Perkenalkan, nama saya dewi.
Saya sekarang bukan pemeluk agama buddha tapi jujur saya pengen sekali pindah ke agama ini. Alasan-alasan yang mendasari keinginan saya tersebut antara lain :
1. Saya sangat tertarik dan mengagumi ajaran Buddha dan sangat ingin memperdalam ajaran ini (sekarang sudah bulan keempat saya belajar buddha)
2. Saya sedikit kecewa dengan beberapa(atau sangat banyak) pemeluk agama yang saya anut sekarang, karena mereka telah melakukan berbagai perbuatan yang menurut saya buruk dan tidak berperikemanusiaan, atas nama agama.
3. Saya baru saja menemukan sebuah forum yang menghujat agama saya (terlepas dari hujatan mereka benar atau salah) yang membuat saya berpikir ulang tentang kebaikan dan kebenaran agama saya.
4. Saya juga menemukan forum dari agama saya sendiri yang diciptakan khusus untuk menyanggah tuduhan dari forum "penghujat", namun sayangnya jawaban-jawaban yang kebanyakan diberikan, kebanyakan tidak memuaskan saya/belum bisa saya terima. (terutama karena mereka senang sekali menggunakan kata "musuh", "bunuh" dan kata-kata lain yang sangat berpotensi menimbulkan "kebencian" dan "perpecahan" bahkan "perang")
Tapi..........saya masih takut untuk meninggalkan agama saya sekarang dan bergabung dengan agama "cinta damai" dan "penuh welas asih" seperti buddha.
Saya masih takut akan ancaman neraka yang telah ditanamkan ke otak saya sejak saya lahir (jika saya pindah agama, agama saya yakin bahwa saya pasti akan masuk neraka).
Saya takut akan kebringasan oknum di agama saya jika mereka tahu saya berkhianat (saya mungkin bisa tinggal nama).
Saya juga takut jika keluarga dan lingkungan sekitar saya mengucilkan saya karena saya tidak mengikuti ajaran yang sama dengan yang mereka anut.
Jadi, buat teman-teman buddhis sekalian, saya ingin minta pendapatnya. Menurut Anda semua, apa yang sebaiknya saya lakukan?
Apakah saya tidak perlu pindah ke agama Buddha meskipun saya mengikuti ajaran ini dan sudah kehilangan kepercayaan pada agama saya (agama saya sekarang hanya menjadi agama ktp)?
Atau apakah saya sebaiknya pindah ke agama buddha meskipun apa yang saya takutkan itu sangat mungkin terjadi?
Saya benar-benar bingung teman-teman....Help me, please...
Terima kasih sebelumnya atas jawaban yang teman-teman berikan
Salam hangat,
dewi
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Perkenalkan, nama saya dewi.
Saya sekarang bukan pemeluk agama buddha tapi jujur saya pengen sekali pindah ke agama ini. Alasan-alasan yang mendasari keinginan saya tersebut antara lain :
1. Saya sangat tertarik dan mengagumi ajaran Buddha dan sangat ingin memperdalam ajaran ini (sekarang sudah bulan keempat saya belajar buddha)
2. Saya sedikit kecewa dengan beberapa(atau sangat banyak) pemeluk agama yang saya anut sekarang, karena mereka telah melakukan berbagai perbuatan yang menurut saya buruk dan tidak berperikemanusiaan, atas nama agama.
3. Saya baru saja menemukan sebuah forum yang menghujat agama saya (terlepas dari hujatan mereka benar atau salah) yang membuat saya berpikir ulang tentang kebaikan dan kebenaran agama saya.
4. Saya juga menemukan forum dari agama saya sendiri yang diciptakan khusus untuk menyanggah tuduhan dari forum "penghujat", namun sayangnya jawaban-jawaban yang kebanyakan diberikan, kebanyakan tidak memuaskan saya/belum bisa saya terima. (terutama karena mereka senang sekali menggunakan kata "musuh", "bunuh" dan kata-kata lain yang sangat berpotensi menimbulkan "kebencian" dan "perpecahan" bahkan "perang")
Tapi..........saya masih takut untuk meninggalkan agama saya sekarang dan bergabung dengan agama "cinta damai" dan "penuh welas asih" seperti buddha.
Saya masih takut akan ancaman neraka yang telah ditanamkan ke otak saya sejak saya lahir (jika saya pindah agama, agama saya yakin bahwa saya pasti akan masuk neraka).
Saya takut akan kebringasan oknum di agama saya jika mereka tahu saya berkhianat (saya mungkin bisa tinggal nama).
Saya juga takut jika keluarga dan lingkungan sekitar saya mengucilkan saya karena saya tidak mengikuti ajaran yang sama dengan yang mereka anut.
Jadi, buat teman-teman buddhis sekalian, saya ingin minta pendapatnya. Menurut Anda semua, apa yang sebaiknya saya lakukan?
Apakah saya tidak perlu pindah ke agama Buddha meskipun saya mengikuti ajaran ini dan sudah kehilangan kepercayaan pada agama saya (agama saya sekarang hanya menjadi agama ktp)?
Atau apakah saya sebaiknya pindah ke agama buddha meskipun apa yang saya takutkan itu sangat mungkin terjadi?
Saya benar-benar bingung teman-teman....Help me, please...
Terima kasih sebelumnya atas jawaban yang teman-teman berikan
Salam hangat,
dewi
Jika anda masih takut untuk meninggalkan agama anda sekarang... silahkan saja tetap "ber-interaksi" dengan lingkungan memakai "merek" agama anda sekarang. Mempelajari dan menjalankan ajaran BUDDHA (dalam hal ini tidak saya katakan menganut agama, karena memang yang kita pelajari dan jalankan adalah AJARAN-nya) tidak harus dalam kerangka identitas beragama BUDDHA.
Anda boleh pelajari dahulu konsep konsep ajaran BUDDHA, tentang HUKUM KARMA, tentang EMPAT KESUNYATAAN ARIYA, konsep ANICCA (ketidak-kekal-an), konsep An-Atta (Tanpa Inti yang Kekal), Hukum Patticca Samupada (Hukum sebab akibat yang bergantungan) serta Delapan Jalan Utama.
Dewi,
Dalam mempelajari dan mempraktikkan Ajaran Buddha, tidak ada kewajiban untuk berlabel Agama Buddha. silahkan anda tetap dengan agama anda sekarang, sambil anda mempelajari dan mempraktikkan Ajaran Buddha. Hanya dengan KTP tertulis Agama Buddha tidak secara otomatis anda adalah seorang Buddhist. Seorang Buddhist sejati bukan dilihat dari KTP, melainkan dari pikiran, ucapan dan perbuatannya.
Welcome to Buddhism....
_/\_
Sdri. Dewi, saya tidak memberikan panduan apapun mengenai hal ini, mungkin rekan-rekan lain mampu untuk itu. Kali ini saya hanya ingin meraba apa yang sebenarnya anda takutkan.
Sebenarnya ketakutan utama yang anda hadapi adalah takut akan lingkungan sekitar anda yang akan menolak anda, bukan ancaman neraka dari konsep agama anda. Jika anda takut akan ancaman neraka dalam konsep agama anda, maka anda tidak akan berani sedikitpun untuk berniat pindah agama. Tetapi karena anda memiliki keberanian, maka anda berniat untuk pindah agama.
Dengan mengenal terlebih dulu ketakutan kita, maka kemudian kita baru bisa menanggulanginya.
Saya tadinya juga berpikir begitu. Itupula yang membuat saya semakin kagum dengan ajaran buddha. Ajaran jauh lebih penting dari "label". Namun jika ktp saya"bukan buddha", tapi ajaran yang saya anut buddha, nanti kalo ada teman/orang lain yang bertanya "agama kamu apa?" kalo saya jawab "bukan buddha" bukankah berarti saya sedang membohongi teman saya dan diri saya sendiri?(padahal berbohong kan melanggar sila, CMIIW)
Lalu jika ternyata teman saya itu "bukan buddha" yang "taat" dia pasti akan bertanya lagi "kalo kamu "bukan buddha" kenapa tidak menjalankan ajarannya? bla...bla..bla..dilanjutkan dengan ceramah dengan mengutip ayat2 sana-sini. Dan saya yakin mereka pasti tidak akan berhenti saampai bisa membuat saya patuh lagi pada ajaran tersebut.
Jadi...?
Maaf saya benar-benar bingung...
anda pasti merasa ter"intimidasi" ya sis?
saia pernah denger tuh di ayat-ayat pada agama "bukan buddha" yang menyebutkan kalo bukan pemeluk agama "bukan buddha" dan tidak percaya kepada Tuhan dari agama "bukan buddha" akan masuk neraka....
kok kesannya mengancam ya? hiiii serem T.T
gak pa pa kok menjalankan ajaran agama "bukan buddha" tersebut, yang penting sis uda ngerti gimana dhamma, dalam ajaran agama budda juga tidak pernah melarang orang lain untuk melakukan ajaran lainnya, yang penting sesuai dengan konsep ajaran Sang Sidharta aja uda bagus bgt loh ^^
http://www.bhagavant.com/images/article/Jadikan%20Nibbana%20Sebagai%20Tujuanmu.pdf (http://www.bhagavant.com/images/article/Jadikan%20Nibbana%20Sebagai%20Tujuanmu.pdf)
dari seorang teman di forum sebelah ;D
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Perkenalkan, nama saya dewi.
Hai.. dewi...
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Saya sekarang bukan pemeluk agama buddha tapi jujur saya pengen sekali pindah ke agama ini. Alasan-alasan yang mendasari keinginan saya tersebut antara lain :
ngapain pindah? dah gak betah yah??
yakin kagak betah?
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
1. Saya sangat tertarik dan mengagumi ajaran Buddha dan sangat ingin memperdalam ajaran ini (sekarang sudah bulan keempat saya belajar buddha)
wew udah 4 bulan? dan masih belom pindah agama kan?
nah itu bisa, jd saran saya seh.. jika lingkungan mendukung silahkan pindah, itu keputusan anda, namun jika lingkungan tidak mendukung, mis istri-suami-anak,ayah-ibu,tetangga fanatik, dll... harap dipikirkan matang2 untuk perpindahan tsb. "tingkah laku buddhis-label agama boleh apa saja"
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
2. Saya sedikit kecewa dengan beberapa(atau sangat banyak) pemeluk agama yang saya anut sekarang, karena mereka telah melakukan berbagai perbuatan yang menurut saya buruk dan tidak berperikemanusiaan, atas nama agama.
duh kecewa, nanti
kalau agama buddha suatu saat berkelakuan seperti demikian, maka anda akan kecewa dan akan pindah juga?Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Saya masih takut akan ancaman neraka yang telah ditanamkan ke otak saya sejak saya lahir (jika saya pindah agama, agama saya yakin bahwa saya pasti akan masuk neraka).
haha.. jangan asal percaya sis dewi, coba lirik d google ketik "kalama sutta" nah baca deh..., atau coba cari di sini
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Saya takut akan kebringasan oknum di agama saya jika mereka tahu saya berkhianat (saya mungkin bisa tinggal nama).
Saya juga takut jika keluarga dan lingkungan sekitar saya mengucilkan saya karena saya tidak mengikuti ajaran yang sama dengan yang mereka anut.
nah kan, jadi gimana dong? seperti yg saya sebutkan d atas, kagak usah pindah
jika anda muslim, jadilah muslimah yang baik dan benar!
dengan pandangan benar dan dengan pikiran benar
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Jadi, buat teman-teman buddhis sekalian, saya ingin minta pendapatnya. Menurut Anda semua, apa yang sebaiknya saya lakukan?
Apakah saya tidak perlu pindah ke agama Buddha meskipun saya mengikuti ajaran ini dan sudah kehilangan kepercayaan pada agama saya (agama saya sekarang hanya menjadi agama ktp)?
Atau apakah saya sebaiknya pindah ke agama buddha meskipun apa yang saya takutkan itu sangat mungkin terjadi?
Saya benar-benar bingung teman-teman....Help me, please...
yah, saran saya seh... sambil pelajari teori2 agama buddha, sekalian praktekin.. tuh teori2, dan tetap menjalankan rutinitas keseharian agama anda dengan tekun.
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Terima kasih sebelumnya atas jawaban yang teman-teman berikan
Salam hangat,
dewi
sama, kembali.
saya terima salam hangat nya yah...
maaf jika terlalu banyak berkata2..
Di dunia ini tidak ada yang sempurna bu dewi, mengandalkan orang2 menjadi sesuai dengan keinginan kita akan membuat kita kecewa dan menjauhkan diri kita dari kebenaran.
jadi coba untuk belajar sedikit demi sedikit sehingga bisa mengerti inti dan jalan kehidupan ini yang menjadi tujuan anda, semoga dapat tercapai yah :)
nih ta kuote kan..
Quote from: candra_mukti19 on 15 November 2008, 07:50:28 AM
setiap pagi dan sore, dan sbelum tidur saya bermeditasi samatha-vippasana, menyimak ajaran budha serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. saya juga mempraktikan meditasi prana ala hindu. saya juga membaca injil dan mengamalkan ajaran-ajarannya yang saya anggap baik untuk diamalkan. saya juga shalat sehari 5 kali, berpuasa di bulan ramadhan. apakah saya ini budhist, Hindu, kristiani ataukah muslim? terserah pada orang mau menyebut saya apa. bagi saya, kebenaran tidak perlu dikotak-dikotak dengan label agama. yang jelas, KTP saya muslim.
Kalo udah yakin banget pindah aja mbak...
kalo takut gak di terima di lingkungan curi-curi belajar. tapi tetap jalanin ritual-ritual agama, mbak.
mungkin jalan lebih berat... sangat banyak batu ganjalan buat kita yang pindahan daripada mereka yang asli Buddhis...
satu kata " Jangan Menyerah! "
jangan sia-siakan kesempatan 1 kehidupan ini bisa mengenal Dhamma. saya aja yakin ntar-ntar kehidupan akan datang dapat lahir di dalam kelurga Buddhis yang mengenal Tiga Permata. saya akan buat kondisi itu... cayo...
ya mudah-mudahan sih gak lahir lagi :P :P :P
kalo ada kesempatan mengenal dhamma berarti anda mempunyai suatu karma baik di kehidupan lampau, jadi anda berkesempatan memenangkan hadiah berupa ajaraan dhamma pada kehidupan sekarang, selamat ! [kyk iklan aja :D]
Quote from: reenzia on 16 November 2008, 10:01:32 PM
kalo ada kesempatan mengenal dhamma berarti anda mempunyai suatu karma baik di kehidupan lampau, jadi anda berkesempatan memenangkan hadiah berupa ajaraan dhamma pada kehidupan sekarang, selamat ! [kyk iklan aja :D]
terima kasih... walupun kenalnya udah telat... udah keburu tua :))
jangan takut :)
jgn extreme langsung loncat kapal. Coba "injak kaki di dua kapal" saja. Sementara berjalan sering2x posting saja disini utk berdiskusi :)
Selamat bergabung, jangan sungkan2x yah
Quote from: Sumedho on 16 November 2008, 10:07:51 PM
jangan takut :)
jgn extreme langsung loncat kapal. Coba "injak kaki di dua kapal" saja. Sementara berjalan sering2x posting saja disini utk berdiskusi :)
Selamat bergabung, jangan sungkan2x yah
hati-hati jatoh :p jangan lupa pegangan yaa :D
SORY NGE-Junk...
tapi aku saranin buat Dewi...tetep hormati gurumu terdahulu...
jika kamu lebih cocok ke agama Buddha, belajarlah jangan takut terhadap apapun..ketahuilah bahwa tidak ada pihak yang dirugikan sama sekali ketika kamu pindah agama...ataupun mengenal ajaran agama lain...
Jika ingin memperdalam agama Buddha belajarlah meditasi..cari referensi atau artikel apapun tentang meditasi karena mereka juga mempelajari-nya, kalo mereka mengatakan meditasi gini-gitu...jangan percaya saja...Buktikan dengan sendirinya baru kamu bisa mengetahuinya...
kaka.....ha...... maaf apa ini
bukannya ini isinya pengen pindah agama....tapi takut
Ya jangan pindah...
Dari pada ribet urusan sama tetangga, bokap, nyokap, suami, istri...
Buddhism bukan label khan...?
KTP saya Islam logh tulisannya
yg ^ ini contoh kasus yg sukses hehehhehe
Setelah melihat jawaban-jawaban dari teman-teman buddhis di atas, saya jadi terus berpikir...berpikir...dan berpikir...
dan,
saya rasa memang lebih baik saya tidak pindah agama (resikonya terlalu besar dan pasti banyak menimbulkan masalah)
tapi spt sdr.kemenyan dan yang lainnya saya tidak akan berhenti mempelajari dhamma. Jujur saya setelah mengenal dhamma telah jauh berbeda dari saya yang dulu. Perbedaan "pertama" (karena baru 4 bulan, dan itupun hanya dari ebook dan forum) yang saya rasakan adalah
SAYA MERASA LEGA KARENA TIDAK HARUS "MEMBENCI" SIAPAPUN!(Bagi yang pernah menganut agama "bukan buddha" seperti yang saya anut pasti tau apa maksud saya.)
oya, berhubung saya kan masih tahap suangat awal dalam belajar buddha, jadi saya mau tanya:
1. Dimana saya bisa mendapatkan kitab suci Tipittaka? Saya sangat ingin mempelajarinya tapi tidak penah menemukan versi ebooknya di internet maupun hardcopynya di toko2 buku. (maaf jika pertanyaan saya sedikit konyol, saya benar-benar tidak tahu).
2. Saya sebenarnya juga ingin punya guru, terutama yang bisa mengajarkan meditasi (saya selalu gagal melakukannya sendiri, kurang paham caranya mungkin). Apakah ada yang tahu/kenal guru buddha di kota solo? saya tinggal disana soalnya.
ps: jangan panggil saya "Bu" donk...saya masih mahasiswa usia dua puluhan awal neh.... :x
Quote from: andry on 16 November 2008, 09:49:33 PM
nih ta kuote kan..
Quote from: candra_mukti19 on 15 November 2008, 07:50:28 AM
setiap pagi dan sore, dan sbelum tidur saya bermeditasi samatha-vippasana, menyimak ajaran budha serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. saya juga mempraktikan meditasi prana ala hindu. saya juga membaca injil dan mengamalkan ajaran-ajarannya yang saya anggap baik untuk diamalkan. saya juga shalat sehari 5 kali, berpuasa di bulan ramadhan. apakah saya ini budhist, Hindu, kristiani ataukah muslim? terserah pada orang mau menyebut saya apa. bagi saya, kebenaran tidak perlu dikotak-dikotak dengan label agama. yang jelas, KTP saya muslim.
terima kasih, quote-nya benar-benar membantu...
Quote from: andry on 16 November 2008, 09:16:58 PM
duh kecewa, nanti kalau agama buddha suatu saat berkelakuan seperti demikian, maka anda akan kecewa dan akan pindah juga?
Saya tidak jadi pindah agama bung... benar kata teman-teman disini, yang penting dari buddha itu "ajarannya" bukan "labelnya". ktp saya tetap "bukan buddha" dan saya juga akan tetap menjalankan perintah agama saya sekarang(hanya yang menurut saya baik tentunya),
tapi saya juga akan terus belajar dhamma, memahaminya dan mengamalkannya.
Lagipula tidak seharusnya saya mengkambinghitamkan rasa "kecewa" padahal sebenarnya perasaan itu saya sendiri yang menciptakannya. Adanya kekecewaan itu murni buatan saya, jadi bukan salah agama apapun maupun siapapun. Saya benar-benar tidak bijaksana...hiks..
Buddha Dhamma bersifat Universal, semua orang boleh belajar Buddha Dhamma, di Indonesia banyak yang berlabel KTP agama 'Buddha', tetapi belum tentu memahami ajaran Buddha dengan baik dan benar.
Semakin dalam anda memahami dan mengerti Buddha Dhamma, semakin anda yakin bahwa Buddha Dhamma memang untuk semua makhluk hidup, dan tidak usah bersifat label agama-agamaan.
Buddha Dhamma bersifat itu Indah pada awalnya, Indah pada tengahnya dan Indah pada Akhirnya
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:34:35 AM
SAYA MERASA LEGA KARENA TIDAK HARUS "MEMBENCI" SIAPAPUN!(Bagi yang pernah menganut agama "bukan buddha" seperti yang saya anut pasti tau apa maksud saya.)
Welcome to buddhisme... :)
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:34:35 AM
1. Dimana saya bisa mendapatkan kitab suci Tipittaka? Saya sangat ingin mempelajarinya tapi tidak penah menemukan versi ebooknya di internet maupun hardcopynya di toko2 buku. (maaf jika pertanyaan saya sedikit konyol, saya benar-benar tidak tahu).
2. Saya sebenarnya juga ingin punya guru, terutama yang bisa mengajarkan meditasi (saya selalu gagal melakukannya sendiri, kurang paham caranya mungkin). Apakah ada yang tahu/kenal guru buddha di kota solo? saya tinggal disana soalnya.
1. Tipitaka, sebagian darinya bisa didownload di forum ini saya rasa. Cukup banyak kok. Mulai saja dari yang 'ringan' seperti dhammapada. Menurut saya, diskusi di forum ini akan banyak membantu anda dalam memahami buddhisme dan tipitaka, meski bagaimanapun juga jangan menganggap tipitaka sebagai segala-galanya dan kebenaran mutlak.
2. Sayang sekali pengetahuan saya tentang solo minim sekali. Tapi di Jogja setahu sy banyak praktisi2 budhisme yang cukup asyik untuk diajak belajar dhamma. Nanti coba sy cari info lebih lanjut untuk anda
Hanya saran dari saya karena saya juga dulu pindah agama dari K ke Buddhism.
1. Ketahui tujuan kamu untuk pindah agama.
Ini sangat penting karena jika kamu datang ke sebuah tempat tanpa tujuan,ujungnya kamu akan nyasar. Dulu saya spend a week di Vihara Vipasana disana untuk belajar meditasi dan mengenal Buddhisme. Setelah informasi yang saya peroleh seperti pertanyaan apakah derita neraka akan kita alami dan jawabannya simple, kamu datang ke neraka bukan karena kamu salah memeluk agama karena jikalau demikian orang2 yang tidak memeluk agama anda tentu jatuhnya ke neraka,orang2 baik yang tidak memeluk agama anda pasti jatuh ke neraka juga,apakah itu adil?
2. Kenali agama Buddha dalam bentuk yang ingin anda pelajari,contoh jika anda suka dengan ritualitas,ya sering ikut kebaktian dulu,kalo anda lebih menekankan pada pengenalan diri,spiritualitas,buku yang pertama anda bisa baca adalah Riwayat Hidup Sang Buddha,karena disana anda lebih mengerti sosok Buddha itu siapa?apakah seorang titisan dewa atau seorang manusia biasa yang membuktikan bahwa oleh karena diri sendiri dan tanpa bantuan makhluk lain,pencerahan diperoleh dan pelepasan dicapai.
3. Banyak orang menilai Buddhisme = sembah dewa,pegang2 hio,komat kamit ga jelas.
Ini adalah blend antara kepercayaan tradisional Chinese dan Buddhisme sendiri.dan dalam Buddhism,ini tidak salah sama sekali karena membangun faith seseorang memiliki level2 sendiri.ada orang yang enjoy dengan ritual demikian dan menjadi baik.
4. Apakah kita perlu menyembah?
Tidak. Buddhisme tidak menekankan ritual menyembah,menghamba karena Buddhisme mengajarkan bahwa diri sendiri adalah rakit. Hukum Kamma berjalan oleh diri sendiri. Buddhisme menekankan pencarian jati diri,mengenal diri sendiri.
silahkan bertanya jika muncul pertanyaan lagi.
_/\_
Sdri Dewi ;D
Ga masalah jika di KTP kamu tertera non Buddhis
Yang penting adalah Pandangan, Pedoman, Tingkah Laku kamu telah sesuai dengan Ajaran Buddha Dhamma
Mereka bisa saja mengintimidasi kamu, mengancam kamu, menakut2-i kamu
Tapi satu yang tidak bisa mereka curi darimu
Yaitu Pola Pikirmu yang telah menemukan ajaran kebenaran (Dhamma)
Dimana Mata Dhammamu telah terbuka kini
Selamat mendalami ajaran Buddha ya ! Semoga berhasil ! ^-^
Sis Dewi yg baik, kamu bisa juga membaca buku2 Buddhis yg tersedia di toko2 buku atau Gramedia.
Di sana biasanya juga ada buku2 yg disarikan langsung dari beberapa sub-kitab Tipitaka.
Banyak2lah bertanya dan post di forum ini, kami semua di sini dengan senang hati akan membimbing kamu... :)
_/\_ "sabbe satta bhavantu sukhitata"
semoga semua makhluk berbahagia...
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:34:35 AM
Setelah melihat jawaban-jawaban dari teman-teman buddhis di atas, saya jadi terus berpikir...berpikir...dan berpikir...
dan,
saya rasa memang lebih baik saya tidak pindah agama (resikonya terlalu besar dan pasti banyak menimbulkan masalah)
tapi spt sdr.kemenyan dan yang lainnya saya tidak akan berhenti mempelajari dhamma. Jujur saya setelah mengenal dhamma telah jauh berbeda dari saya yang dulu. Perbedaan "pertama" (karena baru 4 bulan, dan itupun hanya dari ebook dan forum) yang saya rasakan adalah
SAYA MERASA LEGA KARENA TIDAK HARUS "MEMBENCI" SIAPAPUN!(Bagi yang pernah menganut agama "bukan buddha" seperti yang saya anut pasti tau apa maksud saya.)
oya, berhubung saya kan masih tahap suangat awal dalam belajar buddha, jadi saya mau tanya:
1. Dimana saya bisa mendapatkan kitab suci Tipittaka? Saya sangat ingin mempelajarinya tapi tidak penah menemukan versi ebooknya di internet maupun hardcopynya di toko2 buku. (maaf jika pertanyaan saya sedikit konyol, saya benar-benar tidak tahu).
2. Saya sebenarnya juga ingin punya guru, terutama yang bisa mengajarkan meditasi (saya selalu gagal melakukannya sendiri, kurang paham caranya mungkin). Apakah ada yang tahu/kenal guru buddha di kota solo? saya tinggal disana soalnya.
ps: jangan panggil saya "Bu" donk...saya masih mahasiswa usia dua puluhan awal neh.... :x
dear dewi,
kalau boleh saya sarankan, mulailah dari buku2 buddhis yg berhubungan dengan praktek. Misal anda suka buddhis karena merupakan ajaran yg cinta kasih, nah silahkan mulai mencari buku buddhis yg berkaitan dgn topik itu.
jika anda berkenan, saya ada rangkuman mengenai cinta kasih secara buddhis dan bedanya dengan paham lain.
kalau bisa, jgn memaksakan untuk langsung ke hal2 yg "berat" seperti Tipitaka secara text book atau meditasi.
Karena walau ini keunggulan buddhism, namun tidak direkomendasi utk selalu dimulai dari sana karena yg paling penting, adalah menanamkan dahulu kesesuaian minat anda dengan apa yg ada dalam buddhism.....
Jujur aja, saya sendiri hampir tidak pernah memegang tipitaka secara buku, namun saya lebih menyukai bahan2 yg dapat dipraktekkan dalam hidup kita sehari2.....
sayang loh kalau anda minat dgn buddhis dari sisi cinta kasih namun mendapat bahan yg tidak sesuai...... yg justru nanti akan membuat anda lebih kecewa
Atau mungkin anda bisa bertanya ke beberapa rekan disini seperti nyanadhana, edward, ryu, sumedho, dan bbrp rekan lain yg pengetahuan dhammanya sudah sangat dalam.
Sementara jika memang ingin tahu mengenai meditasi, bisa coba hubungi sdr Fabian karena beliau mempunyai pengetahuan meditasi yg dalam, dan juga mempraktekkannya sehingga bisa membimbing anda
semoga bisa bermanfaat........
Quote from: nyanadhana on 17 November 2008, 08:11:10 AM
Hanya saran dari saya karena saya juga dulu pindah agama dari K ke Buddhism.
1. Ketahui tujuan kamu untuk pindah agama.
Ini sangat penting karena jika kamu datang ke sebuah tempat tanpa tujuan,ujungnya kamu akan nyasar. Dulu saya spend a week di Vihara Vipasana disana untuk belajar meditasi dan mengenal Buddhisme. Setelah informasi yang saya peroleh seperti pertanyaan apakah derita neraka akan kita alami dan jawabannya simple, kamu datang ke neraka bukan karena kamu salah memeluk agama karena jikalau demikian orang2 yang tidak memeluk agama anda tentu jatuhnya ke neraka,orang2 baik yang tidak memeluk agama anda pasti jatuh ke neraka juga,apakah itu adil?
2. Kenali agama Buddha dalam bentuk yang ingin anda pelajari,contoh jika anda suka dengan ritualitas,ya sering ikut kebaktian dulu,kalo anda lebih menekankan pada pengenalan diri,spiritualitas,buku yang pertama anda bisa baca adalah Riwayat Hidup Sang Buddha,karena disana anda lebih mengerti sosok Buddha itu siapa?apakah seorang titisan dewa atau seorang manusia biasa yang membuktikan bahwa oleh karena diri sendiri dan tanpa bantuan makhluk lain,pencerahan diperoleh dan pelepasan dicapai.
3. Banyak orang menilai Buddhisme = sembah dewa,pegang2 hio,komat kamit ga jelas.
Ini adalah blend antara kepercayaan tradisional Chinese dan Buddhisme sendiri.dan dalam Buddhism,ini tidak salah sama sekali karena membangun faith seseorang memiliki level2 sendiri.ada orang yang enjoy dengan ritual demikian dan menjadi baik.
4. Apakah kita perlu menyembah?
Tidak. Buddhisme tidak menekankan ritual menyembah,menghamba karena Buddhisme mengajarkan bahwa diri sendiri adalah rakit. Hukum Kamma berjalan oleh diri sendiri. Buddhisme menekankan pencarian jati diri,mengenal diri sendiri.
silahkan bertanya jika muncul pertanyaan lagi.
Untuk point ke 3, itulah gunanya orang macam seperti saya, yang mengerti tradisi tionghoa, dan juga tetap menjalankannya, Buddhism tetap jadi pedoman ajaran, Sebagai orang berasal dari suku tionghoa, sewajarnya kalau masih mempertahankan nilai - nilai luhur budayanya sendiri. Tapi dengan aspek sebijaksana mungkin menjalankanya.
Semoga saya bisa bantu kalo menjelaskan beberapa tradisi tionghoa dalam kajian Dharma, dan semoga berkenan jawabannya.
Thk
Perkenalkan, nama saya dewi.
Saya sekarang bukan pemeluk agama buddha tapi jujur saya pengen sekali pindah ke agama ini. Alasan-alasan yang mendasari keinginan saya tersebut antara lain :
1. Saya sangat tertarik dan mengagumi ajaran Buddha dan sangat ingin memperdalam ajaran ini (sekarang sudah bulan keempat saya belajar buddha)
2. Saya sedikit kecewa dengan beberapa(atau sangat banyak) pemeluk agama yang saya anut sekarang, karena mereka telah melakukan berbagai perbuatan yang menurut saya buruk dan tidak berperikemanusiaan, atas nama agama.
3. Saya baru saja menemukan sebuah forum yang menghujat agama saya (terlepas dari hujatan mereka benar atau salah) yang membuat saya berpikir ulang tentang kebaikan dan kebenaran agama saya.
4. Saya juga menemukan forum dari agama saya sendiri yang diciptakan khusus untuk menyanggah tuduhan dari forum "penghujat", namun sayangnya jawaban-jawaban yang kebanyakan diberikan, kebanyakan tidak memuaskan saya/belum bisa saya terima. (terutama karena mereka senang sekali menggunakan kata "musuh", "bunuh" dan kata-kata lain yang sangat berpotensi menimbulkan "kebencian" dan "perpecahan" bahkan "perang")
Tapi..........saya masih takut untuk meninggalkan agama saya sekarang dan bergabung dengan agama "cinta damai" dan "penuh welas asih" seperti buddha.
Saya masih takut akan ancaman neraka yang telah ditanamkan ke otak saya sejak saya lahir (jika saya pindah agama, agama saya yakin bahwa saya pasti akan masuk neraka).
Saya takut akan kebringasan oknum di agama saya jika mereka tahu saya berkhianat (saya mungkin bisa tinggal nama).
Saya juga takut jika keluarga dan lingkungan sekitar saya mengucilkan saya karena saya tidak mengikuti ajaran yang sama dengan yang mereka anut.
Jadi, buat teman-teman buddhis sekalian, saya ingin minta pendapatnya. Menurut Anda semua, apa yang sebaiknya saya lakukan?
Apakah saya tidak perlu pindah ke agama Buddha meskipun saya mengikuti ajaran ini dan sudah kehilangan kepercayaan pada agama saya (agama saya sekarang hanya menjadi agama ktp)?
Atau apakah saya sebaiknya pindah ke agama buddha meskipun apa yang saya takutkan itu sangat mungkin terjadi?
Saya benar-benar bingung teman-teman....Help me, please...
Terima kasih sebelumnya atas jawaban yang teman-teman berikan
Salam hangat,
dewi
=====================================================================
Saudari Dewi saya ingin menjawab point ke 3,4. yang namanya dunia maya, itu ngak ada yang tahu. Kalo sudah saling menghujat sudah Terbiasa dalam satu forum itu , apalagi orang -orangnya juga tidak jelas, kalo diselidiki juga belum tentu keaslian identitasnya benar.
Jadi dunia Forum seperti itu sudah ngak jelas tujuannya. ngak bermanfaat bagi kita, lagi pula untuk dunia kenyataan orang - orang tidak bertanggung jawab seperti itu, ngak mau ditemui, di ajak kop dar juga ngak bakalan mau temui :))
Jadi santai aja.
Untuk point ke 1 seperti saudara Markos prawira itu sudah benar, beli buku cukup membantu, Tanya dengan kawan - kawan disini juga ngak apa, selama dapat menjaga etika, pasti dijawab dengan sopan.
Saya anjurkan beli buku agama Buddha dari Pelajaran mengenai agama Buddha paling dasar, kalo anda tidak menemukannya, anda bisa mencari di vihara setempat, atau forum buddhis, atau kepada kawan - kawan.
Untuk point nomor 2.
Orang boleh mengaku agamanya apa, Tapi kalau perilakunya tidak sesuai agamanya sama aja bohong, Ngaku boleh tapi belum tentu menguasai dengan baik. Semua agama itu sama saudari Deri ngak mengajarkan saling menghujat, saling membunuh dan sikap negatif itu dalam semua agama dilarang. Hanya saja orangnya saja yang tidak mengerti ajaran agamanya sendiri.
==================
Kesimpulan
Anda kalau ingin berniat beragama Buddha atau mempelajari agama Buddha adalah awal yang baik. Asal Tetap semangat
Thk
Tipitaka ?
Bisa dibaca online di DhammaCitta -> http://dhammacitta.org/tipitaka/
Akan tetapi...
Buddhism bukan menghapal Tipitaka, Sutta...
Melainkan memahami dan Menjalankan Empat Kebenaran Mulia (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=5125.0)
Shortcut belajar Buddhism gue ada pada Anda Bertanya, Buddhist Menjawab (http://www.geocities.com/buddhist_menjawab/Anda_Bertanya_Buddhist_Menjawab_p1-700.zip) (Table of Content (http://www.geocities.com/buddhist_menjawab/))
Wah... masih 20 taun yach... :x
welcome sis
ga usa takut, maju terus, pantat mundur ;D
kamu pasti bisa.....
dewi cia yo, wu lik cia yo.... :P
masi muda ya, masi seger, daun muda.... :-[ ^-^
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:34:35 AM
oya, berhubung saya kan masih tahap suangat awal dalam belajar buddha, jadi saya mau tanya:
1. Dimana saya bisa mendapatkan kitab suci Tipittaka? Saya sangat ingin mempelajarinya tapi tidak penah menemukan versi ebooknya di internet maupun hardcopynya di toko2 buku. (maaf jika pertanyaan saya sedikit konyol, saya benar-benar tidak tahu).
Hi dew...
Tipitaka bahasa indonesia diterjemahkan dan diterbitkan di klaten
VIHARA BODHIVAMSA
Jl. Mayor Kusmanto No.17,
Klaten - Jawa Tengah 57415
Ph. (0272) 327181 / 0818 0410 2101
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:34:35 AM
2. Saya sebenarnya juga ingin punya guru, terutama yang bisa mengajarkan meditasi (saya selalu gagal melakukannya sendiri, kurang paham caranya mungkin). Apakah ada yang tahu/kenal guru buddha di kota solo? saya tinggal disana soalnya.
ini ada blog zen ( mazab buddhism yang menekankan pada praktek meditasi )
sepertinya penulis blognya tinggal di solo
http://pojokzen.blogspot.com/
ini saya beri juga jadwal retreat meditasi di solo dan sekitarnya
Tanggal meditasi tempat kontak
21 - 23 november meditasi mmd vihara dhamma sundara solo 085640737412
24des -1 januari 09 meditasi mmd vihara mendut mendut 0812 294 31 13
24des - 4 januari09 vipassana goenka klaten vihara bodhivamsa
16 - 22 Janua2009 meditasi zen Yogya (0816680445)
_/\_
aku ingin bertanya kenapa Tionghoa kr****n melupakan budaya tradisi Tionghoanya sendiri seperti sembahayang leluhur dan menganggap leluhurnya sebagai setan/berhala?bahkan diajarkan untuk membenci budaya Tionghoa itu sendiri seperti festival Imlek(jurus ngeles untuk ngasih angpao),trus penghormatan ke orang tua,kenapa Tionghoa kr****n diajarkan untuk jadi bule(potan)?
Quote from: nyanadhana on 17 November 2008, 10:05:49 AM
aku ingin bertanya kenapa Tionghoa kr****n melupakan budaya tradisi Tionghoanya sendiri seperti sembahayang leluhur dan menganggap leluhurnya sebagai setan/berhala?bahkan diajarkan untuk membenci budaya Tionghoa itu sendiri seperti festival Imlek(jurus ngeles untuk ngasih angpao),trus penghormatan ke orang tua,kenapa Tionghoa kr****n diajarkan untuk jadi bule(potan)?
Semua itu adalah ciptaan SETAN..hehhe..jd ga boleh disentuh..kalo sentuh masuk neraka jack!... :))
Quote from: nyanadhana on 17 November 2008, 10:05:49 AM
aku ingin bertanya kenapa Tionghoa kr****n melupakan budaya tradisi Tionghoanya sendiri seperti sembahayang leluhur dan menganggap leluhurnya sebagai setan/berhala?bahkan diajarkan untuk membenci budaya Tionghoa itu sendiri seperti festival Imlek(jurus ngeles untuk ngasih angpao),trus penghormatan ke orang tua,kenapa Tionghoa kr****n diajarkan untuk jadi bule(potan)?
Jadi ingat sepupu saya (agama K) yang 1 adalah pendeta (tinggal di srby) dan 1 lagi jemaat biasa (tinggal di jkt)... ketika mama nya meninggal di kampung (kalbar)... mereka pulang dan mereka ga mau pegang hio u/sembahyang mamanya... akhirnye mereka di paksa oleh bapa nya untuk pegang hio dan sembahyang mamanya. Dan belum sampai 3 hari mamanya di kebumikan, mereka udah kabur duluan (nginap di rumah tante) dan kemudian balik ke tempatnya masing2 (srby n jkt).
_/\_ :lotus:
Quote from: nyanadhana on 17 November 2008, 10:05:49 AM
aku ingin bertanya kenapa Tionghoa kr****n melupakan budaya tradisi Tionghoanya sendiri seperti sembahayang leluhur dan menganggap leluhurnya sebagai setan/berhala?bahkan diajarkan untuk membenci budaya Tionghoa itu sendiri seperti festival Imlek(jurus ngeles untuk ngasih angpao),trus penghormatan ke orang tua,kenapa Tionghoa kr****n diajarkan untuk jadi bule(potan)?
ngga salah tempat nih? ngga OOT ?
sepertinya thread ini , bukan tempat membahas masalah ini
_/\_
Sebenarnya kita pindah agama Buddhis harus tau dulu kita pindah karena apa dan jangan hanya pindah aja dan gak tau apa tujuan untuk pindah disamping itu juga kita harus bisa memahami makna dan tujuan serta mengerti kita untuk pindah agama tersebut
Quote from: andrew on 17 November 2008, 10:35:18 AM
Quote from: nyanadhana on 17 November 2008, 10:05:49 AM
aku ingin bertanya kenapa Tionghoa kr****n melupakan budaya tradisi Tionghoanya sendiri seperti sembahayang leluhur dan menganggap leluhurnya sebagai setan/berhala?bahkan diajarkan untuk membenci budaya Tionghoa itu sendiri seperti festival Imlek(jurus ngeles untuk ngasih angpao),trus penghormatan ke orang tua,kenapa Tionghoa kr****n diajarkan untuk jadi bule(potan)?
ngga salah tempat nih? ngga OOT ?
sepertinya thread ini , bukan tempat membahas masalah ini
_/\_
Quote from: Lily W on 17 November 2008, 10:28:28 AM
Quote from: nyanadhana on 17 November 2008, 10:05:49 AM
aku ingin bertanya kenapa Tionghoa kr****n melupakan budaya tradisi Tionghoanya sendiri seperti sembahayang leluhur dan menganggap leluhurnya sebagai setan/berhala?bahkan diajarkan untuk membenci budaya Tionghoa itu sendiri seperti festival Imlek(jurus ngeles untuk ngasih angpao),trus penghormatan ke orang tua,kenapa Tionghoa kr****n diajarkan untuk jadi bule(potan)?
Jadi ingat sepupu saya (agama K) yang 1 adalah pendeta (tinggal di srby) dan 1 lagi jemaat biasa (tinggal di jkt)... ketika mama nya meninggal di kampung (kalbar)... mereka pulang dan mereka ga mau pegang hio u/sembahyang mamanya... akhirnye mereka di paksa oleh bapa nya untuk pegang hio dan sembahyang mamanya. Dan belum sampai 3 hari mamanya di kebumikan, mereka udah kabur duluan (nginap di rumah tante) dan kemudian balik ke tempatnya masing2 (srby n jkt).
_/\_ :lotus:
Setujuuu, buka thread baru, lagi pula mesti ganti judul pas mau cari pengetahuan ini jadi gampang
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Perkenalkan, nama saya dewi.
Saya sekarang bukan pemeluk agama buddha tapi jujur saya pengen sekali pindah ke agama ini. Alasan-alasan yang mendasari keinginan saya tersebut antara lain :
1. Saya sangat tertarik dan mengagumi ajaran Buddha dan sangat ingin memperdalam ajaran ini (sekarang sudah bulan keempat saya belajar buddha)
Sewaktu kita pacaran, semua terasa tertarik dan mengaguminnya...
tetapi setelah Nikah (menjalanan ajaran Buddha), barulah anda mengetahui sesungguhnya (manfaat ajaran)
2. Saya sedikit kecewa dengan beberapa(atau sangat banyak) pemeluk agama yang saya anut sekarang, karena mereka telah melakukan berbagai perbuatan yang menurut saya buruk dan tidak berperikemanusiaan, atas nama agama.
Ya begitulah dunia...terdiri dari species2 serta pengetahuan/kebijaksanaan yg bermacam ragam
3. Saya baru saja menemukan sebuah forum yang menghujat agama saya (terlepas dari hujatan mereka benar atau salah) yang membuat saya berpikir ulang tentang kebaikan dan kebenaran agama saya.
Anggap aja itu Promo utk DC (maybe)
4. Saya juga menemukan forum dari agama saya sendiri yang diciptakan khusus untuk menyanggah tuduhan dari forum "penghujat", namun sayangnya jawaban-jawaban yang kebanyakan diberikan, kebanyakan tidak memuaskan saya/belum bisa saya terima. (terutama karena mereka senang sekali menggunakan kata "musuh", "bunuh" dan kata-kata lain yang sangat berpotensi menimbulkan "kebencian" dan "perpecahan" bahkan "perang")
utk Forum perlu diketahui tujuan dan siapa pengelolanya...
Tapi..........saya masih takut untuk meninggalkan agama saya sekarang dan bergabung dengan agama "cinta damai" dan "penuh welas asih" seperti buddha.
Saya masih takut akan ancaman neraka yang telah ditanamkan ke otak saya sejak saya lahir (jika saya pindah agama, agama saya yakin bahwa saya pasti akan masuk neraka).
Saya takut akan kebringasan oknum di agama saya jika mereka tahu saya berkhianat (saya mungkin bisa tinggal nama).
Saya juga takut jika keluarga dan lingkungan sekitar saya mengucilkan saya karena saya tidak mengikuti ajaran yang sama dengan yang mereka anut.
Jadi, buat teman-teman buddhis sekalian, saya ingin minta pendapatnya. Menurut Anda semua, apa yang sebaiknya saya lakukan?
Apakah saya tidak perlu pindah ke agama Buddha meskipun saya mengikuti ajaran ini dan sudah kehilangan kepercayaan pada agama saya (agama saya sekarang hanya menjadi agama ktp)?
Atau apakah saya sebaiknya pindah ke agama buddha meskipun apa yang saya takutkan itu sangat mungkin terjadi?
Saya benar-benar bingung teman-teman....Help me, please...
Terima kasih sebelumnya atas jawaban yang teman-teman berikan
Salam hangat,
dewi
Yahhh ikut nimbrung aja deh....
menurut saya yg ngak perlu dilakukan adalah setelah kita memilih agama lain (spt Buddhist)...
trus keseharian anda "BERUBAH"....
dikit2... gw mau meditasi dulu...
setiap saat baca mantera....
atau jadi jago penceramah.... ini ngak boleh dibunuh... itu ngak boleh, dlll....
yg paling baik adalah anda menjadi manusia yg lebih baik, (senyum, ringan tangan)...
dan semua keluarga melihat perubahan anda yg baik serta menyenangkan...
ngak cepet naik darah, ngomong kata2 kotor, dll, dll....
Saran utk mengikutin meditasi vipasana adalah yg terbaik utk mengetahui ajaran Buddha!...
advise Bro Nyanadhana memang mantep bener...(utk ikut vipasana)
Quote from: johan3000 on 17 November 2008, 10:51:33 AM
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Perkenalkan, nama saya dewi.
Saya sekarang bukan pemeluk agama buddha tapi jujur saya pengen sekali pindah ke agama ini. Alasan-alasan yang mendasari keinginan saya tersebut antara lain :
1. Saya sangat tertarik dan mengagumi ajaran Buddha dan sangat ingin memperdalam ajaran ini (sekarang sudah bulan keempat saya belajar buddha)
Sewaktu kita pacaran, semua terasa tertarik dan mengaguminnya...
tetapi setelah Nikah (menjalanan ajaran Buddha), barulah anda mengetahui sesungguhnya (manfaat ajaran)
2. Saya sedikit kecewa dengan beberapa(atau sangat banyak) pemeluk agama yang saya anut sekarang, karena mereka telah melakukan berbagai perbuatan yang menurut saya buruk dan tidak berperikemanusiaan, atas nama agama.
Ya begitulah dunia...terdiri dari species2 serta pengetahuan/kebijaksanaan yg bermacam ragam
3. Saya baru saja menemukan sebuah forum yang menghujat agama saya (terlepas dari hujatan mereka benar atau salah) yang membuat saya berpikir ulang tentang kebaikan dan kebenaran agama saya.
Anggap aja itu Promo utk DC (maybe)
4. Saya juga menemukan forum dari agama saya sendiri yang diciptakan khusus untuk menyanggah tuduhan dari forum "penghujat", namun sayangnya jawaban-jawaban yang kebanyakan diberikan, kebanyakan tidak memuaskan saya/belum bisa saya terima. (terutama karena mereka senang sekali menggunakan kata "musuh", "bunuh" dan kata-kata lain yang sangat berpotensi menimbulkan "kebencian" dan "perpecahan" bahkan "perang")
utk Forum perlu diketahui tujuan dan siapa pengelolanya...
Tapi..........saya masih takut untuk meninggalkan agama saya sekarang dan bergabung dengan agama "cinta damai" dan "penuh welas asih" seperti buddha.
Saya masih takut akan ancaman neraka yang telah ditanamkan ke otak saya sejak saya lahir (jika saya pindah agama, agama saya yakin bahwa saya pasti akan masuk neraka).
Saya takut akan kebringasan oknum di agama saya jika mereka tahu saya berkhianat (saya mungkin bisa tinggal nama).
Saya juga takut jika keluarga dan lingkungan sekitar saya mengucilkan saya karena saya tidak mengikuti ajaran yang sama dengan yang mereka anut.
Jadi, buat teman-teman buddhis sekalian, saya ingin minta pendapatnya. Menurut Anda semua, apa yang sebaiknya saya lakukan?
Apakah saya tidak perlu pindah ke agama Buddha meskipun saya mengikuti ajaran ini dan sudah kehilangan kepercayaan pada agama saya (agama saya sekarang hanya menjadi agama ktp)?
Atau apakah saya sebaiknya pindah ke agama buddha meskipun apa yang saya takutkan itu sangat mungkin terjadi?
Saya benar-benar bingung teman-teman....Help me, please...
Terima kasih sebelumnya atas jawaban yang teman-teman berikan
Salam hangat,
dewi
Yahhh ikut nimbrung aja deh....
menurut saya yg ngak perlu dilakukan adalah setelah kita memilih agama lain (spt Buddhist)...
trus keseharian anda "BERUBAH"....
dikit2... gw mau meditasi dulu...
setiap saat baca mantera....
atau jadi jago penceramah.... ini ngak boleh dibunuh... itu ngak boleh, dlll....
yg paling baik adalah anda menjadi manusia yg lebih baik, (senyum, ringan tangan )...
dan semua keluarga melihat perubahan anda yg baik serta menyenangkan...
ngak cepet naik darah, ngomong kata2 kotor, dll, dll....
Saran utk mengikutin meditasi vipasana adalah yg terbaik utk mengetahui ajaran Buddha!...
yang digedein gak salah tuh??
jadi suka mukul khan artinya :))
[at] TS
Jadilah seorang Buddhist tanpa perlu meninggalkan agama anda..lol..
keluarlah sebagai seorang Buddhist hanya jika kelebihan menjadi seorang Buddhist lebih besar dibandingkan kekurangan sebagai seorang Buddhist...
untuk sementara ini jangan RUSH...
coba dalami lage agama Buddha...
setelah bener2 mantep..barulah..pindah..
jangan nanti dah pindah nyesel...backstab Buddhism pake kesaksian2..huahua
Quote from: ryu on 17 November 2008, 10:56:34 AM
yang digedein gak salah tuh??
jadi suka mukul khan artinya :))
ternyata ringan tangan punya dua arti, suka menolong dan suka memukul :))
_/\_
betul, analisa dan ehipassiko. jangan hanya membabi buta percaya. itulah buddhist sesungguhnya....
Quote from: ryu on 17 November 2008, 10:56:34 AM
ringan tangan
yang digedein gak salah tuh??
jadi suka mukul khan artinya :))
Bro Ryu....(yg teliti)...
bagaimana penulisannya...
ringan tangan (suka membantu.... nah ada barang org lain jauh.... wah tangan kita sangat ringan
dan cepat memungut barang tsb dan dikembalikan pada pemilik... jadi kesempatan ini ngak kita
sia-sia kan......)
ringan tangan (memukul isteri.... atau juga isteri yg memukul suaminya)....
apakah ringan tangan berarti kedua-duanya atau gimana?
trims
Quote from: johan3000 on 17 November 2008, 11:07:46 AM
Quote from: ryu on 17 November 2008, 10:56:34 AM
ringan tangan
yang digedein gak salah tuh??
jadi suka mukul khan artinya :))
Bro Ryu....(yg teliti)...
bagaimana penulisannya...
ringan tangan (suka membantu.... nah ada barang org lain jauh.... wah tangan kita sangat ringan
dan cepat memungut barang tsb dan dikembalikan pada pemilik... jadi kesempatan ini ngak kita
sia-sia kan......)
ringan tangan (memukul isteri.... atau juga isteri yg memukul suaminya)....
apakah ringan tangan berarti kedua-duanya atau gimana?
trims
hehehe bisa aja ringan tangan tuh copet :)) just kidding bro :))
:backtotopic:
wah yang ngasih semangat ke saya banyak ya...senangnya... :P
Bagi teman-teman yang ingin tahu apa sebenarnya tujuan saya ingin pindah ke buddha/ingin mempelajari ajaran buddha, jawabannya sangat sederhana: SAYA HANYA INGIN BAHAGIA!!! saya ingin memahami apa itu kebahagiaan sejati. agama bagi saya adalah sarana/kendaraan yang bisa membantu saya untuk meraih kebahagiaan tersebut.
dan kenapa saya harus memahami bahagia, lewat ajaran buddha, kenapa tidak lewat ajaran yang saya anut sekarang saja?
1. saya yakin ajaran agama saya juga baik, tapi keterbatasan otak saya membuat saya kurang bisa memahami isi dari kitab suci saya. bagi saya isinya terlalu rumit, penuh kerancuan dan sangat sering membuat saya bingung. akhirnya saya tidak bisa mengamalkan ajaran, karena memahami artinya saja saya masih kesulitan.
2. dalam ajaran agama saya, seringkali saya harus menerima sesuatu tanpa boleh mempertanyakannya. dan itu tidak membuat saya bahagia karena sepertinya pikiran dan hati saya didisfungsikan secara paksa.
3. berdasarkan point 1, entah kenapa seringkali diri saya yang bodoh ini memahami ayat-ayat dalam kitab suci saya sebagai sesuatu yang memiliki potensi untuk "membenci" orang-orang tertentu. Banyak kata-kata di dalamnya yang bagi saya terlalu sadis seperti "bunuh" dan "perang". jujur hati saya sulit menerima kata-kata itu apapun alasannya.
intinya: agama saya mungkin kendaraan yang tepat bagi orang lain untuk mencapai bahagia, tapi bukan "yang tepat" untuk saya. untuk itulah saya harus mencari dan terus mencari mana yang paling pas bagi saya, sampai 4 bulan yang lalu saya mulai berkenalan dengan buddha.
dalam ajaran buddha saya menemukan hal-hal yang bagi saya luar biasa(karena tidak sama dengan ajaran di agama saya -seperti yang saya tulis di atas-):
1. bahasa yang digunakan mudah dimengerti (sesuai dengan kemampuan otak saya he..he..) ---> saya jadi punya banyak waktu untuk mengamalkan ajaran daripada terus-terusan berdebat kusir tentang "pemaknaan mana yang paling benar"
2. konsep ehipassiko(eh, bener ga sih?) membuat saya punya kesempatan untuk banyak bertanya sehingga bisa benar-benar memahami suatu ajaran
3. buddha sangat welas asih, bijaksana dan cinta damai ---> ini yang membuat hati saya tentram
banyak ajaran buddha yang sangat memberi saya pencerahan seperti "4 kebenaran mulia, pancasila, hukum karma, ehipassiko, tumimbal lahir dan nibbana" --->baru itu yang saya pelajari saat ini. saya juga sangat setuju dengan konsep buddha tentang "Tuhan". Bagi saya memang seharusnya Tuhan itu tidak bersifat personal. Konsep bahwa Tuhan bisa "murka", "mencintai", "membenci" (seperti yang diajarkan agama saya) sungguh sangat sulit diterima. sifat2 manusia tersebut tidak seharusnya disandangkan pada Tuhan. banyak manusia yang kemudian sok tahu tentang Tuhan sehingga bertindak seolah-olah ia sendiri adalah Tuhan.
yah..untuk sementara baru itu saja yang saya tahu dan pahami. untuk pembelajaran lebih lanjut, saya mohon bimbingannya dari anda-anda semua...terima kasih and maturnuwun :x
wow, baru 4 bulan sudah punya pondasi dasar yang baik..
bravo~~ :)
Quote from: Lex Chan on 17 November 2008, 04:25:13 PM
wow, baru 4 bulan sudah punya pondasi dasar yang baik..
bravo~~ :)
terima kasih bung atas dukungannya...semoga saya bisa belajar lebih dalam lagi. mohon bimbingannya ya.. _/\_
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:22:44 PM
Bagi teman-teman yang ingin tahu apa sebenarnya tujuan saya ingin pindah ke buddha/ingin mempelajari ajaran buddha, jawabannya sangat sederhana: SAYA HANYA INGIN BAHAGIA!!! saya ingin memahami apa itu kebahagiaan sejati. agama bagi saya adalah sarana/kendaraan yang bisa membantu saya untuk meraih kebahagiaan tersebut.
bahagia yg bagaimana sis? saya harap maksud anda adalah bahagia karena lepas dari segala kemelekatan, kebencian dan kebodohan ;D
SAYA "HANYA" INGIN MENCAPAI PENERANGAN SEMPURNA ;D
salam dhamma,
sabbhe satta bhavantu sukki tatta, semoga semua mahluk hidup berbahagia
sadhu....sadhu....sadhu....._/\_
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:22:44 PM
banyak ajaran buddha yang sangat memberi saya pencerahan seperti "4 kebenaran mulia, pancasila, hukum karma, ehipassiko, tumimbal lahir dan nibbana" --->baru itu yang saya pelajari saat ini. saya juga sangat setuju dengan konsep buddha tentang "Tuhan". Bagi saya memang seharusnya Tuhan itu tidak bersifat personal. Konsep bahwa Tuhan bisa "murka", "mencintai", "membenci" (seperti yang diajarkan agama saya) sungguh sangat sulit diterima. sifat2 manusia tersebut tidak seharusnya disandangkan pada Tuhan. banyak manusia yang kemudian sok tahu tentang Tuhan sehingga bertindak seolah-olah ia sendiri adalah Tuhan.
weleh... weleh.... udh belajar yg "mantabs2" ;D
cobalah baca2 buku aplikatifnya sis....... karena topik2 seperti itu sebenarnya sangat menarik, namun juga sangat dalam sehingga kadang sulit dicerna.........
saya juga merekomendasi untuk membaca Brahmajala Sutta mengenai konsep2 Anatta.... itu akan sangat menarik loh.....
semoga bermanfaat _/\_
Quote from: dewi on 16 November 2008, 08:15:06 PM
Saya tadinya juga berpikir begitu. Itupula yang membuat saya semakin kagum dengan ajaran buddha. Ajaran jauh lebih penting dari "label". Namun jika ktp saya"bukan buddha", tapi ajaran yang saya anut buddha, nanti kalo ada teman/orang lain yang bertanya "agama kamu apa?" kalo saya jawab "bukan buddha" bukankah berarti saya sedang membohongi teman saya dan diri saya sendiri?(padahal berbohong kan melanggar sila, CMIIW)
Kalau ditanya seperti itu jawab saja agama sesuai KTP. Asumsinya kan yang ditanya ada identitas diri, jadi beri jawaban sesuai yang di KTP saja.
Quote from: dewi on 16 November 2008, 08:15:06 PM
Lalu jika ternyata teman saya itu "bukan buddha" yang "taat" dia pasti akan bertanya lagi "kalo kamu "bukan buddha" kenapa tidak menjalankan ajarannya? bla...bla..bla..dilanjutkan dengan ceramah dengan mengutip ayat2 sana-sini. Dan saya yakin mereka pasti tidak akan berhenti saampai bisa membuat saya patuh lagi pada ajaran tersebut.
Kenapa nggak dijalankan saja kalau tidak bertentangan dengan Ajaran Buddha? Misalnya: kalau tutup mata sambil berpose seperti orang berdoa, nggak ada yang tahukan apa yang sedang kamu pikirkan? Lantas apa yang harus dicemaskan?
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:22:44 PM
wah yang ngasih semangat ke saya banyak ya...senangnya... :P
Bagi teman-teman yang ingin tahu apa sebenarnya tujuan saya ingin pindah ke buddha/ingin mempelajari ajaran buddha, jawabannya sangat sederhana: SAYA HANYA INGIN BAHAGIA!!! saya ingin memahami apa itu kebahagiaan sejati. agama bagi saya adalah sarana/kendaraan yang bisa membantu saya untuk meraih kebahagiaan tersebut.
dan kenapa saya harus memahami bahagia, lewat ajaran buddha, kenapa tidak lewat ajaran yang saya anut sekarang saja?
1. saya yakin ajaran agama saya juga baik, tapi keterbatasan otak saya membuat saya kurang bisa memahami isi dari kitab suci saya. bagi saya isinya terlalu rumit, penuh kerancuan dan sangat sering membuat saya bingung. akhirnya saya tidak bisa mengamalkan ajaran, karena memahami artinya saja saya masih kesulitan.
2. dalam ajaran agama saya, seringkali saya harus menerima sesuatu tanpa boleh mempertanyakannya. dan itu tidak membuat saya bahagia karena sepertinya pikiran dan hati saya didisfungsikan secara paksa.
3. berdasarkan point 1, entah kenapa seringkali diri saya yang bodoh ini memahami ayat-ayat dalam kitab suci saya sebagai sesuatu yang memiliki potensi untuk "membenci" orang-orang tertentu. Banyak kata-kata di dalamnya yang bagi saya terlalu sadis seperti "bunuh" dan "perang". jujur hati saya sulit menerima kata-kata itu apapun alasannya.
intinya: agama saya mungkin kendaraan yang tepat bagi orang lain untuk mencapai bahagia, tapi bukan "yang tepat" untuk saya. untuk itulah saya harus mencari dan terus mencari mana yang paling pas bagi saya, sampai 4 bulan yang lalu saya mulai berkenalan dengan buddha.
dalam ajaran buddha saya menemukan hal-hal yang bagi saya luar biasa(karena tidak sama dengan ajaran di agama saya -seperti yang saya tulis di atas-):
1. bahasa yang digunakan mudah dimengerti (sesuai dengan kemampuan otak saya he..he..) ---> saya jadi punya banyak waktu untuk mengamalkan ajaran daripada terus-terusan berdebat kusir tentang "pemaknaan mana yang paling benar"
2. konsep ehipassiko(eh, bener ga sih?) membuat saya punya kesempatan untuk banyak bertanya sehingga bisa benar-benar memahami suatu ajaran
3. buddha sangat welas asih, bijaksana dan cinta damai ---> ini yang membuat hati saya tentram
banyak ajaran buddha yang sangat memberi saya pencerahan seperti "4 kebenaran mulia, pancasila, hukum karma, ehipassiko, tumimbal lahir dan nibbana" --->baru itu yang saya pelajari saat ini. saya juga sangat setuju dengan konsep buddha tentang "Tuhan". Bagi saya memang seharusnya Tuhan itu tidak bersifat personal. Konsep bahwa Tuhan bisa "murka", "mencintai", "membenci" (seperti yang diajarkan agama saya) sungguh sangat sulit diterima. sifat2 manusia tersebut tidak seharusnya disandangkan pada Tuhan. banyak manusia yang kemudian sok tahu tentang Tuhan sehingga bertindak seolah-olah ia sendiri adalah Tuhan.
yah..untuk sementara baru itu saja yang saya tahu dan pahami. untuk pembelajaran lebih lanjut, saya mohon bimbingannya dari anda-anda semua...terima kasih and maturnuwun :x
Akhirnya anda menyadari hal ini..
Semoga pengalaman anda seperti diatas, senantiasa anda uraikan dlm tulisan dan dipostkan di forum agar para penghuni yg lain bisa ikut belajar dari pengalaman dan pengamalan neng Dewi..
_/\_
Dalam kurun waktu 4 bulan sudah bisa mengenal banyak istilah2 buddhisme
Ini bukanlah hal yang kebetulan, dan di Buddhis memang tidak mengenal arti kata 'kebetulan'
Berarti dalam kehidupan sekarang sis Dewi berjodoh kembali dengan Buddha Dhamma dari tabungan kelahiran terdahulu
Begitu kenal langsung jatuh hati.. ;D
Semoga ajaran Buddha Dhamma dapat membawa ketenangan dan kedamaian dalam hidup sis Dewi ^:)^
sadhu..3X
sis dewi mempunyai hubungan karma sama BuddhaDhamma yey
kita masih sama-sama belajar, mohon pencerahannya ^^
Quote from: reenzia on 17 November 2008, 04:29:51 PM
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:22:44 PM
Bagi teman-teman yang ingin tahu apa sebenarnya tujuan saya ingin pindah ke buddha/ingin mempelajari ajaran buddha, jawabannya sangat sederhana: SAYA HANYA INGIN BAHAGIA!!! saya ingin memahami apa itu kebahagiaan sejati. agama bagi saya adalah sarana/kendaraan yang bisa membantu saya untuk meraih kebahagiaan tersebut.
bahagia yg bagaimana sis? saya harap maksud anda adalah bahagia karena lepas dari segala kemelekatan, kebencian dan kebodohan ;D
SAYA "HANYA" INGIN MENCAPAI PENERANGAN SEMPURNA ;D
salam dhamma,
sabbhe satta bhavantu sukki tatta, semoga semua mahluk hidup berbahagia
sadhu....sadhu....sadhu....._/\_
iya sis, maksud saya juga itu. cuman kan saya belum terlalu paham dengan "kata-kata" yang biasa digunakan di buddha ("penerangan", "pencerahan" adalah kata2 yang masih sangat baru bagi saya), jadi saya memilih menggunakan kata yang paling sederhana yakni "bahagia".
kemelekatan, kebodohan dan kebencian yang anda katakan adalah "sumber ketidakbahagiaan" bagi saya (mungkin anda biasa menyebutnya "sumber dukkha", CMIIW) maka dari itu saya lebih ingin mempelajari ajaran buddha daripada ajaran agama saya. ajaran buddha sangat membantu untuk melepaskan "sumber ketidakbahagiaan/sumber dukkha" sehingga kebahagiaan sejati kelak bisa saya capai. sesuatu yang tidak ada di ajaran agama saya.
semoga semua makhluk hidup berbahagia _/\_
[at] sis Dewi :)
sis Dewi .. berjodoh dengan Buddha Dhamma _/\_
belajar Buddha Dhamma bisa baca2 sutta dulu ......
Saya jg baru belajar kembali ajaran guru agung Buddha, sekitar 8 bulan
Renungan
"Walaupun seseorang banyak membaca kitab suci, tapi tidak berbuat sesuai Ajaran, maka orang yang lengah itu, seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain. Ia tidak akan memperoleh manfaat kehidupan suci. Walaupun seseorang hanya sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan Ajaran, menyingkirkan nafsu, kebencian dan kebodohan, memiliki pengertian benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak memiliki kemelekatan, maka ia akan memperoleh manfaat dari kehidupan suci" (Dhammapada I, 19 - 20)
Agama bukan buat label2an. selama anda merasa nyaman dengan apa yang anda lakukan, selama hal itu benar jalanilah. Kalo anda masih merasa takut, bingung, dsb, hanya karena ingin pindah agama, lebih baik jangan dilakukan. Apapun agama anda yang ada di KTP tidak akan sangat berpengaruh terhadap praktek kebenaran yang akan anda lakukan. Selama anda melakukan hal yang benar itu sudah cukup. Jika anda ingin tahu lebih jauh bagaimana buddhisme itu sendiri anda bisa cari tahu dan berusaha mempraktikannya, bukan memusingkan harus pindah agama atau tidak, yang penting adalahnya isinya dulu, bukan labelnya.. kalo ternyata anda pindah agama tapi ternyata ajaran yang ada kira bagus ini ternyata tidak cocok dengan anda bagaimana? padahal anda sudah mempertaruhkan semua resiko yang akan anda hadapi.
oke itu saja masukan dari saya, semoga bermanfaat. :)
Quote from: Virya on 17 November 2008, 06:01:45 PM
[at] sis Dewi :)
sis Dewi .. berjodoh dengan Buddha Dhamma _/\_
belajar Buddha Dhamma bisa baca2 sutta dulu ......
Saya jg baru belajar kembali ajaran guru agung Buddha, sekitar 8 bulan
Renungan
"Walaupun seseorang banyak membaca kitab suci, tapi tidak berbuat sesuai Ajaran, maka orang yang lengah itu, seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain. Ia tidak akan memperoleh manfaat kehidupan suci. Walaupun seseorang hanya sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan Ajaran, menyingkirkan nafsu, kebencian dan kebodohan, memiliki pengertian benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak memiliki kemelekatan, maka ia akan memperoleh manfaat dari kehidupan suci" (Dhammapada I, 19 - 20)
Quote from: P412k1+ on 17 November 2008, 07:09:30 PM
Agama bukan buat label2an. selama anda merasa nyaman dengan apa yang anda lakukan, selama hal itu benar jalanilah. Kalo anda masih merasa takut, bingung, dsb, hanya karena ingin pindah agama, lebih baik jangan dilakukan. Apapun agama anda yang ada di KTP tidak akan sangat berpengaruh terhadap praktek kebenaran yang akan anda lakukan. Selama anda melakukan hal yang benar itu sudah cukup. Jika anda ingin tahu lebih jauh bagaimana buddhisme itu sendiri anda bisa cari tahu dan berusaha mempraktikannya, bukan memusingkan harus pindah agama atau tidak, yang penting adalahnya isinya dulu, bukan labelnya.. kalo ternyata anda pindah agama tapi ternyata ajaran yang ada kira bagus ini ternyata tidak cocok dengan anda bagaimana? padahal anda sudah mempertaruhkan semua resiko yang akan anda hadapi.
oke itu saja masukan dari saya, semoga bermanfaat. :)
terima kasih atas saran-sarannya..saya akan coba lakukan sedikit demi sedikit...
Saya setuju dgn kalimat yg dibold o/ Andry di page 1.
Jika anda lari hanya karena melihat ketidaksesuaian ajaran dgn tindakan oknumnya, akankah satu saat anda berpindah lagi krn menemukan hal demikian di sini?
Saran saya, ngga tahu dah ada yg blg blum ya.. ga sempat baca lg mpe page trakhir.. dah ngantuk bgt ;D
Sis Dewi bisa mencoba menjalankan buddhisme dalam jubah agama anda.
Dgn anda berpindah agama, tentu saja anda merasa damai, tetapi tidak dgn org2 yg anda sayangi disekeliling anda yg msh mungkin gelisah dgn konflik2 batin mereka. Mengapa tdk mencoba menerapkan buddhisme dalam konteks agama anda sendiri? Buddhisme hakikatnya adlh kebenaran, dharma itu sendiri.
Karenanya, menurutku, dgn begitu sis bisa menciptakan nilai2 positif dan menyebarkannya ke sekeliling anda, yg akan berdampak positif pula memengaruhi mereka utk lebih menjadi positif.
Dgn mengubah diri anda terlebih dulu, dan baru ke orang2 di sekeliling anda. Dgn begitu pula akan membantu mencipta kerukunan dan toleransi antar umat beragama pula. Think far ahead :D
So met praktek yah.. ;)
smoga membahagiakan mahluk disekeliling anda :)
mettacitena
_/\_
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:22:44 PM
wah yang ngasih semangat ke saya banyak ya...senangnya... :P
1. saya yakin ajaran agama saya juga baik, tapi keterbatasan otak saya membuat saya kurang bisa memahami isi dari kitab suci saya. bagi saya isinya terlalu rumit, penuh kerancuan dan sangat sering membuat saya bingung. akhirnya saya tidak bisa mengamalkan ajaran, karena memahami artinya saja saya masih kesulitan.
Hm... malah banyak org2 yg pernah saya ajak diskusi, berpendapat bahwa ajaran buddha itu sangat2 rumit, lebih simpel ajaran agama lain, asal mengakui/percaya plus berbuat baik tentunya, pasti masuk surga.
Banyak yg ngaku bahwa pikiran mereka gak kuat ama yg berat berat :)
Hehehehe
Quote from: ryu on 17 November 2008, 11:25:48 AM
Quote from: johan3000 on 17 November 2008, 11:07:46 AM
Quote from: ryu on 17 November 2008, 10:56:34 AM
ringan tangan
yang digedein gak salah tuh??
jadi suka mukul khan artinya :))
Bro Ryu....(yg teliti)...
bagaimana penulisannya...
ringan tangan (suka membantu.... nah ada barang org lain jauh.... wah tangan kita sangat ringan
dan cepat memungut barang tsb dan dikembalikan pada pemilik... jadi kesempatan ini ngak kita
sia-sia kan......)
ringan tangan (memukul isteri.... atau juga isteri yg memukul suaminya)....
apakah ringan tangan berarti kedua-duanya atau gimana?
trims
hehehe bisa aja ringan tangan tuh copet :)) just kidding bro :))
:backtotopic:
:hammer: copet mah "panjang tangan" :))
:outoftopic: :backtotopic:
Quote from: andry on 16 November 2008, 09:49:33 PM
nih ta kuote kan..
Quote from: candra_mukti19 on 15 November 2008, 07:50:28 AM
setiap pagi dan sore, dan sbelum tidur saya bermeditasi samatha-vippasana, menyimak ajaran budha serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. saya juga mempraktikan meditasi prana ala hindu. saya juga membaca injil dan mengamalkan ajaran-ajarannya yang saya anggap baik untuk diamalkan. saya juga shalat sehari 5 kali, berpuasa di bulan ramadhan. apakah saya ini budhist, Hindu, kristiani ataukah muslim? terserah pada orang mau menyebut saya apa. bagi saya, kebenaran tidak perlu dikotak-dikotak dengan label agama. yang jelas, KTP saya muslim.
:jempol: setuju
Assalamu'alaikum, Dewi!
saya candra_mukti19. saya juga muslim seperti anda. saya juga tertarik dengan ajaran agama budha dan memperaktikannya. semoga anda semakin tercerahkan dengan ajaran budha.
Moderator izinkanlah saya sedikit memberi penjelasan mengenai Islam.
dalam islam itu terdapat 2 mazhab besar. sebagaimana setiap agama lain juga memiliki 2 mazhab besar. pada lahirnya, mazhab itu tampak bersatu padu, tapi pada hakikatnya keduanya sangat bertentangan faham (secara prinsip pokok ajaran). dalam kr****nn ada ka****k dan protestan, dalam budha mahayana dan theravada, dalam islam ada sunni dan syiah. dan memperhatikan cara penuturan anda, saya yakin bahwa anda adalah muslim sunni (ashlus sunnah waljamaah). ya kan? ketahuilah saudari, mazhab islam ini menurut saya adalah sesat, yaitu yang gemar ngomong "musuh", "bunuh", dll. ajaran yang menyulut rasa permusuhan dan kebencian. tapi, ketahuilah saudari. ajaran tersebut bukan ajaran murni islam. itu adalah ajaran islam yang telah diselewengkan, telah dirusak dan dicampur dengan ajaran-ajaran kafir. ajaran tersebut diciptakan oleh muawiyah, khalifah yang mengaku muslim, tapi membantai kluarga suci nabi muhammad. muawiyah membeli ulama-ulama palsu dan membayar mereka untuk menciptakan hadits-hadits dan ayat-ayat palsu. mazhab islam yang murni dan suci adalah mazhab islam ahlul bait, mazhab islam yang menyatakan bahwa budha gautama merupakan salah satu dari nabi Allah. konsep Allah telah diselewengkan artinya oleh ulama-ulama sunni, seolah-olah Allah adalah sebuah person yang hanya dapat berinteraksi dengan muhammad atau para nabi lainnya, tapi tidak dengan manusia yang tidak disebut nabi. tidak demikian, sebenarnya. Konsep Allah dalam islam itu sama persis dengan nibbana dalam agama budha. ia adalah realitas terakhir, yang menjadi sebab dan tujuan dari semua tindakan. sebagaimana ajaran budha, mazhab syiah imamiyah juga mengakui kebenaran reinkarnasi. dan rasulullah saw menyampaikan berita bahwa sebagian orang yang akan bereinkarnasi adalah Imam Hasan (cucu rasulullah), Abu Bakar (sahabat rasullah), dan Muawiyah (khalifah pengkhianat).
saya mendukung anda, jika anda hendak masuk ke dalam agama budha. menjalankan ajaran budha sama artinya dengan menjalankan ajaran islam yang murni. bedanya, mazhab islam syiah meyakini bahwa muhammad, serta para imam yang suci itu merupakan budha-budha pada zamannya. mereka adalah orang-orang yang tercerahkan sepenuhnya. mereka cerdas dan dapat berbicara sejak bayi, dan pengetahuan mereka menjangkau semesta. tidak satupun pertanyaan umat yang tidak dapat dijawab oleh beliu. cerita ini tentunya, tidak perlu dipercayai, melainkan silahkan buktikan sendiri. sebagaimana budha berkata "ehipasiko" (datang dan lihatlah sendiri). para pemimpin spiritual islam dari ahlul bait nabi, juga berkata, "lihatlah sendiri kebenarannya!". dan Allah bukanlah sosok person yang harus dipercayai keberadaannya tanpa bisa dilihat. seorang Yahudi bertanya kepada Ali bin Abi Thalib, "wahai Ali, apa engkau dapat melihat Allah". Ali menjawab, "Demi Allah, aku tidak akan menyembah tuhan yang tidak aku lihat".
apakah kita perlu menyembah?
bergantung dari tafsiran, apa itu menyembah. menyembah dalam pengertian islam yang benar bukanlah memberikan sesuatu kepada Allah, seperti penghormatan, memberikan pahala atau lain-lain. menyembah itu artinya segala usaha yang ditujukan untuk meraih Allah itu sendiri. itulah yang dimaksud dengan menyembah. dalam bahasa islam itu disebut "untuk mencari keridhoan Allah". sebagaimana umat budha yang segala aktifitasnya ditujukan untuk tujuan akhir yang tertinggi, yaitu nibbana.
sekarang ini, islam dipimpin oleh pemimpin yang terakhir, yaitu imam al-Mahdi. usianya sangat panjang, mencapai ratusan tahun. musuh-musuh islam yang mengetahui keberadaannya berusaha untuk menculik dan membunuhnya. lalu sang imam menghindari usaha pembunuhan tersebut di suatu tempat rahasia, sambil bersemedhi. dia akan menemui siapa-siapa saja yang ingin dia temui. namun, rasulullah sudah menyatakan bahwa imam mahdi akan mengungumkan keberadaan dirinya kepada seluruh manusia ketika terjadi invasi ke baitullah, yaitu ke mekkah. sebelum musuh-musuh islam itu dapat menyentuh baitullah, maka imam mahdi akan muncul, melakukan perlawanan, menumpas kebatilan secara menyeluruh di seluruh dunia. sehingga di dunia ini dipenuhi dengan kesejahtraan.
[at] Dewi
tidak usah takut dan sebenarnya Dewi dapat menjalankan agama dewi sekarang dan mempraktekkan buddhisme
karena sekali lagi buddhisme bukan suatu agama, tetapi suatu pandangan tentang kehidupan ini,
jadi anggap saja belajar, dan inti dari Buddhisme adalah Dhamma, dimana Dhamma itu adalah kebenaran mutlak yang harus kita(seorang Buddhis) untuk mencarinya dan menemukannya, memahaminya, dan mengamininya
Sang Buddha Gautama sendiri pernah mengatakan bahwa Dhamma yang baru ia ajarkan hanyalah beberapa daun saja dari pada hutan yang sangat luas.
untuk beberapa oknum dari agama dewi yang bersikap radikal itu, jangan langsung menganggap agama Dewi sekarang adalah tidak baik, karena itu hanyalah perbuatan beberapa manusia yang mempunyai pandangan berbeda terhadap agama Dewi saat ini.
tapi kalau menurut saya Dewi seharusnya bertanggung jawab untuk meluruskan mereka-mereka semua agar apa yang anggap Dewi itu Baik atau Buruk dapat mereka telaah kembali, dan sebaiknya Dewi minta bantuan kepada ulama/pemuka agama lain yang dapat membantu Dewi.
karena Dewi tau maka itu menjadi tanggung jawab Dewi, jangan Dewi diam saja, karena itu sama saja mengiyakan perbuatan oknum2 tersebut yg tidak bertanggung jawab
[at] Jeng Dewi = Saya pernah Mendengar dari Teman saya seorang Buddhist bahwa banyak Temannya yang Non Buddhist Islam dan ka****k mempunyai pola pikir Buddhism seperti Bro Candra melakukan Meditasi Samatha dan Vipasana serta praktek Dhamma dalam kehidupan sehari-hari tanpa pindah agama. Semua Agama adalah baik akan tetapi yang tidak baik adalah Oknumnya.
[at] Mas Hatred = Sepertinya anda telah Berubah......... :)
Semoga Semua Makhluk Berbahagia
Gunawan S S
[at] Gunawan
Dengan segala hormat,
saya tidak berubah.
tetapi saya setuju Post saya tadi di Lock karena sudah tidak sehat lagi
mungkin kita salah paham dan kata2 saya terlalu explicit sehingga memancing emosi rekan2 sekalian.
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 02:03:26 PM
[at] Gunawan
Dengan segala hormat,
saya tidak berubah.
tetapi saya setuju Post saya tadi di Lock karena sudah tidak sehat lagi
mungkin kita salah paham dan kata2 saya terlalu explicit sehingga memancing emosi rekan2 sekalian.
[at] Mas Hatred = Senang Sekali anda menyadari kekeliruan yang telah anda buat, semoga diskusi selanjutnya akan menjadi lebih baik dan mendidik bagi kita semua yang terlibat di forum ini....... :)
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 01:41:48 PM
[at] Dewi
tidak usah takut dan sebenarnya Dewi dapat menjalankan agama dewi sekarang dan mempraktekkan buddhisme
karena sekali lagi buddhisme bukan suatu agama, tetapi suatu pandangan tentang kehidupan ini,
jadi anggap saja belajar, dan inti dari Buddhisme adalah Dhamma, dimana Dhamma itu adalah kebenaran mutlak yang harus kita(seorang Buddhis) untuk mencarinya dan menemukannya, memahaminya, dan mengamininya
Sang Buddha Gautama sendiri pernah mengatakan bahwa Dhamma yang baru ia ajarkan hanyalah beberapa daun saja dari pada hutan yang sangat luas.
untuk beberapa oknum dari agama dewi yang bersikap radikal itu, jangan langsung menganggap agama Dewi sekarang adalah tidak baik, karena itu hanyalah perbuatan beberapa manusia yang mempunyai pandangan berbeda terhadap agama Dewi saat ini.
tapi kalau menurut saya Dewi seharusnya bertanggung jawab untuk meluruskan mereka-mereka semua agar apa yang anggap Dewi itu Baik atau Buruk dapat mereka telaah kembali, dan sebaiknya Dewi minta bantuan kepada ulama/pemuka agama lain yang dapat membantu Dewi.
karena Dewi tau maka itu menjadi tanggung jawab Dewi, jangan Dewi diam saja, karena itu sama saja mengiyakan perbuatan oknum2 tersebut yg tidak bertanggung jawab
saya sudah sering berusaha bro, tapi entah kenapa saya selalu kalah(satu lawan banyak bro). seringkali saya dianggap munafik/tidak mau membela agama dll karena saya tidak pernah mau membenci apalagi menyakiti siapapun. padahal bagi mereka jelas, agama x dan y adalah musuh (saya sering juga menemukan tulisan2 berbau permusuhan itu di kitab suci saya).
saya juga sadar kalo yang salah itu bukan agama saya tapi oknum2nya. tapi jumlah oknum yang ada kok sepertinya semakin hari semakin banyak...yang radikal bisa sampai membunuh, yang moderat(yang sering saya temui) juga penuh kebencian(alasannya, intinya selalu sama: "mereka yang memulai kok" "masak diserang diam saja?" "kita wajib membela agama" dll) jujur, saya tidak tahan dengan aura semacam itu..
sekali lagi ini bukan masalah "AGAMA SAYA SALAH/TIDAK BAIK", ini masalah "DIRI SAYA YANG TIDAK COCOK DENGAN AJARAN AGAMA SAYA".
ini bukan tentang "agama saya" tapi tentang "diri saya". mohon jangan menggeneralisir/salah paham...
semoga semua makhluk berbahagia _/\_
stop menghina agama dulu anda..
-_-"
gw bacane jadi gmana banget gitu loh..
To Dewi,
anda lebih banyak mengurus ursan di luar diri kamu seperti melihat banyaknya pertentangan dan kebencian,ini tentu tidak akan berakhir,agama Buddha mengajarkan untuk mendamaikan diri sendiri terlebih dahulu baru melihat mendamaikan keluar. kalau diri sendiri seperti anda sekarang tidak pernah puas dan selalu melihat kesalahan orang lain...saya ga jamin ketika kamu ada di agama Buddha dan melihat hal yang sama lalu anda akan berteriak untuk pindah agama lagi,kapan puas?
Look into ur self! ga adayang bisa merubah diri kamu kecuali diri kamu menginginkan berubah bahkan Buddha tidak bisa menolong kamu dari dosa-dosa tapi mengikuti ajaran Buddha bisa membuat kamu menyelamatkan diri kamu dari dosa-dosa.
Quote from: dewi on 18 November 2008, 05:01:53 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 01:41:48 PM
[at] Dewi
tidak usah takut dan sebenarnya Dewi dapat menjalankan agama dewi sekarang dan mempraktekkan buddhisme
karena sekali lagi buddhisme bukan suatu agama, tetapi suatu pandangan tentang kehidupan ini,
jadi anggap saja belajar, dan inti dari Buddhisme adalah Dhamma, dimana Dhamma itu adalah kebenaran mutlak yang harus kita(seorang Buddhis) untuk mencarinya dan menemukannya, memahaminya, dan mengamininya
Sang Buddha Gautama sendiri pernah mengatakan bahwa Dhamma yang baru ia ajarkan hanyalah beberapa daun saja dari pada hutan yang sangat luas.
untuk beberapa oknum dari agama dewi yang bersikap radikal itu, jangan langsung menganggap agama Dewi sekarang adalah tidak baik, karena itu hanyalah perbuatan beberapa manusia yang mempunyai pandangan berbeda terhadap agama Dewi saat ini.
tapi kalau menurut saya Dewi seharusnya bertanggung jawab untuk meluruskan mereka-mereka semua agar apa yang anggap Dewi itu Baik atau Buruk dapat mereka telaah kembali, dan sebaiknya Dewi minta bantuan kepada ulama/pemuka agama lain yang dapat membantu Dewi.
karena Dewi tau maka itu menjadi tanggung jawab Dewi, jangan Dewi diam saja, karena itu sama saja mengiyakan perbuatan oknum2 tersebut yg tidak bertanggung jawab
saya sudah sering berusaha bro, tapi entah kenapa saya selalu kalah(satu lawan banyak bro). seringkali saya dianggap munafik/tidak mau membela agama dll karena saya tidak pernah mau membenci apalagi menyakiti siapapun. padahal bagi mereka jelas, agama x dan y adalah musuh (saya sering juga menemukan tulisan2 berbau permusuhan itu di kitab suci saya).
saya juga sadar kalo yang salah itu bukan agama saya tapi oknum2nya. tapi jumlah oknum yang ada kok sepertinya semakin hari semakin banyak...yang radikal bisa sampai membunuh, yang moderat(yang sering saya temui) juga penuh kebencian(alasannya, intinya selalu sama: "mereka yang memulai kok" "masak diserang diam saja?" "kita wajib membela agama" dll) jujur, saya tidak tahan dengan aura semacam itu..
sekali lagi ini bukan masalah "AGAMA SAYA SALAH/TIDAK BAIK", ini masalah "DIRI SAYA YANG TIDAK COCOK DENGAN AJARAN AGAMA SAYA".
ini bukan tentang "agama saya" tapi tentang "diri saya". mohon jangan menggeneralisir/salah paham...
semoga semua makhluk berbahagia _/\_
Sis Dewi,
Anda menjelek2an agama yang dianut sebelumnya biasanya tanpa disadari juga terdapat dosa (kebencian) disana.... ini hanya mengingatkan saja..... coba amati bathin anda...
Quote from: dewi on 18 November 2008, 05:01:53 PM
saya sudah sering berusaha bro, tapi entah kenapa saya selalu kalah(satu lawan banyak bro). seringkali saya dianggap munafik/tidak mau membela agama dll karena saya tidak pernah mau membenci apalagi menyakiti siapapun. padahal bagi mereka jelas, agama x dan y adalah musuh (saya sering juga menemukan tulisan2 berbau permusuhan itu di kitab suci saya).
saya juga sadar kalo yang salah itu bukan agama saya tapi oknum2nya. tapi jumlah oknum yang ada kok sepertinya semakin hari semakin banyak...yang radikal bisa sampai membunuh, yang moderat(yang sering saya temui) juga penuh kebencian(alasannya, intinya selalu sama: "mereka yang memulai kok" "masak diserang diam saja?" "kita wajib membela agama" dll) jujur, saya tidak tahan dengan aura semacam itu..
sekali lagi ini bukan masalah "AGAMA SAYA SALAH/TIDAK BAIK", ini masalah "DIRI SAYA YANG TIDAK COCOK DENGAN AJARAN AGAMA SAYA".
ini bukan tentang "agama saya" tapi tentang "diri saya". mohon jangan menggeneralisir/salah paham...
semoga semua makhluk berbahagia _/\_
saya rasa sis nda perlu khawatir dianggap apa oleh mereka
kita cukup mengerti mengapa, maka semua hal seperti perbedaan, mengapa mereka seperti itu, kekhawatiran sis sendiri, merasa cocok atau tidak cocok, merasa kita benar dan dia salah semua tidak akan menjadi bahan perdebatan lagi, karena pencarian seperti itu membuat kita makin tersesat dan terjebak dalam roda samsara
pahami itu sis _/\_
Quote from: william_phang on 18 November 2008, 05:24:13 PM
Quote from: dewi on 18 November 2008, 05:01:53 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 01:41:48 PM
[at] Dewi
tidak usah takut dan sebenarnya Dewi dapat menjalankan agama dewi sekarang dan mempraktekkan buddhisme
karena sekali lagi buddhisme bukan suatu agama, tetapi suatu pandangan tentang kehidupan ini,
jadi anggap saja belajar, dan inti dari Buddhisme adalah Dhamma, dimana Dhamma itu adalah kebenaran mutlak yang harus kita(seorang Buddhis) untuk mencarinya dan menemukannya, memahaminya, dan mengamininya
Sang Buddha Gautama sendiri pernah mengatakan bahwa Dhamma yang baru ia ajarkan hanyalah beberapa daun saja dari pada hutan yang sangat luas.
untuk beberapa oknum dari agama dewi yang bersikap radikal itu, jangan langsung menganggap agama Dewi sekarang adalah tidak baik, karena itu hanyalah perbuatan beberapa manusia yang mempunyai pandangan berbeda terhadap agama Dewi saat ini.
tapi kalau menurut saya Dewi seharusnya bertanggung jawab untuk meluruskan mereka-mereka semua agar apa yang anggap Dewi itu Baik atau Buruk dapat mereka telaah kembali, dan sebaiknya Dewi minta bantuan kepada ulama/pemuka agama lain yang dapat membantu Dewi.
karena Dewi tau maka itu menjadi tanggung jawab Dewi, jangan Dewi diam saja, karena itu sama saja mengiyakan perbuatan oknum2 tersebut yg tidak bertanggung jawab
saya sudah sering berusaha bro, tapi entah kenapa saya selalu kalah(satu lawan banyak bro). seringkali saya dianggap munafik/tidak mau membela agama dll karena saya tidak pernah mau membenci apalagi menyakiti siapapun. padahal bagi mereka jelas, agama x dan y adalah musuh (saya sering juga menemukan tulisan2 berbau permusuhan itu di kitab suci saya).
saya juga sadar kalo yang salah itu bukan agama saya tapi oknum2nya. tapi jumlah oknum yang ada kok sepertinya semakin hari semakin banyak...yang radikal bisa sampai membunuh, yang moderat(yang sering saya temui) juga penuh kebencian(alasannya, intinya selalu sama: "mereka yang memulai kok" "masak diserang diam saja?" "kita wajib membela agama" dll) jujur, saya tidak tahan dengan aura semacam itu..
sekali lagi ini bukan masalah "AGAMA SAYA SALAH/TIDAK BAIK", ini masalah "DIRI SAYA YANG TIDAK COCOK DENGAN AJARAN AGAMA SAYA".
ini bukan tentang "agama saya" tapi tentang "diri saya". mohon jangan menggeneralisir/salah paham...
semoga semua makhluk berbahagia _/\_
Sis Dewi,
Anda menjelek2an agama yang dianut sebelumnya biasanya tanpa disadari juga terdapat dosa (kebencian) disana.... ini hanya mengingatkan saja..... coba amati bathin anda...
apakah yang diungkapkan sdri.Dewi adalah kenyataan/fakta ?? apakah mengungkapkan fakta dianggap menjelek-jelekkan ??
saya kira sdri. Dewi sudah bertindak cukup bijaksana dengan tidak menyebutkan identitas agama-nya supaya tidak timbul ekses ekses pembaca-nya. sdri.Dewi hanya mengungkapkan pandangan beliau tentang apa yang ditemui di dalam agama yang dianutnya sekarang ini.
Dalam hal ini porsi pernyataan sdri.Dewi saya kira sudah dalam koridor yang sudah cukup santun.
Jalan tengah aja sis, kita harus pandai2 melihat situasi , hindari konflik sebisa mungkin, yang terpenting dalam memahami ajaran Buddha adalah meningkatnya kualitas batin kita. Segala sesuatu akan berjalan sesuai dengan waktu dan berbuahnya karma baik yg disertai usaha yg tulus.
Ketakutan utama bersumber dari pikiran kita sendiri tetapi tentunya harus juga bersikap bijaksana ketika kita masih berinteraksi di lingkungan sosial kita berada.
teman-teman se-dhamma,
saya benar2 minta maaf jika ungkapan uneg2 saya terhadap agama saya membuat teman2 tidak nyaman. sebenarnya saya sudah berusaha agar curahan hati saya tidak menjurus pada "menjelek2kan agama saya" makanya saya tidak pernah menyebutkan agama saya apa (bahkan inisial pun tidak saya tulis eksplisit).
tapi melihat reaksi teman2 sepertinya secara saya tidak sadari saya memang telah melakukan itu. jadi sekali lagi saya minta maaf.
mulai sekarang saya TIDAK AKAN MEMBAHAS PERSOALAN AGAMA SAYA LAGI di forum ini. saya juga tidak ingin menambah dosa.
benar juga kata bung nyanadhana, saya terlalu mengurusi yang di luar diri saya padahal jelas2 itu tidak membuat saya bahagia.
so, buat temen2 semua yang telah memberikan pendapatnya saya ucapkan terima kasih.
CASE CLOSED!!
tolong ini thread ditutup saja mod. terima kasih. _/\_
Ngak apa2 koq wi, santai aja disini, justru dengan ketulusan niat kamu, kami merasa nyaman dan friendly. Tidak ada yg salah dan benar dalam hal ini. Semua hanyalah sebuah fenomena kehidupan. Kalo ngak ada bumbu, kadang hidup menjadi hambar juga. So take it easy aja. _/\_
Kesimpulannya sih kita2 jg pada welcome pada sis dewi, tp teman2 hanya mengingatkan kalau berpindah keyakinan itu belum tentu satu hal yg bagus jika tanpa pengamatan yg jelas. Dan akan lebih menggembirakan tentunya jika sis dewi berhasil mengubah orang disekitar utk menjadi lebih baik lg dgn nilai2 buddhisme tanpa perlu menjadi buddhist. Tapi tentu jika sis dewi merasa mantap, kita jg welcome koq..
Jadi teringat yg dikatakan oleh mbak Dewi Lestari, pengarang Supernova (soalnya nicknya sama, 'dewi') saat menyatakan keinginannya utk menjadi buddhist pd Bhante Wong Shin di Vipassana Graha. Jawaban Beliau, "agama buddha itu bagus. kalo diambil yah bagus.. kalo nda diambil ya tetep bagus juga.."
So make ur decision wisely yah.. :)
mettacittena
_/\_
semua wajar aja, saya dapat memahami itu sis, soalnya saya juga pernah begitu, saya pernah mencari perbedaan, membandingkan dan mencari kebenaran yang akhirnya membuat saya terbelenggu sendiri dalam kebingungan, tapi dalam dhamma kita memang dituntut untuk ehipasiko = datang dan buktikan, kita memang dituntut untuk bersikap kritis
tapi dengan bijaksana, tidak sepihak, oleh karena itu saya harap kita dapat sama-sama belajar
salam dhamma , namo shangyang adhi buddhaya _/\_
Semoga semua mahluk berbahagia _/\_
Quote from: dewi on 18 November 2008, 06:05:57 PM
teman-teman se-dhamma,
saya benar2 minta maaf jika ungkapan uneg2 saya terhadap agama saya membuat teman2 tidak nyaman. sebenarnya saya sudah berusaha agar curahan hati saya tidak menjurus pada "menjelek2kan agama saya" makanya saya tidak pernah menyebutkan agama saya apa (bahkan inisial pun tidak saya tulis eksplisit).
tapi melihat reaksi teman2 sepertinya secara saya tidak sadari saya memang telah melakukan itu. jadi sekali lagi saya minta maaf.
mulai sekarang saya TIDAK AKAN MEMBAHAS PERSOALAN AGAMA SAYA LAGI di forum ini. saya juga tidak ingin menambah dosa.
benar juga kata bung nyanadhana, saya terlalu mengurusi yang di luar diri saya padahal jelas2 itu tidak membuat saya bahagia.
so, buat temen2 semua yang telah memberikan pendapatnya saya ucapkan terima kasih.
CASE CLOSED!!
tolong ini thread ditutup saja mod. terima kasih. _/\_
This is alot better..no?
huahuauhua..
jalanin ajah apa yg loe anggap bener..ngapaen mikir masa lalu yg dah lwat, ato khawatir masa depan yg belum sampe?
just live in present moment lar..
jalanin ajah..
nanti juga keluar sendiri jawapannya...
Buddhism or Agama dulu loe..
iya, terima kasih semua...
semoga semua makhluk berbahagia _/\_
mod, ini thread tlg di-lock ya, udah selesai...terima kasih :x
Quote from: william_phang on 18 November 2008, 05:24:13 PM
Quote from: dewi on 18 November 2008, 05:01:53 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 01:41:48 PM
[at] Dewi
tidak usah takut dan sebenarnya Dewi dapat menjalankan agama dewi sekarang dan mempraktekkan buddhisme
karena sekali lagi buddhisme bukan suatu agama, tetapi suatu pandangan tentang kehidupan ini,
jadi anggap saja belajar, dan inti dari Buddhisme adalah Dhamma, dimana Dhamma itu adalah kebenaran mutlak yang harus kita(seorang Buddhis) untuk mencarinya dan menemukannya, memahaminya, dan mengamininya
Sang Buddha Gautama sendiri pernah mengatakan bahwa Dhamma yang baru ia ajarkan hanyalah beberapa daun saja dari pada hutan yang sangat luas.
untuk beberapa oknum dari agama dewi yang bersikap radikal itu, jangan langsung menganggap agama Dewi sekarang adalah tidak baik, karena itu hanyalah perbuatan beberapa manusia yang mempunyai pandangan berbeda terhadap agama Dewi saat ini.
tapi kalau menurut saya Dewi seharusnya bertanggung jawab untuk meluruskan mereka-mereka semua agar apa yang anggap Dewi itu Baik atau Buruk dapat mereka telaah kembali, dan sebaiknya Dewi minta bantuan kepada ulama/pemuka agama lain yang dapat membantu Dewi.
karena Dewi tau maka itu menjadi tanggung jawab Dewi, jangan Dewi diam saja, karena itu sama saja mengiyakan perbuatan oknum2 tersebut yg tidak bertanggung jawab
saya sudah sering berusaha bro, tapi entah kenapa saya selalu kalah(satu lawan banyak bro). seringkali saya dianggap munafik/tidak mau membela agama dll karena saya tidak pernah mau membenci apalagi menyakiti siapapun. padahal bagi mereka jelas, agama x dan y adalah musuh (saya sering juga menemukan tulisan2 berbau permusuhan itu di kitab suci saya).
saya juga sadar kalo yang salah itu bukan agama saya tapi oknum2nya. tapi jumlah oknum yang ada kok sepertinya semakin hari semakin banyak...yang radikal bisa sampai membunuh, yang moderat(yang sering saya temui) juga penuh kebencian(alasannya, intinya selalu sama: "mereka yang memulai kok" "masak diserang diam saja?" "kita wajib membela agama" dll) jujur, saya tidak tahan dengan aura semacam itu..
sekali lagi ini bukan masalah "AGAMA SAYA SALAH/TIDAK BAIK", ini masalah "DIRI SAYA YANG TIDAK COCOK DENGAN AJARAN AGAMA SAYA".
ini bukan tentang "agama saya" tapi tentang "diri saya". mohon jangan menggeneralisir/salah paham...
semoga semua makhluk berbahagia _/\_
Sis Dewi,
Anda menjelek2an agama yang dianut sebelumnya biasanya tanpa disadari juga terdapat dosa (kebencian) disana.... ini hanya mengingatkan saja..... coba amati bathin anda...
Maaf, bukan bermaksud mem"vonis", tetapi saya kira dalam hal ini, pernyataan sdr.William telah membuat sdri.dewi untuk "menarik" diri dari thread ini. Karena dari quote reply sdri.dewi, tidak ada "AROMA" kebencian dari sdri.dewi terhadap "agama yang dianutnya dulu". Semua quote sdri.reply dalam koridor pertanyaan yang santun dan tidak dalam kesan MEMPERTANYAKAN...
Mungkin ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, untuk berhati hati dalam mengungkapkan sesuatu hal... Sebelum kita menulis sesuatu, seharusnya dipikirkan apa efek apabila tulisan kita muncul di publik.
Sekali lagi mohon maaf jika ada yang merasa tersinggung.
[at] Dewi
kalau dia masih liat post ini, moga moga
Saya pernah dengar suatu tips dari suatu Radio tentang seseorang yang ingin keluar kerja/pindah kerja
alasan orang tersebut adalah karena tidak cocok dengan perusahaannya, karena diomelin terus, karena perusahaan itu tidak sejalan sesuai pikiran nya dan jobnya tidak meng-enakkan buat dia
lalu orang di Radio mengatakan sebagai berikut:
"Sebenarnya saat kita ingin pindah kerja kita lihat dulu dimana masalahnya apakah memang perusahaannya atau jobnya yang menjadi masalah, jika jobnya cobalah ajukan job yang menurut anda lebih baik bagi anda kepada bos anda, lalu jika memang perusahaan yang menjadi masalah
maka anda sebaiknya memang pindah dari perusahaan tersebut, tetapi jika masalah tersebut adalah diri anda sendiri maka kemanapun anda membawa diri anda, masalah tersebut tetap akan muncul, walau itu di job anda yang lain atau perusahaan anda yang baru
bila memang oknum-oknum di agama anda yang membuat anda tidak nyaman, maka saat anda menjadi Buddhis akan sama saja, karena Toh tidak ada jaminan orang2 yang mengaku sebagai Buddhis tdk akan mengatakan/berfikiran hal yang sama seperti oknum2 di agama anda saat ini.
dan perlu saya tegaskan sekali lagi saya tidak menyalahkan agama anda, tetapi Oknum2 agama anda. harap baca kembali dengan hati hati reply saya yang dulu dulu.
sis dewi gak perlu menarik diri kok..
kalo masih ada yg mengganjal di benak, ungkapkan saja di sini..
memang kalau 'menjelek2an' itu tdak baik..
tapi kalau 'disajikan' dalam bentuk penyadaran, dan menjadikan hal itu sebagai batu loncatan, itu adalah hal yg baik untuk di-sharing bersama di forum ini..
take it easy, sis.. :)
Quote from: dilbert on 18 November 2008, 09:31:19 PM
Quote from: william_phang on 18 November 2008, 05:24:13 PM
Quote from: dewi on 18 November 2008, 05:01:53 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 01:41:48 PM
[at] Dewi
tidak usah takut dan sebenarnya Dewi dapat menjalankan agama dewi sekarang dan mempraktekkan buddhisme
karena sekali lagi buddhisme bukan suatu agama, tetapi suatu pandangan tentang kehidupan ini,
jadi anggap saja belajar, dan inti dari Buddhisme adalah Dhamma, dimana Dhamma itu adalah kebenaran mutlak yang harus kita(seorang Buddhis) untuk mencarinya dan menemukannya, memahaminya, dan mengamininya
Sang Buddha Gautama sendiri pernah mengatakan bahwa Dhamma yang baru ia ajarkan hanyalah beberapa daun saja dari pada hutan yang sangat luas.
untuk beberapa oknum dari agama dewi yang bersikap radikal itu, jangan langsung menganggap agama Dewi sekarang adalah tidak baik, karena itu hanyalah perbuatan beberapa manusia yang mempunyai pandangan berbeda terhadap agama Dewi saat ini.
tapi kalau menurut saya Dewi seharusnya bertanggung jawab untuk meluruskan mereka-mereka semua agar apa yang anggap Dewi itu Baik atau Buruk dapat mereka telaah kembali, dan sebaiknya Dewi minta bantuan kepada ulama/pemuka agama lain yang dapat membantu Dewi.
karena Dewi tau maka itu menjadi tanggung jawab Dewi, jangan Dewi diam saja, karena itu sama saja mengiyakan perbuatan oknum2 tersebut yg tidak bertanggung jawab
saya sudah sering berusaha bro, tapi entah kenapa saya selalu kalah(satu lawan banyak bro). seringkali saya dianggap munafik/tidak mau membela agama dll karena saya tidak pernah mau membenci apalagi menyakiti siapapun. padahal bagi mereka jelas, agama x dan y adalah musuh (saya sering juga menemukan tulisan2 berbau permusuhan itu di kitab suci saya).
saya juga sadar kalo yang salah itu bukan agama saya tapi oknum2nya. tapi jumlah oknum yang ada kok sepertinya semakin hari semakin banyak...yang radikal bisa sampai membunuh, yang moderat(yang sering saya temui) juga penuh kebencian(alasannya, intinya selalu sama: "mereka yang memulai kok" "masak diserang diam saja?" "kita wajib membela agama" dll) jujur, saya tidak tahan dengan aura semacam itu..
sekali lagi ini bukan masalah "AGAMA SAYA SALAH/TIDAK BAIK", ini masalah "DIRI SAYA YANG TIDAK COCOK DENGAN AJARAN AGAMA SAYA".
ini bukan tentang "agama saya" tapi tentang "diri saya". mohon jangan menggeneralisir/salah paham...
semoga semua makhluk berbahagia _/\_
Sis Dewi,
Anda menjelek2an agama yang dianut sebelumnya biasanya tanpa disadari juga terdapat dosa (kebencian) disana.... ini hanya mengingatkan saja..... coba amati bathin anda...
Maaf, bukan bermaksud mem"vonis", tetapi saya kira dalam hal ini, pernyataan sdr.William telah membuat sdri.dewi untuk "menarik" diri dari thread ini. Karena dari quote reply sdri.dewi, tidak ada "AROMA" kebencian dari sdri.dewi terhadap "agama yang dianutnya dulu". Semua quote sdri.reply dalam koridor pertanyaan yang santun dan tidak dalam kesan MEMPERTANYAKAN...
Mungkin ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, untuk berhati hati dalam mengungkapkan sesuatu hal... Sebelum kita menulis sesuatu, seharusnya dipikirkan apa efek apabila tulisan kita muncul di publik.
Sekali lagi mohon maaf jika ada yang merasa tersinggung.
Sorry sis Dewi dan juga bro/sis yang lainnya karena posting saya jadi bikin sis Dewi menarik diri...
Quote from: fran on 17 November 2008, 04:38:35 PM
Quote from: dewi on 17 November 2008, 04:22:44 PM
wah yang ngasih semangat ke saya banyak ya...senangnya... :P
Bagi teman-teman yang ingin tahu apa sebenarnya tujuan saya ingin pindah ke buddha/ingin mempelajari ajaran buddha, jawabannya sangat sederhana: SAYA HANYA INGIN BAHAGIA!!! saya ingin memahami apa itu kebahagiaan sejati. agama bagi saya adalah sarana/kendaraan yang bisa membantu saya untuk meraih kebahagiaan tersebut.
dan kenapa saya harus memahami bahagia, lewat ajaran buddha, kenapa tidak lewat ajaran yang saya anut sekarang saja?
1. saya yakin ajaran agama saya juga baik, tapi keterbatasan otak saya membuat saya kurang bisa memahami isi dari kitab suci saya. bagi saya isinya terlalu rumit, penuh kerancuan dan sangat sering membuat saya bingung. akhirnya saya tidak bisa mengamalkan ajaran, karena memahami artinya saja saya masih kesulitan.
2. dalam ajaran agama saya, seringkali saya harus menerima sesuatu tanpa boleh mempertanyakannya. dan itu tidak membuat saya bahagia karena sepertinya pikiran dan hati saya didisfungsikan secara paksa.
3. berdasarkan point 1, entah kenapa seringkali diri saya yang bodoh ini memahami ayat-ayat dalam kitab suci saya sebagai sesuatu yang memiliki potensi untuk "membenci" orang-orang tertentu. Banyak kata-kata di dalamnya yang bagi saya terlalu sadis seperti "bunuh" dan "perang". jujur hati saya sulit menerima kata-kata itu apapun alasannya.
intinya: agama saya mungkin kendaraan yang tepat bagi orang lain untuk mencapai bahagia, tapi bukan "yang tepat" untuk saya. untuk itulah saya harus mencari dan terus mencari mana yang paling pas bagi saya, sampai 4 bulan yang lalu saya mulai berkenalan dengan buddha.
dalam ajaran buddha saya menemukan hal-hal yang bagi saya luar biasa(karena tidak sama dengan ajaran di agama saya -seperti yang saya tulis di atas-):
1. bahasa yang digunakan mudah dimengerti (sesuai dengan kemampuan otak saya he..he..) ---> saya jadi punya banyak waktu untuk mengamalkan ajaran daripada terus-terusan berdebat kusir tentang "pemaknaan mana yang paling benar"
2. konsep ehipassiko(eh, bener ga sih?) membuat saya punya kesempatan untuk banyak bertanya sehingga bisa benar-benar memahami suatu ajaran
3. buddha sangat welas asih, bijaksana dan cinta damai ---> ini yang membuat hati saya tentram
banyak ajaran buddha yang sangat memberi saya pencerahan seperti "4 kebenaran mulia, pancasila, hukum karma, ehipassiko, tumimbal lahir dan nibbana" --->baru itu yang saya pelajari saat ini. saya juga sangat setuju dengan konsep buddha tentang "Tuhan". Bagi saya memang seharusnya Tuhan itu tidak bersifat personal. Konsep bahwa Tuhan bisa "murka", "mencintai", "membenci" (seperti yang diajarkan agama saya) sungguh sangat sulit diterima. sifat2 manusia tersebut tidak seharusnya disandangkan pada Tuhan. banyak manusia yang kemudian sok tahu tentang Tuhan sehingga bertindak seolah-olah ia sendiri adalah Tuhan.
yah..untuk sementara baru itu saja yang saya tahu dan pahami. untuk pembelajaran lebih lanjut, saya mohon bimbingannya dari anda-anda semua...terima kasih and maturnuwun :x
Akhirnya anda menyadari hal ini..
Semoga pengalaman anda seperti diatas, senantiasa anda uraikan dlm tulisan dan dipostkan di forum agar para penghuni yg lain bisa ikut belajar dari pengalaman dan pengamalan neng Dewi..
[at] sobat-sobat
ditunggu candra di :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6171.new#new
lho kok jadi pada merasa bersalah sih? jadi gak enak... :-[
saya kan cuma menarik diri dari thread ini (karena masalah saya tentang "pindah agama" saya anggap sudah selesai) bukan dari forum ini.
bagi yang belum tau apa keputusan saya, baiklah saya beri tahu:
1. saya tidak jadi pindah agama (walaupun kepercayaan saya terhadap agama saya tidak 100%)
2. saya tetap belajar buddha dhamma
3. saya tetap mengikuti forum ini, tapi bukan untuk "mengeluh tentang agama saya" melainkan "belajar dhamma dari teman2 yang lain"
4. saya juga berhenti melihat forum2 khusus agama saya(baik yang pro maupun yang kontra), menurut saya itu tidak perlu lagi karena saya memutuskan untuk lebih fokus ke diri saya dulu(memperbaiki batin saya sendiri) daripada ke orang lain.
jadi begitu...
kalo saya ada pertanyaan di thread lain tolaong dijawab ya...mohon bimbingannya..
semoga semua makhluk berbahagia _/\_
[at] atas
selamat atas pilihan anda
Harus saya akui, itu adalah keputusan yg bijaksana, sesuai prinsip jalan tengah, tidak terlalu ke kiri dan tidak terlalu ke kanan
Quote from: dewi on 19 November 2008, 11:42:20 AM
lho kok jadi pada merasa bersalah sih? jadi gak enak... :-[
saya kan cuma menarik diri dari thread ini (karena masalah saya tentang "pindah agama" saya anggap sudah selesai) bukan dari forum ini.
bagi yang belum tau apa keputusan saya, baiklah saya beri tahu:
1. saya tidak jadi pindah agama (walaupun kepercayaan saya terhadap agama saya tidak 100%)
2. saya tetap belajar buddha dhamma
3. saya tetap mengikuti forum ini, tapi bukan untuk "mengeluh tentang agama saya" melainkan "belajar dhamma dari teman2 yang lain"
4. saya juga berhenti melihat forum2 khusus agama saya(baik yang pro maupun yang kontra), menurut saya itu tidak perlu lagi karena saya memutuskan untuk lebih fokus ke diri saya dulu(memperbaiki batin saya sendiri) daripada ke orang lain.
jadi begitu...
kalo saya ada pertanyaan di thread lain tolaong dijawab ya...mohon bimbingannya..
semoga semua makhluk berbahagia _/\_
Bijaksana!
Moga menjadi muslimah yang shaleha
tumben johnson
ada angin apa ni.. kakaka.... jadi anak baik
_/\_
Sis Dewi
Kami tetap menghargai apapun keputusan Dewi
Yang penting Sis Dewi jangan bosan berdiskusi Dhamma sama rekan2 disini yang kompeten
Walaupun saya tak berkompeten untuk menjawab
Namun saya selalu berusaha mengikuti topik2 yang tengah hangat untuk dibahas
Salut buat rekan2 disini, baik yang menanya, maupun yang menjawab
Sebab kadang yang menanya juga menanyakan hal2 yang kadang kita ga sangka bisa ada pertanyaan seperti itu terlontar, juga yang menjawab tak kalah mantap dengan jawaban yang sangat bijaksana
Benar2 top abiesz deh forum ini 8)
semoga sis dewi berbahagia juga ;)
mettacittena
_/\_
1 pesan dari saya, pelajari buddhism karena anda sendiri yg ingin mempelajari buddhism bukan karena paksaan atau dorongan dr seseorang dengan mengancam"/menjelek"an agama sebelumnya... dan yg terpenting adalah mempraktekan ajaran yg telah di pelajari dalam kehidupan sehari"...
tanpa perlu anda merubah status agama anda... buddhism tidak mengajari anda kejahatan yg bs membuat anda masuk ke neraka dalam agama anda, jika ritual keagamaan buddhism tidak nyaman bagi anda, maka tidak perlu di lakukan... tp cukup pelajari ajaran buddhism tanpa perlu mempraktekan ritual nya... mempelajari buddhism tidak harus bertitle buddhism...
salam aa'tono
buset dah aa tono, orangnya udah gak onlen lagi dari 2008 =))
orangnya udah KABUR, =))
Quote from: sukuhong on 31 March 2010, 05:55:53 AM
orangnya udah KABUR, =))
ups... maaf, ya cm jd referensi kan boleh jg... gw jg dah lama ga ol di forum ini, cm muncul sesekali, hilang berkali-kali... wkwkwkwk...
Pindah agama koq takut. Mari wa tuntun ;D
Kalo menurut gw..
urusan agama adalah urusan hati dan fikiran.
salahnya negara kita juga sih pake nyebutin agama segala di KTP jadi kita ter kelompok2, jadi ngutip quot yang difilm My Name Is Khan.. didunia ini cuma ada 2 jenis manusia Yang baik & Yang jahat.. (bukan christian, moslem, buddhist.. )
seharusnya biarlah agama menjadi kebebasan bagi kita untuk membantu membimbing kita kearah lebih baik tanpa harus mengunggulkan agama sendiri dan menjatuhkan agama lain.. perbedaan itu indah bila tidak diperdebatkan.. :) :lotus:
Wah baru tahu ada thread ini, dia sudah nggak online lagi TS nya? Biarin deh agak telat tapi tetap mau komentar juga untuk sis Dewi mudah-mudahan masih membaca thread ini.
Sifat ajaran Buddha yang terutama adalah wisdom and understanding (pengertian dan kebijaksanaan).
Jika kita membaca berbagai khotbah Beliau, Beliau selalu menekankan pengertian dan kebijaksanaan dalam menghadapi segala sesuatu.
Rasanya Sang Buddha tidak menganggap seseorang sebagai pengikut Beliau hanya karena di KTP tertulis agamanya Buddha, tetapi Beliau akan menganggap seseorang sebagai pengikutnya bila ia berlindung pada Tiratana, dan lebih baik lagi bila ia juga mempraktikkan ajaran Beliau dengan menjalankan dana, sila dan samadhi.
Kita perlu menghadapi orang-orang disekitar kita dengan pengertian dan kebijaksanaan, kita harus bijaksana dengan memilih kata yang tepat untuk dikatakan kepada orang yang tepat, dan tak perlu bicara kepada orang yang tak perlu tahu.
Boleh terbuka kepada orang yang dapat menerima dan tertutup kepada orang yang tak dapat menerima.
Kita masih perlu belajar untuk memilih kata-kata yang tepat ini.
Mengenai takut Neraka, pada awalnya mereka yang cara berpikirnya mengalami transformasi pemikiran (termasuk saya dan teman-teman disini) juga takut Neraka, hukuman Tuhan dll, tetapi bila pengertian dan kebijaksanaan telah berkembang, hal itu berangsur-angsur lenyap dengan sendirinya.
Semoga sis Dewi berani dan juga bijaksana.
_/\_
benar soal agama adalah urusan dalam diri kita orang lain tidak usah ikut campur tapi kita juga mesti berhati hati didalam lingkungan kita apakah mereka bisa menerima atau tidak, bertindak bijaksana adalah hal yang baik tidak perlu memaksakan lingkungan kita harus menerima kita secara frontal tapi perlahan lahan juga bisa. seperti yang di katakan di atas semua. boleh terbuka pada yang mau mengerti dan menerima tapi lebih baik, berhati hati dan bijaksana pada yang dapat menolak kita dengan kekerasan.
dan benar agama Buddha bukan di ktp tapi hati, pikiran dan tingkah laku/prilaku yang bijaksana di masyarakat dan terhadap diri kita sendiri yang mencerminkan kita apa kita adalah Buddhist atau bukan.
dan bila ada yang tanya kenapa belajar Buddhisme atau banyak buku Buddhist( bukku dhamma) di kamar bilang saja lagi studi perbandingan antar agama gitu (toh bener juga kan lagi belajar hal hal baik yang ada di Buddhist).
1. Saya sangat tertarik dan mengagumi ajaran Buddha dan sangat ingin memperdalam ajaran ini (sekarang sudah bulan keempat saya belajar buddha)
Sungguh bagus anda memiliki kesempatan untuk belajar Dhamma, semoga anda menemukan apa yang anda cari.
2. Saya sedikit kecewa dengan beberapa(atau sangat banyak) pemeluk agama yang saya anut sekarang, karena mereka telah melakukan berbagai perbuatan yang menurut saya buruk dan tidak berperikemanusiaan, atas nama agama.
Kita tidak dapat menyalahkan suatu agama hanya karena penganutnya bertindak semena mena, ataupun melakukan perbuatan yang tidak pantas atau amoral. Mereka dengan mengunakan agama tentu akan memperoleh lebih banyak dukungan, namun bukan berarti agamanya salah, melainkan penganutnya lah yang melenceng. dan hal ini juga terdapat disemua agama, mungkin termasuk Buddhism, walau dalam Buddhism belum ditemukan adanya oknum yang melakukan perbuatan buruk yang membahayakan mahkluk lain dengan mengatas namakan Buddhism, namun tetap saja tidak menghindarkan kemungkinan didalam Buddhism sendiri terdapat oknum oknum yang juga melenceng, fanatik, dan sebagainya. Jadi intinya bukanlah kesalahan agama melainkan ini adalah tindakan personal yang bersangkutan.
3. Saya baru saja menemukan sebuah forum yang menghujat agama saya (terlepas dari hujatan mereka benar atau salah) yang membuat saya berpikir ulang tentang kebaikan dan kebenaran agama saya.
forum yang menghujat agama anda tidak lah jauh berbeda dengan oknum oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan segala cara mereka berusaha menjatuhkan agama lain, dan berusaha agar orang lain sependapat dengan mereka. forum demikian bukanlah forum yang baik.
4. Saya juga menemukan forum dari agama saya sendiri yang diciptakan khusus untuk menyanggah tuduhan dari forum "penghujat", namun sayangnya jawaban-jawaban yang kebanyakan diberikan, kebanyakan tidak memuaskan saya/belum bisa saya terima. (terutama karena mereka senang sekali menggunakan kata "musuh", "bunuh" dan kata-kata lain yang sangat berpotensi menimbulkan "kebencian" dan "perpecahan" bahkan "perang")
itulah jika seseorang belum memahami inti beragama, maka mereka akan terjatuh kedalam pandangan pandangan yang salah.
Tapi..........saya masih takut untuk meninggalkan agama saya sekarang dan bergabung dengan agama "cinta damai" dan "penuh welas asih" seperti buddha.
Saya masih takut akan ancaman neraka yang telah ditanamkan ke otak saya sejak saya lahir (jika saya pindah agama, agama saya yakin bahwa saya pasti akan masuk neraka).
Saya takut akan kebringasan oknum di agama saya jika mereka tahu saya berkhianat (saya mungkin bisa tinggal nama).
Saya juga takut jika keluarga dan lingkungan sekitar saya mengucilkan saya karena saya tidak mengikuti ajaran yang sama dengan yang mereka anut.
jangan takut, asalkan di dalam keseharian anda melaksanakan Dhamma, menjalankan sila, melakukan Bhavana, anda sudah termasuk sebagai pengikut Buddha. Tidak perlu label agama untuk menjadi seorang pengikut Buddha. Ingatlah bahwa Buddha memiliki pengertian yang tercerahkan. dan siapapun mampu mencapai pencerahan, dengan demikian Buddha bukan hanya milik penganut agama Buddha, tetapi juga milik orang orang yang berusaha melaksanakan kebajikan kebajikan dan bhavana untuk mencapai pencerahan. Semoga membantu
Buddhism is a way of life .... no need to become a Buddhist to practice Buddhism (Thich Nhat Hanh)
Quote from: Udyata-sahanubhuti on 21 September 2010, 03:26:33 PM
Buddhism is a way of life .... no need to become a Buddhist to practice Buddhism (Thich Nhat Hanh)
seorang yg mempraktikkan Buddhism disebut Buddhist, terlepas dari apa agama yg dianutnya, saya bahkan mengenal seorang samanera yg beragama ISLAM, jadi bagaimana mungkin seorang tidak menjadi Buddhist sementara ia mempraktikkan Buddhism?
Quote from: Indra on 21 September 2010, 03:41:41 PM
Quote from: Udyata-sahanubhuti on 21 September 2010, 03:26:33 PM
Buddhism is a way of life .... no need to become a Buddhist to practice Buddhism (Thich Nhat Hanh)
seorang yg mempraktikkan Buddhism disebut Buddhist, terlepas dari apa agama yg dianutnya, saya bahkan mengenal seorang samanera yg beragama ISLAM, jadi bagaimana mungkin seorang tidak menjadi Buddhist sementara ia mempraktikkan Buddhism?
Mungkin yg dimaksud adalah labelnya tidak harus buddhist...the way of life nya dia itu mempraktekan buddhism.
Bagaimana dengan seorang Anthony de Mello yaa?? di dalam buku2 nya dia banyak bersentuhan dengan Buddhism. Sampai darah penghabisannya apakah dia melebel dirinya sebagai seorang buddhist?
Quote from: Udyata-sahanubhuti on 21 September 2010, 04:22:12 PM
Quote from: Indra on 21 September 2010, 03:41:41 PM
Quote from: Udyata-sahanubhuti on 21 September 2010, 03:26:33 PM
Buddhism is a way of life .... no need to become a Buddhist to practice Buddhism (Thich Nhat Hanh)
seorang yg mempraktikkan Buddhism disebut Buddhist, terlepas dari apa agama yg dianutnya, saya bahkan mengenal seorang samanera yg beragama ISLAM, jadi bagaimana mungkin seorang tidak menjadi Buddhist sementara ia mempraktikkan Buddhism?
Mungkin yg dimaksud adalah labelnya tidak harus buddhist...the way of life nya dia itu mempraktekan buddhism.
Bagaimana dengan seorang Anthony de Mello yaa?? di dalam buku2 nya dia banyak bersentuhan dengan Buddhism. Sampai darah penghabisannya apakah dia melebel dirinya sebagai seorang buddhist?
Seorang praktisi Buddhism disebut Buddhist terlepas dari apakah dia suka atau tidak dengan label itu, dan bahkan tanpa label pun seorang praktisi Buddhism adalah Buddhist. seorang juru tulis tentu saja bukan seorang Buddhist tapi bolehlah disebut a writer of Buddhism book.
Quote from: Indra on 21 September 2010, 04:35:48 PM
Quote from: Udyata-sahanubhuti on 21 September 2010, 04:22:12 PM
Quote from: Indra on 21 September 2010, 03:41:41 PM
Quote from: Udyata-sahanubhuti on 21 September 2010, 03:26:33 PM
Buddhism is a way of life .... no need to become a Buddhist to practice Buddhism (Thich Nhat Hanh)
seorang yg mempraktikkan Buddhism disebut Buddhist, terlepas dari apa agama yg dianutnya, saya bahkan mengenal seorang samanera yg beragama ISLAM, jadi bagaimana mungkin seorang tidak menjadi Buddhist sementara ia mempraktikkan Buddhism?
Mungkin yg dimaksud adalah labelnya tidak harus buddhist...the way of life nya dia itu mempraktekan buddhism.
Bagaimana dengan seorang Anthony de Mello yaa?? di dalam buku2 nya dia banyak bersentuhan dengan Buddhism. Sampai darah penghabisannya apakah dia melebel dirinya sebagai seorang buddhist?
Seorang praktisi Buddhism disebut Buddhist terlepas dari apakah dia suka atau tidak dengan label itu, dan bahkan tanpa label pun seorang praktisi Buddhism adalah Buddhist. seorang juru tulis tentu saja bukan seorang Buddhist tapi bolehlah disebut a writer of Buddhism book.
setuju bro...artinya seorang praktisi tidak melekat dengan label itu sendiri ^:)^
Buset dah, uda lama banget ni postingan...
salam kenal dew,
sama, gw jg mulai tertarik. tapi untuk masuk ke satu agama, butuh komitmen, soalnya kita masuk ke satu agama karena sudah dewasa, bukan anak2 lagi, yang beragama hanya karena orang tua dan lingkungan. gw mo ngider2 dulu di sini, sambil kenal2 orang2nya, dan mudah2an sih ntar bisa ikutan diskusi, sebagai pemula (banget). jd, gw blm memutuskan untuk pindah agama.
salah satu yg membuat gw tertarik adalah... tulisan ini (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik/Buddhisme_dan_Pandangan_Tentang_Tuhan). nah, ini baru satu hal... gw mo cari2 tau dulu hal2 yg laen.
entah jodoh atw ga, gw kesandung di forum ini, karena lagi cari2 bahan tulisan, walaupun ga ada kaitannya dengan Buddisme, tapi kesandung juga di sini.
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 02:02:30 PM
salam kenal dew,
sama, gw jg mulai tertarik. tapi untuk masuk ke satu agama, butuh komitmen, soalnya kita masuk ke satu agama karena sudah dewasa, bukan anak2 lagi, yang beragama hanya karena orang tua dan lingkungan. gw mo ngider2 dulu di sini, sambil kenal2 orang2nya, dan mudah2an sih ntar bisa ikutan diskusi, sebagai pemula (banget). jd, gw blm memutuskan untuk pindah agama.
salah satu yg membuat gw tertarik adalah... tulisan ini (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik/Buddhisme_dan_Pandangan_Tentang_Tuhan). nah, ini baru satu hal... gw mo cari2 tau dulu hal2 yg laen.
entah jodoh atw ga, gw kesandung di forum ini, karena lagi cari2 bahan tulisan, walaupun ga ada kaitannya dengan Buddisme, tapi kesandung juga di sini.
sebentar lagi juga banyak yg komentar
tunggu aja
Quote from: padmakumara on 26 September 2010, 02:15:44 PM
sebentar lagi juga banyak yg komentar
tunggu aja
satu juga udah cukup ;D
Quote from: padmakumara on 26 September 2010, 02:15:44 PM
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 02:02:30 PM
salam kenal dew,
sama, gw jg mulai tertarik. tapi untuk masuk ke satu agama, butuh komitmen, soalnya kita masuk ke satu agama karena sudah dewasa, bukan anak2 lagi, yang beragama hanya karena orang tua dan lingkungan. gw mo ngider2 dulu di sini, sambil kenal2 orang2nya, dan mudah2an sih ntar bisa ikutan diskusi, sebagai pemula (banget). jd, gw blm memutuskan untuk pindah agama.
salah satu yg membuat gw tertarik adalah... tulisan ini (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik/Buddhisme_dan_Pandangan_Tentang_Tuhan). nah, ini baru satu hal... gw mo cari2 tau dulu hal2 yg laen.
entah jodoh atw ga, gw kesandung di forum ini, karena lagi cari2 bahan tulisan, walaupun ga ada kaitannya dengan Buddisme, tapi kesandung juga di sini.
sebentar lagi juga banyak yg komentar
tunggu aja
kalau baca ayen, niatnya pasti bisa berubah =))
Quote from: ryu on 26 September 2010, 08:11:06 PM
Quote from: padmakumara on 26 September 2010, 02:15:44 PM
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 02:02:30 PM
salam kenal dew,
sama, gw jg mulai tertarik. tapi untuk masuk ke satu agama, butuh komitmen, soalnya kita masuk ke satu agama karena sudah dewasa, bukan anak2 lagi, yang beragama hanya karena orang tua dan lingkungan. gw mo ngider2 dulu di sini, sambil kenal2 orang2nya, dan mudah2an sih ntar bisa ikutan diskusi, sebagai pemula (banget). jd, gw blm memutuskan untuk pindah agama.
salah satu yg membuat gw tertarik adalah... tulisan ini (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik/Buddhisme_dan_Pandangan_Tentang_Tuhan). nah, ini baru satu hal... gw mo cari2 tau dulu hal2 yg laen.
entah jodoh atw ga, gw kesandung di forum ini, karena lagi cari2 bahan tulisan, walaupun ga ada kaitannya dengan Buddisme, tapi kesandung juga di sini.
sebentar lagi juga banyak yg komentar
tunggu aja
kalau baca ayen, niatnya pasti bisa berubah =))
:)) kok bisa gitu?
wah bikin penasaran aja, ditungguin dari tadi ngga dijawab
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 08:38:46 PM
wah bikin penasaran aja, ditungguin dari tadi ngga dijawab
wah kamu naksir ryu ya ?
mending hati2 deh
hahaahha
wah, udah mati rasa di internet, terlalu banyak hoax, kisah palsu, foto palsu, identitas palsu, impersonisasi, dan iming2 palsu
=))
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 02:02:30 PM
salam kenal dew,
sama, gw jg mulai tertarik. tapi untuk masuk ke satu agama, butuh komitmen, soalnya kita masuk ke satu agama karena sudah dewasa, bukan anak2 lagi, yang beragama hanya karena orang tua dan lingkungan. gw mo ngider2 dulu di sini, sambil kenal2 orang2nya, dan mudah2an sih ntar bisa ikutan diskusi, sebagai pemula (banget). jd, gw blm memutuskan untuk pindah agama.
salah satu yg membuat gw tertarik adalah... tulisan ini (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik/Buddhisme_dan_Pandangan_Tentang_Tuhan). nah, ini baru satu hal... gw mo cari2 tau dulu hal2 yg laen.
entah jodoh atw ga, gw kesandung di forum ini, karena lagi cari2 bahan tulisan, walaupun ga ada kaitannya dengan Buddisme, tapi kesandung juga di sini.
Berawal dari fetish ya bro.. :))
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 08:49:47 PM
wah, udah mati rasa di internet, terlalu banyak hoax, kisah palsu, foto palsu, identitas palsu, impersonisasi, dan iming2 palsu
=))
Lho ini nama asli aye loh.. hehehe.. Ryu juga cuman nama Jepang dari nama aslinya. Di forum ini yang eksis kebanyakan orang-orang asli koq. Apalagi udah bertemu berkali-kali setiap ada gathering atau kopi darat. Orang mana Bro? :D
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 08:19:07 PM
:)) kok bisa gitu?
Coba Bro baca ini => http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700). Ini salah satu thread yang membahas "agama buddha aneh" di dunia ini...
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 08:56:44 PM
Berawal dari fetish ya bro.. :))
ho oh :)) hehehe
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 08:56:44 PM
Lho ini nama asli aye loh.. hehehe.. Ryu juga cuman nama Jepang dari nama aslinya. Di forum ini yang eksis kebanyakan orang-orang asli koq. Apalagi udah bertemu berkali-kali setiap ada gathering atau kopi darat. Orang mana Bro? :D
Tinggal di bekasi, salam kenal ya :>-
Quote from: upasaka on 26 September 2010, 09:12:36 PM
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 08:19:07 PM
:)) kok bisa gitu?
Coba Bro baca ini => http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700). Ini salah satu thread yang membahas "agama buddha aneh" di dunia ini...
hore... gw suka yg aneh2... Weleh2, dah beratus ratus halaman... ;D
thx, ke TKP dulu ah..
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Perkenalkan, nama saya dewi.
Saya sekarang bukan pemeluk agama buddha tapi jujur saya pengen sekali pindah ke agama ini. Alasan-alasan yang mendasari keinginan saya tersebut antara lain :
1. Saya sangat tertarik dan mengagumi ajaran Buddha dan sangat ingin memperdalam ajaran ini (sekarang sudah bulan keempat saya belajar buddha)
2. Saya sedikit kecewa dengan beberapa(atau sangat banyak) pemeluk agama yang saya anut sekarang, karena mereka telah melakukan berbagai perbuatan yang menurut saya buruk dan tidak berperikemanusiaan, atas nama agama.
3. Saya baru saja menemukan sebuah forum yang menghujat agama saya (terlepas dari hujatan mereka benar atau salah) yang membuat saya berpikir ulang tentang kebaikan dan kebenaran agama saya.
4. Saya juga menemukan forum dari agama saya sendiri yang diciptakan khusus untuk menyanggah tuduhan dari forum "penghujat", namun sayangnya jawaban-jawaban yang kebanyakan diberikan, kebanyakan tidak memuaskan saya/belum bisa saya terima. (terutama karena mereka senang sekali menggunakan kata "musuh", "bunuh" dan kata-kata lain yang sangat berpotensi menimbulkan "kebencian" dan "perpecahan" bahkan "perang")
Tapi..........saya masih takut untuk meninggalkan agama saya sekarang dan bergabung dengan agama "cinta damai" dan "penuh welas asih" seperti buddha.
Saya masih takut akan ancaman neraka yang telah ditanamkan ke otak saya sejak saya lahir (jika saya pindah agama, agama saya yakin bahwa saya pasti akan masuk neraka).
Saya takut akan kebringasan oknum di agama saya jika mereka tahu saya berkhianat (saya mungkin bisa tinggal nama).
Saya juga takut jika keluarga dan lingkungan sekitar saya mengucilkan saya karena saya tidak mengikuti ajaran yang sama dengan yang mereka anut.
Jadi, buat teman-teman buddhis sekalian, saya ingin minta pendapatnya. Menurut Anda semua, apa yang sebaiknya saya lakukan?
Apakah saya tidak perlu pindah ke agama Buddha meskipun saya mengikuti ajaran ini dan sudah kehilangan kepercayaan pada agama saya (agama saya sekarang hanya menjadi agama ktp)?
Atau apakah saya sebaiknya pindah ke agama buddha meskipun apa yang saya takutkan itu sangat mungkin terjadi?
Saya benar-benar bingung teman-teman....Help me, please...
Terima kasih sebelumnya atas jawaban yang teman-teman berikan
Salam hangat,
dewi
Dewi salam kenal sebelumnya...
Saya ingyastuti dari bali....
Perlu dewi ketahui sebelumnya saya dulu bukanlah penganut agama buddha...
saya mengenal buddha saat saya berumur 14th...
itu karena saya selalu bertanya2 tentang ajaran agamaku yang menurut aku tidaklah sesuai dengan akal sehatku...
seperti contoh : dengan pengakuan dosa/puasa maka dosa kita akan diperingan ato dihapuskan..Hmm...menurut saya itu tidaklah masuk akal...
saya dulu hampir gila menghadapi hidup krn agama...
so..Bukanlah agama yang kita anut...tapi ajaranlah yang mesti kita jalankan...
Ada sebuah kata2 dari teman saya yang beragama Buddha yang membuat saya sadar yaitu :"Ajaran Buddha itu tidak pernah memaksa seseorang untuk masuk dan memeluk agama buddha yang bisa menyebabkan seseorang masuk neraka,ajaran Buddha itu adalah ajaran cinta kasih dimana tidak pernah mengharapkan seseorang menderita,bila seseorang telah bertemu dengan ajaran buddha itu adalah berkah utama ^-^,ajaran buddha itu adalah LIHAT,DENGAR, DAN LAKSANAKAN...Apapun yang datang pada kita itulah yang akan kita warisi..."
mungkin itu sedikit kiasan tentang diriku....
semoga dewi bahagia..
Quote from: upasaka on 26 September 2010, 09:12:36 PM
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 08:19:07 PM
:)) kok bisa gitu?
Coba Bro baca ini => http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700). Ini salah satu thread yang membahas "agama buddha aneh" di dunia ini...
wah ini khan tread lg ngetrend..hehehe ^-^ ^-^ ^-^
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 09:14:38 PM
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 08:56:44 PM
Berawal dari fetish ya bro.. :))
ho oh :)) hehehe
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 08:56:44 PM
Lho ini nama asli aye loh.. hehehe.. Ryu juga cuman nama Jepang dari nama aslinya. Di forum ini yang eksis kebanyakan orang-orang asli koq. Apalagi udah bertemu berkali-kali setiap ada gathering atau kopi darat. Orang mana Bro? :D
Tinggal di bekasi, salam kenal ya :>-
salam kenal juga bro... nama asli? :D
Quote from: upasaka on 26 September 2010, 09:12:36 PM
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 08:19:07 PM
:)) kok bisa gitu?
Coba Bro baca ini => http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700). Ini salah satu thread yang membahas "agama buddha aneh" di dunia ini...
jah.. orang baru dikasih ajaran sesat.. bisa keburu keblinger duluan ntar :))
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 10:00:30 PM
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 09:14:38 PM
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 08:56:44 PM
Berawal dari fetish ya bro.. :))
ho oh :)) hehehe
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 08:56:44 PM
Lho ini nama asli aye loh.. hehehe.. Ryu juga cuman nama Jepang dari nama aslinya. Di forum ini yang eksis kebanyakan orang-orang asli koq. Apalagi udah bertemu berkali-kali setiap ada gathering atau kopi darat. Orang mana Bro? :D
Tinggal di bekasi, salam kenal ya :>-
salam kenal juga bro... nama asli? :D
Quote from: upasaka on 26 September 2010, 09:12:36 PM
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 08:19:07 PM
:)) kok bisa gitu?
Coba Bro baca ini => http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700). Ini salah satu thread yang membahas "agama buddha aneh" di dunia ini...
jah.. orang baru dikasih ajaran sesat.. bisa keburu keblinger duluan ntar :))
justru supaya mikir lagi, mau pindah agama atau engga =))
Quote from: ryu on 26 September 2010, 10:06:23 PM
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 10:00:30 PM
jah.. orang baru dikasih ajaran sesat.. bisa keburu keblinger duluan ntar :))
justru supaya mikir lagi, mau pindah agama atau engga =))
Jika di agama lain, cara promosinya adalah:
"ayo bergabunglah dengan kami, kamilah yang benar".
Maka di sini cara promosinya adalah:
"silakan dilihat-lihat dulu, di rak sebelah sini ada produk yang sudah populer sejak 2500 tahun lalu, di rak sebelah sana ada produk aneh yang baru muncul belakangan ini, silakan dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan". :D
khan kasihnya the best thread =))
Quote from: ryu on 26 September 2010, 10:36:31 PM
khan kasihnya the best thread =))
best 3 kalo ga salah.. blom the best :D
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 10:56:35 PM
best 3 kalo ga salah.. blom the best :D
[spoiler=3 Top Threads]
Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School. 5.557Junk Mania 4.806
MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk) 4.165[/spoiler]
Quote from: upasaka on 26 September 2010, 11:02:05 PM
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 10:56:35 PM
best 3 kalo ga salah.. blom the best :D
[spoiler=3 Top Threads]Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School. 5.557
Junk Mania 4.806
MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk) 4.165[/spoiler]
Beberapa waktu lalu, masih ke-3. Sekarang udah pertama. Wow!!
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 11:16:21 PM
Beberapa waktu lalu, masih ke-3. Sekarang udah pertama. Wow!!
Untuk menyambut kedatangan LSY ke Indonesia pada tahun 2011, member-member DhammaCitta hendak mengadakan pencapaian target 500 page di thread Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
=))
Quote from: ryu on 26 September 2010, 10:36:31 PM
khan kasihnya the best thread =))
kalo dikasih the best thread puyeng anak orang tar..hehehe... ^-^ ^-^ ^-^
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 08:49:47 PM
wah, udah mati rasa di internet, terlalu banyak hoax, kisah palsu, foto palsu, identitas palsu, impersonisasi, dan iming2 palsu
=))
namanya juga internet bro..
Quote from: upasaka on 26 September 2010, 11:20:20 PM
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 11:16:21 PM
Beberapa waktu lalu, masih ke-3. Sekarang udah pertama. Wow!!
Untuk menyambut kedatangan LSY ke Indonesia pada tahun 2011, member-member DhammaCitta hendak mengadakan pencapaian target 500 page di thread Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
Menurut Info :
LSY datang ke Indonesia tgl 18 januari 2011
Padpada aja .... mungkin gak tau tgl- kedatangannya 8)
Kalo soal info .....
<<<<< gudang info :P :whistle:
Quote from: Virya on 27 September 2010, 12:13:44 AM
Menurut Info :
LSY datang ke Indonesia tgl 18 januari 2011
Padpada aja .... mungkin gak tau tgl- kedatangannya 8)
Kalo soal info .....
<<<<< gudang info :P :whistle:
Menurut info Bro Virya, kira-kira berapa profit dana yang akan didapatkan TBSN dari acara "konser" LSY kali ini?
Quote from: upasaka on 27 September 2010, 12:23:46 AM
Quote from: Virya on 27 September 2010, 12:13:44 AM
Menurut Info :
LSY datang ke Indonesia tgl 18 januari 2011
Padpada aja .... mungkin gak tau tgl- kedatangannya 8)
Kalo soal info .....
<<<<< gudang info :P :whistle:
Menurut info Bro Virya, kira-kira berapa profit dana yang akan didapatkan TBSN dari acara "konser" LSY kali ini?
Mungkin gak ...... abis konser pulang bisa beli pesawat pribadi :))
Moga-moga banyak yg baca Forum ini .... biar kagak "diBodo-bodohin" 8)
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 10:00:30 PM
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 09:14:38 PM
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 08:56:44 PM
Berawal dari fetish ya bro.. :))
ho oh :)) hehehe
Quote from: Jerry on 26 September 2010, 08:56:44 PM
Lho ini nama asli aye loh.. hehehe.. Ryu juga cuman nama Jepang dari nama aslinya. Di forum ini yang eksis kebanyakan orang-orang asli koq. Apalagi udah bertemu berkali-kali setiap ada gathering atau kopi darat. Orang mana Bro? :D
Tinggal di bekasi, salam kenal ya :>-
salam kenal juga bro... nama asli? :D
Quote from: upasaka on 26 September 2010, 09:12:36 PM
Quote from: hoaxslayer on 26 September 2010, 08:19:07 PM
:)) kok bisa gitu?
Coba Bro baca ini => http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17326.msg289700#msg289700). Ini salah satu thread yang membahas "agama buddha aneh" di dunia ini...
jah.. orang baru dikasih ajaran sesat.. bisa keburu keblinger duluan ntar :))
;D ngomong2 soal yang kayak gitu sih... tenang aja, udah kenyang, ga di tv ga di inet, banyak aja yg dibilang sesat, sampe2 buat hirburan aja baca artikel sama liat videonya.
Nama asli? waduh, jangan dulu... di FB aja ngga pernah pake nama asli. maklum, paranoid dunia maya. ;D
Kalo, dia bawa "salju" , Gw bakalan dateng nonton konsernya wakakaka... =))
;D ngomong2 soal yang kayak gitu sih... tenang aja, udah kenyang, ga di tv ga di inet, banyak aja yg dibilang sesat, sampe2 buat hirburan aja baca artikel sama liat videonya.
Nama asli? waduh, jangan dulu... di FB aja ngga pernah pake nama asli. maklum, paranoid dunia maya. ;D
[/quote]\
Bukan paranoid tapi mgk mereka lebih suka menutup diri untuk kalangan yang banyak..^_^
Quote from: hoaxslayer on 27 September 2010, 05:03:28 AM
;D ngomong2 soal yang kayak gitu sih... tenang aja, udah kenyang, ga di tv ga di inet, banyak aja yg dibilang sesat, sampe2 buat hirburan aja baca artikel sama liat videonya.
hehehe sip dah.. :jempol:
Quote
Nama asli? waduh, jangan dulu... di FB aja ngga pernah pake nama asli. maklum, paranoid dunia maya. ;D
Hahaha.. parno amit broo.. ;D
Quote from: Ingyastuti on 30 September 2010, 09:01:05 PM
Bukan paranoid tapi mgk mereka lebih suka menutup diri untuk kalangan yang banyak..^_^
bisa jadi juga begitu ;)
Mohon bantuannya, dong.
Ada nggak kelas untuk belajar Buddhisme untuk pemula? Tapi jangan kelasnya jangan dicampur sama anak-anak ;D (selain mokal, juga karena biar ada temen senasib sepemulaan). Wilayahnya di Jakarta atau sekitarnya.
Terima kasih sebelumnya.
[at] ^: kalau anda mau, anda dapat belajar lewat sini...
dan, jika tidak ada yg mengerti, dapat di tanyakan di sini (dc)
thx
Quote from: Kemenyan on 16 November 2008, 11:28:17 PM
Ya jangan pindah...
Dari pada ribet urusan sama tetangga, bokap, nyokap, suami, istri...
Buddhism bukan label khan...?
KTP saya Islam logh tulisannya
saya juga sekarang cuma kr****n ktp.ha3...
di thailand katanya tidak ada visuddhi upasaka ya? tinggal percaya triratna sungguh, jadi buddhis sudah ya?
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
.................................................
Atau apakah saya sebaiknya pindah ke agama buddha meskipun apa yang saya takutkan itu sangat mungkin terjadi?
Saya benar-benar bingung teman-teman....Help me, please...
Terima kasih sebelumnya atas jawaban yang teman-teman berikan
Salam hangat,
dewi
Halo Dewi,
Kalau menurut saya, anggap saja Dewi belajar Buddhism itu sebagai
way of life dan bukannya agama.
Jadi Dewi belajar mengenai Buddhism dan mempraktekkan ajaran Sang Buddha tanpa harus melepas agama yang Dewi anut sekarang kalo Dewi masih memilih beberapa concerns kalau Dewi sampai pindah agama.
Kalau saya pribadi dalam belajar Buddhism, saya anggap seperi bermain puzzle (khan semua orang dari agama mana pun boleh bermain puzzle toh?). Begitu saya menemukan "the missing piece" wahhhh rasanya senaaang sekali.
Khan kata Sang Buddha: datang dan buktikan sendiri :)
Jadi, selamat bermain puzzle yah ;)
Quote from: dewi on 16 November 2008, 06:26:45 PM
Perkenalkan, nama saya dewi.
Saya sekarang bukan pemeluk agama buddha tapi jujur saya pengen sekali pindah ke agama ini. Alasan-alasan yang mendasari keinginan saya tersebut antara lain :
1. Saya sangat tertarik dan mengagumi ajaran Buddha dan sangat ingin memperdalam ajaran ini (sekarang sudah bulan keempat saya belajar buddha)
2. Saya sedikit kecewa dengan beberapa(atau sangat banyak) pemeluk agama yang saya anut sekarang, karena mereka telah melakukan berbagai perbuatan yang menurut saya buruk dan tidak berperikemanusiaan, atas nama agama.
3. Saya baru saja menemukan sebuah forum yang menghujat agama saya (terlepas dari hujatan mereka benar atau salah) yang membuat saya berpikir ulang tentang kebaikan dan kebenaran agama saya.
4. Saya juga menemukan forum dari agama saya sendiri yang diciptakan khusus untuk menyanggah tuduhan dari forum "penghujat", namun sayangnya jawaban-jawaban yang kebanyakan diberikan, kebanyakan tidak memuaskan saya/belum bisa saya terima. (terutama karena mereka senang sekali menggunakan kata "musuh", "bunuh" dan kata-kata lain yang sangat berpotensi menimbulkan "kebencian" dan "perpecahan" bahkan "perang")
Tapi..........saya masih takut untuk meninggalkan agama saya sekarang dan bergabung dengan agama "cinta damai" dan "penuh welas asih" seperti buddha.
Saya masih takut akan ancaman neraka yang telah ditanamkan ke otak saya sejak saya lahir (jika saya pindah agama, agama saya yakin bahwa saya pasti akan masuk neraka).
Saya takut akan kebringasan oknum di agama saya jika mereka tahu saya berkhianat (saya mungkin bisa tinggal nama).
Saya juga takut jika keluarga dan lingkungan sekitar saya mengucilkan saya karena saya tidak mengikuti ajaran yang sama dengan yang mereka anut.
Jadi, buat teman-teman buddhis sekalian, saya ingin minta pendapatnya. Menurut Anda semua, apa yang sebaiknya saya lakukan?
Apakah saya tidak perlu pindah ke agama Buddha meskipun saya mengikuti ajaran ini dan sudah kehilangan kepercayaan pada agama saya (agama saya sekarang hanya menjadi agama ktp)?
Atau apakah saya sebaiknya pindah ke agama buddha meskipun apa yang saya takutkan itu sangat mungkin terjadi?
Saya benar-benar bingung teman-teman....Help me, please...
Terima kasih sebelumnya atas jawaban yang teman-teman berikan
Salam hangat,
dewi
[at] saudara Dewi... saran saya, praktekan 5 sila, dan pelan2 tapi pasti bermeditasilah... maka ketika anda mengerti, melihat dan memahami.. gak ada yang perlu di kuatirkan lagi...
Quote from: Indra on 16 November 2008, 07:22:21 PM
Dewi,
Dalam mempelajari dan mempraktikkan Ajaran Buddha, tidak ada kewajiban untuk berlabel Agama Buddha. silahkan anda tetap dengan agama anda sekarang, sambil anda mempelajari dan mempraktikkan Ajaran Buddha. Hanya dengan KTP tertulis Agama Buddha tidak secara otomatis anda adalah seorang Buddhist. Seorang Buddhist sejati bukan dilihat dari KTP, melainkan dari pikiran, ucapan dan perbuatannya.
Welcome to Buddhism....
_/\_
Masuk bangetttttt
ikutan nanya:
orang non-buddhis boleh ikutan kebaktian di vihara nggak?
tapi kalo ga tau tata caranya gimana? Apa ikut-ikutan aja atau gimana?
Quote from: waterlily on 13 December 2010, 06:06:01 PM
ikutan nanya:
orang non-buddhis boleh ikutan kebaktian di vihara nggak?
tapi kalo ga tau tata caranya gimana? Apa ikut-ikutan aja atau gimana?
Boleh dong hahaha... Ikut-ikutan aja dlu, habis itu tar pinjem aja buku paritta nya kalo boleh hehehe...
Quote from: rooney on 13 December 2010, 06:17:15 PM
Boleh dong hahaha... Ikut-ikutan aja dlu, habis itu tar pinjem aja buku paritta nya kalo boleh hehehe...
ntar dimarahin... jangan-jangan
hehe
Quote from: waterlily on 13 December 2010, 06:06:01 PM
ikutan nanya:
orang non-buddhis boleh ikutan kebaktian di vihara nggak?
tapi kalo ga tau tata caranya gimana? Apa ikut-ikutan aja atau gimana?
Boleh donk.. Kalo ga tau yah ikut2an aja dulu.. saya aja dulu begitu koq.. toh ga ada yang nanya "Agamamu apa?" dan juga tidak ada slogan "Yang non Buddhis dilarang ikut Puja Bhakti!" ;D
Saudari Dewi,
Menurut pendapat saya, kamu tidaklah etis dan bijak dengan berpindah agama, apalagi kondisi tersebut tidaklah memungkinkan,
Menurut saya agama buddha itu adalah agama perbuatan, segala ajaranNya adalah untuk kita praktekkan dalam kehidupan sehari hari,
Jadi Ajaran Agama Buddha tidaklah merupakan suatu pantangan bagi penganut agama lain untuk mempelajari dan belajar Buddha Dhamma,
Kamu bisa tetap merupakan penganut agama kamu yg aslinya, sementara itu kamu bisa sambil mendalami dan mempraktekkan apa yg sudah kamu pelajari dalam Buddha Dhamma didalam kehidupan sehari hari, Setiap orang bebas utk memperlajari ajaran agama buddha walaupun bukan buddhist sekalipun.
Tidak musti orang baik yg mempunyai hak untuk mempelajari ajaran agama buddha, Walau sekalipun orang tersebut merupakan orang berdosa yang bakal merupakan penghuni neraka, (Maaf !, Dalam ajaran Buddhisme, Umat Buddha tidak mengenal pengertian Dosa dan Pahala, Mungkin Sinonim yg mirip dgn hal tersebut dalam ajaran Buddhisme adalah Hukum Karma / Karma Reply (Baik itu Karma Baik maupun Karma Buruk), Agama Buddha mengenail istilah Dosa (bahasa Pali/Sanskerta dari India) tapi istilah dosa disini adalah kebencian/kedengkian (Dikategorikan dalam kelompok 3 akar kejahatan yakni : Lobha/keserakahan, Dosa/Kebencian, Moha/Kebodohan (bodoh dalam nilai nilai kebenaran) , seperti halnya Pembunuh sadis (Dalam kitab Suci Tipitaka, Pembunuh Sadis tsb adalah Angulimala yg kemudian menjadi orang Suci Arahat), mempunyai hak untuk mempelajari dan mendalami ajaran agama Buddha.
Jadi Saudari Dewi, tetaplah tenang dan bebaskanlah diri anda dari rasa khawatir untuk mempelajari ajaran ajaran yg telah dibabarkan oleh Sang Guru Buddha Sakyamuni, Walau sekalipun anda itu penganut Islam maupun Atheis.
Tetaplah kunjungi forum Dhammacitta.org untuk bahan kamu mempelajari dan kamu praktekkan dalam kehidupan kamu sehari hari.
Selamat mempelajari Buddha Dhamma.
Eh ini semua pada nge-post di sini, lihat tanggalnya tahun 2008.
Si dewi-nya sekarang ntah di mana.
Quote from: Terasi on 31 December 2010, 09:42:48 AM
Eh ini semua pada nge-post di sini, lihat tanggalnya tahun 2008.
Si dewi-nya sekarang ntah di mana.
sis Terasi, mereka pada ga nyadar kali...mungkin kurang sati atau ga mau baca dulu dari halaman awal, padahal orangnya udah kasih jawaban lho, dia nya ga jadi pindah agama...+GRP buat sis yg nyadar...Happy very best New Year ya sis...(***ralat, ternyata udah kirim kemarin, jadi ga bisa kirim double, sory ya sis***)
mettacittena,
Quote from: Terasi on 31 December 2010, 09:42:48 AM
Eh ini semua pada nge-post di sini, lihat tanggalnya tahun 2008.
Si dewi-nya sekarang ntah di mana.
Quote from: pannadevi on 31 December 2010, 10:43:55 AM
sis Terasi, mereka pada ga nyadar kali...mungkin kurang sati atau ga mau baca dulu dari halaman awal, padahal orangnya udah kasih jawaban lho, dia nya ga jadi pindah agama...+GRP buat sis yg nyadar...Happy very best New Year ya sis...(***ralat, ternyata udah kirim kemarin, jadi ga bisa kirim double, sory ya sis***)
mettacittena,
Saya rasa ga ada salahnya.
Mungkin ada orang yang baru join ke grup ini kemudian memiliki pertanyaan yang sama dengan saudari Dewi, jadi postingan / tanggapan orang lain pun akan berguna.
Sepertinya kurang pantas kalau Anda mengatakan yang reply itu kurang sati atau ga mau baca dari awal.
You are not them, and it's unfair to judge others unless you've been in their shoes.
saya pengennya, sih, kalo sudah mantap jadi Buddhist, resmi dan tercatat.... saya ngga mau antara KTP dan kenyataan berbeda. repot dikit biarin dah...
btw, saya nyari info mengenai Tripitaka... ternyata halamannya buaanyak banget. kalo mo digambarkan, mungkin kayak ensiklopedia... "berbuku-buku" nggak cuma satu "buku". saya clueless nih, mo mulai belajarnya gimana.... saya pengennya belajar dari nol dulu lewat buku.
ada ga buku yang bisa direkomendasikan ke saya, supaya saya bisa belajar dengan cara yang sederhana dulu tapi berstruktur?
oh, ya, saya mau tanya, apakah teman-teman Buddhist di sini sudah membaca keseluruhan Tripitaka?
apakah menjadi seorang Buddhist juga mempelajari bahasa Pali? Haruskah belajar bahasa Pali? jika tidak belajar bahasa Pali, apa saya nanti akan mengalami kesulitan dalam memahami Buddhism?
Terima kasih atas bantuan dan jawabannya....(ini serius, lho, nanyanya).
Quote from: hoaxslayer on 16 October 2011, 04:21:18 AM
ada ga buku yang bisa direkomendasikan ke saya, supaya saya bisa belajar dengan cara yang sederhana dulu tapi berstruktur?
Terima kasih atas bantuan dan jawabannya....(ini serius, lho, nanyanya).
buku Keyakinan Umat Buddha - VEN. Sri Dhammananda
menjelaskan banyak aspek agama Buddha
dalam bentuk Question $ Answer jadi mudah dipahami
buku2 lainnya dapat dilihat di
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2265.msg32976#msg32976
Quote from: hoaxslayer on 16 October 2011, 04:21:18 AM
oh, ya, saya mau tanya, apakah teman-teman Buddhist di sini sudah membaca keseluruhan Tripitaka?
Tiipitaka digunakan oleh Theravada, berasal dari bahasa pali
Tripitaka digunakan oleh Mahayana, dalam tulisan mandarin/chinese
saya belum membaca keseluruhan Tipitaka
tapi sudah membaca sebagian dari buku terjemahan bahasa Indonesia
Quote from: hoaxslayer on 16 October 2011, 04:21:18 AM
apakah menjadi seorang Buddhist juga mempelajari bahasa Pali? Haruskah belajar bahasa Pali? jika tidak belajar bahasa Pali, apa saya nanti akan mengalami kesulitan dalam memahami Buddhism?
biasanya Paritta dalam bahasa Pali juga ada terjemahannya
coba anda baca2 dulu buku2 yg sudah diterjemahkan
di kemudian hari jika anda ingin membaca sutta2 dalam bahasa pali
bisa belajar pelan2, tapi bahasa Pali bukan keharusan
Di DC Pedia tersedia beberapa sutta Pali, dan terjemahannya
http://dhammacitta.org/dcpedia/DhammaCitta_Pedia
Quote from: hoaxslayer on 16 October 2011, 04:21:18 AM
saya pengennya, sih, kalo sudah mantap jadi Buddhist, resmi dan tercatat.... saya ngga mau antara KTP dan kenyataan berbeda. repot dikit biarin dah...
btw, saya nyari info mengenai Tripitaka... ternyata halamannya buaanyak banget. kalo mo digambarkan, mungkin kayak ensiklopedia... "berbuku-buku" nggak cuma satu "buku". saya clueless nih, mo mulai belajarnya gimana.... saya pengennya belajar dari nol dulu lewat buku.
ada ga buku yang bisa direkomendasikan ke saya, supaya saya bisa belajar dengan cara yang sederhana dulu tapi berstruktur?
oh, ya, saya mau tanya, apakah teman-teman Buddhist di sini sudah membaca keseluruhan Tripitaka?
apakah menjadi seorang Buddhist juga mempelajari bahasa Pali? Haruskah belajar bahasa Pali? jika tidak belajar bahasa Pali, apa saya nanti akan mengalami kesulitan dalam memahami Buddhism?
Terima kasih atas bantuan dan jawabannya....(ini serius, lho, nanyanya).
soal bahasa menurutku ga harus, sy juga tadinya non-Buddhist, pergi ke perpustakaan baca2 buku Buddhism, terus pulang, baru setelah beberapa taun mulai ikut kebaktian.. Kebaktian juga awal2nya banyak diam saja, meskipun di depan ada buku.. Ga akan ada yang marahin kok klo kita cuma diam aja, dengerin kanan kiri kita aja lagi baca paritta, nanti lama2 ya familiar dengan sendirinya.. Lama2 sebait 2 bait mulai ikut baca, lama2 lancar deh..
kapan mau kebaktian, kapan mau bisa baca Paritta, it's all up to you..nda ada yang ngasih anda jangka waktu ato target..
sekarang sih lebih enak karena ada internet, bisa pergi ke youtube, misalnya cari Jayamanggala Gatha. Beberapa di antaranya udah ada beserta teks, jadi ya lebih gampang ngikutinnya..
Quote from: hoaxslayer on 16 October 2011, 04:21:18 AM
saya pengennya, sih, kalo sudah mantap jadi Buddhist, resmi dan tercatat.... saya ngga mau antara KTP dan kenyataan berbeda. repot dikit biarin dah...
btw, saya nyari info mengenai Tripitaka... ternyata halamannya buaanyak banget. kalo mo digambarkan, mungkin kayak ensiklopedia... "berbuku-buku" nggak cuma satu "buku". saya clueless nih, mo mulai belajarnya gimana.... saya pengennya belajar dari nol dulu lewat buku.
ada ga buku yang bisa direkomendasikan ke saya, supaya saya bisa belajar dengan cara yang sederhana dulu tapi berstruktur?
oh, ya, saya mau tanya, apakah teman-teman Buddhist di sini sudah membaca keseluruhan Tripitaka?
apakah menjadi seorang Buddhist juga mempelajari bahasa Pali? Haruskah belajar bahasa Pali? jika tidak belajar bahasa Pali, apa saya nanti akan mengalami kesulitan dalam memahami Buddhism?
Terima kasih atas bantuan dan jawabannya....(ini serius, lho, nanyanya).
Tipitaka mah ada banyak buangett, dan ada pula tipitaka yg belum diterjemahkan ke dlm bhs indonesia... ;D ;D ;D
Tipitaka terdiri dari 3 Pitaka : 1. Vinaya Pitaka (yg berisi ttg peraturan2 mengenai Sangha)
2. Sutta Pitaka (yg berisi ttg khotbah2 Semasa hidup Sang Buddha)
3. Abhiddhamma Pitaka (berisi ttg filsafat, metafisika, dll)
Vinaya Pitaka terdiri dari : A. Sutta Vibhanga, terdiri dari ; a. Mahavibhanga
b. Bhikkhunivibhanga
B. Khandaka, terdiri dari ; a. Maha Vagga b. Culla Vagga
C. Parivara
Sutta Pitaka terdiri dari 5 Nikaya :
1. Digha Nikaya (ttg khotbah2 pnjng)
2. Samyutta Nikaya
3. Majjhima Nikaya
4. Anguttara Nikaya
5. Khuddaka Nikaya, terdiri dari :
a. Khuddakkapattha
b. Dhammapada
c. Udana
d. Itivuttaka
e. Sutta Nipata
f. Vimanavatthu (ttg kehidupan makhluk2 alam surga)
g. Petavatthu (ttg kehidupan makhluk2 alam peta)
h. Theragatha (kumpulan syair para Thera semasa hidup Buddha Gotama)
i. Therigatha (kumpulan syair para Theri semasa hidup Buddha Gotama)
j. Jataka (ttg kisah hidup Sang Buddha Gotama sebagai Bodhisatta)
k. Niddesa
l. Patisambhidamagga (berisi uraian sistematika ttg jln utk mencapai kesucian batin)
m. Apadana (riwayat hidup 547 Bhikkhu dan riwayat hdp 40 bhikkhuni yg kesemuanya hidup pada masa Buddha Gotama)
n. Buddhavamsa (ttg riwayat 25 Buddha)
o. Cariyapitaka (berisi ttg kehidupan Sang Buddha terdahulu dlm btk syair), terutama ttg Dasa Paramita, yg dilaksanakan oleh Beliau, sblm mencapai Penerangan Sempurna)
p. Nettipakarana
q. Petakopadesa
r. Milinda Panha
Abhidhamma Pitaka, terdiri dari :
A. Dhammasangani, berisi ttg proses2 batin
B. Vibhanga, uraian ttg dhammasangani
C. Dhatukatha, berisi ttg pembahasan mengenai unsur2 batin dan hubungannya
D. Puggalapannatti, menguraikan mengenai jenis watak manusia
E. Kathavatthu
F. Yamaka
G. Patthana, terdiri dari : a. Tikapatthana b. Dukapatthana
klo w sih belum baca tipitaka secara keseluruhannya, tetapi, beberapa bagiannya uda... ;D ;D ;D
menjadi Buddhism, tdk harus belajar bahasa Pali, tetapi klo mau belajar, juga boleh2 ajaa... \;D/\;D/\;D/
belajar bhs Pali sulit juga lhoo...
tak harus bljr kok... yg penting praktiknyaa... \;D/\;D/\;D/\:D/
W ksh referensi buku yaa... Tipitaka Tematik=>>(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.bookoopedia.com%2Fimages%2Fproducts%2F8891-10-32373.jpg&hash=3d10c6dd0b21443161aa3185c89f23e59ca9c44f)
sama Riwayat Agung Para Buddha(RAPB) =>>(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Ffarm4.static.flickr.com%2F3275%2F2933749841_71e006b80f.jpg&hash=7498ab2d958977747de5d44a395d487f7f9079a4)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fcdn-u.kaskus.us%2F35%2F3ghnoezf.jpg&hash=1fd2fc0287b15120b43e27edd2daae25ec389c7e)\;D/\;D/\;D/
Untuk bantuan, jawaban, dan penjelasannya.... Dhamma Suka, Wolvie, dan Bluppy.... Terima kasih banget, ya
Quote from: hoaxslayer on 17 October 2011, 12:07:06 AM
Untuk bantuan, jawaban, dan penjelasannya.... Dhamma Suka, Wolvie, dan Bluppy.... Terima kasih banget, ya
you're welcome
namaste.
udah lama sekali, bagaimana kabar kalyanamitta kita Sis Dewi ini ya?