Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: purnama on 17 November 2008, 01:00:59 PM

Title: Arti Chiong, Po un, hu dan Ciswak
Post by: purnama on 17 November 2008, 01:00:59 PM
Tanya xiaoxie :


Temen2 seDhamma, kenapa sih orang tua bilang kalo ada orang yang mau married masuk ke ruangan itu kita semua gak boleh liat apalagi orang yg shionya chiong...begutu juga kalo ada orang meninggal, kita gak boleh liat pada saat peti dipaku n diangkat keluar dari rumah masuk ke mobil jenazah.....
apa itu cuma tahayul ataukah menag bener omongan orang tua? katanya bisa sakit2an klo ngeliat

Anumodana
   
Jawab

1.
Serba-Serbi Budaya JiXa / Ciswak / Kias / Tolak Bala


Sedikit tentang JiXa, budaya ini eksis di masyarakat Tionghoa,
biasanya dalam rangka tertentu. Seperti tahun baru atau event-event
lainnya yang penting menurut penanggalan Tionghoa. Diskusi akan
mencoba menyoroti sebenarnya apa itu JiXa, termasuk segi kontroversi
JiXa mulai dari komersialisasi dan penipuan. Tanya jawab di bawah
adalah pertanyaan-pertanyaan yang biasanya muncul terhadap budaya ini.

T: Apakah dengan upacara JiXa(menyembayangi kesialan)
,Bodhisatva atau TianJun ataupun Dewa-Dewi bisa mencabut karma buruk
kita ?
j: Para bodhisatva atau TianJun ataupun Dewa-Dewi TIDAK bisa mencabut
karma buruk kita.

t: Jadi apa gunanya kita memohon kepada mereka jika
dalam kesulitan ?
j: Walau mereka tidak bisa mencabut karma buruk kita ,
tapi mereka memiliki kemampuan utk menunda karma buruk
kita agar tidak berbuah dengan cepat atau membuat
karma baik kita berbuah pada saat karma buruk berbuah.
Jadi fungsi jixa(ciswa/kias) adalah bentuk permohonan
dari kita agar para TianJun berkenan menunda
berbuahnya karma buruk. Tapi itu juga tergantung
kepada kita sendiri pada saat mengalami penundaan itu.
Jikalau kita tidak bisa memanfaatkan moment dengan
sebaik2nya , niscaya karma buruk juga tetap akan
menimpa diri kita dan pada saat karma buruk berbuah
tidak ada karma baik yang berbuah secara bersamaan
sehingga mungkin kita akan lebih sulit lagi
menghadapinya.

t: Apakah JiXa itu harus dengan upacara megah ?
j: Apa arti upacara jika tidak disertai 4 pilar ?
JiXa bagaikan kita menunda ulangan agar kita bisa
lebih siap lagi. Para TianJun atau Bodhisatva bagaikan
teman yang membawa lentera untuk menemani kita
melewati lorong gelap dan penuh lubang. Dan jalan itu
tetap harus kita lalui.

t: Bukankah itu juga melanggar prinsip dingli (hukum
yang tetap)dan daoguo (hukum karma/ying guo ) dengan adanya
bantuan dari para Bodhisatva atau TianJun ?
j: Prinsip dingli itu memang ada tapi dingli sendiri
akan lepas jika kita memahami hakekat dari
YiJing(kitab perubahan). Karma juga mengikat diri
kita, tapi seperti yang dijelaskan diatas , bahwa
tanpa 4 pilar itu maka para TianJun/Bodhisatva tidak
bisa membantu banyak. Artinya tetap diperlukan usaha
kita juga dalam mengikis karma buruk. Para TianJun
atau Bodhisatva adalah teman setia yang menemani kita
dalam keadaan menderita.Nasehat2nya dapat kita baca
dalam ujar2 mereka dan diresapi oleh diri kita sebagai
sarana penghiburan.

t: Apa 4 pilar itu ?
j: 4 pilar itu adalah
1.menyesali perbuatan2 kita yang kita lakukan secara
sadar maupun tidak sadar
2. mengubah semua sifat2 buruk yang melekat dalam diri
kita
3. berdana baik dana dalam bentuk pengajaran ,
keamanan maupun materi dan tenaga
4. memahami hakekat dhamma serta guiyi(tisarana)dan
menerima sila2 dasar.
Mungkin dalam agama yang sedang popular juga ada 4
pilar itu bagi mereka yang tertimpa musibah, yakni
pertobatan , menjadi manusia baru (baptis), menyokong
mereka yang kekurangan , iman dan menghayati kitab
sucinya.
Jadi pada hakekatnya upacara JiXa itu sia2 jika tidak
ada 4 pilar. Sayangnya banyak yang tidak memahami 4
pilar penyangga JiXa.
Dengan memahami dan melakukan 4 pilar itu maka upacara
JiXa tidak diperlukan lagi.

t: Bukankah kita juga mengenal prinsip bahwa "Takdir
berada ditangan kita bukan ditangan TIAN"?
Jadi apa perlunya kita memohon ?
j: Adalah manusiawi jika kita dalam keadaan kesulitan
meminta perlindungan dari yang lain.
Seperti kita waktu masih kecil dan diganggu oleh org
lain , tentunya kita memohon bantuan dari org lain
agar bisa bebas dari gangguan.
Begitu pula manusia kebanyakan yang masih perlu
perlindungan dan disitulah para Bodhisatva dan TianJun
berperan.
Tidak semua manusia bisa bertindak mandiri dalam
mengatasi gelombang kehidupan. Banyak dari mereka yang
memerlukan kawan , sahabat maupun para bodhisatva.
Yang diperlukan adalah kawan setia , sahabat sejati
dan pemahaman apa itu bodhisatva.
Jika anda tidak memiliki kawan setia dan sahabat
sejati jadikanlah para bodhisatva itu kawan setia anda
yang selalu mendampingi anda dalam suka maupun duka.
Penyesalan , perubahan diri kita , beramal dan
mempelajari hakekat dhamma itu adalah kita yang
melakukannya sendiri. Para Bodhisatva dan TianJun
tidaklah melakukan hal2 seperti itu atas nama kita.
Diri kita sendirilah yang membuat suatu perubahan
dalam hidup kita sendiri.
Semboyan "Ming Zai Wo Bu Zai Tian"(takdir ditangan
kita bukan ditangan Tuhan) dapat diartikan suatu
kritikan para sesepuh yang mengkritik perilaku
kebanyakan masyarakat yang beranggapan bahwa dengan
menyogok para dewa dan TianJun bisa membebaskan mereka
dari karma2 buruk dan mereka yang menyelewengkan
hakekat JiXa itu sendiri untuk kepentingan pribadi.
Bisa juga diartikan adalah sikap mandiri dalam
mengatasi segala gelombang kehidupan.

Terima kasih.


Title: Re: Arti Chiong, Po un, hu dan Ciswak
Post by: purnama on 17 November 2008, 01:01:27 PM
MENGENAL HU

Banyak yg tdk paham asal usul hu, cara pembuatan dan jg bagaimana
penerapan dalam kehidupan sehari2. Malah ada yg berpikiran hu itu tdk
memiliki corak Buddhism Tiongkok.

Yg umum diliat sama org2 itu adalah hu bikinan medium or jg hu hasil
cetakan pabrik printing.

Asal usul hu itu sendiri sdh ada sejak ribuan tahun yg lampau dan jg
sebenarnya tersisa hingga jaman sekarang tanpa kita sadari.
Pada awalnya hu itu adalah serangkaian tulisan pengharapan manusia yg
diukir diatas kayu tao ( peach ) atau jg kayu2 lainnya. Seperti
misalnya Xinnian Kuaile / Happy New Year jg bisa dikategorikan fu,
atau jg sekedar tulisan Sabbe Bhantu Sukhitatta jg bisa masuk jenis
fu. Jd semua tulisan yg bersifat pengharapan , doa termasuk jenis hu.
Tp dalam perkembangannya menjadi hal yg berbeda dan berkaitan dgn
qi/energi, pikiran yg positif dan simbol2.

Selain itu, hu adalah suatu simbol perintah antara kaisar dengan
bawahannya. Pada jaman Qin dan Han, ketika kaisar memerintahkan
jendralnya atau pejabatnya ke wilayah yg jauh, maka ada sebilah papan
yg penuh dgn kode2 tertentu yg dipatahkan menjadi 2 bagian. Bagian
pertama dibawa oleh jendral dan bagian lain disimpan oleh kaisar.
Ketika ada perintah dari kaisar melalui utusan atau kurir, maka utusan
atau kurir itu membawa belahan hu sebagai bukti bahwa perintah itu
adalah perintah kaisar langsung.

Disini ditulis cuma hu / fu , tdk mau membagi lagi lebih detail
seperti tu , lu itu seperti apa.

Di Taoism sendiri hu adalah suatu bagian dari 5 ilmu utama sub ilmu
Shan atau gunung.
Fuzhou atau ilmu hu dan mantra adalah ilmu yg dilatih mrk dgn berbagai
tujuan positif seperti misalnya mengusir hama binatang, menolong mrk
yg sakit, membuka pintu perjodohan dsbnya.

Simbol2 dalam hu sendiri bukannya tanpa arti tp memiliki simbol atau
jg bahasa rahasia yg hanya dipahami oleh mrk yg mempelajari fuzhou.
Tentunya ini berbeda dgn yg dibuat medium apalagi medium yg tdk
memahami budaya chinese. Dan anggota TRIAD jg memiliki kartu sebagai
simbol atau jg kode rhs yg hanya dimengerti oleh sesama anggota TRIAD.
Kartu anggota sekte2 Taoism dan jg Buddhism jg dipakai sebagai alat
pengenal sesama anggota mrk tp tentunya tdk memerlukan kode2 rahasia
paling nama guru, nama generasi, kapan di Tisarana atau jg menerima Lu
/dudie( bagi Taoism )dan dimana.

Pada proses pelatihan pembuatan hu, biasanya pemula melatih menulis hu
dgn air putih dan dituliskan diatas bata. Dan ini adalah pelatihan utk
konsentrasi.
Syarat utama adalah konsentrasi penuh dan pengaturan nafas serta
pemusatan pikiran utk tujuan positif. Karena itu mrk yg membuat hu hrs
melatih jingzhuo atau duduk tenang/meditasi utk menjaga pikirannya tdk
tercemari oleh hal2 yg negatif.
Selain itu jg mrk hrs mempelajari lingzhi atau pengobatan jiwa/psikologi.
Mrk percaya jika pikiran sipembuat hu itu sedang tidak baik maka fu
itu mengandung kekuatan yg buruk pula, krn itu biasanya mrk ci zai
atau berpantang dahulu sebelum membuat hu dan melakukan penenangan batin.

Jd disini ilmu hu /fuzhou tdk berdiri sendiri, membutuhkan berbagai
pelatihan diri penunjang seperti olah nafas, konsentrasi, pikiran
positif dsbnya.
Dan semuanya harus memiliki guru pembimbing yg jelas2 injek bumi bukan
yg melayang2 dilangit.

Secara umum fu memiliki 3 titik diatasnya, dimana ada 2 cara
penyebutan tergantung versi mana.
Seperti misalnya versi bhiksu Pu An, 3 titik itu dibaca sbb :
1.Namo Fo Tuo Ye /Namo Buddhaya
2.Namo Da Mo Ye / Namo Dhammaya
3.Namo Sheng Qie Ye/ Namo Shanghaya.
Kemudian setelah 3 titik itu ada simbol FO atau BUDDHA

Sedangkan versi Daoism ada bbrp cara penyebutan, antara lain :
1.Yi Bi Dong Tian Di
2.Er Bi Gui Shen Jing
3.Yi Qi Hua San Qing

Hu membicarakan keseimbangan yaitu bagian kiri tengah dan kanan, atas
tengah dan bawah.
Jg memiliki simbol pengunci QI atau energi yg telah dituangkan diatas Hu.

3 lingkaran yg suka ada di kertas Hu melambangkan 3 keselarasan, yaitu
keselarasan langit , bumi , manusia atau jg 3 alam.
Sedangkan hu yg memiliki pola 10 dan 12 adalah melambangkan pola ruang
dan waktu.
Hu yg menjadi ciri corak hu Bhiksu Pu An jg menggunakan hal yg sama.
Selain itu jg ada simbol2 4 forsa alam dan 5 hubungan.
Yg unik dan menarik, terkadang tulisan An/Aum dan Hong/Hum sering
dipakai di kertas hu terutama yg bercorak Buddhism.
Selain itu hu pembasmi hantu/setan biasanya diakhirnya diberi simbol
tulisan jing/sumur yg diberi bulatan di 3 sudut tp disudut ke 4 tdk
diberi bulatan yg maksudnya MEMBERI KESEMPATAN AGAR SETAN NAKAL bisa
insyaf tdk mengganggu org lagi.Or tulisan jian yg artinye roh setan yg
meninggal, jadi setan saja sdh susah apalagi kalau jd setan yg
meninggal begitu maksudnya.

Selain itu jg menggunakan cap/stempel yg bertuliskan Triratna/Fo Fa
Sheng Bao, Sanqing, Taishang Laojun, or dewa2 bersifat militer dan
sipil sbg pengesahan hu tsb.

Banyak org yg tdk paham akan hu, sehingga asal2an memakai kertas hu jg
bahan tintanya. Kertas hu menggunakan bahan obat bernama Huang Qi yg
bersifat anti oksidan jg bahan tintanya menggunakan zhusha yg bersifat
dingxin/penenang hati jg bisa mendorong/membuyarkan hawa unsur PO/Yin
yg berlebihan. Sehingga zhusha sering dipakai utk mengusir mahluk2
halus tentunya selain zhusha jg huo xiang yg dipakai sebagai bahan
dupa utk menetralisir ruangan.
Mo atau tinta cina bersifat karbon yg bisa menguras hawa racun dalam
tubuh.
Jadi sy sendiri sering tertawa nyengir melihat org menulis hu pakai
spidol atau jg bolpen, artinya org itu TIDAK TAHU PAKEM MEMBUAT HU YG
BENAR dan tidak memahami ilmu pengobatan chinese baik yg herbal maupun
jg yg bersifat psikologis.
Tentunya selain hu yg dituliskan diatas kertas ada hu yg dituliskan di
udara ,air dan berbagai sarana lainnya. Jadi kertas HANYA salah satu
sarananya. Contohnya seperti penggunaan 12 dizhi diatas semangkok air
dgn posisi tertentu.

Fungsi FU :
1.penggesaran ruang dan waktu
2.pengembalian keselarasan alam
3.pengoperan qi yg positif utk pengobatan
4.pengaturan tentara langit utk purifikasi atau jg melawan kekuatan
negatif
5.perbaikan cahaya aura/qishe
6.penahan energi buruk /fengshui

Secara umum, mrk yg berkarakter baik itu dipercaya pembuatan hunya jg
akan baik. Jd praktisi hu itu berpantang mabuk2an, sex yg tdk benar,
membunuh dsbnya.
Praktisi fuzhou percaya pancaran pikiran baik menghasilkan energi yg
baik dan jg sebaliknya. Sehingga tdk aneh jika kita meditasi bersama2
dgn org yg bijaksana or jg benar2 JING/tenang , kita bisa merasakan
hal yg sama. Dan praktisi fuzhou percaya jika kekuatan baik itu bisa
dipindahkan ke benda apapun.

Kenapa fuzhou bisa merambah kedalam Buddhism ? Tentunya pertanyaan yg
wajar dan umum.
Seperti kita tahu bahwa manusia memiliki banyak masalah dan TIDAK
SEMUA MASALAH bisa kita berikan jawaban KARMA saja. Mrk memerlukan
suatu pegangan dan keyakinan dalam menghadapi hidup. Karena itulah
fuzhou bisa bersifat psikologis positif bagi mrk yg bermasalah dalam
hidupnya. Bhiksu2 yg terkenal dikalangan rakyat jelata seperti Pu An,
Dao Ji/ Chi kung sibhiksu gembel, Chan Kui, Qing Shui dsbnya dipuja
meluas krn MEREKA tidak BERTEORI tapi berpraktek langsung dalam
permasalahan yg menimpa rakyat jelata.

Orang yg sedang tertimpa kemalangan itu DIKHOTBAHI 1000 jam jg apa
bisa membuat dirinya tenang ? Suatu doa pengharapan, suatu simbol
pengharapan , suatu pegangan keyakinan JAUH LEBIH EFEKTIF drpd khotbah
1000 jam yg membuat bibir dower.
Setelah dirinya tenang barulah boleh diberi ceramah yg ringan2 jgn
berikan ceramah yg terlalu melangit jauh ke awang2 seperti mengajarkan
teori NIBBANA yg ngejelimet.
Cara itu bisa berbentuk HU, rupang Kwan Im, secarik kertas bertuliskan
NAMO BUDONG MINGWANG bahkan kaca cermin patkwa sekalipun.
Apakah barang2 diatas memiliki kekuatan magis ? Walahualam , no body
knows.
At least disudut ilmu psikologis ling zhi, bisa membuatnya jing/tenang
dan setelah jing/tenang baru bisa melahirkan kebijakan.
That is a very basic theory of FUZHOU.

Dan salah satu tujuan fuzhou adalah PELATIHAN DIRI bagi praktisinya.
Jadi bukan buat gagah2an.

So disini ditulis sekilas aja megenai fu dan sy tdk menuliskan
bagaimana cara2nya secara detail coz sy bukan praktisi fuzhou and gak
isa buat fu.

Bogor, 4 Agustus jam 00:15




Ardian
Title: Re: Arti Chiong, Po un, hu dan Ciswak
Post by: purnama on 17 November 2008, 01:03:37 PM
1.Sembayang tai sui
Sembayang tai sui untuk menghindari mara bahaya yang akan terjadi.
Biasanya orang yang mengalami ciong ini berat menjalankan
kehidupannya sehari- harinya, mudah sakit dan sebagainya. Oleh karena
itu sembayang tai sui kepada tai sui ye (3 kaisar penjaga tai sui)
untuk menjaga diri kita dari energi tai sui yang sangat besar.
Tai Sui Ye sebenarnya adalah sebuah konteks tentang ruang (arah) dan
waktu yang dihitung berdasarkan Tian Gan Di Zhi. Pada tahun2 yang
berbeda, konteks arah dan waktu tersebut berubah, istilahnya arah dan
waktu yang "berkuasa" pada setiap tahunnya berubah. Arah dan waktu
ini mempengaruhi Qi yang dipercaya kuat pengaruhnya terhadap
permasalahan di alam ini, termasuklah di dalamnya manusia (nasib).

Tiap orang yang lahir pada waktu tertentu membawa unsur2 dan elemen2
yang terdiri dari 5 elemen, 10 batang langit, 12 cabang bumi dan 24
jieqi. Untuk Tai Sui ini, yang diperhatikan cuma 10 batang langit dan
12 cabang bumi dari waktu kelahirannya doang. Dalam tahun2 tertentu
karena qi yang "berkuasa" berbeda, maka nasib manusia juga akan
berbeda menurut unsur2 kelahiran yang dibawanya. Bila kebetulan unsur
yang dbawa bertubrukan dengan qi yang "berkuasa" pada tahun itu,
keadaan inilah yang kita sebut sebagai "Fan Tai Sui" sekilas dapat
saya terjemahkan sebagai "Berlawanan dengan Tai Sui".

Anggap saja, Tai Sui itu merupakan suatu arus air, setiap manusia
digambarkan sebagai kapal2 yang berlayar di atasnya. Setiap tahunnya,
arus air tersebut berubah2 sesuai faktor alam yang mempengaruhinya.
Tentu saja arus air ini juga mempengaruhi gerak kapal yang berlayar
tadi. Ada yang arahnya berlawanan dengan arus air mungkin akan
mengalami kesulitan berlayar maju, bagi kapal yang arahnya sama,
tentu saja gerak maju ke depan itu sangat termudahkan. Yang
berlawanan dengan arus tadi dapat kita padankan dengan keadaan "Fan
Tai Sui".

Untuk memudahkan, keadaan Qi setiap tahunnya ini kemudian
di"manusia"kan (didewakan) oleh orang2 Tao yang berkembang di
Tiongkok pada zaman Han. Setiap tahunnya, Qi yang "berkuasa"
dilambangkan sebagai seorang Dewa Tai Sui (Jenderal Tai Sui) yang
kita kenal dengan Tai Sui Ye. Jumlah keseluruhannya adalah 60
jenderal dengan nama berbeda yang berkuasa setiap tahunnya sesuai
nama tahun yang berbeda menurut Tian Gan Di Zhi. Tahun ayam ini, yang
berkuasa adalah Jenderal Jiang Chong.

Jenderal Tai Sui ini ibaratnya adalah sebuah jabatan Perdana Menteri
di kerajaan langit. Merupakan jabatan yang paling berkuasa dalam
tahun itu dan cuma di bawah daripada kekuasaan Kaisar Langit, Yu
Huang Da Di. Lalu, setiap tahunnya, kursi jabatan ini bergiliran
diduduki oleh jenderal yang berbeda yang jumlahnya 60 orang.


pengertian Tai Sui dan Tai Sui Ye. Tai Sui Ye sebenarnya adalah sebuah konteks tentang ruang (arah) dan waktu yang dihitung berdasarkan Tian Gan Di Zhi. Pada tahun2 yang berbeda, konteks arah dan waktu tersebut berubah, istilahnya arah dan waktu yang "berkuasa" pada setiap tahunnya berubah. Arah dan waktu ini mempengaruhi Qi yang dipercaya kuat pengaruhnya terhadap permasalahan di alam ini, termasuklah di dalamnya manusia (nasib).

Tiap orang yang lahir pada waktu tertentu membawa unsur2 dan elemen2 yang terdiri dari 5 elemen, 10 batang langit, 12 cabang bumi dan 24 jieqi. Untuk Tai Sui ini, yang diperhatikan cuma 10 batang langit dan 12 cabang bumi dari waktu kelahirannya doang. Dalam tahun2 tertentu karena qi yang "berkuasa" berbeda, maka nasib manusia juga akan berbeda menurut unsur2 kelahiran yang dibawanya. Bila kebetulan unsur yang dbawa bertubrukan dengan qi yang "berkuasa" pada tahun itu, keadaan inilah yang kita sebut sebagai "Fan Tai Sui" sekilas dapat saya terjemahkan sebagai "Berlawanan dengan Tai Sui".

Anggap saja, Tai Sui itu merupakan suatu arus air, setiap manusia digambarkan sebagai kapal2 yang berlayar di atasnya. Setiap tahunnya, arus air tersebut berubah2 sesuai faktor alam yang mempengaruhinya. Tentu saja arus air ini juga mempengaruhi gerak kapal yang berlayar tadi. Ada yang arahnya berlawanan dengan arus air mungkin akan mengalami kesulitan berlayar maju, bagi kapal yang arahnya sama, tentu saja gerak maju ke depan itu sangat termudahkan. Yang berlawanan dengan arus tadi dapat kita padankan dengan keadaan "Fan Tai Sui".

Untuk memudahkan, keadaan Qi setiap tahunnya ini kemudian di"manusia"kan (didewakan) oleh orang2 Tao yang berkembang di Tiongkok pada zaman Han. Setiap tahunnya, Qi yang "berkuasa" dilambangkan sebagai seorang Dewa Tai Sui (Jenderal Tai Sui) yang kita kenal dengan Tai Sui Ye. Jumlah keseluruhannya adalah 60 jenderal dengan nama berbeda yang berkuasa setiap tahunnya sesuai nama tahun yang berbeda menurut Tian Gan Di Zhi. Tahun ayam ini, yang berkuasa adalah Jenderal Jiang Chong.

Jenderal Tai Sui ini ibaratnya adalah sebuah jabatan Perdana Menteri di kerajaan langit. Merupakan jabatan yang paling berkuasa dalam tahun itu dan cuma di bawah daripada kekuasaan Kaisar Langit, Yu Huang Da Di. Lalu, setiap tahunnya, kursi jabatan ini bergiliran diduduki oleh jenderal yang berbeda yang jumlahnya 60 orang.

Saya tidak menyatakan apa yang ditulis oleh Bung Purnama itu salah. Yang terjadi sekarang menurut saya adalah perbedaan penggunaan istilah Tai Sui oleh Bung Purnama dan saya. Yang ingin saya terangkan adalah, Jenderal Tai Sui yang berkuasa pada setiap tahunnya hanya 1 (satu) dan mereka bertukar2 secara bergiliran setiap tahunnya.


Rinto Jiang
2. Sembayang lima setan.
Sembayang ini dimaksud lima setan adalah 5 macam emosi manusia yang
merugikan seperti rasa malas, mudah marah, terlalu serakah, gampang
iri hati, mudah cemburuan. Orang mengalami ciong lima setan memiliki
emosi yang berlebihan pada 5 macam emosi ini. Sembayang lima setan
bisa dilakukan di vihara setempat dengan menyembayangi polisi setan (
2 dewa penghantar akhir hayat saya kurang tahu namanya mungkin ada
yang mau bantu)

3. Sembayang Pai hu (macan Putih)
Untuk menjaga keselamatan jiwa dan rohani. biasanya orang yang
mengalami ciong ini utnuk menghidari hal - hal yang bisa mencelakakan
dirinya apakah kecelakaan lalu lintas,perkara pengadilan dsbnya

4.sembayang Thien kouw (anjing langit)
Untuk menjaga kesehatan Tubuh agar mencegah penyakit yang besar
timbul.
Bagi yang ciong ini sangat mudah terserang penyakit.

Mengenai hal ilmiah saya kurang tahu mungkin ada yang mengerti

Saya setuju dengan pendapat saudara hengki suryadi (DAR) :

Ciong memang benar ada, tapi jangan terlalu dipikirin karena kalau
kita
terlalu memikirkannya nanti benar2 yang jelek2 terjadi.
Kias atau sembahyang mungkin benar bisa menangkal pengaruh buruk,
tapi tidak
bisa hanya mengandalkan kias atau sembahyang saja tapi yang lebih
penting
disamping sembahyang kias adalah dalam kehidupan kita sehari-hari
harus
senantiasa berbuat baik, menolong orang yang sedang dalam
kesusahan/dalam
posisi terjepit dan mengurangi sedapat mungkin berbuat jahat.
Mudah-mudahan dengan jurus ini Shocked) bisa menangkal pengaruh buruk dari
ciong
dan merubah nasib kita menjadi lebih baik.


Tapi karena untuk menjelaskan perbedaan sembayang ciong maka saya
jelaskan
(tidak bermaksud menakuti).
Terima kasih

Title: Re: Arti Chiong, Po un, hu dan Ciswak
Post by: purnama on 17 November 2008, 01:04:44 PM
Pertanyaan :

yeah akibatnya..org2 di luar buddhism jdnya menganggap bahwa chiong itu bagian dr agama buddha jg..
cape d hehehe
untung bkp g orgnya gak ampe segt-nya..
yeah kita pikir aj d, klo alasannya klo melanggar chiong bisa sial, logikanya ada dimana y?
siapa sih yg menciptakan chiong2 itu?
========================================================================

Jawab

Dalam Astrologi tiongkok diri kita memiliki jasad dan badan juga energi dan begitu juga alam, Pengertian Ciong itu Adalah Dimana saat alam mengeluarkan energi  kepada diri kita sendiri tidak lah cocok. Sehingga Ciong itu bisa terjadi.
   
Title: Re: Arti Chiong, Po un, hu dan Ciswak
Post by: purnama on 17 November 2008, 01:05:29 PM
A Lotus for all , Buddha To Be

Hampir saja saya batal mengikuti seminar tentang Cheng Beng tgl 5 April lalu ...Karena kesibukan dari pagi - sore ..namun rasa ingin tahu yang besar mengenai budaya tiong hoa apalagi dijelaskan oleh Pakar nya ..mengalahkan rasa capek fisik...Dan benar walaupun hanya 2 jam saja ikut Seminar ini .....padahal sudah dekat akhir tetap saja banyak hal yang saya dapat..Dari masalah ciong , ada pantangan untuk shio shio tertentu untuk ke pemakaman atau mengunjungi orang sakit .

Bahwa sebenarnya ada pantangan untuk shio shio tertentu dikaitkan dengan perhitungan tertentu karena ada saat saat tertentu chi ( energi) shio tertentu bisa rendah jadi mudah sekali terkena penyakit atau gangguan lainnya . Jadi jika chi ( energi) lagi rendah kemudian pergi ke tempat rumah duka dimana banyak energi yang tidak baik disana sehingga bisa mempengaruhi kesehatan shio tersebut.
Mama saya sering beritahu saya kapan saat saat tidak boleh ke tempat orang meninggal , dulu saya tidak mengerti dan menganggap hal ini tahayul, tidak usah diikuti , karena merasa sudah mengikuti Ajaran Buddha seharusnya tidak percaya hal begituan.

Namun setelah mendengar penjelasan dari Ko Ardian jadi paham, hal ini berkaitan dengan energi diri kita dengan energi sekeliling kita ...Jika tidak seimbang maka hasilnya akan tidak baik buat diri kita. Dan dijelaskan juga bagaimana mengatasi Ciong, misalnya kalau ke pemakaman makan jahe biar energi yang kita meningkat jadi tidak mudah kena pengaruh energi yin dari yang meninggak dan juga dengan banyak berbuat kebajikan, dan menjaga sila .

Terus ada juga penjelasan mengenai ciong dengan macan putih. Dulu saya sering mendengar ada saudara atau kerabat yang sakit karena ciong dengan macan putih. Saya pikir ini tahayul juga dan pengertian macan putih sama seperti macan beneran yang warnanya putih.Namun ternyata yang disebut macan putih adalah sekumpulan energi jadi bukan berbentuk hewan.

Terus mengenai cheng beng gimana ?? Karena saya tidak mengikuti dari awal . Untunglah ada forum sharing sehingga saya mendapat sedikit gambaran mengenai sejarah Cheng Beng . Ternyata beda dengan yang saya paham selama ini yang didasari cerita seorang Kaisar yang mencari kuburan orang tuanya. Cheng Beng mempunyai nilai falsafah yang tinggi.

Saya berharap acara semacam ini diadakan lagi karena banyak sekali orang yang belum paham mengenai budaya TIonghoa khususnya Cheng Beng.

Sungguh Luar Biasa budaya Tiong Hoa begitu tinggi nilai budayanya .

Akhir kata saya merasa bersyukur mendapat kesempatan untuk mengikuti seminar ini selain menjadi sedikit lebih paham mengenai Budaya Tiong Hoa juga saya harus intropeksi diri , tidak boleh langsung menghakimi atau menganggap sesuatu tahayul sebelum memahami lebih jauh.

Dan tak lupa rasa terima kasih pada Ko Ardian yang mau meluangkan waktu untuk memberikan sharing nya , semoga Ko Ardian bisa membuat buku, sehingga lebih banyak orang tahu mengenai Budaya Tiong Hoa, juga kepada Panitia yang telah membuat acara ini berjalan lancar, kepada bro / sis yang sharing sehingga saya dapat gambaran mengenai cheng beng, kepada Vihara Ekayana yang telah memberikan tempat dan kesempatan sehingga acara ini dapat berjalan serta kepada semua pihak yang telah membantu sehingga acara ini berlangsung lancar...

Semoga semua mahluk hidup berbahagia dan merealisasi kebuddhaan demi manfaat semua mahluk hidup.
Sadhu ..Sadhu ..Sadhu ...

Maitricittena

Yulyani Arifin
Business Process Analyst
MM SAP - Ext 1564

Rest in The PRESENT Moment
Relax your body and mind
Return to your breath
Smile with Awareness
Title: Re: Arti Chiong, Po un, hu dan Ciswak
Post by: Reenzia on 17 November 2008, 01:08:17 PM
turut prihatin =.=