Saya membaca didalam Buku agama ada 2 macam nibbana :
1.Saupadisesa = nibbana yang masih memiliki PancaKhanda
2.Anupadisesa = nibbana yang tidak memiliki PancaKhanda lagi..
Ada yang bisa jelaskan?
Salam hangat,
Riky
1 Saupadisesa=Nibbana yang dicapai selagi masih hidup, misalnya para Arahat yang berdiam dalam kedamaian Nibbana (Nirodhasamapatti)
2. Anupadisesa=Nibbana yang dicapai saat Parinibbana, yaitu ketika para Arahat meninggal dunia.
Tapi, Bro Riky, Apa hubungannya sama JK?
#1. mencapai nibbana, namun masih ada sisa khandha. mis: arahat & buddha yg masih hidup
#2. nibbana tanpa sisa, atau parinibbana
cmiiw
Saya tahu,apakah teori seperti itu sudah benar? :)
Maafkan pertanyaan bodoh ini...hehehe
Sekarang PancaKhanda apa saja?
PancaKhanda = bentuk2 bau,rasa,sentuhan,pendengaran,penglihatan+batin/pikiran?
Salam hangat,
Riky
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 11:59:05 AM
Saya tahu,apakah teori seperti itu sudah benar? :)
sdr.riky bertanya, tetapi jawabannya sudah tahu... mohon maaf, bahwa yang dilakukan sdr.riky bukan dalam kapasitas bertanya, tetapi mempertanyakan...
Kalau saya, menjawab sdr.riky... bahwa "TEORI" yang disebutkan sdr.Indra sudah Benar... apakah menurut sdr.riky ada pandangan lain ??
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:10:10 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 11:59:05 AM
Saya tahu,apakah teori seperti itu sudah benar? :)
sdr.riky bertanya, tetapi jawabannya sudah tahu... mohon maaf, bahwa yang dilakukan sdr.riky bukan dalam kapasitas bertanya, tetapi mempertanyakan...
Ya..dan dalam tahap ini saya tetap bertanya,dengan bertanya harus sesuai dan tepat dengan apa yang saya tanyakan bukan sdr.dilbert?Tidak mungkin saya bertanya dengan orang yang tidak mengerti apa yang sedang saya tanyakan bukan? :)
Tentu harus ada "kesepakatan" dan "kejelasan" dahulu agar yang saya tanyakan tidak melenceng jauh seperti yang sering terjadi dahulu2..bukankah itu adalah pengalaman bagi saya?hehehe..
QuoteKalau saya, menjawab sdr.riky... bahwa "TEORI" yang disebutkan sdr.Indra sudah Benar... apakah menurut sdr.riky ada pandangan lain ??
begini apa yang dimaksud dengan,"2. Anupadisesa=Nibbana yang dicapai saat Parinibbana, yaitu ketika para Arahat meninggal dunia.?"
Saya kurang mengerti oleh karena saya memiliki pandangan lain..Mohon bimbingannya.. :)
Salam hangat,
Riky
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:21:22 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:10:10 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 11:59:05 AM
Saya tahu,apakah teori seperti itu sudah benar? :)
sdr.riky bertanya, tetapi jawabannya sudah tahu... mohon maaf, bahwa yang dilakukan sdr.riky bukan dalam kapasitas bertanya, tetapi mempertanyakan...
Ya..dan dalam tahap ini saya tetap bertanya,dengan bertanya harus sesuai dan tepat dengan apa yang saya tanyakan bukan sdr.dilbert?Tidak mungkin saya bertanya dengan orang yang tidak mengerti apa yang sedang saya tanyakan bukan? :)
Tentu harus ada "kesepakatan" dan "kejelasan" dahulu agar yang saya tanyakan tidak melenceng jauh seperti yang sering terjadi dahulu2..bukankah itu adalah pengalaman bagi saya?hehehe..
QuoteKalau saya, menjawab sdr.riky... bahwa "TEORI" yang disebutkan sdr.Indra sudah Benar... apakah menurut sdr.riky ada pandangan lain ??
begini apa yang dimaksud dengan,"2. Anupadisesa=Nibbana yang dicapai saat Parinibbana, yaitu ketika para Arahat meninggal dunia.?"
Saya kurang mengerti oleh karena saya memiliki pandangan lain..Mohon bimbingannya.. :)
Salam hangat,
Riky
coba sdr.riky quote pandangan sdr.riky tentang NIBBANA yang sdr.riky pahami ??
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:24:08 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:21:22 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:10:10 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 11:59:05 AM
Saya tahu,apakah teori seperti itu sudah benar? :)
sdr.riky bertanya, tetapi jawabannya sudah tahu... mohon maaf, bahwa yang dilakukan sdr.riky bukan dalam kapasitas bertanya, tetapi mempertanyakan...
Ya..dan dalam tahap ini saya tetap bertanya,dengan bertanya harus sesuai dan tepat dengan apa yang saya tanyakan bukan sdr.dilbert?Tidak mungkin saya bertanya dengan orang yang tidak mengerti apa yang sedang saya tanyakan bukan? :)
Tentu harus ada "kesepakatan" dan "kejelasan" dahulu agar yang saya tanyakan tidak melenceng jauh seperti yang sering terjadi dahulu2..bukankah itu adalah pengalaman bagi saya?hehehe..
QuoteKalau saya, menjawab sdr.riky... bahwa "TEORI" yang disebutkan sdr.Indra sudah Benar... apakah menurut sdr.riky ada pandangan lain ??
begini apa yang dimaksud dengan,"2. Anupadisesa=Nibbana yang dicapai saat Parinibbana, yaitu ketika para Arahat meninggal dunia.?"
Saya kurang mengerti oleh karena saya memiliki pandangan lain..Mohon bimbingannya.. :)
Salam hangat,
Riky
coba sdr.riky quote pandangan sdr.riky tentang NIBBANA yang sdr.riky pahami ??
Tentu,sebelum itu saya perlu ketegasan anda dahulu :
1.Apakah PancaKhanda = bentuk2 bau,rasa,sentuhan,pendengaran,penglihatan+batin/pikiran?
2.apa yang dimaksud dengan,"2. Anupadisesa=Nibbana yang dicapai saat Parinibbana, yaitu ketika para Arahat meninggal dunia.?"
3.#2. nibbana tanpa sisa, atau parinibbana
Salam hangat,
Riky
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:30:32 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:24:08 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:21:22 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:10:10 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 11:59:05 AM
Saya tahu,apakah teori seperti itu sudah benar? :)
sdr.riky bertanya, tetapi jawabannya sudah tahu... mohon maaf, bahwa yang dilakukan sdr.riky bukan dalam kapasitas bertanya, tetapi mempertanyakan...
Ya..dan dalam tahap ini saya tetap bertanya,dengan bertanya harus sesuai dan tepat dengan apa yang saya tanyakan bukan sdr.dilbert?Tidak mungkin saya bertanya dengan orang yang tidak mengerti apa yang sedang saya tanyakan bukan? :)
Tentu harus ada "kesepakatan" dan "kejelasan" dahulu agar yang saya tanyakan tidak melenceng jauh seperti yang sering terjadi dahulu2..bukankah itu adalah pengalaman bagi saya?hehehe..
QuoteKalau saya, menjawab sdr.riky... bahwa "TEORI" yang disebutkan sdr.Indra sudah Benar... apakah menurut sdr.riky ada pandangan lain ??
begini apa yang dimaksud dengan,"2. Anupadisesa=Nibbana yang dicapai saat Parinibbana, yaitu ketika para Arahat meninggal dunia.?"
Saya kurang mengerti oleh karena saya memiliki pandangan lain..Mohon bimbingannya.. :)
Salam hangat,
Riky
coba sdr.riky quote pandangan sdr.riky tentang NIBBANA yang sdr.riky pahami ??
Tentu,sebelum itu saya perlu ketegasan anda dahulu :
1.Apakah PancaKhanda = bentuk2 bau,rasa,sentuhan,pendengaran,penglihatan+batin/pikiran?
2.apa yang dimaksud dengan,"2. Anupadisesa=Nibbana yang dicapai saat Parinibbana, yaitu ketika para Arahat meninggal dunia.?"
3.#2. nibbana tanpa sisa, atau parinibbana
Salam hangat,
Riky
diri kita adalah merupakan kombinasi dari kumpulan unsur fisik dan mental (pancakkhanda), yang terdiri dari jasmani (rupakkhanda), perasaan (vedanakkhanda), persepsi (sannakkhanda), pikiran (samkharakkhanda), dan kesadaran (vinnanakkhanda). Semua unsur ini bekerja bersama dalam sebuah perubahan secara terus menerus yang tidak pernah sama antara satu momen dengan momen lainnya.
kemudian tentang nibbana tanpa sisa... adalah kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).
kemudian... pandangan sdr.riky bagaimana ??
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:35:12 PM
diri kita adalah merupakan kombinasi dari kumpulan unsur fisik dan mental (pancakkhanda), yang terdiri dari jasmani (rupakkhanda), perasaan (vedanakkhanda), persepsi (sannakkhanda), pikiran (samkharakkhanda), dan kesadaran (vinnanakkhanda). Semua unsur ini bekerja bersama dalam sebuah perubahan secara terus menerus yang tidak pernah sama antara satu momen dengan momen lainnya.
Diterima,:)
Quotekemudian tentang nibbana tanpa sisa... adalah kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).
kemudian... pandangan sdr.riky bagaimana ??
Begini,"Anupadisesa saya heran dalam "memahaminya",apakah PancaKhanda bisa hilang didalam Nibbana itu sendiri?bukankah Nibbana atau parinibbana itu adalah sama?yang berbeda hanya pada "tubuh jasmani" ini?"
Kemudian apa maksud anda,"kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).?"
Salam hangat,
Riky
Sejauh ini saya masih tidak melihat hubungan antara Nibbana dengan JK dalam thread ini, oleh karena itu saya mengubah judul thread ini dari "NIbbana & JK" menjadi "Nibbana" saja, sesuai dgn materi diskusi. Jika nantinya Bro Riky ingin menghubungkan dengan JK, silahkan anda membuka topik baru pada board yg sesuai.
_/\_
Quote from: Indra on 23 November 2008, 12:52:01 PM
Sejauh ini saya masih tidak melihat hubungan antara Nibbana dengan JK dalam thread ini, oleh karena itu saya mengubah judul thread ini dari "NIbbana & JK" menjadi "Nibbana" saja, sesuai dgn materi diskusi. Jika nantinya Bro Riky ingin menghubungkan dengan JK, silahkan anda membuka topik baru pada board yg sesuai.
_/\_
Oke,terima kasih...masih tahap "permulaan" belum sampai ke topik JK... :)
Salam hangat,
Riky
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:39:23 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:35:12 PM
diri kita adalah merupakan kombinasi dari kumpulan unsur fisik dan mental (pancakkhanda), yang terdiri dari jasmani (rupakkhanda), perasaan (vedanakkhanda), persepsi (sannakkhanda), pikiran (samkharakkhanda), dan kesadaran (vinnanakkhanda). Semua unsur ini bekerja bersama dalam sebuah perubahan secara terus menerus yang tidak pernah sama antara satu momen dengan momen lainnya.
Diterima,:)
Quotekemudian tentang nibbana tanpa sisa... adalah kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).
kemudian... pandangan sdr.riky bagaimana ??
Begini,"Anupadisesa saya heran dalam "memahaminya",apakah PancaKhanda bisa hilang didalam Nibbana itu sendiri?bukankah Nibbana atau parinibbana itu adalah sama?yang berbeda hanya pada "tubuh jasmani" ini?"
Kemudian apa maksud anda,"kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).?"
Salam hangat,
Riky
yah ketika mati... pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (tidak berpadu lagi)... Perlu mengalami pengalaman MATI supaya bisa ngerti ?? hehehehehe
lantas problem pertanyaan sdr.riky dimana ?
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:01:20 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:39:23 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:35:12 PM
diri kita adalah merupakan kombinasi dari kumpulan unsur fisik dan mental (pancakkhanda), yang terdiri dari jasmani (rupakkhanda), perasaan (vedanakkhanda), persepsi (sannakkhanda), pikiran (samkharakkhanda), dan kesadaran (vinnanakkhanda). Semua unsur ini bekerja bersama dalam sebuah perubahan secara terus menerus yang tidak pernah sama antara satu momen dengan momen lainnya.
Diterima,:)
Quotekemudian tentang nibbana tanpa sisa... adalah kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).
kemudian... pandangan sdr.riky bagaimana ??
Begini,"Anupadisesa saya heran dalam "memahaminya",apakah PancaKhanda bisa hilang didalam Nibbana itu sendiri?bukankah Nibbana atau parinibbana itu adalah sama?yang berbeda hanya pada "tubuh jasmani" ini?"
Kemudian apa maksud anda,"kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).?"
Salam hangat,
Riky
yah ketika mati... pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (tidak berpadu lagi)... Perlu mengalami pengalaman MATI supaya bisa ngerti ?? hehehehehe
lantas problem pertanyaan sdr.riky dimana ?
Hehehe,problemnya sederhana saja koq,beda antara PancaKhanda ada dan tiada itu apa om? :)
Salam hangat,
Riky
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:06:17 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:01:20 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:39:23 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:35:12 PM
diri kita adalah merupakan kombinasi dari kumpulan unsur fisik dan mental (pancakkhanda), yang terdiri dari jasmani (rupakkhanda), perasaan (vedanakkhanda), persepsi (sannakkhanda), pikiran (samkharakkhanda), dan kesadaran (vinnanakkhanda). Semua unsur ini bekerja bersama dalam sebuah perubahan secara terus menerus yang tidak pernah sama antara satu momen dengan momen lainnya.
Diterima,:)
Quotekemudian tentang nibbana tanpa sisa... adalah kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).
kemudian... pandangan sdr.riky bagaimana ??
Begini,"Anupadisesa saya heran dalam "memahaminya",apakah PancaKhanda bisa hilang didalam Nibbana itu sendiri?bukankah Nibbana atau parinibbana itu adalah sama?yang berbeda hanya pada "tubuh jasmani" ini?"
Kemudian apa maksud anda,"kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).?"
Salam hangat,
Riky
yah ketika mati... pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (tidak berpadu lagi)... Perlu mengalami pengalaman MATI supaya bisa ngerti ?? hehehehehe
lantas problem pertanyaan sdr.riky dimana ?
Hehehe,problemnya sederhana saja koq,beda antara PancaKhanda ada dan tiada itu apa om? :)
Salam hangat,
Riky
Bagi Puthujana, beda donk...
"KONON" Bagi Arahat, tiada beda antara Nibbana dan Samsara, Apakah Pancakhanda "ADA" atau "TIADA"...
Gua juga kagak ngerti yang ARAHAT, padahal kan seharusnya beda... soalnya masih Puthujana sih...
Semoga bisa dimaaf-kan dengan "Keterbatasan" jawaban seorang puthujana...
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:08:20 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:06:17 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:01:20 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:39:23 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:35:12 PM
diri kita adalah merupakan kombinasi dari kumpulan unsur fisik dan mental (pancakkhanda), yang terdiri dari jasmani (rupakkhanda), perasaan (vedanakkhanda), persepsi (sannakkhanda), pikiran (samkharakkhanda), dan kesadaran (vinnanakkhanda). Semua unsur ini bekerja bersama dalam sebuah perubahan secara terus menerus yang tidak pernah sama antara satu momen dengan momen lainnya.
Diterima,:)
Quotekemudian tentang nibbana tanpa sisa... adalah kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).
kemudian... pandangan sdr.riky bagaimana ??
Begini,"Anupadisesa saya heran dalam "memahaminya",apakah PancaKhanda bisa hilang didalam Nibbana itu sendiri?bukankah Nibbana atau parinibbana itu adalah sama?yang berbeda hanya pada "tubuh jasmani" ini?"
Kemudian apa maksud anda,"kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).?"
Salam hangat,
Riky
yah ketika mati... pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (tidak berpadu lagi)... Perlu mengalami pengalaman MATI supaya bisa ngerti ?? hehehehehe
lantas problem pertanyaan sdr.riky dimana ?
Hehehe,problemnya sederhana saja koq,beda antara PancaKhanda ada dan tiada itu apa om? :)
Salam hangat,
Riky
Bagi Puthujana, beda donk...
"KONON" Bagi Arahat, tiada beda antara Nibbana dan Samsara, Apakah Pancakhanda "ADA" atau "TIADA"...
Gua juga kagak ngerti yang ARAHAT, padahal kan seharusnya beda... soalnya masih Puthujana sih...
Semoga bisa dimaaf-kan dengan "Keterbatasan" jawaban seorang puthujana...
Kita tidak sedang berbicara "kearah" itu..
Dan apa perbedaan itu bagi anda?Karena saya tidak sedang bertanya soal "arahat" :)
Salam hangat,
Riky
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:11:18 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:08:20 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:06:17 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:01:20 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:39:23 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:35:12 PM
diri kita adalah merupakan kombinasi dari kumpulan unsur fisik dan mental (pancakkhanda), yang terdiri dari jasmani (rupakkhanda), perasaan (vedanakkhanda), persepsi (sannakkhanda), pikiran (samkharakkhanda), dan kesadaran (vinnanakkhanda). Semua unsur ini bekerja bersama dalam sebuah perubahan secara terus menerus yang tidak pernah sama antara satu momen dengan momen lainnya.
Diterima,:)
Quotekemudian tentang nibbana tanpa sisa... adalah kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).
kemudian... pandangan sdr.riky bagaimana ??
Begini,"Anupadisesa saya heran dalam "memahaminya",apakah PancaKhanda bisa hilang didalam Nibbana itu sendiri?bukankah Nibbana atau parinibbana itu adalah sama?yang berbeda hanya pada "tubuh jasmani" ini?"
Kemudian apa maksud anda,"kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).?"
Salam hangat,
Riky
yah ketika mati... pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (tidak berpadu lagi)... Perlu mengalami pengalaman MATI supaya bisa ngerti ?? hehehehehe
lantas problem pertanyaan sdr.riky dimana ?
Hehehe,problemnya sederhana saja koq,beda antara PancaKhanda ada dan tiada itu apa om? :)
Salam hangat,
Riky
Bagi Puthujana, beda donk...
"KONON" Bagi Arahat, tiada beda antara Nibbana dan Samsara, Apakah Pancakhanda "ADA" atau "TIADA"...
Gua juga kagak ngerti yang ARAHAT, padahal kan seharusnya beda... soalnya masih Puthujana sih...
Semoga bisa dimaaf-kan dengan "Keterbatasan" jawaban seorang puthujana...
Kita tidak sedang berbicara "kearah" itu..
Dan apa perbedaan itu bagi anda?Karena saya tidak sedang bertanya soal "arahat" :)
Salam hangat,
Riky
beda donk... pancakhanda ada berarti dalam kondisi sekarang masih hidup, "IDENTITAS" saya masih tetap... kalau sudah pancakhanda terurai (tidak berpadu lagi), misalnya SAYA MATI DITABRAK SAMPAI MAYATNYA HANCUR LUDES... apakah sama saya yang dulu dengan yang sekarang (MATI) ?? Beda... dari sisi puthujana...
Saya jawab BEDA... apakah sdr.Riky menyatakan SAMA ?? atau ada pandangan lain... Di-quote...
*BALAS NANYA *
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:14:03 PM
beda donk... pancakhanda ada berarti dalam kondisi sekarang masih hidup, "IDENTITAS" saya masih tetap... kalau sudah pancakhanda terurai (tidak berpadu lagi), misalnya SAYA MATI DITABRAK SAMPAI MAYATNYA HANCUR LUDES... apakah sama saya yang dulu dengan yang sekarang (MATI) ?? Beda... dari sisi puthujana...
ya,saya tahu itu pengertian awal bahwa semasa hidup maka PancaKhanda ada,kalau sudah anupadisesa dia lenyap..:)
Pertanyaan saya,"Apakah kesadaran itu lenyap juga?" hehe
Salam hangat,
Riky
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:15:45 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:14:03 PM
beda donk... pancakhanda ada berarti dalam kondisi sekarang masih hidup, "IDENTITAS" saya masih tetap... kalau sudah pancakhanda terurai (tidak berpadu lagi), misalnya SAYA MATI DITABRAK SAMPAI MAYATNYA HANCUR LUDES... apakah sama saya yang dulu dengan yang sekarang (MATI) ?? Beda... dari sisi puthujana...
ya,saya tahu itu pengertian awal bahwa semasa hidup maka PancaKhanda ada,kalau sudah anupadisesa dia lenyap..:)
Pertanyaan saya,"Apakah kesadaran itu lenyap juga?" hehe
Salam hangat,
Riky
Karena Ingatan sekarang belum AKSES ke Pengalaman lampau tentang KEMATIAN... Tidak bisa menyatakan hal tersebut berdasarkan pengalaman saya sendiri, karena memang belum MATI... Tetapi menurut yang di teks-teks buku itu lo... Semuanya berproses terus ketika masih Puthujana... Masih ada Karmic proses... Kesimpulannya "MASIH ADA" atau "EKSIS"... dan menurut yang saya pahami (THERAVADA) langsung bertumimbal lahir (soalnya masih belum Nibbana sih).
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:18:39 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:15:45 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:14:03 PM
beda donk... pancakhanda ada berarti dalam kondisi sekarang masih hidup, "IDENTITAS" saya masih tetap... kalau sudah pancakhanda terurai (tidak berpadu lagi), misalnya SAYA MATI DITABRAK SAMPAI MAYATNYA HANCUR LUDES... apakah sama saya yang dulu dengan yang sekarang (MATI) ?? Beda... dari sisi puthujana...
ya,saya tahu itu pengertian awal bahwa semasa hidup maka PancaKhanda ada,kalau sudah anupadisesa dia lenyap..:)
Pertanyaan saya,"Apakah kesadaran itu lenyap juga?" hehe
Salam hangat,
Riky
Karena Ingatan sekarang belum AKSES ke Pengalaman lampau tentang KEMATIAN... Tidak bisa menyatakan hal tersebut berdasarkan pengalaman saya sendiri, karena memang belum MATI... Tetapi menurut yang di teks-teks buku itu lo... Semuanya berproses terus ketika masih Puthujana... Masih ada Karmic proses... Kesimpulannya "MASIH ADA" atau "EKSIS"... dan menurut yang saya pahami (THERAVADA) langsung bertumimbal lahir (soalnya masih belum Nibbana sih).
Sekarang topik kita sudah masuk kedalam "nibbana" yakni "anupadisesa" yaitu apakah kesadaraan itu lenyap diikuti yang laennya dengan cepat? :)
Salam hangat,
Riky
Topik ini sangat berkaitan erat dengan konsep Anatta. Buku terbitan DC Press berjudul "Komentar Anattalakkhana Sutta dan Malukyaputta Sutta oleh YM Mahasi Sayadaw" menjelaskan dengan sangat baik sekali mengenai Anatta ini, satu per satu dari Panca Khandha diuraikan dengan sangat gamblang. Silahkan Bro Riky membaca buku ini terlebih dulu agar memiliki gambaran mengenai Panca Khandha ini. Kalau anda kurang beruntung untuk mendapatkan edisi cetakan dari buku ini, silahkan download ebooknya di
http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/theravada/komentar-anattalakkhana-sutta-dan-malukyaputta-sutta
_/\_
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:21:58 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:18:39 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:15:45 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:14:03 PM
beda donk... pancakhanda ada berarti dalam kondisi sekarang masih hidup, "IDENTITAS" saya masih tetap... kalau sudah pancakhanda terurai (tidak berpadu lagi), misalnya SAYA MATI DITABRAK SAMPAI MAYATNYA HANCUR LUDES... apakah sama saya yang dulu dengan yang sekarang (MATI) ?? Beda... dari sisi puthujana...
ya,saya tahu itu pengertian awal bahwa semasa hidup maka PancaKhanda ada,kalau sudah anupadisesa dia lenyap..:)
Pertanyaan saya,"Apakah kesadaran itu lenyap juga?" hehe
Salam hangat,
Riky
Karena Ingatan sekarang belum AKSES ke Pengalaman lampau tentang KEMATIAN... Tidak bisa menyatakan hal tersebut berdasarkan pengalaman saya sendiri, karena memang belum MATI... Tetapi menurut yang di teks-teks buku itu lo... Semuanya berproses terus ketika masih Puthujana... Masih ada Karmic proses... Kesimpulannya "MASIH ADA" atau "EKSIS"... dan menurut yang saya pahami (THERAVADA) langsung bertumimbal lahir (soalnya masih belum Nibbana sih).
Sekarang topik kita sudah masuk kedalam "nibbana" yakni "anupadisesa" yaitu apakah kesadaraan itu lenyap diikuti yang laennya dengan cepat? :)
Salam hangat,
Riky
Nah, terus terang saja yang ini gua kagak tahu jawabannya... Kalau membahas nibbana adalah kondisi dimana semua kilesa terhapuskan, tiada Lobha, Dosa dan Moha, mencapai tataran MELIHAT APA ADANYA... itu masih saya ngerti... kalau yang setelah nibbana tanpa sisa itu... mohon maaf, gak bisa berikan penjelasan versi saya...
Quote from: Indra on 23 November 2008, 01:23:41 PM
Topik ini sangat berkaitan erat dengan konsep Anatta. Buku terbitan DC Press berjudul "Komentar Anattalakkhana Sutta dan Malukyaputta Sutta oleh YM Mahasi Sayadaw" menjelaskan dengan sangat baik sekali mengenai Anatta ini, satu per satu dari Panca Khandha diuraikan dengan sangat gamblang. Silahkan Bro Riky membaca buku ini terlebih dulu agar memiliki gambaran mengenai Panca Khandha ini. Kalau anda kurang beruntung untuk mendapatkan edisi cetakan dari buku ini, silahkan download ebooknya di
http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/theravada/komentar-anattalakkhana-sutta-dan-malukyaputta-sutta
_/\_
Terima kasih saudara Indra,kalau mau dapat bukunya nanya ma ko Jendral aja ya? :)
Salam hangat,
Riky
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:25:20 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:21:58 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:18:39 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:15:45 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:14:03 PM
beda donk... pancakhanda ada berarti dalam kondisi sekarang masih hidup, "IDENTITAS" saya masih tetap... kalau sudah pancakhanda terurai (tidak berpadu lagi), misalnya SAYA MATI DITABRAK SAMPAI MAYATNYA HANCUR LUDES... apakah sama saya yang dulu dengan yang sekarang (MATI) ?? Beda... dari sisi puthujana...
ya,saya tahu itu pengertian awal bahwa semasa hidup maka PancaKhanda ada,kalau sudah anupadisesa dia lenyap..:)
Pertanyaan saya,"Apakah kesadaran itu lenyap juga?" hehe
Salam hangat,
Riky
Karena Ingatan sekarang belum AKSES ke Pengalaman lampau tentang KEMATIAN... Tidak bisa menyatakan hal tersebut berdasarkan pengalaman saya sendiri, karena memang belum MATI... Tetapi menurut yang di teks-teks buku itu lo... Semuanya berproses terus ketika masih Puthujana... Masih ada Karmic proses... Kesimpulannya "MASIH ADA" atau "EKSIS"... dan menurut yang saya pahami (THERAVADA) langsung bertumimbal lahir (soalnya masih belum Nibbana sih).
Sekarang topik kita sudah masuk kedalam "nibbana" yakni "anupadisesa" yaitu apakah kesadaraan itu lenyap diikuti yang laennya dengan cepat? :)
Salam hangat,
Riky
Nah, terus terang saja yang ini gua kagak tahu jawabannya... Kalau membahas nibbana adalah kondisi dimana semua kilesa terhapuskan, tiada Lobha, Dosa dan Moha, mencapai tataran MELIHAT APA ADANYA... itu masih saya ngerti... kalau yang setelah nibbana tanpa sisa itu... mohon maaf, gak bisa berikan penjelasan versi saya...
Oke,terima kasih atas diskusinya...
_/\_
Salam hangat,
Riky
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:21:58 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:18:39 PM
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 01:15:45 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 01:14:03 PM
beda donk... pancakhanda ada berarti dalam kondisi sekarang masih hidup, "IDENTITAS" saya masih tetap... kalau sudah pancakhanda terurai (tidak berpadu lagi), misalnya SAYA MATI DITABRAK SAMPAI MAYATNYA HANCUR LUDES... apakah sama saya yang dulu dengan yang sekarang (MATI) ?? Beda... dari sisi puthujana...
ya,saya tahu itu pengertian awal bahwa semasa hidup maka PancaKhanda ada,kalau sudah anupadisesa dia lenyap..:)
Pertanyaan saya,"Apakah kesadaran itu lenyap juga?" hehe
Salam hangat,
Riky
Karena Ingatan sekarang belum AKSES ke Pengalaman lampau tentang KEMATIAN... Tidak bisa menyatakan hal tersebut berdasarkan pengalaman saya sendiri, karena memang belum MATI... Tetapi menurut yang di teks-teks buku itu lo... Semuanya berproses terus ketika masih Puthujana... Masih ada Karmic proses... Kesimpulannya "MASIH ADA" atau "EKSIS"... dan menurut yang saya pahami (THERAVADA) langsung bertumimbal lahir (soalnya masih belum Nibbana sih).
Sekarang topik kita sudah masuk kedalam "nibbana" yakni "anupadisesa" yaitu apakah kesadaraan itu lenyap diikuti yang laennya dengan cepat? :)
Salam hangat,
Riky
Mau ikut jejak Malunkyaputta yach... ^-^ ;D
Yg paling jelas adalah seperti api lilin yg tidak ada bahan bakarnya lagi ataupun pemicunya, tetapi bukan berarti api itu tidak ada, tetapi ia tidak lagi muncul/aktif karena tidak ada lagi pemicunya. Demikianlah kesadaran pada anupadisesa nibbana/parinibanna.
Quote from: bond on 23 November 2008, 04:40:31 PM
Yg paling jelas adalah seperti api lilin yg tidak ada bahan bakarnya lagi ataupun pemicunya, tetapi bukan berarti api itu tidak ada, tetapi ia tidak lagi muncul/aktif karena tidak ada lagi pemicunya. Demikianlah kesadaran pada anupadisesa nibbana/parinibanna.
Jadi menurut anda secara tersirat bahwa kesadaraan itu padam seperti itu? :)
Salam hangat,
Riky
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 12:39:23 PM
Quote from: dilbert on 23 November 2008, 12:35:12 PM
diri kita adalah merupakan kombinasi dari kumpulan unsur fisik dan mental (pancakkhanda), yang terdiri dari jasmani (rupakkhanda), perasaan (vedanakkhanda), persepsi (sannakkhanda), pikiran (samkharakkhanda), dan kesadaran (vinnanakkhanda). Semua unsur ini bekerja bersama dalam sebuah perubahan secara terus menerus yang tidak pernah sama antara satu momen dengan momen lainnya.
Diterima,:)
Quotekemudian tentang nibbana tanpa sisa... adalah kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).
kemudian... pandangan sdr.riky bagaimana ??
Begini,"Anupadisesa saya heran dalam "memahaminya",apakah PancaKhanda bisa hilang didalam Nibbana itu sendiri?bukankah Nibbana atau parinibbana itu adalah sama?yang berbeda hanya pada "tubuh jasmani" ini?"
Kemudian apa maksud anda,"kondisi nibbana ketika pancakhandha sudah tidak berkombinasi lagi (alias mati).?"
Salam hangat,
Riky
dear Riky,
Disini sebenarnya masuk pengertian Nibbana selain anupadisesa dan saupadisesa yaitu Nibbana sebagai Sankhata Dhamma (kebenaran secara hakekat yg sesungguhnya)
Nibbana adalah salah satu dari accinteya, yaitu hal yg tidak terpikirkan oleh pikiran manusia awam (contohnya saya)
karena itu, sebaiknya mencoba memahami nibbana tidak lah diteruskan karena selain tidak berguna dalam pengembangan batin, juga bisa membuat gila.
semoga bisa dimengerti
Quote from: Riky_dave on 23 November 2008, 07:34:55 PM
Quote from: bond on 23 November 2008, 04:40:31 PM
Yg paling jelas adalah seperti api lilin yg tidak ada bahan bakarnya lagi ataupun pemicunya, tetapi bukan berarti api itu tidak ada, tetapi ia tidak lagi muncul/aktif karena tidak ada lagi pemicunya. Demikianlah kesadaran pada anupadisesa nibbana/parinibanna.
Jadi menurut anda secara tersirat bahwa kesadaraan itu padam seperti itu? :)
Salam hangat,
Riky
Bukan padam dan juga bukan tidak padam. ^-^ Coba baca Milinda Panha maka Anda akan mengerti.
Dilock saja ya...tidak ada yang bisa diajak diskusi...Terima kasih... :)
Salam hangat,
Riky