kekurangan

Bagi yg kekurangan, akan mudah ribut demi uang sedikit
Tapi bagi yg berkecukupan, biasanya akan lebih muncul "iseng" misal nyoba narkoba, gonta ganti mobil, dll....

demikian juga halnya di alam dewa.... biasanya ga muncul yg jahat2 bgt ky membunuh, namun biasanya iseng dan jahil

semoga bisa menjelaskan tentang Mara dan alam dewa yah

I like this answer lol...

mayan make sense..

ke-isengan..emank mungkin ajah..

mungkin para petapa dan Buddha bagi sang Mara itu terlihat cupu dan bego..

mungkin Mara merasa kalo dirinya kuat dan hebat kale yak..

makane jadi iseng..;D
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: gajeboh angek on 04 December 2008, 11:33:12 AM
CMIIW. Setahu saya Mara adalah penguasa alam dewa yang menguasai kenikmatan indera. Dan dia gak rela kalau ada makhluk yang lepas dari kenikmatan indera, jadi penyebabnya :

1. Pandangan salah kalau makhluk-makhluk yang menikmati kesenangan adalah milik dia.
2. Ego bahwa dia adalah penguasa kenikmatan indera.

Jadi kembali ke moha dosa lobha.
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Lily W on 04 December 2008, 11:33:40 AM
MARA 5 ( 5 macam rintangan/halangan), yaitu :
1. Khanda (Skhandha) : lima kelompok kehidupan
2. Kilesa (Klesa) : Nafsu-nafsu/kekotoran batin
3. Abhisankhara (Abhisamskara) : Pencipta-pencipta besar
4. Maccu (Mrtyu) : Kematian
5. Devaputta (Devaputra) : Makhluk-makhluk yang tidak terlihat


Keterangan :
~Lima kelompok kehidupan atau di dlm istilah yang lebih umum di sebut nama dan rupa, di sebut sebagai salah satu dari rintangan-rintangan atau halangan2 karena mereka adalah sebab2 dari penderitaan sedemikian jauh sehingga kadang2 seseorang merasa bosan akan mereka dan mencoba untuk melakukan usaha-usaha bunuh diri

~Nafsu2 adalah juga termasuk kelompok2 rintangan lain karena mereka mempunyai kekuatan mengikat dan merusak pikiran2 yang berada di bawah pengaruh2 mereka

~Pencipta-pencipta besar, di sini terutama menunjukkan segi yang tidak baik karena kekuatan2 melemahkannya. Suatu contoh dapat di lihat pada seorang yg, selama saat di mana perbuatan2 jahat atau buruk menguasai dirinya, kehilangan kekuatan menahan diri sehingga terseret oleh mereka

~Bahwasannya kematian di anggap sebagai suatu halangan adalah jelas dimana terbukti bahwa kesempatan untuk memupuk kebaikan menjadi terhalang atau terhenti. Mungkin salah satu contoh  yg paling baik adalah bekas guru-guru Sang Buddha, Alara dan Uddaka, yang kesempatan mereka untuk memahami Dhamma menjadi hilang karena kematian mereka beberapa saat saja sebelum Sang Buddha mencapai penerangan Sempurna. Seandainya mereka masih tetap hidup dan mendengarkan ajaran Sang Buddha, mereka pasti akan mengertinya dengan segera, karena telah memiliki suatu tingkat perkembangan batin yang cukup maju.

~Makhluk2 yg tidak terlihat, di sini diterjemahkan dari istilah Devaputta, yg secara harafiah berarti para dewa. Ini harus dibatasi pada macam2 makhluk jahat yang memiliki kemauan jahat dan cenderung untuk menganggu manusia (tetapi  karena hal itu mereka tidak seharusnya di sebut para deva atau devaputta dan sebaliknya mereka harus di sebut para hantu, setan atau istilah2 lain yg demikian. itulah sebabnya istilah itu di sini lebih disukai dengan arti yg netral : Makhluk2 yang tidak terlihat).

Catatan :
1. Macam mara atau rintangan yang pertama (lima kelompok kehidupan) seharusnya juga menyatakan kenyataan kebalikan bahwasannya bagi kebanyakkan orang, lima kelompok kehidupan adalah lebih menyenangkan dan lebih menarik daripada sifat menjijikkan atau kotor; dan inilah sebabnya mengapa lima kelompok kehidupan merupakan suatu perintang atau penghalang besar karena dalam satu hal yg demikian mereka nampak lebih kuat untuk merintangi atau menghalangi usaha2 apapun yang dilakukan Sang Siswa untuk menyadari sifat mereka yang sebenarnya.
2. Macam yang kelima, makhluk2 yang tidak terlihat, menunjukkan pada mereka yang memiliki kelahiran secara spontan. Biasanya itu menunjukkan macam2 makhluk jahatdan cenderung untuk mencelakai atau menganggu manusia. tetapi di dalam pandangan mutlak atau tujuan terakhir diatas keduniawian, macam makhluk2 yg baik, yg berdiam di dalam alam2 kedevaan, kadang2 mereka secara tidak diketahui merupakan suatu rintangan atau halangan dimana mereka (atau perhubungan dengan mereka) dapat menjadikan sebab kemelekatan, dengan demikian akan menghambat kemajuan sang siswa untuk maju lebih jauh, untuk mencapai tujuan teakhir di atas keduniawian. Ini di sebut demikian terutama bagi mereka yang mencari keadaan tanpa kematian atau nibbana.
(Visuddimagga 211 Theragatha Atthakatha II.16,46)

Sumber :
Kamus Umum Buddha Dhamma (pali-sanskerta-indonesia) Penyusun PANJIKA
=========

Mara itu ada beberapa macam... nah... mau bahas mara yang mana (biar nyambung)? silakan di lanjutin.... ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 04 December 2008, 11:37:53 AM
Quote from: Wolverine on 04 December 2008, 11:33:12 AM
CMIIW. Setahu saya Mara adalah penguasa alam dewa yang menguasai kenikmatan indera. Dan dia gak rela kalau ada makhluk yang lepas dari kenikmatan indera, jadi penyebabnya :

1. Pandangan salah kalau makhluk-makhluk yang menikmati kesenangan adalah milik dia.
2. Ego bahwa dia adalah penguasa kenikmatan indera.

Jadi kembali ke moha dosa lobha.
hmm..

sang Mara pasti berpikir " oh bodohnya manusia yg melaksanakan pertapaan..mereka menolak hal2 yg bagus dan indah..benar2 bodoh!..sini gw bawa kembali kejalan yg benar.." <--imajinasi gw..

apakah Mara berniat baek?...<--huahua..
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 04 December 2008, 11:45:54 AM
Quote from: Lily W on 04 December 2008, 11:33:40 AM
MARA 5 ( 5 macam rintangan/halangan), yaitu :
1. Khanda (Skhandha) : lima kelompok kehidupan
2. Kilesa (Klesa) : Nafsu-nafsu/kekotoran batin
3. Abhisankhara (Abhisamskara) : Pencipta-pencipta besar
4. Maccu (Mrtyu) : Kematian
5. Devaputta (Devaputra) : Makhluk-makhluk yang tidak terlihat


Keterangan :
~Lima kelompok kehidupan atau di dlm istilah yang lebih umum di sebut nama dan rupa, di sebut sebagai salah satu dari rintangan-rintangan atau halangan2 karena mereka adalah sebab2 dari penderitaan sedemikian jauh sehingga kadang2 seseorang merasa bosan akan mereka dan mencoba untuk melakukan usaha-usaha bunuh diri

~Nafsu2 adalah juga termasuk kelompok2 rintangan lain karena mereka mempunyai kekuatan mengikat dan merusak pikiran2 yang berada di bawah pengaruh2 mereka

~Pencipta-pencipta besar, di sini terutama menunjukkan segi yang tidak baik karena kekuatan2 melemahkannya. Suatu contoh dapat di lihat pada seorang yg, selama saat di mana perbuatan2 jahat atau buruk menguasai dirinya, kehilangan kekuatan menahan diri sehingga terseret oleh mereka

~Bahwasannya kematian di anggap sebagai suatu halangan adalah jelas dimana terbukti bahwa kesempatan untuk memupuk kebaikan menjadi terhalang atau terhenti. Mungkin salah satu contoh  yg paling baik adalah bekas guru-guru Sang Buddha, Alara dan Uddaka, yang kesempatan mereka untuk memahami Dhamma menjadi hilang karena kematian mereka beberapa saat saja sebelum Sang Buddha mencapai penerangan Sempurna. Seandainya mereka masih tetap hidup dan mendengarkan ajaran Sang Buddha, mereka pasti akan mengertinya dengan segera, karena telah memiliki suatu tingkat perkembangan batin yang cukup maju.

~Makhluk2 yg tidak terlihat, di sini diterjemahkan dari istilah Devaputta, yg secara harafiah berarti para dewa. Ini harus dibatasi pada macam2 makhluk jahat yang memiliki kemauan jahat dan cenderung untuk menganggu manusia (tetapi  karena hal itu mereka tidak seharusnya di sebut para deva atau devaputta dan sebaliknya mereka harus di sebut para hantu, setan atau istilah2 lain yg demikian. itulah sebabnya istilah itu di sini lebih disukai dengan arti yg netral : Makhluk2 yang tidak terlihat).

Catatan :
1. Macam mara atau rintangan yang pertama (lima kelompok kehidupan) seharusnya juga menyatakan kenyataan kebalikan bahwasannya bagi kebanyakkan orang, lima kelompok kehidupan adalah lebih menyenangkan dan lebih menarik daripada sifat menjijikkan atau kotor; dan inilah sebabnya mengapa lima kelompok kehidupan merupakan suatu perintang atau penghalang besar karena dalam satu hal yg demikian mereka nampak lebih kuat untuk merintangi atau menghalangi usaha2 apapun yang dilakukan Sang Siswa untuk menyadari sifat mereka yang sebenarnya.
2. Macam yang kelima, makhluk2 yang tidak terlihat, menunjukkan pada mereka yang memiliki kelahiran secara spontan. Biasanya itu menunjukkan macam2 makhluk jahatdan cenderung untuk mencelakai atau menganggu manusia. tetapi di dalam pandangan mutlak atau tujuan terakhir diatas keduniawian, macam makhluk2 yg baik, yg berdiam di dalam alam2 kedevaan, kadang2 mereka secara tidak diketahui merupakan suatu rintangan atau halangan dimana mereka (atau perhubungan dengan mereka) dapat menjadikan sebab kemelekatan, dengan demikian akan menghambat kemajuan sang siswa untuk maju lebih jauh, untuk mencapai tujuan teakhir di atas keduniawian. Ini di sebut demikian terutama bagi mereka yang mencari keadaan tanpa kematian atau nibbana.
(Visuddimagga 211 Theragatha Atthakatha II.16,46)

Sumber :
Kamus Umum Buddha Dhamma (pali-sanskerta-indonesia) Penyusun PANJIKA
=========

Mara itu ada beberapa macam... nah... mau bahas mara yang mana (biar nyambung)? silakan di lanjutin.... ;D

_/\_ :lotus:

mbah Karuna bilank...Mara itu deva

mbah Lily malah billank Mara itu beda2...

yg mana yg bener neh?..
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Lily W on 04 December 2008, 11:49:37 AM
Makanya.... mau bahas mara yang mana (pilih 1-5) ? agar bisa nyambung...;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 04 December 2008, 11:53:47 AM
yg nyerang Boddhisatva Gotama pada detik2 menjadi Buddha..yg mana ci lily?..

yg memohon pada Buddha Gotama untuk parinibbana yg mana ci lily?..

yg masuk dan gangguin Arahat Monggalana yg mana ci Lily?..

yg itu deh...
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Lily W on 04 December 2008, 12:01:41 PM
Sori.... saya ga pernah baca kisah tsb... ;D (maklum masih pemula)

Mungkin ada yang bisa tolong menjawabnya?

Anumodana..._/\_

:lotus:
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: gajeboh angek on 04 December 2008, 12:10:02 PM
Kategori no. 5
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Lily W on 04 December 2008, 12:26:17 PM
 [at]  atas....

Anumodana atas bantuannya..._/\_

No. 5 ---> berarti Devaputta (Devaputra) : Makhluk-makhluk yang tidak terlihat.
makhluk2 yang tidak terlihat, menunjukkan pada mereka yang memiliki kelahiran secara spontan. Biasanya itu menunjukkan macam2 makhluk jahatdan cenderung untuk mencelakai atau menganggu manusia. tetapi di dalam pandangan mutlak atau tujuan terakhir diatas keduniawian, macam makhluk2 yg baik, yg berdiam di dalam alam2 kedevaan, kadang2 mereka secara tidak diketahui merupakan suatu rintangan atau halangan dimana mereka (atau perhubungan dengan mereka) dapat menjadikan sebab kemelekatan, dengan demikian akan menghambat kemajuan sang siswa untuk maju lebih jauh, untuk mencapai tujuan teakhir di atas keduniawian. Ini di sebut demikian terutama bagi mereka yang mencari keadaan tanpa kematian atau nibbana.

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: gajeboh angek on 04 December 2008, 12:40:04 PM
Mungkin ada beberapa referensi Ci.

Dari referensi yang dulu pernah saya posting, (silahkan cari sendiri, carinya kebanyakan.) Bukan makhluk-makhluk, tapi 1 makhluk yang bergelar Mara. Gelar ini bukan nama, melainkan kedudukan seperti Sakka. Kalau Mara mati, akan digantikan oleh makhluk baru. Mara ini punya banyak pengikut. Karena itu disebut putri-putri Mara.

Dari tradisi selain Theravada, ada 4 makhluk yang menyandang gelar Mara.
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: markosprawira on 04 December 2008, 12:45:13 PM
Quote from: El Sol on 04 December 2008, 11:31:15 AM
I like this answer lol...

mayan make sense..

ke-isengan..emank mungkin ajah..

mungkin para petapa dan Buddha bagi sang Mara itu terlihat cupu dan bego..

mungkin Mara merasa kalo dirinya kuat dan hebat kale yak..

makane jadi iseng..;D

dear El,

let's see

apa anda iseng cm ke org yg lbh cupu? lom tentu loh....

kalo ke objek yg cupu, kebnykan iseng itu muncul krn ada cetasika "lobha" dan "mana"(sombong/membandingkan) yg muncul

bisa juga iseng muncul ke org yg "lebih" misal lebih kaya, jadi kalo lewat depan rumahnya, lempar pake batu dan langsung kabur  ;D ini karena dominan dosa mula citta

jadi saya saran sih, kalo El mau tau gimana sih batin Mara itu, coba mulai dulu dari mengenali batin El sendiri........

Kalau El sudah kenal bagaimana batin El bekerja, El akan bisa tahu bagaimana kerjanya batin Mara, ok?  _/\_

Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Lily W on 04 December 2008, 01:00:25 PM
Quote from: Wolverine on 04 December 2008, 12:40:04 PM
Mungkin ada beberapa referensi Ci.

Dari referensi yang dulu pernah saya posting, (silahkan cari sendiri, carinya kebanyakan.) Bukan makhluk-makhluk, tapi 1 makhluk yang bergelar Mara. Gelar ini bukan nama, melainkan kedudukan seperti Sakka. Kalau Mara mati, akan digantikan oleh makhluk baru. Mara ini punya banyak pengikut. Karena itu disebut putri-putri Mara.

Dari tradisi selain Theravada, ada 4 makhluk yang menyandang gelar Mara.

Oh... saya baru tahu nih.... ;D

Kar... teganya di kau... suruh saya cari sendiri... ;D ... tolong bantu lah cariin referensinya...  ^:)^

_/\_ :lotus:

Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: El Sol on 04 December 2008, 01:49:09 PM
Quote from: markosprawira on 04 December 2008, 12:45:13 PM
Quote from: El Sol on 04 December 2008, 11:31:15 AM
I like this answer lol...

mayan make sense..

ke-isengan..emank mungkin ajah..

mungkin para petapa dan Buddha bagi sang Mara itu terlihat cupu dan bego..

mungkin Mara merasa kalo dirinya kuat dan hebat kale yak..

makane jadi iseng..;D

dear El,

let's see

apa anda iseng cm ke org yg lbh cupu? lom tentu loh....

kalo ke objek yg cupu, kebnykan iseng itu muncul krn ada cetasika "lobha" dan "mana"(sombong/membandingkan) yg muncul

bisa juga iseng muncul ke org yg "lebih" misal lebih kaya, jadi kalo lewat depan rumahnya, lempar pake batu dan langsung kabur  ;D ini karena dominan dosa mula citta

jadi saya saran sih, kalo El mau tau gimana sih batin Mara itu, coba mulai dulu dari mengenali batin El sendiri........

Kalau El sudah kenal bagaimana batin El bekerja, El akan bisa tahu bagaimana kerjanya batin Mara, ok?  _/\_



hmm...ada 1 lage pertanyaan..

batin seorang deva apakah sama dengan batin seorang manusia biasa?...

I mean deva terkenal dengan kebaikan hatinya....

tapi kenapa Mara bisa begitu gampang dikendalikan oleh dosa mula cita??...

maaf kalo ngaco..gw gk tao gmana mao nulis yg gw pengen tanya..

moga ngerti yg gw maksud..
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: Andi Sangkala on 04 December 2008, 01:55:32 PM
Quote from: Lily W on 04 December 2008, 12:01:41 PM
Sori.... saya ga pernah baca kisah tsb... ;D (maklum masih pemula)

Mungkin ada yang bisa tolong menjawabnya?

Anumodana..._/\_

:lotus:

kalo cici Lily masih pemula, aku seh masih malu-malu jadi pemula
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: markosprawira on 05 December 2008, 09:18:22 AM
Quote from: El Sol on 04 December 2008, 01:49:09 PM
Quote from: markosprawira on 04 December 2008, 12:45:13 PM
Quote from: El Sol on 04 December 2008, 11:31:15 AM
I like this answer lol...

mayan make sense..

ke-isengan..emank mungkin ajah..

mungkin para petapa dan Buddha bagi sang Mara itu terlihat cupu dan bego..

mungkin Mara merasa kalo dirinya kuat dan hebat kale yak..

makane jadi iseng..;D

dear El,

let's see

apa anda iseng cm ke org yg lbh cupu? lom tentu loh....

kalo ke objek yg cupu, kebnykan iseng itu muncul krn ada cetasika "lobha" dan "mana"(sombong/membandingkan) yg muncul

bisa juga iseng muncul ke org yg "lebih" misal lebih kaya, jadi kalo lewat depan rumahnya, lempar pake batu dan langsung kabur  ;D ini karena dominan dosa mula citta

jadi saya saran sih, kalo El mau tau gimana sih batin Mara itu, coba mulai dulu dari mengenali batin El sendiri........

Kalau El sudah kenal bagaimana batin El bekerja, El akan bisa tahu bagaimana kerjanya batin Mara, ok?  _/\_



hmm...ada 1 lage pertanyaan..

batin seorang deva apakah sama dengan batin seorang manusia biasa?...

I mean deva terkenal dengan kebaikan hatinya....

tapi kenapa Mara bisa begitu gampang dikendalikan oleh dosa mula cita??...

maaf kalo ngaco..gw gk tao gmana mao nulis yg gw pengen tanya..

moga ngerti yg gw maksud..


dear El

mgkn perlu diperjelas dahulu mengapa mahluk bisa terlahir di alam dewa.

Jadi kita terlahir itu, ada yg dinamakan kusala hetu (akar kebaikan)

ada yg disebut dugati putthujhana : ini yg masuk ke alam apaya
Ada juga sugati ahetuka (sugati : bahagia, ahetuka : ga ada akar kebaikan)
setelah itu ada dvihetuka dan tihetuka putthujhana

dvihetuka ini sudah ada 2 akar kebaikan yaitu adosa dan amoha
sementara Tihetuka sudah ada 3 akar, yaitu 2 akar diatas + amoha

Nah Dvihetuka aja, yg notabene ga ada akar amoha (bebas dari kebodohan batin), udah bisa masuk alam dewa catumaharajika loh

Jadi modal utama masuk alam dewa, bukan karena dia baik hati, tapi karena dia ada akar kebaikan

Tp krn baru akar, tentunya masih sangat bnyk hal2 yg tidak baik, yg ada di batinnya.....
Akar ini hanyalah menunjukkan bhw dia ada potensi utk mencapai kesucian

Jadi jgn bingung kl ada dewa iseng, atau dewa yg jahat krn memang mereka juga hanya mahluk2 putthujhana, sama seperti manusia loh....

moga bisa dimengerti yah
Title: Re: [ASK] Mara Behaviour
Post by: dilbert on 05 December 2008, 10:03:24 AM
[at]bro.markos.
Bisa dicontohkan beda baik hati dan akar kebaikan? Kok rasanya sama.. Maaf dikit OOT..