Utk orang yg sudah tua dan belum pernah meditasi sebelumnya, apakah mulai belajar meditasi dapat mencegah kepikunannya? Apakah sudah terlambat?
setau aye sih, meditasi itu melatih kinerja otak, jadi kalo otaknya latihan terus kan jadi semakin diasah.
tapi kalo emank uda waktunya. ya beda lagi kaleee yaaak?
ada lagi pendapat lain? silakan... _/\_
Ada gak Bhikkhu yang semasa muda giat bermeditasi, tetapi sudah tua tetap saja terekena pikun?
Setahu saya sih ada.
Artinya tidak ada hubungan positif? Atau kalau ada tapi kecil? Soalnya saya mulai ada gejala pikun nih. Terutama kalau lagi punya hutang.
banyak faktornya jg kali yah. karena masalah makanan dan fisik(dna) juga mempengaruhi.
misalnya dikasih obat/racun yg bikin syaraf rusak yah mau meditasi gimana jg kgk bisa hehehhe
berarti org yg berlatih meditasi dgn baik, ketika saraf otaknya terkena gangguan eksternal maka hasil meditasinya menjadi sia-sia?
Atau, org yg memiliki pengendalian pikiran (meditasi) yg baik maka faktor utk terkena gangguan otak menjadi kecil, karena kekuatan kebajikan dari hasil meditasi?
Quote from: chingik on 03 December 2008, 02:00:28 PM
berarti org yg berlatih meditasi dgn baik, ketika saraf otaknya terkena gangguan eksternal maka hasil meditasinya menjadi sia-sia?
Atau, org yg memiliki pengendalian pikiran (meditasi) yg baik maka faktor utk terkena gangguan otak menjadi kecil, karena kekuatan kebajikan dari hasil meditasi?
Yah, namanya juga masih makhluk biasa. Siapa yang bisa mastiin?
Devadatta aja jago meditasinya, tapi...
Makanya, giat bermeditasi dong.
Tapi aye gak percaya kalau meditasi dengan dasar yang baik merupakan perbuatan sia-sia. Kalau berbuat baik, pasti ada buahnya, walaupun bukan di kehidupan ini.
yah kalau orang bagus meditasi tapi keracunan makanan yg membuat rusak syaraf yah mau gimana? jangankan pikun, bahkan bisa meninggal.
Kan faktor kamma lampau berpengaruh juga.
Btw hasil meditasi yg dimaksud itu apa yah?
Quote from: Sumedho on 03 December 2008, 02:50:19 PM
yah kalau orang bagus meditasi tapi keracunan makanan yg membuat rusak syaraf yah mau gimana? jangankan pikun, bahkan bisa meninggal.
Kan faktor kamma lampau berpengaruh juga.
Btw hasil meditasi yg dimaksud itu apa yah?
Kalo meninggal sih ga papa selama dia memiliki pengendalian pikiran yg baik disela-sela memasuki tahap kematian. Tetapi kalo orang pikun, itu kan ibarat pengendalian pikirannya menjadi ngaco.
Orang sadar mengendalikan pikirannya dan bersikap waspada terhadap pikirannya.
Syair dhammapada:
Orang sesat yang dungu cenderung terlena dalam kelengahan; sedangkan orang bijak niscaya menjaga kewaspadaan bagai harta karun yang paling beharga.So, orang pikun lebih berbahaya dari orang yg menuju kematian lho.
nih :
Kewaspadaan adalah jalan menuju kekekalan, kecerobohan adalah jalan menuju kematian. Orang yang waspada tidak mengenal kematian, tetapi orang yang ceroboh tak ubahnya seperti orang yang sudah mati.
pikun adalah buah karma.
mungkin yg lebih bahaya lagi daripada pikun ya Alzeheimer
hehe... gmana ya nyepell nya..
oh arahnya kesana toh ;D
entah deh kalau pikun itu termasuk lengah kewaspadaannya atau tidak, kalau dipikir2x pikun itu cepat pelupa kan?
Mungkin kalau pelupa/pikun biasanya "kebiasaan"nya yg dilakukan, kalau kebajikan yah nongolnya yg itu jg.
seperti ada bekas tetangga yg sudah tua, orangnya baiiiiiiikkk sekali, walaupun pikun tetapi selalu baik. Sampai tukang pos aja yg abis nganter surat buat dia disuruh masuk utk ngopi dulu. *ibu-nya sutradara riri riza*
nah maksud aye, apakah meditasi bisa menyembuhkan kepikunan itu?
Katanya ada bhikkhu yg pikun? jarang meditasi atau gagal , atau salah metoda?
yang gini mah tanya ma om Forte aja.
keknya dia tau banyak soal kesehatan tuh.
kalau meditasi menyembuhkan kepikunan sih mungkin aja bisa, tapi sepertinya banyak faktor2x lain kali yah. pastinya nga tahu bro hehehehe
Quote from: chingik on 02 December 2008, 08:59:33 PM
ada lagi pendapat lain? silakan... _/\_
yang aku tahu orang pikun susah meditasi, hehehehehe
jika meditasi tekun dilatih sewaktu masih muda, itu namanya sedia payung sebelum hujan. dan di masa tua dia tidak akan mengalami kepikunan.
saya pikir, kehidupan masa tua itu merupakan kehidupan yang sangt berat. saya sering mengobrol dengn para lansia. mereka menceritakan kesedihan mereka kepada saya. mereka mengalami hidup yang sepi. bagaimanapun, mereka masih butuh afeksi, teman berbincang. tapi, anggota keluarganya sibuk dengan urusan masing-masing. orang tua kurang diperhatikan. anak-anaknya hanya memperhatikan soal makannya saja. asalkan orang tua terjamin makannya, anak-anak itu merasa sudah cukup merawat orang tua. padahal yang dibutuhkan para orang tua ini lebih dari sekedar makan.
terlebih lagi, jika orang tua tinggal sendirian, dan anak-anak tinggal ditempat yang jauh dikota yang berbeda. keadaan orang tua yang sakit-sakitan. kalan ada anak cucu yang sakit, orang tua diminta datang untuk ikut merawat. tapi kalau orang tua sakit, kadang-kadang anak-anak tidak tahu menahu.
lebih parah lagi, orang tua yang jauh dari anak-anak lagi miskin. mereka menderita lahir batin. seorang kakek, di gubuk tua, masak sendiri, makan sendiri. sambil makan nasi tanpa lauk pauk, air matanya bercucuran membasahi nasi yang dimakannya. teringat bahwa jumlah anaknya ada 9 orang. cucu dan buyutnya lebih banyak lagi. tapi dia harus hidup sepi sendiri, masak sendiri, makan sendiri, kalau sakit tidak seorangpun memperhatikan. smentara dia tidak tahu bagimana caranya menenangkan diri dlam penderitaan.
saya menemui kakek tersebut, mengajakanya berdialog dan mengajarinya meditasi. saya katakan, "kakek, marilah kita bermeditasi. dalam meditasi kita akan melihat dunia yang indah. kakek tidak akan menderita dan kesepian lagi, walaupun kakek hidup sendirian."
:'( wah.. cerita sedih lagi :'( tadi si Lothar sekarang si Candra
jadi sedih deh :'(
Quote from: candra_mukti19 on 04 December 2008, 02:16:53 PM
jika meditasi tekun dilatih sewaktu masih muda, itu namanya sedia payung sebelum hujan. dan di masa tua dia tidak akan mengalami kepikunan.
saya pikir, kehidupan masa tua itu merupakan kehidupan yang sangt berat. saya sering mengobrol dengn para lansia. mereka menceritakan kesedihan mereka kepada saya. mereka mengalami hidup yang sepi. bagaimanapun, mereka masih butuh afeksi, teman berbincang. tapi, anggota keluarganya sibuk dengan urusan masing-masing. orang tua kurang diperhatikan. anak-anaknya hanya memperhatikan soal makannya saja. asalkan orang tua terjamin makannya, anak-anak itu merasa sudah cukup merawat orang tua. padahal yang dibutuhkan para orang tua ini lebih dari sekedar makan.
terlebih lagi, jika orang tua tinggal sendirian, dan anak-anak tinggal ditempat yang jauh dikota yang berbeda. keadaan orang tua yang sakit-sakitan. kalan ada anak cucu yang sakit, orang tua diminta datang untuk ikut merawat. tapi kalau orang tua sakit, kadang-kadang anak-anak tidak tahu menahu.
lebih parah lagi, orang tua yang jauh dari anak-anak lagi miskin. mereka menderita lahir batin. seorang kakek, di gubuk tua, masak sendiri, makan sendiri. sambil makan nasi tanpa lauk pauk, air matanya bercucuran membasahi nasi yang dimakannya. teringat bahwa jumlah anaknya ada 9 orang. cucu dan buyutnya lebih banyak lagi. tapi dia harus hidup sepi sendiri, masak sendiri, makan sendiri, kalau sakit tidak seorangpun memperhatikan. smentara dia tidak tahu bagimana caranya menenangkan diri dlam penderitaan.
saya menemui kakek tersebut, mengajakanya berdialog dan mengajarinya meditasi. saya katakan, "kakek, marilah kita bermeditasi. dalam meditasi kita akan melihat dunia yang indah. kakek tidak akan menderita dan kesepian lagi, walaupun kakek hidup sendirian."
_/\_
akhir dari jalan hidup adalah menuju ke lorong yg sepi. Kakek tidak perlu sedih, smua orang akan mengalami hal yg sama meskipun mati disisi anak cucu, kita tetap memasuki fase lorong sepi itu, sendiri..
Quote from: pujianto on 04 December 2008, 02:05:00 PM
Quote from: chingik on 02 December 2008, 08:59:33 PM
ada lagi pendapat lain? silakan... _/\_
yang aku tahu orang pikun susah meditasi, hehehehehe
maksud saya, sebelum pikun. ;)
Quote from: chingik on 05 December 2008, 03:17:11 PM
Quote from: pujianto on 04 December 2008, 02:05:00 PM
Quote from: chingik on 02 December 2008, 08:59:33 PM
ada lagi pendapat lain? silakan... _/\_
yang aku tahu orang pikun susah meditasi, hehehehehe
maksud saya, sebelum pikun. ;)
namaste suvatthi hotu
banyak orang gak pikun malah enggan meditasi
thuti
Quote from: cunda on 05 December 2008, 05:48:34 PM
Quote from: chingik on 05 December 2008, 03:17:11 PM
Quote from: pujianto on 04 December 2008, 02:05:00 PM
Quote from: chingik on 02 December 2008, 08:59:33 PM
ada lagi pendapat lain? silakan... _/\_
yang aku tahu orang pikun susah meditasi, hehehehehe
maksud saya, sebelum pikun. ;)
namaste suvatthi hotu
banyak orang gak pikun malah enggan meditasi
thuti
iya, soalnya "menjinakkan kuda yg masih liar" memang bukan pekerjaan menyenangkan. :P
menurut saya ada baiknya bagi manula untuk berlatih meditasi , denger-denger sih di negara lain para manula diberikan game consol seperti ps atau yang lainnya untuk tetap melatih otak serta pemikirannya agar tidak cepat pikun ,
Quote from: cunda on 05 December 2008, 05:48:34 PM
Quote from: chingik on 05 December 2008, 03:17:11 PM
Quote from: pujianto on 04 December 2008, 02:05:00 PM
Quote from: chingik on 02 December 2008, 08:59:33 PM
ada lagi pendapat lain? silakan... _/\_
yang aku tahu orang pikun susah meditasi, hehehehehe
maksud saya, sebelum pikun. ;)
namaste suvatthi hotu
banyak orang gak pikun malah enggan meditasi
thuti
susah jg .. baru duduk sila .. uda lupa .. mau ngapain ya tadi .. berdiri lagi .. ambil gelas mimik .. sampe dispenser .... aduw .. lupa lagi .. mau ngapain tadi bawa gelas .. ou taruh gelas di dapur, pergi ke wc pipis ... sampe wc .. mau pipis .. duduk di kloset .. mala ketiduran ... #-o
note : bukan pengalaman pribadi (lebih tepatnya .. blon ngalami sendiri .. cuman rekaan belaka ;D)
meditasi bisa membantu memperlambat dan mengurangi kepikunan. Untuk orang tua lakukan meditasi jalan. Lebih mudah orang tua untuk belajar meditasi jalan.