nah, ada gak sih Parpol yang berdasarkan Buddhist di indonesia
parpol apa ya???
lalu bagaimana tanggapan Buddhisme terhadap Politik mungkin ada yang bisa memberi masukan?????
Biasanya sih nanti jadi UUD :))
[at] ryu
maksudnya Pancasila Buddhis yg masuk UUD
apa Ujung Ujungnya Duit ?? :)
[at] ryu
"Bah FYI walubi tuh aja dah kaga beres laugh"
sorry saya gak tau banyak walubi, boleh tau kenapa ryu berpendapat seperti itu
Tanya ajah ama el sol tuh :)) soalnya ada hubungannya dengan musuh abadinya :))
[at] ryu
waduh capek g maen ma si el_sol :))
Bwakakakak, katanya sih walubi itu mengijinkan agama yang di ban di negara asalnya menginduk disini mengatasnamakan agama Buddha.
Quote from: ryu on 19 November 2008, 05:42:44 PM
Tanya ajah ama el sol tuh :)) soalnya ada hubungannya dengan musuh abadinya :))
Kasih bocoran donk? siapa musuh abadinya? ;D
_/\_ :lotus:
Aliran MTR, el sol sudah bersumpah rela terlahir di alam peta untuk menumpas aliran ini :))
wah.. wah....
kayaknya OOT, coba balik lagi donk .... please.....
Quote from: hatRed on 19 November 2008, 05:26:12 PM
nah, ada gak sih Parpol yang berdasarkan Buddhist di indonesia
parpol apa ya???
lalu bagaimana tanggapan Buddhisme terhadap Politik mungkin ada yang bisa memberi masukan?????
seingatku beberapa tahun lalu pernah ada bhiksu yang mencalon kan diri jadi caleg
pada tahun 80 bhante Girirakhito mahathera pernah menjadi anggota mpr ...
_/\_
Quote from: andrew on 19 November 2008, 06:59:32 PM
Quote from: hatRed on 19 November 2008, 05:26:12 PM
nah, ada gak sih Parpol yang berdasarkan Buddhist di indonesia
parpol apa ya???
lalu bagaimana tanggapan Buddhisme terhadap Politik mungkin ada yang bisa memberi masukan?????
seingatku beberapa tahun lalu pernah ada bhiksu yang mencalon kan diri jadi caleg
pada tahun 80 bhante Girirakhito mahathera pernah menjadi anggota mpr ...
_/\_
Andrew bukan dia "mantan" anggota MPR? :)
Bukan dengan nama "bhikkhu" dia mencalonkan diri jadi anggota MPR kan? :)
Salam hangat,
Riky
agama dicampur dengan politik?
spiritualitas dicampur dengan perebutan kekuasaan?
cukup agama-agama lain sajalah yang melakukan itu
buddha jangan ya...please... ^:)^
saya bersumpah, saya tidak akan mencoblos partai yang berlandaskan agama!!!
I love Pancasila... :x
setuju sis dewi, parpol yang berlandaskan agama seakan hanya mementingkan agama tertentu saja, bagaimana dengan warga negara lain yang tidak seiman dengan mereka?
kalo emank ada bhante ato siapa saja dari Buddhis sebenarnya gak masalah, asal mereka harus melepaskan atribut dari Buddhis saja, karena saia pun tak ingin Buddhis menjadi label bagi orang-orang tertentu, bisa-bisa nanti disalahgunakan untuk hal-hal tidak baik
Quote from: hatRed on 19 November 2008, 05:40:03 PM
[at] ryu
"Bah FYI walubi tuh aja dah kaga beres laugh"
sorry saya gak tau banyak walubi, boleh tau kenapa ryu berpendapat seperti itu
walubi tidak beres karena siapa tuh sih siti hartati murdaya masa umat awam mau mencopot anggota sangha.
lagian walubi yang sekarang ada bukan sama seperti walubi yang pertama kali di bentuk walubi itu sudah di bikin hancur sama hartati Murdaya ini.
walubi yang sekarang ini di bentukatau dibuat sama Hartati Murdaya itu untuk kepentingan nya sendiri.
makanya kan ada karmanya nya pas ribut ribut soal tanah prj itu tahu sekarang sudah sadar belum tuh manusia.
cobapikirkan mana ada yang punya pabrik sepatu suruh karyawan nya demo sama pihak kontraktor nike biar bayar pesangon para pekerjanya. mestinya kan pesangon keluar dari perusahan sendiri kalau yang sebenarnya harus nya sperti itu, aneh tidak tuh kejadian pihak nike saja g****k mau di tekan hartati murdaya ini.
cara/taktik ini sekarang di pakai usa oleh industri otomotif (GM, DLL) untuk menekan Obama agar menunjang industri otomotif.
Quote from: dewi on 22 November 2008, 03:48:26 PM
agama dicampur dengan politik?
spiritualitas dicampur dengan perebutan kekuasaan?
cukup agama-agama lain sajalah yang melakukan itu
buddha jangan ya...please... ^:)^
saya bersumpah, saya tidak akan mencoblos partai yang berlandaskan agama!!!
I love Pancasila... :x
Neng Dewi
Buddha Dhamma tidak ada sumpah2an, siapa yang mau hukum atau beri reward kepada Dewi ? jika sumpah Dewi benar ataupun salah, he,he,he ....... di Buddhis itu cukup tekad (Adhitana).
Jangan khawatir, Buddha Dhamma juga tidak cocok dengan yang namanya POLITIK, kalaupun sampai ada politikus yang mengatasnamakan Buddha Dhamma sebagai power untuk ajang Politik, sudah barang tentu Politikus itu akan Tamat Sendiri, seperti yang sudah pernah terjadi, dan politikus itu pasti akan dijauhi oleh umat-umatnya, karena terlalu banyak kepentingan2, karena kepentingan2 itu bisa mengalahkan yang BENAR dan SEBALIKNYA juga, dengan dalih untuk POLITIK.
Maju terus mengenal Buddha Dhamma !!!!
Dhamma diajarkan di Neraka akan dirasa sangat berguna
Bukankah akan lebih indah jika ada buddhist yg maju ke panggung politik, yg bisa menunjukkan kredibilitas dirinya dengan perduli dengan rakyat atau hidup sederhana, seperti yg ditunjukkan oleh Obama?
Sangat disayangkan jika karena suatu tempat itu "bau" dan "kotor", lalu justru dijauhi, bukannya justru dibersihkan agar tidak menular kemana2......
semoga bisa dimengerti........
maksud saia jangan gunakan label dhamma untuk tujuan biar terpilih saja
takutnya org memilih satu calon yang berlabel-kan dhamma [dengan berharap orang tersebut dapat menerapkan dhamma] padahal nanti pelaksanaannya tidak berdasarkan dhamma, intinya yg kita pilih itu tetap orangnya kan? bukan labelnya
Quote from: Riky_dave on 19 November 2008, 08:40:27 PM
Quote from: andrew on 19 November 2008, 06:59:32 PM
Quote from: hatRed on 19 November 2008, 05:26:12 PM
nah, ada gak sih Parpol yang berdasarkan Buddhist di indonesia
parpol apa ya???
lalu bagaimana tanggapan Buddhisme terhadap Politik mungkin ada yang bisa memberi masukan?????
seingatku beberapa tahun lalu pernah ada bhiksu yang mencalon kan diri jadi caleg
pada tahun 80 bhante Girirakhito mahathera pernah menjadi anggota mpr ...
_/\_
Andrew bukan dia "mantan" anggota MPR? :)
Bukan dengan nama "bhikkhu" dia mencalonkan diri jadi anggota MPR kan? :)
Salam hangat,
Riky
Sebagai informasi, struktur keanggotaan MPR pada masa sebelum reformasi berbeda dengan saat ini. Bila saat ini semua anggota MPR dipilih melalui Pemilu maka pada saat itu selain anggota yang dipilih melalui Pemilu juga ada anggota yang ditunjuk. Anggota-anggota ini adalah yang duduk di Fraksi TNI/Polri, Fraksi Utusan Daerah dan Fraksi Utusan Golongan.
Fraksi TNI/Polri diberi jatah karena tdk punya hak pilih, sedangkan jatah Fraksi Utusan Daerah adalah bagi mantan Gubernur (sekarang kan ada DPD). Sedangkan Fraksi Utusan Golongan adalah dari unsur masyarakat termasuk ormas pemuda dan ormas keagamaan. Setiap pimpinan organisasi keagamaan yang diakui negara otomatis duduk sebagai anggota MPR untuk menyalurkan aspirasi masyarakat golongan yang diwakilinya. Jadi tidak ada proses kampanye dll.
_/\_
Quote from: CKRA on 25 November 2008, 04:19:00 PM
Quote from: Riky_dave on 19 November 2008, 08:40:27 PM
Quote from: andrew on 19 November 2008, 06:59:32 PM
Quote from: hatRed on 19 November 2008, 05:26:12 PM
nah, ada gak sih Parpol yang berdasarkan Buddhist di indonesia
parpol apa ya???
lalu bagaimana tanggapan Buddhisme terhadap Politik mungkin ada yang bisa memberi masukan?????
seingatku beberapa tahun lalu pernah ada bhiksu yang mencalon kan diri jadi caleg
pada tahun 80 bhante Girirakhito mahathera pernah menjadi anggota mpr ...
_/\_
Andrew bukan dia "mantan" anggota MPR? :)
Bukan dengan nama "bhikkhu" dia mencalonkan diri jadi anggota MPR kan? :)
Salam hangat,
Riky
Sebagai informasi, struktur keanggotaan MPR pada masa sebelum reformasi berbeda dengan saat ini. Bila saat ini semua anggota MPR dipilih melalui Pemilu maka pada saat itu selain anggota yang dipilih melalui Pemilu juga ada anggota yang ditunjuk. Anggota-anggota ini adalah yang duduk di Fraksi TNI/Polri, Fraksi Utusan Daerah dan Fraksi Utusan Golongan.
Fraksi TNI/Polri diberi jatah karena tdk punya hak pilih, sedangkan jatah Fraksi Utusan Daerah adalah bagi mantan Gubernur (sekarang kan ada DPD). Sedangkan Fraksi Utusan Golongan adalah dari unsur masyarakat termasuk ormas pemuda dan ormas keagamaan. Setiap pimpinan organisasi keagamaan yang diakui negara otomatis duduk sebagai anggota MPR untuk menyalurkan aspirasi masyarakat golongan yang diwakilinya. Jadi tidak ada proses kampanye dll.
_/\_
uw...thanks...
Salam hangat,
Riky
Quote from: Reenzia on 25 November 2008, 04:10:11 PM
maksud saia jangan gunakan label dhamma untuk tujuan biar terpilih saja
takutnya org memilih satu calon yang berlabel-kan dhamma [dengan berharap orang tersebut dapat menerapkan dhamma] padahal nanti pelaksanaannya tidak berdasarkan dhamma, intinya yg kita pilih itu tetap orangnya kan? bukan labelnya
sis ini aneh2 aja..... :P
anda yg tanya, anda yg jawab sendiri.........
kalo yg kita pilih adalah orang yg mempraktekkan dhamma, buat apa kita harus cemas kalau ada yg membawa bendera dhamma? :))
Justru dengan ini, makin menguatkan perlunya buddhisme di kancah politik karena berhubungan dengan praktek keseharian wakil rakyat, bukan dengan label (partai, utusan, daerah, agama) seperti yg ada saat ini
semoga bermanfaat bagi kita semua _/\_