--- In Dharmajala [at] yahoogroups.com, Leovany Kurwan <leovanykurwan [at] ...>
wrote:
>
>
>
>
> nb,
> bukan maksud untuk membuka kembali topik yg sudah ditutup alis sudah
agak melenceng tujuannya...
> saya mau tanya...fengsui itu apaan sih???ilmu tata ruang,unsur,dll
yg gimana???klo pandangan dhamma thdp fengsui itu gmn???
> begitu juga dengan elemen2 air,api,tanah,logam,kayu...itu juga apaan
yah ??? unsur2 apaan ???
>
> klo shio itu setahu saya kan sebagai bagian dari identifikasi usia
seseorang yg dipakai org chinesse jaman dulu...klo cocok2an dalam shio
itu juga apaan dan bagaimana???
>
> anumodana
> vany
=================================================================================
Jawab
Namo Buddhaya;
Namo Amitofo;
Saya akan menjawab dari sisi Dharma dan dari sisi Akademis:
1. Saya mau Jawab mengenai feng shui dari kajian rasionalnya sebelum
pembahasan Dharmanya.
1. Feng Shui dalam artian harafiah adalah Feng adalah Angin dan Shui adalah Air
2.Feng shui adalah Salah satu Ilmu meta fisika dari cabang pengetahuan
tentang ilmu tata letak dan Ilmu Bumi. Salah satu ilmu arsitektur
didunia yang tertua.
3.Ilmu Feng Shui itu bisa dapat dipelajari secara ilmiah, dari segi
faktor logikanya pun masih bisa diterima. Ilmu ini juga mempelajari
Antropologi Tanah, juga bangunan, Serta Ruangan dan sebagainya.
4. Ilmu Feng Shui itu bukanlah ilmu yang dikatakan mistis atau
irasional. Justru dalam kajian mempelajarinya banyak hal yang rasional
dan bisa dipelajari dan dibandingkan ilmu Arsitektur modern hampir
menyamainya. Di balik kemistisannya.
Cara bekerja Feng shui adalah mengambil dari Falsah negeri tiongkok
Salah satu nya dari agama Tao :
1. Hubungan manusia dengan Alam
2. Hubungan Manusia itu sendiri
3. Hubungan manusia dengan Orang sekitarnya.selain itu mengambil
Falsafah keharomisan dalam Hidup Dalam Dharma Buddha kita mengenal
yang namanya " Jalan Tengah".
Memang kalo dilihat secara rasional tidak dapat diketahui,
keabsahannya Feng Shui karena dalam kinerja Feng Shui itu. Karena
dalam kajian Feng shui kita bicara energi atau dikenal Chi. Karena Chi
kgk mungkin kita bisa melihatnya dalam kasat mata kita, Dalam kajian
bahasa ilmiahnya adalah energi Ion. Energi Ion inilah yang dipercaya
oleh dunia barat sebagai pengaruh terbesar di Feng shui.
Mungkin dari sebagian kita bisa percaya feng shui jika kita mampu
melihat enerfi ion atau Chi ini.
Dalam kajian 5 elemen itu adalah diBumi ini terdiri 5 unsur nyata dan
terkuat di Bumi ini sebagai pembentuk energi alam, yaitu Logam, Tanah,
api, air dan Bumi.
Dari Pembahasan Dharma :
1. Dalam Pembahasan Dharma tidak ada larangan untuk memperelajari ilmu
pengetahuan. Karena Feng Shui bukan ilmu magis tapi ilmu pasti
2. Prinsipil feng shui juga terdapat nikaya Buddha.
Seperti contoh Manusia sebagai penentu karma sendiri dalam feng shui
ini hal paling utama dalam dasar ilmu ini. Karena dari manusia awal
dari hubungan harmonis kepada alam. Secara logis cara bekerja alam
tidak dapat dijabarkan. Memang saya mengerti berusaha mengatakan feng
shui ilmu yang sulit dimengerti cara bekerjanya. tetapi semua ilmu
yang berasal dari negeri Tiongkok itu dari satu unsur yang di sebut
I-Ching, I-ching bukan ilmu tahayul jika anda bertanya I-Ching sama
jawabnya dengan feng shui. Sebagai kita ketahui Budaya Tionghoa
didasarkan dalam pembentukan agama Budhha, Konficius, dan Tao. Saya
berusaha membawa konteks feng shui itu selogis mungkin. Sebagai anda
tahu kalo anda mau membaca atau mau mengerti isi dalam feng shui
tersebut, anda baru memahami intisari feng shui. Prinsip ilmu tionghoa
adalah Yin dan Yang mengapa saya jawa 50 % manusia dan 50 % dari alam.
Secara anda tidak sadari sebenarnya anda sudah memiliki 50 % dari
alam. Hanya tinggal bagaimana anda mengembangkannya
3. SEKALIPUN Dhamma mengajarkan bahwa Kamma adalah sebab utama dari
berbagai macam keadaan di dunia ini, ini bukanlah satu fatalisme
(menyerah kepada keadaan dan berputus asa) maupun nasib tertentu yang
sudah digariskan untuk seseorang atau makhluk.
Hukum Kamma hanya merupakan satu dari dua puluh empat sebab (paccaya
24) atau salah satu dari Panca Niyama (Lima Hukum) yang bekerja di
alam Semesta ini, dan masing-masing merupakan hukum sendiri.
Hukum-hukum dimaksud adalah :
A. UTU NIYAMA
Hukum "physical inorganic" misalnya : gejala timbulnya angin dan hujan
yang mencakup pula tertib silih bergantinya musim-musim dan perubahan
iklim yang disebabkan oleh angin, hujan, sifat-sifat panas dan sebagainya.
B. BIJA NIYAMA
Hukum tertib tumbuh-tumbuhan dari benih dan pertumbuhan tanam-tanaman,
misalnya padi berasal dari tumbuhnya benih padi, gula berasal dari
batang tebu atau madu dan sebagainya.
C. KAMMA NIYAMA
Hukum tertib sebab akibat, misalnya : perbuatan yang bermaksud
bermanfaat (baik/membahagiakan) dan yang bermaksud merugikan (buruk)
terhadap pihak lain, menghasilkan pula akibat baik maupun buruk.
D. DHAMMA NIYAMA
Hukum tertib terjadinya persamaan dari satu gejala yang khas, misalnya
: terjadinya keajaiban alam pada waktu seseorang Bodhisattva hendak
mengakhiri hidupnya sebagai seorang calon Buddha, pada saat Ia akan
terlahir untuk menjadi Buddha.
Hukum gaya berat (gravitasi) dan hukum alam sejenis lainnya,
sebab-sebab dari keselarasan dan sebagainya, termasuk hukum ini.
E. CITTA NIYAMA
Hukum tertib jalannya alam pikiran atau hukum alam bathiniah, misalnya
: proses kesadaran, timbul dan lenyapnya kesadaran, sifat-sifat
kesadaran, kekuatan bathin dan sebagainya.
Telepati, kemampuan untuk mengingat hal-hal yang telah lampau,
kemampuan untuk mengetahui hal-hal yang akan terjadi dalam jangka
pendek atau jauh, kemampuan membaca pikiran orang lain, dan semua
gejala bathiniah yang kini masih belum terpecahkan oleh ilmu
pengetahuan modern termasuk dalam hukum terakhir ini.
4. Bagaimana pandangan Buddhisme mengenai feng shui? Dalam pandangan
agama Buddha, takdir dan keberuntungan merupakan buah dan akibat karma
(perbuatan) seseorang. Karma masa lalu memang telah berlalu dan telah
menjadi takdir dalam kehidupan seseorang. Untuk mengatur takdir hidup
kita berikutnya, justru harus melalui amal dan upaya. Di sinilah
perbedaan pandangan agama Buddha dan ahli feng shui. Ahli feng shui
berpandangan bahwa jalan kehidupan kita dapat diselaraskan dengan feng
shui buatan. Tapi dalam pandangan agama Buddha jalan kehidupan
seseorang akan berubah secara alami jika buah karmanya telah matang,
karena setiap orang akan mewarisi karmanya masing-masing. Seperti yang
disabdakan Sang Buddha dalam Culakammavibhanga Sutta berikut :
"...Setiap makhluk adalah pemilik karmanya sendiri, pewaris karmanya
sendiri, lahir dari karmanya sendiri, bersaudara dengan karmanya
sendiri dan dilindungi oleh karmanya sendiri. Karma yang menentukan
makhluk-makhluk, menjadikan mereka hina dan mulia."
Majjhima Nikaya
Jadi kehidupan seseorang ditentukan oleh perbuatannya, hina atau
mulianya tidak bisa ditentukan dengan mengatur feng shui. Seseorang
akan menerima akibatnya sesuai dengan apa yang telah dilakukannya.
Perbaikan feng shui melalui ahlinya, hasilnya mungkin dapat dinikmati
seketika, tapi tetap bersifat sementara dan tak lepas dari efek
sampingnya. Perbaikan feng shui secara alami (dengan melakukan karma
baik) memang lebih lambat, tapi hasilnya lebih mendasar dan tanpa efek
samping
Kesimpulan akhir
Feng shui hanyalah alat bantu agar manusia dapat hidup harmonis,
penggunaan feng shui janganlah berlebihan dan janganlah tidak
dipercaya, juga janganlah mengikat, tapi gunakan ilmu ini seperlunya
saja. Sisanya adalah dari Sikap dan Pelatihan diri dari si manusia
tersebut barulah Feng Shui bisa berjalan dengan sempurna dan harmonis
tanpa efek samping.
Sabbe Sattha Bhantu Sukhita
Tadhatya Gate Gate Parasamgate Bodhisuava
nanya FENG SHUI
« on: September 20, 2008, 08:17:17 PM » Reply with quote
guru2, ada yang paham fengshui gak?? Huh
atau ada yg tau tempat nanya fengshui gak??
Apa yang perlu saya hindari dari tata Ruang ?
Lien Hua Rue Liang
Jawab
==========================================================================
Pintu masuk dengan balkon belakang membentuk satu garis, disebut
sebagai “Bala/Pantangan Menembus Ruanganâ€
Yang disebut “Bala/Pantangan Menembus Ruangan†ialah pintu masuk utama
dengan pintu belakang atau balkon belakang terhubung menjadi satu
garis, selain itu di tengahnya juga tak ada halangannya, udara, angin,
pencahayaan dengan langsung mengalir menembus ruang tamu, ilmu Feng
Shui pada dasarnya menghendaki harus “Mengumpulkan angin â€" menghimpun
Qiâ€, Bala Menembus Ruangan bisa mengakibatkan medan Qi/energi terus
menerus menerima gangguan, sehingga penghuni sukar mengumpulkan harta
dan juga bencana berupa kehabisan sumber penghasilan, disebut
“Pantangan Utama Hunian Apartmentâ€.
Pantangan ke 2: Pantangan "Menembus Hati"
Terdapat belandar/balok di atas pintu masuk utama, disebut “Pantangan
Menembus Hatiâ€
Yang dimaksud dengan “Pantangan Menembus Hati†ialah merujuk pada
blandar/balok kayu di atas pintu masuk utama, selain itu balok
tersebut dari luar menembus ke dalam rumah dan tegak lurus dengan
pintu masuk, bahkan menembus bagian atas pintu kamar tidur dan pintu
dapur. Pintu masuk utama identik dengan karir, pantangan menembus hati
mudah mengakibatkan penghuni tak mudah mengatakan apa yang ia derita
dan menelan air mata, giat tapi hasil tak terlihat dan nafsu besar
tenaga kurang.
Pantangan ke 3: WC, Dapur dan Tangga Terletak di Pusat Denah (Zhong
Gong ä¸å®®)
Titik Pusat Kediaman, disebut “Zhong Gong / baca: Cung Kung ä¸å®®â€
Zhong Gong dari tempat tinggal bagaikan jantung manusia, ialah posisi
terpenting dari seluruh rumah, juga adalah tempat utama yang paling
mempengaruhi peruntungan materi dalam keluarga, sedangkan WC adalah
tempat untuk membuang kotoran, WC mutlak tidak diperbolehkan mencemari
titik pusat dari tempat tinggal, jikalau WC terletak di Zhong Gong,
akan mudah terkena penyakit pada bagian pembuluh jantung dll.
Dapur termasuk element api, jikalau kompor gas terletak pada Zhong
Gong sebuah rumah, maka terbentuk suatu denah “Api membakar Zhong
Gongâ€, salah satu penghuni mudah terserang penyakit yang berkaitan
dengan system pencernaan, terlebih lagi bagi tuan rumah, mutlak perlu
diperhatikan.
Juga rumah bertingkat di dalam gedung, atau bangunan yang di-expand ke
atas, menara dlsb tentu dirancang juga ruang tangganya.
Untuk itu hal yang paling pantang adalah merencana ruang tangga pada
titik pusat rumah, atau bordes tangga terletak pada titik pusat rumah.
Ini adalah denah paling buruk dalam Feng Shui. Tangga, bagaimanapun
adalah tempat untuk naik dan turun lantai, membuat orang mengactivekan
otot, bisa menimbulkan letih, ruang tangga terletak di Zhong Gong
menandakan tuan rumah bisa sangat sibuk, bersamaan itu juga bisa
terserang penyakit persendian tulang, bahkan dengan kondisi tekanan
darah tinggi.
Pantangan ke 4: Denah Dengan Ruang Tamu Pada Bagian Belakang Rumah
Ruang tamu menjauhi pintu masuk rumah, terletak di bagian belakang
rumah, bahkan harus melalui dulu kamar tidur, dapur, WC dll, tidak
selaras dengan kebiasaan penggunaan pada umumnya, sesuatu yang
mengarah kepada luar sebagai Yang, yang mengarah ke dalam sebagai Yin,
luar-dalam menjadi terbalik, Yin-Yang keliru tempatnya, menandakan
dalam hati gundah dan gangguan dari luar tiada henti.
Pantangan ke 5: Kayu Blandar Saling Silang atau Plafon Terlalu Rendah (Tian Luo)
Posisi plafon yang terlalu rendah, disebut "Lay out Tian Luo"
Pada umumnya rumah memiliki blandar/balok, tetapi kebanyakan terletak di empat sisi, lantas apabila perletakan blandar-blandar di dalam rumah sangat banyak dan melintang tak karuan, hal ini di dalam Feng Shui disebut sebagai "Lay out Tian Luo", bisa mengakibatkan perasaan tertekan yang hebat.
Selain itu, ada lagi satu macam lay out Tian Luo yakni posisi/level plafon yang terlalu rendah, hal ini bisa berakibat penghuni rumah terhambat di dalam perkembangan karirnya, sulit untuk berkembang.
Pantangan ke 6: Layout "Kamar dalam Kamar"
Di dalam kamar tidur terdapat sebuah kamar tidur lainnya, misalkan melalui kamar-tidur A memasuki kamar-tidur B, seperti inalah yang dimaksud dengan lay out kamar dalam kamar, melambangkan situasi yang "lepas dari rel", mudah menimbulkan perasaan jengkel sehingga mudah membuat keputusan keliru.
Pantangan ke 7: Mulut Tangga dalam Ruang Tepat Menghadap Pintu Utama
Tangga di dalam rumah menghadap tepat ke arah pintu masuk, harta benda mudah mengalir keluar/boros.
Diam bagai gunung, bergerak bagai air", tangga berfungsi sebagai pergerakan penghuni untuk naik turun ke dan dari lantai atas, melambangkan unsur "Air" di dalam rumah, tangga di dalam apartemen jikalau menghadap tepat ke arah pintu masuk, maka menandakan (unsur) air mengalir ke arah luar, air mewakili harta-benda, dalam hal tersebut sudut tangga semakin besar maka menandakan kehilangan harta-benda semakin cepat.
Pantangan ke 8: Pintu Belakang Rumah Tinggal (Juga Pintu Balkon) Diubah Menjadi Situasi Tanpa Pintu Belakang
Rumah (apartemen) semestinya memiliki balkon, baru di dalam karirnya ada ruang gerak untuk bernegosiasi.
Pintu belakang sebuah rumah tidak baik jikalau ukurannya lebih besar daripada pintu depan, bersamaan dengan itu penghuni juga tidak boleh menutup pintu masuk, yang kemudian akses keluar-masuk rumah diganti melalui pintu belakang, hal semacam ini terutama akan berdampak kesepian.
Rumah tinggal lebih mengharamkan tidak memiliki pintu belakang (dewasa ini gedung atau apartemen, pintu akses dari dapur ke balkon dimaksudkan sebagai pintu belakang padahal bukan), terutama berdampak: di dalam karir hanya mengenal maju, tak mengenal istilah mundur, melakukan pekejaan selalu sendirian, tak ada koridor untuk berunding ataupun berbelok arah, efek terhadap butuh maka mudah terserang penyakit gangguan sirkulasi darah pada pembuluh darah jantung. HABIS.
Dikutip dari “Feng Shui Penjualan Rumah†â€" di-supply oleh penerbit
Chun Guang